SlideShare a Scribd company logo
KOIRUL ANWAR- ISP 2
KKW
1.1 Latar Belakang
Limbah plastik menimbulkan masalahbagi
lingkungan.
 plastik tidak dapat membusuk,
 tidak dapat menyerap air,
 tidak dapat berkarat,
 tidak dapat diuraikan/degradasi dalam tanah
 bila dibakar senyawa yang berbahaya yang
bersifat karsinogen
hal. 1
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum :
 untuk mengetahui penerapan ilmu yang didapatkan
selama kuliah di dunia kerja
 syarat kelulusan program Diploma II
Tujuan khusus :
 Mendalami pemahaman tentang karakteristik plastik
 Mendalami pemahaman tetang karakteristik solar
 Mengetahui tujuan pengolahan plastik menjadi solar
 Mengetahui proses pengolahan plastik menjadi solar
 Mengevaluasi solar hasil olahan dari plastik.
hal. 2
1.3 Batasan Masalah
pengolahan plastik menjadi bahan bakar di
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah
Banjarsari Kabupaten Bojonegoro
hal. 2
1.4 Sistematika Penulisan
 Bab I Pendahuluan
 Bab II Orientasi UmumBab
 Bab III Tinjauan Pustaka
 Bab IV Pembahasan
 Bab V Penutup
hal. 3
2.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bojonegoro
terletak antara :
 111º25′ s/d 112º09′ BT dan
 6º59′ s/d 7º37′ LS
Batas wilayah:
 Sebelah Utara : Kabupaten Tuban
 Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan
 Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun dan Nganjuk
 Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora
hal. 4
2.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bojonegoro
2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro
Visi :
TERWUJUDNYA BOJONEGORO SEBAGAI
LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG
PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, SEJAHTERA,
BAHAGIA, DAN BERKELANJUTAN
hal. 5
2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro
Misi :
Misi 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.
Misi 2: Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang
berdaya saing.
Misi 3: Meningkatkan perekonomian berbasis industri
migas dan agribisnis terpadu.
Misi 4: Mewujudkan Kabupaten Bojonegoro sebagai pusat
rujukan kesehatan dan pendidikan bagi wilayah
sekitarnya.
hal. 8
2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro
Misi :
Misi 5: Mengembangkan infrastruktur untuk pemenuhan
kebutuhan dasar dan mendukung pengembangan
ekonomi wilayah.
Misi 6: Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang
menjamin ketersediaan sumberdaya yang
berkelanjutan bagi pembangunan.
Misi 7: Mewujudkan tata pemerintahan yang profesional,
akuntabel dan demokratis.
hal. 8
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Bojonegoro
tugas pokok :
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas
pembantuan bidang kebersihan dan pertamanan.
hal. 12
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kebersihan dan
Pertamanan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Kebersihan dan Pertamanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebersihan dan
Pertamanan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.4 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Bojonegoro
3.1 Plastik
Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk
dengan proses polimerisasi. Polimerisasi adalah proses
penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer)
melalui proses kimia menjadi molekul besar
(makromolekul atau polimer).
Plastik merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun
utamanya adalah karbon dan hidrogen.
Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu
thermoplastic dan thermosetting
hal. 15
3.1 Plastik
hal. 17
Plastik Termoplas Plastik Termoset
Mudah diregangkan Keras dan rigid
Fleksibel Tidak fleksibel
Melunak jika
dipanaskan
Mengeras jika dipanaskan
Titik leleh rendah
Tidak meleleh jika
dipanaskan
Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang
3.1 Plastik
hal. 19
No. Kode Jenis Plastik Penggunaan
1 PET (polyethylene
terephthalate)
Botol kemasan air mineral, botol minyak goring, botol
sambal, botol obat dan botol kosmetik)
2 HDPE (high density
polyethylene)
Botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas dan botol
kosmetik
3 PVC (polyvinyl chloride) Pipa selang air, pipa bangunan, mainan, botol sampo dan
botol sambal
4 LDPE (low density
polyethylene)
Kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging
beku dan berbagai macam plastik tipis lainnya
5 PP (polypropylene atau
polypropene)
Cup plastik, tutup botol dari plastik, mainan anak dan tempat
margarine
6 PS (polysterene) Kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik, tempat
makanan dari Styrofoam dan tempat makanan plastik
transparan
7 Other (O), jenis plastik
selain dari no 1 hingga 6
Botol susu bayi, plastik kemasan, gallon air minum, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat
elektronik, sikat gigi dan mainan logo
3.2 Solar
Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar,
adalah suatu campuran dari hidrokarbon yang telah di
distilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak
mentah pada temperatur 200 OC sampai 340 OC.
Jenis-jenis solar :
 a. High Speed Diesel (HSD)
 b. MFO (Marine Fuel Oil)
 c. Minyak Bakar
d. Biodiesel
 e. Pertamina Dex
 f. Industrial Diesel Oil (IDO)
hal. 22
3.2 Solar
Karakteristik Solar
a. Viskositas
b. Cetane Number / Angka Setana
Bahan bakar diesel (solar) memiliki 3 jenis kategori, yaitu :
1. Solar kategori I: memiliki CN 48< dengan kandungan sulfur <
5000 ppm.
2. Solar kategori II: memiliki CN 52< dengan kandungan sulfur <
300 ppm.
3. Solar kategori III: memiliki CN 54< serta bebas kandungan
sulfur.
c. Berat Jenis
d. Titik Tuang
e. Nilai Karbon Pembakaran
hal. 25
3.2 Solar
Karakteristik Solar (lanjutan)
f. Volatilitas
g. Kadar Residu Karbon
h. Kadar Air dan Sedimen
i. Indeks Diesel
j. Titik Embun
k. Kadar Sulfur
l. Titik Nyala (Flash Point)
hal. 25
3.3 Pengolahan Plastik Menjadi Solar
Merubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat
dilakukan dengan proses cracking (perekahan).
Cracking adalah proses memecah rantai polimer menjadi
senyawa dengan berat molekul yang lebih rendah. Hasil
dari proses cracking plastik ini dapat digunakan sebagai
bahan kimia atau bahan bakar.
Ada tiga macam proses cracking yang dapat digunakan untuk
mengolah plastik menjadi solar yaitu:
 hidro cracking,
 thermal cracking dan
 catalytic cracking
hal. 30
4.2 Pengolahan Plastik Menjadi Bahan Bakar
Tujuan dari pengolahan plastik menjadi bahan bakar :
1. langkah inovasi mengatasi masalah sulitnya penguraian
plastik secara alami
2. untuk bahan bakar alternatif sebagai pengganti solar untuk
menggerakkan mesin-mesin diesel yang ada di TPA Sampah
Banjarsari
Bahan baku yang digunakan adalah plastik jenis LDPE (Low
Density Polyethylene
Sedangkan bahan bakar yang dipakai untuk mengolah plastik
adalah gas metan hasil tangkapan dari timbunan sampah
hal. 38
4.1 Profil TPA Banjarsari
terletak di sebelah utara Kota Bojonegoro ± 8 km, jarak dengan
perkampungan penduduk adalah 1 km
mulai dioperasikan mulai tahun 1992 dengan luas lahan 4,92 Ha
dengan sistem controlled landfill
sejak tahun 2013 menggunakan system sanitary landfill dengan
luas 0,795 Ha dan dirancang penggunaannya untuk 3 tahun.
Sampah yang terangkut ke TPA Banjarsari mencapai 250 m2 perhari
dan 20 % diantaranya adalah plastik.
hal. 34
Bagian Mesin Pengolah Plastik
hal. 41
Bagian Mesin Pengolah Plastik
hal. 42
4.2 Pengolahan Plastik Menjadi Bahan Bakar
 Proses pengolahan plastik menjadi bahan bakar :
1. Memasukkan bahan baku dalam tabung reaktor.
2. Menyalakan api pembakaran yang digunakan untuk
memanaskan tabung reaktor.
3. Setelah mencapai suhu 80 oC, plastik berada di atas titik
kerja dan masuk dalam temperatur transisi. Pada proses ini
sudah mulai terbentuk uap polimer.
4. Pada suhu 134 oC plastik mulai mencapai titik lebur yaitu
temperatur di mana plastik mulai melunak dan merubah
menjadi cair.
5. Uap polimer melewati pipa pendingin dan terjadilah proses
kondensasi yang menghasilkan bahan bakar cair, yang
ditampung dalam wadah.
6. Prose berhenti setelah mencapai suhu 200 oC
hal. 43
4.3 Evaluasi Pengolahan Plastik di TPA Banjarsari
Evaluasi Proses Pengolahan Plastik
a. Pengolahan plastik menjadi solar menggunakan teknik
pirolisa, tidak menghasilkan emisi gas dan partikel debu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan plastik
bisa menjawab atas masalah sulitnya penguraian sampah
plastik secara alami.
b. Proses pengolahan plastik memerlukan waktu 8 jam untuk
satu kali pengolahan dalam tabung reaktor. Untuk itu perlu
diadakan penelitian lebih lanjut agar waktu yang diperlukan
untuk satu kali proses pengolahan dapat menjadi lebih
singkat.
hal. 45
4.3 Evaluasi Pengolahan Plastik di TPA Banjarsari
Evaluasi Proses Pengolahan Plastik
Berdasarkan hasil uji laboratorium pada tanggal :
a. Densitas solar sesuai ketentuan adalah 815-870 Kg/m3
sedangkan solar hasil pengolahan plastik 792,6 Kg/m3
b. Densitas solar sesuai ketentuan adalah 815-870 Kg/m3
sedangkan solar hasil pengolahan plastik 792,6 Kg/m3
c. Distilasi solar sesuai dengan ketentuan Pemerintah adalah
370 OC, sedangkan solar olahan plastik adalah 369 OC
solar hasil olahan plastik belum memenuhi standar solar yang
telah ditetapkan Pemerintah sehingga tidak dianjurkan
pemakaiannya
hal. 46
5.1 SIMPULAN
 Plastik merupakan senyawa polimer, dengan unsur
utama Karbon dan Hidrogen dan sebagian besar terbuat
dari Naphta(hasil penyulingan minyak bumi atau gas
alam).
 Karakteristik untuk menilai kinerja solar antara lain
viskositas, angka setana, berat jenis, titik tuang, nilai
kalor pembakaran, volatilitas, kadar residu karbon,
kadar air dan sedimen, indeks diesel, titik embun, kadar
sulfur, dan titik nyala.
 Tujuan dari pengolahan plastik, pertama langkah
inovasi mengatasi masalah sulitnya penguraian plastik,
kedua pemenuhan kebutuhan bahan bakar solar.
hal. 48
5.1 SIMPULAN
 Proses pengolahan dilakukan dengan cara thermal
cracking menggunakan teknik pirolisa, tidak
menghasilkan emisi gas dan partikel debu.
 Solar telah diuji di Laboratorium Penguji Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu
dengan hasil sebagai berikut : densitas 792,6, titik
nyala <8 dan 100% volume penguapan dicapai pada
suhu 369 oC. Sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor : 3675 K/24/
DJM/2006, solar ini berada di luar ketentuan sehingga
tidak direkondasikan penggunaannya sebagai bahan
bakar diesel.
hal. 48
5.2. SARAN
 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro perlu mengadakan
penelitian mempersingkat waktu pengolahan plastik menjadi
solar
 Perlu diadakan penelitian yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan kualitas solar hasil pengolahan plastik di TPA
Banjarsari, sehingga solar yang dihasilkan sesuai dengan
syarat dan ketentuan dari Pemerintah.
 Pemerintah Kabupaten Bojonegorohendaknya terus
mengadakan inovasi lain terkait dengan pengelolaan sampah
plastik disamping mengolah menjadi solar.
 STEM Akamigas mengadakan penelitian dan pengabdian
masyarakat khususnya di TPA Banjarsari terkait dengan
pemanfaatan dan pengelolaan sampah.
hal. 49
Konversi Plastik Menjadi Solar

More Related Content

Similar to Konversi Plastik Menjadi Solar

Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
UD. Berkah Jaya Komputer
 
Penanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat IIPenanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat II
Mochammad Rizki
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
APRIWIYONO
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
KurniaUtami8
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
salmijulita1
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
harminto06
 
Bab i
Bab iBab i
Gagasan
GagasanGagasan
Gagasan
Syamsul Bahri
 
Identifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatIdentifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatAgus Aktawan
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
Ratna Nana
 
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastiktinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
Biotani & Bahari Indonesia
 
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
dasi anto
 
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Biotani & Bahari Indonesia
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriMahammad Khadafi
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
Mariati Batma Apria silaban
 
Waste to Chemical Caustic.pptx
Waste to Chemical  Caustic.pptxWaste to Chemical  Caustic.pptx
Waste to Chemical Caustic.pptx
ssuser5d40252
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
Muhammad Zulkifli
 

Similar to Konversi Plastik Menjadi Solar (20)

Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
 
Penanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat IIPenanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat II
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Gagasan
GagasanGagasan
Gagasan
 
Identifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatIdentifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padat
 
Ddb asli
Ddb asliDdb asli
Ddb asli
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastiktinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
tinjauan terhadap sni produk tas belanja plastik
 
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
 
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industri
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Waste to Chemical Caustic.pptx
Waste to Chemical  Caustic.pptxWaste to Chemical  Caustic.pptx
Waste to Chemical Caustic.pptx
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
 

Konversi Plastik Menjadi Solar

  • 2. 1.1 Latar Belakang Limbah plastik menimbulkan masalahbagi lingkungan.  plastik tidak dapat membusuk,  tidak dapat menyerap air,  tidak dapat berkarat,  tidak dapat diuraikan/degradasi dalam tanah  bila dibakar senyawa yang berbahaya yang bersifat karsinogen hal. 1
  • 3. 1.2 TUJUAN PENULISAN Tujuan umum :  untuk mengetahui penerapan ilmu yang didapatkan selama kuliah di dunia kerja  syarat kelulusan program Diploma II Tujuan khusus :  Mendalami pemahaman tentang karakteristik plastik  Mendalami pemahaman tetang karakteristik solar  Mengetahui tujuan pengolahan plastik menjadi solar  Mengetahui proses pengolahan plastik menjadi solar  Mengevaluasi solar hasil olahan dari plastik. hal. 2
  • 4. 1.3 Batasan Masalah pengolahan plastik menjadi bahan bakar di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Banjarsari Kabupaten Bojonegoro hal. 2
  • 5. 1.4 Sistematika Penulisan  Bab I Pendahuluan  Bab II Orientasi UmumBab  Bab III Tinjauan Pustaka  Bab IV Pembahasan  Bab V Penutup hal. 3
  • 6. 2.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bojonegoro terletak antara :  111º25′ s/d 112º09′ BT dan  6º59′ s/d 7º37′ LS Batas wilayah:  Sebelah Utara : Kabupaten Tuban  Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan  Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun dan Nganjuk  Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora hal. 4
  • 7. 2.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bojonegoro
  • 8. 2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro Visi : TERWUJUDNYA BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, SEJAHTERA, BAHAGIA, DAN BERKELANJUTAN hal. 5
  • 9. 2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro Misi : Misi 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan. Misi 2: Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. Misi 3: Meningkatkan perekonomian berbasis industri migas dan agribisnis terpadu. Misi 4: Mewujudkan Kabupaten Bojonegoro sebagai pusat rujukan kesehatan dan pendidikan bagi wilayah sekitarnya. hal. 8
  • 10. 2.2 Visi Misi Kabupaten Bojonegoro Misi : Misi 5: Mengembangkan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan mendukung pengembangan ekonomi wilayah. Misi 6: Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang menjamin ketersediaan sumberdaya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Misi 7: Mewujudkan tata pemerintahan yang profesional, akuntabel dan demokratis. hal. 8
  • 11. 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bojonegoro tugas pokok : melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan bidang kebersihan dan pertamanan. hal. 12 fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kebersihan dan Pertamanan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kebersihan dan Pertamanan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebersihan dan Pertamanan; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 12. 2.4 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bojonegoro
  • 13. 3.1 Plastik Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) melalui proses kimia menjadi molekul besar (makromolekul atau polimer). Plastik merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah karbon dan hidrogen. Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu thermoplastic dan thermosetting hal. 15
  • 14. 3.1 Plastik hal. 17 Plastik Termoplas Plastik Termoset Mudah diregangkan Keras dan rigid Fleksibel Tidak fleksibel Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang
  • 15. 3.1 Plastik hal. 19 No. Kode Jenis Plastik Penggunaan 1 PET (polyethylene terephthalate) Botol kemasan air mineral, botol minyak goring, botol sambal, botol obat dan botol kosmetik) 2 HDPE (high density polyethylene) Botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas dan botol kosmetik 3 PVC (polyvinyl chloride) Pipa selang air, pipa bangunan, mainan, botol sampo dan botol sambal 4 LDPE (low density polyethylene) Kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku dan berbagai macam plastik tipis lainnya 5 PP (polypropylene atau polypropene) Cup plastik, tutup botol dari plastik, mainan anak dan tempat margarine 6 PS (polysterene) Kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik, tempat makanan dari Styrofoam dan tempat makanan plastik transparan 7 Other (O), jenis plastik selain dari no 1 hingga 6 Botol susu bayi, plastik kemasan, gallon air minum, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, sikat gigi dan mainan logo
  • 16. 3.2 Solar Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran dari hidrokarbon yang telah di distilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200 OC sampai 340 OC. Jenis-jenis solar :  a. High Speed Diesel (HSD)  b. MFO (Marine Fuel Oil)  c. Minyak Bakar d. Biodiesel  e. Pertamina Dex  f. Industrial Diesel Oil (IDO) hal. 22
  • 17. 3.2 Solar Karakteristik Solar a. Viskositas b. Cetane Number / Angka Setana Bahan bakar diesel (solar) memiliki 3 jenis kategori, yaitu : 1. Solar kategori I: memiliki CN 48< dengan kandungan sulfur < 5000 ppm. 2. Solar kategori II: memiliki CN 52< dengan kandungan sulfur < 300 ppm. 3. Solar kategori III: memiliki CN 54< serta bebas kandungan sulfur. c. Berat Jenis d. Titik Tuang e. Nilai Karbon Pembakaran hal. 25
  • 18. 3.2 Solar Karakteristik Solar (lanjutan) f. Volatilitas g. Kadar Residu Karbon h. Kadar Air dan Sedimen i. Indeks Diesel j. Titik Embun k. Kadar Sulfur l. Titik Nyala (Flash Point) hal. 25
  • 19. 3.3 Pengolahan Plastik Menjadi Solar Merubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat dilakukan dengan proses cracking (perekahan). Cracking adalah proses memecah rantai polimer menjadi senyawa dengan berat molekul yang lebih rendah. Hasil dari proses cracking plastik ini dapat digunakan sebagai bahan kimia atau bahan bakar. Ada tiga macam proses cracking yang dapat digunakan untuk mengolah plastik menjadi solar yaitu:  hidro cracking,  thermal cracking dan  catalytic cracking hal. 30
  • 20. 4.2 Pengolahan Plastik Menjadi Bahan Bakar Tujuan dari pengolahan plastik menjadi bahan bakar : 1. langkah inovasi mengatasi masalah sulitnya penguraian plastik secara alami 2. untuk bahan bakar alternatif sebagai pengganti solar untuk menggerakkan mesin-mesin diesel yang ada di TPA Sampah Banjarsari Bahan baku yang digunakan adalah plastik jenis LDPE (Low Density Polyethylene Sedangkan bahan bakar yang dipakai untuk mengolah plastik adalah gas metan hasil tangkapan dari timbunan sampah hal. 38
  • 21. 4.1 Profil TPA Banjarsari terletak di sebelah utara Kota Bojonegoro ± 8 km, jarak dengan perkampungan penduduk adalah 1 km mulai dioperasikan mulai tahun 1992 dengan luas lahan 4,92 Ha dengan sistem controlled landfill sejak tahun 2013 menggunakan system sanitary landfill dengan luas 0,795 Ha dan dirancang penggunaannya untuk 3 tahun. Sampah yang terangkut ke TPA Banjarsari mencapai 250 m2 perhari dan 20 % diantaranya adalah plastik. hal. 34
  • 22. Bagian Mesin Pengolah Plastik hal. 41
  • 23. Bagian Mesin Pengolah Plastik hal. 42
  • 24. 4.2 Pengolahan Plastik Menjadi Bahan Bakar  Proses pengolahan plastik menjadi bahan bakar : 1. Memasukkan bahan baku dalam tabung reaktor. 2. Menyalakan api pembakaran yang digunakan untuk memanaskan tabung reaktor. 3. Setelah mencapai suhu 80 oC, plastik berada di atas titik kerja dan masuk dalam temperatur transisi. Pada proses ini sudah mulai terbentuk uap polimer. 4. Pada suhu 134 oC plastik mulai mencapai titik lebur yaitu temperatur di mana plastik mulai melunak dan merubah menjadi cair. 5. Uap polimer melewati pipa pendingin dan terjadilah proses kondensasi yang menghasilkan bahan bakar cair, yang ditampung dalam wadah. 6. Prose berhenti setelah mencapai suhu 200 oC hal. 43
  • 25. 4.3 Evaluasi Pengolahan Plastik di TPA Banjarsari Evaluasi Proses Pengolahan Plastik a. Pengolahan plastik menjadi solar menggunakan teknik pirolisa, tidak menghasilkan emisi gas dan partikel debu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan plastik bisa menjawab atas masalah sulitnya penguraian sampah plastik secara alami. b. Proses pengolahan plastik memerlukan waktu 8 jam untuk satu kali pengolahan dalam tabung reaktor. Untuk itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar waktu yang diperlukan untuk satu kali proses pengolahan dapat menjadi lebih singkat. hal. 45
  • 26. 4.3 Evaluasi Pengolahan Plastik di TPA Banjarsari Evaluasi Proses Pengolahan Plastik Berdasarkan hasil uji laboratorium pada tanggal : a. Densitas solar sesuai ketentuan adalah 815-870 Kg/m3 sedangkan solar hasil pengolahan plastik 792,6 Kg/m3 b. Densitas solar sesuai ketentuan adalah 815-870 Kg/m3 sedangkan solar hasil pengolahan plastik 792,6 Kg/m3 c. Distilasi solar sesuai dengan ketentuan Pemerintah adalah 370 OC, sedangkan solar olahan plastik adalah 369 OC solar hasil olahan plastik belum memenuhi standar solar yang telah ditetapkan Pemerintah sehingga tidak dianjurkan pemakaiannya hal. 46
  • 27. 5.1 SIMPULAN  Plastik merupakan senyawa polimer, dengan unsur utama Karbon dan Hidrogen dan sebagian besar terbuat dari Naphta(hasil penyulingan minyak bumi atau gas alam).  Karakteristik untuk menilai kinerja solar antara lain viskositas, angka setana, berat jenis, titik tuang, nilai kalor pembakaran, volatilitas, kadar residu karbon, kadar air dan sedimen, indeks diesel, titik embun, kadar sulfur, dan titik nyala.  Tujuan dari pengolahan plastik, pertama langkah inovasi mengatasi masalah sulitnya penguraian plastik, kedua pemenuhan kebutuhan bahan bakar solar. hal. 48
  • 28. 5.1 SIMPULAN  Proses pengolahan dilakukan dengan cara thermal cracking menggunakan teknik pirolisa, tidak menghasilkan emisi gas dan partikel debu.  Solar telah diuji di Laboratorium Penguji Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu dengan hasil sebagai berikut : densitas 792,6, titik nyala <8 dan 100% volume penguapan dicapai pada suhu 369 oC. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor : 3675 K/24/ DJM/2006, solar ini berada di luar ketentuan sehingga tidak direkondasikan penggunaannya sebagai bahan bakar diesel. hal. 48
  • 29. 5.2. SARAN  Pemerintah Kabupaten Bojonegoro perlu mengadakan penelitian mempersingkat waktu pengolahan plastik menjadi solar  Perlu diadakan penelitian yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas solar hasil pengolahan plastik di TPA Banjarsari, sehingga solar yang dihasilkan sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Pemerintah.  Pemerintah Kabupaten Bojonegorohendaknya terus mengadakan inovasi lain terkait dengan pengelolaan sampah plastik disamping mengolah menjadi solar.  STEM Akamigas mengadakan penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya di TPA Banjarsari terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan sampah. hal. 49