Sumber daya alam terdiri dari sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti tanah, air, udara, hutan dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti tambang. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam dan manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral. Ia juga menjelaskan pentingnya penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral. Ia juga menjelaskan pentingnya penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Sumber daya alam terdiri dari sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti tanah, air, udara, hutan dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti tambang. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam dan manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral. Ia juga menjelaskan pentingnya penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral. Ia juga menjelaskan pentingnya penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrookeanografi dan teknik geodesi laut dan samudera. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perbedaan antara laut dan samudera berdasarkan luas, kedalaman, dan kondisi dasar laut. Dokumen juga menyebutkan lima samudera utama di bumi serta karakteristik masing-masing.
Presentasi ini membahas tentang keanekaragaman hayati di perairan. Secara singkat, presentasi menjelaskan tentang distribusi dan jenis-jenis ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai, terumbu karang, bakau, dan lamun yang saling berhubungan dan memainkan peran penting dalam menyediakan keanekaragaman hayati dan sumber daya.
Biologi laut membahas tentang organisme yang hidup di laut, termasuk plankton, nekton, benthos, dan periphyton. Lingkungan laut dibagi menjadi beberapa mintakat berdasarkan kedalaman dan cahaya matahari. Mintakat pelagik dan bentik merupakan dua mintakat utama yang mencakup kolom air dan dasar laut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti air dan mineral. Dokumen juga menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam seperti larangan menangkap ikan induk dan merusak terumbu karang serta hutan bakau.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem perairan beserta ciri-cirinya, seperti ekosistem laut (terumbu karang, lamun), air tawar (waduk, sungai, danau), serta ekosistem pesisir (mangrove, estuaria). Dijelaskan pula faktor-faktor pendukung yang memungkinkan berlangsungnya ekosistem perairan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik di permukaan bumi, termasuk flora dan fauna, air, tanah, udara. Sumber daya alam tersebut perlu dilestarikan karena tidak hanya diperlukan manusia tetapi juga makhluk hidup lainnya. Terdapat sumber daya yang dapat diperbaharui seperti biotik dan yang tidak dapat diperbaharui seperti abiotik.
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...oryzaputri
Lahan rawa pasang surut umumnya terbentuk dari sedimen yang dibawa oIeh arus sungai dari huIu yang mengendap daIam keadaan dipengaruhi oIeh air Iaut atau daIam keadaan air yang mengandung garam. Menurut Departemen PU (1995), Edapan sedimen yang terbentuk akan semakin menebaI hingga akhirnya ditumbuhi oIeh rumput dan pohon-pohon yang merupakan vegetasi pantai. Sisa-sisa vegetasi yang mati dan membusuk Iama keIamaan membentuk Iapisan gambut yang menyebabkan warna airnya menjadi cokeIat atau kecokeIatcokeIatan dan mengurangi kadar oksigen di daIam air sehingga pH air turun dan menjadi asam. Menurut Dyer (1990), rawa yang terbentuk di daerah estuari memiIiki arti penting sebagai tempat penampungan sementara Iuapan air Iaut karena proses pasang surut dan berfungsi menampung air tawar pada saat terjadi banjir di daratan, sebeIum air tawar masuk ke Iautan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ekosistem utama, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Ekosistem darat terdiri dari gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga, tundra, dan sabana. Ekosistem perairan terbagi atas laut/asin dan tawar, dimana ekosistem laut memiliki suhu dan salinitas beragam serta rantai makanan panjang, sedangkan ekosistem tawar dipengaruhi ik
Kuliah ini membahas pengelolaan daerah aliran sungai secara menyeluruh dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, hidrologi, dan sosial budaya masyarakat. Daerah aliran sungai merupakan sistem terbuka yang saling terkait antara lingkungan fisik dan ekosistem. Pengelolaan yang baik perlu memperhatikan daerah aliran sungai sebagai kesatuan wilayah dengan batasan alam.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrookeanografi dan teknik geodesi laut dan samudera. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perbedaan antara laut dan samudera berdasarkan luas, kedalaman, dan kondisi dasar laut. Dokumen juga menyebutkan lima samudera utama di bumi serta karakteristik masing-masing.
Presentasi ini membahas tentang keanekaragaman hayati di perairan. Secara singkat, presentasi menjelaskan tentang distribusi dan jenis-jenis ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai, terumbu karang, bakau, dan lamun yang saling berhubungan dan memainkan peran penting dalam menyediakan keanekaragaman hayati dan sumber daya.
Biologi laut membahas tentang organisme yang hidup di laut, termasuk plankton, nekton, benthos, dan periphyton. Lingkungan laut dibagi menjadi beberapa mintakat berdasarkan kedalaman dan cahaya matahari. Mintakat pelagik dan bentik merupakan dua mintakat utama yang mencakup kolom air dan dasar laut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian sumber daya alam, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti flora dan fauna, serta yang tidak dapat diperbaharui seperti air dan mineral. Dokumen juga menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam seperti larangan menangkap ikan induk dan merusak terumbu karang serta hutan bakau.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem perairan beserta ciri-cirinya, seperti ekosistem laut (terumbu karang, lamun), air tawar (waduk, sungai, danau), serta ekosistem pesisir (mangrove, estuaria). Dijelaskan pula faktor-faktor pendukung yang memungkinkan berlangsungnya ekosistem perairan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik di permukaan bumi, termasuk flora dan fauna, air, tanah, udara. Sumber daya alam tersebut perlu dilestarikan karena tidak hanya diperlukan manusia tetapi juga makhluk hidup lainnya. Terdapat sumber daya yang dapat diperbaharui seperti biotik dan yang tidak dapat diperbaharui seperti abiotik.
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...oryzaputri
Lahan rawa pasang surut umumnya terbentuk dari sedimen yang dibawa oIeh arus sungai dari huIu yang mengendap daIam keadaan dipengaruhi oIeh air Iaut atau daIam keadaan air yang mengandung garam. Menurut Departemen PU (1995), Edapan sedimen yang terbentuk akan semakin menebaI hingga akhirnya ditumbuhi oIeh rumput dan pohon-pohon yang merupakan vegetasi pantai. Sisa-sisa vegetasi yang mati dan membusuk Iama keIamaan membentuk Iapisan gambut yang menyebabkan warna airnya menjadi cokeIat atau kecokeIatcokeIatan dan mengurangi kadar oksigen di daIam air sehingga pH air turun dan menjadi asam. Menurut Dyer (1990), rawa yang terbentuk di daerah estuari memiIiki arti penting sebagai tempat penampungan sementara Iuapan air Iaut karena proses pasang surut dan berfungsi menampung air tawar pada saat terjadi banjir di daratan, sebeIum air tawar masuk ke Iautan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ekosistem utama, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Ekosistem darat terdiri dari gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga, tundra, dan sabana. Ekosistem perairan terbagi atas laut/asin dan tawar, dimana ekosistem laut memiliki suhu dan salinitas beragam serta rantai makanan panjang, sedangkan ekosistem tawar dipengaruhi ik
Kuliah ini membahas pengelolaan daerah aliran sungai secara menyeluruh dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, hidrologi, dan sosial budaya masyarakat. Daerah aliran sungai merupakan sistem terbuka yang saling terkait antara lingkungan fisik dan ekosistem. Pengelolaan yang baik perlu memperhatikan daerah aliran sungai sebagai kesatuan wilayah dengan batasan alam.
2. DEFINISI ESTUARIA : Ekosistem semi tertutup yang
mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan
menerima masukan air tawar dari daratan.
-DIPENGARUHI PASANG SURUT
-DIPENGARUHI AIR TAWAR DAN AIR LAUT
MUARA SUNGAI, TELUK KECIL,
RAWA PASUT, LAGOON
3. WILAYAH PESISIR :
WILAYAH PERTEMUAN ANTARA DARAT DAN LAUT
WILAYAH YANG MEMPUNYAI
BATAS KE ARAH DARAT SEJAUH WILAYAH
ADMINISTRASI KECAMATAN DAN KE ARAH LAUT
SEJAUH 12 MIL DARI GARIS PANTAI
DAERAH YANG SANGAT PRODUKTIF
4. WILAYAH ESTUARIA TROPIS
- BERADA DI 23,5 LU SAMPAI 23,5 LS
- CAHAYA MATAHARI TERSEDIA SEPANJANG
TAHUN
- TIDAK ADA 4 MUSIM SEPERTI DI TEMPERATE
- SUHU SENANTIASA DI ATAS 20oC
- TIDAK ADA FLUKTUASI YANG BESAR
- KERAGAMAN JENIS BIOTA TINGGI
5. WILAYAH ESTUARIA ADALAH WILAYAH
YANG UNIK :
- PERTEMUAN DARATAN DAN LAUT
- KOMPLEKSITAS EKOLOGI
- DAERAH YANG SUBUR
- DAERAH YANG RAWAN PENCEMARAN
- DAERAH YANG ATRAKTIF
- AKSESIBILITAS YANG RELATIF MUDAH
6. EKOSISTEM PLANKTONIK-ESTUARIA :
- Berbasiskan plankton
- DAERAH YANG SUBUR
- DANGKAL SHG CAHAYA MATAHARI BUKAN
PEMBATAS UTAMA
- DINAMIS SECARA OSEANOGRAFIS
. PASUT
. ARUS
. FLUSHING RATE
7. KARAKTERISTIK EKOSISTEM ESTUARIA :
- TERLINDUNG
- DANGKAL
- PAYAU
- SIRKULASI AIR YG BAIK
- PASANG SURUT
- PENYIMPAN DAN DAUR ULANG ZAT HARA
8. PERAN EKOLOGIS EKOSISTEM ESTUARIA :
- SUMBER ZAT HARA
- HABITAT BAGI BERBAGAI JENIS BIOTA
- TERKAIT DENGAN PERAIRAN LAUT LEPAS
- EKSPORTIR BAHAN ORGANIK
9. TIPE ESTUARIA
Berdasarkan Geomorfologis
•Estuaria Dataran Pesisir: paling umum dijumpai, dimana
pembentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang
menggenangi sungai di bagian pantai yang landai
•Estuaria Bentukan Penghalang:
–Laguna (Gobah) atau Teluk Semi Tertutup: terbentuk oleh
adanya beting pasir, sehingga menghalangi interaksi langsung
dan terbuka dengan laut
–Delta: terbentuk oleh endapan sedimen yang berasal dari lahan
atas di mulut sungai
•Fjords: estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier yang
mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut
•Estuaria Tektonik: terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi
atau letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunya
permukaan tanah, kemudian digenangi air laut
10.
11. TIPE ESTUARIA BERDASARKAN SIRKULASI AIR :
1. ESTUARI BAJI GARAM / TERSTRATIFIKASI KUAT.
MASUKAN AIR TAWAR SANGAT KUAT. SEPERTI PADA MUARA SUNGAI
BESAR ; AIR TAWAR AKAN BERADA DI ATAS AIR ASIN.
ADA STRATIFIKASI VERTIKAL SALINITAS DAN ADA HALOCLINE
AIR TAWAR
AIR ASIN
12. 2. SEBAGIAN TERCAMPUR
- LAJU MASUKAN AIR TAWAR SEBANDING DG PASANG
- DIDOMINASI OLEH TURBULEN
- STRATIFIKASI SALINITAS LEMAH
- TELUK CHESAPEAKE
13. 3. TERCAMPUR SEMPURNA
- PASANG SANGAT DOMINAN
- TERCAMPUR SEMPURNA
- TIDAK ADA STRATIFIKASI SALINITAS
- LEBIH BANYAK VARIASI HORISONTAL DALAM SUHU
DAN SALINITAS
- HYPERSALINE ESTUARY : LOW AIR TAWAR,
LOW AMPLITUDE, EVAPORASI TINGGI
14. TIPE ESTUARI BERDASARKAN EKOSISTEM ENERGETIK
1. SISTEM YANG SECARA FISIK STRES
- ENERGI GELOMBANG YG BESAR
- PERUBAHAN SUHU DAN SALINITAS YG EKSTRIM
- OKSIGEN RENDAH DI MALAM HARI
- LAJU SEDIMENTASI TINGGI
- PANTAI BERBATU TERJAL, PANTAI ASIN,
2. EKOSISTEM ALAMI ARCTIC (STRES KARENA ES)
- GLACIAL FJORD
- ZONA INTERTIDAL
- KOMUNITAS DI BAWAH ES
15. 3. EKOSISTEM ALAMI TEMPERATE
- VARIASI MUSIM
- LEMBAH SUNGAI TENGGELAM, BAR-BUILT ESTUARIES
- DIPENGARUHI OLEH PERIODE EDAR MATAHARI
- WINTER, SPRING, SUMMER DAN AUTUMN
- FLUKTUASI MUSIMAN DAN PRIMARY PRODUCTION
- DIPENGARUHI OLEH SUPLY CAHAYA DAN SUHU
- PRODUKSI TINGGI SAAT SPRING DAN SUMMER
4. EKOSISTEM ALAMI TROPIS DG KERAGAMAN TINGGI
- TEKANAN SUHU DAN SALINITAS RENDAH
- ENERGI BERKEMBANG KE KERAGAMAN
- DIBANDINGKAN DIPAKAI UNTUK ANTITERMAL MAINTENANCE
- BANYAK SPESIES, WARNA CERAH
- MANGROVE, CORAL REEF, PADANG LAMUN
5. SISTEM BARU YG TERKAIT DENGAN MANUSIA
- SISTEM HASIL ADAPTASI PENGARUH MANUSIA
- BATAS TOLERANSI
- ADAPTASI JIKA : 1. TIDAK ADA RACUN 2. TIDAK MENDADAK
16. BIOTA ESTUARI
- BIOTA LAUT
- BIOTA TAWAR
- CAMPURAN KHAS ENDEMIK ESTUARI
HIDUP DALAM KISARAN SALINITAS YANG BERAGAM :
- STENOHALINE DI MULUT LUAR ESTUARI
> 30 PSU ; BIOTA LAUT ; MAMPU TURUN KE 15 PSU
- EURYHALINE DI TENGAH ESTUARY
ESTUARI ASLI ; 5 – 30 PSU; TIPIKAL ESTUARI ;
POLYCHAETA Nereis diversicolor, OYSTER Crassosstrea, Ostrea.
CLAM Scrobicularia plana, Macoma balthica, Rangia.
- STENOHALINE DI MULUT DALAM ESTUARI
< 5 PSU. AIR TAWAR, Penaeus.
18. Ada 3 adaptasi yang dilakukan biota estuaria yaitu
(1) adaptasi morfologis
(2) adaptasi fisiologis dan
(3) adaptasi kebiasaan hidup
Adaptasi morfologis :
membentuk tubuh yang mampu menguburkan diri di
dalam substrat, memiliki rambut dan setae yang mampu
mencegah terjadinya gangguan pernapasan
Adaptasi memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih kecil
dan juga kepada aspek reproduksinya.
19. Adaptasi fisiologis :
osmoregulasi berlangsung dalam 3 proses yaitu :
(1) mengatur pengeluaran air
(2) mengatur pergerakan ion di dalam cairan dan
(3) menyeimbangkan rasio air dan ion di dalam cairan tubuh.
Adaptasi kebiasaan hidup :
dengan membenamkan diri di dalam Lumpur
dengan mempertahankan dan mengatur posisi tubuh di substrat
ketika terjadi perubahan salinitas
mereka dapat bergerak mengikuti perubahan salinitas
20. KARAKTER ESTUARIA :
- Keterlindungan.
- Perairan yg dangkal
- Salinitas (Tingkat Keasinan)
- Sirkulasi air yang baik
- Pasang surut air
- Kemampuan menyimpan nutrien
21. Peran Ekologis Estuaria
- Sumber zat hara (nutrient) dan bahan organik bagi bagian estuaria yang
jauh dari garis pantai maupun yang berdekatan dengannya,
lewat diangkutnya zat hara dan bahan organik tersebut oleh sirkulasi
pasang-surut (tidal circulation);
- Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting
- Terkait erat dengan kehidupan bermacam spesies ikan dan udang yang
hidup di lepas pantai, yang bermigrasi ke perairan yang dangkal dan
telindung untuk bereproduksi dan/atau sebagai tempat tumbuh besar
(nursery ground) anak mereka.
22. Manfaat Estuaria :
• Sebagai Tempat Pemukiman
• Sebagai Tempat Penangkapan
dan Budidaya Ikan
• Sebagai Jalur Transportasi
• Sebagai Kawasan Pelabuhan
dan
23. ANCAMAN TERHADAP ESTUARI PELAGIS :
- REKLAMASI
- LIMBAH ORGANIK TINGGI
- EUTROFIKASI
- PENCEMARAN LOGAM BERAT
- LIMBAH SAMPAH PADAT
- ALLIEN SPECIES