3. • Gunung api tertinggi kedua di Indonesia yang berlokasi di
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Letak
•8º25' LS
•116º28' BT
Astronomis
• Berada di ketinggian 2.003 meter di atas permukaan laut
• memiliki volume hingga 1,02 kilometer kubik
4. Ekosistem
Ekosistem
Hutan Hujan
Pegunungan
Tinggi
Ekosistem
Hutan Hujan
Pegunungan
Rendah
6. • Meskipun berada di ketinggian
DANAU AIR 2.003m, air permukaan danau lebih
hangat dibandingkan dengan suhu
PANAS, udara ruang.
SEGARA ANAK • Merupakan adanya pemanasan
dapur magma yang masuk ke Danau
Segara Anak.
• Karena danau ini banyak ditemukan
bubble atau gelembung gas, hal ini
mengidikasikan adanya kebocoran
sistem vulkanik di dasar laut.
• Teridentifikasi dari komposisi
geokimia yang menunjukkan
banyaknya unsur hidrotermal,
seperti clorid, sodium, potasium,
dan sulfat.
7. • Di sisi lain, walaupun kaya dengan
unsur kimia dari hidrotermal, danau ini
memiliki siklus air yang sangat bagus.
Dengan demikian, unsur- unsur
hidrotermal yang masuk ke danau
melalui kebocoran sistem tidak
mengendap di dasar danau dan
berbahaya bagi kehidupan.
• Air hujan yang masuk ke danau juga
membantu mengencerkan kandungan
unsur kimia. Air danau ini merupakan
campuran hidrotermal dan air hujan.
• Sirkulasi air danau berlangsung saat
kepadatan air permukaan lebih tinggi
dibandingkan di dasar. Air dengan
kerapatan tinggi akan menekan lapisan
air di bawahnya sehingga bergerak ke
atas dan air di permukaan bergerak ke
bawah. Proses sirkulasi air ini
berlangsung terus-menerus sehingga
kondisi air tercampur dengan baik.
8. • Air dengan sirkulasi yang baik
seperti itu, dan kondisi keasaman
netral, cocok bagi
perkembangbiakan ikan.
• Vulkanolog dari Direktorat
Geologi (Bandung), Kama
Kusumadinata, yang meneliti
danau ini pada 1969,
merekomendasikan budidaya ikan
di danau itu. Saat itu belum ada
habitat ikan di Danau Segara
Anak.
9. • Pada 1985, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat akhirnya menebar
benih ikan di danau ini. Kala itu, ikan
jenis nila berkembang biak dengan
pesat dan jumlahnya mencapai jutaan
dan menjadi mata pencarian sebagian
warga.
• Pada masa itu, warga belum banyak
yang mendaki ke danau di ketinggian
2.003 mdpl itu. Setelah ikan ditebar
pada 1985 makin banyak masyarakat
yang mendaki ke danau. Awalnya,
mereka hanya menangkap ikan, tetapi
kemudian menangkap belibis, juga
memburu rusa.
• Sekarang belibis tersisa sedikit. Para
peneliti memperkirakan tersisa 100
ekor. Rusa pun sudah tidak dijumpai
lagi di sepanjang jalur pendakian.
10. • Campur tangan manusia telah
mengubah ekologi Danau
Segara Anak.
• Dari tidak adanya
perkembangbiakan
ikan, menjadi tempat
penangkaran ikan-ikan dan
ribuan hewan-hewan liar lalu
hilang akibat penangkapan
terus-menerus.