SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
MISKOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN
LATAR BELAKANG BUDAYA
Aurellia Christy Juniar Soyan Karay, Rizki Magfirah Febriani, Harnetta Neirasha
Janice, Novalia Agung W. Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jakarta
Email : hnjanice@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu kebutuhan manusia ialah komunikasi, manusia memerlukan komunikasi
untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dalam proses komunikasi beberapa
faktor salah satunya "bahasa" sangat berpengaruh dalam menjalankan proses komunikasi
begitu juga dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda juga sangat berpengaruh pada
jalanya proses komunikasi. Dalam penelitian ini terjadi miskomunikasi antara ketiga belah
pihak yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda juga penggunaan bahasa yang
berbeda sehingga menyebabkan konflik. Penelitian ini menggunakan model Lasswell sebagai
arahan proses komunikasi yang terjadi antara komunikan dan komunikator. Metode yang
digunakan ialah pengamatan yang dalam, yaitu pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu deskriptif guna mendeskripsikan atau menggambarkan kejadian atau konflik
yang terjadi. Tujuan dari penelitian tersebut bertujuan untuk mengurangi terjadinya
miskomunikasi akibat perbedaan budaya, latar belakang, bahasa dan sebagainya. Dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan budaya dan bahasa atau latar belakang
seorang sangat berpengaruh pada proses komunikasi yang terjadi.
Kata kunci : misskomunikasi, perbedaan budaya, perbedaan latar belakang
PENDAHULUAN
Miskomunikasi adalah kegagalan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang buruk
dapatmenimbulkan kesalahpahaman karena pesan atau informasi yang disampaikan tidak
diterima oleh komunikan. Miskomunikasi bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Misikomunikasi dapat muncul karena berbagai faktor, seperti perbedaan persepsi antara
pengirim informasi dan penerima informasi. Seringkali, ada perbedaan pengetahuan,
pengalaman, dan perbedaan gaya bahasa yang digunakan sehingga hal tersebut yang dapat
menyebabkan miskomunikasi.
Lalu ada komunikasi antar budaya yang merupakan proses komunikasi yang terjadi
antara orang-orang yang memiliki budayaan yang berbeda, baik beda ras, etnik, sosial
ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan. Budaya merupakan cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh masyarakat dan sudah berlangsung dari generasi ke generasi
selanjutnya. Komunikasi ada karena perbedaan merupakan hasil dari keanekaragaman,
pengalaman, nilai, dan juga cara pandang dari masing-masing budaya. Tentu saja untuk
menjalin komunikasi yang baik dan benar antar berbeda latar belakang, kita harus mengerti
jelas pentingnya peran bahasa dalam komunikasi antar budaya.
Komunikasi yang terjadi antar budaya sering terdengar. Hal ini karena budaya atau
polahidup mereka yang berbeda akan membuat kesalahpahaman dua antara kedua individu.
Sehingga perlu ada sesuatu yang dapat mengurangi tingkat kesalahpahaman diantara kedua
individu agar tidak terjadi konflik. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal dan
nonverbal. Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang tentunya sangat berperan penting
dalam komunikasi antar budaya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa
kebangsaan, maka akan meminimalisir kesalahpahaman.
Selain itu ada juga fungsi dari komunikasi antar budaya yaitu Menyatakan Identitas
Sosial. Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individuyang bisa digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan
melaluitindakan berbahasa baik secara verbal dan non verbal.
Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya
dapat diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
Selanjutnya ada juga Menyatakan Integrasi Sosial dan pengertian sosial menurut Engin Fahri
Isin, sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih
tetapada perdebatan tentang pola berhubungan bagi para individu tersebut.
Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi adalah proses kegiatan
pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak
(seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan
saling pengertian. Komunikasi antar budaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar
pribadi dalam interaksi tersebut dan bisa juga Menambah pengetahuan, dengan adanya
komunikasi antarbudaya kita dapat menambah wawasan satu sama lain dengan saling
mengetahui kebudayaan masing-masing karena budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang atau seseorang, serta diwariskan
darigenerasi ke generasi. Untuk itu sangat penting untuk memperhatikan gaya bahasa dan
latar belakang seorang sebelum berkomunikasi agak tidak terjadinya miskomunikasi antar
budaya. Tetapi ada juga beberapa dari mereka yang mengalami miskomunikasi antar budaya.
Seperti terjadinya miskomunikasi antarbudaya mahasiswa daerah dan mahasiswa perkotaan.
Adapun contoh konflik terjadinya miskomunikasi antarbudaya mahasiswa daerah
dan mahasiswa perkotaan. Dalam contoh konflik ini terjadi Culture shock atau dalam bahasa
Indonesia disebut “Gegar Budaya” adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan
dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial dan budaya yang berbeda.
Seperti seorang mahasiswa bernama Orpa yang berasal dari daerah. Lebih tepatnya berasal
dariJayapura, Papua. Di daerah Papua memiliki perbedaan bahasa dengan masyarakat yang
beradadi kota-kota besar tentunya. Salah satunya yaitu Jakarta. Selain menggunakan bahasa
Indonesiayang baik dan benar. Masyarakat yang berada di Jakarta lebih sering menggunakan
kata "lo - gue" sebagai bahasa sehari - hari mereka antar sesama orang yang dekat atau
seumuran denganmereka. Sedangkan mereka menggunakan "saya - kamu, aku - kamu" untuk
orang yang kurangdekat atau orang asing dan orang yang lebih tua dengan mereka, karena
dianggap lebih sopan dibanding menggunakan kata "lo - gue". Sedangkan di Papua
menggunakan bahasa Indonesianamun lebih di singkat-singkat. Orang papua menggunakan
kata "ko - sa" untuk orang asing atau orang yang dekat dengan mereka. dan beberapa kata
lainnya yang biasa disingkat-singkat.Ketika Orpa datang ke Jakarta & menjadi mahasiswa di
Jakarta ia bertemu dengan Marcella dan Gracella. Dan disinilah orpa mengalami geger
budaya. Sehingga sempat terjadi miskomunikasi antara Orpa dengan Gracella & Marcella.
Gracella & Marcella yang awalnya kurang mengerti dengan pesan yang di sampaikan oleh
Orpa. Karena terkadang Orpa menggunakan bahasa di daerahnya dan masih terdengar jelas
logat daerah dari Orpa. Hal tersebut membuat Gracella & Marcella menghindari
berkomunikasi lagi dengan Orpa, akibat beberapa Bahasa Daerah yang diucapkan oleh Orpa.
Tetapi Orpa berusaha pelan-pelan untuk menjelaskan apa maksud dari ucapannya sehingga
membuat Gracella & Marcella berpikir lagiuntuk tidak ada salahnya memiliki teman yang
berasal dari daerah yang berbeda, yang memilikikebudayaan berbeda. Marcella berpikir hal
tersebut dapat menambah wawasannya sehingga Marcellamulai pelan-pelanmengerti bahasa
yang disampaikan Orpa. Dan Gracella yang pelan-pelan membantu Orpa untuk beradaptasi
dengan gaya bahasa dari tempat tinggalnya ini. Dengan itu tujuan penelitian ini untuk
memperkecil terjadinya konflik miskomunikasi & lebih memahami pentingnya komunikasi
yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman antar perbedaan budaya di kalangan Mahasiswa
METOLOGI
Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme.
Hal ini dikarenakan fenomena yang akan diteliti adalah miskomunikasi di kalangan mahasiswa
akibat perbedaan latar belakang budaya. Paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang hampir
merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam
menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengumpul data,
peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, sesuai dengan paradigma
dan permasalahan yang dipilih dalam penelitian. Dengan begitu maka penelitian akan
menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data yang
nantinya akan menjadi sumber data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi
kepustakaan secara mendalam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian deskriptif, dikarenakan jenis deskriptif ini memang sudah melekat dengan
penelitian kualitatif.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian kali ini, penulis mengambil topik pembahasan yaitu miskomunikasi di
kalangan mahasiswa akibat perbedaan latar belakang budaya. Penelitian dilakukan pada
beberapa mahasiswa Universitas Prof. Dr Moestopo ( Beragama ) fakultas ilmu komunikasi
yang dimana memiliki latar belakang budaya yang berbeda sehingga hal ini menimbulkan
konflik, dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dan observasi kepada 3 mahasiswa
UPDM(B) sebagai bentuk objek dari penelitian.
Penelitian ini mengambil model komunikasi Lasswell dimana sebagai arah proses
komunikasi yang terjadi antara komunikator yang menyampaikan pesan atau isi pesan kepada
komunikan sebagai penerima pesan. Konflik yang terjadi ialah ada seorang mahasiswi bernama
Orpa yang berasal dari suatu daerah, ia merantau ke tempat orang dengan alasan tuntutan
pendidikan sebagai mahasiswi di UPDM(B). Tempat Orpa menuntut ilmu ialah salah satu kota
dimana terbilang cukup maju dalam segi pembangunan dan orang-orangnya yang beragam
mulai dari gaya berpakaian, cara berbicara hingga dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Hal
tersebut tentu membuat Orpa terkejut dengan hal baru dan kebiasaan-kebiasaan baru di kota
tersebut, Di tempat Orpa menuntut ilmu pun tentu memiliki keberagaman mulai dari perbedaan
suku, ras, agama, warna kulit dan sebagainya. Hal tersebut membuat Orpa mengalami culture
shock atau geger budaya.
Ketika Orpa bertemu 2 mahasiswi bernama Gracella dan Marcella yang berada pada
satu universitas bahkan fakultas bersamanya. Gracella dan Marcella berperan sebagai
komunikator, dimana Gracella dan Marcella adalah 2 mahasiswi yang terbilang cukup lama
menetap di kota yang Orpa tinggali, kota Jakarta. Gracella dan Marcella juga memiliki latar
belakang yang berbeda namun karena keduanya sudah lebih dulu menetap di Jakarta tempat
Orpa menuntut ilmu sehingga keduanya lebih nyaman dan nyambung saat bertukar pesan atau
informasi.
Dibandingkan dengan Orpa yang anak rantauan dari suatu daerah, Orpa berperan
sebagai komunikan karena ia mengerti apa yang dibicarakan Gracella dan Marcella namun ia
kurang paham betul dalam memberi feedback atau umpan balik kepada Gracella dan Marcella
akibat masih kentalnya atau kuatnya kebudayaan nya saat ia masih berada di daerah tempat
asalnya. Sehingga ia lebih banyak mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Gracella dan
Marcella dibanding memberikan feedback atau umpan balik.
Terkadang Orpa beberapa kali berbicara menggunakan logat dan beberapa bahasa dari
daerahnya yang dimana hal tersebut membuat Gracella dan Marcella kurang memahami pesan
yang disampaikan Orpa. Hal ini menyebabkan terjadinya miskomunikasi diantara mereka atau
Gracella dan Marcella salah dalam menafsirkan pesan yang disampaikan oleh Orpa. Jenis pesan
yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut yaitu pesan verbal dalam bentuk lisan atau
menyampaikan pesan secara langsung dari komunikator kepada komunikan namun yang terjadi
disini Orpa sebagai komunikan kurang memberi umpan balik kepada komunikator yaitu
Gracella dan Marcella karena alasan perbedaan budaya atau geger budaya yang sedang dialami
Orpa sehinggal hal tersebut yang membuat terjadinya miskomunikasi diantara kedua belah
pihak.
Namun seiring berjalannya waktu Orpa dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan di
tempat yang ia tinggali saat ini, dan Gracella dan Marcella yang perlahan mulai dapat
memahami beberapa kalimat atau bahasa daerah yang Orpa ucapkan hal ini membuat ke 3
mahasiswi tersebut tidak lagi mengalami miskomunikasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
misskomunikasi terjadi karena beberapa faktor yaitu perbedaan latar belakang, perbedaan
kebudayaan dan perbedaan penggunaan bahasa. Seseorang akan merasa kurang mampu
melakukan proses komunikasi jika ia berada dalam budaya atau lingkungan yang berbeda dari
sebelumnya, hal tersebut yang menyebabkan terjadinya miskomunukasi sehingga perlu
penyesuaian diri yang baik agar tidak terjadi miskomunikasi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Humaira Aliya (2022). Miskomunikasi: Arti, Penyebab, Contoh, dan Cara Mengatasinya.
Diakses dari https://glints.com/id/lowongan/miskomunikasi-miscommunication-
adalah/#.Y0- dnuwxdPw
Husen Mulachela (2022). Budaya Adalah Cara Hidup, Begini Penjelasannya. Diakses dari
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah-cara-hidup-begini-
penjelasannya
RadeJuniver, Marco (2022). Paradigma Konstruktivsme: Multi Realitas. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/marco88729/635902c129f19e035b7a92f2/paradigma-
konstruktivisme-multi-realitas
Lusianawati, Hayu (2022). Elemen Komunikasi Dasar Menurut Lasswell. Diakses dari
https://www.qubisa.com/microlearning/elemen-komunikasi-dasar-menurut-lasswell
Ayuluqyana Putri, Fariqza (2021). Penjelasan Gegar Budaya atau Shock Culture dan Cara
Mengatasi. Diakses dari https://tirto.id/penjelasan-gegar-budaya-atau-shock-culture-
dan-cara-mengatasi-f9qq

More Related Content

Similar to Miskomunikasi di Kalangan Mahasiswa Akibat Perbedaan Latar Belakang Budaya

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
 
Konflik Antar Mahasiswa dan Dosen
Konflik Antar Mahasiswa dan DosenKonflik Antar Mahasiswa dan Dosen
Konflik Antar Mahasiswa dan DosenVanyaIzzati
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialYuliaDwi9
 
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docx
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docxANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docx
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docxfullyali
 
Budaya, Bahasa, dan Komunikasi
Budaya, Bahasa, dan KomunikasiBudaya, Bahasa, dan Komunikasi
Budaya, Bahasa, dan KomunikasiMuhammad Akhyar
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...rachelianto
 
Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication Ratih Aini
 
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWI
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWISEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWI
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWIDhita Candra
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Rina Fadhali
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
 
Miskomunikasi Antar Ibu dan Anak
Miskomunikasi Antar Ibu dan AnakMiskomunikasi Antar Ibu dan Anak
Miskomunikasi Antar Ibu dan AnakCarlaCQ
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanfikri_muh
 

Similar to Miskomunikasi di Kalangan Mahasiswa Akibat Perbedaan Latar Belakang Budaya (20)

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
 
Konflik Antar Mahasiswa dan Dosen
Konflik Antar Mahasiswa dan DosenKonflik Antar Mahasiswa dan Dosen
Konflik Antar Mahasiswa dan Dosen
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
 
Doc 1
Doc 1Doc 1
Doc 1
 
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docx
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docxANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docx
ANTROPOLOGI MUHAMMAD FULLY ALI 202241030.docx
 
Budaya, Bahasa, dan Komunikasi
Budaya, Bahasa, dan KomunikasiBudaya, Bahasa, dan Komunikasi
Budaya, Bahasa, dan Komunikasi
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...
Analisis Fonetik Pada bahasa Dayak Jangkang di Desa jangkang Benua Kabupaten ...
 
Bahasa manusia
Bahasa manusiaBahasa manusia
Bahasa manusia
 
Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication
 
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWI
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWISEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWI
SEMINAR BAHASA_RATNA PRATIWI
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
 
Miskomunikasi Antar Ibu dan Anak
Miskomunikasi Antar Ibu dan AnakMiskomunikasi Antar Ibu dan Anak
Miskomunikasi Antar Ibu dan Anak
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Miskomunikasi di Kalangan Mahasiswa Akibat Perbedaan Latar Belakang Budaya

  • 1. MISKOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN LATAR BELAKANG BUDAYA Aurellia Christy Juniar Soyan Karay, Rizki Magfirah Febriani, Harnetta Neirasha Janice, Novalia Agung W. Ardhoyo Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta Email : hnjanice@gmail.com ABSTRAK Salah satu kebutuhan manusia ialah komunikasi, manusia memerlukan komunikasi untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dalam proses komunikasi beberapa faktor salah satunya "bahasa" sangat berpengaruh dalam menjalankan proses komunikasi begitu juga dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda juga sangat berpengaruh pada jalanya proses komunikasi. Dalam penelitian ini terjadi miskomunikasi antara ketiga belah pihak yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda juga penggunaan bahasa yang berbeda sehingga menyebabkan konflik. Penelitian ini menggunakan model Lasswell sebagai arahan proses komunikasi yang terjadi antara komunikan dan komunikator. Metode yang digunakan ialah pengamatan yang dalam, yaitu pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif guna mendeskripsikan atau menggambarkan kejadian atau konflik yang terjadi. Tujuan dari penelitian tersebut bertujuan untuk mengurangi terjadinya miskomunikasi akibat perbedaan budaya, latar belakang, bahasa dan sebagainya. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan budaya dan bahasa atau latar belakang seorang sangat berpengaruh pada proses komunikasi yang terjadi. Kata kunci : misskomunikasi, perbedaan budaya, perbedaan latar belakang PENDAHULUAN Miskomunikasi adalah kegagalan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang buruk dapatmenimbulkan kesalahpahaman karena pesan atau informasi yang disampaikan tidak diterima oleh komunikan. Miskomunikasi bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Misikomunikasi dapat muncul karena berbagai faktor, seperti perbedaan persepsi antara pengirim informasi dan penerima informasi. Seringkali, ada perbedaan pengetahuan, pengalaman, dan perbedaan gaya bahasa yang digunakan sehingga hal tersebut yang dapat menyebabkan miskomunikasi.
  • 2. Lalu ada komunikasi antar budaya yang merupakan proses komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang memiliki budayaan yang berbeda, baik beda ras, etnik, sosial ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan. Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dianut oleh masyarakat dan sudah berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya. Komunikasi ada karena perbedaan merupakan hasil dari keanekaragaman, pengalaman, nilai, dan juga cara pandang dari masing-masing budaya. Tentu saja untuk menjalin komunikasi yang baik dan benar antar berbeda latar belakang, kita harus mengerti jelas pentingnya peran bahasa dalam komunikasi antar budaya. Komunikasi yang terjadi antar budaya sering terdengar. Hal ini karena budaya atau polahidup mereka yang berbeda akan membuat kesalahpahaman dua antara kedua individu. Sehingga perlu ada sesuatu yang dapat mengurangi tingkat kesalahpahaman diantara kedua individu agar tidak terjadi konflik. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal dan nonverbal. Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang tentunya sangat berperan penting dalam komunikasi antar budaya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa kebangsaan, maka akan meminimalisir kesalahpahaman. Selain itu ada juga fungsi dari komunikasi antar budaya yaitu Menyatakan Identitas Sosial. Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individuyang bisa digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melaluitindakan berbahasa baik secara verbal dan non verbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang. Selanjutnya ada juga Menyatakan Integrasi Sosial dan pengertian sosial menurut Engin Fahri Isin, sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih tetapada perdebatan tentang pola berhubungan bagi para individu tersebut. Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Komunikasi antar budaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar pribadi dalam interaksi tersebut dan bisa juga Menambah pengetahuan, dengan adanya komunikasi antarbudaya kita dapat menambah wawasan satu sama lain dengan saling mengetahui kebudayaan masing-masing karena budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang atau seseorang, serta diwariskan
  • 3. darigenerasi ke generasi. Untuk itu sangat penting untuk memperhatikan gaya bahasa dan latar belakang seorang sebelum berkomunikasi agak tidak terjadinya miskomunikasi antar budaya. Tetapi ada juga beberapa dari mereka yang mengalami miskomunikasi antar budaya. Seperti terjadinya miskomunikasi antarbudaya mahasiswa daerah dan mahasiswa perkotaan. Adapun contoh konflik terjadinya miskomunikasi antarbudaya mahasiswa daerah dan mahasiswa perkotaan. Dalam contoh konflik ini terjadi Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut “Gegar Budaya” adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial dan budaya yang berbeda. Seperti seorang mahasiswa bernama Orpa yang berasal dari daerah. Lebih tepatnya berasal dariJayapura, Papua. Di daerah Papua memiliki perbedaan bahasa dengan masyarakat yang beradadi kota-kota besar tentunya. Salah satunya yaitu Jakarta. Selain menggunakan bahasa Indonesiayang baik dan benar. Masyarakat yang berada di Jakarta lebih sering menggunakan kata "lo - gue" sebagai bahasa sehari - hari mereka antar sesama orang yang dekat atau seumuran denganmereka. Sedangkan mereka menggunakan "saya - kamu, aku - kamu" untuk orang yang kurangdekat atau orang asing dan orang yang lebih tua dengan mereka, karena dianggap lebih sopan dibanding menggunakan kata "lo - gue". Sedangkan di Papua menggunakan bahasa Indonesianamun lebih di singkat-singkat. Orang papua menggunakan kata "ko - sa" untuk orang asing atau orang yang dekat dengan mereka. dan beberapa kata lainnya yang biasa disingkat-singkat.Ketika Orpa datang ke Jakarta & menjadi mahasiswa di Jakarta ia bertemu dengan Marcella dan Gracella. Dan disinilah orpa mengalami geger budaya. Sehingga sempat terjadi miskomunikasi antara Orpa dengan Gracella & Marcella. Gracella & Marcella yang awalnya kurang mengerti dengan pesan yang di sampaikan oleh Orpa. Karena terkadang Orpa menggunakan bahasa di daerahnya dan masih terdengar jelas logat daerah dari Orpa. Hal tersebut membuat Gracella & Marcella menghindari berkomunikasi lagi dengan Orpa, akibat beberapa Bahasa Daerah yang diucapkan oleh Orpa. Tetapi Orpa berusaha pelan-pelan untuk menjelaskan apa maksud dari ucapannya sehingga membuat Gracella & Marcella berpikir lagiuntuk tidak ada salahnya memiliki teman yang berasal dari daerah yang berbeda, yang memilikikebudayaan berbeda. Marcella berpikir hal tersebut dapat menambah wawasannya sehingga Marcellamulai pelan-pelanmengerti bahasa yang disampaikan Orpa. Dan Gracella yang pelan-pelan membantu Orpa untuk beradaptasi dengan gaya bahasa dari tempat tinggalnya ini. Dengan itu tujuan penelitian ini untuk memperkecil terjadinya konflik miskomunikasi & lebih memahami pentingnya komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman antar perbedaan budaya di kalangan Mahasiswa
  • 4. METOLOGI Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Hal ini dikarenakan fenomena yang akan diteliti adalah miskomunikasi di kalangan mahasiswa akibat perbedaan latar belakang budaya. Paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengumpul data, peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, sesuai dengan paradigma dan permasalahan yang dipilih dalam penelitian. Dengan begitu maka penelitian akan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data yang nantinya akan menjadi sumber data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan secara mendalam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dikarenakan jenis deskriptif ini memang sudah melekat dengan penelitian kualitatif. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada penelitian kali ini, penulis mengambil topik pembahasan yaitu miskomunikasi di kalangan mahasiswa akibat perbedaan latar belakang budaya. Penelitian dilakukan pada beberapa mahasiswa Universitas Prof. Dr Moestopo ( Beragama ) fakultas ilmu komunikasi yang dimana memiliki latar belakang budaya yang berbeda sehingga hal ini menimbulkan konflik, dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dan observasi kepada 3 mahasiswa UPDM(B) sebagai bentuk objek dari penelitian. Penelitian ini mengambil model komunikasi Lasswell dimana sebagai arah proses komunikasi yang terjadi antara komunikator yang menyampaikan pesan atau isi pesan kepada komunikan sebagai penerima pesan. Konflik yang terjadi ialah ada seorang mahasiswi bernama Orpa yang berasal dari suatu daerah, ia merantau ke tempat orang dengan alasan tuntutan pendidikan sebagai mahasiswi di UPDM(B). Tempat Orpa menuntut ilmu ialah salah satu kota dimana terbilang cukup maju dalam segi pembangunan dan orang-orangnya yang beragam mulai dari gaya berpakaian, cara berbicara hingga dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Hal tersebut tentu membuat Orpa terkejut dengan hal baru dan kebiasaan-kebiasaan baru di kota tersebut, Di tempat Orpa menuntut ilmu pun tentu memiliki keberagaman mulai dari perbedaan suku, ras, agama, warna kulit dan sebagainya. Hal tersebut membuat Orpa mengalami culture shock atau geger budaya. Ketika Orpa bertemu 2 mahasiswi bernama Gracella dan Marcella yang berada pada
  • 5. satu universitas bahkan fakultas bersamanya. Gracella dan Marcella berperan sebagai komunikator, dimana Gracella dan Marcella adalah 2 mahasiswi yang terbilang cukup lama menetap di kota yang Orpa tinggali, kota Jakarta. Gracella dan Marcella juga memiliki latar belakang yang berbeda namun karena keduanya sudah lebih dulu menetap di Jakarta tempat Orpa menuntut ilmu sehingga keduanya lebih nyaman dan nyambung saat bertukar pesan atau informasi. Dibandingkan dengan Orpa yang anak rantauan dari suatu daerah, Orpa berperan sebagai komunikan karena ia mengerti apa yang dibicarakan Gracella dan Marcella namun ia kurang paham betul dalam memberi feedback atau umpan balik kepada Gracella dan Marcella akibat masih kentalnya atau kuatnya kebudayaan nya saat ia masih berada di daerah tempat asalnya. Sehingga ia lebih banyak mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Gracella dan Marcella dibanding memberikan feedback atau umpan balik. Terkadang Orpa beberapa kali berbicara menggunakan logat dan beberapa bahasa dari daerahnya yang dimana hal tersebut membuat Gracella dan Marcella kurang memahami pesan yang disampaikan Orpa. Hal ini menyebabkan terjadinya miskomunikasi diantara mereka atau Gracella dan Marcella salah dalam menafsirkan pesan yang disampaikan oleh Orpa. Jenis pesan yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut yaitu pesan verbal dalam bentuk lisan atau menyampaikan pesan secara langsung dari komunikator kepada komunikan namun yang terjadi disini Orpa sebagai komunikan kurang memberi umpan balik kepada komunikator yaitu Gracella dan Marcella karena alasan perbedaan budaya atau geger budaya yang sedang dialami Orpa sehinggal hal tersebut yang membuat terjadinya miskomunikasi diantara kedua belah pihak. Namun seiring berjalannya waktu Orpa dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan di tempat yang ia tinggali saat ini, dan Gracella dan Marcella yang perlahan mulai dapat memahami beberapa kalimat atau bahasa daerah yang Orpa ucapkan hal ini membuat ke 3 mahasiswi tersebut tidak lagi mengalami miskomunikasi. KESIMPULAN Berdasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa misskomunikasi terjadi karena beberapa faktor yaitu perbedaan latar belakang, perbedaan kebudayaan dan perbedaan penggunaan bahasa. Seseorang akan merasa kurang mampu melakukan proses komunikasi jika ia berada dalam budaya atau lingkungan yang berbeda dari sebelumnya, hal tersebut yang menyebabkan terjadinya miskomunukasi sehingga perlu penyesuaian diri yang baik agar tidak terjadi miskomunikasi lagi.
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Humaira Aliya (2022). Miskomunikasi: Arti, Penyebab, Contoh, dan Cara Mengatasinya. Diakses dari https://glints.com/id/lowongan/miskomunikasi-miscommunication- adalah/#.Y0- dnuwxdPw Husen Mulachela (2022). Budaya Adalah Cara Hidup, Begini Penjelasannya. Diakses dari https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah-cara-hidup-begini- penjelasannya RadeJuniver, Marco (2022). Paradigma Konstruktivsme: Multi Realitas. Diakses dari https://www.kompasiana.com/marco88729/635902c129f19e035b7a92f2/paradigma- konstruktivisme-multi-realitas Lusianawati, Hayu (2022). Elemen Komunikasi Dasar Menurut Lasswell. Diakses dari https://www.qubisa.com/microlearning/elemen-komunikasi-dasar-menurut-lasswell Ayuluqyana Putri, Fariqza (2021). Penjelasan Gegar Budaya atau Shock Culture dan Cara Mengatasi. Diakses dari https://tirto.id/penjelasan-gegar-budaya-atau-shock-culture- dan-cara-mengatasi-f9qq