Dokumen ini membahas metode penelitian kuantitatif, termasuk proses penelitian, sumber masalah, rumusan masalah, variabel penelitian, paradigma penelitian, dan metode menemukan masalah. Beberapa poin penting adalah definisi rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif, jenis variabel seperti nominal dan rasio, serta contoh paradigma penelitian sederhana dan ganda.
Topik ketiga kuliah Metodologi Penelitian di Program Studi Teknik Industri yang mencakup penyusunan kerangka teori, bagaimana mengoperasionalisasikan konsep ke dalam variabel penelitian, penyusunan hipotesis penelitian dan statistik
Topik ketiga kuliah Metodologi Penelitian di Program Studi Teknik Industri yang mencakup penyusunan kerangka teori, bagaimana mengoperasionalisasikan konsep ke dalam variabel penelitian, penyusunan hipotesis penelitian dan statistik
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
3. • Sumber Masalah
Penyimpangan antara yang seharusnya dengan kenyataan, teori
dan praktek, aturan dan pelaksanaan, rencana dan pelaksanaan
• Stoner (1982)
Penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Penyimpangan antara rencana dan kenyataan
Adanya pengaduan
Adanya kompetisi
Masalah
4. Rumusan Masalah
• Suatu pertanyaan yang dicari jawabannya
• Rumusan masalah deskriptif
Pertanyaan ditujukan kepada variabel itu sendiri
• Rumusan masalah komparatif
Membandingkan variable
• Rumusan masalah asosiatif
Menanyakan hubungan antar variabel
5. Rumusan Rumusan Masalah Asosiatif…
• Hubungan simetris
Hubungan dua variable yang kebetulan muncul bersama
(Adakah hubungan antara padamnya listrik dengan padatnya lalulintas)
• Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat (variable bebas dan terikat)
(Adakah pengaruh hadirnya kantin dengan tingkat keaktifan diskusi
mahasiswa)
• Hubungan resiprokal/timbal balik
Hubungan saling mempengaruhi
(Hubungan antara motivasi dan prestasi)
6. BEDA HUBUNGAN DG PENGARUH
• Ber-korelasi belum tentu berpengaruh
• Untuk bisa mengatakan bahwa variabel bebas berpengaruh
thdp variabel terikat, maka harus ada variabel lain yg dikontrol
7. Variabel Penelitian
• Variabel adalah atribut yg ditentukan peneliti untuk dipelajarri
dan diambil kesimpulan
• Secara konsep variabel dibagi atas variabel faktual (indikatornya
konkret) dan variabel konseptual (Skala pengukuran)
• Berdasarkan skala pengukurannya, variabel dapat dibedakan
atas :
- Nominal (angka sebagai simbol)
- Ordinal (angka sebagai skala ex Likert)
- Interval (angka dapat dilakukan rumus matematika, ex 2x dlm sehari
- Rasio (ada angka nol mutlak)
8. • variabel faktual (indikatornya konkret) contoh tinggi badan
• variabel konseptual dibagi 2
1. Performansi maksimum (diukur dg tes)
2. Performansi tipikal (diukur dg skala) misalnya sikap, konsep
diri
9. KETERKAITAN ANTAR VARIABEL
• Variabel tidak bebas
• Variabel bebas
• Variabel kontrol
• Variabel intervening (antara)
• Variabel moderator/pemisah/ pengendali
10. Paradigma Penelitian
• Pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang
diteliti
• Paradigma sederhana
Menunjukkan hubungan satu variabel independen (X) dengan satu
variabel dependen (Y).
Contoh : X = Penampilan kerja dan Y = Produktivitas kerja
Berdasarkan paradigma tersebut maka dapat ditentukan rumusan masalah
deskriptif untuk variabel dependen dan variabel independen. Dan
selanjutnya dapat ditentukan rumusan masalah asosiatif atau hubungan
antara variabel dependen dan variabel independen.
11. Paradigma penelitian…
• Paradigma Sederhana Berurutan
Menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain secara
berurutan.
Contoh : X1 = Tata ruang kantor; X2 = Penghasilan; X3 = Prestasi kerja dan
Y = Kesejahteraan
Untuk mencari hubungan antar variabel dapat digunakan korelasi
sederhana.
12. Paradigma penelitian…
• Paradigma Ganda dua Variabel Independen
Menunjukkan hubungan bersama-sama antara X1 dengan X2 terhadap Y
Contoh : X1 = Tata ruang kantor; X2 = Kepemimpinan dan Y = Kelancaran
kerja
Terdapat tiga rumusan masalah deskriptif dan empat rumusan masalah
asosiatif yaitu tiga korelasi sederhana dan satu korelasi ganda.
13. Paradigma penelitian…
• Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen
Contoh : X1 = Pemahaman terhadap tugas; X2 = Kepemimpinan; X3 =
Kepuasan kerja dan Y = Produktivitas kerja
Terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan enam korelasi sederhana
serta minimal satu korelasi ganda.
14. Paradigma penelitian…
• Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Contoh : X1 = Tingkat pendidikan; Y1 = Kepuasan kerja dan Y2 =
Kematangan kerja
Terdapat tiga rumusan masalah deskriptif dan tiga korelasi sederhana
antara X1 dengan Y1, X1 dengan Y2 dan Y1 dengan Y2.
Analisis regresi juga dapat digunakan.
15. Menemukan masalah
• 50% tantangan penelitian adalah menemukan masalah
• Analisis masalah dengan metode pohon masalah