ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRINona Zesifa
pengertian pengolahan citra, tujuan. operasi-operasi pada pengolahan citra yang diterapkan, definisi MRI, pengolahan citra digital pada MRI, software pengolahan citra,
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
pengertian CT-scan, Pengertian pengolahan citra digital, pengolahan citra pada ct-scan, pengolahan citra yg sering dilakukan, aplikasi yang digunakan untuk pengolahan citra
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRINona Zesifa
pengertian pengolahan citra, tujuan. operasi-operasi pada pengolahan citra yang diterapkan, definisi MRI, pengolahan citra digital pada MRI, software pengolahan citra,
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
pengertian CT-scan, Pengertian pengolahan citra digital, pengolahan citra pada ct-scan, pengolahan citra yg sering dilakukan, aplikasi yang digunakan untuk pengolahan citra
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0Rusdianto
Menurut Mather (1987), koreksi geometrik adalah transformasi citra hasil penginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan proyeksi.
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...bramantiyo marjuki
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, Lubuklinggau City, South Sumatera Province, Indonesia, using Rapideye, Quickbird, and Worldview-2 Imagery
Perbandingan Metode Roberts’ Filter, Segmentasi dan Band Ratio Pada Citra Lan...Luhur Moekti Prayogo
Computerization has an essential role in the field of remote sensing. Various methods for automatic coastline analysis continue to develop. This study aims to determine the performance of three methods, namely Roberts' Filter, Segmentation, and Band Ratio on Landsat 8 imagery, in producing land edges that are directly adjacent to the sea area (coastline). This study shows that the non-fusion image, the resulting edge, is less sharp than the fused image in the Roberts' filter method. The use of a 2x2 matrix on the Roberts' filter, the range of values from 0.52 to 0.56 in the segmentation method, and the Green Band Ratio - Near-Infrared produce various accuracy. The best method is produced by Band Ratio, where the edge detection results are close to the image's actual conditions. Meanwhile, unsatisfactory results are produced by the segmentation method.
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0Rusdianto
Menurut Mather (1987), koreksi geometrik adalah transformasi citra hasil penginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan proyeksi.
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...bramantiyo marjuki
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, Lubuklinggau City, South Sumatera Province, Indonesia, using Rapideye, Quickbird, and Worldview-2 Imagery
Perbandingan Metode Roberts’ Filter, Segmentasi dan Band Ratio Pada Citra Lan...Luhur Moekti Prayogo
Computerization has an essential role in the field of remote sensing. Various methods for automatic coastline analysis continue to develop. This study aims to determine the performance of three methods, namely Roberts' Filter, Segmentation, and Band Ratio on Landsat 8 imagery, in producing land edges that are directly adjacent to the sea area (coastline). This study shows that the non-fusion image, the resulting edge, is less sharp than the fused image in the Roberts' filter method. The use of a 2x2 matrix on the Roberts' filter, the range of values from 0.52 to 0.56 in the segmentation method, and the Green Band Ratio - Near-Infrared produce various accuracy. The best method is produced by Band Ratio, where the edge detection results are close to the image's actual conditions. Meanwhile, unsatisfactory results are produced by the segmentation method.
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
1. Oky Dwi Nurhayati
Program Studi Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Created by
Agus Andreansyah
2. APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
PENGOLAHAN CITRA
(IMAGE PROCESSING)
Pemrosesan citra yang telah ada untuk menghasilkan
citra yang lebih tinggi kualitasnya, dalam arti lebih jelas
menampilkan informasi yang diharapkan.
3. Computed Tomography
adalah prosedur radiografi
medis yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari
tulang atau organ tubuh.
Prinsip dasar CT-Scan adalah
memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu
objek untuk membentuk citra.
memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu
objek untuk membentuk citra.
5. • Pencatatan dilakukan dengan tiga pesawat detektor
• Dua di antaranya berfungsi menerima sinar yang menembus objek
• Detektor yang ke-tiga berfungsi mengukur intensitas sinar-x yang
menembus objek
6. • Pada citra warna, setiap titik mempunyai warna spesifik yang
merupakan kombinasi atas 3 warna, yaitu: merah, hijau, dan biru. Format
citra ini sering disebut sebagai citra RGB (red-greenblue). Setiap warna
dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255
(Ahmad,2005).
• Tepi (edge) adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang
mendadak besar dalam jarak yang singkat. Perbedaan intensitas inilah
yang menampakkan rincian pada gambar (Munir,2004).
KAJIAN PUSTAKA
7. Termografi memiliki derau yang cukup besar. Hal
ini diakibatkan watak fotodetektor dan sifat
radiasi termal (Ryu,1986), sehingga pemrosesan
derau merupakan subjek utama pada termografi
sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
Ryu (1986) menyatakan bahwa derau yang timbul pada
citra termal akibat proses perekaman adalah lebih
impulsif dari derau gaussian. Dalam penelitian tersebut
digunakan tapis median untuk menghapusnya, hasilnya
relatif memuaskan daripada tapis averaging yang
digunakan. (Hogg,1974).
Segmentasi merupakan langkah pertama yang biasanya digunakan
sebelum proses analisis terhadap suatu citra dilakukan. Tujuan dari
segmentasi citra adalah untuk membagi citra digital menjadi
wilayah atau region. Penentuan batas wilayah yang didasarkan
pada intensitas yang tidak kontinu. Segmentasi menyelesaikannya
melalui nilai ambang (threshold), berdasarkan distribusi sifat-sifat
piksel seperti intensitas atau warna (Jain, 1995).
8. Pengolahan citra dapat dilakukan dengan
computer apabila citra tersebut dinyatakan
dalam bentuk digital. Representasi citra
berkaitan dengan karakterisasi kuantitas yang
diwakili oleh setiap piksel. Citra dapat
menyatakan luminansi objek (misalnya pada
gambar yang diambil dengan kamera), sifat
penyerapan oleh jaringan tubuh (pencitraan
sinar-X), dan profil suhu (pencitraan
inframerah) .
LANDASAN TEORI
9.
10. HASIL PEMBAHASAN
Citra digital head CT-Scan setelah ekualisasi histrogram
Tekstur N P I L
Mean 151 160 36 134
Std. Dev 10 22 12 23
Variansi 98 481 133 508
Jarak 138 120 374 48
Tabel Tekstur citra head CT-Scan sebelum diolah
Keterangan:
N = normal
P = perdarahan
I = infark
L = lakunar
Tekstur N P I L
Mean 151 160 36 134
Std. Dev 10 22 12 23
Variansi 98 481 133 508
Jarak 138 120 374 48
11. • Keterangan:
N = normal
P = perdarahan
I = infark
L = lakunar
Hasil pengambangan tunggal metode P-Tile
Tabel Fitur tekstur hasil pengambangan P-Tile
Tekstur N P I L
Mean 158 125 108 66
Std. Dev 123 127 121 112
Variansi 15318 16250 14641 12553
Jarak 278 144 156 61
HASIL PEMBAHASAN
12. • Keterangan:
N = normal
P = perdarahan
I = infark
L = lakunar
Hasil deteksi tepi laplacian negatif
Tabel Fitur tekstur hasil deteksi tepi Laplacian negatif
Tekstur N P I L
Mean 146 124 101 133
Std. Dev 14 12 31 36
Variansi 208 144 945 1306
Jarak 296 142 280 91
HASIL PEMBAHASAN
13. • Keterangan:
N = normal
P = perdarahan
I = infark
L = lakunar
Hasil deteksi tepi laplacian of gaussian
Tabel Fitur tekstur hasil deteksi tepi Laplacian of Gaussian
Tekstur N P I L
Mean 128 128 128 128
Std. Dev 3 4 7 11
Variansi 10 11 42 111
Jarak 284 432 289 316
HASIL PEMBAHASAN
14. • Keterangan:
N = normal
P = perdarahan
I = infark
L = lakunar
Hasil k-mean clustering untuk k=5
Tabel Fitur tekstur hasil k = 5 segmentasi k-mean clustering
Tekstur N P I L
Mean 74 134 10 47
Std. Dev 40 58 14 28
Variansi 1657 3356 187 763
Jarak 310 137 258 55
HASIL PEMBAHASAN
16. KESIMPULAN
Peningkatan kualitas citra dengan menggunakan perangkat
lunak aplikasi metode ekualisasi histogram secara
signifikan dapat memperjelas citra digital head CT-Scan
Penerapan metode segmentasi pengambangan, deteksi tepi, dan k-mean
clustering akan lebih baik hasilnya apabila citra yang akan diolah ditingkatan
kualitas citranya melalui pre-processing image, metode segmentasi k-mean
clustering
Deteksi tepi Laplacian negatif merupakan metode segmentasi yang lebih
tepat diterapkan pada citra digital head CT-Scan dengan pemilihan k yang
tepat.
Metode segmentasi pengambangan dan deteksi tepi Laplacian of Gaussian
kurang tepat diterapkan pada citra digital head CT-Scan karena menghasilkan
citra keluaran yang tidak begitu jelas.
17. SARAN
Perlu dikembangkan
segmentasi yang sifatnya
otomatis dan real-time
sehingga dapat
digunakan langsung pada
citra head CT-Scan yang
akan dianalisis
Penentuan jenis objek yang
mengklasifikasikan ke dalam
jenis (tipe) infark perlu
dikembangkan untuk
mengurangi subjektivitas
radiolog yang memudahkan
teknisi dalam membaca citra
hasil head CT Scan.