Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Slide ini merupakan bahan pembelajaran mahasiswa D3 dan S1 dalam mengenal salah satu jenis lembaga yang bertanggung jawab terhadap lembaga keuangan di Indonesia.
Semoga sukses selalu
Kami SBGBALI.COM merenovasi
Website agar membantu CLIENT.
Untuk itu tolong lengkapi DATAnya
di http://bit.ly/sbgbali
HP/WA 081936537999, Pin 53741b56
Terima kasih
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Slide ini merupakan bahan pembelajaran mahasiswa D3 dan S1 dalam mengenal salah satu jenis lembaga yang bertanggung jawab terhadap lembaga keuangan di Indonesia.
Semoga sukses selalu
Kami SBGBALI.COM merenovasi
Website agar membantu CLIENT.
Untuk itu tolong lengkapi DATAnya
di http://bit.ly/sbgbali
HP/WA 081936537999, Pin 53741b56
Terima kasih
Pembayaran dengan memakai standar L/C mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh United Nation Convention On Trade and Development (UNCTAD). L/C adalah suatu sistim pembayaran yang dipilih oleh penjual dan pembeli dimana sistim ini baru bisa muncul jika sudah ada kontrak dagang yang telah disepakati. L/C merupakan suatu surat perintah pembayaran dari pahak opening bank kepada beneficiary (eksportir) melalui receiving bank dalam hal ini bank yang ditunjuk oleh eksportir, untuk melakukan sejumlah pembayaran atas perintah dari applicant (importer).
Hukum perbankan (banking law), yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lainnya yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut (Munir Fuady, 1999: 14).
2. Sumber dan Metode
Pembiayaan Internasional
• Pada umumnya sumber-sumber pembiayaan dalam transaksi
ekonomi internasional terdiri atas:
1. Sumber dana sendiri dari pembeli/ importir
2. Sumber dana berupa kredit dari penjual/ eksportir
3. Sumber dana dari pihak ketiga, terutama dari lembaga
keuangan bank dan non bank
• Sumber dana tersebut, umumnya disalurkan melalui metode
pembiayaan a.l:
1. Account Receivable financing 5. Counter trade
2. Banker’s acceptances 6. Factoring
3. Short term bank loan 7. Forfaiting
4. Leasing
3. Account Receivable Financing
• Adalah suatu metode pembiayaan yang diberikan
oleh bank kepada eksportir berdasarkan credit
worthiness yang diberikan oleh eksportir kepada
pembeli/ importirnya
• Dalam hal importir gagal membayar dengan
alasan apapun juga, maka eksportir tetap
bertanggungjawab untuk mengembalikan
kreditnya kepada bank.
• Jangka waktu : satu hingga enam bulan
4. Banker’s Acceptances
• Adalah suatu metode pembiayaan yang
dilakukan dengan bill of exchange atau time draft
yang wajib dibayar oleh bank setelah jatuh
tempo (maturity)
Short Term Bank Loan
• Metode ini diberikan oleh bank atas dasar
banker’s acceptances yang diterbitkannya untuk
modal kerja dan pembelian inventory dalam
bentuk pinjaman jangka pendek
5. Counter Trade (imbal dagang)
• Metode pembiayaan ini dilakukan dengan cara
pertukaran barang dengan barang baik secara
langsung maupun tidak langsung
• Metide ini banyak dilakukan oleh NSB dan sosialis
yang mengalami kesulitan devisa dan pemasaran
produknya di pasar internasional
• Variasi metode counter trade:
1. Barter
2. Counter purchase (imbal beli)
3. Buy Back
4. Switch Trading
5. Off set
6. Barter
• Suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran
barang dengan barang secara langsung antara dua
negara atau perusahaan dengan kemungkinan harga
salah satu barang tidak normal karena posisi tawar
menawar salah satu pihak kurang baik
• Contoh
Barter pesawat Mirage 2000 buatan Perancis dengan
minyak Irak sewaktu Perang Irak-Iran tahun 1980
7. Counter Purchase
• Metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang
dengan barang secara langsung dengan harga yang
normal karena bergaining position kedua belah pihak
seimbang
• Contoh:
Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan beras
dari Thailand
8. Buy Back
• Suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai
pembelian suatu barang dengan produk yang dihasilkan
dari barang yang dibeli tersebut
• Contoh:
Pembangunan pabrik aluminium (PT. Inalum) di Tanjung
Balai Asahan dengan pembiayaan dari Jepang yang
dibayar dengan aluminium yang dihasilkan oleh pabrik
tersebut
9. Switch Trading
• Suatu metode pembiayaan dalam perdagangan
internasional yang dilakukan dengan cara pertukaran
barang dengan barang antara pembeli dan penjual melalui
pihak ketiga
• Contoh:
Perusahaan Indonesia membeli bus Ikarus dari Hongaria
yang dibiayai dengan cara mengirim tekstil ke Hongaria.
Tetapi karena Hongaria tidak bersedia menerima tekstil
Indonesia, maka dicari pihak ketiga yang bersedia
menerima tekstil tersebut.
10. Off set
• Suatu metode pembiayaan yang mengaitkan pertukaran
barang antara dua pihak dengan transfer teknologi
• Contoh:
Pembelian peswat F-16 dari AS oleh Indonesia yang
pembiayaannya dikaitkan dengan transfer teknologi dari
bagian ekor pesawat tersebut yang dibuat IPTN
Bandung
11. Factoring
• Merupakan suatu sistem pembiayaan yang
diperoleh eksportir dengan menjual account
receiveable-nya dengan diskon tetentu kepada
suatu lembaga keuangan yang disebut factor
banker di tempat eksportir berada
12. Forfaiting
• Metode ini umumnya digunakan untuk pembiayaan
pembelian barang modal yang cukup mahal yang
dilakukan eksportir. Kemudian promissory notes ini dijual
lagi kepada forfaiting bank atau lembaga keuangan
lainnya.
• Biasanya digunakan dengan suatu jaminan (Bank
guatantee) atau L/C yang diterbitkan oleh Bank importir
13. Leasing
• Merupakan suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi untuk digunakan
lessee selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran
secara berkala
• Manfaat utama adalah bahwa lessee dapat memiliki modal
kerja yang memadai karena tidak harus menggunakan dana
yang besar untuk penyediaan barang modal
14. SISTEM PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
• Dalam melakukan pembayaran transaksi
ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara:
1. Cash in Advance/ prepayment
2. Open Account
3. Private compensation
4. Letter of Credit
5. Draft/ Commercial Bill Of Exchange
6. Consignment
15. Cash In Advance (1)
Suatu cara pembayaran yang dilakukan pembeli/ importir kepada
penjual/ eksportir sebelum barang dikapalkan
Pembayaran ini dilakukan dengan check atau bank draft
Cara ini tidak disukai oleh pembeli (importir), karena:
1. Harus tersedia uang kas cukup besar
2. Kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima
kemudian
3. Harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keuangannya lemah dan
belum kenal baik dengan importir
16. Cash In Advance (2)
• Pembayaran ini dilakukan secar tunai, baik secara
keseluruhan atau sebagian karena beberapa alasan :
1. Permintaan atas produk melebihi penawaran
produk
2. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan
kurang saling percaya
3. Dalam situasi darurat
4. Mata uang negara importir termasuk mata uang
lemah yang beresiko tinggi
17. Open Account (1)
• Pembayaran dilakukan kemudian setelah produk
dikirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu
tertentu karena pembeli dan penjual sudah saling kenal
dan percaya sepenuhnya atau dilakukan antara suatu
perusahaan dengan afiliasinya atau intra MNC
• Cara ini merupakan kebalikan dari Cash
• Dengan cara ini, barang telah dikirimkan kepada
importir tanpa disertai surat perintah membayar dan
dokumen.
• Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau
terserah kebijakan importir
• Resiko sebagian besar ditanggung oleh eksportir
18. Open Account (2)
• Cara ini akan baik digunakan apabila:
1. Pembeli sudah dikenal dengan baik
2. Keadaan ekonomi dan politik stabil
3. Dekat dengan pasar
• Dengan sistem pembayaran ini, penjual hanya
mengirimkan faktur kepada pembeli untuk dibayar setelah
jangka waktu tertentu atau sesuai kesepakatan
• Penjual mempunyai resiko yang tinggi atas kegagalan
pembayaran dari pembeli
19. Private Compensation (1)
• Metode pembayaran internasional yang dilakukan
antara pembeli dan penjual dengan jalan
melakukan kompensasi penuh atau sebagian
utang piutang baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui pihak ketiga) sehingga
mengurangi atau meniadakan transfer valas ke LN
20. Private Compensation (2)
• Mekanisme Private Compensation:
1. Importir B di Singapura tidak perlu melakukan transfer
internasional untuk melakukan pembayaran kepada
eksportir A di Jakrta dan cukup dengan melakukan
transfer domestik kepada eksportir D di Singapura
2. Sebaliknya importir C di Jakarta tidak perlu melakukan
transfer internasional untuk melakukan pembayran
kepada eksportir D di Singapura dan cukup dengan
melakukan transfer domestik kepada eksportir A di
Jakarta
21. Letter of Credit (L/C)
• Suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing bank atas
permintaan pembeli/ importir yang ditujukan kepada penjual/
eksportir melalui advising/ confirming bank dengan meyatakan
bahwa issuing bank akan membayar sejumlah uang tertentu
apabila syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C tersebut
terpenuhi
• Dalam cara ini, L/C ditarik kepada Bank bukan kepada
importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin.
• L/C merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat
menjamin pembayarannya bagi eksportir
22. L/C (2)
Kelebihan L/C:
1. Adanya jaminan pembayaran bagi ekportir/ penjual
2. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir
melalui perbankan yang akan menyerahkan
pembayaran sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan dalam L/C
3. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui
perbankan
4. Adanya fasilitas Hedging (pengikat)
23. L/C (3)
Pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur pembayaran
dengan L/C:
a. Importir atau pembeli
b. Eksportir atau penjual
c. Issuing bank dan confirming bank
d. Perusahaan pelayaran
e. Perusahaan surveyor
f. Bea dan Cukai
g. Perusahaan asuransi
• Confirming Bank adalah bank di negara eksportir, yang atas
permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang
dikeluarkan oleh issuer
24. L/C (4)
• Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
L/C adalah :
a. Sifat L/C, apakah Revocable/ irrevocable
b. Tanggal expired L/C
c. Tanggal Pengapalan
d. Syarat-syarat dalam L/C
25. L/C (5)
• Prosedur Pembayaran dengan Basic L/C
a. Perjanjian tentang cara pembayaran L/C oleh importir dan
eksportir
b. Importir membuka L/C dengan Bank di negaranya dengan
mengisi permohonan pembukaan L/C
c. Apabila permohonan disetujui, lalu L/C distandatangani oleh
Bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran
kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula
semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
d. Dengan ditandatanganinya permohonan L/C, maka kredit
telah tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari
eksportir
26. L/C (6)
e. Kemudian Bank (isuer) tersebut memerintahkan
confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada
eksportir
f. Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir
menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel
tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang.
conforming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
g. Wesel dan dokumen tersebut oleh confirming bank
dikirimkan kepada issuing bank.
h. Setelah wesel ditandatangani issuing bank, maka barang
dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat
importir setelah menandatangani trust receipt.
i. Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut,
importir membayar kepada Isuing Bank.
27. Draft/ Commercial Bill
• Surat perintah tertulis dari seorang eksportir yang
ditujukan kepada importir atau agennya untuk
melakukan pembayaran sejumlah tertentu dan pada
jangka waktu atau tanggal tertentu kepada pihak yang
ditunjuk atau pemegang atau pembawa draft tersebut
• Surat perintah semacam ini disebut wesel
28. Jenis Draft
(menurut kelengkapannya)
a. Clean Draft
Draft yang dapat dibayar tanpa dilengkapi dengan
dokumen lampirannya
b. Documentary Draft
Draft yang harus dilengkapi dengan dokumen-
dokumen lampiran
c. Sight Draft
Draft yang dibayar saat diperlihatkan
d. Date Draft
Draft yang dibayar pada tanggal atau setelah jangka
waktu tertentu
29. Consignment
• Sistem ini merupakan cara pembayaran internasional
yang dilakukan oleh importir kepada eksportir setelah
barangnya laku terjual kepada pihak ketiga
• Dengan sistem ini, eksportir mempunyai resiko tinggi
sehingga lebih banyak digunakan oleh perusahaan
afiliasi atau subsidiary dari perusahaan induk