Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposalIman Tauffany
Tiga jenis penelitian yang dijelaskan adalah penelitian eksploratif, penjelasan, dan deskriptif. Metode penelitian yang disebutkan adalah grounded research dan analisis data sekunder seperti survei. Survei melibatkan pengumpulan informasi dari responden menggunakan kuesioner. Langkah-langkah pelaksanaan survei mencakup merumuskan masalah penelitian, menentukan konsep dan hipotesis, pengambilan sampel, dan
Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposalIman Tauffany
Tiga jenis penelitian yang dijelaskan adalah penelitian eksploratif, penjelasan, dan deskriptif. Metode penelitian yang disebutkan adalah grounded research dan analisis data sekunder seperti survei. Survei melibatkan pengumpulan informasi dari responden menggunakan kuesioner. Langkah-langkah pelaksanaan survei mencakup merumuskan masalah penelitian, menentukan konsep dan hipotesis, pengambilan sampel, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan dan ilmu serta landasan ilmu dan metode ilmiah dalam memperoleh pengetahuan;
(2) Termasuk didalamnya adalah pembahasan tentang penelitian kesehatan, jenis-jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta unsur-unsur yang harus ada dalam proposal penelitian seperti latar belakang masalah, rumusan masalah
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian, meliputi pengertian penelitian ilmiah, pendekatan ilmiah dan non ilmiah, metode dasar penelitian seperti deskriptif dan eksperimen, serta unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam merencanakan penelitian seperti latar belakang, tujuan, dan validitas data.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, meliputi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan campuran. Metode kuantitatif mencakup survei, eksperimen, studi kasus, sedangkan metode kualitatif meliputi etnografi, fenomenologi, teori dasar. Dokumen ini juga memberikan contoh penelitian di bidang informatika menggunakan berbagai metode terse
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian yang mencakup pengertian, jenis, teknik, dan prosedur penelitian. Jenis metode penelitian yang dijelaskan antara lain metode historis, deskriptif, korelasional, dan eksperimental. Sedangkan prosedur penelitian meliputi pendefinisian masalah, studi literatur, merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data, serta menganalisis dan membuat kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian dan rancangan percobaan. Metode penelitian ilmiah membutuhkan perencanaan yang matang untuk mengumpulkan data secara sistematis dan objektif, seperti survei, eksperimen, atau observasi. Statistik memainkan peran penting dalam analisis data untuk menarik kesimpulan. Rancangan percobaan harus mempertimbangkan unsur ulangan, randomisasi, dan pengendalian galat untuk meminimalkan bias
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penelitian ilmiah yang meliputi tujuan, masalah penelitian, jenis-jenis penelitian, dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu penelitian seperti latar belakang, tujuan, hipotesis, metode pengumpulan dan analisis data, serta validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup pengertian penelitian ilmiah, pendekatan ilmiah dan non ilmiah, metode dasar penelitian seperti deskriptif, eksperimen, survei, dan studi pustaka, serta unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam merencanakan penelitian seperti latar belakang, tujuan, hipotesis, dan validitas hasil penelitian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan dan ilmu serta landasan ilmu dan metode ilmiah dalam memperoleh pengetahuan;
(2) Termasuk didalamnya adalah pembahasan tentang penelitian kesehatan, jenis-jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta unsur-unsur yang harus ada dalam proposal penelitian seperti latar belakang masalah, rumusan masalah
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian, meliputi pengertian penelitian ilmiah, pendekatan ilmiah dan non ilmiah, metode dasar penelitian seperti deskriptif dan eksperimen, serta unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam merencanakan penelitian seperti latar belakang, tujuan, dan validitas data.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, meliputi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan campuran. Metode kuantitatif mencakup survei, eksperimen, studi kasus, sedangkan metode kualitatif meliputi etnografi, fenomenologi, teori dasar. Dokumen ini juga memberikan contoh penelitian di bidang informatika menggunakan berbagai metode terse
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian yang mencakup pengertian, jenis, teknik, dan prosedur penelitian. Jenis metode penelitian yang dijelaskan antara lain metode historis, deskriptif, korelasional, dan eksperimental. Sedangkan prosedur penelitian meliputi pendefinisian masalah, studi literatur, merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data, serta menganalisis dan membuat kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian dan rancangan percobaan. Metode penelitian ilmiah membutuhkan perencanaan yang matang untuk mengumpulkan data secara sistematis dan objektif, seperti survei, eksperimen, atau observasi. Statistik memainkan peran penting dalam analisis data untuk menarik kesimpulan. Rancangan percobaan harus mempertimbangkan unsur ulangan, randomisasi, dan pengendalian galat untuk meminimalkan bias
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penelitian ilmiah yang meliputi tujuan, masalah penelitian, jenis-jenis penelitian, dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu penelitian seperti latar belakang, tujuan, hipotesis, metode pengumpulan dan analisis data, serta validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup pengertian penelitian ilmiah, pendekatan ilmiah dan non ilmiah, metode dasar penelitian seperti deskriptif, eksperimen, survei, dan studi pustaka, serta unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam merencanakan penelitian seperti latar belakang, tujuan, hipotesis, dan validitas hasil penelitian.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Perbedaan Antara Studi Cohort Retrospektif dan
Studi Case Control
• Studi Cohort Retrospektif:
▪ Studi kohort retrospektif adalah studi kohort longitudinal di mana
menggunakan data historis untuk menjelaskan tingkat paparan pada
beberapa titik dasar di masa lalu dan kemudian menjelaskan
hasil/penyakit yang terjadi di masa sekarang.
▪ Studi ini memulai dengan menentukan status paparan dari dua atau
lebih kelompok studi dan kemudian mengikuti mereka hingga periode
tertentu untuk mengidentifikasi dan menghitung besarnya kejadian
penyakit. Penelitian kohort retrospektif juga dikenal sebagai "studi
kohort historis".
3. Studi Cohort Retrospektif:
• Studi kohort retrospektif dimulai setelah populasi target telah mengalami hasil yang
diminati. Peneliti melakukan perjalanan ke masa lalu dan mencoba membaca catatan
masa lalu dari kohort terpilih pada suatu titik waktu sebelum mereka mengalami hasil
yang diminati. Kemudian, peneliti memeriksa rincian paparan (bentuk dan waktu paparan
terhadap suatu faktor, periode laten, waktu munculnya hasil yang diminati, dll) dari
kohort pada titik waktu tersebut.
• Tidak ada proses tindak lanjut (follow-up) dengan sampel, namun titik awal untuk studi
kohort retrospektif akan sama dengan studi kohort lainnya, yaitu peneliti memulai studi
ketika hasil yang diminati belum terjadi.
• Dengan demikian, studi kohort retrospektif berfungsi ketika semua rincian seperti hasil,
paparan, dll tersedia. Peneliti hanya melompat ke masa lalu, membaca, dan menganalisis
hubungan antara paparan dan hasil.
4. Perbedaan Antara Studi Cohort Retrospektif
dan Studi Case Control
• Studi Case Control:
▪ Studi kasus-kontrol (case-control study) adalah jenis studi observasional di
mana individu yang memiliki hasil yang diminati (kasus) dan individu yang
tidak memiliki hasil yang diminati (kontrol) pertama-tama diidentifikasi.
▪ Kemudian, kelompok-kelompok ini dipelajari secara retrospektif untuk
membandingkan frekuensi paparan terhadap faktor risiko guna mengestimasi
hubungan antara faktor risiko tersebut dan hasil selanjutnya. Studi kasus-
kontrol juga dikenal sebagai "studi retrospektif" dan "studi kasus-acuan"
(case-referent study).