Dokumen tersebut berisi materi pelatihan untuk guru mengenai Capaian Pembelajaran (CP), yang mencakup pengertian dan tujuan CP, proses penyusunan CP menggunakan metode Backward Design, elemen-elemen dalam CP, dan bentuk-bentuk pemahaman yang diharapkan dalam CP.
Dokumen tersebut berisi materi pelatihan untuk guru mengenai Capaian Pembelajaran (CP), yang mencakup pengertian dan tujuan CP, proses penyusunan CP menggunakan metode Backward Design, elemen-elemen dalam CP, dan bentuk-bentuk pemahaman yang diharapkan dalam CP.
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Terdiri dari elemen-elemen yang membentuk kompetensi inti mata pelajaran dan dicapai secara bertahap sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pemerintah menetapkan capaian akhir per fase dan satuan pendidikan menentukan strategi pencapaiannya.
Dokumen tersebut memberikan agenda dan tujuan dari modul pembelajaran tentang Capaian Pembelajaran, yang mencakup perkenalan, kesepakatan kelas, ice breaking, eksplorasi konsep CP, dan rencana aksi."
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptxnovilianasari3
Capaian Pembelajaran yang disosialisasikan meliputi penjelasan tentang penggunaan capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan modul ajar serta peran dinas pendidikan dalam mendampingi pengembangan kapasitas penggunaan capaian pembelajaran di sekolah."
Dokumen tersebut membahas tentang guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik siswa. Terdapat lima tugas pokok guru yaitu merencanakan, melaksanakan, menilai hasil pembelajaran, membimbing siswa, dan melaksanakan tugas tambahan. Dokumen juga menjelaskan beban kerja guru dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan.
2. CP dibagi menjadi beberapa fase dan mencakup elemen kompetensi, keterampilan proses, dan contoh penyusunan tujuan pembelajaran.
3. Prinsip penyusunan alur dan tujuan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa pada setiap fase pembelajaran dan disusun menggunakan pendekatan konstruktivisme berdasarkan pengalaman nyata siswa. Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran harus sesuai dengan Capaian Pembelajaran untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan Capaian Pembelajaran (CP) dalam menyusun Tujuan Pembelajaran dan Program (TPP) serta modul ajar. Kegiatannya meliputi pre-post test, pembukaan, pemaparan materi, diskusi kelompok, dan refleksi. CP dirumuskan sebagai tujuan akhir per fase dan memberi ruang bagi guru untuk menentukan strategi pembelajaran."
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Terdiri dari elemen-elemen yang membentuk kompetensi inti mata pelajaran dan dicapai secara bertahap sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pemerintah menetapkan capaian akhir per fase dan satuan pendidikan menentukan strategi pencapaiannya.
Dokumen tersebut memberikan agenda dan tujuan dari modul pembelajaran tentang Capaian Pembelajaran, yang mencakup perkenalan, kesepakatan kelas, ice breaking, eksplorasi konsep CP, dan rencana aksi."
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptxnovilianasari3
Capaian Pembelajaran yang disosialisasikan meliputi penjelasan tentang penggunaan capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan modul ajar serta peran dinas pendidikan dalam mendampingi pengembangan kapasitas penggunaan capaian pembelajaran di sekolah."
Dokumen tersebut membahas tentang guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik siswa. Terdapat lima tugas pokok guru yaitu merencanakan, melaksanakan, menilai hasil pembelajaran, membimbing siswa, dan melaksanakan tugas tambahan. Dokumen juga menjelaskan beban kerja guru dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan.
2. CP dibagi menjadi beberapa fase dan mencakup elemen kompetensi, keterampilan proses, dan contoh penyusunan tujuan pembelajaran.
3. Prinsip penyusunan alur dan tujuan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa pada setiap fase pembelajaran dan disusun menggunakan pendekatan konstruktivisme berdasarkan pengalaman nyata siswa. Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran harus sesuai dengan Capaian Pembelajaran untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan Capaian Pembelajaran (CP) dalam menyusun Tujuan Pembelajaran dan Program (TPP) serta modul ajar. Kegiatannya meliputi pre-post test, pembukaan, pemaparan materi, diskusi kelompok, dan refleksi. CP dirumuskan sebagai tujuan akhir per fase dan memberi ruang bagi guru untuk menentukan strategi pembelajaran."
Similar to pembuatan dan analisis CP TP ATP MA.pptx (20)
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
pembuatan dan analisis CP TP ATP MA.pptx
1. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
CP, TP, ATP, DAN MODUL AJAR
PADA KURIKULUM MERDEKA
2.
3. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
A. MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi
yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu
kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu
oleh peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase. Proses berpikir dalam
merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
4. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Jika
dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan
umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut
(fase). Untuk mencapai garis finish, pemerintah membuatnya ke dalam enam
etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
FASE KURIKULUM
MERDEKA
5. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan fase-fase Capaian Pembelajaran
dalam perencanaan pembelajaran:
• Pembelajaran yang fleksibel, Ada kalanya proses belajar berjalan lebih lambat pada suatu
periode (misalnya, ketika pembelajaran di masa pandemi COVID-19) sehingga dibutuhkan
waktu lebih panjang untuk mempelajari suatu konsep. Ketika harus “menggeser” waktu untuk
mengajarkan materi-materi pelajaran yang sudah dirancang, pendidik memiliki waktu lebih
panjang untuk mengaturnya.
• Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta didik, Fase belajar seorang peserta didik
menunjukkan kompetensinya, sementara kelas menunjukkan kelompok (cohort) berdasarkan
usianya. Dengan demikian, ada kemungkinan peserta didik berada di kelas III SD, namun
belajar materi pelajaran untuk Fase A (yang umumnya untuk kelas I dan II) karena ia belum
tuntas mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan mekanisme kenaikan kelas yang disampaikan
dalam Bab VII (Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan).
• Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif, Satu fase biasanya, lintas kelas,
misalnya CP Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII, dan IX. Saat merencanakan
pembelajaran di awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu berkolaborasi dengan guru kelas VII
untuk mendapatkan informasi tentang sampai mana proses belajar sudah ditempuh peserta
didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX untuk
menyampaikan bahwa rencana pembelajaran kelas VIII akan berakhir di suatu topik atau
materi tertentu, sehingga guru kelas IX dapat merencanakan pembelajaran berdasarkan
informasi tersebut.
6. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang kekhasan CP sebelum memahami isi
dari capaian untuk setiap mata pelajaran.
• Dalam CP, kompetensi yang ingin dicapai ditulis dalam paragraf yang
memadukan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau disposisi
untuk belajar. Sementara karakter dan kompetensi umum yang ingin
dikembangkan dinyatakan dalam profil pelajar Pancasila secara terpisah.
• CP dirancang dengan banyak merujuk kepada teori belajar Konstruktivisme
dan pengembangan kurikulum dengan pendekatan “Understanding by
Design” (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe (2005). Dalam
kerangka teori ini, “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun
melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada
mereka untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan
informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu
fenomena.
• Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per fase.
7. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Penjelasan Aspek Pemahaman (Wiggins & Tighe)
Penjelasan
(Explanation)
Segi penjelasan meminta peserta untuk mengatakan ide besar dengan kata-kata mereka sendiri, membuat
koneksi, menunjukkan pekerjaan mereka, menjelaskan reaksi mereka, dan mendorong pemahaman teori
dari data
Interpretasi
(Interpretation)
Interpretasi menuntut siswa atau peserta didik untuk memahami cerita, karya seni, data, situasi, atau klaim
kebenaran. Intepretasi juga melibatkan penerjemahan ide, perasaan, atau pekerjaan yang dilakukan dalam
satu media ke media lainnya.
Aplikasi
(Application)
Siswa atau peserta didik yang memahami dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam
situasi baru dan menekankan pada aplikasi dalam konteks otentik dengan situasi yang nyata atau
disimulasikan.
Perspektif
(Perspective)
Perspektif ditunjukkan Ketika siswa atau peserta didik dapat melihat hal-hal dari sudut pandang yang berbeda,
mengartikulasikan sisi lain dari suatu permasalahan, melihat gambaran besar, mengenali asumsi yang
mendasarinya, dan mengambil sikap kritis
Empati
(Emphaty)
Imajinasi intelektual sangat penting bagi peserta didik untuk memahami dan memanifestasikan dirinya tidak
hanya dalam seni dan sastra tetapi lebih umum melalui kemampuan untuk menghargai orang-orang yang
berpikir dan bertindak secara berbeda dari mereka.
Pengetahuan
Mandiri
(Self Knowledge)
Melalui penilaian diri sendiri, peserta didik akan memperoleh pengetahuan mandiri berupa wawasan lengkap
tentang seberapa batasan yang bisa mereka lakukan di dunia nyata, seberapa kapasitas mereka dalam
menyelesaikan berbagai persoalan dan kemungkinan apa yang harus mereka kuasai untuk berkembang lebih
jauh lagi.
8. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Memahami CP adalah langkah pertama yang sangat penting. Setiap pendidik perlu
familiar dengan apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan
mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri atau
tidak.
Kompetensi apa
saja yang perlu
dimiliki peserta
didik untuk
sampai di
capaian
pembelajaran
akhir fase?
Kata-kata kunci
apa yang penting
dalam CP?
Apakah ada hal-
hal yang sulit
saya pahami?
Apakah capaian
yang ditargetkan
sudah biasa saya
ajarkan?
9. Selain untuk mengenal lebih mendalam mata pelajaran yang diajarkan,
memahami CP juga dapat memantik ide-ide pengembangan rancangan
pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat
digunakan untuk memantik ide:
Bagaimana capaian dalam
fase ini akan dicapai anak
didik?
Materi apa saja yang akan
dipelajari dan seberapa
luas serta mendalam?
Proses belajar seperti apa
yang akan ditempuh
peserta didik?
10. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
B. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang
apa yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini,
pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci
yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan
tujuan pembelajaran.
Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum
mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan-tujuan
belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih dahulu.
Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap
berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses
pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.
11. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Untuk memahami kaitan dan posisi
Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan
Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum
Operasional, mari kita memahami terlebih
dahulu konsep Backward Design.
Dengan demikian, harapannya satuan
pendidikan dapat merumuskan TP dan
ATP secara mandiri, sesuai karakteristik
dan situasi masing-masing.
12. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Forward Design vs Backward Design
Forward Design
Aktivitas
Belajar
Asesmen
Tujuan
Pembelajaran
Lebih fokus pada
pengajaran (aktivitas)
daripada pembelajaran
itu sendiri
(output/outcome)
Bisa menjadi
miskonsepsi bahwa
belajar adalah aktivitas
Padahal pembelajaran
adalah pertimbangan
yang cermat terhadap
makna aktivitasnya
Backward Design
Tujuan
Pembelajaran
Asesmen
Aktivitas Belajar
Pendekatan yang
lebih disengaja dan
terencana untuk
mencapai hasil
yang diinginkan
lebih efektif
13. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat.
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Agar berpihak pada anak dan menuntun mereka pada
kekuatan kodratnya, Tujuan Pembelajaran harus
memperhatikan tahap perkembangan anak.
14. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:
Kompetensi kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
Konten ilmu pengetahuan inti / konsep utama / lingkup
materi yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran.
16. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Rumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi pengaruh keanggotaan di berbagai level (lokal - global) terhadap pembentukan
identitas
2. Mengevaluasi pembentukan identitas suatu negara
3. Menyampaikan hasil evaluasinya dalam bentuk presentasi dengan data yang relevan
KOMPETENSI KONTEN
Mengidentifikasi
Memahami
Mengkaji
• keanggotaan kelompok lokal, nasional, regional, dan global
• pengaruh keanggotaan terhadap pembentukan identitas
• pertukaran budaya, kolaborasi, kebhinekaan
• kearifan lokal, identitas, produk dalam negri
17. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Contoh : Pada Dasar-Dasar Teknik Elektronika
KOMPETENSI KONTEN
memahami 1. Jenis-jenis alat ukur listrik
2. Cara penggunaan alat ukur
3. Penginterpretasian hasil pengukuran
4. Perawatan alat ukur listrik dan elektronika
Elemen Capaian Pembelajaran
Alat ukur listrik,
elektronika, dan
instrumentasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
jenis-jenis alat ukur, cara penggunaan,
penginterpretasian hasil pengukuran, dan perawatan
alat ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi.
18. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Rumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami penggunaan alat ukur
2. Memahami perawatan alat ukur listrik, elektronika dan instrumentasi
KOMPETENSI KONTEN
Memahami 1. Jenis-jenis alat ukur listrik
2. Cara penggunaan alat ukur
3. Penginterpretasian hasil pengukuran
4. Perawatan alat ukur listrik, elektronika dan instrumentasi
19. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
LEMBAR KERJA :
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KONTEN
Rumusan Kalimat TP hasil analisis CP :
1. ................................
2. ................................
3. ................................
4. Dst.
20. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
C. MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa
dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk
perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis
besar untuk jangka waktu satu tahun.
ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara
logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
kegiatan.
ATP merupakan rangkaian unit-unit kompetensi yang akan dipelajari
dalam satu mapel
21. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran:
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran
harian (goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran.
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan
khusus);
6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit,
7. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila
dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
22. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara
yang diuraikan pada tabel di bawah ini (Creating Learning Materials for Open and
Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth &
Keller, 2009):
24. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan alur tujuan pembelajaran dalam satu fase. Setiap kotak tujuan
pembelajaran merupakan hasil perumusan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya dan alur tujuan pembelajaran adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang telah disusun.
25. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Contoh Format ATP (Standar Minimal)
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membuat ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) guru selanjutnya membuat Modul Ajar (MA), dalam
tuntutan pengembangannya perlu dibuatkan terlebih dahulu KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran) yang merupakan yang telah disusun. turunan secara lebih detail/khusus dari tujuan
pembelajaran yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan asesmen pembelajaran.
https://static.perangkat-ajar.belajar.id/SMK.F.MNJ.ARS.1.pdf
Contoh ATP :
26. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
ELEMEN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJAUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP
(Analisis: Kompetensi
dan Materi)
• Kompetensi + Materi
• Boleh menambah di luar CP
1.1
1.2
1.3
1.4 dst
Tahap I (Tema)
1.1
1.2
2.1
3.1
Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP 2.1
2.2
2.3
2.4 dst
Tahap II (Tema)
3.2
1.3
4.1
1.4
2.4
Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP 3.1
3.2
3.3
3.4 dst
Tahap III (Tema)
3.3
2.2
2.3
Konsep/model Penyusunan ATP
27. MODUL AJAR (MA)
PADA KURIKULUM MERDEKA
oleh:
Tim Pengembang Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan
Provinsi Jawa Barat
29. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
RPP/Modul?
Jenis Perencanaan Kondisi
RPP Bila konten telah tersedia pada buku teks
Modul Ajar Bila konten tidak tersedia pada buku teks,
Link contoh modul yang disediakan di PMM
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan
proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana
pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul
ajar.
30. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
RPP MODUL AJAR
•Tujuan pembelajaran (salah satu
dari tujuan dalam alur tujuan
pembelajaran).
•Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk
satu atau lebih pertemuan.
•Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal
pembelajaran dan rencana
asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian
tujuan pembelajaran.
•Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan
pembelajaran).
•Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk
satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih
pertemuan.
•Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen
dan cara penilaiannya.
•Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
•Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan
bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan
situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
KOMPONEN MINIMUM DALAM RPP DAN MODUL AJAR
31. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
• Pendekatan dalam modul melalui tahap perkembangan harus
memperhatikan:
Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal
dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap
perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan
dampak dari pengalaman sebelumnya
Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat
kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase.
Informasi Penting :
32. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
4 KRITERIA YANG HARUS
DIMILIKI MODUL AJAR
33. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
1
2
3
4
5
6
Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta
didik serta satuan pendidikan
Guru perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan
peserta didik berdasarkan latar belakang serta sarana
dan prasarana sekolah pengembangan modul ajar
disesuaikan dengan kemampuan dan kreatifitas guru.
Identifikasi dan tentukan dimensi profil pelajar
Pancasila
Guru memilih dimensi profil pelajar Pancasila yang paling
memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran.
Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang
akan dikembangkan menjadi modul ajar
Guru dapat memilih ATP hasil pengembangan sendiri
atau mengacu pada ATP yang ada.
Susun modul ajar berdasarkan komponen yang
tersedia
Selain komponen inti, guru dapat memilih komponen sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
Guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan modul ajar yang telah disusun.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah melakukan pembelajaran guru mengevaluasi
efektivitas modul ajar dan tindak lanjut untuk pembelajaran
berikutnya.
34. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Contoh RPP
https://docs.google.com/document/d/1Ae_nSa5juutIKLHhNuIlE5Q1
CIRKSbSK/edit?usp=sharing&ouid=118350665061507952930&rtpof=t
rue&sd=true
Contoh Modul Ajar
https://drive.google.com/file/d/1vSX3U_A_HVT3y0hNQr4eZP4IHqN
B3yzn/view?usp=sharing
Contoh RPP / Modul Ajar
35. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
TERIMA KASIH
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Sekertariat: Jl. Dr. Rajiman No.6 Bandung, Jawa Barat