SlideShare a Scribd company logo
Hidrokarbon
dan Minyak Bumi
Garnis Astriyanti
(4301412037)
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Pendahuluan
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa
yang banyak terdapat di alam sebagai minyak
bumi.
Indonesia banyak menghasilkan minyak
bumi yang mempunyai nilai ekonomi,
senyawa tinggi, hidrokarbonlah yang menjadi
bahan bakar motor, minyak pelumas, dan
aspal.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Kompetensi Inti &
Kopetensi Dasar
 KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
 KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Kompetensi Inti &
Kopetensi Dasar
Kompetensi Dasar :
Mendiskripsikan kekhasan atom karbon
dalam membentuk senyawa Hidrokarbon
Menggolongkan senyawa Hidrokarbon
berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
Memahami proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Indikator
Mendiskripsikan kekhasan atom karbon
dalam membentuk senyawa karbon
Membedakan atom C primer ,sekunder
,tersier dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
Memberi nama senyawa Alkana , Alkena
dan Alkuna
Mendeskripsikan proses pembentukan
minyak bumi dan gas alam.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam senyawa karbon.
Siswa dapat membedakan atom karbon
primer, sekunder, tersier, dan kuartener.
Siswa dapat mengelompokkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
Siswa dapat memberi nama senyawa
alkana, alkena, dan alkuna.
Siswa dapat mendeskripsikan proses
pembentukan minyak bumi dan gas alam.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
A. KEUNIKAN ATOM KARBON
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, (konfigurasi
elektronnya
= 2. 4) sehingga dalam sistem periodik terletak pada
golongan IVA
dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon
mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.
Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom karbon
memiliki elektron valensi. Untuk mencapai kestabilan,
atom karbon membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara
berikatan kovalen. Atom karbon dapat berikatan dengan
sesama atom karbon maupun dengan atom non logam
lainnya, misalnya atom hidrogen dan oksigen
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui
bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti
atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari
atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen
yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan
kovalen rangkap.
Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon
Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat
panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen
tunggal (C – C) atau jenuh dan ikatan kovalen rangkap
(tidak jenuh), yaitu ikatan rangkap dua (C = C) dan
rangkap tiga (C ≡ C). Selain itu dapat pula membentuk
rantai lingkar (siklik).
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
B. POSISI ATOM C PADA RANTAI KARBON
 Berdasarkan posisinya dalam rantai karbon, atom karbon
dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu
 Atom karbon primer (1°), yaitu atom karbon yang terikat
langsung pada 1 atom karbon yang lain.
 Atom karbon sekunder (2°), yaitu atom karbon yang
terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain
 Atom karbon tersier (3°), yaitu atom karbon yang terikat
langsung pada 3 atom karbon yang lain.
 Atom karbon kuarterner (4°), yaitu atom karbon yang
terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
• Perhatikan hidrokarbon di bawah. Senyawa hidrokarbon
tersebut memiliki 5 atom C primer, 3 atom C sekunder, 1
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
C. KLASIFIKASI HIDROKARBON
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh,
yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa
alkana mempunyai rumus CnH2n+2.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
a. Isomer pada alkana
Perhatikan senyawa hidrokarbon berikut.
• Keadaan di atas disebut isomer, Isomer adalah
suatu keadaan di mana senyawa-senyawa
mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda. Perbedaan tersebut
terletak pada bentuk kerangka rantai
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
b. Tata Nama Alkana
Tata nama alkana mengacu pada tata nama IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry).
Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama
sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang
sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap
digunakan dan disebut dengan nama biasa, nama
pasaran, atau nama trivial.
1) Rantai lurus, diberi awalan n- (normal)
2) Rantai tertutup, diberi awalan siklo
3) Rantai bercabang
Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Bagian depan menunjukkan nama cabang.
b) Bagian belakang menunjukkan nama rantai induk.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Contoh: 2-metil butana, sebagai cabang adalah
2-metil, rantai induknya butana
Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam
senyawa. Rantai induk diberi nama alkana
sesuai dengan panjang rantainya.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
• Cabang merupakan gugus alkil (R), yaitu alkana yang
telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil dapat
dirumuskan CnH2n+1. Berikut ini beberapa gugus alkil
yang biasa digunakan.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Posisi cabang dinyatakan dengan awalan
angka. Untuk itu rantai induk perlu diberi nomor.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk sedemikian hingga posisi cabang
mendapat nomor terkecil.
Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama,
dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta,
dan seterusnya pada nama cabang. Cabang-
cabang yang berbeda disusun sesuai urutan
abjad dari nama cabang itu. Misal etil ditulis
terlebih dahulu daripada metil.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Berikut contoh pemberian nama pada
alkana
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
2. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki
ikatan rangkap dua (C = C). Senyawa alkena mempunyai
rumus CnH2n.
a. Tata Nama Alkena
1) Rantai lurus, sesuai alkana, tetapi akhiran –ana diganti
–ena. Rantai diberi nomor dari ujung sedemikian rupa
sehingga posisi atom C yang berikatan rangkap
mendapat nomor terkecil.
2) Rantai bercabang, pada dasarnya mirip dengan alkana,
beberapa yang harus diperhatikan
a) Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
b) Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk,
sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan
berdasarkan posisi cabang).
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Beberapa contoh pemberian nama pada alkena:
b. Isomer pada Alkena
Seperti halnya pada alkana, alkena juga memiliki isomer.
Pada alkena, dikenal isomer posisi, yaitu isomer yang
terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau
posisi letak ikatan rangkap.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Contoh: Isomer posisi pada C4H8
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
3. Alkuna
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki
ikatan rangkap tiga (C ≡ C). Senyawa alkena mempunyai
rumus CnH2n.
a. Tata Nama Alkuna
Tata nama alkuna seperti halnya tata nama alkena, tetapi
akhiran –ena diganti dengan –una.
b. Isomer pada Alkuna
Isomer pada alkuna seperti halnya pada alkena.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
D. REAKSI-REAKSI PADA HIDROKARBON
Beberapa reaksi pada hidrokarbon yaitu:
1. Reaksi Oksidasi (pembakaran)
Adalah reaksi hidrokarbon dengan oksigen. Pada reaksi
pembakaran sempurna, terbentuk
Gas CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran tidak
sempurna menghasilkan gas CO
dan H2O.
2. Reaksi Adisi
Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan
ikatan tidak jenuh (rangkap) menjadi ikatan jenuh
(tunggal).
Contoh: CH2=CH2 + H2 → CH3-CH3
etena etana
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
3. Reaksi Eliminasi
Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan
ikatan jenuh (tunggal) menjadi ikatan tidak jenuh
(rangkap).
Contoh: CH3-CH3 → CH2=CH2 + H2
4. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan
molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi molekul
besar (polimer).
Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 → – CH2 – CH2– → [– CH2 – CH2 –]n
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
E. KEGUNAAN HIDROKARBON DAN
TURUNANNYA
Semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak
bumi, dan gas) merupakan sumber utama
hidrokarbon. Hidrokarbon (minyak dan gas)
mayoritas digunakan sebagai bahan bakar
untuk menghasilkan energi. Hidrokarbon rantai
tak jenuh mempunyai kegunaan penting
sebagai bahan dasar industri kimia dan polimer.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
• Kegunaan Hidrokarbon
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Turunan Hidrokarbon
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
F. MINYAK BUMI (PETROLEUM, Petrus=batu,
oleum=minyak)
1. Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari fosil-fosil hewan dan
tumbuhan kecil yang hidup di laut dan tertimbun selama
berjuta-juta tahun lampau. Ketika hewan dan tumbuhan
laut mati, jasad mereka tertimbun oleh pasir dan lumpur
di dasar laut.
Setelah ribuan tahun tertimbun, akibat pengaruh tekanan
dan suhu bumi yang tinggi, lapisan-lapisan lumpur dan
pasir berubah menjadi batuan. Akibat tekanan dan panas
bumi, fosil hewan dan tumbuhan yang terjebak di lapisan
batuan secara perlahan berubah menjadi minyak mentah
dan gas alam.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
2. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah
dinamakan minyak mentah (crude oil). Minyak mentah
merupakan campuran yang kompleks, yang komponen
terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen
minyak bumi sebagai berikut.
Golongan alkana. Golongan alkana yang tidak
bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana
bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–
trimetilpentana).
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Golongan siklopentana. Golongan sikloalkana yang
terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan
sikloheksana Golongan hidrokarbon aromatik.
Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam
minyak bumi adalah benzena.
vanadium dan nikel.
Senyawa lain dalam jumlah kecil (mikro), seperti senyawa
belerang berkisar 0,01– 7%, senyawa nitrogen berkisar
0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06– 0,4%, dan
mengandung sedikit senyawa organologam yang
mengandung logam
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
3. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang telah dipisahkan dari pengotornya
diolah lebih lanjut dengan proses destilasi bertingkat,
yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik
didih. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses destilasi
bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang
mendidih pada interval (range) suhu tertentu.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
4. Bensin (petrol atau gasolin)
Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan 2,2,4-
trimetiloktana (isooktana). Sebenarnya fraksi bensin
merupakan produk yang dihasilkan dalam jumlah yang
sedikit. Namun demikian karena bensin merupakan salah
satu bahan bakar yang paling banyak digunakansehingga
dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah
yang besar. Salah satunya adalah dengan proses
cracking (pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang
menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi
dipanaskan pada suhu tinggi sehingga rantai hidrokarbon
yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi
rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan.,
yaitu persentase isooktana yang terkandung di dalam
bensin. Hal ini terkait dengan efisiensi pembakaran yang
dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan.
Komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi
yang kurang efisien, artinya banyak energi yang terbuang
sebagai panas bukan sebagai kerja mesin. Hal ini
menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan pada
mesin yang menyebabkan mesin menjadi cepat rusak.
Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik proses
pembakaran di dalam mesin. Bensin premium memiliki
bilangan oktan 82, sedangkan bensin super memiliki
bilangan oktan 98.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Materi
Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan
satu zat yang disebut TEL (tetraetil lead) atau tetraetil
timbal Pb(C2H5)4. Penambahan TEL dalam konsentrasi
sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan
bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin dapat
dikurangi. Namun demikian penggunaan TEL ini
memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan
manusia karena gas buang kendaraan bermotor
menghasilkan partikel-partikel timbal. Akhir-akhir ini,
penggunaan TEL diganti dengan dengan MTBE (metil
tersier butil eter), yang memiliki fungsi sama untuk
meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan
timbal di udara.
Pendahulua
n
KI dan KD
Materi
Tujuan
Pembelajar
an
Indikator
Latihan
By GarnisAstriyanti
Latihan
Unuduh soal latihan di
kimiagarnisastriyanti.blogspot.com
Soal Pilihan Ganda Hidrokarbon
With VBA.pptm

More Related Content

Similar to Menu Pembelajaran-Hidrokarbon dan Minyak Bumi.pptx

7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
Dwi Miftakhul
 
keunikan-atom-karbon
keunikan-atom-karbonkeunikan-atom-karbon
keunikan-atom-karbon
Qalbi Salim
 

Similar to Menu Pembelajaran-Hidrokarbon dan Minyak Bumi.pptx (20)

Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptxMateri 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
 
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Analisis hidrokarbon revisi
Analisis hidrokarbon revisiAnalisis hidrokarbon revisi
Analisis hidrokarbon revisi
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptxMEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
 
Ppt alkana
Ppt alkanaPpt alkana
Ppt alkana
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Materi bab7sem2
Materi bab7sem2Materi bab7sem2
Materi bab7sem2
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
keunikan-atom-karbon
keunikan-atom-karbonkeunikan-atom-karbon
keunikan-atom-karbon
 
MATERI HIDROKARBON PEMBELAJARAN IPA.pptx
MATERI HIDROKARBON PEMBELAJARAN IPA.pptxMATERI HIDROKARBON PEMBELAJARAN IPA.pptx
MATERI HIDROKARBON PEMBELAJARAN IPA.pptx
 
1.Kekhasan dan Posisi Atom Karbon.pptx
1.Kekhasan dan Posisi Atom Karbon.pptx1.Kekhasan dan Posisi Atom Karbon.pptx
1.Kekhasan dan Posisi Atom Karbon.pptx
 
Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docx
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 

Menu Pembelajaran-Hidrokarbon dan Minyak Bumi.pptx

  • 1. Hidrokarbon dan Minyak Bumi Garnis Astriyanti (4301412037)
  • 2. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Pendahuluan Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi, senyawa tinggi, hidrokarbonlah yang menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.
  • 3. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Kompetensi Inti & Kopetensi Dasar  KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.  KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.  KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.  KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
  • 4. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Kompetensi Inti & Kopetensi Dasar Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa Hidrokarbon Menggolongkan senyawa Hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
  • 5. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Indikator Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa karbon Membedakan atom C primer ,sekunder ,tersier dan kuartener Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan Memberi nama senyawa Alkana , Alkena dan Alkuna Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
  • 6. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
  • 7. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi A. KEUNIKAN ATOM KARBON Atom karbon mempunyai nomor atom 6, (konfigurasi elektronnya = 2. 4) sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom karbon memiliki elektron valensi. Untuk mencapai kestabilan, atom karbon membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Atom karbon dapat berikatan dengan sesama atom karbon maupun dengan atom non logam lainnya, misalnya atom hidrogen dan oksigen
  • 8. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Atom Unsur Karbon Relatif Kecil Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap. Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal (C – C) atau jenuh dan ikatan kovalen rangkap (tidak jenuh), yaitu ikatan rangkap dua (C = C) dan rangkap tiga (C ≡ C). Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
  • 9. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi B. POSISI ATOM C PADA RANTAI KARBON  Berdasarkan posisinya dalam rantai karbon, atom karbon dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu  Atom karbon primer (1°), yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang lain.  Atom karbon sekunder (2°), yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain  Atom karbon tersier (3°), yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang lain.  Atom karbon kuarterner (4°), yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain.
  • 10. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi • Perhatikan hidrokarbon di bawah. Senyawa hidrokarbon tersebut memiliki 5 atom C primer, 3 atom C sekunder, 1
  • 11. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi C. KLASIFIKASI HIDROKARBON 1. Alkana Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus CnH2n+2.
  • 13. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi a. Isomer pada alkana Perhatikan senyawa hidrokarbon berikut. • Keadaan di atas disebut isomer, Isomer adalah suatu keadaan di mana senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk kerangka rantai
  • 14. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi b. Tata Nama Alkana Tata nama alkana mengacu pada tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa, nama pasaran, atau nama trivial. 1) Rantai lurus, diberi awalan n- (normal) 2) Rantai tertutup, diberi awalan siklo 3) Rantai bercabang Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu: a) Bagian depan menunjukkan nama cabang. b) Bagian belakang menunjukkan nama rantai induk.
  • 15. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Contoh: 2-metil butana, sebagai cabang adalah 2-metil, rantai induknya butana Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam senyawa. Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantainya.
  • 16. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi • Cabang merupakan gugus alkil (R), yaitu alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil dapat dirumuskan CnH2n+1. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
  • 17. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang. Cabang- cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu. Misal etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
  • 18. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Berikut contoh pemberian nama pada alkana
  • 19. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 2. Alkena Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua (C = C). Senyawa alkena mempunyai rumus CnH2n. a. Tata Nama Alkena 1) Rantai lurus, sesuai alkana, tetapi akhiran –ana diganti –ena. Rantai diberi nomor dari ujung sedemikian rupa sehingga posisi atom C yang berikatan rangkap mendapat nomor terkecil. 2) Rantai bercabang, pada dasarnya mirip dengan alkana, beberapa yang harus diperhatikan a) Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. b) Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
  • 20. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Beberapa contoh pemberian nama pada alkena: b. Isomer pada Alkena Seperti halnya pada alkana, alkena juga memiliki isomer. Pada alkena, dikenal isomer posisi, yaitu isomer yang terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan rangkap.
  • 21. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Contoh: Isomer posisi pada C4H8
  • 22. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 3. Alkuna Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga (C ≡ C). Senyawa alkena mempunyai rumus CnH2n. a. Tata Nama Alkuna Tata nama alkuna seperti halnya tata nama alkena, tetapi akhiran –ena diganti dengan –una. b. Isomer pada Alkuna Isomer pada alkuna seperti halnya pada alkena.
  • 23. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi D. REAKSI-REAKSI PADA HIDROKARBON Beberapa reaksi pada hidrokarbon yaitu: 1. Reaksi Oksidasi (pembakaran) Adalah reaksi hidrokarbon dengan oksigen. Pada reaksi pembakaran sempurna, terbentuk Gas CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O. 2. Reaksi Adisi Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan ikatan tidak jenuh (rangkap) menjadi ikatan jenuh (tunggal). Contoh: CH2=CH2 + H2 → CH3-CH3 etena etana
  • 24. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 3. Reaksi Eliminasi Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan ikatan jenuh (tunggal) menjadi ikatan tidak jenuh (rangkap). Contoh: CH3-CH3 → CH2=CH2 + H2 4. Reaksi Polimerisasi Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer). Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena n CH2 = CH2 → – CH2 – CH2– → [– CH2 – CH2 –]n
  • 25. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi E. KEGUNAAN HIDROKARBON DAN TURUNANNYA Semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas) merupakan sumber utama hidrokarbon. Hidrokarbon (minyak dan gas) mayoritas digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Hidrokarbon rantai tak jenuh mempunyai kegunaan penting sebagai bahan dasar industri kimia dan polimer.
  • 26. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi • Kegunaan Hidrokarbon
  • 27. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Turunan Hidrokarbon
  • 28. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi F. MINYAK BUMI (PETROLEUM, Petrus=batu, oleum=minyak) 1. Pembentukan Minyak Bumi Minyak bumi terbentuk dari fosil-fosil hewan dan tumbuhan kecil yang hidup di laut dan tertimbun selama berjuta-juta tahun lampau. Ketika hewan dan tumbuhan laut mati, jasad mereka tertimbun oleh pasir dan lumpur di dasar laut. Setelah ribuan tahun tertimbun, akibat pengaruh tekanan dan suhu bumi yang tinggi, lapisan-lapisan lumpur dan pasir berubah menjadi batuan. Akibat tekanan dan panas bumi, fosil hewan dan tumbuhan yang terjebak di lapisan batuan secara perlahan berubah menjadi minyak mentah dan gas alam.
  • 29. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 2. Komponen Minyak Bumi Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen minyak bumi sebagai berikut. Golongan alkana. Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4– trimetilpentana).
  • 30. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Golongan siklopentana. Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana Golongan hidrokarbon aromatik. Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena. vanadium dan nikel. Senyawa lain dalam jumlah kecil (mikro), seperti senyawa belerang berkisar 0,01– 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06– 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang mengandung logam
  • 31. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 3. Pengolahan Minyak Bumi Minyak mentah yang telah dipisahkan dari pengotornya diolah lebih lanjut dengan proses destilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses destilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu.
  • 32. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi 4. Bensin (petrol atau gasolin) Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan 2,2,4- trimetiloktana (isooktana). Sebenarnya fraksi bensin merupakan produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sedikit. Namun demikian karena bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakansehingga dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah yang besar. Salah satunya adalah dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi dipanaskan pada suhu tinggi sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin.
  • 33. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan., yaitu persentase isooktana yang terkandung di dalam bensin. Hal ini terkait dengan efisiensi pembakaran yang dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan. Komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya banyak energi yang terbuang sebagai panas bukan sebagai kerja mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan pada mesin yang menyebabkan mesin menjadi cepat rusak. Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik proses pembakaran di dalam mesin. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, sedangkan bensin super memiliki bilangan oktan 98.
  • 34. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Materi Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang disebut TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal Pb(C2H5)4. Penambahan TEL dalam konsentrasi sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin dapat dikurangi. Namun demikian penggunaan TEL ini memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buang kendaraan bermotor menghasilkan partikel-partikel timbal. Akhir-akhir ini, penggunaan TEL diganti dengan dengan MTBE (metil tersier butil eter), yang memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal di udara.
  • 35. Pendahulua n KI dan KD Materi Tujuan Pembelajar an Indikator Latihan By GarnisAstriyanti Latihan Unuduh soal latihan di kimiagarnisastriyanti.blogspot.com Soal Pilihan Ganda Hidrokarbon With VBA.pptm