Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
1. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah. Berdoa adalah menyibukkan diri untuk mengingat Allah dan berharap kembali kepada-Nya. Doa juga mampu menolak takdir Allah dan menghindarkan bencana.
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Dokumen tersebut menyajikan berbagai nasihat dan kisah tentang pentingnya Alquran bagi kehidupan rohani seseorang. Beberapa poin pentingnya adalah Alquran dapat membersihkan hati, meningkatkan iman, dan mengarahkan ke jalan yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
1. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah. Berdoa adalah menyibukkan diri untuk mengingat Allah dan berharap kembali kepada-Nya. Doa juga mampu menolak takdir Allah dan menghindarkan bencana.
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Dokumen tersebut menyajikan berbagai nasihat dan kisah tentang pentingnya Alquran bagi kehidupan rohani seseorang. Beberapa poin pentingnya adalah Alquran dapat membersihkan hati, meningkatkan iman, dan mengarahkan ke jalan yang benar.
Surat an-Nashr terdiri dari 3 ayat dan merupakan surat Madaniyyah yang diturunkan di Makkah sesudah Surat at-Taubah. Surat ini memerintahkan umat Islam untuk bertasbih dan memohon ampun kepada Allah setelah datangnya pertolongan Allah dan banyaknya manusia masuk Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Dokumen tersebut membahas pentingnya tadabbur Al Qur'an bagi umat Islam. Ada lima poin utama yang dijelaskan, yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'an dan menyempurnakan tujuan membaca
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mentadabburi Al Qur'an bagi umat Islam. Urgensi ini dijelaskan melalui lima sudut pandang yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur Al Qur'an serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'
Mempelajari ilmu ushul fiqh sangat penting bagi kita,karena hal itu untuk memahami syari’at Islam,para ulama ushul fiqh mengemukakan dua pendekatan,yaitu selain melalui pendekatan maqashid syari’at (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum) juga melalui kaidah-kaidah kebahasaan. Diantara kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan hukum-hukum syari’at adalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-hukum syari’at yang taklif ditetapkan atas adanya tututan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan untuk meninggalkannya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi sebagai salah satu kaidah kebahasaan untuk menetapkan dan menerangkan tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan penggunaan larangan (al-nahy) dalam hukum Islam. Secara ringkas, al-nahy adalah tuntutan yang berisi larangan untuk melakukan suatu perbuatan, yang datang dari nash syara'. Terdapat berbagai bentuk karakteristik al-nahy dan penggunaannya dapat untuk menyatakan haram, makruh, doa, atau penjelasan akibat. Para ulama juga mer
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang keutamaan membaca dan mempelajari Al-Quran. Beberapa poin utama yang disinggung antara lain kesempurnaan Al-Quran sebagai wahyu Allah, keutamaan bagi yang membacanya seperti mendapat syafaat di hari kiamat, dicintai Allah, serta balasan bagus bagi yang membacanya seperti pahala yang berlipat ganda.
"Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Ana...Kaminorsabir Kamin
Tajuk: "Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Analisis"
Penulis: Ahmad Saifuddin Yusuf (http://kembaramakna.blogspot.com/)
Disunting oleh: Muhammad Fathi `Ali al-Sakandary (http://ansarul-hadis.blogspot.com/)
Edisi: September 2011M / Syawal 1432H
Jumlah Halaman: 28 halaman termasuk kulit
Hak Cipta: Buku ini adalah waqaf penulis kepada seluruh umat Islam, tiada hak cipta mana-mana syarikat percetakan, dianjurkan untuk menyebarkannya dan mencetaknya dengan sebarang alat percetakan, dilarang plagiat sama sekali, dan dilarang meniagakannya tanpa izin bertulis daripada penulis terlebih dahulu.
>> http://ansarul-hadis.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
1. Ayat menyerukan kepada umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad dan memberikan penghormatan kepadanya.
2. Bershalawat kepada Nabi adalah wajib dan memberikan pahala besar di akhirat.
3. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang hukum dan makna bershalawat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara mudah memahami Al Qur'an. Ringkasannya adalah: (1) Dokumen tersebut memberikan tips untuk memahami Al Qur'an secara mudah, (2) Salah satu tips utamanya adalah memiliki kemauan yang kuat untuk mempelajari Al Qur'an, (3) Dokumen tersebut juga menjelaskan bukti bahwa Al Qur'an memang mudah dipahami.
01 Pentingnya Niat yang Benar - Nasihat Ustadz.pptxSitiJubaidah16
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tempat, dan fungsi niat dalam beribadah. Niat harus dilakukan semata-mata untuk meraih ridha Allah dan bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan dunia. Salah niat dalam beribadah dapat menyebabkan seseorang masuk neraka menurut beberapa hadis yang disebutkan."
Surat an-Nashr terdiri dari 3 ayat dan merupakan surat Madaniyyah yang diturunkan di Makkah sesudah Surat at-Taubah. Surat ini memerintahkan umat Islam untuk bertasbih dan memohon ampun kepada Allah setelah datangnya pertolongan Allah dan banyaknya manusia masuk Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Dokumen tersebut membahas pentingnya tadabbur Al Qur'an bagi umat Islam. Ada lima poin utama yang dijelaskan, yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'an dan menyempurnakan tujuan membaca
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mentadabburi Al Qur'an bagi umat Islam. Urgensi ini dijelaskan melalui lima sudut pandang yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur Al Qur'an serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'
Mempelajari ilmu ushul fiqh sangat penting bagi kita,karena hal itu untuk memahami syari’at Islam,para ulama ushul fiqh mengemukakan dua pendekatan,yaitu selain melalui pendekatan maqashid syari’at (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum) juga melalui kaidah-kaidah kebahasaan. Diantara kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan hukum-hukum syari’at adalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-hukum syari’at yang taklif ditetapkan atas adanya tututan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan untuk meninggalkannya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi sebagai salah satu kaidah kebahasaan untuk menetapkan dan menerangkan tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan penggunaan larangan (al-nahy) dalam hukum Islam. Secara ringkas, al-nahy adalah tuntutan yang berisi larangan untuk melakukan suatu perbuatan, yang datang dari nash syara'. Terdapat berbagai bentuk karakteristik al-nahy dan penggunaannya dapat untuk menyatakan haram, makruh, doa, atau penjelasan akibat. Para ulama juga mer
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang keutamaan membaca dan mempelajari Al-Quran. Beberapa poin utama yang disinggung antara lain kesempurnaan Al-Quran sebagai wahyu Allah, keutamaan bagi yang membacanya seperti mendapat syafaat di hari kiamat, dicintai Allah, serta balasan bagus bagi yang membacanya seperti pahala yang berlipat ganda.
"Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Ana...Kaminorsabir Kamin
Tajuk: "Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Analisis"
Penulis: Ahmad Saifuddin Yusuf (http://kembaramakna.blogspot.com/)
Disunting oleh: Muhammad Fathi `Ali al-Sakandary (http://ansarul-hadis.blogspot.com/)
Edisi: September 2011M / Syawal 1432H
Jumlah Halaman: 28 halaman termasuk kulit
Hak Cipta: Buku ini adalah waqaf penulis kepada seluruh umat Islam, tiada hak cipta mana-mana syarikat percetakan, dianjurkan untuk menyebarkannya dan mencetaknya dengan sebarang alat percetakan, dilarang plagiat sama sekali, dan dilarang meniagakannya tanpa izin bertulis daripada penulis terlebih dahulu.
>> http://ansarul-hadis.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
1. Ayat menyerukan kepada umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad dan memberikan penghormatan kepadanya.
2. Bershalawat kepada Nabi adalah wajib dan memberikan pahala besar di akhirat.
3. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang hukum dan makna bershalawat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara mudah memahami Al Qur'an. Ringkasannya adalah: (1) Dokumen tersebut memberikan tips untuk memahami Al Qur'an secara mudah, (2) Salah satu tips utamanya adalah memiliki kemauan yang kuat untuk mempelajari Al Qur'an, (3) Dokumen tersebut juga menjelaskan bukti bahwa Al Qur'an memang mudah dipahami.
01 Pentingnya Niat yang Benar - Nasihat Ustadz.pptxSitiJubaidah16
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tempat, dan fungsi niat dalam beribadah. Niat harus dilakukan semata-mata untuk meraih ridha Allah dan bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan dunia. Salah niat dalam beribadah dapat menyebabkan seseorang masuk neraka menurut beberapa hadis yang disebutkan."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang beruntung adalah yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat dan zakat. Sedangkan orang rugi adalah yang kafir, tidak taat kepada Allah, dan menyangka amalannya baik padahal tidak diterima di akhirat. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang beruntung dengan memperk
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya niat yang tulus dalam beribadah dan kebaikan. Niat yang salah dapat menyebabkan seseorang masuk neraka meski telah melakukan ibadah atau kebaikan, seperti yang dialami oleh Mujāhid, orang 'ālim, qāri', dan orang kaya dalam hadis yang disebutkan. Niat harus semata-mata karena Allah dan bukan untuk mendapat pujian atau kehormatan dari manusia.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan pengantar dari kumpulan 40 hadis yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi.
2) Imam An-Nawawi menjelaskan tujuan dan latar belakang pengumpulan 40 hadis tersebut untuk mengikuti jejak para ulama sebelumnya.
3) Kumpulan 40 hadis tersebut berisi hadis-hadis sahih yang mencakup berbagai topik penting
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan pengantar dari kumpulan 40 hadis yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi.
2) Imam An-Nawawi menjelaskan tujuan dan proses pengumpulan 40 hadis tersebut, yaitu untuk memudahkan orang dalam menghafal hadis-hadis penting agama.
3) Hadis-hadis yang dikumpulkan berasal dari kitab Shahih al-Bukh
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan pengantar dari kumpulan 40 hadis yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi.
2) Imam An-Nawawi menjelaskan tujuan dan latar belakang pengumpulan 40 hadis tersebut untuk mengikuti jejak para ulama sebelumnya.
3) Kumpulan 40 hadis tersebut berisi hadis-hadis sahih yang mencakup berbagai topik penting
Hadits ini menjelaskan lima rukun utama agama Islam yaitu syahadat, shalat, zakat, haji dan puasa Ramadhan. Hadits ini juga menekankan pentingnya menerima ajaran Islam secara keseluruhan dan tidak terpisah-pisah.
kesesatan kitab barzanji, qashidah burdah dan maulid syarafil anamR&R Darulkautsar
Kitab Barzanji dan karya-karya lain yang terkandung di dalamnya mengandung banyak kesesatan dan penyelewengan dari ajaran Islam. Beberapa kesesatan utama meliputi kepercayaan pada "Nur Muhammad", menyebarkan riwayat palsu tentang kelahiran Nabi, tawassul dengan zat Nabi, mengklaim orang tua Nabi dibangkitkan dan masuk Islam, serta berdoa dan beristighotsah kepada Nabi - semuanya bertentangan
1. Hadits ini menyatakan bahwa agama adalah nasihat. Nasihat merupakan hak bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemerintah muslim, dan umat Islam.
2. Memberikan nasihat sangat penting karena merupakan tiang agama. Nasihat bertujuan mengarahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
3. Semua ajaran agama Islam seperti iman dan ihsan dapat dikategorikan sebagai bentuk nasihat.
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Similar to Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad (20)
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. 1
MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP SENIN BAKDA MAGHRIB
AKHLAQ QUR’ANI
MASJID BETENG BINANGUN KADIPATEN WETAN YOGYAKARTA
Tafsir QS al-Mâidah/5: 35
Menggapai Keberuntungan
Dengan Tawassul dan Jihâd Fî Sabîlillâh
Nash (Teks) Ayat al-Quran
ِِف واُدِهاَجَو
َ
ة
َ
يلِسَو
ْ
ال ِهْ َ
َلِإ وا
ُ
غَتْابَو َ ذ
اَّلل وا
ُ
ق
ذ
اّت واُنَآم َينِ
ذ
اَّل اَه
ُ
ّي
َ
أ اَي
َ
ونُحِل
ْ
ف
ُ
ّت ْم
ُ
ك
ذ
لَع
َ
ل ِهِليِبَس
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allâh, dan carilah jalan
(wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya,
supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS al-Mâidah/5: 35)
Tafsîr al-Mufradât
َ
ة
َ
يلِسَو
ْ
ال
: “jalan”. Sarana yang dapat menyampaikan siapa pun kepada
keridhaan Allah dan kedekatan di sisi-Nya, serta
mendapatkan pahala-Nya.
واُدِهاَج
: “berjihadlah kamu sekalian”. Perintah kepada semua orang
yang beriman agar berjuang dengan sekuat kemampuan
mereka.
ِهِليِبَس
: “jalan-Nya’. Jalan yang diperkenankan oleh Allah untuk
dilalui. Atau, dengan kata lain: “semua cara dan proses yang
dihalalkan oleh-Nya”.
َ
ونُحِل
ْ
ف
ُ
ّت
: “kamu sekalian mendapat keberuntungan”. Agar (orang-orang
yang beriman tersebut) mendapatkan sesuatu yang mereka
harapkan dari Allah, sebagai hasil dari perjuangan (jerih-
payah) yang mereka lakukan.
Al-Îdhâh (Penjelasan)
Ibnu Jarîr at-Thabari berkata (dalam menafsirkan ayat ini): “Hai
orang-orang yang membenarkan semua yang diberitakan oleh Allâh dan
Rasul-Nya kepada kalian, dan Dia telah menjanjikan pahala dan
mengancam dengan hukuman, sambutlah seruan Allâh dalam seluruh
perkara yang diperintahkan dan dilarang untuk kalian dengan penuh
2. 2
ketaatan kepada-Nya (dalam melaksanakan perintah dan menjauhkan
larangan), dan wujudkanlah keimanan kalian dan pembenaran kalian kepada
Rabb (Tuhan) dan Nabi kalian dengan amal-amal shalih kalian.
“Dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya,” yaitu carilah
(jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan amalan yang diridhai-Nya.”
Firman-Nya:
“Dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya,” artinya: “al-
qurbah”, maksudnya seperti yang dikatakan oleh Qatâdah,
.
“Hendaklah kalian mendekatkan diri kepada Allâh dengan taat kepada-Nya dan
melakukan amal shalih yang diridhai-Nya.”1
Ibnu Katsîr berkata dalam menafsirkan ayat ini, “Allâh berfirman
untuk memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar bertakwa
kepada-Nya. Lafazh ketakwaan apabila disertai ketaatan kepada-Nya,
maksudnya (yaitu): “tindakan untuk menghindari segala hal yang haram dan
meninggalkan semua larangan”.
Setelah itu, Allâh berfirman,
“Dan carilah jalan (wasîlah) yang mendekatkan diri kepada-Nya.”
Qatâdah berkata, “Artinya, hendaklah kalian mendekatkan diri
kepada Allâh, dengan menaati dan mengerjakan segala yang diridhai-Nya.”
(Mengenai al-wasîlah ini), Ibnu Zaid membaca ayat,
1Diringkas dari Ath-Thabari, Tafsîr at-Thabari (Jâmi’ al-Bayân Fî Ta’wîl al-
Qurân), juz IV (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Cet. I, Thn. 1412 H.), hal. 566-
567.
3. 3
"Orang-orang yang kamu seru itu, mereka sendiri mencari jalan (wasilah) kepada
Rabb mereka.” (QS al-Isrâ’/17: 57)
Itulah yang dikemukakan oleh para ulama, yang di dalamnya tidak
terdapat perbedaan pendapat di antara ahli tafsir.
Wasîlah adalah sarana yang mengantarkan pada pencapaian tujuan.
Wasîlah juga merupakan ism al-‘alam (nama tempat) untuk tempat yang
berada paling tinggi di surga, yang merupakan kedudukan dan tempat
tinggal Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam di surga. Itulah tempat di surga
yang paling dekat dengan ‘Arsy. Dalam kitab Shahîh al-Bukhâriy telah
ditegaskan melalui jalan Muhammad bin al-Munkadir, dari Jâbir bin
‘Abdullâh radhiyallâhu ‘anhu, ia berkata, Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda:
.
“Barangsiapa setelah mendengar seruan adzan mengucapkan, ‘Ya Allâh, Rabb
pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan ini,
karuniakanlah kepada Muhammad wasîlah dan keutamaan, serta anugerahkanlah
kepadanya tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepada-Nya.’ Maka, ia berhak
mendapatkan syafaat pada hari kiamat kelak”.2
Dalam kitab Shahîh Muslim diriwayatkan sebuah hadits dari Ka’ab
bin ‘Alqamah, dari ‘Abdurrahmân bin Jubair, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-
‘Ash radhiyallâhu ‘anhu, bahwa ia pernah mendengar Nabi Muhammad
shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
2Hadits Shahîh Riwayat al-Bukhâri, Shahîh al-Bukhâriy, juz I, hal. 159, hadits
no. 614 (Lihat: Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bâriy, juz II, hal. 94, hadits no. 614),
Abû Dâwud, Sunan Abî Dâwud, juz I, hal. 146, no. 529, at-Tirmidzi, Sunan at-
Tirmidzi, juz I, hal. 413, hadits no. 211), an-Nasâi, Sunan an-Nasâi, juz II, hal. 26-27,
hadits no. 680 dan Ibnu Mâjah, Sunan ibn Mâjah, juz I, hal. 463, hadits no. 722, dari
Jabir bin Abdullah.
4. 4
.
“Jika kalian mendengar seruan muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang
diucapkannya, lalu bershalawatlah kepadaku. Karena sesungguhnya barang siapa
bershalawat kepadaku satu kali, Allâh akan bershalawat kepada-Nya sebanyak
sepuluh kali. Kemudian mohonkanlah wasîlah (derajat di surga) untukku, karena
sesungguhnya wasîlah itu merupakan kedudukan di surga yang tidak diperuntukkan
kecuali bagi salah seorang hamba dari hamba-hamba Allâh. Aku berharap orang itu
adalah aku. Barangsiapa memohonkan wasîlah untukku, maka ia berhak
mendapatkan syafaatku.”3
Firman-Nya:
“Dan berjihadlah di jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan.”
Setelah Allâh memerintahkan mereka untuk meninggalkan semua
yang haram dan berbuat ketaatan, Allâh memerintahkan mereka untuk
memerangi semua musuh dari kalangan orang kafir dan musyrik yang keluar
dan meninggalkan agama yang lurus. Allâh mendorong mereka dengan apa
yang Dia janjikan bagi para mujahid di jalan-Nya pada hari Kiamat kelak,
berupa kemenangan dan kebahagiaan yang besar lagi abadi. Kemenangan
dan kebahagiaan yang tidak berubah dan tidak sirna. Di dalam ruangan-
ruangan yang tinggi dan penuh rasa aman, pemandangan yang
menyenangkan, tempat tinggal yang sangat bagus. Orang yang
menempatinya akan benar-benar menikmati tanpa berputus-asa, terus hidup
dan tidak mati, pakaiannya tidak pernah usang, dan masa mudanya pun
tidak pernah berakhir.4
3Hadits Shahîh Riwayat Muslim, Shahîh Muslim, juz II, hal. 4, hadits no.
384, Abû Dâwud, Sunan Abî Dâwud, juz I, hal. 144, hadits no. 523, at-Tirmidzi,
Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 586, hadits no. 3614, dan an-Nasâi, Sunan an-Nasâi, juz
II, hal. 25, hadits no. 678 (lafazh ini milik Muslim), dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-
‘Ash.
4Diringkas dari Ibnu Katsir, Tasfîr Ibni Katsîr (Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm), juz
III, hal. 103-105, tahqîq Sami Muhammad as-Salâmah, Cet.IV (Makkah: Dâr at-
5. 5
‘Abdurrahmân bin Nâshir as-Sa’di berkata tentang tafsir ayat ini,
“Ayat ini merupakan perintah dari Allâh untuk hamba-hamba-Nya yang
beriman, tercakup di dalamnya iman, termasuk takwa kepada Allâh dan
berhati-hati dari azab dan murka Allâh. Dan semua itu (dapat direalisasikan)
seorang hamba dengan bersungguh-sungguh, mencurahkan segenap
kemampuan yang bisa dicapainya dalam menjauhi perkara yang dimurkai
Allâh, seperti: “maksiat hati, lisan, anggota badan, yang tampak maupun
yang tersembunyi. Dan seorang hamba hendaklah memohon kepada Allâh
untuk dapat meninggalkan maksiat tersebut agar selamat dari azab Allâh.”
Firman-Nya:
“Dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya,” yaitu: yang
dekat dari-Nya, keutamaan di sisi-Nya, dan cinta kepada-Nya. Itu semua
dihasilkan dengan melaksanakan amalan-amalan hati, seperti cinta kepada
Allâh, cinta karena Allâh, takut, harap, taubat, dan tawakkal kepada-Nya.
Dan amalan-amalan badan seperti zakat dan haji. Juga amalan-amalan yang
mencakup hati dan anggota tubuh seperti shalat, membaca al-Qur`ân, dzikir,
berbuat baik kepada makhluk dengan harta, ilmu, kedudukan, anggota
tubuh, dan saling menasihati. Semua amalan ini mendekatkan diri kepada
Allâh. Dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada Allâh
dengan amalan-amalan tersebut sampai Allâh mencintainya. Kemudian
Allâh mengkhususkan ibadah yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan
jihad di jalan Allâh, yaitu mencurahkan segenap kemampuan dalam
memerangi orang-orang kafir, dengan harta, jiwa, akal, lisan, dan berusaha
menolong agama Allâh dengan segala kemampuan yang dimiliki seorang
hamba, karena jihad di jalan Allâh adalah ketaatan yang paling mulia dan
pendekatan diri (kepada Allâh) yang paling utama.
“Supaya kamu mendapat keberuntungan.”
Jika kalian bertakwa kepada Allâh, dengan meninggalkan maksiat,
mencari wasîlah yang mendekatkan diri kepada Allâh dengan mengerjakan
ketaatan, berjihad di jalan-Nya, dan mencari keridhaan-Nya. Al-Falâh ialah:
“kesuksesan dan kemenangan dengan semua yang dituntut dan disukai, dan
keselamatan dari semua yang ditakuti”. Jadi, hakikat al-falâh adalah:
Thaibah, 1428 H.), hal. 103-105.
6. 6
“kebahagiaan yang abadi dan kenikmatan yang kekal.”5
Seluruh Sahabat, Tabi’in dan para Ulama (Mufassirîn/Para Pakar
Tafsir) menafsirkan firman Allâh:
“Dan carilah jalan (wasîlah) yang mendekatkan diri kepada-Nya,” dengan “al-
qurbah”, maksudnya seperti yang dikatakan oleh Qatâdah, “Hendaklah
kalian mendekatkan diri kepada Allâh dengan taat kepada-Nya dan
melakukan amal shalih yang diridhai-Nya.”6
Jadi, wasîlah dalam ayat ini bukan wasîlah dan tawassul (cara mencari
sarana) yang diartikan oleh sebagian kaum Muslimin yang mengartikan
tawassul dengan – misalnya: “berdoa’ -- (melalui) orang yang sudah
meninggal, atau tawassul dengan orang shalih yang sudah meninggal. Ini
(perbuatan) tawassul yang dilarang, dan perbuatan ini bisa mengarahkan diri
pelakunya pada (perbuatan) “syirik”.
Tawassul (yang dimaksud) dalam ayat di atas (ialah) memerintahkan
kita untuk berlomba-lomba dan bersegera melakukan amal-amal shalih yang
dicintai oleh Allâh dan menjauhkan apa-apa yang dilarang oleh Allâh.
Allâh memerintahkan kita untuk mendekat diri kepada-Nya dengan
melakukan amal-amal shalih, seperti ikhlas, tawakkal, takut, berharap hanya
kepada Allâh, mentauhidkan Allâh, menjauhkan segala macam bentuk
kesyirikan, melaksanakan shalat, zakat, sedekah, puasa, haji, silaturrahim,
menolong orang-orang yang susah, dan lainnya.
‘Ibrah (Pelajaran Dari Ayat al-Quran)
Dari pembahasan di atas, dapat kita ambil beberapa ‘ibrah
(pelajaran).
1. Kita (semua semua orang yang beriman) berkewajiban untuk
bertakwa kepada Allâh
2. Esensi takwa ialah: “melakukan ketaatan kepada Allâh berdasarkan
hidayah (petunjuk) dari Allâh, dengan satu niat ‘hanya’ karena
mengharap pahala dari-Nya, dan meninggalkan segala bentuk
5As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân fî Tafsîr Kalâm al-Mannân (Riyadh:
Maktabah al-Ma’ârif, cet.1, 1420 H.) hal. 218-219.
6Ath-Thabari, Tafsîr at-Thabari (Jâmi’ al-Bayân Fî Ta’wîl al-Qurân), juz IV
(Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Cet. I,1412 H), hal. 567.
7. 7
kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan hidayah-Nya ‘hanya’ karena
takut terhadap kemurkaan dan azab-Nya.”7
3. Disyariatkan untuk tawassul kepada Allâh, yaitu dengan (cara):
“mendekatkan diri kepada Allâh dengan taat kepada-Nya dan
melakukan amal shalih yang diridhai-Nya
4. Tawassul yang paling besar (agung) adalah dengan mentauhidkan
Allâh dan menjauhkan diri dari (perbuatan) syirik.
5. Setiap orang yang beriman diperintahkan untuk berjihad di jalan
Allâh, dan wajib dilaksanakan menurut syarat dan kaedah yang telah
ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam kitab suci al-Qur`ân dan
Sunnahnya.
6. Setiap orang yang bertawassul dan berjihad fî sabîlillâh dengan benar,
dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan keberuntungan (dari Allâh),
baik di dunia maupun (di) akhirat.
Wallâhu a’lamu bish- shawâb.
Yogyakarta, 6 April 2015
7
. Atsar Shahîh, yang diriwayatkan oleh ‘Abdullâh Ibnul Mubârak, dalam kitab az-
Zuhd, no. 1054, Hannâd, dalam kitab az-Zuhd, no. 522, Ibnu Abi Syaibah, dalam
kitab al-Mushannaf, no. 30878, 36169, dan Abu Nu’aim, dalam kitab Hilyatul Auliyâ’,
juz III, hal. 75, no. 3220. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Takhrîj Kitâbu al-
Îmân, no. 99, karya Ibnu Abi Syaibah. Lihat juga: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Risâlah
at-Tabûkiyyah, hal. 43-44.