Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan terapi gangguan jiwa yang mencakup biografi singkat Dr. Lahargo Kembaren dan penjelasan mengenai definisi kesehatan jiwa, faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya kesehatan jiwa, pengertian orang dengan masalah kejiwaan dan gangguan jiwa, penanganannya, serta beberapa alat ukur gangguan jiwa seperti SRQ dan PANSS EC."
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)Lautan Jiwa
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jiwa di masyarakat. Secara singkat, dibahas definisi kesehatan jiwa yang sehat secara fisik, jiwa, dan sosial. Dibahas pula gangguan stres, depresi, dan psikotik beserta gejala dan penanganannya. Terakhir, diberikan panduan bagaimana masyarakat dapat membantu mereka yang mengalami gangguan jiwa.
Presentation6 menuju pemulihan - PsikoedukasiBagus Utomo
Dokumen tersebut membahas tentang psikoedukasi keluarga untuk pemulihan pasien skizofrenia. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) tingkat kepercayaan keluarga akan pemulihan pasien, (2) harapan keluarga terhadap pasien, (3) komponen dan tingkat pemulihan. Dokumen ini juga membahas peran keluarga dalam mendukung pemulihan pasien sesuai dengan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan terapi gangguan jiwa yang mencakup biografi singkat Dr. Lahargo Kembaren dan penjelasan mengenai definisi kesehatan jiwa, faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya kesehatan jiwa, pengertian orang dengan masalah kejiwaan dan gangguan jiwa, penanganannya, serta beberapa alat ukur gangguan jiwa seperti SRQ dan PANSS EC."
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Versi Grafis Sangat Menarik)Lautan Jiwa
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jiwa di masyarakat. Secara singkat, dibahas definisi kesehatan jiwa yang sehat secara fisik, jiwa, dan sosial. Dibahas pula gangguan stres, depresi, dan psikotik beserta gejala dan penanganannya. Terakhir, diberikan panduan bagaimana masyarakat dapat membantu mereka yang mengalami gangguan jiwa.
Presentation6 menuju pemulihan - PsikoedukasiBagus Utomo
Dokumen tersebut membahas tentang psikoedukasi keluarga untuk pemulihan pasien skizofrenia. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) tingkat kepercayaan keluarga akan pemulihan pasien, (2) harapan keluarga terhadap pasien, (3) komponen dan tingkat pemulihan. Dokumen ini juga membahas peran keluarga dalam mendukung pemulihan pasien sesuai dengan kondisinya.
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
Dokumen tersebut membahas tentang stigma yang melekat pada gangguan jiwa dan beberapa cara untuk menghadapinya. Stigma dapat berasal dari publik maupun diri sendiri, dan dapat menyebabkan isolasi, penyangkalan diri, serta enggan mencari pertolongan. Dokumen ini juga memberikan tips seperti bercerita tentang pengalaman, menghindari mengisolasi diri, serta bergabung dengan kelompok dukungan.
Pemulihan - Recovery dalam perspektif konsumen kesehatan jiwa di KPSIBagus Utomo
Pemulihan dalam perspektif konsumen kesehatan jiwa di KPSI adalah kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara normal meskipun masih mengalami gejala, mengontrol gejala agar tidak mengganggu aktivitas, serta mampu mengurus diri sendiri dan berpartisipasi dalam masyarakat.
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan bipolar, yaitu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim antara episode manik dan depresi. Gangguan ini dapat menyebabkan masalah dalam pekerjaan, hubungan, dan perilaku berisiko. Diagnosis dan pengobatan gangguan bipolar meliputi psikofarmaka, psikoterapi, dan rehabilitasi psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, termasuk definisi sehat jiwa, stres, ciri-ciri orang yang mengalami stres, gangguan cemas, depresi, dan psikotik serta tindakan yang harus dilakukan bila menemukan orang dengan gangguan jiwa.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyuluhan kesehatan lanjut usia, mulai dari pengertian lanjut usia, perubahan fisik dan mental yang terjadi, serta cara menjaga kesehatan dan gizi lanjut usia seperti olahraga ringan, makanan bergizi, dan periksa kesehatan secara rutin."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader usila di Puskesmas Bungah pada 19 April 2016. Dokumen tersebut menjelaskan tentang usia biologis, psikologis, dan sosial; tanda-tanda menuju tua; tingkat kemandirian usila; tipe-tipe kepribadian usila; fenomena yang terjadi pada usila; dasar hukum pembinaan usila; informasi yang perlu disampaikan kepada kelompok usila; gangguan kesehatan yang sering dialami
Dokumen tersebut membahas tentang masalah psikososial yang dihadapi oleh lanjut usia, seperti depresi, kekurangan dukungan sosial, demensia, dan masalah kesehatan lainnya. Perawat harus memahami aspek psikososial ini agar dapat memberikan arahan kepada keluarga dan masyarakat dalam menangani lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antarmanusia dari perspektif lansia. Secara khusus membahas tentang dimensi kualitas hidup lansia, kekerasan yang sering dialami lansia, hak-hak lansia menurut peraturan pemerintah, serta pentingnya komunikasi yang efektif dengan lansia dengan memperhatikan kondisi fisik dan psikologis mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga pada lansia. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian lansia dan klasifikasinya, tugas perkembangan keluarga dengan lansia, konsep asuhan keperawatan keluarga dengan lansia, serta perencanaan diagnosis dan tindakan keperawatan untuk gangguan konsep diri dan risiko jatuh pada lansia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penafsiran lukisan yang dilakukan oleh seseorang untuk menilai ciri-ciri keperibadian mereka berdasarkan unsur-unsur yang dilukis seperti rumah, gunung, pokok, sungai dan haiwan seperti lembu dan ular.
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
Dokumen tersebut membahas tentang stigma yang melekat pada gangguan jiwa dan beberapa cara untuk menghadapinya. Stigma dapat berasal dari publik maupun diri sendiri, dan dapat menyebabkan isolasi, penyangkalan diri, serta enggan mencari pertolongan. Dokumen ini juga memberikan tips seperti bercerita tentang pengalaman, menghindari mengisolasi diri, serta bergabung dengan kelompok dukungan.
Pemulihan - Recovery dalam perspektif konsumen kesehatan jiwa di KPSIBagus Utomo
Pemulihan dalam perspektif konsumen kesehatan jiwa di KPSI adalah kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara normal meskipun masih mengalami gejala, mengontrol gejala agar tidak mengganggu aktivitas, serta mampu mengurus diri sendiri dan berpartisipasi dalam masyarakat.
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan bipolar, yaitu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim antara episode manik dan depresi. Gangguan ini dapat menyebabkan masalah dalam pekerjaan, hubungan, dan perilaku berisiko. Diagnosis dan pengobatan gangguan bipolar meliputi psikofarmaka, psikoterapi, dan rehabilitasi psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, termasuk definisi sehat jiwa, stres, ciri-ciri orang yang mengalami stres, gangguan cemas, depresi, dan psikotik serta tindakan yang harus dilakukan bila menemukan orang dengan gangguan jiwa.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyuluhan kesehatan lanjut usia, mulai dari pengertian lanjut usia, perubahan fisik dan mental yang terjadi, serta cara menjaga kesehatan dan gizi lanjut usia seperti olahraga ringan, makanan bergizi, dan periksa kesehatan secara rutin."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader usila di Puskesmas Bungah pada 19 April 2016. Dokumen tersebut menjelaskan tentang usia biologis, psikologis, dan sosial; tanda-tanda menuju tua; tingkat kemandirian usila; tipe-tipe kepribadian usila; fenomena yang terjadi pada usila; dasar hukum pembinaan usila; informasi yang perlu disampaikan kepada kelompok usila; gangguan kesehatan yang sering dialami
Dokumen tersebut membahas tentang masalah psikososial yang dihadapi oleh lanjut usia, seperti depresi, kekurangan dukungan sosial, demensia, dan masalah kesehatan lainnya. Perawat harus memahami aspek psikososial ini agar dapat memberikan arahan kepada keluarga dan masyarakat dalam menangani lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antarmanusia dari perspektif lansia. Secara khusus membahas tentang dimensi kualitas hidup lansia, kekerasan yang sering dialami lansia, hak-hak lansia menurut peraturan pemerintah, serta pentingnya komunikasi yang efektif dengan lansia dengan memperhatikan kondisi fisik dan psikologis mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga pada lansia. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian lansia dan klasifikasinya, tugas perkembangan keluarga dengan lansia, konsep asuhan keperawatan keluarga dengan lansia, serta perencanaan diagnosis dan tindakan keperawatan untuk gangguan konsep diri dan risiko jatuh pada lansia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penafsiran lukisan yang dilakukan oleh seseorang untuk menilai ciri-ciri keperibadian mereka berdasarkan unsur-unsur yang dilukis seperti rumah, gunung, pokok, sungai dan haiwan seperti lembu dan ular.
Similar to MENCEGAH GANGGUAN MENTAL LANSIA-dr.Jenny Maria Carolina,SpKJ .pdf (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. • >20% lansia >60 tahun mengalami gangguan
mental/saraf.
• 6,6% disabilitas pada lansia usia >60 tahun
berkaitan dg gangguan mental/saraf.
• Gangguan mental paling sering terjadi pada
lansia adalah Demensia dan Depresi, masing-
masing sebanyak 5% dan 7% dari populasi
lansia dunia. Sedang gangguan kecemasan
3,8%.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-of-older-adults
23/11/21 2
3. • Daya tahan lansia, konsep ‘resilience’
• Latar blkg: lansia dpt beradaptasi terhdp
tantangan / perubahan dlm hidup mereka.
• Definisi: proses pemeliharaan perilaku adaptif
saat menghadapi stres sekaligus
penyembuhan dr stres yg dihadapi.
• Mencakup:
– Adaptasi utk menyesuaikan tujuan dgn
keterbatasan individu & permintaan lingkungan
– menginvestasi sumber2 yg terbatas utk aktivitas
personal yg penting dlm memelihara harga diri.
23/11/21 3
4. • Successful aging: kondisi dimana seorang
lansia memiliki umur panjang dan sehat,
menikmati masa tuanya dengan berkualitas
dan penuh makna, serta bermanfaat bagi
keluarga maupun kehidupan sosial.
• Teori successful aging dari Baltes berasumsi
bahwa setiap individu selalu
berada dalam proses adaptasi secara kognitif
yang terjadi secara terus menerus sepanjang
hidupnya, dan bahwa dalam kehidupan
seseorang akan selalu terdapat perubahan
baik dalam makna maupun tujuan hidup.
23/11/21 4
6. Faktor Risiko Kesehatan Mental pada Lansia:
• Pensiun à penurunan penghasilan/ status
sos-ek, hilang peran sosial
• Sakit kronis/kendala fisik à mobilitas sulit
• Tinggal sendirian/terpisah
• Pasangan / teman meninggal
* Perubahan pola tidur
Faktor-faktor tersebut menimbulkan rasa
kesepian, isolasi, dan tekanan psikologis
23/11/21 6
7. Kebutuhan dasar lansia terkait mental health:
• Tetap berhubungan dengan keluarga dan
teman
• Menjadi bagian dari komunitas tertentu
• Tujuan hidup baru: menciptakan peranan baru
untuk menggantikan yg telah hilang
23/11/21 7
8. • Tips untuk Lansia dan Pencegahan
Gangguan Mental pada Lansia
23/11/21 8
9. Pensiun
• Faktor-faktor yg memperkirakan terjadinya
adaptasi yg buruk terhdp pensiun antara lain:
– pensiun yg datang tak diduga / tdk secara sukarela
– status sosioekonomi yg rendah
– masalah kesehatan
– kepribadian yg kompetitif & berorientasi pd
pencapaian (kepribadian tipe A)
– ketidakmampuan utk membuat tujuan masa
depan
– kesulitan lain dlm beradaptasi terhdp perubahan
23/11/21 9
10. • Pastikan tentang uang pensiun
bulanan/adanya sumber penghasilan lain
misal tabungan/investasi
• Cari aktivitas pengganti yg rutin, buat jadwal
harian dan lakukan, misal: jalan pagi/sore,
kegiatan sukarela, bergaul (sekalian
bersosialisasi), atau aktivitas yg
menyenangkan misal hobi/belajar hal baru.
• Aktivitas rutin bisa dilakukan mengikuti jadwal
rutin saat sebelum pensiun sehingga hidup
tidak terasa terlalu berubah/hilang makna
23/11/21 10
11. Kehilangan pasangan/orang terdekat
• Tidak ada cara yg benar/salah/pasti untuk berduka.
Tiap orang berbeda-beda/punya cara sendiri
menjalani rasa duka dan kehilangan, termasuk berapa
lama waktu yg diperlukan untuk mengatasi hal ini.
• Tapi tetap penting untuk sebisa mungkin menjalankan
kebutuhan dasar: makan, tidur, mandi, tidak selalu
menyendiri.
• Ibadah/spiritualitas berperan.
• Bila dirasa terlalu berat tidak ada salahnya konsultasi
dg profesional medis.
23/11/21 11
12. Perubahan pola tidur
• Ritme tidur lansia berubah, seringnya jadi
lebih sedikit kuantitasnya, banyak yg
mengeluh sulit tidur à gangguan tidur? Atau
ada gangguan lain yg menyebabkan sulit
tidur?
• Penyebab psikologis: pikiran, ada masalah,
sering cemas/tegang, perilaku tertentu yg
menyebabkan sulit tidur.
• Penyebab non psikologis: penyakit fisik
berat/kronis
23/11/21 12
13. • Tips: tempat tidur digunakan hanya untuk
tidur, buat pola tidur teratur (bangun dan
tidur di jam tertentu), relaksasi menjelang
tidur, tips lain di @welasihsupport
• Bila memang ada gangguan tidur/gangguan
psikologis lain tidak ada salahnya konsul dg
profesional medis.
• Pengobatan psikologis untuk lansia
menerapkan prinsip: start low go slow
• Penggunaan obat tidur harus berhati-hati
menurut petunjuk dokter/psikiater.
23/11/21 13
14. Sakit kronis/kendala fisik
• Lansia sering mengalami sakit fisik, berat dan kronis
• Contoh keluhan: sakitku banyak obat juga banyak,
sakit tidak sembuh-sembuh, sampai kapan minum
obat,...
• Pelihara pola pikir positif dan pola hidup sehat,
lakukan aktivitas sesuai kondisi fisik
• Dengan banyak mengeluh/menyesali nasib tidak akan
menyembuhkan sakit
• Semakin kita menerima perubahan hidup yg terjadi
semakin dapat beradaptasi
23/11/21 14
15. Tempat tinggal lansia
• Penting untuk tetap terhubung dg keluarga &
teman
• Paling nyaman di rumahnya sendiri
• Bgmn dg lansia yg sudah tidak ada pasangan?
à paling penting pastikan kondisi fisik dan
mental
23/11/21 15
16. Bgmn dg lansia yg mengalami gangguan mental?
• Pastikan mendapat pemeriksaan, penanganan,
dan pengobatan oleh profesional medis
• Diskusikan apa yg ingin keluarga ketahui misal
tentang penyakitnya atau pengobatannya,
jangan mengikuti saran dari yg bukan
profesional medis apalagi ‘orang pintar’
23/11/21 16
17. Tetap menikmati masa lansia seperti kita
menikmati masa hidup kita sebelumnya
23/11/21 17