SlideShare a Scribd company logo
STRATEGI DAKWAH DALAM PERSPEKTIF
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ACEH
Latar Belakang
Banyaknya jenis budaya-budaya yang notabene tidak
diterapkan ketika masa Rasululloh, membentuk suatu
paradigma dimana hal tersebut adalah bid’ah, praktik
kemusyrikan, bentuk kezaliman, dan lain sebagainya.
Arus deras sebuah perpecahan di tubuh agama Islam,
membuat pengkaburan-pengkaburan nilai-nilai ke-Islaman
yang haq. Lebih parah akan terbentuk sikap Islamphobia.
Perlu dicari duduk perkara atas semua yang terjadi di ranah
kebudayaan dan keber-Islaman. Selain itu penjelasan yang
lebih mengutamakan pendekatan konklusi tidak akan mudah
diterima, sebelum merasionalisasikan dengan penjelasan
sistematis kepada masyarakat. Dalam penjelasan kali ini akan
dijelaskan lebih sempit tentang budaya di Aceh, meninjau
tentang kearifan lokal dan strategi dakwahnya.
Rumusan Permasalahan dan Tujuan
Rumusan Masalah
• Rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah:
• Bagaimana strategi dakwah dalam perspektif kearifan lokal
masyarakat Aceh?
Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah:
• Mengetahui startegi dakwah.
• Mengetahui kearifan lokal.
• Mengetahui budaya masyarakat Aceh.
• Mengetahui strategi dakwah dalam perspektif kearifan
lokal masyarakat Aceh.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif karena
pengambilan data hanya dalam bentuk
pendataan saja, sehingga penelitian ini juga di
katakan penelitian deskriptif.
Landasan Teori
DAKWAH
KEARIFAN LOKAL
BUDAYA MASYARAKAT
ACEH
Urgensi Dakwah dan Kewajiban
Dakwah
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti)
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir. QS AL Maidah :
67
Dakwah adalah kehidupan yang diridhoi, dan
dakwah adalah kewajiban setiap umat.
Substansi(Isi) Dakwah
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang
rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan),
“Sembahlah Alloh, dan jauhilah Taghut,”
kemudian diantara mereka ada yang diberi
petunjuk oleh Alloh dan ada pula yang tetap
dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di
bumi, dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul). QS An Nahl: 36
Model Dakwah
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. QS An Nahl : 125
Disini kami lebih menekankan terhadap
pengajaran yang baik.
Karakteristik Objek Dakwah
Dalam buku fiqih Islam dijelaskan beberapa kategori objek
dakwah sebagai berikut:
• Orang yang kurang dalam keimanannya serta bodoh dalam
masalah hukum
• Orang yang kurang dalam sisi keimanannya dan kurang dari
segi keilmuan serta hukum syar'I,
• Orang yang kuat imannya dan bodoh dalam hukum syar'i.
• Orang yang kuat keimanannya serta mengerti hukum-
hukum syar'i.
• Orang yang awam dalam keimanan serta awam dalam
hukum syar'i.
Bahwa, kita perlu mengetahui latar belakang mad’u atau
objek dakwah kita.
Profil Pendakwah
• Penyayang
• Belas kasih
• Jujur
• Lemah lembut dan pemaaf
• Bersabar
• Ikhlas
• Murah hati, Khidmah, Tawadhu
• Berpaling dari perhiasan kehidupan duniawi
• Memberikan semangat dalam keta'atan dan
mengancam (siksaan) dari kemaksiatan
• Bergegas dalam beramal kebaikan
• Berjuang dengan harta dan jiwa demi
tegaknya kalimat Allah
• Berjihad dijalan Allah SWT
• Menuntut ilmu dan mengajarkannya
• Membersihkan jiwa, menguatkan ruh dan
badan dengan beristiqomah dalam ibadah
dan dzikir kepada Allah
• Berdoa bagi orang-orang musyrik supaya
mereka mendapat hidayah:
• Bermusyawarah
• Meminta dan mengadu hanya kepada Allah
dalam disetiap keadaan
• Kewajiban untuk bertempat tinggal
dilingkungan orang-orang sholeh, dan
berhijrah dari lingkungan orang-orang yang
jelek (perilaku).
• Berpegang kepada Allah dan meniadakan
tindakan hawa nafsu dan bersaha menelusuri
sebab yang perintahkan dan dibolehkan.
• Bersabar atas segala tuduhan, celaan dan
hinaan:
• Mengambil faedah dan pelajaran dari
ketentuan Allah (takdir), untuk menyingkap
berbagai kesulitan dan melaksanakan
tuntunannya.
• Menjaga orang yang mempunyai kedudukan
• Istiqomah dalam berdakwah, tidak menoleh
pada mereka yang menginkari
_Buku Fiqih Islam_
Kearifan Lokal
Pengertian kearifan lokal (local wisdom) dalam
kamus terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom)
dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris
Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily,
local berarti setempat, sedangkan wisdom
(kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara
umum maka local wisdom (kearifan setempat)
dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin
antropologi dikenal istilah local genius.
Sifat Kearifan Lokal
Sifat-sifat kearifan lokal dapat dikatakan memiliki karakter
berikut:
• Kearifan lokal memiliki kemampuan merevitalisasi. Artinya
pada diri hal yang disebut memiliki kearifan lokal, secara
meyakinkan dia memiliki kemampuan berkembang
sekalipun dihadapkan pada tantangan dan kesulitan.
• Kearifan lokal memiliki sifat sustainable. Artinya hal yang
dikatakan memiliki kearifan lokal dia bersifat mapan dan
bertahan dalam masa yang tidak terbatas dan dipegang
teguh oleh masyarakat dengan kompak.
• Budaya baru yang masuk dengan memiliki kesesuaian
dengan kearifan lokal membuat berkurangnya mismatch
atau ketertolakan terhadap yang baru masuk itu.
Budaya Aceh
• Peutron Aneuk Miet
• Memberikan do’a setelah kematian (tahlil)
• Peusijeuk
• Selamatan ketika hamil
HASIL
• Budaya Petron Aneuk Miet dalam Islam sebenarnya
tidak ada, Rasululloh hanya mengajarkan tentang
mengadzankan, kemudian iqomat, tahnik, dan
memberi nama serta aqiqah ketika kelahiran. Setelah
itu hanya ada pengajaran biasa sampai usia dua tahun
penyapihan, dan selanjutnya pengajaran yang baik
sampai baligh.
• Kemudian sama halnya tradisi saat hamil, tidak ada
selamatan.
TITIK KRITIS BUDAYA DAN AGAMA
Yang perlu diketahui adalah, ketika masyarakat
mengetahui bahwa syari’at adalah hal yang
sangat tinggi maknanya, maka dengan
sendirinya masyarakat akan memahami
bahwa ibadah yang sesuai sebagai bentuk
diterimanya suatu pengabdian adalah
keharusan. Titik pentingnya adalah rasa
faham tingginya syari’at. Dijelaskan dalam
hadist berikut :
“Dari Ibun Abbas ra bahwa ketika Rasulullah SAW mengutus
Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda, “ Sesungguhnya kamu
datang kepada suatu kaum dari ahli kitab, hendaknya perkara
pertama yang kamu dakwahkan kepada mereka adalah
syahadat La ilaha illallah. Dalam sebuah riwayat, “Sehingga
mereka mentauhidkan Alloh.” Jika mereka menaatimu untuk
itu maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam.
Jika mereka menaatimu untuk itu, maka sampaikanlah kepada
meraka bahwa Alloh mewajibkan atas mereka sedekah yang
diambil dari orang-orang kaya dari mereka diberikan kepada
orang-orang fakir dari mereka. Jika mereka menaatimu untuk
itu maka jauhilah harta-harta mereka yang berharga.
Takutlah kepada do’a orang yang teraniaya, karena tidak ada
penghalang antara ia dengan Alloh.” HR Bukhari dan Muslim.
Upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Solusi Internalisasi Budaya Islam
• Kembali kepada ulama, ulama adalah orang-orang yang memiliki
pengetahuan yang benar dan pemahaman yang dalam, (Karzoun,
2003).
• Penghargaan bagi ulama, dan pemangku adat yang konsen
terhadap integrasi agama dan budaya.
• Memfungsikan Meunasah, yakni sebagai :
• Lembaga musyawarah
• Lembaga pendidikan dan pengajian
• Lembaga ibadah (sholat jamaah)
• Lembaga hiburan dan kesenian seperti (dalailkhairat, meusifeuet, ratib du, dll)
• Asah terampil dan asah otak, atau meucabang (diskusi)
• Lembaga berbuka puasa bersama (dengan ie bu da peudah), (Ismail, 2003)
• Penyelesaian sengketa/ damai
• Pembinaan atau posko generasi muda/remaja
• Pusat ibukota pemerintahan, (Puteh, 2012)
• Pejadwalan rutin kajian-kajian di Meunasah
• Memfahamkan para pengampu adat, dapat juga
melakukan advokasi dengan para pengampu adat,
yakni : Imum Mukim, Keuchik, Tuha Peut, Tuha Lapan,
Imum Meunasah, Keujren Blang, Panglima Laot, Petua
Seneubok, Haria Peukan, Syahbanda
• Pemahaman atas falsafah budaya Aceh, sebaiknya
dilakukan sesegera mungkin ke semua golongan dan
semua usia berkelanjutan. Demikian pula di lingkungan
pemerintahan, dari pusat hingga gampong.
• Lebih konsen terhadap peningkatan kualitas pendidik
terhadap pengetahuan keagamaan dan adat.
• Pengembangan kesenian tradisional dan adat perlu
menjadi perhatian para pemangku adat yang sudah
memahami.
• Peningkatan peran media cetak dan elektronik dan
visual termasuk media luar dan dalam ruangan dalam
membuat kondusif pemahaman falsafah budaya Aceh
dan integrasinya dengan agama Islam.
• Pemanfaatan berbagai prasarana yang ada di
masyarakat dan universitas.
• Pelibatan semua pihak, pemerintah, LSM, kelompok
masyarakat, pemerhati, akademisi, pebisnis.
• Membangun lingkungan yang kondusif dalam
beragama.
• Kontroling PERDA yang mengukuhkan budaya
keIslaman baik yag berupa ide, perilaku, maupun fisik.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999
Pasal 2 : Hukum Adat, Adat istiadat dan kebiasaan-
kebiasaan yang masih berlaku, hidup dan berkembang
dalam masyarakat Aceh, sepanjang tidak bertentangan
dengan syari’at Islam harus dipertahankan.
Pasal 3 : Syari’at Islam menjadi tolak ukur
penyelenggaraan kehidupan adat di Daerah.
Pasal 4 : Lembaga-lembaga Adat dijadikan alat
sosial kontrol dalam penyelenggaraan Pemerintahan di
Daerah, (Abu Bakar, 2005).
• Memberi fasilitas secara berkelanjutan bagi
program-program kebudayaan Islam dan
pengembangan kebudayaan Islam.
• ”Plug in” muatan kebudayaan Islam dan
akhlak di setiap mata pelajaran di lingkungan
pendidikan.
• Pendanaan yang berkelanjutan.
THE END OF SLIDE SHOW
ALHAMDULILLAH ... ^^
Wallahu’allam

More Related Content

What's hot

Nota dakwah
Nota dakwahNota dakwah
Nota dakwah
Muhd Mu'izuddin
 
Sumber ilmu
Sumber ilmuSumber ilmu
Sumber ilmu
SharifahNurAbu
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahTatik Suwartinah
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMarlin Dwinastiti
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
Zafirah Abdullah
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwah
Siti Mariah
 
masyarakat jahiliah
masyarakat jahiliahmasyarakat jahiliah
masyarakat jahiliah
suziana15
 
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)Mifta Finanti
 
Kuliah 2
Kuliah 2Kuliah 2
Kuliah 2
Muhammad Syukri
 
Urgensi wawasan kebangsaan baru
Urgensi wawasan kebangsaan baruUrgensi wawasan kebangsaan baru
Urgensi wawasan kebangsaan baru
Kua Nuha
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufAbu Rijal
 
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Imran
 
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahFahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahDrZaky Matasim
 
Konsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam IslamKonsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam Islam
Quartin Qonita
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
Lia Lia
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
Zainuddin Muza
 

What's hot (20)

Nota dakwah
Nota dakwahNota dakwah
Nota dakwah
 
Sumber ilmu
Sumber ilmuSumber ilmu
Sumber ilmu
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwah
 
masyarakat jahiliah
masyarakat jahiliahmasyarakat jahiliah
masyarakat jahiliah
 
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
 
Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..
 
metode dakwah Quraniah
metode dakwah Quraniahmetode dakwah Quraniah
metode dakwah Quraniah
 
Kuliah 2
Kuliah 2Kuliah 2
Kuliah 2
 
Urgensi wawasan kebangsaan baru
Urgensi wawasan kebangsaan baruUrgensi wawasan kebangsaan baru
Urgensi wawasan kebangsaan baru
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawuf
 
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
 
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahFahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
 
Media gambar
Media gambarMedia gambar
Media gambar
 
Konsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam IslamKonsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam Islam
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 

Similar to Mempertahankan nilai nilai keislaman

Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
peri heriyanto
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiBahRum Subagia
 
Pembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya IlmuPembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya Ilmuzana liyaa
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Asraf Rahmat
 
Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151
Shadina Shah
 
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
Khirulnizam Abd Rahman
 
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)Mohd Shukri Mat Nor
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
muhammadfaridfaizal
 
Tujuan Pendidikan Islam.pptx
Tujuan Pendidikan Islam.pptxTujuan Pendidikan Islam.pptx
Tujuan Pendidikan Islam.pptx
EmanSulaeman64
 
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
Irfan Dadi
 
Bagaimana menyentuh hati abbas as-sisi
Bagaimana menyentuh hati   abbas as-sisiBagaimana menyentuh hati   abbas as-sisi
Bagaimana menyentuh hati abbas as-sisi
Kammi Daerah Serang
 
Bagaimana menyentuh hati (da'wah) abbas as siisi
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)  abbas as siisiBagaimana menyentuh hati (da'wah)  abbas as siisi
Bagaimana menyentuh hati (da'wah) abbas as siisi
El Sharief Khondaq
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
Anang Dwi Purwanto
 
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptxDai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
EMARMUAMAR1
 
Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)
ArifahAzlanShah2
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Nurul Ashwad
 
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)  Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
Devi Risnawati
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptxbab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
REZALMJ1
 

Similar to Mempertahankan nilai nilai keislaman (20)

Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 
Jurnal karomah kh khotib, pdf 2
Jurnal karomah kh khotib, pdf 2Jurnal karomah kh khotib, pdf 2
Jurnal karomah kh khotib, pdf 2
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Pembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya IlmuPembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya Ilmu
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
 
Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151
 
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
Topik 2 Sejarah Perkembanggan Ilmu NBWU1072
 
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)
Bagaimana menyentuh hati (Abbas As-Sisi)
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
Tujuan Pendidikan Islam.pptx
Tujuan Pendidikan Islam.pptxTujuan Pendidikan Islam.pptx
Tujuan Pendidikan Islam.pptx
 
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
[Abbas as siisi] bagaimana menyentuh hati (at-thariq ilal quluub)
 
Bagaimana menyentuh hati abbas as-sisi
Bagaimana menyentuh hati   abbas as-sisiBagaimana menyentuh hati   abbas as-sisi
Bagaimana menyentuh hati abbas as-sisi
 
Bagaimana menyentuh hati (da'wah) abbas as siisi
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)  abbas as siisiBagaimana menyentuh hati (da'wah)  abbas as siisi
Bagaimana menyentuh hati (da'wah) abbas as siisi
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptxDai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
Dai Reformis (Aktivis Dawah).pptx
 
Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
 
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)  Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
Bagaimana menyentuh hati (da'wah)
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptxbab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
 

Recently uploaded

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 

Recently uploaded (8)

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 

Mempertahankan nilai nilai keislaman

  • 1. STRATEGI DAKWAH DALAM PERSPEKTIF KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ACEH
  • 2. Latar Belakang Banyaknya jenis budaya-budaya yang notabene tidak diterapkan ketika masa Rasululloh, membentuk suatu paradigma dimana hal tersebut adalah bid’ah, praktik kemusyrikan, bentuk kezaliman, dan lain sebagainya. Arus deras sebuah perpecahan di tubuh agama Islam, membuat pengkaburan-pengkaburan nilai-nilai ke-Islaman yang haq. Lebih parah akan terbentuk sikap Islamphobia. Perlu dicari duduk perkara atas semua yang terjadi di ranah kebudayaan dan keber-Islaman. Selain itu penjelasan yang lebih mengutamakan pendekatan konklusi tidak akan mudah diterima, sebelum merasionalisasikan dengan penjelasan sistematis kepada masyarakat. Dalam penjelasan kali ini akan dijelaskan lebih sempit tentang budaya di Aceh, meninjau tentang kearifan lokal dan strategi dakwahnya.
  • 3. Rumusan Permasalahan dan Tujuan Rumusan Masalah • Rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah: • Bagaimana strategi dakwah dalam perspektif kearifan lokal masyarakat Aceh? Tujuan Penelitian • Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah: • Mengetahui startegi dakwah. • Mengetahui kearifan lokal. • Mengetahui budaya masyarakat Aceh. • Mengetahui strategi dakwah dalam perspektif kearifan lokal masyarakat Aceh.
  • 4. Metode Penelitian Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena pengambilan data hanya dalam bentuk pendataan saja, sehingga penelitian ini juga di katakan penelitian deskriptif.
  • 6. Urgensi Dakwah dan Kewajiban Dakwah Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. QS AL Maidah : 67 Dakwah adalah kehidupan yang diridhoi, dan dakwah adalah kewajiban setiap umat.
  • 7. Substansi(Isi) Dakwah Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Alloh, dan jauhilah Taghut,” kemudian diantara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Alloh dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi, dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). QS An Nahl: 36
  • 8. Model Dakwah Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS An Nahl : 125 Disini kami lebih menekankan terhadap pengajaran yang baik.
  • 9. Karakteristik Objek Dakwah Dalam buku fiqih Islam dijelaskan beberapa kategori objek dakwah sebagai berikut: • Orang yang kurang dalam keimanannya serta bodoh dalam masalah hukum • Orang yang kurang dalam sisi keimanannya dan kurang dari segi keilmuan serta hukum syar'I, • Orang yang kuat imannya dan bodoh dalam hukum syar'i. • Orang yang kuat keimanannya serta mengerti hukum- hukum syar'i. • Orang yang awam dalam keimanan serta awam dalam hukum syar'i. Bahwa, kita perlu mengetahui latar belakang mad’u atau objek dakwah kita.
  • 10. Profil Pendakwah • Penyayang • Belas kasih • Jujur • Lemah lembut dan pemaaf • Bersabar • Ikhlas • Murah hati, Khidmah, Tawadhu • Berpaling dari perhiasan kehidupan duniawi • Memberikan semangat dalam keta'atan dan mengancam (siksaan) dari kemaksiatan • Bergegas dalam beramal kebaikan • Berjuang dengan harta dan jiwa demi tegaknya kalimat Allah • Berjihad dijalan Allah SWT • Menuntut ilmu dan mengajarkannya • Membersihkan jiwa, menguatkan ruh dan badan dengan beristiqomah dalam ibadah dan dzikir kepada Allah • Berdoa bagi orang-orang musyrik supaya mereka mendapat hidayah: • Bermusyawarah • Meminta dan mengadu hanya kepada Allah dalam disetiap keadaan • Kewajiban untuk bertempat tinggal dilingkungan orang-orang sholeh, dan berhijrah dari lingkungan orang-orang yang jelek (perilaku). • Berpegang kepada Allah dan meniadakan tindakan hawa nafsu dan bersaha menelusuri sebab yang perintahkan dan dibolehkan. • Bersabar atas segala tuduhan, celaan dan hinaan: • Mengambil faedah dan pelajaran dari ketentuan Allah (takdir), untuk menyingkap berbagai kesulitan dan melaksanakan tuntunannya. • Menjaga orang yang mempunyai kedudukan • Istiqomah dalam berdakwah, tidak menoleh pada mereka yang menginkari _Buku Fiqih Islam_
  • 11. Kearifan Lokal Pengertian kearifan lokal (local wisdom) dalam kamus terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius.
  • 12. Sifat Kearifan Lokal Sifat-sifat kearifan lokal dapat dikatakan memiliki karakter berikut: • Kearifan lokal memiliki kemampuan merevitalisasi. Artinya pada diri hal yang disebut memiliki kearifan lokal, secara meyakinkan dia memiliki kemampuan berkembang sekalipun dihadapkan pada tantangan dan kesulitan. • Kearifan lokal memiliki sifat sustainable. Artinya hal yang dikatakan memiliki kearifan lokal dia bersifat mapan dan bertahan dalam masa yang tidak terbatas dan dipegang teguh oleh masyarakat dengan kompak. • Budaya baru yang masuk dengan memiliki kesesuaian dengan kearifan lokal membuat berkurangnya mismatch atau ketertolakan terhadap yang baru masuk itu.
  • 13. Budaya Aceh • Peutron Aneuk Miet • Memberikan do’a setelah kematian (tahlil) • Peusijeuk • Selamatan ketika hamil
  • 14. HASIL • Budaya Petron Aneuk Miet dalam Islam sebenarnya tidak ada, Rasululloh hanya mengajarkan tentang mengadzankan, kemudian iqomat, tahnik, dan memberi nama serta aqiqah ketika kelahiran. Setelah itu hanya ada pengajaran biasa sampai usia dua tahun penyapihan, dan selanjutnya pengajaran yang baik sampai baligh. • Kemudian sama halnya tradisi saat hamil, tidak ada selamatan. TITIK KRITIS BUDAYA DAN AGAMA
  • 15. Yang perlu diketahui adalah, ketika masyarakat mengetahui bahwa syari’at adalah hal yang sangat tinggi maknanya, maka dengan sendirinya masyarakat akan memahami bahwa ibadah yang sesuai sebagai bentuk diterimanya suatu pengabdian adalah keharusan. Titik pentingnya adalah rasa faham tingginya syari’at. Dijelaskan dalam hadist berikut :
  • 16. “Dari Ibun Abbas ra bahwa ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda, “ Sesungguhnya kamu datang kepada suatu kaum dari ahli kitab, hendaknya perkara pertama yang kamu dakwahkan kepada mereka adalah syahadat La ilaha illallah. Dalam sebuah riwayat, “Sehingga mereka mentauhidkan Alloh.” Jika mereka menaatimu untuk itu maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaatimu untuk itu, maka sampaikanlah kepada meraka bahwa Alloh mewajibkan atas mereka sedekah yang diambil dari orang-orang kaya dari mereka diberikan kepada orang-orang fakir dari mereka. Jika mereka menaatimu untuk itu maka jauhilah harta-harta mereka yang berharga. Takutlah kepada do’a orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara ia dengan Alloh.” HR Bukhari dan Muslim. Upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
  • 17. Solusi Internalisasi Budaya Islam • Kembali kepada ulama, ulama adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan yang benar dan pemahaman yang dalam, (Karzoun, 2003). • Penghargaan bagi ulama, dan pemangku adat yang konsen terhadap integrasi agama dan budaya. • Memfungsikan Meunasah, yakni sebagai : • Lembaga musyawarah • Lembaga pendidikan dan pengajian • Lembaga ibadah (sholat jamaah) • Lembaga hiburan dan kesenian seperti (dalailkhairat, meusifeuet, ratib du, dll) • Asah terampil dan asah otak, atau meucabang (diskusi) • Lembaga berbuka puasa bersama (dengan ie bu da peudah), (Ismail, 2003) • Penyelesaian sengketa/ damai • Pembinaan atau posko generasi muda/remaja • Pusat ibukota pemerintahan, (Puteh, 2012)
  • 18. • Pejadwalan rutin kajian-kajian di Meunasah • Memfahamkan para pengampu adat, dapat juga melakukan advokasi dengan para pengampu adat, yakni : Imum Mukim, Keuchik, Tuha Peut, Tuha Lapan, Imum Meunasah, Keujren Blang, Panglima Laot, Petua Seneubok, Haria Peukan, Syahbanda • Pemahaman atas falsafah budaya Aceh, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin ke semua golongan dan semua usia berkelanjutan. Demikian pula di lingkungan pemerintahan, dari pusat hingga gampong. • Lebih konsen terhadap peningkatan kualitas pendidik terhadap pengetahuan keagamaan dan adat.
  • 19. • Pengembangan kesenian tradisional dan adat perlu menjadi perhatian para pemangku adat yang sudah memahami. • Peningkatan peran media cetak dan elektronik dan visual termasuk media luar dan dalam ruangan dalam membuat kondusif pemahaman falsafah budaya Aceh dan integrasinya dengan agama Islam. • Pemanfaatan berbagai prasarana yang ada di masyarakat dan universitas. • Pelibatan semua pihak, pemerintah, LSM, kelompok masyarakat, pemerhati, akademisi, pebisnis. • Membangun lingkungan yang kondusif dalam beragama.
  • 20. • Kontroling PERDA yang mengukuhkan budaya keIslaman baik yag berupa ide, perilaku, maupun fisik. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 Pasal 2 : Hukum Adat, Adat istiadat dan kebiasaan- kebiasaan yang masih berlaku, hidup dan berkembang dalam masyarakat Aceh, sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at Islam harus dipertahankan. Pasal 3 : Syari’at Islam menjadi tolak ukur penyelenggaraan kehidupan adat di Daerah. Pasal 4 : Lembaga-lembaga Adat dijadikan alat sosial kontrol dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, (Abu Bakar, 2005).
  • 21. • Memberi fasilitas secara berkelanjutan bagi program-program kebudayaan Islam dan pengembangan kebudayaan Islam. • ”Plug in” muatan kebudayaan Islam dan akhlak di setiap mata pelajaran di lingkungan pendidikan. • Pendanaan yang berkelanjutan.
  • 22. THE END OF SLIDE SHOW ALHAMDULILLAH ... ^^ Wallahu’allam