5. 1. TEORI JEAN PIAGET
Perkembangan kognitif seorang siswa
bergantung pada seberapa jauh siswa
itu dapat memaanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungannya.
Teori belajar menurut Jean Piaget
dibagi menjadi 4 tahap
perkembangan mental manusia yakni:
6. A. Tahap Sensorimotor (0-2
Tahun)
Pada tahap ini anak belajar
mengenai dirinya sendiri dan
lingkungannya melalui tahap
sensorik (melihat dan mendengar)
serta tahap motorik (menyentuh,
menggapai). Contohnya:
menendang mainan.
7. B. Tahap Pra Operasional (2-7
Tahun)
Anak berpikir mulai secara egosentris
yang artinya pola pikir anak lebih
mengutamakan ego dimana anak tidak
bisa menggunakan logikanya. Contohnya:
ketika anak ingin menyebrang, ia
langsung menyebrang saja tanpa berpikir
terlebih dahulu.
8. C. Tahap Operasi Konkret (7-12
Tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat berpikir
secara logis. Dalam pembelajaran
matematika di SD, anak biasanya sudah
dapat mengelompokkan benda-benda sesuai
dengan warna, ukuran, dan bentuknya.
Contohnya: mengelompokkan benda
berwarna berbentuk lingkaran dengan
sesamanya.
9. D. Tahap Operasi Formal (≥ 12
Tahun)
Pada tahap ini anak sudah memiliki pikiran
yang proposional dimana anak sudah bisa
membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk serta anak sudah bisa
menganalisis. Contohnya: anak dapat
memahami bahwa 2+2 = 4 dengan
menggunakan benda konkret berupa
potongan-potongan lidi.
10. 2. TEORI BELAJAR BRUNER
Bruner menekankan bahwa dalam
proses pembelajaran anak sebaiknya
diberikan kesempatan dalam
menggunakan dan mengutak-atik
benda atau alat peraga yang
digunakan dalam pembelajaran. Teori
Bruner dibagi menjadi 3 yakni:
11. A. Tahap Enaktif
Pada tahap ini anak terlibat secara langsung
dalam menggunakan objek nyata atau benda-
benda disekitar sehingga anak dapat
memahami cara memecahkan suatu
permasalahan atau soal.
Contohnya: guru menggunakan pensil sebagai
objek nyata lalu guru memberi contoh “dwi
mempunyai 4 pensil, lalu dipinjam temannya 2
pensil, maka berapa sisa pensil yang dimiliki
dwi?”.
12. B. Tahap Ikonik
Pada tahap ini anak sudah tidak
menggunakan benda nyata melainkan
mulai menggunakan bayangan mental
dari benda tersebut. Contoh: guru
menggambarkan bentuk pensil di papan
tulis untuk menggantikan media yang
nyata.
13. C. Tahap Simbolik
Pada tahap ini anak sudah dapat
memahami simbol-simbol abstrak dalam
pembelajaran matematika. Contohnya:
anak sudah mengerti apa itu simbol
tambah, kurang, kali, bagi, dan angka
seperti apa itu “dua”.
14. 3. Teori Belajar Richard Skemp
Richard Skemp membagi tahapan
belajar siswa menjadi dua tahap yakni
tahap konkret dan tahap abstrak.
Tahapan konkret digunakan sebagai
dasar dalam belajar tahapan abstrak.
Teori ini juga bisa menjadi acuan
perbandingan antar guru karena teori
Skemp mempengaruhi mental dan
psikologis dari guru.
15. 4. Teori Belajar Dienes
Dienes mengatakan bahwa siswa lebih mudah
memahami tingkatan serta tata cara mencari
tahu perbedaan besaran bentuk dari objek
pertama dengan lainnya lebih baik dari pada
menganalisis ukuran bentuk objek pertama
dengan yang lainnya. Dengan konsep
representasi memungkinkan siswa
mengemukakan pendapatnya atas
penilaiannya mengenai perbedaan ukuran,
bentuk dari suatu objek yang dibahas.
16. 5. Teori Belajar William Brownell
Menurut Brownel, siswa diyakini dapat
menguasai seluruh konsep matematika yang
dikuasai apabila dipelajari secara terus
menerus dengan kurun waktu yang cukup
lama. Hal ini dikenal dengan meaning
theory/drill theory.
Apabila seorang guru mengenalkan sebuah konsep
bilangan kepada para siswa, maka guru harus
menyiapkan beberapa benda konkret yang dapat
menimbulkan gambaran. Sehingga para siswa
dapat ikut membayangkan serta ikut menganalisis
suatu bilangan lebih terperinci.
17. 6. Teori Belajar Robert M. Gagne
Gagne lebih menekankan terhadap hasil dari
sebuah pembelajaran ketimbang dengan
proses pembelajarannya. Gagne juga
memberitahukan bahwa teorinya sangat
bersangkut paut dengan lingkungan
siswa/pelajar tinggal baik rumah, sekolah,
pereknomian dan perasaan para
siswa/pelajar sehingga gagne dapat berpikir
selangkah untuk hal apa yang akan dilakukan
selanjutnya.
19. 1. Kelebihan & Kekurangan Teori Belajar Jean
Piaget
Kelebihan
a. Anak belajar berdasarkan tahap
perkembangannya.
b. Mengasah kemampuan anak
dalam memecahkan
permasalahan.
c. Belajar lebih berfokus pada
otak
Kekurang
an
a. Anak hanya terpaku pada satu
gaya belajar.
b. Perkembangan kognitif tiap
anak dianggap sama.
20. 2. Kelebihan & Kekurangan Teori Belajar
Bruner
Kelebihan
a. Anak dapat mengembangkan
pandangan dan kemampuan
dalam berpikir secara bebas
b. Menciptakan motivasi belajar
pada anak
Kekurang
an
a. Cara belajar teori ini menuntut
siswa untuk siap mental dan
matang. Siswa harus berani
dan mau sadar akan
lingkungannya. Jika tidak
memiliki keberanian dan
keinginan, tentu saja proses
21. 3. Kelebihan & Kekurangan Teori Richard
Skemp
Kelebihan
a. Karena siswa dianjurkan untuk
berpikir dua kali, apabila anak
seandainya lupa rumus maka ia
dapat memecahkan soal
dengan caranya sendiri/coba-
coba.
b. Anak condong memiliki
pemahaman relasional
Kekurang
an
a. Anak dapat menemukan
jawaban dari soal namun ia
tidak dapat menjelaskan
bagaiman ia bisa mendapat
jawaban tersebut
22. 4. Kelebihan & Kekurangan Teori Dienes
Kelebihan
a. Anak disini perannya lebih aktif
daripada guru.
b. Anak lebih mudah paham
karena diberikan berbagai
representasi.
Kekurang
an
a. Setiap anak memiliki
kemampuan yang berbeda,
sehingga tidak semua anak
cocok dengan penerapan teori
ini.
23. 5. Kelebihan &
Kekurangan Teori William
Brownelli.
Kelebihan
a. Materi lebih lama diingat
karena dipelajari secara terus-
menerus
Kekurang
an
a. Tidak secara terus-menerus.
6. Kelebihan &
Kekurangan Teori Robert
M. Gagne.
Kelebiha
n
a. Baik dalam melatih anak yang
masih memerlukan dampingan
orang tua.
Kekurang
an
a. Teori ini hanya memfokuskan
pada hasil pembelajaran yang
diamati..