Dokumen tersebut membahas sistem periodisasi latihan mingguan dan harian untuk pelatihan sepakbola yang dirancang untuk mencapai intensitas dan beban latihan optimal sehingga kinerja pemain mencapai puncaknya di pertandingan akhir pekan."
Presentasi Luka Bakar Minggu ke 2 PKL Arif Triyono
Tn SP berusia 30 tahun, seorang tamatan SLTP bekerja sebagai buruh bangunan, dan sedang menantikan kelahiran anak pertamanya.
Pada saat mengecat pagar sebuah kantor, tiba-tiba alat blower cat meledak disebabkan karena tabung gas pada alat tersebut bocor dan mengenai Tn SP di seluruh lengan dan kaki kanan, sebagian wajah dan kepala, dan sebagian dada. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Pada pukul 12.20 WIB, yang bersangkutan baru dibawa ke IRD Rumah Sakit ‘Puri Sehat’ untuk dilakukan tindakan operasi debridement di IRD dengan GA (General Anestesi). Pasien mengalami luka bakar grade IIB dengan kondisi hipoalbumin dan sudah ditransfusi albumin 25% 100ml 30 tts/menit pada saat dilakukan debridement, namun kondisi tersebut tidak berubah. Berdasarkan instruksi dari dokter, pasien ini tetap diberikan infuse albumin hingga kadar albumin mencapai lebih dari 3 gr/dl.
Tn. SP jarang mengkonsumsi buah-buahan. Setiap hari Tn. SP minum kopi yatu pada pagi dan sore hari, sedangkan pada malam harinya minum kratingdaeng ditambah dengan telur ayam.
Senang makan makanan yang digoreng dan yang bersantan kental.
Setiap siang dan sore hari mengkonsumsi camilan berupa gorengan seperti weci, tahu isi, dan pisang goreng.
Hari pertama di RS Puri Sehat, Tn. SP diberikan makanan cair rumah sakit 1500 cc ditambah dengan 1 bungkus proten. Setelah operasi debridement, makanan yang diberikan adalah diet lunak, proten 2 bungkus/hr dan telur rebus 3 butir/hari
Dari hasil assessment awal didapatkan data-data sebagai berikut :
• TB = 167 cm, LILA = 25 cm
• Nadi : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, suhu : 38,5⁰C, tekanan darah : 120/80 mmHg
• Leukosit : 12.700/ul, Natrium : 130 ml/mol, Hb : 10 gr/dl, albumin : 1,9 g/dl
• Infus : NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam
Diabetes gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan selama kehamilan. DMG disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Presentasi Luka Bakar Minggu ke 2 PKL Arif Triyono
Tn SP berusia 30 tahun, seorang tamatan SLTP bekerja sebagai buruh bangunan, dan sedang menantikan kelahiran anak pertamanya.
Pada saat mengecat pagar sebuah kantor, tiba-tiba alat blower cat meledak disebabkan karena tabung gas pada alat tersebut bocor dan mengenai Tn SP di seluruh lengan dan kaki kanan, sebagian wajah dan kepala, dan sebagian dada. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Pada pukul 12.20 WIB, yang bersangkutan baru dibawa ke IRD Rumah Sakit ‘Puri Sehat’ untuk dilakukan tindakan operasi debridement di IRD dengan GA (General Anestesi). Pasien mengalami luka bakar grade IIB dengan kondisi hipoalbumin dan sudah ditransfusi albumin 25% 100ml 30 tts/menit pada saat dilakukan debridement, namun kondisi tersebut tidak berubah. Berdasarkan instruksi dari dokter, pasien ini tetap diberikan infuse albumin hingga kadar albumin mencapai lebih dari 3 gr/dl.
Tn. SP jarang mengkonsumsi buah-buahan. Setiap hari Tn. SP minum kopi yatu pada pagi dan sore hari, sedangkan pada malam harinya minum kratingdaeng ditambah dengan telur ayam.
Senang makan makanan yang digoreng dan yang bersantan kental.
Setiap siang dan sore hari mengkonsumsi camilan berupa gorengan seperti weci, tahu isi, dan pisang goreng.
Hari pertama di RS Puri Sehat, Tn. SP diberikan makanan cair rumah sakit 1500 cc ditambah dengan 1 bungkus proten. Setelah operasi debridement, makanan yang diberikan adalah diet lunak, proten 2 bungkus/hr dan telur rebus 3 butir/hari
Dari hasil assessment awal didapatkan data-data sebagai berikut :
• TB = 167 cm, LILA = 25 cm
• Nadi : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, suhu : 38,5⁰C, tekanan darah : 120/80 mmHg
• Leukosit : 12.700/ul, Natrium : 130 ml/mol, Hb : 10 gr/dl, albumin : 1,9 g/dl
• Infus : NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam
Diabetes gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan selama kehamilan. DMG disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Dokumen tersebut merupakan jurnal pelaksanaan program pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang mencakup 6 tema pelajaran dan subtema yang meliputi kegiatan belajar mengajar PJOK di kelas 1 sampai 6 semester 2.
Periodisasi program latihan terdiri atas persiapan, kompetisi, dan transisi. Tujuannya adalah mencapai puncak prestasi pada waktu yang tepat serta memaksimalkan efek latihan dengan mengatur variabel latihan seperti beban, volume, dan intensitas secara sistematis. Periodisasi meliputi perencanaan jangka panjang hingga sesi latihan harian.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran permainan bola voli untuk siswa kelas X, dengan fokus pada latihan teknik dasar dan bermain bola voli dengan menanamkan nilai-nilai kerjasama.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran permainan bolavoli untuk siswa kelas X di SMA tertentu. RPP ini mencakup tujuan pembelajaran, materi, metode, dan langkah-langkah pembelajaran selama 4 pertemuan, serta penilaian keterampilan, sikap, dan pengetahuan siswa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai bengkel pelatihan periodisasi untuk Sukan Malaysia 2018 yang diadakan di Terengganu. Dokumen tersebut menjelaskan konsep latihan, faktor-faktor latihan seperti persediaan fizikal, teknikal, taktikal dan psikologikal, pemboleh ubah latihan seperti kuantiti kerja, intensiti dan kompleksiti, serta prinsip-prinsip latihan seperti intensiti, kekerapan dan ket
Silabus mata pelajaran PJOK SMK Diponegoro Majenang mencakup tujuh kompetensi dasar yang meliputi teknik-teknik dasar olahraga permainan bola besar, bola kecil, atletik, dan beladiri untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik dan efektif. Pembelajaran dilaksanakan melalui demonstrasi dan praktik teknik-teknik tersebut secara individu, berpasangan, dan berkelompok.
TGfU atau Teaching Games for Understanding merupakan pendekatan mengajar permainan yang berfokus kepada aspek taktikal dan strategi berbanding teknikal. Ia membantu pelajar memahami elemen permainan, membina kemahiran berfikir secara kritis dan membuat keputusan secara berkesan dalam permainan. Model TGfU menggalakkan pembelajaran secara bermain-main sambil menilai prestasi individu dan kumpulan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas VII tentang materi teknik dasar lari sprint. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian, alokasi waktu, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan disetujui oleh guru.
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Dokumen tersebut merupakan jurnal pelaksanaan program pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang mencakup 6 tema pelajaran dan subtema yang meliputi kegiatan belajar mengajar PJOK di kelas 1 sampai 6 semester 2.
Periodisasi program latihan terdiri atas persiapan, kompetisi, dan transisi. Tujuannya adalah mencapai puncak prestasi pada waktu yang tepat serta memaksimalkan efek latihan dengan mengatur variabel latihan seperti beban, volume, dan intensitas secara sistematis. Periodisasi meliputi perencanaan jangka panjang hingga sesi latihan harian.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran permainan bola voli untuk siswa kelas X, dengan fokus pada latihan teknik dasar dan bermain bola voli dengan menanamkan nilai-nilai kerjasama.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran permainan bolavoli untuk siswa kelas X di SMA tertentu. RPP ini mencakup tujuan pembelajaran, materi, metode, dan langkah-langkah pembelajaran selama 4 pertemuan, serta penilaian keterampilan, sikap, dan pengetahuan siswa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai bengkel pelatihan periodisasi untuk Sukan Malaysia 2018 yang diadakan di Terengganu. Dokumen tersebut menjelaskan konsep latihan, faktor-faktor latihan seperti persediaan fizikal, teknikal, taktikal dan psikologikal, pemboleh ubah latihan seperti kuantiti kerja, intensiti dan kompleksiti, serta prinsip-prinsip latihan seperti intensiti, kekerapan dan ket
Silabus mata pelajaran PJOK SMK Diponegoro Majenang mencakup tujuh kompetensi dasar yang meliputi teknik-teknik dasar olahraga permainan bola besar, bola kecil, atletik, dan beladiri untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik dan efektif. Pembelajaran dilaksanakan melalui demonstrasi dan praktik teknik-teknik tersebut secara individu, berpasangan, dan berkelompok.
TGfU atau Teaching Games for Understanding merupakan pendekatan mengajar permainan yang berfokus kepada aspek taktikal dan strategi berbanding teknikal. Ia membantu pelajar memahami elemen permainan, membina kemahiran berfikir secara kritis dan membuat keputusan secara berkesan dalam permainan. Model TGfU menggalakkan pembelajaran secara bermain-main sambil menilai prestasi individu dan kumpulan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas VII tentang materi teknik dasar lari sprint. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian, alokasi waktu, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan disetujui oleh guru.
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
4. Definisi Periodisasi
• pembagian suatu masa waktu
latihan ke dalam beberapa masa
waktu latihan yang lebih singkat
secara metodik dan sistematis.
• ilmu penjadwalan latihan-game.
PERIODISASI
• proses, cara, perbuatan
perancangan tentang suatu hal,
agar hal tersebut menjadi efisien
dan teratur prosesnya dan
optimal hasilnya.
PERENCANAAN
5. Periode Sejarah Periodisasi
PERIODISASI TRADISIONAL
Umum ke khusus
• Metveyev (1956).
• Verjoshanski (1979).
• Bondarciuk-Bompa (1984).
• Issurin (1985).
PERIODISASI KONTEMPORER
Basis Sepakbola
• Paco Seirul Lo (1995).
• Raymond Verheijen (1998).
• Vitor Frade (1999).
7. Bompa (1984)
• Meneruskan falsafah periodisasi Metveyev.
• Membagi periodisasi latihan ke 4 tahap: General Preparation Phase
(GPP), Specific Preparation Phase (SPP), Competition, Transition.
• Membagi masa latihan ke siklus beberapa bulan (macro cycle), siklus
beberapa hari (micro cycle).
9. Prof. Dr. Vitor Frade (FC Porto)
• Nama: Tactical Periodisation.
• Periodisasi berbasis Game Model.
• Prinsip Latihan: intensitas maksimal, konsentrasi maksimal, alternasi horizontal (progresi
kompleksitas).
• Micro Cycle 1 Minggu dan Training Unit 1 Sesi.
• Tipologi training unit :
o Sesi Sub Principles.
o Sesi Main Principles.
o Sesi Sub-sub Principles.
10. PSSI memilih…
• Tactical Periodisation (Prof Dr. Vitor Frade) diintegrasikan ke Filosofi Sepakbola
Indonesia.
• Alasan:
o Kesamaan filosofis.
o Pendekatan Holistik.
o Intensitas maksimal.
o Basis Game Model = Filosofi Sepakbola Indonesia.
o Sederhana untuk pelatih sepakbola = selalu sepakbola.
11. Sistim Periodisasi
Sistim periodisasi yang digunakan adalah
periodisasi sepakbola yang berbasis periodisasi
mingguan dan harian.
Yakni membagi periode latihan untuk melatih
MENYERANG & TRANSISI (-) serta BERTAHAN &
TRANSISI (+).
Beberapa variasi yang bisa dilakukan:
Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4 Minggu-5 Minggu-6
Model 1: ATT & TRA (-) DEF & TRA (+)
Model 2: ATT & TRA (-) DEF & TRA (+) ATT & TRA (-)
Model 3:
ATT &
TRA (-)
DEF &
TRA (+)
ATT &
TRA (-)
DEF &
TRA (+)
ATT &
TRA (-)
DEF &
TRA (+)
12. Periodisasi Mingguan
Pada usia 10 – 13 dan 14-17 tahun, umumnya pemain berlatih 3-4x per
minggu + 1 game akhir pekan.
Akan tetapi ada juga yang berlatih 2 X permingu + 1 Game akhir Pekan
Dalam 1 pekan, sebaiknya pemain memiliki 2 hari istirahat non
sepakbola untuk: Keluarga, Pendidikan, Sosial.
SN SL RB KM JM SB MG
L1 GAME KELUARGA
L3
GAME KELUARGA
2x / minggu
3x / minggu
L1 GAME KELUARGA
L2 L3 L4SOSIAL4x / minggu
SOSIAL
L2 SOSIAL
SOSIAL
L1 L2SOSIAL SOSIAL
13. Struktur Program Harian
Usia 10-13 Tahun
PENGANTAR SKILL
Pengenalan skill yang akan dilatih sebagai persiapan pemain
komunikasi (kawan), ambil keputusan & eksekusi..
KOMPONEN SKILL
Aplikasi skill yang dilatih dalam permainan kecil dengan
penyederhanaan (jumlah pemain sedikit, area kecil).
Dibuat
GAME
Aplikasi skill dalam permainan yang sebenarnya. Dimana pelatih
dapat menilai tingkat kesuksesan latihan skill yang diberikan.
M
main
KS
PS
14. Struktur Program Harian
Usia 14-17 tahun
Passing exercise
•Latihan passing dalam konteks permainan.
Position Game
•Permainan kecil dengan penekanan pengambilan posisi seperti dalam
situasi 11v11.
Phase of Play
•Latihan fase permainan dengan potongan ukuran lapangan sesuai
permainan 11v11.
Game
• 7v7-11v11.
M
main
P3
phase
P2
posisi
P1
passing
15. Prinsip Periodisasi Mingguan
Intensitas latihan dalam sepekan
diatur agar pemain mendapat
puncak performa dalam game
akhir pekan.
Setiap bentuk latihan sepakbola
(P1, P2, P3, M) memiliki
konsekuensi intensitas dan
volume.
Bentuk latihan dan beban latihan
harus diperhitungkan sesuai
periodisasinya.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Latihan ke-
1
Latihan ke-
2
Latihan ke-
3
Intensitas
16. Beban Latihan
pada Periodisasi Mingguan
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Materi
P1 | Extensive Passing
Exercise.
P2 | Extensive Position
Game.
P3 | Phase of Play
M | Game (Short
Duration).
P1 | Intensive Passing
Exercise.
P2 | Intensive Position
Game.
P3 | Phase of Play
M | Game (Long
Duration).
P1 | Intensive Passing
Exercise.
P2 | Extensive Position
Game.
P3 | Phase of Play
M | Game (Short
Duration).
17. Periodisasi P1 | Passing Exercise
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Batasan
3-6 x 2-4’ Kerja
Rest 1’
4-8 x 30”-1’ Kerja
Rest 1’
4-8 x 1-2’ Kerja
Rest 1’
Contoh
18. Periodisasi P2 | Position Game
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Batasan
8-10 lawan.
2-4 x4’-6’ Kerja
Rest 2-3’
1-4 lawan.
4-8 x 30”-2’ Kerja
Rest 2-3’
4-8 lawan.
2-4 x 3-4’ Kerja
Rest 2-3’
Contoh
Aplikasi 10v10
7v7
+3N
15 x 10m
19. Periodisasi P3 | Phase of Play
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Batasan
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
Contoh
Aplikasi
20. Periodisasi M | Game
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Batasan
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
2-4 x 5-8’
Rest 2-3’
Contoh
Aplikasi
21. Contoh Periodisasi Mingguan
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Intensitas Extensive (Low) Intensive (High) Intensive (Medium)
Materi
P1 | Extensive Passing
Exercise 4x4’ R1’.
P2 | Position Game:
8v8 + 2N 4x4’, R1’
P3 | Phase of Play:
10v8 w/ 2 small goals
1x10’
M | Game 11 1x10’
P1 | Intensive Passing
Exercise 6x1’, R1’.
P2 | Intensive Position
Game 4v3 4x1’, R1’.
P3 | Phase of Play
8v2 w/ 2 small goals
1x10’
M | Game 11v11 3x10’
P1 | Passing &
finishing 4x2’, R1’.
P2 | Position Game:
4v4 + 4N 3x3’ R1’
P3 | Shadow Play
11v0 2x8’
M | Game 11v11
1x10’.