Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 mengatur tentang tata kelola riset dan inovasi di daerah dengan tujuan meningkatkan peran pembinaan teknis BRIN terhadap pemerintah daerah, meningkatkan kinerja pemerintah daerah, dan mengembangkan ekosistem riset serta inovasi di daerah.
Zoom tematik penyusunan Renduk PJPID Kab Simalungun 24 Mei 2023.pdfAtangSulaeman
Rencana Induka dan Peta Jalan Pemajuan Iptek di Daerah, merupakan dokumen yang harus disusun oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah, berdasarkan perintah Perpres No 78 tahun 2023 dan PerBRIN Nomor 5 tahun 2023.
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BERSAMA
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 03 TAHUN 2012
Nomor : 36 TAHUN 2012
TENTANG
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Zoom tematik penyusunan Renduk PJPID Kab Simalungun 24 Mei 2023.pdfAtangSulaeman
Rencana Induka dan Peta Jalan Pemajuan Iptek di Daerah, merupakan dokumen yang harus disusun oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah, berdasarkan perintah Perpres No 78 tahun 2023 dan PerBRIN Nomor 5 tahun 2023.
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BERSAMA
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 03 TAHUN 2012
Nomor : 36 TAHUN 2012
TENTANG
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Pembangunan Daerah Berbasis Teknologi menuntut pendekatan cerdas memanfaatkan teknologi untuk solusi permasalahan pembangunan. Meskipun inovasi/teknologi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga litbang telah tersedia, namun khusus teknologi Daerah Cerdas masih terbatas referensinya. Untuk itu, Pusat Teknologi Inovasi Daerah - BPPT perlu menghimpun teknologi-teknologi yang sudah terbukti dan relevan dengan setiap dimensi daerah cerdas.
Data Base Teknologi ini merupakan kumpulan teknologi atau inovasi yang telah dihasilkan oleh BPPT selama kurun waktu 3 tahun terakhir yang relevan dengan dimensi pengembangan Daerah Cerdas.
Bagi Pemerintah Daerah Data Base ini berguna dalam mengembangkan daerahnya menuju Daerah Cerdas dengan mengenali jenis-jenis teknologi yang sudah tersedia atau terbukti dapat diimplementasi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan daerah cerdas.
Bagi perekayasa atau inovator dapat memberikan arah tentang ruang lingkup yang bisa dijadikan wahana pengembangan teknologi yang sedang atau akan digelutinya. Pada akhirnya diharapkan dengan terkumpulnya teknologi dalam suatu data base akan tercipta sinergi atau integrasi beberapa jenis teknologi atau hasil inovasi untuk menyempurnakan solusi terhadap pengembangan daerah cerdas.
Pembangunan Daerah Berbasis Teknologi menuntut pendekatan cerdas memanfaatkan teknologi untuk solusi permasalahan pembangunan. Meskipun inovasi/teknologi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga litbang telah tersedia, namun khusus teknologi Daerah Cerdas masih terbatas referensinya. Untuk itu, Pusat Teknologi Inovasi Daerah - BPPT perlu menghimpun teknologi-teknologi yang sudah terbukti dan relevan dengan setiap dimensi daerah cerdas.
Data Base Teknologi ini merupakan kumpulan teknologi atau inovasi yang telah dihasilkan oleh BPPT selama kurun waktu 3 tahun terakhir yang relevan dengan dimensi pengembangan Daerah Cerdas.
Bagi Pemerintah Daerah Data Base ini berguna dalam mengembangkan daerahnya menuju Daerah Cerdas dengan mengenali jenis-jenis teknologi yang sudah tersedia atau terbukti dapat diimplementasi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan daerah cerdas.
Bagi perekayasa atau inovator dapat memberikan arah tentang ruang lingkup yang bisa dijadikan wahana pengembangan teknologi yang sedang atau akan digelutinya. Pada akhirnya diharapkan dengan terkumpulnya teknologi dalam suatu data base akan tercipta sinergi atau integrasi beberapa jenis teknologi atau hasil inovasi untuk menyempurnakan solusi terhadap pengembangan daerah cerdas.
3. Meningkatkan peran pembinaan teknis
BRIN terhadap Pemerintah Daerah
melalui BRIDA atau perangkat daerah yang
menyelenggarakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan bidang penelitian dan
pengembangan
Meningkatkan kinerja Pemerintah
Daerah dan mempercepat pencapaian
tujuan otonomi daerah melalui riset dan
inovasi di daerah
Mengembangkan ekosistem riset dan
inovasi di daerah sehingga mampu
memberikan kontribusi bagi
perekonomian nasional dan meningkatkan
daya saing negara guna tercapainya tujuan
pembangunan nasional secara berkelanjutan
Memberikan dasar kepastian hukum
kepada Pemerintah Daerah dalam
mengembangkan ekosistem riset dan
inovasi di daerah
NSPK sebagai payung hukum
padanan dari Pemendageri, sebagai
instrumen kebijakan pembinaan teknis
BRIDA sangat diperlukan sebagai
acuan penyelenggaraan BRIDA
NSPK/Peraturan BRIN harus segera
diterbitkan karena menjadi syarat
dalam proses pemutakhiran kodefikasi
dan nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah
untuk BRIDA yang telah terbentuk
NSPK berisi klausul tentang Rencana
Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek di
Daerah, yang merupakan masukan
penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang berbasis
iptek
1 2 3
4 5 6
7
01
URGENSI PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)
4. Januari 2022
April
2022
Sept 2022
TTD MoU
BRIN dan
KDN
20 April
2022
Pelaksanaan
Diskusi BRIN
dengan
Kemendagri
Terkait muatan
NSPK
1. Ditjen Otda
2. Ditjen Bina
Keuda
3. Ditjen Bina
Bangda
4. Ditjen Bina Adwil
5. Ditjen Bina
Pemdes
6. BSKDN
Pelaksanaa
n Diskusi
Lanjutan
terkait
Muatan
NSPK dan
Sinkronisasi
Koordinasi
dengan
Deputi
Bidang
Kebijakan
Riset dan
InovasiC
Perencanaan
penyusunan
kebijakan
riset dan
inovasi
daerah
Juli 2022
Kick Off BRIDA: Penandatanganan MoU BRIN dengan
Kemendagri
Penyusunan legal
drafting dan
pembahasan
materi NSPK dgn
Kemendagri
1. Ditjen Otda
2. Ditjen Bina
Keuda
3. Ditjen Bina
Bangda
4. Ditjen Bina
Adwil
5. Ditjen Bina
Pemdes
6. BSKDN
• Finalisasi
NSPK menjadi
PerBRIN
• Sinkronisasi
Muatan NSPK
dengan RPP
Penyelenggar
aan Iptek
• Pembahasan
Detail NSPK
dengan BHKS
Koordinasi dengan Sekjen Kemendagri Pembentukan
BRIDA dan Penguatan Muatan NSPK
• Konsultasi
Publik 24
Oktober
2022
Jan 2023 Mei 2023
Terbitnya
PERBRIN
No 5/2023
Tata Kelola
Riset dan
Inovasi di
Daerah
• Harmonisasi III
12 Jan 2023
• Harmonisasi IV
3 Maret 2023
Nov 2022
Harmonisasi I
dan II
22-23 Nov
PROSES PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)
5. FGD: BRIN-Ditjen Bina Pemdes
KDN
Konsinyering Tim NSPK dan
Pusat Riset Pemerintahan
Dalam Negeri
FGD Pembinaan Teknis dengan
Ditjen Bina Adwil KDN
FGD: Review NSPK dengan
Ditjen Otda KDN
Review NSPK bersama Kepala
BRIN
Sinkronisasi NSPK dengan RPP
Penyelenggaraan Iptek bersama
DKRI-Deputi Bidang Kebijakan Riset
dan Inovasi
FGD Penguatan NSPK dengan
Deputi Bidang Kebijakan Riset
dan Inovasi serta PR
Pemerintahan dalam Negeri
Pembahasan Muatan
Rencana Induk dalam
Konsinyering Pembahasan
Batang Tubuh NSPK bersama
Kemendagri
DOKUMENTASI PROSES PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)
6. Harmonisasi I dan II
Tindak Lanjut Terbitnya PerBRIN No 5/2023 dan PerMendagri No
7/2023
Harmonisasi IV
Harmonisasi III
DOKUMENTASI
7. DASAR HUKUM PERATURAN BRIN NOMOR 5 TAHUN 2023
Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2021
tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 192)
Peraturan Badan Riset dan Inovasi
Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset
dan Inovasi Nasional (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
977)
8. 14 BAB
55 PASAL
MUATAN PERATURAN BRIN NOMOR 5 TAHUN 2023
1. Ketentuan Umum
2. Penyelenggara Riset dan Inovasi Daerah
3. Penyelenggaraan Riset dan Inovasi Daerah
4. Koordinasi dan Sinkronisasi
5. Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah
6. Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi di Daerah
7. Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
Daerah
8. Pengukuran dan Penilaian
9. Sistem Informasi Riset dan Inovasi di Daerah
10. Pendanaan
11. Pembinaaan dan Pengawasan Riset dan Inovasi di Daerah
12. Pelaporan
13. Ketentuan Peralihan
14. Ketentuan Penutup
9. Badan Riset dan Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat BRIDA adalah Perangkat Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang penelitian dan
pengembangan yang meliputi Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi dan Inovasi
yang terintegrasi di daerah.
01
02 Riset adalah aktivitas penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan
05
04
03
Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah adalah keterhubungan elemen sistem yang mendukung rantai nilai Riset
dan Inovasi di daerah.
Inovasi adalah hasil pemikiran, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan/atau Penerapan,
yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan
ekonomi dan/atau sosial.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau
proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
BEBERAPA KETENTUAN UMUM
10. Riset dan Inovasi di daerah pada pemerintah provinsi
diselenggarakan oleh BRIDA provinsi.
Riset dan Inovasi di daerah pada pemerintah kabupaten/kota
diselenggarakan oleh BRIDA kabupaten/kota.
Pembentukan BRIDA Provinsi maupun BRIDA Kabupaten/Kota dapat dilakukan
secara mandiri atau dapat diintegrasikan dengan Perangkat Daerah yang
menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah atau Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan
Pemerintahan Daerah di bidang Penelitian dan Pengembangan daerah.
Pembentukan dan pengintegrasian BRIDA setelah mendapatkan
pertimbangan dari BRIN
PENYELENGGARA RISET DAN INOVASI DAERAH
Riset dan Inovasi di daerah dapat
diselenggarakan oleh:
a. Lembaga riset swasta
b. Badan usaha
c. Perguruan tinggi
d. Masyarakat; dan/atau
e. Lembaga asing yang telah
mendapatkan izin sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dikoordinasikan
Oleh BRIDA
11. PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DAERAH
Pengembangan
dilaksanakan sebagai
tindak lanjut dari
Penelitian untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
dan memajukan
peradaban.
• Pengkajian dilakukan
melalui analisis dan
Perekayasaan.
• Perekayasaan dilakukan
melalui kegiatan:
a. Pengujian;
b. Pengembangan
teknologi;
c. Rancang bangun; dan
d. Pengoperasian.
• Penerapan wajib dilaksanakan dengan
berbasis pada hasil Penelitian,
Pengembangan, dan/atau Pengkajian
dan dilaksanakan untuk mendorong
Inovasi sebagai upaya peningkatan
produktivitas pembangunan,
kemandirian, dan daya saing daerah.
• Penerapan dapat dilakukan melalui:
a. Alih teknologi;
b. Intermediasi teknologi;
c. Difusi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
d. komersialisasi teknologi.
PENGKAJIAN
a. Peningkatan kinerja
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
b. Perbaikan tata kelola
Pemerintahan Daerah;
c. Pemberdayaan dan peran
serta masyarakat;
d. Peningkatan daya saing
daerah; dan
e. Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
PENELITIAN
PENGEMBANGAN
Riset yang dilakukan oleh penyelenggara Riset di daerah meliputi:
PENERAPAN
12. Alih teknologi dapat
dilakukan secara
komersial atau
nonkomersial.
ALIH TEKNOLOGI
Lisensi
Kerja sama
Pelayanan Jasa Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Pelaksanaan alih teknologi yang dilakukan
dengan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
14. DIFUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan
dan teknologi
1
Evaluasi kesiapan pengguna teknologi
2
Pembinaan peningkatan kapasitas daya
serap pengguna teknologi
3
Difusi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dilakukan
terhadap calon pengguna
ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui
kegiatan:
Difusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ditujukan untuk
meningkatkan efektifitas adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi
16. Pengembangan Invensi dan Inovasi
merupakan fasilitasi pemanfaatan, adopsi,
inkubasi, kemitraan, penguatan kawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan kesiapan dan keunggulan daerah,
promosi, dan pemanfaatan hasil Invensi
dan Inovasi dalam program pembangunan
secara berkelanjutan.
Penguatan kawasan ilmu pengetahuan
dan teknologi meliputi pendirian,
pengelolaan, dan/atau pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
INVENSI DAN INOVASI
Invensi dan Inovasi ditujukan untuk:
a. Menjadi solusi permasalahan daerah;
b. Memadukan sudut pandang dan/atau
konteks teknis, fungsional, bisnis, sosial
budaya, dan estetika;
c. Menghasilkan nilai tambah dari produk
dan/atau proses produksi bagi
kesejahteraan masyarakat; dan
d. Peningkatan pelayanan publik.
Alih Teknologi
Rekayasa Balik
Penelitian dasar, Penelitian terapan, dan Pengembangan
Difusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Komersialisasi Teknologi
Intermediasi Teknologi
Invensi dan Inovasi dihasilkan dari:
18. MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Forum koordinasi
dan sinkronisasi
bertujuan
menyerap aspirasi
masyarakat dalam
pengembangan
kebijakan Riset
dan Inovasi di
daerah dan
menghasilkan
rekomendasi
kebijakan berbasis
bukti di daerah
Melibatkan
Pemangku
Kepentingan
penyelenggara
Riset dan Inovasi di
daerah
Koordinasi dan
sinkronisasi
penyelenggaraan
Riset dan Inovasi di
daerah dilaksanakan
dalam rangka:
• sinergi
penyelenggaraan
Riset dan Inovasi
di daerah
• Penguatan tugas
dan fungsi BRIDA
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
Dapat
diselenggarakan
melalui forum
koordinasi dan
sinkronisasi.
19. MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Rapat koordinasi
teknis
dilaksanakan
paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1
(satu) tahun
Rapat koordinasi
teknis antardaerah
provinsi dan
antardaerah
kabupaten/kota
diselenggarakan
oleh BRIN dengan
melibatkan seluruh
provinsi,
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
Dalam hal BRIN
melimpahkan
kewenangan
koordinasi dan
sinkronisasi kepada
gubernur, rapat
koordinasi teknis
provinsi
diselenggarakan
oleh BRIDA
provinsi dengan
melibatkan seluruh
kabupaten/kota
20. BRIDA melakukan kemitraan untuk mengembangkan jaringan ilmu pengetahuan
dan teknologi di daerah
KEMITRAAN
Kemitraan dilaksanakan dengan tujuan:
a. kemudahan akses informasi;
b. kemudahan akses Infrastruktur Riset dan Inovasi; dan
c. mobilitas SDM Iptek
Kemitraan dapat dilakukan dengan mitra dalam negeri dan/atau mitra luar
negeri
21. EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Ekosistem
Riset dan
Inovasi
Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah
adalah keterhubungan elemen sistem yang
mendukung rantai nilai Riset dan Inovasi di
daerah.
Penguatan dan pengembangan dan
Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah
adalah untuk meningkatkan daya saing
daerah.
BRIN memberikan pendampingan kepada
Pemerintah Daerah dalam penguatan dan
pengembangan Ekosistem Riset dan
Inovasi di Daerah.
Pendampingan dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan penguatan dan pengembangan
Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah.
Pemerintah Daerah melalui BRIDA
melaksanakan fungsi Riset dan Inovasi di
daerah untuk menumbuhkembangkan
Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah.
Pengembangan Ekosistem Riset dan Inovasi
di Daerah dikoordinasikan oleh BRIDA.
22. 6 (ENAM) ELEMEN EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Kebijakan dan infrastruktur
riset dan inovasi di daerah
Kapasitas kelembagaan dan
daya dukung riset dan
inovasi
Kemitraan riset dan inovasi
Budaya riset dan inovasi
Keterpaduan Riset dan
Inovasi di daerah
Penyelarasan dengan
perkembangan global.
23. Penyusunan rencana induk dilakukan melalui proses koordinasi, sin
ergi, dan harmonisasi dengan perangkat daerah dan pemangku kep
entingan.
Rencana induk disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun atau
disesuaikan dengan jangka waktu dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah.
Rencana induk disusun berdasarkan program prioritas pembangunan
yang tercantum dalam RPJMD atau RPD untuk dipercepat capaian
target programnya.
1
3
2
Rencana induk ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Rencana induk dijabarkan ke dalam Rencana Aksi Riset dan Inovasi di
daerah, yang merupakan rencana aksi tahunan.
4
5
Rencana Induk dan Peta Jalan Pem
ajuan Iptek di Daerah
RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK DI DAERAH
Merupakan dokumen yang memberikan
arah pelaksanaan program Riset dan Inovasi
di daerah guna peningkatan tata kelola
pemerintahan, pelayanan publik, kualitas
kebijakan berbasis bukti, ekosistem riset dan
inovasi, dan daya saing daerah.
24. Analisis kesenjangam
kebijakan berbasis
bukti dan Ekosistem
Riset dan Inovasi di
Daerah
Strategi Riset dan
Inovasi di daerah
Tantangan dan peluang Riset
dan Inovasi di daerah
Gambaran potensi sumber daya
alam/potensi ekonomi daerah
Gambaran/kondisi
Riset dan Inovasi di
daerah
Permasalahan utama
pembangunan daerah
dan potensi
pemecahannya
Tema prioritas Riset dan
Inovasi di daerah
MUATAN RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK DI DAERAH
Peta jalan Riset dan Inovasi di
daerah.
25. MUATAN RENCANA AKSI
Program dan target
tahunan kebijakan
berbasis bukti (evidence-
based policy)
Program dan target
tahunan pengembangan
produk unggulan melalui
pengembangan
Ekosistem Riset dan
Inovasi di Daerah
1 2
26. PENGUKURAN DAN PENILAIAN
1 6
3 4
2 5
BRIN melaksanakan pengukuran dan
penilaian indeks daya saing daerah.
Pengukuran dan penilaian
indeks daya saing daerah
dilakukan 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
Hasil pengukuran indeks daya saing
daerah disampaikan kepada kepala
daerah.
Hasil pengukuran dan penilaian indeks daya
saing daerah dijadikan panduan daerah
dalam peningkatan daya saing daerah.
BRIN dapat memberikan
penghargaan kepada provinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan hasil
pengukuran dan penilaian.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk
apresiasi dan strategi pembinaan teknis.
27. SDM IPTEK DI DAERAH
SDM Iptek di daerah terdiri
atas:
a. Aparatur sipil negara;
b. Non-aparatur sipil
negara.
SDM Iptek aparatur sipil
negara di daerah terbagi atas:
a. JF di bawah pembinaan
BRIN; dan
b. JF lainnya yang bekerja
pada bidang Riset dan
Inovasi.
Pemerintah Daerah
melaksanakan pembinaan
SDM Iptek di daerah melalui:
a. Peningkatan kompetensi;
dan/atau
b. Fasilitasi Riset dan
Inovasi.
Pembinaan SDM Iptek di
daerah dapat dilaksanakan
oleh BRIDA
28. Pemanfaatan sistem informasi tersebut bertujuan
melaksanakan:
a. Ketentuan wajib serah dan wajib simpan; dan
b. Koordinasi dan pelaporan.
SISTEM INFORMASI RISET DAN INOVASI
DI DAERAH
1
2
PENDANAAN
1
2
BRIDA menyelenggarakan sistem informasi Riset dan
Inovasi di daerah yang diintegrasikan dalam sistem
pemerintahan berbasis elektronik.
SISTEM INFORMASI RISET DAN INOVASI DAERAH DAN
PENDANAAN
Pendanaan Riset dan Inovasi di daerah yang
diselenggarakan oleh BRIDA bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah dan/atau
sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.
BRIDA dapat menggunakan mekanisme pendanaan
kompetisi terbuka untuk penyelenggara Riset dan
Inovasi di daerah dari berbagai Pemangku
Kepentingan.
29. PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Kepala BRIN melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis
penyelenggaraan Riset dan Inovasi di daerah
Pembinaan teknis meliputi:
a. fasilitasi;
b. konsultasi;
c. Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi
dan Inovasi; dan
d. pendidikan dan pelatihan.
Fasilitasi dilakukan BRIN untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, yang meliputi:
a. Pemberdayaan BRIDA
b. Penguatan kapasitas BRIDA; dan
c. Bimbingan teknis kepada BRIDA.
30. Pemberdayaan BRIDA meliputi:
a. Pemanfaatan Sumber Daya
Manusia Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi;
b. Pemanfaatan Infrastruktur
Riset dan Inovasi;
c. Fasilitasi Riset dan Inovasi;
dan
d. Pemanfaatan hasil Riset dan
Inovasi.
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Pemberdayaan BRIDA dapat
memanfaatkan SDM Iptek,
infrastruktur, fasilitasi, dan hasil
Riset dan Inovasi yang tersedia
di BRIN dan lembaga
pendidikan.
Penguatan kapasitas BRIDA meliputi:
a. Pendampingan penyusunan
kebijakan berbasis pengetahuan;
dan/atau
b. Pendampingan penyusunan
program.
Bimbingan teknis kepada BRIDA
meliputi bidang:
a. Kebijakan Riset dan Inovasi di
daerah;
b. Fasilitasi dan pemantauan Riset
dan Inovasi di daerah; dan
c. Diseminasi dan pemanfaatan Riset
dan Inovasi di daerah.
31. PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH
Konsultasi dilakukan untuk
mendapatkan petunjuk,
pertimbangan, dan/atau
pendapat terhadap
permasalahan
penyelenggaraan Riset dan
Inovasi di bidang:
a. Kebijakan Riset dan
Inovasi di daerah;
b. Fasilitasi dan
pemantauan Riset dan
Inovasi di daerah; dan
c. Diseminasi dan
pemanfaatan Riset dan
Inovasi di daerah.
Litbangjirap, serta Invensi
dan Inovasi dilakukan dalam
rangka meningkatkan
kualitas kebijakan,
penyusunan kebijakan
berbasis bukti, peraturan
perundang-undangan, dan
program penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
Hasil Litbangjirap,
serta Invensi dan
Inovasi dijadikan
dasar perumusan
kebijakan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah.
Pendidikan dan
pelatihan dilakukan
untuk:
a. Pemberdayaan
Sumber Daya
Manusia Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi di
daerah; dan
b. Pengembangan
kompetensi
sumber daya
manusia di BRIDA.
Pendidikan dan
pelatihan
diselenggarakan
dalam rangka
pendayagunaan dan
pemanfaatan Invensi
dan Inovasi di
daerah.
33. PELAPORAN DAN KETENTUAN PERALIHAN
PERALIHAN
Pada saat Peraturan Badan ini mulai
berlaku, dokumen perencanaan
yang terdiri atas roadmap
penguatan sistem inovasi daerah
dan rencana induk kelitbangan yang
telah ditetapkan, disesuaikan
menjadi rencana induk dan peta
jalan pemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi di daerah paling lama
6 (enam) bulan sejak dilantiknya
kepala daerah hasil pemilihan
kepala daerah serentak tahun 2024.
Gubernur melaporkan kinerja Riset dan Inovasi di
daerah yang dikoordinasikan oleh BRIDA provinsi
kepada Kepala
PELAPORAN
Gubernur melaporkan kinerja Riset dan Inovasi
di daerah yang dikoordinasikan oleh BRIDA
kabupaten/kota kepada Kepala.
Bupati/wali kota melaporkan kinerja Riset dan
Inovasi di daerah yang dikoordinasikan oleh
BRIDA kabupaten/kota kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat di daerah.
34. KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, semua peraturan
terkait penyelenggaraan Riset dan Inovasi di daerah masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Badan ini.
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, ketentuan
mengenai penguatan sistem inovasi daerah, penataan unsur
sistem inovasi daerah, dan pengembangan sistem inovasi
daerah dalam Peraturan Bersama antara Menteri Negara Riset
dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri, yang saat ini menjadi
kewenangan BRIN, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
35. TERIMA KASIH
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah
Lantai 12 Gedung B.J.Habibie
Jl.M.H.Thamrin No 8, Jakarta Pusat 10340,
Email: dit-krid@brin.go.id
Website: www.brin.go.id