Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah yang sering ditemukan di Posyandu seperti balita kurang gizi dan anemia pada ibu hamil, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menangani masalah-masalah tersebut seperti kegiatan gizi dan kesehatan oleh masyarakat maupun Posyandu, atau rujukan ke fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan 5 langkah kegiatan Posyandu meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan. Juga dijelaskan masalah yang sering dihadapi kader di setiap langkah dan saran untuk mengatasinya seperti membantu saling membantu dan melakukan penyuluhan kelompok.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan 5 langkah kegiatan Posyandu meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan. Juga dijelaskan masalah yang sering dihadapi kader di setiap langkah dan saran untuk mengatasinya seperti membantu saling membantu dan melakukan penyuluhan kelompok.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas kader posyandu yang meliputi persiapan sebelum, pelaksanaan saat, dan evaluasi sesudah kegiatan posyandu, serta paket pelayanan minimal dan pilihan yang harus diselenggarakan kader.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Posyandu adalah forum pelayanan kesehatan terpadu untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah 5 tahun yang memberikan pelayanan gizi, imunisasi, dan kesehatan reproduksi. Posyandu bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan status gizi masyarakat. Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan pemerintah melalui kader dan petugas kesehatan
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan gizi keluarga, termasuk pengertian zat gizi, masalah gizi yang sering dihadapi, dan cara menyusun menu seimbang dengan bahan lokal."
UKGM bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan posyandu. Pelatihan dilakukan secara bertahap kepada kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit gigi dan cara menyikat gigi yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas kader posyandu yang meliputi persiapan sebelum, pelaksanaan saat, dan evaluasi sesudah kegiatan posyandu, serta paket pelayanan minimal dan pilihan yang harus diselenggarakan kader.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Posyandu adalah forum pelayanan kesehatan terpadu untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah 5 tahun yang memberikan pelayanan gizi, imunisasi, dan kesehatan reproduksi. Posyandu bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan status gizi masyarakat. Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan pemerintah melalui kader dan petugas kesehatan
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan gizi keluarga, termasuk pengertian zat gizi, masalah gizi yang sering dihadapi, dan cara menyusun menu seimbang dengan bahan lokal."
UKGM bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan posyandu. Pelatihan dilakukan secara bertahap kepada kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit gigi dan cara menyikat gigi yang benar.
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3Manji Lala
Dokumen tersebut berisi biodata Manjilala yang merupakan staf pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Dokumen juga menjelaskan tujuan dan manfaat dari program Nutriclin versi 3 yang merupakan aplikasi teknologi tepat guna untuk kegiatan konseling gizi. Nutriclin dirancang untuk mempercepat proses konseling gizi sehingga pelayanan menjadi lebih profesional.
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziManji Lala
Materi ini membahas tentang beberapa pengertian tenaga kesehatan, tenaga gizi sertan landasan hukum pelaksanaan kegiatan uji kompetensi dan registrasi tenaga gizi
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang prinsip-prinsip penyuluhan dan konseling untuk kasus kusta. Prinsip-prinsip tersebut mencakup menentukan tujuan dan sasaran penyuluhan, memberikan pesan sesuai sasaran, serta sikap dan keterampilan yang dibutuhkan konselor.
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus balita, meliputi pengertian, sasaran, masalah kesehatan yang umum terjadi, dan proses keperawatan komunitas untuk kelompok ini."
Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara sukarela oleh kader kesehatan dari masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Posyandu memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, dan keluarga berencana kepada sasaran utamanya yaitu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Gerontologi dan geriatri adalah ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan dan masalah kesehatan yang sering dialami oleh lanjut usia. Tujuannya adalah mempertahankan tingkat kesehatan lanjut usia agar terhindar dari penyakit dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Beberapa masalah kesehatan umum pada lanjut usia antara lain gangguan sensoris, inkontinensia, tekanan darah tinggi, dan gangguan
Posyandu adalah tempat pelayanan kesehatan dasar untuk ibu hamil, bayi dan anak di desa yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan puskesmas. Posyandu memberikan pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi dan penanggulangan penyakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
MTBS merupakan sistem manajemen terpadu yang digunakan untuk menangani balita sakit dengan memberikan penilaian, klasifikasi, dan tindakan sesuai kondisi balita. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan balita dengan melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat.
Buku panduan ini bertujuan untuk membantu kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi serta mengembangkan anak usia dini. Buku ini berisi informasi tentang tips penyuluhan di Posyandu, mengelola Posyandu, menu gizi seimbang, dan perkembangan anak.
Similar to Materi 7 [Pelatihan Kader Posyandu] (20)
Slide ini berisi informasi terkait langkah-langkah pengisian CPD ONLINE Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Materi pada slide ini dibuat pada bulan Desember 2018. Jika anda ingin menyaksikan video tutorianya bisa mengakses di Chanel Youtube kami @manjilala
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan diskusi kelompok di Posyandu. Diskusi kelompok merupakan metode belajar yang melibatkan peserta secara aktif untuk membahas topik-topik kesehatan. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kader perlu memahami perbedaan antara penyuluhan dan diskusi serta menggunakan berbagai metode dan media untuk memandu diskusi secara efektif
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengisian dan pembacaan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi data pertumbuhan dan informasi perkembangan anak dari lahir hingga usia 5 tahun. Dokumen menjelaskan jenis-jenis catatan pada KMS seperti berat badan, ASI, imunisasi, dan aspek yang dimonitor untuk menilai pertumbuhan anak. Cara membaca KMS adalah dengan menghubungkan titik berat badan bul
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan JadwalManji Lala
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat mengenai jadwal dan tujuan pelatihan untuk kader Posyandu. Pelatihan dimulai dengan perkenalan peserta untuk menciptakan suasana akrab, diikuti dengan mengungkapkan harapan peserta. Tujuan pelatihan adalah meningkatkan ketrampilan peserta dalam pengelolaan Posyandu, komunikasi, dan penggunaan metode partisipatif. Jadwal dan tujuan pelatihan dibahas bersama untuk mem
2. TUJUAN BELAJAR
• Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah
kebutuhan
• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah
yang sering ditemukan di Posyandu
• Peserta dapat menyebutkan potensi/kemampuan
yang dimiliki
• Peserta dapat menentukan kegiatan untuk
menangani masalah yang ada
• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah
yang perlu dirujuk ke sarana kesehatan
3. DISKUSI
• Apa yang dimaksud dengan istilah
"masalah".
• Masalah-masalah apa yang sering
dijumpai di Posyandu dan apa
upaya yang telah dilakukan
4. PENGERTIAN MASALAH/KEBUTUHAN
• Masalah / kebutuhan adalah keadaan-keadaan yang dianggap
mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan
hidup masyarakat.
• Masalah / kebutuhan yang menjadi perhatian kader posyandu
antara lain :
• Masalah dari kelompok sasaran umum : antara lain ibu hamil,
ibu menyusui / ibu nifas, bayi, balita dan pasangan usia subur.
• Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera,
antara lain :
– Ibu hamil / menyusui / nifas : ibu hamil risiko tinggi, ibu
hamil kurang gizi dan anemia, ibu hamil berisiko.
– Bayi / balita : bayi berat lahir rendah, balita kurang gizi,
balita yang belum di imunisasi, balita yang mengalami
rabun ayam (kekurangan vitamin A), balita di daerah
gondok, balita yang mengalami batuk dengan nafas sesak
(gejala radang paru-paru), balita yang sering sakit diare.
• Pada saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk
memperhatikan masalah gizi masyarakat, khususnya gizi ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
5. DISKUSI
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
6. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
7. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
8. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
9. DISKUSI (lanjut)
MENGAPA KADER
PERLU MEMAHAMI
SEBAB-SEBAB DAN
AKIBAT DARI SUATU
MASALAH?
10. PEMBAHASAN MASALAH
• Yang dimaksud dengan pembahasan masalah
adalah mendiskusikan masalah-masalah yang
berhasil ditemukan oleh kader di Posyandu untuk
melihat apa penyebab dan akibat suatu masalah.
• Manfaat pembahasan masalah antara lain adalah
– Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak
untuk segera ditangani.
– Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk
menangani suatu masalah.
• Perlu diingat, kader Posyandu bukanlah satu-
satunya orang yang mampu memecahkan
masalah masyarakat, tetapi masyarakat sendiri
yang harus didorong agar berusaha memecahkan
masalah-masalahnya sendiri, dan sebaiknya
mencegahnya agar tidak terjadi
11. KAPAN KADER MELAKUKAN PENILAIAN
MASALAH
• Kegiatan buka Posyandu atau pelayanan 5
langkah kegiatan karena pada saat itu biasanya
ditemukan sejumlah masalah Posyandu.
• Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas
sektor atau Puskesmas untuk merencanakan
kegiatan Posyandu bulan berikutnya.
• Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk
melihat masalah yaitu :
– Data KMS / SIP dan catatan kegiatan Posyandu lainnya.
– SKDN
– SIP / buku catatan lain.
– Buku Bantu Kader
12. DISKUSI (20 menit)
• KAMI AKAN MEMBAGI PESERTA MENJADI 4
KELOMPOK.
• TUGAS ANDA ADALAH :
– Pilihlah 3 kartu (masalah) dari kartu masalah yang kami
bagikan. yang menurut kelompok merupakan masalah
yang paling sering terjadi di lapangan. Apabila masalah
belum ada pada kartu tersebut anda bisa tuliskan pada
kartu / kertas kosong.
– Selanjutnya pilihlah kartu-kartu dari kegiatan-kegiatan
yang perlu dan bisa dilakukan untuk mengatasi 3
masalah tersebut. Apabila kegiatan belum ada pada
kartu tersebut. tuliskan pada kartu / kertas kosong.
– Tempelkan kartu-kartu masalah dan kegiatannya diatas
kertas plano yang telah disediakan.
13. PLENO (20 menit)
Kami persilahkan
masing-masing wakil
dari setiap kelompok
menyampaikan hasil
kelompoknya
14. PLENO (LANJUT)
• Dari hasil presentasi masing-masing
kelompok tadi, kita diskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut :
– Apakah kegiatan-kegiatan yang dipilih oleh
kelompok untuk menangani suatu masalah
sudah tepat ?
– Kegiatan-kegiatan mana yang bisa ditangani
oleh masyarakat sendiri dan mana yang perlu
dibantu oleh Posyandu ?
– Mengapa kader harus mendorong masyarakat
agar mampu memecahkan masalahnya sendiri
?
15. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Dalam upaya menentukan pemecahan
masalah yang ditemukan di Posyandu,
kader sebaiknya mengutamakan
kegiatan yang bisa ditangani oleh
masyarakat sendiri, kegiatan yang
perlu dikenal oleh kader antara lain,
yaitu :
16. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
1. KEGIATAN OLEH MASYARAKAT
– Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam keluarga (kebersihan diri,
lingkungan rumah, melaksanakan pola hidup
sehat, memanfaatkan pekarangan untuk
menyediakan bahan makanan bergizi bagi
keluarga, dan sebagainya).
– Menggunakan pelayanan kesehatan yang
terjamin untuk ibu hamil, bayi serta balita yang
sakit, dan sebagainya.
– Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader
Posyandu maupun petugas lainnya, seperti
memeriksakan kehamilan secara rutin,
membawa anak untuk imunisasi, membawa
anak yang sakit ke Puskesmas atau petugas
kesehatan lain, dsb
17. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
2. KEGIATAN OLEH POSYANDU
– Kegiatan-kegiatan Posyandu yang paling dasar
disebut sebagai Kegiatan Pelayanan Minimal
Posyandu, yang terdiri dari : kegiatan perbaikan
gizi (termasuk paket PMT), kesehatan ibu dan
anak, Keluarga Berencana, imunisasi,
penanggulangan diare.
– Kegiatan-kegiatan di luar paket minimal disebut
Paket Pelayanan Pilihan Posyandu yaitu kegiatan
di luar paket minimal berdasarkan masalah /
kebutuhan yang dirasakan di wilayah masing-
masing, sehingga berbeda pada setiap wilayah.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dipilih antara lain :
kesehatan lingkungan, perkembangan anak
(termasuk BKB, PAUD), penanggulangan penyakit
menetap (demam berdarah, malaria, gondok, dll).
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
Daerah(UKGMD), dan sebagainya
18. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
3. RUJUKAN OLEH KADER
– Apabila kader tidak bisa membantu
masyarakat untuk menangani suatu masalah
kader perlu memberikan rujukan ke
Puskesmas agar orang tersebut segera
ditangani oleh petugas kesehatan.
– Kader posyandu melakukan rujukan ke
Puskesmas pada hari buka Posyandu tetapi
bisa juga melakukan rujukan di luar hari buka
Posyandu bila kader menemukan masalah
19. DISKUSI
• Siapa yang bisa menyebutkan
pengertian dari rujukan ?
• Masalah-masalah apa saja yang bila
ditemukan kader di Posyandu perlu
diberikan rujukan?
20. PENGERTIAN RUJUKAN
• Rujukan adalah pemberian surat pengantar
kepada orang yang dianggap memiliki tanda-
tanda masalah. Surat itu biasanya ditujukan
kepada Puskesmas.
• Meskipun memberi rujukan merupakan tugas
utama dari petugas kesehatan yang bertugas di
langkah-5 pada hari buka Posyandu, tetapi kader
perlu juga memberi rujukan apabila diperlukan.
• Biasanya, kader memberikan rujukan di kegiatan
4, pada saat bertugas memberikan penyuluhan.
Tetapi bisa juga memberikan rujukan di luar hari
Posyandu, ketika kader menemukan suatu
masalah
21. ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK
• Balita yang berat badannya berada di BAWAH GARIS
MERAH (BGM) atau kurus
• Balita yang berat badannya 2 kali berturut-turut TIDAK NAIK
• Balita yang terlalu gemuk
• Balita yang tampak sakit, dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
– Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak bergairah
– Badannya panas tinggi
– Rewel dan tidak mau makan
– Tidak mau menetek
– Memiliki bercak putih pada matanya
– Badan berbercak-bercak merah
– Buang air terus menerus (diare) lebih dari 1 hari
– Muntah-muntah
– Tidak bisa kencing lebih dari ½ hari
– Batuk lebih dari 100 hari
– Batuk cepat disertai nafas sesak
– Kelihatan kena penyakit kulit
22. ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK
(lanjut)
• Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut :
– Lingkar Lengan Atas (LILA)-nya kurang dari 23,5 cm
atau kurus
– Kepala sering pusing
– Penglihatan berkunang-kunang
– Muntah terus menerus
– Nafsu makan kurang
– Kakinya bengkak
– Sesak nafas
– Mengalami perdarahan pada usia kehamilan muda
– Lesu, lemah, mudah capek dan mudah mengantuk
– Kelopak mata bagian dalam pucat
– Mencret Lebih dari sehari semalam
– Mencretnya mengandung darah
• Orang sakit yang minta pertolongan kepada Kader
23. PENUTUP
Sebelum kita mengakhiri materi
ini, apakah masih terdapat
penjelasan yang belum
dimengerti, kalau masih ada
kami persilahkan untuk
bertanya.