Organisasi yang Aman untuk Anak [Perangkat Pelatihan]ECPAT Indonesia
Â
Sebuah panduan praktis perlindungan anak bagi organisasi masyarakat sipil.
Program dan perangkat pelatihan Organisasi Yang Aman Untuk Anak menyediakan sebuah kerangka kerja bagi pengembangan dan penerapan praktis kebijakan perlindungan anak dalam organisasi lokal yang bekerja dengan dan untuk anak. Pelatihan ini secara khusus menyasar organisasi akar rumput dan organisasi lokal yang mungkin tidak memiliki departemen kebijakan dan spesialis perlindungan anak internal. Pelatihan yang disediakan dalam 3 modul dalam perangkat pelatihan ini telah diuji dan direvisi dengan lebih dari 30 organisasi lokal yang bekerja dengan anak-anak di Thailand.
Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah untuk mendorong organisasi untuk melihat kedalam organisasi mereka sendiri dan menelaah diri mereka sendiri apa yang dapat mereka lakukan untuk menjamin agar organisasi mereka menjunjung tinggi praktek terbaik dalam perlindungan anak. Dengan melaksanakan hal tersebut, organisasi juga akan melindungi reputasi mereka. Panduan ini bukan buku pegangan prosedur perlindungan anak. Panduan ini bertujuan untuk meminimalisir dan menghapuskan bahaya terhadap anak dan bukan untuk memberikan pelatihan tentang hak-hak anak. Perlindungan anak bukan hanya sebuah hak, tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan penting dan mendesak. Jenis-jenis kekerasan dimana anak-anak membutuhkan perlindungan sangatlah banyak – hukuman fisik dan emosional, gangguan dan hinaan, penelantaran, kekerasan seksual dan eksploitasi. Semua itu berbahaya bagi anak dan tidak dapat diterima.
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)AliUdin11
Â
Materi ini dibuat oleh kelompok 3 untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Perilaku Organisasi (A). Semoga dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk khalayak umum, jika ada salah penulisan dan sebagainya mohon maaf.
Dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc selaku dosen pengampu yang telah mengarahkan juga membimbing sampai akhir perkuliahan.
Organisasi SOSIAL yang focus pada Anak & Remaja
Mengharapkan banya pemerintah daerah bekerjasam mengkampanyekan GERAKAN MASYARAKAT PEDULI ANAK DAN REMAJA
Mengharapkan Kami diundang untuk mensosialisasikan ke pada masyarakat setempat pada anak Sekolah pada dunia Kampus dan pada daerah daerah yang mana nanti diharapkan menjadi Gerakan Bersama
Organisasi yang Aman untuk Anak [Perangkat Pelatihan]ECPAT Indonesia
Â
Sebuah panduan praktis perlindungan anak bagi organisasi masyarakat sipil.
Program dan perangkat pelatihan Organisasi Yang Aman Untuk Anak menyediakan sebuah kerangka kerja bagi pengembangan dan penerapan praktis kebijakan perlindungan anak dalam organisasi lokal yang bekerja dengan dan untuk anak. Pelatihan ini secara khusus menyasar organisasi akar rumput dan organisasi lokal yang mungkin tidak memiliki departemen kebijakan dan spesialis perlindungan anak internal. Pelatihan yang disediakan dalam 3 modul dalam perangkat pelatihan ini telah diuji dan direvisi dengan lebih dari 30 organisasi lokal yang bekerja dengan anak-anak di Thailand.
Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah untuk mendorong organisasi untuk melihat kedalam organisasi mereka sendiri dan menelaah diri mereka sendiri apa yang dapat mereka lakukan untuk menjamin agar organisasi mereka menjunjung tinggi praktek terbaik dalam perlindungan anak. Dengan melaksanakan hal tersebut, organisasi juga akan melindungi reputasi mereka. Panduan ini bukan buku pegangan prosedur perlindungan anak. Panduan ini bertujuan untuk meminimalisir dan menghapuskan bahaya terhadap anak dan bukan untuk memberikan pelatihan tentang hak-hak anak. Perlindungan anak bukan hanya sebuah hak, tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan penting dan mendesak. Jenis-jenis kekerasan dimana anak-anak membutuhkan perlindungan sangatlah banyak – hukuman fisik dan emosional, gangguan dan hinaan, penelantaran, kekerasan seksual dan eksploitasi. Semua itu berbahaya bagi anak dan tidak dapat diterima.
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)AliUdin11
Â
Materi ini dibuat oleh kelompok 3 untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Perilaku Organisasi (A). Semoga dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk khalayak umum, jika ada salah penulisan dan sebagainya mohon maaf.
Dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc selaku dosen pengampu yang telah mengarahkan juga membimbing sampai akhir perkuliahan.
Organisasi SOSIAL yang focus pada Anak & Remaja
Mengharapkan banya pemerintah daerah bekerjasam mengkampanyekan GERAKAN MASYARAKAT PEDULI ANAK DAN REMAJA
Mengharapkan Kami diundang untuk mensosialisasikan ke pada masyarakat setempat pada anak Sekolah pada dunia Kampus dan pada daerah daerah yang mana nanti diharapkan menjadi Gerakan Bersama
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Â
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
1. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK (KPPPA)
PELATIHAN SAHABAT
PEREMPUAN DAN ANAK DESA
(SAPA-DESA)
Materi 7: Kegiatan SAPA
2. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Meningkatkan pengetahuan tentang kegiatan yang bisa di lakukan
oleh Relawan SAPA untuk mendukung pelaksanaan DRPPA.
• Meningkatkan pengetahuan akan materi sesuai sasaran :
(a) individu-individu anak-anak,
(b) individu-individu dewasa,
(c) keluarga-keluarga,
(d) pengembangan norma di masyarakat.
• Memberikan referensi bagi relawan SAPA dalam pelaksanaan kegiatan
DRPPA dan memberikan informasi kegiatan-kegiatan yang sudah
terpilah untuk perempuan dan anak.
3. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Buku kegiatan, tujuan dan manfaat
• Bentuk-bentuk kegiatan Relawan SAPA
• Cara menggunakan buku Kegiatan
• Contoh kegiatan yang ditujukan untuk kegiatan untuk anak, Individu
anak dan Remaja
• Contoh kegiatan yang ditujukan untuk Individu perempuan dan laki-
Laki
• Contoh kegiatan yang ditujukan untuk komunitas
• Contoh Kegiatan yang ditujukan untuk keluarga
4. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
1. 103 kegiatan yang mencakup
kegiatan peningkatan
pengetahuan/penyadaran (63
kegiatan), penguatan ketrampilan
(29 kegiatan) dan kegiatan aksi (23
kegiatan).
2. Kegiatan dengan sasaran
masyarakat: 44 kegiatan,
anak/remaja (36 kegiatan) dan
dewasa atau keluarga sebanyak 33
kegiatan
5. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
6. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Kegiatan untuk perempuan mencakup:
• Sosial budaya, akses ekonomi, representasi politik, kesehatan, akses
pendidikan, situasi kekerasan.
• Kegiatan anak-anak mencakup: pemenuhan hak anak, situasi dan
penanganan kekerasan, kecakapan hidup dan pengasuhan,
perlindungan anak,serta norma sosial dan budaya.
• Kegiatan-kegiatan ini terbagi dalam empat tingkatan yaitu : tingkat
Individu anak dan Remaja, tingkat individu perempuan dan laki-laki
dewasa, tingkat keluarga, dan tingkat komunitas/ masyarakat desa.
7. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
8. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
KETRAMPILAN
PENGEYAHUAN/
PENYADARAN
AKSI
MEMBANGUN
KEPERCAYAAN SOSIAL
MENGEMBANGKAN
NORMA-NORMA SOSIAL
MEMBENTUK
JARINGAN SOSIAL
9. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Tingkat Individu anak dan Remaja:
Kegiatan yang diarahkan untuk memampukan
anak –anak dan remaja untuk melindungi hak-
haknya termasuk melindungi dari kekerasan
yang terjadi, anak memiliki keterampilan
tertentu anak memiliki akses untuk membetuk
dan melibatkan diri dalam jaringan sosial di
masyarakat.
• Tingkat Individu Perempuan dan Laki-laki
Dewasa:
Kegiatan yang diarahkan untuk memampuhkan
perempuan dan laki-laki dewasa dalam
mendukung tercapainya kesetaraan.
Kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan antara lain: Penguatan
isu gender bagi laki-laki dan
perempuan, penguatan keterampilan
seperti pelatihan-pelatuhan digital
marketing, dan memberi akses modal
dan jaringan pasar
kepada perempuan untuk
pengembangan usaha ekonomi yang
dikembangkan
10. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Tingkatan Kegiatan SAPA
Tingkat Keluarga :
Kegiatan ini diarahkan untuk memampukan
orang tua dalam:
• mengasuh anak sesuai dengan perkembangan
usia dan hak-hak anak,
• penguatan dan penyadaran pemahaman
keluarga terhadap isu gender dan pengasuhan
berperspektif terhadap keluarga,
• pemberian akses dalam keluarga terhadap IRT
untuk memgikuti berbagai pelatihan
keterampilan yang mendukung
pengembangan diri dan kapasitanya,
• Kegiatan lain berupa sarasehan orang tua,
berbagi pengalaman pengasuhan di antara
orang tua atau peningkatan ketrampilan
Tingkat Komunitas/ masyarakat desa:
Kegiatan ini diarahkan untuk membangun
kesadaran melalui:
• penguatan pengetahuan perempuan dan
anak tentang berbagai isu gender &
kekerasan,
• penguatan keterampilan pertahanan diri,
• pemberdayaan kelompok perempuan,
• pelibatan perempuan dalam jaringan sosial
yang berpotensi memberikan akses modal
dan pasar kepada Perempuan yang ada di
dalam masyarakat tersebut.
11. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Target Intervensi Target sasaran dari kegiatan : Apakah untuk anak,perempuan, komunitas atau keluarga
Deskripsi Kegiatan Menjelaskan gambaran umum kegiatan yang direncanakan
Tujuan Tujuan umum dan khusus kegiatan yang direncanakan
Latar Belakang Bagian ini menjelaskan alasan – alasan mendasar kegiatan itu dilaksanakan
Lokasi Kegiatan Menjelaskan tempat/ lokasi dimana kegiatan akan dilaksanaan
Durasi Waktu Menjelaskan lama waktu suatu kegiatan dilakukan
Target Capaian Hasil yang ingin dicapai dengan melihat arah perubahan yang diharapkan dari gerakan SAPA
Penanggungjawab Menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
Cara/Metode Menjelaskan cara/ metode pelaksanaan kegiatan
Pengelolaan Kegiatan Menjelaskan bagaimana pengelolaan kegiatan, bagaimana memulai dan akhir dari pelaksanaan kegiatan
yang dirancang
Kebutuhan kegiatan Menjelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan dari kegiatan yang direncanakan
Dokumentasi Bagaimana mendokumentasikan kegiatan, seperti apa bentuk –bentuk dokumentasi
Biaya Kegiatan Menjelaskan bagaimana pendanaan kegiatan, dan darimana sumber pendanaan tersebut
Evaluasi dan Laporan Kegiatan Menjelaskan bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan laporan hasil dari pelaksanaan kegiatan
Sumber Informasi kegiatan Menjelaskan dari mana sumber referensi kegiatan.
12. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Contoh-contoh Kegiatan SAPA
Peserta dalam membaca buku kegiatan.
13. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Target Intervensi Anak –Anak
Deskripsi Kegiatan Sosialisasi pencegahan perkawinan anak untuk anak dan remaja adalah memberikan informasi kepada anak-anak bagaimana mencegah perkawinan
pada anak. Dengan kegiatan ini anak-anak akan memiliki pengetahuan tentang resiko perkawinan anak dan cara-cara mencegahnya. Anak-anak juga
diharapkan memiliki kesadaran sejak dini dan memiliki kemampuan untuk menghindari. Kegiatan dilakukan di lingkungan masyarakat dengan
melibatkan komunitas-komunitas abak-anak seperti forum anak, kelompok pengajian, sekolah minggu, dan posyandu.
Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah :
•Anak-Anak mendapatkaan pengetahuan tentang perkawinan anak cara pencegahannya
•Anak-anak memiliki kesadaran sejak dini untuk menolak perkawinan usia anak
•Terbangunya norma sosial untuk pencegahan perkawinan anak
•Terbangunya kesadaran anak untuk mengartikulasikan kepentingannya dalam kegiatan di masyarakat
Latar Belakang •Pernikahan usia anak menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan anak
•Pernikahan anak berdampak buruk pada kualitas sumber daya manusia
•Perkawinan anak menyebabkan KDART
Lokasi Kegiatan Kegiatan dilakukan di lingkungan masyarakat dengan melibatkan komunitas-komunitas abak-anak seperti forum anak, kelompok pengajian, sekolah
minggu, dan posyandu.
Durasi Waktu 120 menit (harus memperhatikan lama waktu kegiatan dimana anak-anak tidak di rugikan, harus menyepakati berlapa lama waktu kegiatan)
Target Capaian Anak-anak memiliki semangat untuk memperjuangkan hak-haknya, anak-anak memiliki kesadaran dini tentang prilaku kekerasan dan bisa cepat
respond an tanggap
Penanggungjawab Relawan SAPA
Cara/Metode Pentas seni ( bermain peran dengan tema stop kekerasan), Deklarasi.
Pengelolaan Kegiatan Relawan SAPA berkoordinasi untuk membuat perencanaan, menjaring mitra untuk kerjasama dan memastikan anak-anak bersedia terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan, membuat scedule kegiatan, memastikan dokumentasi kegiatan, dan pada akhir kegiatan menyiapkan evaluasi dan laporan
pelaksanaan kegiatan.
Kebutuhan kegiatan Dana, bahan-bahan kampanye (spanduk, Poster dan alat-alat peraga) disesuaikan dengan bentuk kegiatan
Dokumentasi Foto kegiatan, video, notulensi, daftar hadir
Biaya Kegiatan Swadaya aktivis, dana desa/kelurahan, Corporate Social Responsibility (CSR), sponsor (kecuali rokok dan susu formula)
Evaluasi & Laporan Akhir kegiatan Setelah kegiatan selesai dilakukan perlu ada evaluasi dan penyusunan laporan untuk kepentingan dokumentasi kegiatan SAPA dan informasi bagi
masyarakat yang ingin mengethui kegiatan-kegiatan SAPA di desa/kelurahan.
Sumber/ referensi Buku Kegiatan PATBM Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak
14. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Target Intervensi Anak- Anak & Remaja di Desa, Masyarat Umum & Aparat pemerintahan Desa
Deskripsi kegiatan Deklarasi ini dilakukan oleh anak-anak dengan bantuan para relawan sapa. Sebelum deklarasi dilakukan, anak-anak
terlebidahulu berkumpul dan dengan bantuan relawan SAPA anak-anak akan menyusun materi-materi yang akan di
deklarasikan bersama.
Tujuan •Membangun kesadaran pada anak-anak untuk mengartikulasikan kepentingannya dalam kegiatan di masyarakat.
•Terwujudnya Desa bebas pernikahan usia anak
Latar Belakang Alasan dilakukan kegiatan deklarasi desa bebas pernikahan usia anak adalah sebagai respon atasnya tingginya kasus anak
menikah di desa. Dengan menggagas, deklarasi Desa bebas pernikahan Usia Anak adalah sebagai bentuk gerakan untuk
memastika desa akan bebas dari kasus pernikahan anak.
Cara/Metode Kegiatan dilakukan di alam terbuka dan dipandu oleh tim profesional,.
Target Capaian •Terwujudnya Desa Bebas Pernikahan Anak
Pengelolaan Kegiatan Relawan SAPA melakukan koordinasi forum anak,m berdiskusi dan merancang kegiatan deklarasi. Relawan membantu
mendiskusikan sponsor dan komunitas lain yang mendukung termasuk menyiapkan peliputan kegiatan.
Kebutuhan Sound system / wireless, wartawan untuk meliput, snak & minuman untuk anak-anak
Durasi Waktu 120 menit
Lokasi Kegiatan Kegiatan dilakukan di Desa dengan memilih lokasi yang memungkinkan untuk dilakukan outbond. Karena pesertanya anak-
anak maka penentuan lokasi harus disesuaikan dengan kemampuan menjangkau anak-anak.
Dokumentasi Kegiatan Foto kegiatan, video kegiatan dan notulensi, daftar peserta dan laporan hasil kegiatan
Biaya Kegiatan Dana Sponsor, Dana Desa, Dana CSR dan Swadaya para relawan, Masyarakat.
Evaluasi dan pelaporan Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan
Sumber/referensi Materi DRPPA Kemen PPPA
DEKLARASI DESA BEBAS PERNIKAHAN USIA ANAK OLEH FORUM ANAK DESA
15. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Target Intervensi Keluarga , Orang tua ( Ayah dan Ibu )
Deskripsi Kegiatan Dialog keterampilan mengasuh anak laki-laki dan perempuan bersama orang tua laki-laki dan perempuan adalah kegiatan yang secara
khusus ditujukan untuk orangtua. Dialog ini merupakan upaya untuk menemu kenali bagaimana para orangtua mengasuh anak, sehingga jika
ada yang menyimpang dari pola asuh sebenarnya akan segera diberikan solusi/tips untuk mengubah pola asuh yang menyimpang tersebut.
Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin di desa/kelurahan, sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kesadaran masyarakat terutama
para bapak dan ibu dalam mengasuh anak.
Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menemukenali model pola asuh anak Bapak dan Ibu dimasyarakat dan selanjutkan akan dijadikan
sebagai dasar sosialisasi pola asuh yang baik pada anak-anak oleh para bapak dan ibu
Latar Belakang Dimasyarakat ditemui model–model pola asuh terhadap anak yang ternyata menyimpang dari spirit perlindungan anak. Model pola asuh
tersebut ternyata menerima cara-cara yang sebenarnya sangat berdampak buruk dalam tumbuh kembang anak. Kegiatan dialoh
keterampilan mengasuh anak bersama-sama orang tua ini menjadi salah satu alternative solusi dalam memerangi kebiasaan pola asuh orang
tua yang dianggap lazim tetapi keliru tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk meyadarkan masyarakat terutama orang tua/ laki-laki dan
perempuan terhadap cara-cara yang salah/keliru dalam mendidik dan membesarkan anak laki-laki dan perempuan, misalnya saat anak
nonton TV, atau main game
Alasan kegiatan dilakukan Kegiatan ini dilakukan untuk meyadarkan masyarakat terutama orang tua/ laki-laki dan perempuan terhadap cara-cara yang salah/keliru
dalam mendidik dan membesarkan anak laki-laki dan perempuan
Lokasi kegiatan Kegiatan ini bisa dilakukan di desa/kelurahan dengan melibatkan kelompok masyarakat seperti Posyandu, PKK
Pengelolaan Kegiatan Kegiatan ini dikelola oleh Relawan SAPA , kelompok posyandu dan pemerintah desa
Kebutuhan kegiatan Dana, bahan-bahan kampanye (spanduk, Poster), melalui media elektronik (Instagram, WA, Facebook dan lain lain) dan media masa
disesuaikan dengan bentuk kegiatan
Durasi Waktu 90 menit
Target Capaian Ada perubahan pola asuh yang baik pada orang tuaya itu dengan memperhatikan hak-hak dasar dari anak yakni: hidup, tumbuh kembang,
perlindungan dan partisipasi.
Penanggungjawab Aktivis SAPA
Cara/metode Peserta terlebih dahulu diajak berdialog, berbagi informasi praktek pola asuh yang selama ini dilakukan, lalu bersama-sama mengidentifikasi
apakah praktek tersebut baik untuk anak-anak atau sebaliknya. Pada sesi akhir dialog, peserta akan diinformasikan pola asuh yang baik
dengan mengacuh pada contoh-contoh pola asuh yang sudah di identifikasi tersebut. Hasil dari kegiatan ini adalah: peserta membuat
komitmen untuk menerapkan pola asuh yang baik sebagai mana tips-tips yang diberikan oleh narasumber.
Biaya Biaya kegiatan ini berasal dari swadaya aktivis dan dukungan pihak ketiga (pemerintah desa/kelurahan, Corporate Social Responsibility (CSR),
sponsor: pengecualian untuk perusahaan rokok)
Dialog Keterampilan Mengasuh Anak laki-laki & Perempuan
16. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Peserta dibagi dalam kelompok lima kelompok
• Peserta mempelajari buku kegiatan dan memilih dua kegiatan
dari contoh yang ada.
• Diskusikan dalam kelompok rencana penyusunan kegiatan dan isi ke
dalam matrik.
• Setiap kategori/bentuk kegiatan minimal dua kegiatan SAPA .
• Waktu yang disediakan adalah 30 menit untuk diskusi dalam
kelompok, 10 menit untuk presentasi masing-masing kelompok, dan
15 menit untuk pembahasan bersama.
17. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
Bentuk Kegiatan
Kegiatan anak,
Individu anak &
Remaja
Kegiatan Individu
Perempuan dan
Lak- Laki
Kegiatan
Komunitas
Kegiatan
Keluarga
Pengetahuan
Penyadaran
Ketrampilan
Aksi
18. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
• Apakah saya dan tim di desa mampu membuat kegiatan seimbang
untuk anak, remaja, individu desawa laki-laki/ perempuan, keluarga,
dan masyarakat?
19. Pelatihan Relawan Sahabat Perempuan dan Peduli Anak (SAPA)
Pelatihan Sahabat Perempuan dan Anak - SAPA
TERIMA KASIH
Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia
Maju