2. Ramadhan merupakan bulan agung dalam
Islam. Ia memiliki beragam keistimewaan yang
tidak bisa didapatkan bulan-bulan yang
lainnya.
3. KETIKA TAMU AGUNG
AKAN DATANG
1. Membersihkan
dan membereskan
rumah
2. Melakukan segala
sesuatu yang bisa
membuat tamu
tersebut merasa
senang
4. BERSIHKAN DIRI
DENGAN TAUBAT
1. Menyesal, memohon
ampun kepada Allah dan
berjanji tidak mengulangi
2. Meminta maaf kepada
sesama manusia dan
membereskan muamalah
yang belum diselesaikan
5. “Telah datang bulan Ramadhan kepada kalian, bulan
barakah yang di dalamnya Allah mendatangi
kalian. Maka turunlah rahmat. Dan dihapuskanlah
kesalahan-kesalahan. Di bulan itu Allah mengabulkan
doa. Di bulan itu Allah melihat (memperhatikan)
perlombaan diantara kalian. Dan Allah
membanggakan kalian kepada para malaikatNya.
Maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan
sebab orang yang celaka adalah yang tidak
mendapatkan rahmat Allah didalamnya.”
(HR. at-Thabrani)
RAMADHAN:
BULAN PENUH BERKAH
6. RAMADHAN:
BULAN BERLIPAT PAHALA
“Wahai sekalian manusia, telah datang pada
kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut
terdapat malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Puasanya dijadikan sebagai suatu
kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu
amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan
(amalan sunnah) pada bulan tersebut seperti ia
melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa
yang melaksanakan kewajiban pada bulan
tersebut seperti menunaikan tujuh puluh
kewajiban di waktu lainnya.”
(HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887)
8. SAUM KARENA
MELIHAT HILAL
“Berpuasalah kalian karena melihatnya,
berbukalah kalian karena melihatnya dan
sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika -
hilal- itu tertutup dari pandangan kalian,
sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada
dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah
kalian.” [HR. An Nasai]
9. .“Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan.
Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus
kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi
ganjarannya. Orang yang berpuasa meninggalkan
syahwat dan makannya demi Aku semata.” [HR. Muslim]
PAHALA SPESIAL SHAUM
10. Imam an-Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Firman Allah Ta’ala yang
menyatakan, ‘Dan Aku-lah yang memberi
ganjarannya,’ merupakan penjelasan yang
nyata tentang kebesaran karunia Allah
dan melimpahnya balasan pahala-Nya
karena sesungguhnya orang yang mulia
dan dermawan jika mengabarkan bahwa
dia sendiri yang akan menanggung
balasannya, ini menunjukkan betapa besar
kadar balasan yang dia persembahkan
dan betapa luas pemberian yang Dia
berikan.” [Syarhun Nawawi li Shahiih Muslim
(VIII/29)]
11. SHAUM RAMADHAN:
PENGHAPUS DOSA
“Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan karena
keimanan dan mengharapkan
pahala (dari Allah SWT),
niscaya akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
12. “Shalat fardhu lima waktu,
shalat Jum’at ke Jum’at
berikutnya, dan Ramadhan ke
Ramadhan berikutnya
menghapuskan dosa-dosa
yang dilakukan di antara masa
tersebut seandainya dosa-dosa
besar dijauhkannya.” [HR.
Muslim]
SHAUM RAMADHAN:
PENGHAPUS DOSA
13. QIYAMUL LAIL:
PENGHAPUS DOSA
“Barangsiapa yang
mendirikan shalat malam di
bulan Ramadhan dengan
iman dan mengharap pahala
(dari Allah), niscaya diampuni
dosa-dosanya yang
telah lalu.” [HR. Muslim]
14. “Siapa yang menunaikan qiyamul lail
bersama imam hingga selesai, dicatat
baginya (pahala) qiyamul lail semalam
(penuh).”
(HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu
Majah)
SHALAT TARAWIH BERSAMA
IMAM HINGGA SELESAI
15. RAMADHAN, BULAN
MEMPERBANYAK DOA
“Ada tiga do’a yang tidak tertolak:
(1)doa pemimpin yang adil,
(2)doa orang yang berpuasa
sampai ia berbuka,
(3)doa orang yang terzhalimi.”
[HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]
16. RAMADHAN, BULAN
MEMPERBANYAK DOA
An-Nawawi menjelaskan,
“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa
untuk berdoa sepanjang waktu
puasanya (selama ia berpuasa) dengan
doa-doa yang sangat penting bagi
urusan akhirat dan dunianya, bagi
dirinya, bagi orang yang dicintai dan
untuk kaum muslimin.”
[Syarh Al-Muhaddzab An-Nawawi]
17. 1. Tilawah dan
tadabbur Al-Quran
2. Sedekah
3. Itikaf
4. Umrah
PROGRAM
FASTABIQUL
KHOIROT
5. Mencari nafkah
6. Menebar perdamaian
7. Tholabul ‘ilmi
8. Dakwah
9. Jihad
18. MEMPERBANYAK TILAWAH
DAN TADABBUR QURAN
“Jibril menemuinya setiap malam
pada bulan Ramadhan hingga
terbaring. Saat itu Nabi saw
menunjukkan hapalan bacaan
al-Qurannya kepada Jibril.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
19. KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
"Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka
baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu
kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan
aku tidak mengatakan Alif, Laam Miem satu huruf akan
tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu
huruf.” (HR. Tirmidzi)
“Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya dia akan datang
pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang
yang membacanya”. (HR. Muslim)
20. MEMPERBANYAK SEDEKAH
“Rasulullah saw adalah orang yang paling
dermawan dalam kebaikan. Dan beliau lebih
dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan
pada saat Jibril menemuinya. Maka pada saat
Jibril menemuinya, ketika itulah beliau saw lebih
dermawan dalam kebaikan daripada angin
yang berhembus.” [HR. Bukhari dan Muslim]
21. MELEBIHI ANGIN BERHEMBUS
• Diibaratkan demikian karena Rasulullah saw
sangat ringan dan cepat dalam memberi,
tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin
yang berhembus cepat.
• Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’
(berhembus), mengisyaratkan kedermawanan
Rasulullah saw memiliki nilai manfaat yang
besar, bukan asal memberi, serta terus-
menerus sebagaimana angin yang baik dan
bermanfaat adalah angin yang berhembus
terus-menerus.
(Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari)
22. “Siapa yang memberikan hidangan
berbuka kepada orang yang
berpuasa, ia akan mendapatkan
pahala orang tersebut tanpa
sedikitpun mengurangi pahalanya.”
(HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
MEMBERIKAN
HIDANGAN BERBUKA
23. ،“Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka kepada
seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah
(pengampunan) atas dosa- dosanya, penyelamatnya dari api
neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa
itu, tanpa mengurangi
pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.”
[HR. Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Al Ash-habani]
MEMBERIKAN HIDANGAN BERBUKA
24. MEMPERBANYAK I’TIKAF
Dari Aisyah r.a:
“Bahwa Nabi saw ber-i’tikaf pada sepuluh hari
terakhir dari bulan Ramadhan, (amalan ini
terus dilakukannya-pent) hingga Allah
mewafatkannya. Kemudian istri-istri beliau
meneruskan amal ber-i’tikaf sepeninggalnya.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
25. MELAKUKAN UMRAH
“Apabila datang bulan Ramadhan,
maka laksanakanlah ‘umrah kamu,
sesungguhnya ‘umrah pada bulan
Ramadhan nilainya setara dengan
Haji.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
26. KEUTAMAAN UMRAH
“Iringilah ibadah haji dengan
(memperbanyak) ibadah umrah
(berikutnya), karena sesungguhnya
keduanya dapat menghilangkan kefakiran
dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup
besi panas menghilangkan karat pada besi,
emas dan perak. Dan tidak ada (balasan)
bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan
surga.” [HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ahmad)
27. MENCARI
NAFKAH
Dari Rifa'ah Ibnu Rafi'
bahwa Nabi saw pernah
ditanya: Pekerjaan apakah
yang paling baik? Beliau
saw bersabda: "Pekerjaan
seseorang dengan
tangannya dan
setiap jual-beli yang bersih."
(HR al-Bazzar dan al-Hakim)
28. Imam Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan:
“Dan kewajiban ayah adalah memberi
nafkah (makan) dan pakaian kepada para
ibu (istri) dengan ma’ruf (baik), yaitu
dengan kebiasaan yang telah berlaku bagi
para ibu, dengan tanpa israf (berlebihan)
dan tanpa bakhil (menyempitkan), sesuai
dengan kemampuannya di dalam
kemudahannya, pertengahannya, dan
kesempitannya.”
[Tafsir al Qur’anul ‘Azhim, surat al-Baqarah, 2:233]
KEWAJIBAN AYAH
29. MENEBARKAN
PERDAMAIAN
“Apabila seseorang di
antara kamu berpuasa,
janganlah berkata kotor/keji
(cabul) dan berteriak-teriak.
Apabila ada orang yang
mencaci makinya atau
mengajak bertengkar,
katakanlah, ‘Sesungguhnya
aku sedang berpuasa.’”
[HR. Bukhari]
31. MENYEBARKAN DAKWAH DEMI
TEGAKNYA AGAMA ALLAH
“Barangsiapa menunjukkan
suatu kebaikan, maka ia mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang
melakukannya.” [HR. Muslim]
“Satu hukuman hadd yang
ditegakkan di atas muka bumi, lebih
baik daripada hujan selama 40 hari”
[HR. Ahmad]
32. MELAKUKAN JIHAD
1. Perang Badar Kubra (peperangan antara
kaum Muslim melawan kaum kafir Quraisy,
tahun 2 H)
2. Futuh Makkah (penaklukkan kota Mekkah
oleh kaum Muslim, tahun 8 H)
3. Perang Hiththin (peperangan kaum
muslim yang dipimpin Shalahuddin al-
Ayyubi untuk merebut Baitul Maqdis dari
kaum Salibis, tahun 584 H)
4. Peperangan ‘Ain Jaluut (peperangan kaum
muslim melawan pasukan Tartar,tahun
658 H)
33. BERLIPAT DOSA DAN HUKUMAN
Apabila datang satu bulan yang mulia atau tempat mulia maka
pahala kebaikan dilipatkan, dan dosa maksiat nilainya besar. Karena
itu, perbuatan maksiat di bulan ramadhan, dosanya lebih besar
daripada perbuatan maksiat di luar ramadhan. Sebagaimana ketaatan
di bulan ramadhan, pahalanya lebih banyak di sisi Allah, daripada
ketaatan di luar ramadhan. Mengingat ramadhan memiliki
kedudukan yang sangat agung, maka ketaatan didalamnya memiliki
keutamaan yang besar dan dilipatkan sampai banyak sekali.
Sebaliknya, dosa maksiat ketika itu, lebih besar dibandingkan dosa
maksiat di luar bulan itu. (Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 14/440)