3. Definisi Komunikasi
komunikasi adalah suatu proses
yang dilakukan melalui seseorang
atau komunikator yang
menyampaikan stimulus dengan
tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang lainnya.
KOMUNIKASISEBAGAIALTERNATIFPENGAMBILANKEPUTUSAN
5. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Kontrol/Pengendalian
Komunikasi yang bertindak untuk mengontrol dan mengendalikan pengambil keputusan
2. Motivasi
Komunikasi dapat meningkatkan motivasi untuk pengambil keputusan terkait keputusan yang
sebaiknya diambil.
3. Ekspresi Emosional
Komunikasi dapat menyediakan jalan keluar bagi ekspresi emosional dari perasaan-perasaan dan
untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi sosial.
4. Informasi
Komunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dengan cara
menyampaikan data untuk diidentifikasi dan dievaluasi pilihan alternatif yang ada.
6. 1. Transparansi.
Informasi disampaikan tuntas dan jelas sesuai realita.
2. Motivating.
Bertujuan untuk memotivasi audiens untuk melakukan sesuatu.
3. Mendukung pembuatan keputusan.
Infomasi yang dikumpulkan, dikategorikan, dianalisis, sedemikian
rupa untuk dapat dijadikan informasi utama.
4. Menghargai dan memperhatikan feedback.
Memberi kesempatan pihak lain berbicara dan setiap tanggapan serta
respon dari pihak lain.
Menciptakan Komunikasi yang Efektif
7. 1. Pertukaran Informasi
Komunikasi memfasilitasi pertukaran informasi yang penting untuk pemahaman situasi,
permasalahan, dan alternatif keputusan yang ada.
2. Diskusi dan Debat
Komunikasi ni memungkinkan ide-ide divergen untuk muncul dan memberikan pemahaman yang
lebih dalam terhadap berbagai sudut pandang yang dapat memengaruhi keputusan.
3. Konsultasi
Komunikasi dapat digunakan untuk melakukan konsultasi dengan ahli atau pihak terkait untuk
mendapatkan masukan yang berharga.
4. Pemecahan Masalah Bersama
Komunikasi mengidentifikasi solusi yang memadai dan memitigasi risiko yang terkait dengan
keputusan yang akan diambil.
5. Perundingan
Komunikasi untuk mencapai konsensus atau kesepakatan bersama terkait dengan keputusan yang
akan diambil.
6. Sosialisasi Keputusan
Komunikasi yang jelas tentang alasan di balik keputusan dapat membantu meminimalkan
resistensi dan meningkatkan penerimaan.
7. Umpan Balik Pasca Keputusan
Umpan balik pasca keputusan dapat membantu tim untuk belajar dari pengalaman dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan di masa depan.
Komunikasi sebagai Alternatif Pengambilan Keputusan
8. Diskresi dapat dilakukan walaupun bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan, namun harus
memperhatikan beberapa persyaratan seperti sesuai dengan
asas umum pemerintahan yang baik (AUPB), berdasarkan
alasan-alasan obyektif, tidak menimbulkan konflik
kepentingan, dan dilakukan dengan itikad baik.
Dengan tujuan melancarkan penyelenggaraan pemerintahan,
mengisi kekosongan hukum, memberikan kepastian hukum,
mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna
kemanfaatan dan kepentingan umum.
Definisi dan Tujuan Diskresi
PENYELESAIAN MASALAH MELALUI METODE DISKRESI SESUAI
DENGAN KEWENANGANNYA
9. Diskresi dalam Konteks Perusahaan/Organisasi
Dalam konteks penyelesaian masalah perusahaan, diskresi dapat
digunakan oleh pejabat perusahaan untuk mengambil keputusan atau
tindakan yang tidak diatur secara spesifik oleh peraturan perusahaan.
Diskresi ini dapat digunakan untuk menyesuaikan perubahan
organisasi, mengatasi hambatan atau permasalahan yang dihadapi,
atau untuk mengambil keputusan dalam keadaan tertentu. Namun,
penggunaan diskresi harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Dalam penyelesaian masalah perusahaan, diskresi dapat menjadi alat
yang efektif jika digunakan dengan bijak dan sesuai dengan
wewenang yang diberikan kepada pejabat perusahaan.
11. Kesimpulan dari kalimat tersebut adalah bahwa komunikasi organisasi adalah
suatu proses yang penting dalam mencapai tujuan bersama suatu organisasi.
Proses ini melibatkan penyampaian, penerimaan, dan pertukaran informasi
serta pesan antara anggota dan pimpinan organisasi. Komunikasi organisasi
terbagi menjadi tiga bentuk utama: vertikal, horizontal, dan diagonal. Fungsi
komunikasi dalam organisasi mencakup kontrol/pengendalian, motivasi,
ekspresi emosional, dan penyampaian informasi.
Metode diskresi suatu metode penyelesaian masalah yang dilakukan dengan
memberikan kebebasan bertindak atau keputusan yang diambil atas dasar
penilaian sendiri. Diskresi dilakukan dengan tujuan melancarkan
penyelenggaraan pemerintahan, mengisi kekosongan hukum, memberikan
kepastian hukum, mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu
guna kemanfaatan dan kepentingan umum.
kesimpulan