The document outlines Dr. Indiwan Seto Wahju's background and experience in journalism, public relations, and academia. It details his work history from 1993 to present as a journalist, public relations manager, editor, and communication lecturer. The document also lists his educational qualifications, which include a bachelor's degree in communication from Universitas Gadjah Mada in 1992, a master's degree in communication from Universitas Indonesia in 2003, and a doctorate in communication management also from Universitas Indonesia obtained in 2014.
Manajemen Media Kehumasan Pemerintah Angkatan 4/2017
1.
2. I N D I W A N S E T O W A H J U
0 8 2 1 1 2 2 9 7 6 6 0
2
Dr Indiwan seto wahju W.MSi
Tangerang, 8 Maret 1966
Residence:
Jl.Masrurah 6 Blok D3A no.22 Villa
Rizky Ilhami Bonang Tangerang
Telp 92155681249
Pengalaman Kerja
1993- 2005 wartawan LKBN Antara
2005 –2009 Kepala Unit Lembaga PJA
2009-2012 Editor di LKBN ANTARA
2010-kini Dosen Komunikasi di UMN
Pendidikan
1992 lulus S1 Komunikasi UGM
2003 Lulus S2 Komunikasi UI
2014 Lulus S3 Komunikasi UI
16. Selalu semangat
Peka lingkungan
Gak gampang putus asa
Bangga sebagai humas
Bisa percaya dan dipercaya
Selalu mengerjakan tugas
smart
Bicara efektif
Dekat dengan wartawan
Tahan banting
Self Confidence
Humas
pemerintah…..
21. DEFINISI
• Manajemen Media kehumasan ialah
pengelolaan segala bentuk sarana (alat) atau
saluran yang digunakan oleh praktisi humas
dalam pelaksanaan tugasnya dengan tujuan
publikasi yang luas agar tersampaikan ke
public
• Termasuk di dalamnya pemilihan pemanfaatan
media secara efektif, efisien dan tepat guna
22. TAHAPAN MANAJEMEN MEDIA
1. Mendefinisikan Masalah
2. Membuat Perencanaan dan Program
3. Aksi dan Komunikasi
4. Evaluasi Aktivitas Komunikasi
23. LINGKUP MANAJEMEN MEDIA
• PRA PRODUKSI
a. Penemuan Ide
b.Perencanaan
c. Persiapan
• PRODUKSI
• PASCA PRODUKSI
24. RAGAM MEDIA KEHUMASAN
• MEDIA CETAK
Kharakteristik media cetak
a. praktis, cepat dan harga terjangkau
b.dapat bertahan lama
c. punya kedalaman liputan
d. bersifat massal
e. fleksibel dapat dibaca kapan, dimana saja
25. RAGAM MEDIA KEHUMASAN
2. MEDIA ELEKTRONIK
Kharakteristik media elektronik
a.langsung, nyata
b.lintas batas negara
c. menunjukan banyak hal dalam berbagai
perspektif
d.menarik karena audio visual
e. apa yang sudah lewat tak bisa diulang
26. RAGAM MEDIA KEHUMASAN
• Media online/media sosial
Kharakteristik media baru
a. interaktif
b.kapasitas besar
c. deadline every minutes
d.cepat dan mudah diakses semua kalangan
e.actual dan update
f. tersambung dengan sumber-sumber lain
27. TRILOGI MEDIA KEHUMASAN
1. PAID MEDIA – advertorial, siaran pers
,banner, ulasan berbayar
2. OWNED MEDIA- website, mobile site,
majalah internal, blog/akun sosial media
resmi dsb
3. EARNED MEDIA – word of mouth, public
sukarela menyebarkan
28. PENGELOLAAN MEDIA KEHUMASAN
• PERENCANAAN MEDIA KEHUMASAN
1. Tujuan pembuatan media
2. Target Audien atau Sasaran
a. segmentasi demografi
b.segmentasi Geografi
c. segmentasi Psikografi
3. Indikator Keberhasilan
32. Nasib siaran pers....
Uncontrolled information
Nasib siaran pers sepenuhnya berada di bawah kendali
Media:
Dipublikasikan sebagaimana adanya.
Ditulis ulang untuk disesuaikan dengan format berita.
Dipadatkan (bila materinya bertele-tele)
Informasi dilacak lebih lanjut untuk kelengkapan
berita.
Diberi informasi/komentar tambahan
33. Mudah Dikirim....Mudah Dimengerti
Siaran pers harus “Fit to Print membantu
media.
Mudah dikirimkan mudah juga dimengerti
pembaca.
Akurasi data penting Kredibilitas &
Kepercayaan.
Editor sangat menginginkan fakta utama di Lead.
Lead pada siaran pers menjadi penentu bagi
editor untuk melanjutkan membaca atau tidak.
34. Mengapa demikian..?
Di era global, publik tercipta sebagaipembaca
judul dan lead. Begitu juga editor.
Siaran pers menghadapi kompetisi yang ketat saat
tiba di kantor media massa. Banjir siaran pers
bertumpuk di meja editor.
Editor dipaksa melakukan “scanning” secaracepat
dan membuat keputusan yang instan.
38. EVALUASI
• Evaluasi harus dilakukan untuk mengukur program yang
sedang dilakukan, tidak hanya ketika kampanye selesai
dilakukan.
• Sukses harus diukur berdasarkan didasarkan pada
kriteria yang jelas bukanlah perasaan (semua berjalan
lancar) atau penilaian dangkal (berita kita muncul di
koran terlihat bagus ya).
38
39. EVALUASI KEHUMASAN
• Kehumasan terdiri dari berbagai aktivitas dan
pendekatan sehingga tidak ada satu model evaluasi
yang paling efektif.
• Ada berbagai teknik untuk mengukur tujuan, paparan
yang disebabkan oleh alat-alat komunikasi dan
aktivitas kehumasan
39
41. EMPAT KOMPONEN PROSES EVALUASI
KEHUMASAN
• Tujuan yang spesifik dan terukur: jika tujuan dinyatakan secara
spesifik maka akan mudah diukur.
• Misalnya kampanye informasi publik dengan tujuan menghasilkan
1000 telepon untuk informasi selama beberapa waktu tertentu.
• Tujuan acara pengumpulan dana dengan tujuan 10% lebih banyak
dibandingkan tahun lalu.
41
42. PENGUKURAN OUTPUT KOMUNIKASI
• Apakah materi kehumasan yang dihasilkan dan aktivitas yang
dilakukan dan seberapa paparan dan atensi yang didapatkan.
• Output adalah hasil yang paling terlihat dan bersifat segera pada
program kehumasan.
• Biasanya output kehumasan termasukan kuantitas brosur dan
material cetak lainnya yang diproduksi dan disebarkan, sejauh mana
dan isi liputan media yang didapatkan melalui publisitas dan jumlah
acara yang dilaksanakan serta jumlah pengunjung.
42
43. PENGUKURAN HASIL DAN PENGEMBANGAN
KEHUMASAN (MEASURING COMMUNICATION
OUTGROWTHS AND OUTCOMES)
• dampak apakah yang muncul akibat aktivitas kehumasan kita yang
terlihat pada sikap, perilaku dan tindakan?
• Apakah hasil tersebut hanyalah sesaat saja ataukah jangka panjang.
• Metode pengukurannya adalah focus groups, audit, dan teknik
penelitian lainnya yang digunakan untuk mengukuran penerimaan
dan pemahaman pesan atau bagaimanakah perasaan publik akan
organisasi sebagai hasil kampanye kehumasan.
• Dipertimbangkan pula perubahan perilaku yang mengarah kepada
tindakan yang diinginkan seperti setuju terhadap kebijakan
organisasi.
43
44.
45. PENGUKURAN OUTCOME INSTITUSI
• bagaimana program public relations mendukung misi dan
memberikan keuntungan bagi organisasi.
• Program kehumasan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
penjualan atau market share.
• Melalui kehumasan akan muncul new business leads yang dihasilkan
melalui brosur kemudian lanjut kepada pelanggan baru.
45
46. PENGUKURAN KELUARAN
• Keluaran program kehumasan berhubungan dengan paparan
(exposure) sehingga untuk mengukur paparan adalah melakukan
analisis liputan media (media coverage).
46
47. TEKNIK PENGUKURAN
• Analisis isi (content analysis):
• pada dasarnya menguji bagaimana penempatan media yang diterima dan
jenis-jenis media (cetak, siar, online) yang memuat berita organisasi;
• bagaimana kemungkinan orang membaca, mendengar atau melihat berita
organisasi dan seberapa efektif penempatan media tersebut menyampaikan
pesan organisasi.
47
48. MEDIA CLIPPING SERVICE
• Media clipping service:
• merupakan jasa evaluasi penempatan media dengan kriteria penilaian
berupa
• jenis media,
• tanggal publikasi,
• jangkauan,
• frekuensi.
48
49. REACH DAN FREQUENCY
• Jangkauan: mengacu kepada seberapa besar orang yang terpapar
media selama jangka waktu tertentu.
• Frekuensi: berapa kali jumlah orang yang terpapar orang media.
49
50. BENTUK DAN BESARAN
• Bentuk penempatan (berita, artikel fitur) dan
• besaran paparan cerita (jumlah kolom, paragraf, halaman).
• Sumber cerita: dari manakah sumber cerita dikutip seperti news
release atau pitch letter.
50
51.
52. MEDIA IMPRESSIONS
• Media impressions mengacu kepada sirkulasi total dari surat kabar
atau majalah, atau jumlah orang yang mendengarkan atau menonton
radio atau televisi.
• Bisa jadi sirkulasi 500.000 pembaca dan dua cerita sehingga dihitung
1 juta impresi.
• Angka bisa jadi impresif namun dapat berbeda pada dampak.
52
53. SUBYEK, TONE DAN KEY POINT MESSAGE
• Merupakan ringkasan dari fokus editorial cerita yang dimuat.
• Siapakah individu yang dikutip untuk menjadi sumber cerita.
• Seberapa sering organisasi yang dikutip dibandingkan kompetitor.
• Tone dapat bersifat positif, negatif atau netral
53
54. EVALUASI EVENT
• Ketika evaluasi output, harus berhubungan dengan events. Events
dirancang untuk menciptakan liputan media yang dan minat publik
serta jumlah berita yang muncul akibat event.
• Hal lain perlu dievaluasi uji adalah logistik event.
• Apakah ruangan memadai untuk akomodasi media?
• Apakah ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab?
• Apakah teknologi videocasting yang digunakan berjalan lancar?
54
55. EVALUASI EVENT
• Untuk ajang khusus, pengukuran paling utama adalah kehadiran
• Apakah yang target jumlah pengunjung tercapai?
• Apakah ada peningkatan jumlah pengunjung dibandingkan tahun
lalu?
• Pengunjung dapat diberikan sebuah lembar sederhana pada saat
pendaftaran, di tengah ajang, atau sesi akhir acara.
• Tanyakan apakah yang mereka dapatkan dan komentar mereka dari
kualitas pembicara, aktivitas, fasilitas dan sajian makanan.
• Umpan balik ini akan berguna untuk merancang acara yang jauh lebih
baik di masa depan.
55
56. EVALUASI NEWSLETTER, BROSUR DAN
PUBLIKASI LAINNYA
• Harus lebih baik dibandingkan hanya dikirim ke mana dan kepada
siapa
• Berikanlah kuesioner kepada pembaca, kapankah mereka membaca,
di mana, berita apakah yang menjadi favorit dan tidak favorit, berita
apakah yang ingin mereka baca dan lain sebagainya.
56
57. TEKNIK PENELITIAN LAINYA
• Teknik penelitian lainya adalah wawancara mendalam dan fokus
group discussion untuk meneliti kebiasaan membnaca
• Teknik lainnya adalah build response mechanism pada brosur seperti
reply cards, toll-free numbers, email dan lain sebagainya.
• Lakukanlah pelacakan seberapa banyak reply cards, telepon,
kunjungan ke situs sebagai hasil distribusi.
57
58. PENGUKURAN SITUS
• Salah satu cara mengukur situs adalah melakukan pemantauan pada
traffic situs yaitu
• jumlah orang yang mengunjungi situs setiap hari,
• jumlah orang yang mengunjungi situs lebih dari satu kali, lead, dan follow up
baru.
• Dipantau pula halaman yang paling sering dikunjungi atau paling jarang
dikunjungi.
• Patut diingat, bahwa angka juga bukanlah segalanya karena angka
tidak menjelaskan apakah pesan diterima, dipahami atau apakah ada
tindakan berdasarkan pesan.
58
59. PENGUKURAN SITUS
• Jika traffic rendah maka strategi promosi harus dirubah.
• Buatlah fitur feedback, e-mail us, tell us sehingga pembaca dapat
memberikan saran.
• Respon cepat pada setiap pertanyaan, berikan konfirmasi untuk
setiap pertanyaan yang ada dan berikan apresiasi pada pertanyaan
tersebut.
59
60. BENCHMARK
• Benchmark digunakan untuk mengukur perubahan pada tingkat
awareness atau perubahan opini publik.
• Sebelum implementasi program kehumasan, lakukanlah wawancara,
focus group, atau survey untuk mengidentifikasi apa yang dipikirkan
oleh orang atau pendapat mengenai sebuah isu.
• Hal ini akan menjadi tolok ukur pada awal kampanye.
60
61. BENCHMARK
• Mengukur outcomes
• Evaluasi output membantu kita untuk menguji apakah materi dan
aktivitas kita diterima dan publik menerima informasi yang kita
berikan.
• Penting sekali kita harus mengetahui apakah informasi yang kita
sampaikan merubah pemikiran mereka bahkan memberikan inspirasi
bagi mereka untuk bertindak.
• Janganlah memiliki asumsi bahwa ketika berita organisasi kita muncul
di media
61
62. BUKU BACAAN
MODUL MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH
DIKLAT PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS 2016
62
63. DR INDIWAN SETO
WAHJUWIBOWO MSI
STRATEGIC NEW MEDIA
&COMMUNICATION ADVISOR
Indiwanx@gmail.com INSTAGRAM : indiwansetowahju #indiwanseto HP 082112297660
63
Dr Indiwan seto wahjuwibowo MSi
Executive Director at RUMAH PINTAR KOMUNIKASI
Doctoral Degree of Communication Management from Universitas Indonesia
Master Trainer/ Instructor at Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Training Instructor: Cyber PR & Media PR/Communication Management
Lecturer & Researcher at Universitas Multimedia Nusantara
Practice Area:
Cyber PR and Strategic New Media for Public Relations, Strategic Corporate
Communication, Brand Management, Political Public relations, Crisis &
Reputation Management, PR Writing,