Dokumen ini membahas tentang manajemen kendali mutu pada perusahaan konsultan desain. Ia menjelaskan definisi kendali mutu dan tujuannya untuk memastikan konsumen puas dan perusahaan mendapat keuntungan. Dokumen ini juga menjelaskan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam kendali mutu portofolio perusahaan seperti estetika desain, audiens sasaran, standar perusahaan, dan kebutuhan konsumen. Ter
Management quality control pada perusahaan konsultan desain
1. Briefing Karyawan: Quality Control Couplewishes Design Studio
MANAGEMENT QUALITY CONTROL PADA PERUSAHAAN
KONSULTAN DESAIN
I. APA YANG DINAMAKAN QUALITY CONTROL
Manusia sejak awal, sudah memiliki penilaian kebutuhan suatu barang yaitu antara barang
yang baik dan tidak baik. Maka dari sana sudah ada QC, karena sudah ada yang baik dan tidak baik,
berarti masyarakat konsepnya mempunyai keinginan yang lebih maju dan lebih makmur.Dalam
pasar tradisional sering terlihat ada konsep QC yaitu seperti orang yang menjual buah-buahan, ada
yang dipisah-pisahkan antara yang besar dengan harga yang mahal dan yang kecil dengan harga
yang lebih murah, dan ada juga yang dicampur, pembeli tidak boleh memilih. Berarti dari sana ada
konsep QC.Quality Control adalah proses Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan
statistik sebagai analisa angka-angka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan
estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang
dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject).
Tujuan pengusaha menjalankan QC adalah untuk mencari just to the pointdengan cara yang
fleksible dan untuk menjamin agar konsumen merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan
mendapatkan keuntungan.Dalam hal ini, kita sebagai konsultan desain harus peka terhadap Quality
Control karena mengingat usaha kita yang berkaitan langsung terhadap consumer satisfaction. Hal
yang harus melewati proses Quality control yaitu saat mempresentasikan portfolio perusahaan
kepada klien, saat menerima hasil produksi baik itu cetak maupun audio visual dari partner
perusahaan, saat divisi desain baru selesai tahap pengerjaan desain, dan lain-lain.
II. ASPEK QUALITY CONTROL PORTFOLIO DALAM KONSULTAN DESAIN
a. Estetika Desain
b. Target Audience
c. Standard Perusahaan
d. Consumer Needs
Dan perlu diketahui bahwa yang berwenang untuk melakukan quality control bisa siapa saja
asalkan orang tersebut memenuhi kualifikasi yang dituntut dalam pekerjaannya yaitu Quality
Control, dan kualifikasinya yaitu adalah orang tersebut mengerti dan paham teori-teori yang
berkaitan tentang ilmu desain serta memiliki sense of art dalam rangka memenuhi aspek QC yang
pertama, harus memahami dan mengerti dengan siapa portfolio tersebut akan kita presentasikan?
Apakah dengan perusahaan kecil, menengah, ataupun besar? Karena harus diperhatikan bahwa
standard quality control yang dimiliki oleh setiap klien berbeda-beda. Yang ketiga orang tersebut
harus memahami standard yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri karena kemungkinan dapat
terjadi perbedaan sudut pandang antara perusahaan dengan orang tersebut karena terkait masalah
sudut pandang individu, yang terakhir yaitu harus peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh klien,
untuk catatan jangan pernah melakukan suatu inisiatif yang tidak perlu dilakukan,karena dalam hal
ini sangat beresiko terhadap image perusahaan yang diterima oleh klien. Lakukanlah inisiatif-inisiatif
yang memang diperlukan saat itu tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang
terkait dengan image perusahaan, sudut pandang konsumen, serta standard perusahaan.