Puskesmas merencanakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan melakukan pemetaan sasaran prioritas, mempersiapkan fasilitas dan sumber daya, menerapkan protokol kesehatan, menetapkan koordinator, memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, mendistribusikan dan menyimpan vaksin secara merata. Standar penyimpanan vaksin dilakukan dengan mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan, membersihkan area pen
Puskesmas merencanakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan melakukan pemetaan sasaran prioritas, mempersiapkan fasilitas dan sumber daya, menerapkan protokol kesehatan, menetapkan koordinator, memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, mendistribusikan dan menyimpan vaksin secara merata. Standar penyimpanan vaksin dilakukan dengan mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan, membersihkan area pen
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfQhayyoungQayyum
1. Dokumen tersebut membahas panduan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Moderna, termasuk penyimpanan, administrasi, pelaporan, dan percepatan pelacakan selama masa PPKM Darurat.
Etika batuk merupakan cara penting untuk mencegah penyebaran infeksi di sumbernya dengan menutupi mulut dan hidung saat batuk, membuang tisu yang terpakai, mencuci tangan, dan menggunakan masker saat batuk. SOP ini memberikan pedoman untuk menerapkan etika batuk di seluruh unit puskesmas guna mencegah penularan penyakit.
Dokumen ini membahas prosedur pemberian vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kerinci Kanan yang mencakup penyiapan peralatan dan tempat pelayanan, jadwal pelaksanaan, tahapan pelayanan mulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi, pencatatan, dan observasi pasca vaksinasi, serta panduan penyimpanan dan penanganan vaksin.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
COVID-19 dan perkhidmatan pergigian telah menghadapi cabaran baru berikutan wabak COVID-19. Langkah-langkah pencegahan seperti pemantapan kawalan infeksi, penggunaan alat perlindungan diri, pengurusan bilik rawatan dan prosedur rawatan perlu diperkukuhkan untuk mengurangkan risiko penularan. Perkhidmatan pergigian juga perlu mengikut norma baharu untuk memastikan keselamatan pesakit dan kakitangan.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi WHO untuk tempat kerja dalam mencegah penyebaran COVID-19, termasuk melakukan penilaian risiko bagi pekerja yang berpotensi terpapar, mengembangkan rencana aksi pencegahan dan mitigasi, serta melindungi kesehatan, keselamatan, dan keamanan karyawan. Dokumen tersebut juga membahas pedoman kewaspadaan isolasi seperti menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, menggunak
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan imunisasi PCV, termasuk manajemen vaksin dan logistik, jadwal dan cara pemberian vaksin, serta strategi pelaksanaan yang memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfQhayyoungQayyum
1. Dokumen tersebut membahas panduan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Moderna, termasuk penyimpanan, administrasi, pelaporan, dan percepatan pelacakan selama masa PPKM Darurat.
Etika batuk merupakan cara penting untuk mencegah penyebaran infeksi di sumbernya dengan menutupi mulut dan hidung saat batuk, membuang tisu yang terpakai, mencuci tangan, dan menggunakan masker saat batuk. SOP ini memberikan pedoman untuk menerapkan etika batuk di seluruh unit puskesmas guna mencegah penularan penyakit.
Dokumen ini membahas prosedur pemberian vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kerinci Kanan yang mencakup penyiapan peralatan dan tempat pelayanan, jadwal pelaksanaan, tahapan pelayanan mulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi, pencatatan, dan observasi pasca vaksinasi, serta panduan penyimpanan dan penanganan vaksin.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
COVID-19 dan perkhidmatan pergigian telah menghadapi cabaran baru berikutan wabak COVID-19. Langkah-langkah pencegahan seperti pemantapan kawalan infeksi, penggunaan alat perlindungan diri, pengurusan bilik rawatan dan prosedur rawatan perlu diperkukuhkan untuk mengurangkan risiko penularan. Perkhidmatan pergigian juga perlu mengikut norma baharu untuk memastikan keselamatan pesakit dan kakitangan.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi WHO untuk tempat kerja dalam mencegah penyebaran COVID-19, termasuk melakukan penilaian risiko bagi pekerja yang berpotensi terpapar, mengembangkan rencana aksi pencegahan dan mitigasi, serta melindungi kesehatan, keselamatan, dan keamanan karyawan. Dokumen tersebut juga membahas pedoman kewaspadaan isolasi seperti menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, menggunak
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan imunisasi PCV, termasuk manajemen vaksin dan logistik, jadwal dan cara pemberian vaksin, serta strategi pelaksanaan yang memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
MANAGEMEN VAKSINATOR
1. dr. SITI MASITHOH
SOP MANAJEMEN VAKSIN
RS BHAYANGKARA LEMDIKLAT POLRI
TUGAS KELOMPOK
PELATIHAN VAKSINATOR COVID-19
RS BHAYANGKARA LEMDIKLAT POLRI
2. PENGERTIAN
Imunisasi adalah suatu cara untuk
meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyaki, dalam
hal ini adalah pemeberian vaksin covid-19
4. Peralatan yang diperlukan
1. APD (Masker, Handscoen, Face shield, Apron, Hazmat suit)
2. Hand sanitizer / sabun cuci tangan
3. Safety box
4. Spuit disposable 1 cc
5. Alkohol swab
6. Vaksin Covis yang akan dipergunakan
7. Anafilaktik kit
8. Buku catatan dan pelaporan vaksin
5. Prosedur Penyimpanan
Prosedur/manajemen penyimpanannya, vaksin COVID-19 dengan
suhu penyimpanan 2-8 °C
1.Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari
langsung.
2.Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang
belum memiliki vaccine refrigeratorstandar (buka atas sesuai Pre-
Kualifikasi WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/
rumah tangga.
3.Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator.
6.
7. Pengelolaan vaksin saat pelayanan
1. Kordinator imunisasi menyiapkan vaksin
untuk dibawa ke ruang pelayanan vaksinasi
menggunakan vaccine carrier.
2. Pastikan Vaccine Carrier bersih dan tidak
boleh terpapar sinar mata hari langsung.
Vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada
spons atau busa penutup vaccine carrier,
sedangkan vaksin yang belum dipakai tetap
disimpan di dalam vaccine carrier.
3. Vaksin yang akan dipakai harus dipantau
kualitasnya dengan memperhatikan: belum
kadaluarsa, disimpan dalam suhu 2-8 ℃,
label masih ada, dan tidak terendam air.
4. Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan
dibawa kembali ke ruang penyimpanan untuk
disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu 2
– 8 ℃. Vaksin tersebut didahulukan
penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
5. Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya,
petugas bertanggung jawab mengembalikan sisa
vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke
ruang penyimpanan sesuai SOP
8.
9. Prosedur Vaksinasi
1. Orang yang akan melakukan vaksin menunggu di ruang tunggu sebelum
melakukan pendaftaran ditempat yang telah disediakan sesuai protokol
kesehatan dgn menjaga jarak 1-2 meter, memakai masker dan mencuci tangan
sebelum masuk area tunggu dan pendaftaran
2. Peserta membawa kartu imunisasi dan KTP untuk dilakukan pendaftaran dan
validasi data
3. Masuk area pendaftaran dgn menjaga jarak antar peserta vaksin
4. Mendaftar dan memvalidasi data sesuai dgn tanda pengenal (KTP)
10.
11. Prosedur Vaksinasi
1. Meja kedua disesuaikan dengan tenaga kesehatan yang tersedia / disarankan >
dari 1 meja
2. Peserta kemudian menuju meja kedua sambil membawa kartu imunisasi untuk
dilakukan skrining vaksin covid 19, anamnesa dan edukasi tentang vaksin covid
19
3. Dengan menerapkan protokol kesehatan dilakukan skrining awal
(comorbid,tanda vital)
4. Setelah dilakukan skrining, kemudian dilakukan anamnesa awal
5. Setelah selesai di skrining dan dilakukan anamnesa peserta vaksin menuju
ruang tunggu imunisasi dgn membawa kartu nomor urut untuk dilakukan vaksin
12.
13. Prosedur Vaksinasi
1. Meja ketiga disesuaikan dengan tenaga kesehatan yang tersedia/ disarankan >
dari 1 meja dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan dgn jaga jarak,
menggunakan APD lengkap
2. Dilakukan imunisasi peserta vaksin sesuai nomor urut yang di dapat dari meja
kedua
3. Setelah dilakukan imunisasi peserta dipersilahkan menuju meja keempat
14.
15. Prosedur Vaksinasi
1. Di meja keempat ini peserta diminta menunggu di tempat yang telah
disediakan dengan mematuhi protokol kesehatan selama 30 menit
guna melihat adanya reaksi KIPI yang terjadi setelah dilakukan
imunisasi/vaksin covid 19
16.
17.
18. KIPI
Hal yang
perlu
diperhatikan SPO Imunisasi Covid-19
1.Pelaporan dan Pencatatan Vaksin
2.Kartu Imunisasi
3.Form Skrining dan Anamnesa
Dokumen
1.Poli Umum
2.IGD
Unit
Terkait
20. Prosedur manajemen limbah vaksinasi covid 19 yaitu : untuk
Pembuangan Bekas Vaksin dikumpulkan menjadi 1 safety box di
Wrapping, lalu dengan perjanjian MOU pihak ketiga, limbah medis
diambil oleh PT. Jalan Hijau sebagai transportir, kemudian
dimusnahkan dengan incenerator oleh PT. WASTEC