SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH SENI KONTEMPORER 
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI INFORMASI 
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL 
Disusun oleh : 
Nama NIM 
1. Kanthi Pangastuti 201391003 
2. Chomsiyah 201391004 
3. Eko Okta Fian Aris Susanto 201391012 
4. Joko Mulyono 
5. Nisa Nurjanah 
6. Ali 
7. Ade 
8. Desi 
PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN 
ISTA AL-KAMAL 
JAKARTA 
2013 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta 
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan suatu apapun. 
Shalawat dan salam semoga senantisa terlimpahcurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, tabi'in dan tabi'atnya. Dan semoga syafaatnya 
akan menyertai kita di hari pembalasan kelak. 
Makalah ini dibuat sebagai tugas Sejarah Seni Rupa & Desain pada program 
perkuliahan karyawan Institut Sains dan Teknologi Al – Kamal Jakarta. Terimakasih kami 
ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. 
Sepenuhnya penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat 
jauh dari sempurna. Karenanya, saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan di masa-masa 
mendatang. 
Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi warga belajar Institut Sains 
dan Teknologi Al – Kamal pada khususnya, dan pembaca pada umumnya. 
Jakarta, November 2013 
Tim Penyusun
DAFTAR ISI 
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i 
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii 
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 
C. Tujuan ................................................................................................... 1 
BAB II ISI 
A. Pengertian Seni Kontemporer....................................................................... 3 
B. Sejarah Seni Kontemporer ........................................................................... 4 
C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia ........................................... 7 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11 
B. Saran .............................................................................................. 11 
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12
DAFTAR GAMBAR 
1. Gambar 1. Pagelaran musik ‘Beringin Kurung’, Karya Nyoman Sadra dalam rangkaian acara 
Art Summit Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber 
www.store.tempo.co) 
2. Gambar 2. Seni Lukis Kontemporer yang tidak lagi meniru Alam 
3. Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi 
4. Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia 
5. Gambar 5. Seni rupa ‘Adik Kakak’ karya Basuki Abdullah 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana seni tersebut 
terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita mengenai 
seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu 
saja sumber tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk 
itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa 
kontemporer. 
Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebut memiliki 
nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi 
seni lukis, seni tari, seni patung dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni 
rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat. Ini sebagai 
pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang 
berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah 
seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman. 
B. Rumusan Masalah 
Adapun makalah yang kami buat ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian tentang seni kontemporer. 
2. Untuk mengetahui perkembangan seni kontemporer di Indonesia. 
3. Untuk mengetahui contoh jenis-jenis dan karya seni kontemporer. 
C. Tujuan 
1 
Di dalam pembuatan makalah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Diantara tujuan 
tersebut adalah sebagai berikut : 
1. Memperluas pengetahuan mengenai seni kontemporer. 
2. Memperkenalkan karya seni kontemporer. 
3. Sebagai media belajar yang menyenangkan. 
4. Untuk dijadikan sumber informasi di perpustakaan.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Seni Kontemporer 
Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kesenian. Di samping itu, 
Indonesia memiliki beragam kekayaan berupa kebudayaan tradisional dan modern, yang 
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seni sendiri merupakan salah satu unsur budaya yang 
hidup di dalam masyarakat. Sementara seni kontemporer merupakan bagian dari seni modern 
yang sedang berkembang di Indonesia, yang mana terlihat dari banyaknya karya seni 
kontemporer yang dihasilkan oleh para seniman dalam negeri. Contohnya adalah pagelaran 
instrument musik kontemporer yang diberi judul “otot kawat balung wesi” dan “beringin kurung” 
karya Nyoman Sadra. Nyoman Sadra menggunakan telur dan gergaji sebagai instrument 
musiknya. 
Gambar 1. Pagelaran musik ‘Beringin Kurung’, Karya Nyoman Sadra dalam rangk aian acara Art Summit 
Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co) 
3 
Kontemporer itu sendiri artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang 
terjadi di masa sekarang. Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas 
ruang dan waktu, tidak berpatokan pada suatu periodisasi seperti abad ke-20, abad ke-21 dan 
setelahnya.
Seni Kontemporer merupakan istilah umum yang digunakan di Negara Barat semenjak 
Perang Dunia II. Perkembangan Seni Kontemporer terpengaruh oleh dampak modernisasi. 
Sementara di Indonesia sendiri, Seni Kontemporer berkembang seiring dengan bertambahnya 
ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni. Selain itu, penyebab 
lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang berbeda, pilihan 
artistik dan pilihan presentasi karya. 
Menurut salah seorang pemerhati seni Yasraf Amir Piliang menyebutkan bahwa 
pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat 
modern. Sedangkan dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata, yaitu co 
dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah, 
seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang 
dilakoni. 
B. Sejarah Seni Kontemporer 
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sejarah seni kontemporer, maka harus terlebih 
dahulu menelusuri awal perubahan dari seni itu sendiri, dimana seni kontemporer merupakan 
suatu pelepasan dari seni itu sendiri. Contohnya pada seni lukis. Seni lukis mulai 
memperlihatkan “sikap anehnya” setelah fotografi ditemukan pada abad 19. Beberapa ahli 
sejarah seni berpendapat bahwa penemuan fotografi telah mengakhiri otoritas seni lukis dalam 
hal “meniru alam”. Konsep art imitating nature dengan sendirinya mendekati kepunahan. Tidak 
ada seniman gila yang mau bersaing dengan fotografi dalam beberapa hal, seperti : kecepatan, 
ketepatan, keakuratan dan kemiripan. Masa itu disebut sebagai masa krisis representasi realitas 
atau awal penyebab kelahiran seni lukis modern.
Gambar 2. Seni Lukis Kontemporer yang tidak lagi meniru Alam 
Sejak itu seni lukis mengambil langkah baru untuk memapankan kembali otoritasnya, 
yaitu menggambar realitas dengan cara yang tidak bisa dilakukan fotografi. Paul Cezanne (ini 
biangnya seni lukis modern) termasuk orang pertama yang menerapkan langkah itu dengan 
melukis efek pencerapan dari realitas. Dia menggambarkan pandangan subyektif dari realitas 
dengan memasukkan unsur ketidakpastian di dalamnya. Artinya, persepsi kita terhadap suatu 
objek, baik keragaman sudut pandang maupun keraguan yang kita lihat diakumulasikan ke 
dalam kanvas sebagai konsep menggambar. 
Seni lukis modern mengalami krisis pada awal tahun 1970. Penyebab terjadi krisis ini, 
antara lain, adalah penciptaan karya seni lukis menjadi terlalu mudah. Setiap gaya dari sebuah 
karya yang baru diciptakan seolah-olah telah ada sebelumnya. Karena penciptaan karya yang 
terlalu mudah dan jenis karya seni lukis pun tidak terbatas jumlahnya, maka timbul kekaburan 
batas-batas estetika. Sampai akhirnya ada seruan bahwa segala sesuatu telah sampai pada 
akhir. Kalaupun praktek seni lukis masih berlanjut maka semata-mata hanya menampilkan 
kekosongan makna. Di tengah kekacauan ini seni lukis kontemporer muncul. 
Kemunculan seni lukis kontemporer ditandai dengan tidak ada lagi aturan atau kategori 
yang dipakai untuk menghakimi sebuah karya yang tidak lazim. Aturan-aturan atau kategori-kategori 
adalah apa yang dicari oleh karya seni itu sendiri. Seniman berkarya tanpa aturan 
untuk menemukan aturan dari apa yang telah dilakukannya.
Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi 
Seni lukis kontemporer tidak peduli dengan estetika atau bahkan membuang sama sekali 
proses estetika. Sering kali karya-karya seni lukis ini hanya membuat syock penonton daripada 
kesenangan estetik. Seni lukis ini terkadang tidak bisa lepas dari ideologi politik dan diperalat 
untuk memperjuangkan kepentingan ideologi yang bersifat advokatif. Akibatnya, banyak karya-karya 
lukis kontemporer yang hadir dengan penampilan radikal untuk menarik perhatian. Para 
seniman seni lukis kontemporer yakin bahwa seni bisa digunakan sebagai salah satu alat untuk 
perubahan sosial. 
Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia 
Begitulah seni lukis berubah wajah dari waktu ke waktu hingga berwajah seperti 
sekarang ini. Meskipun demikian ada saja yang mengapresiasi hingga karya tersebut dapat 
bertahan hidup. Di sisi lain ada kekuatan yang bermodal besar yang melegitimasinya menjadi 
sebuah selera. Tentu saja selera pasar. Mereka adalah para pedagang seni dan kolektor-kolektornya. 
Dengan kreativitas “olah” mereka merubah karya seni menjadi komoditi yang
layak dijual. Yang mengejutkan seniman yang “anti pasar” sekalipun tidak mampu menolak 
karyanya dilegitimasi sebagai komoditi. 
C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia 
Antara modern dan kontemporer secara umum tidak dapat dipilah berdasarkan waktu. 
Hal ini mengakibatkan tidak jelasnya pemisah antara kedua istilah tersebut. Istilah modern dan 
kontemporer dalam konteks seni rupa dijelaskan oleh Kramer dalam Dharsono sebagai berikut: 
Pengertian “kontemporer” dibandingkan dengan istilah modern hanya sekedar sebagai 
sekat munculnya perkembangan seni rupa sekitar tahun 70-an dengan menempatkan seniman-seniman 
Amerika seperti David Smith dan Jackson Pollock sebagai tanda peralihan (Dharsono, 
2004: 223). 
Pengertian kontemporer dalam bidang arsitektur memiliki pengertian lain, hal ini 
diungkapkan oleh Kultermann seorang pemikir asal Jerman, “Berdasarkan teori Udo, 
pengertian kontemporer dekat dengan paham post-modern menjelang tahun 1970. Paham baru 
ini menentang kerasionalan paham modern yang dingin dan berpihak pada simbolisme instink” 
(Dharsono, 2004: 223). Dalam istilah seni pengertian ini ditafsirkan lebih lajut oleh Douglas 
Davis, bahwa kontemporer sebagai kembalinya upaya mencari dan mengangkat nilai-nilai 
budaya dan kemasyarakatan atau dalam istilah seni kembali ke konteks. 
Seperti telah kita ketahui, seni kontemporer dalam bahasa Indonesia padanannya adalah 
“seni masa kini” atau juga “seni mutakhir”. Dalam khazanah seni modern yang telah berusia 
ratusan tahun, kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi yang 
berkepanjangan. 
Istilah seni kontemporer justru banyak menimbulkan kebingungan. Istilah seni 
kontemporer dalam arti seni masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 50-an. Pada waktu 
itu, karya seni masa kini hanya menyangkut nama-nama Picasso, Matisse, Braque dan lain-lain. 
Periode berikutnya adalah pendobrakan yang lengkap terhadap asas-asas seni rupa tradisi 
Barat. Bahkan, akhirnya pendobrakan ini semakin beraneka ragam. Dipengaruhi oleh semangat 
individualisme dengan jumlah pelukis yang semakin banyak maka seni kontemporer ini semakin 
dipadati oleh seni individual di mana setiap seniman berusaha untuk saling berbeda satu sama 
lain (Popo Iskandar, 2000:30).
Ditinjau dari sudut ini seni kontemporer bukanlah konsep tetap. Seni kontemporer 
adalah dimensi waktu yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan 
zamannya. 
Kiranya hanya satu indikasi yang bisa dijadikan titik terang istilah seni kontemporer, 
yakni lahir dan berkembang dalam khazanah dan ruang lingkup seni modern. Hal ini di pertegas 
dalam buku AWAS! Recent art from Indonesia: Seni rupa kontemporer muncul setelah seni rupa 
modern. 
Berlangsungnya perayaan ‘Boom seni lukis’ di akhir tahun 80-an dan awal akhir 90-an 
seniman bergerak cepat menembus, melintas batas-batas tradisional negara yang membatasi 
identitasnya. Kelangsungan seni rupa kontemporer tidak lagi mengusung semangat hebat, 
pemberontakan dan penyangkalan seperti pendahulunya di tahun 70-an (seni modern) tetapi 
melangsungkan negosiasi dengan berbagai senimanan baru, perubahan-perubahan yang serba 
cepat, peluang dan tentunya juga gemerlapnya pasar (Rizki A Zaelani, 1999:92). 
Setiawan Sabana, tokoh pendidik, perupa, yang juga seorang dekan FSRD (Fakultas Seni 
Rupa dan Desain) ITB mengungkapkan, sesuai dengan hasil penelitiannya mengenai “Seni Rupa 
Kontemporer Asia Tenggara” yang dilakukannya selama 4 tahun, bahwa yang membedakan 
antara seni rupa modern dan kontemporer adalah sebagai berikut: 
Seni Rupa Modern : 
1. Memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak menjadi perhatian 
yang signifikan dan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup 
dalam musium saja. 
2. Adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung). 
3. Tema-tema sosial cenderung ditolak. 
4. Kurang memperhatikan budaya lokal. 
Seni Rupa Kontemporer : 
1. Tradisi diangkat kembali, misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas. 
2. Tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni. 
3. Berbaurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art. 
4. Masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap 
kesementaraan.
5. Dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi sesuatu yang perlu/ 
harus bertahan. 
6. Budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian. 
Selanjutnya ia menyimpulkannya bahwa fenomena seni rupa kontemporer Indonesia 
merupakan suatu refleksi, pencerminan evaluasi kembali, sikap evaluatif dan pencarian akan 
potensi-potensi kultural yang baru di negeri ini dan merupakan bentuk kesadaran baru dalam 
era global. 
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius 
Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. 
Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer 
pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku 
atau mungkin dianggap usang. 
Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling 
menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara 
televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja. 
Gambar 5. Seni rupa ‘Adik Kak ak ’ k arya Basuk i Abdullah 
Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian 
minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer 
Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, “Lukisan kontemporer 
semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-
kota besar. Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan 
interior ruangannya berkonsep modern.”
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Sebagai kesimpulan, Seni Kontemporer dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni 
yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih 
tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni 
kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang 
sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan 
situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. 
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. 
Dan Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika 
Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung 
pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni 
rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian 
yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. 
B. Saran 
Saran kami untuk penyajian makalah yang mencakup seni rupa kontemporer dimana seharusnya 
materi yang disajikan lebih lengkap. Namun hal tersebut dikarenakan kurangnya materi yang 
ada di media-media dan semoga dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui segalah 
sesuatu yang ada di dalam makalah ini . 
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://www.anneahira.com/pengertian-seni-kontemporer.htm diakses pada 16 November 2013 
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer diakses pada 14 November 2013 
3. http://www.slideshare.net/mpratriya/seni-kontemporer diakses pada 16 November 2013 
4. http://abasshare.blogspot.com/2013/03/bab-i-pendahuluan-a_9.html diaksess pada 20 
November 2013 
5. http://seni-syakiyahrosi.blogspot.com/2013/02/seni-rupa-modern-atau-kontenporer.html diakses 
pada 20 November 2013
6. http://bct222renita.wordpress.com/sejarah-seni-lukis-kontemporer/ diakses pada 20 November 
2013 
http://nurmalamala12.wordpress.com/2012/03/24/seni-rupa-kontemporer/ diakses pada 20 
November
Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup] 
Seni lukis 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 
Ada usul agar Lukisan digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan) 
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni 
lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. 
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi 
untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, 
papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang 
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada 
media yang digunakan. 
Daftar isi 
 1 Sejarah umum seni lukis 
o 1.1 Zaman prasejarah 
o 1.2 Seni lukis zaman klasik 
o 1.3 Seni lukis zaman pertengahan 
o 1.4 Seni lukis zaman Renaissance 
o 1.5 Art nouveau 
 2 Sejarah seni lukis di Indonesia 
 3 Aliran seni lukis 
o 3.1 Surrealisme 
o 3.2 Kubisme 
o 3.3 Romantisme 
o 3.4 Plural painting 
o 3.5 Badingkut(isme) 
o 3.6 Aliran lain 
 4 Abstraksi 
 5 Pelukis terkenal Indonesia 
 6 Lihat pula 
Sejarah umum seni lukis 
Zaman prasejarah 
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah 
memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari 
kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang 
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah 
yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu 
menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah 
jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. 
Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat 
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik. 
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, 
atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra 
(dua dimensi, dimensi datar). 
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek 
alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar 
tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman 
si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk 
yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh 
pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor 
banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari 
pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. 
Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih 
banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai 
mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila 
diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka 
mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu 
sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka 
bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan 
seni. 
Seni lukis zaman klasik 
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan: 
 Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) 
 Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii), 
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di 
alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa 
seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. 
Seni lukis zaman pertengahan 
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama pada zaman pertengahan, seni lukis mengalami 
penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa 
sejalan dengan realitas. 
Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit 
sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". 
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang 
melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan 
unsur bentuk yang "benar" dari benda). 
Seni lukis zaman Renaissance 
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan 
(termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. 
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan 
modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap 
kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni 
zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut 
kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze 
menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. 
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah: 
 Tomassi 
 Donatello 
 Leonardo da Vinci 
 Michaelangelo 
 Raphael 
Art nouveau 
Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang 
dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian 
tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan 
mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh 
produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan, 
karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan 
terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam. 
Sejarah seni lukis di Indonesia 
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. 
Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak 
pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa 
mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian 
melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia 
yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia 
tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga 
perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat 
banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah 
"kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema 
yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh 
ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas 
yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih 
sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. 
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme 
membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari 
kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap 
sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. 
Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan 
konsepsi. 
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan 
oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, 
dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang 
pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul 
berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis 
konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk 
apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi. 
Aliran seni lukis 
Surrealisme 
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di 
dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha 
untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian 
dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus 
mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali 
Kubisme 
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk 
geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh 
terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso. 
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini 
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan 
alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. 
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada 
pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri pada zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal 
dari aliran ini adalah Raden Saleh. 
Plural painting 
Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi 
untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa 
visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, 
untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah 
tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, 
atau multi-style... 
Badingkut(isme) 
Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry 
Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan temuan 
dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan 
maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni instalasi), atau 
karya seni tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan 
generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan (performance art), dan 
teater. 
Tentang "Badingkut" untuk seni tata panggung teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam 
sebuah bukunya "Badingkut: Di antara tiga jalan teater". 
Aliran lain 
 Ekspresionisme 
 Dadaisme 
 Fauvisme 
 Neo-Impresionisme 
 Realisme 
 Naturalisme 
 De Stijl 
Abstraksi 
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang 
berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari 
peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan
objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut 
juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
Pengertian Seni Bangunan 
Ialah segala hasil perwujudan manusia dalam bentuk bangunan, yang 
mengandung keutuhan/ kesatuan dengan agama (ritual) dan kehidupan budaya 
masyarakat. Yang tercakup dalam bangunan yaitu : 
Kemampuan merancang, dan membangun. 
2. Mewujudkan seni bangunannya menurut bermacam- macam prinsip seperti : bentuk, 
konstruksi. bahan, fungsi dan keindahan 
2.2 Jenis-Jenis Seni Bangunan Hindu 
1) Bangunan Candi 
Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa 
kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk 
memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja 
Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai: 
- Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur 
- Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi 
Bajang Ratu 
- Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan 
- Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi 
Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari 
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian 
- Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi 
empat, ujur sangkar atau segi 20) 
- Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung 
- Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka 
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system 
dalam pengelempokan candi, yaitu: 
- Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – 
tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan 
- System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di 
belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran 
2) Bangunan pura 
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan 
di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman 
pengaruh dari candi penataran yaitu: 
- Halaman depan terdapat balai pertemuan 
- Halaman tengah terdapat balai saji 
- Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa 
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang 
berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar) 
- Pura agung, didirikan di komplek istana 
- Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
- Pura subak, didirikan di daerah pesawahan 
- Pura laut, didirikan di tepi pantai 
3) Bangunan Puri 
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat 
keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat 
kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb. 
2.3 Seni Hias Bangunan Hindu 
Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang 
dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa 
Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, 
yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan candi dibedakan 
menjadi dua macam, yaitu: 
1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur 
bangunan candi, contohnya: 
- Hiasan mahkota pada atap candi 
- Hisana menara sudut pada setiap candi 
- Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu 
- Hiasan makara, simbar filaster,dll 
1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / 
bidang candi, contohnya
- Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada 
candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara 
- Hiasan flora dan fauna 
- Hiasan pola geometris 
- Hiasan makhluk khayangan 
Kesimpulan 
Seni bangunan Hindu dapat dibagi menjadi bangunan candi, bangunan pura 
dan bangunan puri. Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung 
Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi 
selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora 
dan fauna serta mahluk ajaib.

More Related Content

What's hot

Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK MultimediaContoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Muhamad Nursidik
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
Coral Reef
 
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeriSejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
D. Syafa'atul Anbiya
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Syaiful Ahdan
 
Contoh proposal osis
Contoh proposal osisContoh proposal osis
Contoh proposal osis
andikbambang
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Rini Adiani
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
idasilfia
 
Laporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyahLaporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyah
Alfiyah Nur Fadhilah
 
Biografi bj habibie
Biografi bj habibieBiografi bj habibie
Biografi bj habibie
rentalkomputer1
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Khoiril Anam
 
Proposal diesnatalis universitas by pungkivication
Proposal diesnatalis universitas by pungkivicationProposal diesnatalis universitas by pungkivication
Proposal diesnatalis universitas by pungkivication
Pungki Ariefin
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiPenggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Vivi Silvia
 
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan RusiaRevolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Anisa Salma
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Sriwijaya University
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industri
Ai Roudatul
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 

What's hot (20)

Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK MultimediaContoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
 
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeriSejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
Sejarah indonesia pergolakan di dalam negeri
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Contoh proposal osis
Contoh proposal osisContoh proposal osis
Contoh proposal osis
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Laporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyahLaporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyah
 
Biografi bj habibie
Biografi bj habibieBiografi bj habibie
Biografi bj habibie
 
Makalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiiiMakalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiii
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
 
Proposal diesnatalis universitas by pungkivication
Proposal diesnatalis universitas by pungkivicationProposal diesnatalis universitas by pungkivication
Proposal diesnatalis universitas by pungkivication
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiPenggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
 
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan RusiaRevolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
 
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eeaEjaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industri
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 

Similar to Makalah seni kontemporer

Makalah senrup2
Makalah senrup2Makalah senrup2
Makalah senrup2
Dani Ibrahim
 
Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3Retno Damayanti
 
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
sillvypatricia
 
pkm gt
pkm gtpkm gt
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
Dani Ibrahim
 
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPAMAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
defrisiswanto
 
laporan
laporanlaporan
laporan
Dani Ibrahim
 
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPAMODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
PPGhybrid3
 
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kont
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kontKb3 sen rupa_trad_mod_dan_kont
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kontAre Juice Nyoman
 
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modernApresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
Dani Ibrahim
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modern
Dani Ibrahim
 
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modernMakalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
Dani Ibrahim
 
seni kontemporer guru Paryono.pptx
seni kontemporer guru Paryono.pptxseni kontemporer guru Paryono.pptx
seni kontemporer guru Paryono.pptx
paryonoart1
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
Dani Ibrahim
 
Laporan full1
Laporan full1Laporan full1
Laporan full1
Bnzly BK
 
Kti prilo
Kti priloKti prilo
Kti prilo
prilopradana28
 

Similar to Makalah seni kontemporer (20)

Makalah senrup2
Makalah senrup2Makalah senrup2
Makalah senrup2
 
Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3
 
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
pameran karya seni rupa & kritik karya seni rupa
 
pkm gt
pkm gtpkm gt
pkm gt
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPAMAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
 
Kae 1 (1)
Kae 1 (1)Kae 1 (1)
Kae 1 (1)
 
laporan
laporanlaporan
laporan
 
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPAMODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
MODUL VI SENI BUDAYA KB1: KEASI SENI RUPA
 
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kont
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kontKb3 sen rupa_trad_mod_dan_kont
Kb3 sen rupa_trad_mod_dan_kont
 
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modernApresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modern
 
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modernMakalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
 
seni kontemporer guru Paryono.pptx
seni kontemporer guru Paryono.pptxseni kontemporer guru Paryono.pptx
seni kontemporer guru Paryono.pptx
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
 
Laporan full1
Laporan full1Laporan full1
Laporan full1
 
Kti prilo
Kti priloKti prilo
Kti prilo
 

More from Dani Ibrahim

Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Dani Ibrahim
 
Makalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisionalMakalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisional
Dani Ibrahim
 
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modernLatar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
Dani Ibrahim
 
Aliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupaAliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupa
Dani Ibrahim
 
Lapora nnya ute
Lapora nnya uteLapora nnya ute
Lapora nnya ute
Dani Ibrahim
 
Ibrani
IbraniIbrani
Ibrani
Dani Ibrahim
 
Intisari
IntisariIntisari
Intisari
Dani Ibrahim
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modern
Dani Ibrahim
 
Laporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisiLaporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisi
Dani Ibrahim
 
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Dani Ibrahim
 
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
Dani Ibrahim
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Dani Ibrahim
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
Dani Ibrahim
 
Reproduction system2
Reproduction system2Reproduction system2
Reproduction system2
Dani Ibrahim
 
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Dani Ibrahim
 
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
Dani Ibrahim
 

More from Dani Ibrahim (20)

Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni patung
Seni patungSeni patung
Seni patung
 
Makalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisionalMakalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisional
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modernLatar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
 
Aliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupaAliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupa
 
Lapora nnya ute
Lapora nnya uteLapora nnya ute
Lapora nnya ute
 
Ibrani
IbraniIbrani
Ibrani
 
Intisari
IntisariIntisari
Intisari
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modern
 
Laporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisiLaporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisi
 
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
 
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
Reproduction system2
Reproduction system2Reproduction system2
Reproduction system2
 
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
Menjadijuaraosnastronomi 121220094045-phpapp02
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
 
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
Kehancuranbumitahun2053 121204150230-phpapp02
 

Makalah seni kontemporer

  • 1. MAKALAH SENI KONTEMPORER FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Disusun oleh : Nama NIM 1. Kanthi Pangastuti 201391003 2. Chomsiyah 201391004 3. Eko Okta Fian Aris Susanto 201391012 4. Joko Mulyono 5. Nisa Nurjanah 6. Ali 7. Ade 8. Desi PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN ISTA AL-KAMAL JAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan suatu apapun. Shalawat dan salam semoga senantisa terlimpahcurahkan kepada junjungan kita Nabi
  • 2. Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, tabi'in dan tabi'atnya. Dan semoga syafaatnya akan menyertai kita di hari pembalasan kelak. Makalah ini dibuat sebagai tugas Sejarah Seni Rupa & Desain pada program perkuliahan karyawan Institut Sains dan Teknologi Al – Kamal Jakarta. Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Sepenuhnya penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Karenanya, saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan di masa-masa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi warga belajar Institut Sains dan Teknologi Al – Kamal pada khususnya, dan pembaca pada umumnya. Jakarta, November 2013 Tim Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C. Tujuan ................................................................................................... 1 BAB II ISI A. Pengertian Seni Kontemporer....................................................................... 3 B. Sejarah Seni Kontemporer ........................................................................... 4 C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia ........................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 11 B. Saran .............................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12
  • 4. DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Pagelaran musik ‘Beringin Kurung’, Karya Nyoman Sadra dalam rangkaian acara Art Summit Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co) 2. Gambar 2. Seni Lukis Kontemporer yang tidak lagi meniru Alam 3. Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi 4. Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia 5. Gambar 5. Seni rupa ‘Adik Kakak’ karya Basuki Abdullah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana seni tersebut terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita mengenai seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu saja sumber tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa kontemporer. Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebut memiliki nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi seni lukis, seni tari, seni patung dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat. Ini sebagai pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman. B. Rumusan Masalah Adapun makalah yang kami buat ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
  • 5. 1. Untuk mengetahui pengertian tentang seni kontemporer. 2. Untuk mengetahui perkembangan seni kontemporer di Indonesia. 3. Untuk mengetahui contoh jenis-jenis dan karya seni kontemporer. C. Tujuan 1 Di dalam pembuatan makalah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Diantara tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memperluas pengetahuan mengenai seni kontemporer. 2. Memperkenalkan karya seni kontemporer. 3. Sebagai media belajar yang menyenangkan. 4. Untuk dijadikan sumber informasi di perpustakaan.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seni Kontemporer Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kesenian. Di samping itu, Indonesia memiliki beragam kekayaan berupa kebudayaan tradisional dan modern, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seni sendiri merupakan salah satu unsur budaya yang hidup di dalam masyarakat. Sementara seni kontemporer merupakan bagian dari seni modern yang sedang berkembang di Indonesia, yang mana terlihat dari banyaknya karya seni kontemporer yang dihasilkan oleh para seniman dalam negeri. Contohnya adalah pagelaran instrument musik kontemporer yang diberi judul “otot kawat balung wesi” dan “beringin kurung” karya Nyoman Sadra. Nyoman Sadra menggunakan telur dan gergaji sebagai instrument musiknya. Gambar 1. Pagelaran musik ‘Beringin Kurung’, Karya Nyoman Sadra dalam rangk aian acara Art Summit Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co) 3 Kontemporer itu sendiri artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang terjadi di masa sekarang. Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas ruang dan waktu, tidak berpatokan pada suatu periodisasi seperti abad ke-20, abad ke-21 dan setelahnya.
  • 7. Seni Kontemporer merupakan istilah umum yang digunakan di Negara Barat semenjak Perang Dunia II. Perkembangan Seni Kontemporer terpengaruh oleh dampak modernisasi. Sementara di Indonesia sendiri, Seni Kontemporer berkembang seiring dengan bertambahnya ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni. Selain itu, penyebab lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang berbeda, pilihan artistik dan pilihan presentasi karya. Menurut salah seorang pemerhati seni Yasraf Amir Piliang menyebutkan bahwa pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat modern. Sedangkan dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata, yaitu co dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah, seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang dilakoni. B. Sejarah Seni Kontemporer Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sejarah seni kontemporer, maka harus terlebih dahulu menelusuri awal perubahan dari seni itu sendiri, dimana seni kontemporer merupakan suatu pelepasan dari seni itu sendiri. Contohnya pada seni lukis. Seni lukis mulai memperlihatkan “sikap anehnya” setelah fotografi ditemukan pada abad 19. Beberapa ahli sejarah seni berpendapat bahwa penemuan fotografi telah mengakhiri otoritas seni lukis dalam hal “meniru alam”. Konsep art imitating nature dengan sendirinya mendekati kepunahan. Tidak ada seniman gila yang mau bersaing dengan fotografi dalam beberapa hal, seperti : kecepatan, ketepatan, keakuratan dan kemiripan. Masa itu disebut sebagai masa krisis representasi realitas atau awal penyebab kelahiran seni lukis modern.
  • 8. Gambar 2. Seni Lukis Kontemporer yang tidak lagi meniru Alam Sejak itu seni lukis mengambil langkah baru untuk memapankan kembali otoritasnya, yaitu menggambar realitas dengan cara yang tidak bisa dilakukan fotografi. Paul Cezanne (ini biangnya seni lukis modern) termasuk orang pertama yang menerapkan langkah itu dengan melukis efek pencerapan dari realitas. Dia menggambarkan pandangan subyektif dari realitas dengan memasukkan unsur ketidakpastian di dalamnya. Artinya, persepsi kita terhadap suatu objek, baik keragaman sudut pandang maupun keraguan yang kita lihat diakumulasikan ke dalam kanvas sebagai konsep menggambar. Seni lukis modern mengalami krisis pada awal tahun 1970. Penyebab terjadi krisis ini, antara lain, adalah penciptaan karya seni lukis menjadi terlalu mudah. Setiap gaya dari sebuah karya yang baru diciptakan seolah-olah telah ada sebelumnya. Karena penciptaan karya yang terlalu mudah dan jenis karya seni lukis pun tidak terbatas jumlahnya, maka timbul kekaburan batas-batas estetika. Sampai akhirnya ada seruan bahwa segala sesuatu telah sampai pada akhir. Kalaupun praktek seni lukis masih berlanjut maka semata-mata hanya menampilkan kekosongan makna. Di tengah kekacauan ini seni lukis kontemporer muncul. Kemunculan seni lukis kontemporer ditandai dengan tidak ada lagi aturan atau kategori yang dipakai untuk menghakimi sebuah karya yang tidak lazim. Aturan-aturan atau kategori-kategori adalah apa yang dicari oleh karya seni itu sendiri. Seniman berkarya tanpa aturan untuk menemukan aturan dari apa yang telah dilakukannya.
  • 9. Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi Seni lukis kontemporer tidak peduli dengan estetika atau bahkan membuang sama sekali proses estetika. Sering kali karya-karya seni lukis ini hanya membuat syock penonton daripada kesenangan estetik. Seni lukis ini terkadang tidak bisa lepas dari ideologi politik dan diperalat untuk memperjuangkan kepentingan ideologi yang bersifat advokatif. Akibatnya, banyak karya-karya lukis kontemporer yang hadir dengan penampilan radikal untuk menarik perhatian. Para seniman seni lukis kontemporer yakin bahwa seni bisa digunakan sebagai salah satu alat untuk perubahan sosial. Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia Begitulah seni lukis berubah wajah dari waktu ke waktu hingga berwajah seperti sekarang ini. Meskipun demikian ada saja yang mengapresiasi hingga karya tersebut dapat bertahan hidup. Di sisi lain ada kekuatan yang bermodal besar yang melegitimasinya menjadi sebuah selera. Tentu saja selera pasar. Mereka adalah para pedagang seni dan kolektor-kolektornya. Dengan kreativitas “olah” mereka merubah karya seni menjadi komoditi yang
  • 10. layak dijual. Yang mengejutkan seniman yang “anti pasar” sekalipun tidak mampu menolak karyanya dilegitimasi sebagai komoditi. C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia Antara modern dan kontemporer secara umum tidak dapat dipilah berdasarkan waktu. Hal ini mengakibatkan tidak jelasnya pemisah antara kedua istilah tersebut. Istilah modern dan kontemporer dalam konteks seni rupa dijelaskan oleh Kramer dalam Dharsono sebagai berikut: Pengertian “kontemporer” dibandingkan dengan istilah modern hanya sekedar sebagai sekat munculnya perkembangan seni rupa sekitar tahun 70-an dengan menempatkan seniman-seniman Amerika seperti David Smith dan Jackson Pollock sebagai tanda peralihan (Dharsono, 2004: 223). Pengertian kontemporer dalam bidang arsitektur memiliki pengertian lain, hal ini diungkapkan oleh Kultermann seorang pemikir asal Jerman, “Berdasarkan teori Udo, pengertian kontemporer dekat dengan paham post-modern menjelang tahun 1970. Paham baru ini menentang kerasionalan paham modern yang dingin dan berpihak pada simbolisme instink” (Dharsono, 2004: 223). Dalam istilah seni pengertian ini ditafsirkan lebih lajut oleh Douglas Davis, bahwa kontemporer sebagai kembalinya upaya mencari dan mengangkat nilai-nilai budaya dan kemasyarakatan atau dalam istilah seni kembali ke konteks. Seperti telah kita ketahui, seni kontemporer dalam bahasa Indonesia padanannya adalah “seni masa kini” atau juga “seni mutakhir”. Dalam khazanah seni modern yang telah berusia ratusan tahun, kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan. Istilah seni kontemporer justru banyak menimbulkan kebingungan. Istilah seni kontemporer dalam arti seni masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 50-an. Pada waktu itu, karya seni masa kini hanya menyangkut nama-nama Picasso, Matisse, Braque dan lain-lain. Periode berikutnya adalah pendobrakan yang lengkap terhadap asas-asas seni rupa tradisi Barat. Bahkan, akhirnya pendobrakan ini semakin beraneka ragam. Dipengaruhi oleh semangat individualisme dengan jumlah pelukis yang semakin banyak maka seni kontemporer ini semakin dipadati oleh seni individual di mana setiap seniman berusaha untuk saling berbeda satu sama lain (Popo Iskandar, 2000:30).
  • 11. Ditinjau dari sudut ini seni kontemporer bukanlah konsep tetap. Seni kontemporer adalah dimensi waktu yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan zamannya. Kiranya hanya satu indikasi yang bisa dijadikan titik terang istilah seni kontemporer, yakni lahir dan berkembang dalam khazanah dan ruang lingkup seni modern. Hal ini di pertegas dalam buku AWAS! Recent art from Indonesia: Seni rupa kontemporer muncul setelah seni rupa modern. Berlangsungnya perayaan ‘Boom seni lukis’ di akhir tahun 80-an dan awal akhir 90-an seniman bergerak cepat menembus, melintas batas-batas tradisional negara yang membatasi identitasnya. Kelangsungan seni rupa kontemporer tidak lagi mengusung semangat hebat, pemberontakan dan penyangkalan seperti pendahulunya di tahun 70-an (seni modern) tetapi melangsungkan negosiasi dengan berbagai senimanan baru, perubahan-perubahan yang serba cepat, peluang dan tentunya juga gemerlapnya pasar (Rizki A Zaelani, 1999:92). Setiawan Sabana, tokoh pendidik, perupa, yang juga seorang dekan FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ITB mengungkapkan, sesuai dengan hasil penelitiannya mengenai “Seni Rupa Kontemporer Asia Tenggara” yang dilakukannya selama 4 tahun, bahwa yang membedakan antara seni rupa modern dan kontemporer adalah sebagai berikut: Seni Rupa Modern : 1. Memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak menjadi perhatian yang signifikan dan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup dalam musium saja. 2. Adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung). 3. Tema-tema sosial cenderung ditolak. 4. Kurang memperhatikan budaya lokal. Seni Rupa Kontemporer : 1. Tradisi diangkat kembali, misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas. 2. Tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni. 3. Berbaurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art. 4. Masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap kesementaraan.
  • 12. 5. Dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi sesuatu yang perlu/ harus bertahan. 6. Budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian. Selanjutnya ia menyimpulkannya bahwa fenomena seni rupa kontemporer Indonesia merupakan suatu refleksi, pencerminan evaluasi kembali, sikap evaluatif dan pencarian akan potensi-potensi kultural yang baru di negeri ini dan merupakan bentuk kesadaran baru dalam era global. Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja. Gambar 5. Seni rupa ‘Adik Kak ak ’ k arya Basuk i Abdullah Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, “Lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-
  • 13. kota besar. Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan interior ruangannya berkonsep modern.”
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai kesimpulan, Seni Kontemporer dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Dan Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. B. Saran Saran kami untuk penyajian makalah yang mencakup seni rupa kontemporer dimana seharusnya materi yang disajikan lebih lengkap. Namun hal tersebut dikarenakan kurangnya materi yang ada di media-media dan semoga dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui segalah sesuatu yang ada di dalam makalah ini . DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.anneahira.com/pengertian-seni-kontemporer.htm diakses pada 16 November 2013 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer diakses pada 14 November 2013 3. http://www.slideshare.net/mpratriya/seni-kontemporer diakses pada 16 November 2013 4. http://abasshare.blogspot.com/2013/03/bab-i-pendahuluan-a_9.html diaksess pada 20 November 2013 5. http://seni-syakiyahrosi.blogspot.com/2013/02/seni-rupa-modern-atau-kontenporer.html diakses pada 20 November 2013
  • 15. 6. http://bct222renita.wordpress.com/sejarah-seni-lukis-kontemporer/ diakses pada 20 November 2013 http://nurmalamala12.wordpress.com/2012/03/24/seni-rupa-kontemporer/ diakses pada 20 November
  • 16. Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup] Seni lukis Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ada usul agar Lukisan digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan) Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Daftar isi  1 Sejarah umum seni lukis o 1.1 Zaman prasejarah o 1.2 Seni lukis zaman klasik o 1.3 Seni lukis zaman pertengahan o 1.4 Seni lukis zaman Renaissance o 1.5 Art nouveau  2 Sejarah seni lukis di Indonesia  3 Aliran seni lukis o 3.1 Surrealisme o 3.2 Kubisme o 3.3 Romantisme o 3.4 Plural painting o 3.5 Badingkut(isme) o 3.6 Aliran lain  4 Abstraksi  5 Pelukis terkenal Indonesia  6 Lihat pula Sejarah umum seni lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
  • 17. membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik. Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni. Seni lukis zaman klasik Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:  Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)  Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii), Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Seni lukis zaman pertengahan Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama pada zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
  • 18. menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas. Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda). Seni lukis zaman Renaissance Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:  Tomassi  Donatello  Leonardo da Vinci  Michaelangelo  Raphael Art nouveau Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam. Sejarah seni lukis di Indonesia Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
  • 19. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi. Aliran seni lukis Surrealisme Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali Kubisme Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso. Romantisme
  • 20. Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri pada zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh. Plural painting Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style... Badingkut(isme) Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan temuan dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni instalasi), atau karya seni tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan (performance art), dan teater. Tentang "Badingkut" untuk seni tata panggung teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam sebuah bukunya "Badingkut: Di antara tiga jalan teater". Aliran lain  Ekspresionisme  Dadaisme  Fauvisme  Neo-Impresionisme  Realisme  Naturalisme  De Stijl Abstraksi Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan
  • 21. objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
  • 22. Pengertian Seni Bangunan Ialah segala hasil perwujudan manusia dalam bentuk bangunan, yang mengandung keutuhan/ kesatuan dengan agama (ritual) dan kehidupan budaya masyarakat. Yang tercakup dalam bangunan yaitu : Kemampuan merancang, dan membangun. 2. Mewujudkan seni bangunannya menurut bermacam- macam prinsip seperti : bentuk, konstruksi. bahan, fungsi dan keindahan 2.2 Jenis-Jenis Seni Bangunan Hindu 1) Bangunan Candi Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai: - Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur - Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi Bajang Ratu - Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan - Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi Jalatunda
  • 23. - Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian - Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20) - Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung - Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system dalam pengelempokan candi, yaitu: - Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan - System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran 2) Bangunan pura Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu: - Halaman depan terdapat balai pertemuan - Halaman tengah terdapat balai saji - Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar) - Pura agung, didirikan di komplek istana - Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
  • 24. - Pura subak, didirikan di daerah pesawahan - Pura laut, didirikan di tepi pantai 3) Bangunan Puri Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb. 2.3 Seni Hias Bangunan Hindu Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur bangunan candi, contohnya: - Hiasan mahkota pada atap candi - Hisana menara sudut pada setiap candi - Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu - Hiasan makara, simbar filaster,dll 1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / bidang candi, contohnya
  • 25. - Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara - Hiasan flora dan fauna - Hiasan pola geometris - Hiasan makhluk khayangan Kesimpulan Seni bangunan Hindu dapat dibagi menjadi bangunan candi, bangunan pura dan bangunan puri. Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk ajaib.