SlideShare a Scribd company logo
PRAKTEK DASAR ELEKTRONIKA

             PENGUAT DAYA KELAS C




                      OLEH :

NAMA            : SWARY TERILIA AZIS

NIM              : 0611 3070 1287

KELAS           : 2 TCA

DOSEN PEMBIMBING : ICA ADMIRANI , S.KOM




           JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

      PROGRAM STUDI DIPLOMA III NONREGULER

          POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

                          2012
BAB I
                                PENDAHULUAN




1.1    PENGERTIAN PENGUAT DAYA


       Istilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat.
Dalam bidang elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal.
Untuk mengerti bagaimana penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan
yang utama yaitu :


       1. Penguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal
           masukan.
       2. Penguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan.


       Sedangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas.
Meskipun pada kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena
tegangan tidak akan ada tanpa adanya daya kecuali jika impedansinya tak
terhingga. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari
daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya.


       Rangkaian penguat daya yang dibahas hanya penguat daya pada bagian
akhir dari rangkaian transmitter pada sistim komunikasi. Daya yang akan
dikirimkan ke antena harus mempunyai level yang cukup tinggi, sehingga
informasi yang dipancarkan antena ini, yang berupa gelombang elektromagnetika,
akan bisa merambat sampai ke tempat tujuannya (receiver) yang terpisah jauh dari
transmitter dan masih mempunyai level daya tertentu yang memungkinkan adanya
pendeteksian sinyal tersebut.
Pada rangkaian penguat daya, amplitudo sinyal sudah cukup besar,
sehingga pembahasan dengan menggunakan besaran-besaran linier yang
dilakukan pada penguat sinyal lemah tidak lagi relevan di sini. Macam -macam
Penguat Daya Penguat daya diklasifikasikan menurut titik kerjanya. Titik kerja
(titik Q) yaitu titik pada garis beban yang menggambarkan keadaan transistor saat
tidak ada sinyal masukan.


       Suatu sistem penguat biasanya terdiri atas beberapa tingkat dimana
penguat daya merupakan tingkat yang terakhir. Penguat daya dimaksudkan untuk
memberikan daya maksimum kepada beban yang mungkin berupa loudspeaker,
penggerak, kumparan atau komponen daya lainnya. Input dari sistem penguat
berupa sinyal kecil yang kemudian dikuatkan oleh beberapa penguat tegangan dan
akhirnya diumpankan ke penguat daya untuk memperoleh daya yang besar.
Fokus pembicaraan pada penguat sinyal kecil adalah linieritas penguat dan
besarnya penguatan, sedangkan pada penguat daya pembahasan akan difokuskan
pada efisiensi penguat, daya keluaran maksimum, dan penyesuai impedansi. Input
penguat daya berupa sinyal besar, sehingga kemampuan daya transistor harus
cukup besar untuk dapat memberikan daya kepada beban.
BAB II
                                PEMBAHASAN


2.1     PENGUAT DAYA KELAS C


       Penguat kelas B perlu 2 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada
penguat yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi
yang memang hanya memerlukan 1 phase positif saja. Contohnya adalah
pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan
sebagainya. Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif
saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja
dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal
dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini.




               Rangkaian Dasar Penguat Kelas C
Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang
sengaja dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian
tersebut akan ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali
sinyal input menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika
diberi umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan
pada pemancar. Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai
100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah.


       Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat
jenis ini. Karena posisi dari titik kerja di C yang berada di bawah kaki dari
karakteristik transistor, maka arus kolektor ada pada interval yang lebih kecil dari
setengah perioda. Efisiensi yang dicapai >85%. Untuk mendapatkan sinyal sinus
(dengan band untuk sinyal informasinya) pada output penguat daya kelas C ini
dipasangkan rangkaian resonansi.


       Penggunaan tegangan DC yang dipasangkan secara serial dengan tegangan
RF yang akan diperkuat memungkinkan dipilihnya titik-titik kerja di atas, yang
akan mengklasifikasikan masing-masing penguat daya itu sesuai dengan
namanya. Di bab ini kita hanya akan membahas penguat daya kelas C, yang juga
merupakan penguat yang dipakai pada perangkat keras transmitter. Mula-mula
kita bahas dasar dari terjadinya pembentukan sinyal yang tidak linier akibat
pemilihan titik kerja di bawah kaki karakteristik transistor, yang dilanjutkan
dengan penurunan dari koefisien deret Fourier, yang menggambarkan harmonis-
harmonis yang muncul.


       Penguat kelas C menghasilkan sinyal output kurang dari 180 derajat dari
sinyal input. Hal ini karena bias yang diberikan kepada transistor terletak di
bawah titik cut-off (mati). Untuk transistor NPN adalah dengan memberikan
tegangan VBE negatip. Efesiensi penguat kelas C menjadi sangat tinggi, karena
hidupnya transistor hanya sebentar saja. Penguat kelas C banyak digunakan pada
penguat dengan rangkaian ternala, misalnya pada penguat akhir pemancar.
Dengan menggunakan rangkaian ternala pada bagian output penguat kelas C dapat
diperoleh sinyal output bentuk sinus. Secara keseluruhan bentuk sinyal output
yang dihasilkan penguat kelas A, B, AB, dan C dapat dilihat pada gambar 4.2.
Secara keseluruhan bentuk sinyal output yang dihasilkan penguat kelas A, B, AB,
dan C dapat dilihat pada gambar dibawah ini:




              Bentuk gelombang kelas A, AB, B dan C
Penguat kelas C dan tanggapan frekuensinya
Rangkaian tangki resonansi LC paralel, memiliki frekuensi resonansi
sebesar:




       Pada saat sinyal input tertala pada frekuensi fr tegangan output akan
maksimum dan bersifat sinusoida, dengan penguatan tegangan sebesar Amax.
Untuk menganalisa rangkaian ini, pertama-tama dilakukan Rangkaian ekivalen
DC. Selanjutnya dilakukan pembuatan garis beban ditunjukkan pada gambar
berikut.




                  Rangkaian DC ekivalen dan garis beban DC dan AC


Transistor tsb tidak ada pem-bias-an
           VBE = 0 �IC = 0 untuk sinyal input < 0,7 V
           titik Q akan cuttoff pada garis beban
           RS : hambatan kolektor DC (resistansi induktor RF) �garis beban relatif
           vertikal karena RS kecil.
Rangkaian ekivalen AC penguat CE ditunjukkan pada gambar berikut.




       Rangkaian ekivalen AC


Pada penguat CE berlaku:




Dan




Pada penguat kelas C, ICQ = 0 dan VCEQ = VCC, sehingga:




seperti ditunjukkan pada garis beban di atas, dengan rc : hambatan kolektor AC.
Jadi pada penguat kelas C swing tegangan sebesar VCC dan arus saturasi sebesar
VCC/rc.
Titik kerja Penguat daya kelas C
BAB III
                                 PENUTUP


3.1   KESIMPULAN
             Penguat kelas C hampir selalu mempunyai nilai Q rangkaian lebih
      besar daripada 10. Artinya lebar pita lebih kecil daripada 10 % frekuensi
      resonansi. Oleh karena itu, penguat kelas C disebut penguat pita sempit
      (narrowband circuit). Penguat kelas C hanya dapat memperkuat frekuensi
      resonansi dan frekuensi-frekuensi yang berada di dekatnya.



             Daya beban ac penguat kelas C diberikan oleh:

                                       Vpp2
                                PL
                                       8RL

More Related Content

What's hot

Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Muhammad Hendra
 
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - AmpPengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
bayu seto respati
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
Chardian Arguta
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Transmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radioTransmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radio
salim_perdana
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Information and Technology
 
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknikFungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Nurul Arifin S
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaMuhammad Dany
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Simon Patabang
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
personal
 
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRISOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRIEKO SUPRIYADI
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Muhammad Hendra
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Satria Wijaya
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base
Nessya Mila Putri
 

What's hot (20)

Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen Transistor
 
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - AmpPengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
 
makalah-termokopel
makalah-termokopelmakalah-termokopel
makalah-termokopel
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Transmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radioTransmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radio
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknikFungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRISOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base
 

Similar to Makalah penguat daya kelas c

PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptxPENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
ssuser2be6d6
 
Makalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocxMakalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocx
Ismail Al Masambi
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Samantars17
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementer
Aiden Fiqhi Strife
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Rizky211141
 
Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistor
Ryan Aryoko
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCGredi Arga
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
ArifinSyahrial
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
Magda519030
 
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
FarhanCahyapratama
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lisma
Marina Natsir
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiedofredikaa
 
Makalah eldas 2
Makalah eldas 2Makalah eldas 2
Makalah eldas 2
Aslam Napi XI
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
Sri Rahayu
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACGredi Arga
 

Similar to Makalah penguat daya kelas c (20)

PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptxPENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
 
Makalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocxMakalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocx
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementer
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistor
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
GMTpptx
GMTpptxGMTpptx
GMTpptx
 
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lisma
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggi
 
Makalah eldas 2
Makalah eldas 2Makalah eldas 2
Makalah eldas 2
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi AC
 

Makalah penguat daya kelas c

  • 1. PRAKTEK DASAR ELEKTRONIKA PENGUAT DAYA KELAS C OLEH : NAMA : SWARY TERILIA AZIS NIM : 0611 3070 1287 KELAS : 2 TCA DOSEN PEMBIMBING : ICA ADMIRANI , S.KOM JURUSAN TEKNIK KOMPUTER PROGRAM STUDI DIPLOMA III NONREGULER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN PENGUAT DAYA Istilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat. Dalam bidang elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal. Untuk mengerti bagaimana penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan yang utama yaitu : 1. Penguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal masukan. 2. Penguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan. Sedangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas. Meskipun pada kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena tegangan tidak akan ada tanpa adanya daya kecuali jika impedansinya tak terhingga. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya. Rangkaian penguat daya yang dibahas hanya penguat daya pada bagian akhir dari rangkaian transmitter pada sistim komunikasi. Daya yang akan dikirimkan ke antena harus mempunyai level yang cukup tinggi, sehingga informasi yang dipancarkan antena ini, yang berupa gelombang elektromagnetika, akan bisa merambat sampai ke tempat tujuannya (receiver) yang terpisah jauh dari transmitter dan masih mempunyai level daya tertentu yang memungkinkan adanya pendeteksian sinyal tersebut.
  • 3. Pada rangkaian penguat daya, amplitudo sinyal sudah cukup besar, sehingga pembahasan dengan menggunakan besaran-besaran linier yang dilakukan pada penguat sinyal lemah tidak lagi relevan di sini. Macam -macam Penguat Daya Penguat daya diklasifikasikan menurut titik kerjanya. Titik kerja (titik Q) yaitu titik pada garis beban yang menggambarkan keadaan transistor saat tidak ada sinyal masukan. Suatu sistem penguat biasanya terdiri atas beberapa tingkat dimana penguat daya merupakan tingkat yang terakhir. Penguat daya dimaksudkan untuk memberikan daya maksimum kepada beban yang mungkin berupa loudspeaker, penggerak, kumparan atau komponen daya lainnya. Input dari sistem penguat berupa sinyal kecil yang kemudian dikuatkan oleh beberapa penguat tegangan dan akhirnya diumpankan ke penguat daya untuk memperoleh daya yang besar. Fokus pembicaraan pada penguat sinyal kecil adalah linieritas penguat dan besarnya penguatan, sedangkan pada penguat daya pembahasan akan difokuskan pada efisiensi penguat, daya keluaran maksimum, dan penyesuai impedansi. Input penguat daya berupa sinyal besar, sehingga kemampuan daya transistor harus cukup besar untuk dapat memberikan daya kepada beban.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGUAT DAYA KELAS C Penguat kelas B perlu 2 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada penguat yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi yang memang hanya memerlukan 1 phase positif saja. Contohnya adalah pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya. Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini. Rangkaian Dasar Penguat Kelas C
  • 5. Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada pemancar. Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah. Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat jenis ini. Karena posisi dari titik kerja di C yang berada di bawah kaki dari karakteristik transistor, maka arus kolektor ada pada interval yang lebih kecil dari setengah perioda. Efisiensi yang dicapai >85%. Untuk mendapatkan sinyal sinus (dengan band untuk sinyal informasinya) pada output penguat daya kelas C ini dipasangkan rangkaian resonansi. Penggunaan tegangan DC yang dipasangkan secara serial dengan tegangan RF yang akan diperkuat memungkinkan dipilihnya titik-titik kerja di atas, yang akan mengklasifikasikan masing-masing penguat daya itu sesuai dengan namanya. Di bab ini kita hanya akan membahas penguat daya kelas C, yang juga merupakan penguat yang dipakai pada perangkat keras transmitter. Mula-mula kita bahas dasar dari terjadinya pembentukan sinyal yang tidak linier akibat pemilihan titik kerja di bawah kaki karakteristik transistor, yang dilanjutkan dengan penurunan dari koefisien deret Fourier, yang menggambarkan harmonis- harmonis yang muncul. Penguat kelas C menghasilkan sinyal output kurang dari 180 derajat dari sinyal input. Hal ini karena bias yang diberikan kepada transistor terletak di bawah titik cut-off (mati). Untuk transistor NPN adalah dengan memberikan tegangan VBE negatip. Efesiensi penguat kelas C menjadi sangat tinggi, karena
  • 6. hidupnya transistor hanya sebentar saja. Penguat kelas C banyak digunakan pada penguat dengan rangkaian ternala, misalnya pada penguat akhir pemancar. Dengan menggunakan rangkaian ternala pada bagian output penguat kelas C dapat diperoleh sinyal output bentuk sinus. Secara keseluruhan bentuk sinyal output yang dihasilkan penguat kelas A, B, AB, dan C dapat dilihat pada gambar 4.2. Secara keseluruhan bentuk sinyal output yang dihasilkan penguat kelas A, B, AB, dan C dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Bentuk gelombang kelas A, AB, B dan C
  • 7. Penguat kelas C dan tanggapan frekuensinya
  • 8. Rangkaian tangki resonansi LC paralel, memiliki frekuensi resonansi sebesar: Pada saat sinyal input tertala pada frekuensi fr tegangan output akan maksimum dan bersifat sinusoida, dengan penguatan tegangan sebesar Amax. Untuk menganalisa rangkaian ini, pertama-tama dilakukan Rangkaian ekivalen DC. Selanjutnya dilakukan pembuatan garis beban ditunjukkan pada gambar berikut. Rangkaian DC ekivalen dan garis beban DC dan AC Transistor tsb tidak ada pem-bias-an VBE = 0 �IC = 0 untuk sinyal input < 0,7 V titik Q akan cuttoff pada garis beban RS : hambatan kolektor DC (resistansi induktor RF) �garis beban relatif vertikal karena RS kecil.
  • 9. Rangkaian ekivalen AC penguat CE ditunjukkan pada gambar berikut. Rangkaian ekivalen AC Pada penguat CE berlaku: Dan Pada penguat kelas C, ICQ = 0 dan VCEQ = VCC, sehingga: seperti ditunjukkan pada garis beban di atas, dengan rc : hambatan kolektor AC. Jadi pada penguat kelas C swing tegangan sebesar VCC dan arus saturasi sebesar VCC/rc.
  • 10. Titik kerja Penguat daya kelas C
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Penguat kelas C hampir selalu mempunyai nilai Q rangkaian lebih besar daripada 10. Artinya lebar pita lebih kecil daripada 10 % frekuensi resonansi. Oleh karena itu, penguat kelas C disebut penguat pita sempit (narrowband circuit). Penguat kelas C hanya dapat memperkuat frekuensi resonansi dan frekuensi-frekuensi yang berada di dekatnya. Daya beban ac penguat kelas C diberikan oleh: Vpp2 PL 8RL