Dokumen ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab seorang Teknisi Laboratorium Beton meliputi pengujian bahan-bahan beton seperti semen, agregat, dan beton itu sendiri sesuai standar yang berlaku. Sertifikasi kompetensi diperlukan untuk memastikan kemampuan tenaga kerja sesuai bidang pekerjaannya.
1. TEKNISI LABOARTORIUM BETON
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH V BANJARMASIN
Oleh : Dr. Ir. Tumingan, M.T.
Samarinda, 10 Agustus 2020
3. Teknisi Laboratorium Beton
1
• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L)
2
• Memahami jenis dan mutu beton yang tertuang dalam kontrak dan
pengujiannya
3
• Menguasai sifat dan karekteristik material dasar pembentuk beton
4
• Merancang dan menguji campuran beton berdasarkan metode dan prosedur
yang disyaratkan dalam spesifikasi termasuk persyaratan standar mutu yang
harus dipenuhi
5
• Melakukan perhitungan terhadap hasil setiap pengujian dan melaporkan
kepada atasannya secara lengkap
6
• Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan pengendalian
mutu pekerjaan beton
Skema sertifikasi kompetensi jabatan kerja Teknisi Laboratorium Beton
yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja dan telah disiapkan oleh
LPJK Nasional sebagai berikut:
4. Teknisi Laboratorium Beton
Mulai tahun 2020 diterapkan WTO dimana lebih dari 130 negara dapat bebas
bekerja pada Negara lain yang ikut di dalamnya. Sehingga untuk menjamin
kesetaraan kompetensi maka setiap calon pekerja yang akan melamar pekerjaan
diwajibkan memilki sertifikat sesuai bidang pekerjaan yang akan ditekuninya, hal
ini tertuang Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
Disamping itu, pelaksanaan pekerjaan Bangunan/Konstruksi merupakan pekeriaan
yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi yang telah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017
tentang Jasa konstruksi yaitu setiap tenaga kerja yg bekerja pada jasa konstruksi
harus memiliki sertifikat kompetensi.
5. Teknisi Laboratorium Beton
Didikung dengan Undang-Undang Nomor 12 th 2012 tentang
Perguruan Tinggi bahwa hak mahasiswa setelah selesai kuliah
adalah mendapat ijazah dan sertifikat kompetensi (SPI).
Sertifikasi Teknisi Laboratorium Beton merupakan kemampuan
yang harus dimiliki oleh setiap calon pekerja di bidang Teknik Sipil.
Kompetensi ini merupakan prasyarat penting yang harus dimiliki
sebelum kompetensi lain pada level selanjutnya.
6.
7. Pengujian Bahan Semen
1
•Pengujian Konsistensi Normal ( SNI 03 -
6826-2042)
2
•Pengujian Waktu Pengikatan ( Setting
Time ) ( SNI 03 6827 2002)
3
•Pengujian Berat Jenis Semen ( SNI 15 -
2531- l99l )
8. 1
• Pengujian Bobot Isi ( SNI 03 - 4804 - 1998 )
2
• Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar ( SNI 1969 - 1990
3
• Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus SNI 03-1970-1990
4
• Pengujian Analisa Saringan SNI ASTM C136:2012
5 • Pengujian Keausan ( Abrasi ) Agregat ( SNI2417 - 2008 )
6 • Pengujian Kadar Air SNI 1971 : 2011
Pengujian Bahan Agregat