SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Nifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan
dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya ( 2 atau 3 hari) yang disertai dengan rasa
sakit.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Darah yang dilihat seorang wanita ketika mulai
merasa sakit adalah nifas." Beliau tidak memberikan batasan 2 atau 3 hari. Dan maksudnva
yaitu rasa sakit yang kemudian disertai kelahiran. Jika tidak, makaitu bukan nifas.
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah masa nifas itu ada batas minimal dan
maksimalnya. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya tentang sebutan yang dijadikan
kaitan hukum oleh Pembawa syari'at, halaman 37 Nifas tidak ada batas minimal maupun
maksimalnya. Andaikata ada seorang wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70 hari
dan berhenti, maka itu adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka itu darah kotor, dan bila
demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari, karena hal itu merupakan batas umum
sebagaimana dinyatakan oleh banyak hadits."
Atas dasar ini, jika darah nifasnya melebihi 40 hari, padahal menurut kebiasaannya
sudah berhenti setelah masa itu atau tampak tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat,
hendaklah si wanita menunggu sampai berhenti. Jika tidak, maka ia mandi ketika sempurna
40 hari karena selama itulah masa nifas pada umumnya. Kecuali, kalau bertepatan dengan
masa haidnya maka tetap menunggu sampai habis masa haidnya. Jika berhenti setelah masa
(40hari) itu, maka hendaklah hal tersebut dijadikan sebagai patokan kebiasaannya untuk dia
pergunakan pada masa mendatang.
1.2 Tujuan
makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui apa itu nifas secara hukum islam kserta
ketentuan ketentuannya.
1.3 Rumusan masalah
a.
definisi nifas
b.
ketentuan hukum nifas
c.
naqa’ dalam 60 hari
d.
mandi nifas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nifas
Nifas ialah darah yang keluar dari farji orang perempuan setelah ia usai melahirkan
sekalipun yang dilahirkannya belum berbentuk manusia dan rahim telah menjadi kosong.
Dengan demikian darah yang keluar diantara lahirnya dua anak kembar bukanlah nifas,
melainkan bisa saja haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan jika tidak
maka darah tersebut adalah darah rusak/istihadhah.
Adapu masanya menurut hasil pengamatan Imam Syafi’I, sedikit-dikitnya satu majjah-satu
tetes-, pada umumnya 40 hari dan selama-lamanya 60 hari.
2.2 Ketentuan-ketentuan Hukum Nifas
Darah yang keluar setelah melahirkan bisa dihukumi nifas jika sudah memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Jarak antara keluarnya darah dan usai melahirkan tidak melampauhi 15 hari. Jadi apabila darah
keluar pada jarak 20 hari dari usai melahirkan misalnya, maka darah tersebut bukan darah
nifas, tetapi mungkin darah haidl apabila memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan
jika tidak memenuhi, maka berarti darah istihadlah/rusak.
2. Adanya darah tidak melampaui masa 60 hari terhitung dari usia melahirkan. Sebab jika
melewati masa 60 hari dengan tanpa adanya masa suci yang memisah walaupun sebentar,
maka yang demikian tadi termasuk masalah istihadlah dalam nifas. Misalnya:
2.3 Naqa’ dalam Masa 60 hari
Naqa’ – tidak keluar darah – di dalam masa 60 hari kejadiannya ada beberapa
kemungkinan yang kesemuanya berakibat pada hukum yang berbeda-beda, yaitu:
1. Naqa’ berada diantara usai melahirkan dan datangnya darah. Apabila datangnya darah pada
jarak kurang dari 15 hari sejak usai melahirkan, maka darah tadi dinamakan nifas dan masa
naqa’ tersebut hukumnya suci, namun termasuk dalam hitungan masa nifas. Misalnya:
2. Naqa’ berada diantara dua darah. Dalam hal ini apabila masa naqa’ tidak mencapai 15 hari,
maka kedua darah sebelum dan sesudah naqa’ hukumnya satu yaitu nifas, demikian pula
masa naqa’ itu sendiri hukumnya juga nifas. Misalnya:
Namun jika masa naqa’ antara dua darah mencapai 15 hari atau bahkan lebih, maka
darah yang sesudah naqa’ adalah haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl, dan
jika tidak maka sebagai darah rusak/istihadlah. Misalnya:
Perhatian:
1. Apabila nifas mencapai batas paling lama 60 hari lalu suci kemudian darah keluar lagi, maka
darah yang kedua ini adalah haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan jika
tidak, maka adalah darah rusak/istihadlah. Sebab masa suci yang memisah antara nifas paling
lama dan haidl itu tidak harus mencapai 15 hari, tetapi asal ada masa suci yang memisah
walaupun sebentar. Misalnya:
2. Dalam nifas ada istilah ‘adadan dan hukman. Yang dimaksud nifas ‘adadan ialah masa naqa’
yang tidak mencapai 15 hari yang terjadi antara usai melahirkan dan datangnya darah. Di
dalam hal ini masa naqa’ dihitung sebagai masa nifas, namun tidak berlaku hukum nifas,
akan tetapi hukumnya suci. Sedang yang dimaksud nifas hukman adalah masa keluarnya
darah atau masa naqa’ diantara dua darah yang tidak mencapai 15 hari. Jadi nifas ‘adadan
bukan nifas hukman karena hukumnya suci, sedang nifas hukman pasti ‘adadan dan
hukumnya nifas. Misalnya:

2.4 Mandi Nifas
Mandi karena nifas tidaklah berbeda dengan mandi karena haidl, sebab keduanya
sama-sama termasuk hadats besar. Adapun ungkapan niatnya:
/
Ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu mandi karena melahirkan. Mandi karena
melahirkan dank arena nifas adalah sama-sama wajib hukumnya, hanya saja penyebabnya
yang berbeda, yaitu yang satu melahirkan dan yang lainnya nifas. Semestinya kedua mandi
ini pelaksanaannya juga berbeda, akan tetapi pada kenyataannya tidaklah harus demikian.
Sebab dalam hal ini masih harus melihat waktu kapan datangnya nifas. Apabila darah nifas
keluarnya persis usai melahirkan atau ada jarak atau masa naqa’ yang memisah namun terjadi
di luar waktu shalat, maka mandi karena melahirkan dilaksanakan pada saat nifas telah usai,
sehingga dalam hal ini satu kali mandi diniati dua sekaligus, yaitu karena melahirkan dan
nifas. Adapun ungkapan niatnya
Sebaliknya apabila jarak (naqa’) yang memisah antara melahirkan dan datangnya
nifas berada di dalam waktunya shalat, maka mandi karena melahirkan wajib dilaksanakan
ketika itu pula, sebab yang bersangkutan (yang melahirkan) saat itu berkewajiban
melaksanakan shalat
Ungkapan niatnya:
Sedang mandi nifasnya dilakukan pada saat sesudah usainya nifas
I. Perkara-perkara yang diharamkan karena haidl atau nifas, yaitu:
1. Shalat baik fardlu ataupun sunnah
2. Sujud syukur
3. Sujud tilawah
4. Thawaf (berputar mengelilingi ka’bah)
5. Puasa baik wajib maupun sunnah
6. Berdiam di dalam masjid baik dengan niat I’tikaf atau tidak
7. Membaca Al-Qur’an
8. Menyentuh atau membawa mushaf
9. Bersuci baik mandi atau wudlu
10. Berhubungan badan antara suami istri
11. Dicerai atau ditalak suami
12. Bersenang-senang dengan suaminya pada bagian badan antara pusar dan lutut
II. Perkara-perkara yang diperbolehkan sesudah usainya haidl atau nifas ketika belum mandi,
yaitu:
1. Puasa
2. Dicerai suami
3. Bersuci
4. Shalat bagi orang yang tidak mendapatkan air atau debu
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Melengkapi dan sekaligus menutup pembahasan pada bab-bab terdahulu, disini ada
tiga topic penting yang perlu di mengerti dan di harapkan keterangan pada bab penutup ini
meuaskan adanya. Adapun tiga topic yang di maksud di atas yaitu :
I. Perkara-perkara yang diharamkan karena haidl atau nifas, yaitu :
1. Sholat baik fardlu ataupun sunnah.
2. Sujud syukur.
3. Sujud tilawah.
4. Thawaf (berputar mengelilingi ka’bah)
5. Puasa baik wajib atau sunnah.
6. Berdiam dalam masjid baik dengan niat I’tikaf atau tidak.
7. Membaca Al-qur’an.
8. Menyentuh atau membawa mushaf.
9. Bersuci baik mandi atau wudlu.
10. Berhubungan badan antara suami istri.
11. Dicerai atau di talak suami.
12. Bersenang-senang dengan suami pada bagian badan antara pusar dan lutut.

II. Perkara-perkara yang diperbolehkan sesudah usainya haidl atau nifas ketika mandi, yaitu :
1. Puasa.
2. Dicerai suami.
3. Bersuci.
4. Sholat bagi orang yang tidak mendapatkan air atau debu.
III. Ragam masalah
Pada topic yang ketiga ini akan dijelaskan tentang hukumnya beberapa kejadian yang
banyak dialami oleh kaum wanita, utamanya yang berhubungan dengan kondisi hadats.
3.2 saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat
dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bias menjaga akhlak terhadap diri sendiri.
Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulustulusnya.

More Related Content

What's hot

Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasNurul Wulandari
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanUwes Chaeruman
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidananPpt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidananFra Fra Ndiani
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at IslamKartika Dwi Rachmawati
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5NavenAbsurd
 

What's hot (20)

Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
Bayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agamaBayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agama
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidanan
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Ppt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidananPpt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidanan
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 

Similar to Makalah nifas menurut agama

Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamMakalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamMakalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Masa nifas by Murniwati
Masa nifas by MurniwatiMasa nifas by Murniwati
Masa nifas by Murniwatimurniaw
 
Ppt bu fania
Ppt bu faniaPpt bu fania
Ppt bu faniarroobbii
 
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakat
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakatIstihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakat
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakathanunropi
 
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharahSabrina Lye
 
Bab taharah
Bab taharahBab taharah
Bab taharahhaniRin
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)Akhy Sham
 

Similar to Makalah nifas menurut agama (20)

Makalah nifas menurut agama
Makalah nifas menurut agamaMakalah nifas menurut agama
Makalah nifas menurut agama
 
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamMakalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
 
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islamMakalalah  nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
Makalalah nifas dan perawatan bayi dalam dusut pandang islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Masa nifas by Murniwati
Masa nifas by MurniwatiMasa nifas by Murniwati
Masa nifas by Murniwati
 
Ppt bu fania
Ppt bu faniaPpt bu fania
Ppt bu fania
 
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakat
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakatIstihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakat
Istihadhah dan problematikanya dalam kehidupan praktis masyarakat
 
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah
4-Bendalir badan, aplikasi dan taharah
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Bab taharah
Bab taharahBab taharah
Bab taharah
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)
Fiqh Ibadah : Mandi (Mandi wajib)
 
Fiqh seputar wanita
Fiqh seputar wanitaFiqh seputar wanita
Fiqh seputar wanita
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah nifas menurut agama

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Nifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya ( 2 atau 3 hari) yang disertai dengan rasa sakit. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Darah yang dilihat seorang wanita ketika mulai merasa sakit adalah nifas." Beliau tidak memberikan batasan 2 atau 3 hari. Dan maksudnva yaitu rasa sakit yang kemudian disertai kelahiran. Jika tidak, makaitu bukan nifas. Para ulama berbeda pendapat tentang apakah masa nifas itu ada batas minimal dan maksimalnya. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya tentang sebutan yang dijadikan kaitan hukum oleh Pembawa syari'at, halaman 37 Nifas tidak ada batas minimal maupun maksimalnya. Andaikata ada seorang wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70 hari dan berhenti, maka itu adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka itu darah kotor, dan bila demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari, karena hal itu merupakan batas umum sebagaimana dinyatakan oleh banyak hadits." Atas dasar ini, jika darah nifasnya melebihi 40 hari, padahal menurut kebiasaannya sudah berhenti setelah masa itu atau tampak tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat, hendaklah si wanita menunggu sampai berhenti. Jika tidak, maka ia mandi ketika sempurna 40 hari karena selama itulah masa nifas pada umumnya. Kecuali, kalau bertepatan dengan masa haidnya maka tetap menunggu sampai habis masa haidnya. Jika berhenti setelah masa (40hari) itu, maka hendaklah hal tersebut dijadikan sebagai patokan kebiasaannya untuk dia pergunakan pada masa mendatang. 1.2 Tujuan makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui apa itu nifas secara hukum islam kserta ketentuan ketentuannya. 1.3 Rumusan masalah a. definisi nifas b. ketentuan hukum nifas c. naqa’ dalam 60 hari d. mandi nifas BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Nifas Nifas ialah darah yang keluar dari farji orang perempuan setelah ia usai melahirkan sekalipun yang dilahirkannya belum berbentuk manusia dan rahim telah menjadi kosong. Dengan demikian darah yang keluar diantara lahirnya dua anak kembar bukanlah nifas, melainkan bisa saja haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan jika tidak maka darah tersebut adalah darah rusak/istihadhah.
  • 2. Adapu masanya menurut hasil pengamatan Imam Syafi’I, sedikit-dikitnya satu majjah-satu tetes-, pada umumnya 40 hari dan selama-lamanya 60 hari. 2.2 Ketentuan-ketentuan Hukum Nifas Darah yang keluar setelah melahirkan bisa dihukumi nifas jika sudah memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Jarak antara keluarnya darah dan usai melahirkan tidak melampauhi 15 hari. Jadi apabila darah keluar pada jarak 20 hari dari usai melahirkan misalnya, maka darah tersebut bukan darah nifas, tetapi mungkin darah haidl apabila memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan jika tidak memenuhi, maka berarti darah istihadlah/rusak. 2. Adanya darah tidak melampaui masa 60 hari terhitung dari usia melahirkan. Sebab jika melewati masa 60 hari dengan tanpa adanya masa suci yang memisah walaupun sebentar, maka yang demikian tadi termasuk masalah istihadlah dalam nifas. Misalnya: 2.3 Naqa’ dalam Masa 60 hari Naqa’ – tidak keluar darah – di dalam masa 60 hari kejadiannya ada beberapa kemungkinan yang kesemuanya berakibat pada hukum yang berbeda-beda, yaitu: 1. Naqa’ berada diantara usai melahirkan dan datangnya darah. Apabila datangnya darah pada jarak kurang dari 15 hari sejak usai melahirkan, maka darah tadi dinamakan nifas dan masa naqa’ tersebut hukumnya suci, namun termasuk dalam hitungan masa nifas. Misalnya: 2. Naqa’ berada diantara dua darah. Dalam hal ini apabila masa naqa’ tidak mencapai 15 hari, maka kedua darah sebelum dan sesudah naqa’ hukumnya satu yaitu nifas, demikian pula masa naqa’ itu sendiri hukumnya juga nifas. Misalnya: Namun jika masa naqa’ antara dua darah mencapai 15 hari atau bahkan lebih, maka darah yang sesudah naqa’ adalah haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl, dan jika tidak maka sebagai darah rusak/istihadlah. Misalnya: Perhatian: 1. Apabila nifas mencapai batas paling lama 60 hari lalu suci kemudian darah keluar lagi, maka darah yang kedua ini adalah haidl jika memenuhi ketentuan-ketentuan hukum haidl dan jika tidak, maka adalah darah rusak/istihadlah. Sebab masa suci yang memisah antara nifas paling lama dan haidl itu tidak harus mencapai 15 hari, tetapi asal ada masa suci yang memisah walaupun sebentar. Misalnya: 2. Dalam nifas ada istilah ‘adadan dan hukman. Yang dimaksud nifas ‘adadan ialah masa naqa’ yang tidak mencapai 15 hari yang terjadi antara usai melahirkan dan datangnya darah. Di dalam hal ini masa naqa’ dihitung sebagai masa nifas, namun tidak berlaku hukum nifas, akan tetapi hukumnya suci. Sedang yang dimaksud nifas hukman adalah masa keluarnya darah atau masa naqa’ diantara dua darah yang tidak mencapai 15 hari. Jadi nifas ‘adadan bukan nifas hukman karena hukumnya suci, sedang nifas hukman pasti ‘adadan dan hukumnya nifas. Misalnya: 2.4 Mandi Nifas Mandi karena nifas tidaklah berbeda dengan mandi karena haidl, sebab keduanya sama-sama termasuk hadats besar. Adapun ungkapan niatnya:
  • 3. / Ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu mandi karena melahirkan. Mandi karena melahirkan dank arena nifas adalah sama-sama wajib hukumnya, hanya saja penyebabnya yang berbeda, yaitu yang satu melahirkan dan yang lainnya nifas. Semestinya kedua mandi ini pelaksanaannya juga berbeda, akan tetapi pada kenyataannya tidaklah harus demikian. Sebab dalam hal ini masih harus melihat waktu kapan datangnya nifas. Apabila darah nifas keluarnya persis usai melahirkan atau ada jarak atau masa naqa’ yang memisah namun terjadi di luar waktu shalat, maka mandi karena melahirkan dilaksanakan pada saat nifas telah usai, sehingga dalam hal ini satu kali mandi diniati dua sekaligus, yaitu karena melahirkan dan nifas. Adapun ungkapan niatnya Sebaliknya apabila jarak (naqa’) yang memisah antara melahirkan dan datangnya nifas berada di dalam waktunya shalat, maka mandi karena melahirkan wajib dilaksanakan ketika itu pula, sebab yang bersangkutan (yang melahirkan) saat itu berkewajiban melaksanakan shalat Ungkapan niatnya: Sedang mandi nifasnya dilakukan pada saat sesudah usainya nifas I. Perkara-perkara yang diharamkan karena haidl atau nifas, yaitu: 1. Shalat baik fardlu ataupun sunnah 2. Sujud syukur 3. Sujud tilawah 4. Thawaf (berputar mengelilingi ka’bah) 5. Puasa baik wajib maupun sunnah 6. Berdiam di dalam masjid baik dengan niat I’tikaf atau tidak 7. Membaca Al-Qur’an 8. Menyentuh atau membawa mushaf 9. Bersuci baik mandi atau wudlu 10. Berhubungan badan antara suami istri 11. Dicerai atau ditalak suami 12. Bersenang-senang dengan suaminya pada bagian badan antara pusar dan lutut II. Perkara-perkara yang diperbolehkan sesudah usainya haidl atau nifas ketika belum mandi, yaitu: 1. Puasa 2. Dicerai suami 3. Bersuci 4. Shalat bagi orang yang tidak mendapatkan air atau debu
  • 4. BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan Melengkapi dan sekaligus menutup pembahasan pada bab-bab terdahulu, disini ada tiga topic penting yang perlu di mengerti dan di harapkan keterangan pada bab penutup ini meuaskan adanya. Adapun tiga topic yang di maksud di atas yaitu : I. Perkara-perkara yang diharamkan karena haidl atau nifas, yaitu : 1. Sholat baik fardlu ataupun sunnah. 2. Sujud syukur. 3. Sujud tilawah. 4. Thawaf (berputar mengelilingi ka’bah) 5. Puasa baik wajib atau sunnah. 6. Berdiam dalam masjid baik dengan niat I’tikaf atau tidak. 7. Membaca Al-qur’an. 8. Menyentuh atau membawa mushaf. 9. Bersuci baik mandi atau wudlu. 10. Berhubungan badan antara suami istri. 11. Dicerai atau di talak suami. 12. Bersenang-senang dengan suami pada bagian badan antara pusar dan lutut. II. Perkara-perkara yang diperbolehkan sesudah usainya haidl atau nifas ketika mandi, yaitu : 1. Puasa.
  • 5. 2. Dicerai suami. 3. Bersuci. 4. Sholat bagi orang yang tidak mendapatkan air atau debu. III. Ragam masalah Pada topic yang ketiga ini akan dijelaskan tentang hukumnya beberapa kejadian yang banyak dialami oleh kaum wanita, utamanya yang berhubungan dengan kondisi hadats. 3.2 saran Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bias menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulustulusnya.