SlideShare a Scribd company logo
EKSPERIMEN FISIKA II
MAKALAH
Difraksi Elektron
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II
Dosen Pengampu : Dra.Hj.Wiendartun, M.Si.
oleh:
Arum Khoerunnisa 1600333
Iswi Dwi Nurvita 1606884
LABORATORIUM FISIKA LANJUT
PROGRAM STUDI FISIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai laporan akhir mata
kuliah Eksperimen Fisika 2 terkait Difraksi Elektro. Penulis juga berterima kasih
kepada Ibu Dra.Hj.Wiendartun, M.Si. selaku dosen mata kuliah Eksperimen
Fisika II yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembacanya. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapatkekurangan. Oleh karena
itu, penulis berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang
penulis susun ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya.
Bandung, 1 Mei 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Dasar Teori ................................................................................... 3
2.2 Alat dan Bahan.............................................................................. 6
2.3 Prosedur Eksperimen ..................................................................... 6
2.4 Data Eksperimen............................................................................ 7
2.5 Pengolahan Data Eksperimen ......................................................... 7
2.6 Analisa........................................................................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................... 13
3.1 Simpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
LAMPIRAN .............................................................................................. 15
1
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip tentang Dualisme Partikel menyatakan bahwa cahaya dan
benda memperlihatkan sifat gelombang dan partikel. Menurut
perkembangan teori Dualisme Partikel dapat di ketahui awalnya muncul
perdebatan antara hugyens dan Newton mengenai sifat cahaya. Newton
beranggapan cahaya bersifat partikel dan Huygens sebaliknya
berangapan cahaya bersifat gelombang. setelah itu muncul gagasan dari
Thomas Young membetulkan kekurangan –ini tentang teori gelombang
mengenai cahaya mulai menuju ke arah yang di terima umum.
Perkembangan terus berlanjut A. H,. Compton menyatakan cahaya
memiliki sifat kembar sebagai gelombang dan sebagai partikel.
Penemuan ini menyebabkan De Broglie berpikir sebagaimana cahaya
bersifat gelombang dan partikel, maka partikel pun dapat bersifat
gelombang. Teori dari de Broglie menjadi variabel khusus lahirnya
prinsip Dualisme Partikel .
Louis de Broglie, menjelaskan bahwa cahaya dapat berada dalam
suasana tertentu yang terdiri dari partikel-partikel, kemungkinan
berbentuk partikel pada suatu waktu Partikel yang bergerak memiliki
sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat.
Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat
gelombang berbentuk cahaya,sedangkan petir menunjukan sifat pertikel
berbentuk suara. Hipotesis de Broglie dibuktikan oleh C. Davidson an
LHGiermer (Amerika Serikat) dan GP Thomas (Inggris). Prinsip dualitas
inilah menjadi titik pangkal berkembangnya mekanika kuantum oleh
Erwin Schrodinger.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusa masalah dari percobaan ini, yaitu
 Bagaimana sifat dualitas gelombang dan partikel dari elektron.
 Bagaimana jarak antara bidang brag pada krista grafit
2
1.3 Tujuan
Pada percobaan difraksi elektron memiliki tujuan percobaan, yaitu
 Memahami sifat dualitas gelombang dan partikel dari elektron
 Menentukan jarak antara bidang bragg pada kristal grafit.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Gambar Davisson dan Germer
Pada tahun 1927, Davisson dan Germer mendemonstrasikan
secara langsung sifat gelombang dari electron dengan menunjukkan
bahwa electron energi rendah didifraksikan oleh kristal tunggal nikel.
Pada eksperimennya Davisson dan Germer menembakkan berkas
electron pada kristal nikel. Berkas electron ditempatkan dalam medan
potensial sehingga electron akan bergerak dipercepat sebagai hasil
perubahan dari energi potensial listrik menjadi energi kinetik. Kecepatan
electron dapat ditentukan sebagai berikut
𝑒𝑉 =
1
2
𝑚𝑣2 (1)
Maka kecepatan electron tersebut adalah
𝑣 = √
2𝑒𝑉
𝑚
(2)
Panjang gelombang elektron ditentukan dengan cara dihitung
dengan menggunakan persamaan de Broglie dan juga diukur dengan
4
menggunakan difraksi Bragg. Panjang gelombang menurut persamaande
Broglie adalah
𝜆 =
ℎ
𝑚𝑣
(3)
𝜆 =
ℎ
𝑚√2𝑒𝑉
𝑚
(4)
𝜆 =
ℎ
√ 𝑚𝑒𝑉
(5)
Pada percobaannya tersebut beda potensial pemercepat yang digunakan
ialah 54 volt dan electron terhambur dengan sudut 50 ° . Panjang
gelombang electron hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan
de Broglie adalah
𝜆 =
ℎ
√ 𝑚𝑒𝑉
=
6,63 × 10−34js
√2(9,1 × 10−31kg)(1,602 × 10−19 𝐶)(54 𝑉)
= 1,67 𝐴̊
(6)
Panjang gelombang diukur dengan percobaan difraksi Bragg.
Energi berkaselectron jauh lebih kecil darisinar x sehingga ketika berkas
electron ditembakan pada kristal nikel maka akan dihamburkan oleh
atom-atom pada lapisan atas bidang Bragg, berkas electron tidak mampu
menembus ke lapisan atas bidang Bragg, berkas electron tidak mampu
menembus ke lapisan yang lebih dalam. Beda lintasan optik dua berkas
electron terhambur adalah
AB = d sin θ (7)
Dengan d adalah jarak dua atom yang berdekatan pada kristal nikel.
Kedua berkas sinar tersebut akan berinterferensi maksimum bila beda
lintasan optiknya adalah kelipatan dari Panjang gelombang
2d sin θ = n λ (8)
5
Jarak antar dua atom yang berdekatan pada kristal nikel diukur
dengan mendifraksikan sinar x yang panjang gelombangnya
diketahuipada kristal nikel, dan didaptkan harga d adalah 2,15 A. dengan
demikian Panjang gelombang berkas electron (gelombang de Broglie)
yaitu
d sin θ = n λ= 2,15 A sin 50 =1,65 A (8)
Berdasarkan data tersebut terdapat kesesuaian antara prediksi teoritis de
Broglie dengan hasil pengukuran secara eksperimen, dengan demikian
postulat de Broglie terbukti kebenarannya.
Gambar Pola Difraksi
Pada persamaan difraksi electron, maka apabila Panjang
gelombang berkas gelombang materi electron diketahui maka dapat
ditentukan jarak antar atom dari kristal dan sebaliknya jika jarak anatar
atom pada kristal target diketahui maka dapat ditentukan Panjang
gelombang materi. Eksperimen dapat menggunakan alat sebagaiberikut.
6
Gambar Alat Difraksi Elektron
Dengan mengukur diameter dari masing-masing cincin pada layer dan
beda potensial pemercepat electron maka akan dapat ditentukan
karakterisitik dari material kristalnya.
2.2 Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada Eksperimen
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1.
Power Supply tegangan tinggi
DC 1-4 Kv 1
2. Sumber arus 1
3. Tabung Difraksi Elektron 1
4. Jangka sorong 1
2.3 Prosedur Eksperimen
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyalakan power supply.
3. Mengukur diameter tabung.
4. Mengatur tegangan input sehingga pada tabung terlihat pola-pola
difraksi terbentuk lingkaran dan mencatat nilai tegangan input pada
tabel pengamatan.
7
5. Mengukur diameter luar dan diameter dalam pola difraksi, lalu
mencatatnya dalam tabel pengamatan.
6. Memvariasikan nilai tegangan input agar terlihat pola-pola difraksi
yang dihasilkan dari nilai tegangan input, kemudian mencatatnya
dalam tabel pengamatan.
7. Merapihkan kembali alat dan bahan yang sudah digunakan.
2.4 Data Eksperimen
Dari percobaan yang telah dilakukan kami memperoleh data
sebagai berikut :
No V(kV)
D(m)𝑥 10−2
D1 D2
1. 1,3 68,8 70,9 50,75 54,75
2. 1,8 64,05 66,1 40,9 40,6
3. 2,3 52,35 54,4 36.35 36,2
4. 2,8 50,95 52,3 30,9 32,8
5. 3,3 50,1 48,95 28,7 30,75
2.5 Pengolahan Data Eksperimen
𝜆 =
ℎ
√ 𝑚𝑒𝑉
ℎ = 6,626 𝑥 10−34js
𝑚 = 9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔
𝑒 = 1,6 𝑥 10−34 𝐶
8
D = 12,7cm ; 𝑅 =
1
2
𝐷 = 6,35 𝑐𝑚
Tabel Data Pengamatan
No V(kV)
D(m)𝑥 10−2
D1 D2
1. 1,3 68,8 70,9 50,75 54,75
2. 1,8 64,05 66,1 40,9 40,6
3. 2,3 52,35 54,4 36.35 36,2
4. 2,8 50,95 52,3 30,9 32,8
5. 3,3 50,1 48,95 28,7 30,75
Tabel pengolahan Data
No V(kV)
D(m)𝑥 10−2
𝐷1̅̅̅̅ 𝐷2̅̅̅̅
1. 1,3 3,43 2,59
2. 1,8 3,25 2,04
3. 2,3 2,67 1,81
4. 2,8 2,53 1,6
5. 3,3 2,48 1,49
9
No r(m) 𝜆(m)𝑥 10 −11
r1(m) r2(m)
1 0,01295 0,01715 3,41
2 0,0102 0,01625 2,89
3 0,00905 0,01335 2,56
4 0,008 0,01265 2,32
5 0,00745 0,0124 2,14
Gambar pengolahan data r1
10
Berdasarkan grafik r1( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan
𝜃 sebesar ( 4,18147 𝑥 108 ± 0,00322) . Dapat ditentukan nilai d melalui
persaman d = 𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1 (0,0635)
4,18147 𝑥 108
= 1,5186 𝑥 10
−10
m. Dengan presentase
kesalahan akurasi terhadap literature d = 2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar
|
2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10
−10
2,13 𝑥 10−10
| 𝑥 100 % = 28,6 %. Dan persentase kesalahan presisi
sebesar 7,7 𝑥 10
−10
%.
11
Gambar pengolahan data r2
Berdasarkan grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan
𝜃 sebesar (4,32 𝑥 108 ± 0,00198). Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d
= 𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1 (0,0635)
4,32 𝑥 108
= 1,46𝑥 10
−10
m. Dengan presentase kesalahan akurasi
terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar
|
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎
−𝟏𝟎
m
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎
| 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan presisi
sebesar 4,58 𝑥 10
−10
%.
2.6 Analisa
Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan diperoleh , diketahui
bahwa elektron memiliki sifat sebagai gelombang dan partikel. Sifat elektron
sebagai gelombang dibuktikan dengan adanya difraksi dalam percobaan ini
sedangkan sifa sebagai partikel dibuktikan dengan adanya peristiwa efek
fotolistrik. Dalam percobaan ini elektron terdifraksi menunjukan pola
terbentuknya lingkaran dalam tabung. Dengan menghitung diameter luar dan
diameter dalam. Dari pola-pola difraksi sesuai dengan beda potensial yang
diberikan, maka hubungan Panjang gelombang dengan diameter luar dan
diameter dalam didapat dari persamaan d = 𝑛𝜆
𝑅
r
melalui grafik
𝜆
r
merupakan
12
besar tan 𝜃, sehingga persamaannya menjadi d = 𝑛
𝑅
tan 𝜃
dengan besar tan θ
diketahui dari analisis grafik.
Berdasarkan grafik r1( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan
𝜃 sebesar ( 4,18147 𝑥 108 ± 0,00322) . Dapat ditentukan nilai d melalui
persaman d = 𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1 (0,0635)
4,18147 𝑥 108
= 1,5186 𝑥 10
−10
m. Dengan presentase
kesalahan akurasi terhadap literature d = 2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar
|
2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10
−10
2,13 𝑥 10−10
| 𝑥 100 % = 28,6 %. Dan persentase kesalahan presisi
sebesar 7,7 𝑥 10
−10
%. Berdasarkan grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang
merupakan tan 𝜃 sebesar (4,32 𝑥 108 ± 0,00198) . Dapat ditentukan nilai d
melalui persaman d = 𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1(0,0635)
4,32 𝑥 108
= 1,46𝑥 10
−10
m. Dengan presentase
kesalahan akurasi terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar
|
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎
−𝟏𝟎
m
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎
| 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan presisi
sebesar 4,58 𝑥 10
−10
%.
Perbedaan hasil dari percobaan terhadap literatur disebabkan oleh
pengukurang jari-jari yang terlalu kecil karena jangka sorong yang dipakai adalah
jangka sorong yang tidak memiliki kunci sekrup sehingga jangka sorong dapat
bergeser ketika jarak yang sudah diukur hendak dilihat dan ditulis. Dan sulitnya
menentukan diameter cincin di aparatus berbentuk bola, karna pola cincin kurang
terlihat jelas hal ini dapat disebabkan dari sentuhan tangan dan logam disekitar
aparatus.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari eksperimen yang dilakukan , diperoleh hasil sebagai
berikut, berdasarkan grafik r1(𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan
𝜃 sebesar (4,18147 𝑥 108 ± 0,00322). Dapat ditentukan nilai d melalui
persaman d = 𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1 (0,0635)
4,18147 𝑥 108
= 1,5186 𝑥 10
−10
m. Dengan
presentase kesalahan akurasi terhadap literature d =
2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar |
2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10
−10
2,13 𝑥 10−10
| 𝑥 100 % = 28,6 %.
Dan persentase kesalahan presisi sebesar 7,7 𝑥 10
−10
%. Berdasarkan
grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar
(4,32 𝑥 108 ± 0,00198). Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d =
𝑛
𝑅
tan 𝜃
=
1 (0,0635)
4,32 𝑥 108
= 1,4 6𝑥 10
−10
m. Dengan presentase kesalahan
akurasi terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar
|
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎
−𝟏𝟎
m
𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎
| 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan
presisi sebesar 4,58 𝑥 10
−10
%.
3.2 Saran
Dalam melakukan percobaan akan lebihbaikbilaadaalatukur
yang lebihmudahuntukmengukurdiameterlingkarankarenabentuk
tabungyang bulat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arthur Beiser. 1989. Konsep Fisika Modern. edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga
Krane,Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia
Sinaga, Parlindungan, 2018. Fisika Modern. Bandung: FPMIPA UPI
15
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
Biqom Helda Zia
 
Fisika inti kelompok 8
Fisika inti kelompok 8Fisika inti kelompok 8
Fisika inti kelompok 8
hutami mawdy
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
Fisikaintidanradioaktif 160615042641
Fisikaintidanradioaktif 160615042641Fisikaintidanradioaktif 160615042641
Fisikaintidanradioaktif 160615042641
Bayu Pradana
 
Stuktur atom
Stuktur atomStuktur atom
Stuktur atomahmaddzul
 
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitasBahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
eli priyatna laidan
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
sur_wanto
 
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Intan Giftianty
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatMukhsinah PuDasya
 
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spmSkema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
Cikgu Pejal
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
Universitas Kanjuruhan, Malang
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
tedykorupselalu
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika  inti  dan  radioaktivitasFisika  inti  dan  radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
eli priyatna laidan
 
Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)
nita29
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelauliarika
 
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikelBab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Hasna Nabella
 
PPT FISIKA
PPT FISIKA PPT FISIKA
PPT FISIKA
FakhriIchwannur
 

What's hot (19)

Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Fisika inti kelompok 8
Fisika inti kelompok 8Fisika inti kelompok 8
Fisika inti kelompok 8
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
Fisikaintidanradioaktif 160615042641
Fisikaintidanradioaktif 160615042641Fisikaintidanradioaktif 160615042641
Fisikaintidanradioaktif 160615042641
 
Stuktur atom
Stuktur atomStuktur atom
Stuktur atom
 
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitasBahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
 
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spmSkema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
Skema k2 set a juj pahang 2014 physics spm
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika  inti  dan  radioaktivitasFisika  inti  dan  radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
 
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikelBab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
 
PPT FISIKA
PPT FISIKA PPT FISIKA
PPT FISIKA
 

Similar to Makalah difraksi elektron

081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrikFakhrun Nisa
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
Siti Hartati
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Bukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.pptBukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.ppt
ImamPangestu7
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
Fernando Ardiva
 
Fisika Modern (6) quantum mechanics
Fisika Modern (6) quantum mechanicsFisika Modern (6) quantum mechanics
Fisika Modern (6) quantum mechanics
jayamartha
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Ppt panjang gelombang satu
Ppt panjang gelombang satuPpt panjang gelombang satu
Ppt panjang gelombang satu
Amalia Lia
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
fikar zul
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
DEDI RIWANTO
 
Fisika Modern 06 quantum mechanics
Fisika Modern 06 quantum mechanicsFisika Modern 06 quantum mechanics
Fisika Modern 06 quantum mechanicsjayamartha
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMAIrhuel_Abal2
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Thufeil 'Ammar
 
UTS_Fisum_A.docx
UTS_Fisum_A.docxUTS_Fisum_A.docx
UTS_Fisum_A.docx
pasti sukses
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Saifurrahman Santoso
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Margiea Liana
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Akmalia Mn
 

Similar to Makalah difraksi elektron (20)

081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Bukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.pptBukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.ppt
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
 
Fisika Modern (6) quantum mechanics
Fisika Modern (6) quantum mechanicsFisika Modern (6) quantum mechanics
Fisika Modern (6) quantum mechanics
 
10 glosarium dp_index
10 glosarium dp_index10 glosarium dp_index
10 glosarium dp_index
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Ppt panjang gelombang satu
Ppt panjang gelombang satuPpt panjang gelombang satu
Ppt panjang gelombang satu
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Fisika Modern 06 quantum mechanics
Fisika Modern 06 quantum mechanicsFisika Modern 06 quantum mechanics
Fisika Modern 06 quantum mechanics
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMA
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
 
UTS_Fisum_A.docx
UTS_Fisum_A.docxUTS_Fisum_A.docx
UTS_Fisum_A.docx
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Skl 6
Skl 6Skl 6
Skl 6
 

Makalah difraksi elektron

  • 1. EKSPERIMEN FISIKA II MAKALAH Difraksi Elektron Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II Dosen Pengampu : Dra.Hj.Wiendartun, M.Si. oleh: Arum Khoerunnisa 1600333 Iswi Dwi Nurvita 1606884 LABORATORIUM FISIKA LANJUT PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2019
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai laporan akhir mata kuliah Eksperimen Fisika 2 terkait Difraksi Elektro. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dra.Hj.Wiendartun, M.Si. selaku dosen mata kuliah Eksperimen Fisika II yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembacanya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapatkekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang penulis susun ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Bandung, 1 Mei 2019 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................ii BAB I PENDAHULAN............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1 1.3 Tujuan .......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3 2.1 Dasar Teori ................................................................................... 3 2.2 Alat dan Bahan.............................................................................. 6 2.3 Prosedur Eksperimen ..................................................................... 6 2.4 Data Eksperimen............................................................................ 7 2.5 Pengolahan Data Eksperimen ......................................................... 7 2.6 Analisa........................................................................................ 11 BAB III PENUTUP................................................................................... 13 3.1 Simpulan..................................................................................... 13 3.2 Saran........................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14 LAMPIRAN .............................................................................................. 15
  • 4. 1 BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Prinsip tentang Dualisme Partikel menyatakan bahwa cahaya dan benda memperlihatkan sifat gelombang dan partikel. Menurut perkembangan teori Dualisme Partikel dapat di ketahui awalnya muncul perdebatan antara hugyens dan Newton mengenai sifat cahaya. Newton beranggapan cahaya bersifat partikel dan Huygens sebaliknya berangapan cahaya bersifat gelombang. setelah itu muncul gagasan dari Thomas Young membetulkan kekurangan –ini tentang teori gelombang mengenai cahaya mulai menuju ke arah yang di terima umum. Perkembangan terus berlanjut A. H,. Compton menyatakan cahaya memiliki sifat kembar sebagai gelombang dan sebagai partikel. Penemuan ini menyebabkan De Broglie berpikir sebagaimana cahaya bersifat gelombang dan partikel, maka partikel pun dapat bersifat gelombang. Teori dari de Broglie menjadi variabel khusus lahirnya prinsip Dualisme Partikel . Louis de Broglie, menjelaskan bahwa cahaya dapat berada dalam suasana tertentu yang terdiri dari partikel-partikel, kemungkinan berbentuk partikel pada suatu waktu Partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya,sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara. Hipotesis de Broglie dibuktikan oleh C. Davidson an LHGiermer (Amerika Serikat) dan GP Thomas (Inggris). Prinsip dualitas inilah menjadi titik pangkal berkembangnya mekanika kuantum oleh Erwin Schrodinger. 1.2 Rumusan Masalah Rumusa masalah dari percobaan ini, yaitu  Bagaimana sifat dualitas gelombang dan partikel dari elektron.  Bagaimana jarak antara bidang brag pada krista grafit
  • 5. 2 1.3 Tujuan Pada percobaan difraksi elektron memiliki tujuan percobaan, yaitu  Memahami sifat dualitas gelombang dan partikel dari elektron  Menentukan jarak antara bidang bragg pada kristal grafit.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dasar Teori Gambar Davisson dan Germer Pada tahun 1927, Davisson dan Germer mendemonstrasikan secara langsung sifat gelombang dari electron dengan menunjukkan bahwa electron energi rendah didifraksikan oleh kristal tunggal nikel. Pada eksperimennya Davisson dan Germer menembakkan berkas electron pada kristal nikel. Berkas electron ditempatkan dalam medan potensial sehingga electron akan bergerak dipercepat sebagai hasil perubahan dari energi potensial listrik menjadi energi kinetik. Kecepatan electron dapat ditentukan sebagai berikut 𝑒𝑉 = 1 2 𝑚𝑣2 (1) Maka kecepatan electron tersebut adalah 𝑣 = √ 2𝑒𝑉 𝑚 (2) Panjang gelombang elektron ditentukan dengan cara dihitung dengan menggunakan persamaan de Broglie dan juga diukur dengan
  • 7. 4 menggunakan difraksi Bragg. Panjang gelombang menurut persamaande Broglie adalah 𝜆 = ℎ 𝑚𝑣 (3) 𝜆 = ℎ 𝑚√2𝑒𝑉 𝑚 (4) 𝜆 = ℎ √ 𝑚𝑒𝑉 (5) Pada percobaannya tersebut beda potensial pemercepat yang digunakan ialah 54 volt dan electron terhambur dengan sudut 50 ° . Panjang gelombang electron hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan de Broglie adalah 𝜆 = ℎ √ 𝑚𝑒𝑉 = 6,63 × 10−34js √2(9,1 × 10−31kg)(1,602 × 10−19 𝐶)(54 𝑉) = 1,67 𝐴̊ (6) Panjang gelombang diukur dengan percobaan difraksi Bragg. Energi berkaselectron jauh lebih kecil darisinar x sehingga ketika berkas electron ditembakan pada kristal nikel maka akan dihamburkan oleh atom-atom pada lapisan atas bidang Bragg, berkas electron tidak mampu menembus ke lapisan atas bidang Bragg, berkas electron tidak mampu menembus ke lapisan yang lebih dalam. Beda lintasan optik dua berkas electron terhambur adalah AB = d sin θ (7) Dengan d adalah jarak dua atom yang berdekatan pada kristal nikel. Kedua berkas sinar tersebut akan berinterferensi maksimum bila beda lintasan optiknya adalah kelipatan dari Panjang gelombang 2d sin θ = n λ (8)
  • 8. 5 Jarak antar dua atom yang berdekatan pada kristal nikel diukur dengan mendifraksikan sinar x yang panjang gelombangnya diketahuipada kristal nikel, dan didaptkan harga d adalah 2,15 A. dengan demikian Panjang gelombang berkas electron (gelombang de Broglie) yaitu d sin θ = n λ= 2,15 A sin 50 =1,65 A (8) Berdasarkan data tersebut terdapat kesesuaian antara prediksi teoritis de Broglie dengan hasil pengukuran secara eksperimen, dengan demikian postulat de Broglie terbukti kebenarannya. Gambar Pola Difraksi Pada persamaan difraksi electron, maka apabila Panjang gelombang berkas gelombang materi electron diketahui maka dapat ditentukan jarak antar atom dari kristal dan sebaliknya jika jarak anatar atom pada kristal target diketahui maka dapat ditentukan Panjang gelombang materi. Eksperimen dapat menggunakan alat sebagaiberikut.
  • 9. 6 Gambar Alat Difraksi Elektron Dengan mengukur diameter dari masing-masing cincin pada layer dan beda potensial pemercepat electron maka akan dapat ditentukan karakterisitik dari material kristalnya. 2.2 Alat dan Bahan Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada Eksperimen No. Nama Alat dan Bahan Jumlah 1. Power Supply tegangan tinggi DC 1-4 Kv 1 2. Sumber arus 1 3. Tabung Difraksi Elektron 1 4. Jangka sorong 1 2.3 Prosedur Eksperimen 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Menyalakan power supply. 3. Mengukur diameter tabung. 4. Mengatur tegangan input sehingga pada tabung terlihat pola-pola difraksi terbentuk lingkaran dan mencatat nilai tegangan input pada tabel pengamatan.
  • 10. 7 5. Mengukur diameter luar dan diameter dalam pola difraksi, lalu mencatatnya dalam tabel pengamatan. 6. Memvariasikan nilai tegangan input agar terlihat pola-pola difraksi yang dihasilkan dari nilai tegangan input, kemudian mencatatnya dalam tabel pengamatan. 7. Merapihkan kembali alat dan bahan yang sudah digunakan. 2.4 Data Eksperimen Dari percobaan yang telah dilakukan kami memperoleh data sebagai berikut : No V(kV) D(m)𝑥 10−2 D1 D2 1. 1,3 68,8 70,9 50,75 54,75 2. 1,8 64,05 66,1 40,9 40,6 3. 2,3 52,35 54,4 36.35 36,2 4. 2,8 50,95 52,3 30,9 32,8 5. 3,3 50,1 48,95 28,7 30,75 2.5 Pengolahan Data Eksperimen 𝜆 = ℎ √ 𝑚𝑒𝑉 ℎ = 6,626 𝑥 10−34js 𝑚 = 9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔 𝑒 = 1,6 𝑥 10−34 𝐶
  • 11. 8 D = 12,7cm ; 𝑅 = 1 2 𝐷 = 6,35 𝑐𝑚 Tabel Data Pengamatan No V(kV) D(m)𝑥 10−2 D1 D2 1. 1,3 68,8 70,9 50,75 54,75 2. 1,8 64,05 66,1 40,9 40,6 3. 2,3 52,35 54,4 36.35 36,2 4. 2,8 50,95 52,3 30,9 32,8 5. 3,3 50,1 48,95 28,7 30,75 Tabel pengolahan Data No V(kV) D(m)𝑥 10−2 𝐷1̅̅̅̅ 𝐷2̅̅̅̅ 1. 1,3 3,43 2,59 2. 1,8 3,25 2,04 3. 2,3 2,67 1,81 4. 2,8 2,53 1,6 5. 3,3 2,48 1,49
  • 12. 9 No r(m) 𝜆(m)𝑥 10 −11 r1(m) r2(m) 1 0,01295 0,01715 3,41 2 0,0102 0,01625 2,89 3 0,00905 0,01335 2,56 4 0,008 0,01265 2,32 5 0,00745 0,0124 2,14 Gambar pengolahan data r1
  • 13. 10 Berdasarkan grafik r1( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar ( 4,18147 𝑥 108 ± 0,00322) . Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1 (0,0635) 4,18147 𝑥 108 = 1,5186 𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10 −10 2,13 𝑥 10−10 | 𝑥 100 % = 28,6 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 7,7 𝑥 10 −10 %.
  • 14. 11 Gambar pengolahan data r2 Berdasarkan grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar (4,32 𝑥 108 ± 0,00198). Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1 (0,0635) 4,32 𝑥 108 = 1,46𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎 −𝟏𝟎 m 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎 | 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 4,58 𝑥 10 −10 %. 2.6 Analisa Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan diperoleh , diketahui bahwa elektron memiliki sifat sebagai gelombang dan partikel. Sifat elektron sebagai gelombang dibuktikan dengan adanya difraksi dalam percobaan ini sedangkan sifa sebagai partikel dibuktikan dengan adanya peristiwa efek fotolistrik. Dalam percobaan ini elektron terdifraksi menunjukan pola terbentuknya lingkaran dalam tabung. Dengan menghitung diameter luar dan diameter dalam. Dari pola-pola difraksi sesuai dengan beda potensial yang diberikan, maka hubungan Panjang gelombang dengan diameter luar dan diameter dalam didapat dari persamaan d = 𝑛𝜆 𝑅 r melalui grafik 𝜆 r merupakan
  • 15. 12 besar tan 𝜃, sehingga persamaannya menjadi d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 dengan besar tan θ diketahui dari analisis grafik. Berdasarkan grafik r1( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar ( 4,18147 𝑥 108 ± 0,00322) . Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1 (0,0635) 4,18147 𝑥 108 = 1,5186 𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10 −10 2,13 𝑥 10−10 | 𝑥 100 % = 28,6 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 7,7 𝑥 10 −10 %. Berdasarkan grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar (4,32 𝑥 108 ± 0,00198) . Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1(0,0635) 4,32 𝑥 108 = 1,46𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎 −𝟏𝟎 m 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎 | 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 4,58 𝑥 10 −10 %. Perbedaan hasil dari percobaan terhadap literatur disebabkan oleh pengukurang jari-jari yang terlalu kecil karena jangka sorong yang dipakai adalah jangka sorong yang tidak memiliki kunci sekrup sehingga jangka sorong dapat bergeser ketika jarak yang sudah diukur hendak dilihat dan ditulis. Dan sulitnya menentukan diameter cincin di aparatus berbentuk bola, karna pola cincin kurang terlihat jelas hal ini dapat disebabkan dari sentuhan tangan dan logam disekitar aparatus.
  • 16. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dari eksperimen yang dilakukan , diperoleh hasil sebagai berikut, berdasarkan grafik r1(𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar (4,18147 𝑥 108 ± 0,00322). Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1 (0,0635) 4,18147 𝑥 108 = 1,5186 𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 2,13 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 2,13 𝑥 10−10−1,5186𝑥10 −10 2,13 𝑥 10−10 | 𝑥 100 % = 28,6 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 7,7 𝑥 10 −10 %. Berdasarkan grafik r2( 𝜆) diperoleh gradien yang merupakan tan 𝜃 sebesar (4,32 𝑥 108 ± 0,00198). Dapat ditentukan nilai d melalui persaman d = 𝑛 𝑅 tan 𝜃 = 1 (0,0635) 4,32 𝑥 108 = 1,4 6𝑥 10 −10 m. Dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literature d = 1,23 𝑥 10−10 𝑚 sebesar | 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎−1,4𝟔𝒙 𝟏𝟎 −𝟏𝟎 m 𝟏,𝟐𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟎 | 𝑥 100 % = 18,7 %. Dan persentase kesalahan presisi sebesar 4,58 𝑥 10 −10 %. 3.2 Saran Dalam melakukan percobaan akan lebihbaikbilaadaalatukur yang lebihmudahuntukmengukurdiameterlingkarankarenabentuk tabungyang bulat.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Buku Arthur Beiser. 1989. Konsep Fisika Modern. edisi ketiga. Jakarta: Erlangga Krane,Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia Sinaga, Parlindungan, 2018. Fisika Modern. Bandung: FPMIPA UPI