SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
(Akibat WhatsApp, Dokter di RSUD Malang Dijerat UU ITE)
disusun oleh :
Eko Waluyo : 12135828
Kornelis Zalukhu : 12132942
Dhika Fauzi : 12135473
Wiji Lestari : 12137694
Lilis Sumiati : 12136729
Zena Oktavia : 12135413
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
BINA SARANA INFORMATIKA (BSI)
Jakarta - 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah yang
kami buat ini menjelaskan tentang “Cyber Crime” dengan mengangkat sebuah
kasus yang terjadi antara Antarestawati dan Khoiriatul Masruroh yang berawal
dari upload foto melalui jejaring sosial yang akhirnya terancam hukuman pidana
UU ITE.
Kami tidak lupa berterima kasih kepada bapak Oktavian sebagai dosen
pembimbing mata kuliah EPTIK yang telah mbimbing dan mengarahkan kami
dalam penyusunan makalah ini juga kepada pihak-pihak yang telah berperan aktif
maupun peran secara tidak langsung dalam kelangsungan penyusunan makalah
ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca sekalian.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Bekasi, Mei 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA........................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Ruang Lingkup ........................................................................... 1
BAB II PENGETAHUAN UMUM CRYBER CRIME ................................ 2
2.1. Pengertian Cybercrime ......................................................... 2
2.2. Pengertian Cyberstalking .................................................... 2
2.3. Kriteria Cyberstalking ....................................................... 3
2.4. Aksi dan Tujuan Cyberstalker ............................................ 4
2.5. Tujuan Cyberstalker ............................................................. 5
2.6. CyberStalking & Aplikasi Jejaring Sosial ........................... 5
BAB III STUDY KASUS .............................................................................. 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 9
4.1. Kesimpulan ................................................................................ 9
4.2. Saran .......................................................................................... 9
BAB V DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi komputer saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat, penggunanyapun dari anak-anak sampai orang
dewasa. Dengan semakin majunya bidang teknologi, ancaman atau kejahatanpun
semakin marak.
Cybercrime merupakan istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Banyak contoh kejahatan di dunia maya dimana komputer
sebagai alat, untuk itu kita sebagai pengguna mestinya lebih berhati-hati dalam
memanfaatkan teknologi ini supaya tidak terjebak di dalam kejahatan.
Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless
world) dengan arus informasi supercepat (superhighway information) yang
mendunia. Globalisasi dunia memicu revolusi (bukan evolusi) di bidang ICT
(Information and Communication Technology).
Tantangan globalisasi pada perkembangan ICT bagi generasi muda yang paling
mengkhawatirkan adalah Situs Jejaring Sosial.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam Penulisan makalah ini, kami membahas sekilas cyber crime secara
umum dan lebih rincinya pada cyberstalking untuk memudahkan dalam
pembahasan dan supaya materi yang kami uraikan lebih spesifik.
2
BAB II
PENGETAHUAN UMUM CYBER CRIME
2.1. Pengertian Cybercrime
“ Cybercrime ” adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada
teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di dalam
cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut
dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime, dan cybercrime.
Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara
ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet).
Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan
teknologi komputer dan telekomunikasi.
The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba
pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah
yang dikenal:
1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yaitu prilaku
ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan
komputer dan/atau data yang diproses oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu prilaku
ilegal/melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.
Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai perbuatan
melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai
sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan
ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2.2. Pengertian Cyberstalking
"Cyberstalking" adalah penggunaan internet atau alat elektronik lainnya
untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi.
3
Cyberstalking adalah bentuk terbaru dari perilaku kriminal yang melibatkan
ancaman persisten atau perhatian yang tidak diinginkan menggunakan internet dan
cara lain komunikasi komputer.
Cyberstalking dapat mencakup melecehkan, mengancam, spamming
berlebihan, live chat pelecehan atau dikenal sebagai chatting , pesan yang tidak
pantas pada papan pesan atau buku tamu online, virus berbahaya elektronik
dikirim, email yang tidak diinginkan, dan pencurian identitas elektronik.
Termasuk tuduhan palsu , pemantauan, membuat ancaman, pencurian identas,
kerusakan pada data atau peralatan, atau mengumpulkan informasi dalam rangka
untuk melecehkan. Aksi cyberstalking bisa sangat berbahaya dan menakutkan,
terutama bagi anak dan remaja. Hal ini lantaran informasi identitas pribadi
seseorang yang tidak diketahui di Internet memberikan peluang bagi para
penguntit (talker) untuk berkeliaran bebas menjalankan aksinya. Cyberstalker
(pelaku cyberstalking) bahkan sering melakukan tindakan ekstrim karena mereka
merasa tidak dapat ditangkap atau dihukum karena sulit dideteksi.
2.3. Kriteria Cyberstalking
Bagaimana mengidentifikasi cyberstalking:
Ketika mengidentifikasi cyberstalking "di lapangan", dan khususnya ketika
mempertimbangkan apakah akan melaporkannya kepada otoritas apapun hukum,
fitur berikut atau kombinasi fitur dapat dianggap untuk mengkarakterisasi situasi
mengintai benar : kebencian , direncanakan terlebih dahulu, pengulangan,
kesusahan , obsesi , balas dendam , tidak ada tujuan yang sah, secara pribadi
diarahkan, mengabaikan peringatan untuk berhenti, pelecehan , dan ancaman.
Jika hanya 1x seseorang megejek di dunia maya, itu bukan disebut dengan bully
atau pun talker. Kita harus melihat konteks nya apa! Apakah di kegiatan becanda
antar teman, berdiskusi, itu juga harus dilihat, jika mereka hanya sekedar saling
mengejek(gurauan), bukan disebut cyberstalking.
4
2.4. Aksi dan Tujuan Cyberstalker
2.4.1 Aksi Cyberstalker
 Tuduhan Palsu
Banyak cyberstalkers mencoba untuk merusak reputasi
korban. Mereka posting informasi palsu tentang mereka di situs dan
website tertentu. Mereka mungkin mengatur situs mereka sendiri, blog
atau halaman pengguna untuk tujuan kejahatan ini. Mereka memposting
dugaan tentang korban untuk newsgroup, chat room atau situs lainnya
yang memungkinkan kontribusi masyarakat.
 Upaya untuk mengumpulkan informasi tentang korban
Cyberstalkers mungkin melakukan pendekatan dengan
teman-teman korban mereka, keluarga dan rekan kerja untuk
mendapatkan informasi pribadi. Mereka dapat memantau informasi di
Internet, atau menyewa seorang detektif swasta.Mereka akan sering
memonitor aktivitas online korban dan berusaha untuk melacak alamat
IP mereka dalam upaya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut
tentang korban-korban mereka.
 Mendorong orang lain untuk melecehkan korban
Banyak cyberstalkers mencoba untuk melibatkan pihak
ketiga dalam pelecehan ini. Mereka mungkin mengklaim korban telah
merugikan penguntit atau keluarganya dalam beberapa cara, misalnya
dengan memposting nama korban dan nomor telepon untuk mendorong
orang lain ikut mengganggu korban.
 Salah korbankan mengklaim bahwa korban melecehkan dirinya.
 Serangan terhadap data dan peralatan
Mereka mungkin mencoba untuk merusak komputer korban dengan
mengirimkan virus.
 Memesan barang dan jasa
5
Mereka memesan barang atau berlangganan majalah atas
nama korban. Ini sering melibatkan langganan untuk melakukan
tindakkan pornografi atau memesan mainan seks kemudian dikirim ke
tempat korban.
 Mengatur pertemuan
Para pemuda menghadapi risiko tinggi terutama terhadap
cyberstalkers yang mencoba untuk mengatur pertemuan di antara
mereka.
2.4.2. Tujuan Cyberstalker
 Mengawasi aktivitas online korban via spyware, yaitu program yang
dirancang untuk memata-matai komputer atau ponsel seseorang
secara jarak jauh.
 Melacak lokasi korban menggunakan teknologi GPS
 Mencegat dengan panggilan ponsel atau SMS seseorang
 Berkedok sebagai korban
 Mengawasi dan menonton aktivitas korban lewat kamera
tersembunyi.
2.5. Target Cyberstalking
1) Laki-laki
2) Perempuan
3) Mitra Intim (ex. mantan kekasih)
4) Massa
5) Perusahaan
2.6. CyberStalking & Aplikasi Jejaring Sosial
Seiring dengan Facebook, situs populer lain seperti Path, WhatsApp, Line telah
memungkinkan cyberstalkers untuk melihat update pada mangsanya dan dalam
6
beberapa kasus, memungkinkan mereka untuk melihat keberadaan korban
mereka. Aplikasi terbaru yang memanfaatkan perangkat lunak global positioning
(GPS) teknologi, seperti Foursquare , membuat tindakan menemukan korban
mereka lebih mudah. Periksa bahaya teknologi GPS dan korelasinya dengan
cyberstalking.
Cyberstalking merupakan sebuah aksi memata-matai atau menguntit
privasi pengguna internet melalui teknologi termasuk komputer, ponsel, kamera
dan teknologi lainnya. Cyberstalking nantinya bisa berujung pada tindakan
pelecehan, rayuan, pesan vulgar atau mengancam, fitnah atau pesan yang tidak
diinginkan. Motifnya beragam, mulai dari balas dendam, marah, sekadar iseng
atau ingin mengontrol seseorang.
Fakta bahwa cyberstalking tidak melibatkan kontak fisik dapat menciptakan
kesalahan persepsi bahwa lebih berbahaya daripada menguntit secara fisik. Hal
ini belum tentu benar. Dengan fungsi Internet yang menjadi bagian integral dari
kehidupan kita pribadi, penguntit profesional dapat mengambil keuntungan dari
kemudahan komunikasi serta peningkatan akses terhadap informasi pribadi.
Dengan kata lain, stalker mungkin tidak mau atau tidak mampu menghadapi
korban secara langsung atau di telepon, ia mungkin memiliki sedikit keraguan
melecehkan atau mengancam dengan mengirim komunikasi elektronik untuk
korban. Akhirnya, seperti pelecehan fisik mengintai, ancaman secara online
mungkin merupakan awal terhadap perilaku yang lebih serius, termasuk
kekerasan fisik.
7
BAB III
STUDY KASUS
(Antarestawati vs Khoiriatul Masruroh)
Antarestawati Acip Tjokro adalah seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit
Umum Derah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan ke
polisi. Penyebabnya, dokter berusia 31 tahun itu mengunggah foto di aplikasi
WhatsApp tanpa seizin pemiliknya, Khoiriatul Masruroh.
Kasus ini bermula saat Antarestawati mengunggah foto selfie Khoiriatul di grup
WhatsApp, yang beranggotakan sejumlah karyawan RSUD Kanjuruhan. Foto
Khoiriatul yang berkaos hitam klub sepak bola Paris Saint German itu diberi tulisan
"Buka Lapak... 150 ewu (ribu)/ jam."
Khoiriatul Masruroh mengatakan, semula dirinya tidak mengetahui fotonya dipasang
dr Antarestawati di grup WA. Dia mengetahuinya dari salah seorang temannya.
"Sementara, foto saya di upload ke group WA dengan diberikan tulisan Buka Lapak
Rp150 ewu/jam, itu bukan guyonan. Dan itu saya anggap serius dalam melecehkan
saya, padahal saya dengan dr Antarestawati tidak pernah ada masalah sebelumnya,"
tandasnya.
“Sepertinya saya ini wanita murahan yang bisa dibeli dengan uang Rp150 ribu
perjam,” katanya.
Merasa dilecehkan,dia membawa kasus ini ke pihak berwajib. Dia berharap agar
kasus ini bisa diproses secara hukum.
"Foto yang diunggah itu diberi tulisan yang dinilai melecehkan Khoiriatul Masruroh,
korban yang merasa dilecehkan kemudian melaporkan masalah ini pada 12 Maret
8
lalu," kata Kasat Reskrim Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Wahyu Hidayat saat
dikonfirmasi di Malang, Minggu (15/3/2015).
Dalam menangani kasus ini, kepolisian menggunakan UU Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 27, meliputi pelanggaran
kesusilaan dan pencemaran nama baik. Jika terbukti melanggar, sang dokter bisa
dipidana penjara paling lama 6 bulan, dan atau dikenakan denda maksimal Rp 1
miliar.
Khoiriatul dan Antarestawati sempat mendatangi Mapolres Malang untuk menjalani
pemeriksaan. Keduanya datang bersama dalam satu mobil yang dikendarai oleh
suami Antarestawati.
Namun, keduanya kini berdamai disertai surat bermaterai Rp 6.000. Terdapat juga
tanda tangan Kepala Sub Bagian Rekam Medik, Evapor Riyanto serta Wadir
Administrasi dan Keuangan, Mahila Surya Dewi.
"Khoiriatul sudah mempertimbangkan dengan dirinya sendiri dan keluarga. Lalu
menyatakan mencabut laporan. Tidak ada paksaan dari pihak lain" kata Kepala Unit
PPA Iptu Sutiyo, Selasa (24/3/2015).
9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Cyberstalking merupakan penggunaan internet atau alat elektronik lainnya
untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi.
Cyberstalking adalah bentuk terbaru dari perilaku kriminal yang melibatkan
ancaman persisten atau perhatian yang tidak diinginkan menggunakan
internet dan cara lain komunikasi komputer.
4.2. Saran
1. Gunakanlah layanan internet dengan bijak dan berhati-hati dalam berbagi
apapun ke internet, apalagi yang sifatnya personal. Meskipun apa yang
dikirim tersebut hanya ditujukan kepada orang tertentu yang dipercaya,
peluang tersebarnya konten privat ke ruang publik terlalu besar. Sekali
sebuah konten tersebar luar di internet, susah untuk menghapusnya lagi
karena sudah tersebar dimana-mana.
2. Marilah jadi pengguna internet yang baik. Ajari remaja kita agar
memperlakukan orang lain dengan baik, agar mereka pun diperlakukan
orang lain dengan cara yang sama.
3. Jangan reaktif. Jika seseorang berlaku kurang layak di internet, dan
remaja kita mengetahuinya, sarankan agar mereka tidak dengan mudah
merespon tindakan tersebut. Saling berlaku tidak layak hanya akan
memperpanjang masalah, dan pada akhirnya menyebabkan rantai cyber
stalking terus terjadi. Minta mereka untuk mengabaikan sesuatu yang
dianggap kurang nyaman.
4. Laporkan perilaku tak layak. Jika menemukan perilaku cyberstalking di
internet, minta remaja kita untuk melaporkan kepada orang dewasa yang
10
mengerti dengan persoalannya. Jika di sekolah, bisa melaporkan kepada
guru, atau kepada orang tua jika guru tidak dapat memberi petunjuk
untuk mengatasinya. Jika perlu, laporkan secara online kepada pihak-
pihak yang mungkin bisa membantu. Bahkan kalau sudah keterlaluan,
ajari mereka untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan kepada
pihak penyelenggara layanan.
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://news.liputan6.com/read/2191417/akibat-whatsapp-dokter-di-rsud-malang-
dijerat-uu-ite
http://www.tribunnews.com/regional/2015/03/25/kasus-dokter-dan-resepsionis-
cantik-di-malang-akhirnya-damai
http://daerah.sindonews.com/read/977125/23/unggah-foto-selfi-dokter-rsud-malang-
dilaporkan-ke-polisi-1426490167
http://regional.kompas.com/read/2015/03/16/15061471/Unggah.Foto.Cewek.di.Grup.
WhatsApp.Dokter.Ini.Terancam.UU.ITE
http://id.wikipedia.org/wiki/Cyberstalking
http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya

More Related Content

What's hot

makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 
Makalah cyber law & cyber crime
Makalah cyber law & cyber crimeMakalah cyber law & cyber crime
Makalah cyber law & cyber crimesetiawan1st
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeDewi sri sumanti
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeRahmat As-Syaakir
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
A to z of cyber crime
A to z of cyber crimeA to z of cyber crime
A to z of cyber crimeRahmat Inggi
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
 
pengertian cyber crime
pengertian cyber crimepengertian cyber crime
pengertian cyber crime115A01
 
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01Sarah Azrah
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Nanang Hartono
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailBanuSeptiaji
 
Tugas etika presentasi
Tugas etika presentasiTugas etika presentasi
Tugas etika presentasiadityaikhsan
 

What's hot (20)

makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
Makalah cyber law & cyber crime
Makalah cyber law & cyber crimeMakalah cyber law & cyber crime
Makalah cyber law & cyber crime
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi Cybercrime
 
Cyber bullying
Cyber bullyingCyber bullying
Cyber bullying
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crime
 
Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
A to z of cyber crime
A to z of cyber crimeA to z of cyber crime
A to z of cyber crime
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
 
pengertian cyber crime
pengertian cyber crimepengertian cyber crime
pengertian cyber crime
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
 
Analisis Makalah Eptik
Analisis Makalah Eptik Analisis Makalah Eptik
Analisis Makalah Eptik
 
Makalah all rev 1
Makalah all rev 1Makalah all rev 1
Makalah all rev 1
 
ppt
pptppt
ppt
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & MailMakalah eptik Cybercrime Banu & Mail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail
 
Tugas etika presentasi
Tugas etika presentasiTugas etika presentasi
Tugas etika presentasi
 

Similar to AKIBAT WHATSAPP

TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasiTIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasijackpopo
 
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdf
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdfWebinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdf
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdfFathoniMahardika1
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfDaffa Aslam
 
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaCyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaAvinantaTarigan
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail BanuSeptiaji
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Makalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiMakalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiadeoktav
 
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdf
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdfModul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdf
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdfMuhamadDzikriFauzan
 
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...selyyuniarti
 
Cyber crime baru
Cyber crime baruCyber crime baru
Cyber crime baruMiamutiany
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensiksanisahidaha
 
Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxSudirman45
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikuni uni
 
mengenal cyber_bullying final baru 2024.ppt
mengenal cyber_bullying final baru 2024.pptmengenal cyber_bullying final baru 2024.ppt
mengenal cyber_bullying final baru 2024.pptkamal722626
 

Similar to AKIBAT WHATSAPP (20)

TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasiTIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
 
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdf
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdfWebinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdf
Webinar Pentingnya Keamanan Social Media 2023.pdf
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
 
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaCyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
 
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
Makalah eptik Cybercrime Banu & Ismail
 
Stalking
StalkingStalking
Stalking
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiMakalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasi
 
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdf
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdfModul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdf
Modul Informatika I Kewargaan Digital dan Penelusuran Informasi.pdf
 
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...
SIM 11. Sely Yuniarti. Hapzi aAli. Ethical Implication of IT. Universitas Mer...
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber crime baru
Cyber crime baruCyber crime baru
Cyber crime baru
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensik
 
Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptx
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
cyber_bullying final baru.ppt
cyber_bullying final baru.pptcyber_bullying final baru.ppt
cyber_bullying final baru.ppt
 
mengenal cyber_bullying final baru 2024.ppt
mengenal cyber_bullying final baru 2024.pptmengenal cyber_bullying final baru 2024.ppt
mengenal cyber_bullying final baru 2024.ppt
 

AKIBAT WHATSAPP

  • 1. (Akibat WhatsApp, Dokter di RSUD Malang Dijerat UU ITE) disusun oleh : Eko Waluyo : 12135828 Kornelis Zalukhu : 12132942 Dhika Fauzi : 12135473 Wiji Lestari : 12137694 Lilis Sumiati : 12136729 Zena Oktavia : 12135413 Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BINA SARANA INFORMATIKA (BSI) Jakarta - 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah yang kami buat ini menjelaskan tentang “Cyber Crime” dengan mengangkat sebuah kasus yang terjadi antara Antarestawati dan Khoiriatul Masruroh yang berawal dari upload foto melalui jejaring sosial yang akhirnya terancam hukuman pidana UU ITE. Kami tidak lupa berterima kasih kepada bapak Oktavian sebagai dosen pembimbing mata kuliah EPTIK yang telah mbimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini juga kepada pihak-pihak yang telah berperan aktif maupun peran secara tidak langsung dalam kelangsungan penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sekalian. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Bekasi, Mei 2015 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTA........................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang............................................................................ 1 1.2 Ruang Lingkup ........................................................................... 1 BAB II PENGETAHUAN UMUM CRYBER CRIME ................................ 2 2.1. Pengertian Cybercrime ......................................................... 2 2.2. Pengertian Cyberstalking .................................................... 2 2.3. Kriteria Cyberstalking ....................................................... 3 2.4. Aksi dan Tujuan Cyberstalker ............................................ 4 2.5. Tujuan Cyberstalker ............................................................. 5 2.6. CyberStalking & Aplikasi Jejaring Sosial ........................... 5 BAB III STUDY KASUS .............................................................................. 7 BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 9 4.1. Kesimpulan ................................................................................ 9 4.2. Saran .......................................................................................... 9 BAB V DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, penggunanyapun dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan semakin majunya bidang teknologi, ancaman atau kejahatanpun semakin marak. Cybercrime merupakan istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Banyak contoh kejahatan di dunia maya dimana komputer sebagai alat, untuk itu kita sebagai pengguna mestinya lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini supaya tidak terjebak di dalam kejahatan. Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless world) dengan arus informasi supercepat (superhighway information) yang mendunia. Globalisasi dunia memicu revolusi (bukan evolusi) di bidang ICT (Information and Communication Technology). Tantangan globalisasi pada perkembangan ICT bagi generasi muda yang paling mengkhawatirkan adalah Situs Jejaring Sosial. 1.2 Ruang Lingkup Dalam Penulisan makalah ini, kami membahas sekilas cyber crime secara umum dan lebih rincinya pada cyberstalking untuk memudahkan dalam pembahasan dan supaya materi yang kami uraikan lebih spesifik.
  • 5. 2 BAB II PENGETAHUAN UMUM CYBER CRIME 2.1. Pengertian Cybercrime “ Cybercrime ” adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime, dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet). Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal: 1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yaitu prilaku ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer dan/atau data yang diproses oleh komputer. 2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu prilaku ilegal/melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan. Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. 2.2. Pengertian Cyberstalking "Cyberstalking" adalah penggunaan internet atau alat elektronik lainnya untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi.
  • 6. 3 Cyberstalking adalah bentuk terbaru dari perilaku kriminal yang melibatkan ancaman persisten atau perhatian yang tidak diinginkan menggunakan internet dan cara lain komunikasi komputer. Cyberstalking dapat mencakup melecehkan, mengancam, spamming berlebihan, live chat pelecehan atau dikenal sebagai chatting , pesan yang tidak pantas pada papan pesan atau buku tamu online, virus berbahaya elektronik dikirim, email yang tidak diinginkan, dan pencurian identitas elektronik. Termasuk tuduhan palsu , pemantauan, membuat ancaman, pencurian identas, kerusakan pada data atau peralatan, atau mengumpulkan informasi dalam rangka untuk melecehkan. Aksi cyberstalking bisa sangat berbahaya dan menakutkan, terutama bagi anak dan remaja. Hal ini lantaran informasi identitas pribadi seseorang yang tidak diketahui di Internet memberikan peluang bagi para penguntit (talker) untuk berkeliaran bebas menjalankan aksinya. Cyberstalker (pelaku cyberstalking) bahkan sering melakukan tindakan ekstrim karena mereka merasa tidak dapat ditangkap atau dihukum karena sulit dideteksi. 2.3. Kriteria Cyberstalking Bagaimana mengidentifikasi cyberstalking: Ketika mengidentifikasi cyberstalking "di lapangan", dan khususnya ketika mempertimbangkan apakah akan melaporkannya kepada otoritas apapun hukum, fitur berikut atau kombinasi fitur dapat dianggap untuk mengkarakterisasi situasi mengintai benar : kebencian , direncanakan terlebih dahulu, pengulangan, kesusahan , obsesi , balas dendam , tidak ada tujuan yang sah, secara pribadi diarahkan, mengabaikan peringatan untuk berhenti, pelecehan , dan ancaman. Jika hanya 1x seseorang megejek di dunia maya, itu bukan disebut dengan bully atau pun talker. Kita harus melihat konteks nya apa! Apakah di kegiatan becanda antar teman, berdiskusi, itu juga harus dilihat, jika mereka hanya sekedar saling mengejek(gurauan), bukan disebut cyberstalking.
  • 7. 4 2.4. Aksi dan Tujuan Cyberstalker 2.4.1 Aksi Cyberstalker  Tuduhan Palsu Banyak cyberstalkers mencoba untuk merusak reputasi korban. Mereka posting informasi palsu tentang mereka di situs dan website tertentu. Mereka mungkin mengatur situs mereka sendiri, blog atau halaman pengguna untuk tujuan kejahatan ini. Mereka memposting dugaan tentang korban untuk newsgroup, chat room atau situs lainnya yang memungkinkan kontribusi masyarakat.  Upaya untuk mengumpulkan informasi tentang korban Cyberstalkers mungkin melakukan pendekatan dengan teman-teman korban mereka, keluarga dan rekan kerja untuk mendapatkan informasi pribadi. Mereka dapat memantau informasi di Internet, atau menyewa seorang detektif swasta.Mereka akan sering memonitor aktivitas online korban dan berusaha untuk melacak alamat IP mereka dalam upaya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang korban-korban mereka.  Mendorong orang lain untuk melecehkan korban Banyak cyberstalkers mencoba untuk melibatkan pihak ketiga dalam pelecehan ini. Mereka mungkin mengklaim korban telah merugikan penguntit atau keluarganya dalam beberapa cara, misalnya dengan memposting nama korban dan nomor telepon untuk mendorong orang lain ikut mengganggu korban.  Salah korbankan mengklaim bahwa korban melecehkan dirinya.  Serangan terhadap data dan peralatan Mereka mungkin mencoba untuk merusak komputer korban dengan mengirimkan virus.  Memesan barang dan jasa
  • 8. 5 Mereka memesan barang atau berlangganan majalah atas nama korban. Ini sering melibatkan langganan untuk melakukan tindakkan pornografi atau memesan mainan seks kemudian dikirim ke tempat korban.  Mengatur pertemuan Para pemuda menghadapi risiko tinggi terutama terhadap cyberstalkers yang mencoba untuk mengatur pertemuan di antara mereka. 2.4.2. Tujuan Cyberstalker  Mengawasi aktivitas online korban via spyware, yaitu program yang dirancang untuk memata-matai komputer atau ponsel seseorang secara jarak jauh.  Melacak lokasi korban menggunakan teknologi GPS  Mencegat dengan panggilan ponsel atau SMS seseorang  Berkedok sebagai korban  Mengawasi dan menonton aktivitas korban lewat kamera tersembunyi. 2.5. Target Cyberstalking 1) Laki-laki 2) Perempuan 3) Mitra Intim (ex. mantan kekasih) 4) Massa 5) Perusahaan 2.6. CyberStalking & Aplikasi Jejaring Sosial Seiring dengan Facebook, situs populer lain seperti Path, WhatsApp, Line telah memungkinkan cyberstalkers untuk melihat update pada mangsanya dan dalam
  • 9. 6 beberapa kasus, memungkinkan mereka untuk melihat keberadaan korban mereka. Aplikasi terbaru yang memanfaatkan perangkat lunak global positioning (GPS) teknologi, seperti Foursquare , membuat tindakan menemukan korban mereka lebih mudah. Periksa bahaya teknologi GPS dan korelasinya dengan cyberstalking. Cyberstalking merupakan sebuah aksi memata-matai atau menguntit privasi pengguna internet melalui teknologi termasuk komputer, ponsel, kamera dan teknologi lainnya. Cyberstalking nantinya bisa berujung pada tindakan pelecehan, rayuan, pesan vulgar atau mengancam, fitnah atau pesan yang tidak diinginkan. Motifnya beragam, mulai dari balas dendam, marah, sekadar iseng atau ingin mengontrol seseorang. Fakta bahwa cyberstalking tidak melibatkan kontak fisik dapat menciptakan kesalahan persepsi bahwa lebih berbahaya daripada menguntit secara fisik. Hal ini belum tentu benar. Dengan fungsi Internet yang menjadi bagian integral dari kehidupan kita pribadi, penguntit profesional dapat mengambil keuntungan dari kemudahan komunikasi serta peningkatan akses terhadap informasi pribadi. Dengan kata lain, stalker mungkin tidak mau atau tidak mampu menghadapi korban secara langsung atau di telepon, ia mungkin memiliki sedikit keraguan melecehkan atau mengancam dengan mengirim komunikasi elektronik untuk korban. Akhirnya, seperti pelecehan fisik mengintai, ancaman secara online mungkin merupakan awal terhadap perilaku yang lebih serius, termasuk kekerasan fisik.
  • 10. 7 BAB III STUDY KASUS (Antarestawati vs Khoiriatul Masruroh) Antarestawati Acip Tjokro adalah seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan ke polisi. Penyebabnya, dokter berusia 31 tahun itu mengunggah foto di aplikasi WhatsApp tanpa seizin pemiliknya, Khoiriatul Masruroh. Kasus ini bermula saat Antarestawati mengunggah foto selfie Khoiriatul di grup WhatsApp, yang beranggotakan sejumlah karyawan RSUD Kanjuruhan. Foto Khoiriatul yang berkaos hitam klub sepak bola Paris Saint German itu diberi tulisan "Buka Lapak... 150 ewu (ribu)/ jam." Khoiriatul Masruroh mengatakan, semula dirinya tidak mengetahui fotonya dipasang dr Antarestawati di grup WA. Dia mengetahuinya dari salah seorang temannya. "Sementara, foto saya di upload ke group WA dengan diberikan tulisan Buka Lapak Rp150 ewu/jam, itu bukan guyonan. Dan itu saya anggap serius dalam melecehkan saya, padahal saya dengan dr Antarestawati tidak pernah ada masalah sebelumnya," tandasnya. “Sepertinya saya ini wanita murahan yang bisa dibeli dengan uang Rp150 ribu perjam,” katanya. Merasa dilecehkan,dia membawa kasus ini ke pihak berwajib. Dia berharap agar kasus ini bisa diproses secara hukum. "Foto yang diunggah itu diberi tulisan yang dinilai melecehkan Khoiriatul Masruroh, korban yang merasa dilecehkan kemudian melaporkan masalah ini pada 12 Maret
  • 11. 8 lalu," kata Kasat Reskrim Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi di Malang, Minggu (15/3/2015). Dalam menangani kasus ini, kepolisian menggunakan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 27, meliputi pelanggaran kesusilaan dan pencemaran nama baik. Jika terbukti melanggar, sang dokter bisa dipidana penjara paling lama 6 bulan, dan atau dikenakan denda maksimal Rp 1 miliar. Khoiriatul dan Antarestawati sempat mendatangi Mapolres Malang untuk menjalani pemeriksaan. Keduanya datang bersama dalam satu mobil yang dikendarai oleh suami Antarestawati. Namun, keduanya kini berdamai disertai surat bermaterai Rp 6.000. Terdapat juga tanda tangan Kepala Sub Bagian Rekam Medik, Evapor Riyanto serta Wadir Administrasi dan Keuangan, Mahila Surya Dewi. "Khoiriatul sudah mempertimbangkan dengan dirinya sendiri dan keluarga. Lalu menyatakan mencabut laporan. Tidak ada paksaan dari pihak lain" kata Kepala Unit PPA Iptu Sutiyo, Selasa (24/3/2015).
  • 12. 9 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Cyberstalking merupakan penggunaan internet atau alat elektronik lainnya untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Cyberstalking adalah bentuk terbaru dari perilaku kriminal yang melibatkan ancaman persisten atau perhatian yang tidak diinginkan menggunakan internet dan cara lain komunikasi komputer. 4.2. Saran 1. Gunakanlah layanan internet dengan bijak dan berhati-hati dalam berbagi apapun ke internet, apalagi yang sifatnya personal. Meskipun apa yang dikirim tersebut hanya ditujukan kepada orang tertentu yang dipercaya, peluang tersebarnya konten privat ke ruang publik terlalu besar. Sekali sebuah konten tersebar luar di internet, susah untuk menghapusnya lagi karena sudah tersebar dimana-mana. 2. Marilah jadi pengguna internet yang baik. Ajari remaja kita agar memperlakukan orang lain dengan baik, agar mereka pun diperlakukan orang lain dengan cara yang sama. 3. Jangan reaktif. Jika seseorang berlaku kurang layak di internet, dan remaja kita mengetahuinya, sarankan agar mereka tidak dengan mudah merespon tindakan tersebut. Saling berlaku tidak layak hanya akan memperpanjang masalah, dan pada akhirnya menyebabkan rantai cyber stalking terus terjadi. Minta mereka untuk mengabaikan sesuatu yang dianggap kurang nyaman. 4. Laporkan perilaku tak layak. Jika menemukan perilaku cyberstalking di internet, minta remaja kita untuk melaporkan kepada orang dewasa yang
  • 13. 10 mengerti dengan persoalannya. Jika di sekolah, bisa melaporkan kepada guru, atau kepada orang tua jika guru tidak dapat memberi petunjuk untuk mengatasinya. Jika perlu, laporkan secara online kepada pihak- pihak yang mungkin bisa membantu. Bahkan kalau sudah keterlaluan, ajari mereka untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan kepada pihak penyelenggara layanan.