SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’
Oleh :
AMI SISILIA SARI
54411
Dosen pembimbing :
Serli Marlina,Spd
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pembahasan mengenai keluarga dan sosialisasi yang mana juga membahas tentang
peranan keluarga di dalam lingkungan sosial dan dilakukan dengan mempergunakan
sosiologi sebagai sarana pendekatan. Artinya untuk menjelaskan masalah itu akan
dipergunakan konsep-konsep dasar yang lazim dipergunakan dalam sosiologi.
Pendekatan secara sosiologi bertitik tolak pada pandangan bahwa manusia pribadi
senantiasa mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan sesamanya. Oleh karena
itu pendekatan sosiologi bertitik tolak pada proses interaksi sosial yang merupakan hubungan
saling pengaruh mempengaruhi antara pribadi-pribadi, kelompok-kelompok maupun pribadi
dengan kelompok.
Dalam masyarakat luas terdapat berbagai lembaga-lembaga (pranata-pranata) seperti
lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama, dan lembaga
lainnya. Dwi dan Bagong (2004:227), keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua
lembaga atau pranata sosialnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia, keluarga
merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan
dalam kehidupan individu. Keluarga dapat digolongkan ke dalam kelompok penting, selain
karena para anggotanya saling mengadakan kontak langsung juga karena adanya keintiman
dari para anggotanya.
Pranata keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk
menyesuaikan beberapa tugas penting. Keluarga berperan membina anggota-anggotanya
untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada.
Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal,
maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan
tenteram.
Dengan demikian, keluarga pun berfungsi sebagai pusat sosialisasi pertama dalam
kehidupan setiap individu sebelum memasuki dunia masyarakat yang lebih luas. Tentunya
proses sosialisasi dalam keluarga adalah sesuatu yang sifatnya sangat penting dalam
mendukung proses-proses sosial yang akan terjadi pada individu (anggota keluarga) tersebut.
Untuk melihat bagaimana proses sosialisasi yang terjadi dalam keluarga, maka akan dibahas
pada bab berikutnya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, disini kami merumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Apakah pengertian keluarga?
2. apakah Fungsi keluarga?
3. Bagaimana bentuk sosialisasi dalam keluarga?
4. bagaimana peranan keluarga dalam proses sosialisasi?
C. Batasan masalah
1. Pengertian keluarga
2. Fungsi keluarga
3. Bentik sosialisasi dalam keluarga
4. Peranan keluarga dalam proses sosialisasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’
A. PENGERTIAN KELUARGA
Di dalam pasal 1 UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dinyatakan bahwa perkawinan
adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seoarang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahadia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak
serta tanggung jawab kedua orang tuanya. Memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik-
baiknya. Kewajiban kedua orang tua mendidik anak ini terus berlanjut sampai ia dikawinkan
atau dapat berdiri sendiri. Dari definisi tersebut dapat dirumuskan intisari pengertian
keluarga, yaitu sebagai berikut,
1. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak,
2. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah,
perkawinan dan / atau adopsi,
3. Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab
4. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka
sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Dengan demikian
terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang anak, keluarga
merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri
pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses
belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Di samping
itu, keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada
Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang
yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan
anak adalah orang tua.
Jadi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan yang mana keluarga merupakan wadah yang sangat penting di
antara individu dan group, dan merupakan kelompok social yang pertama dimana anak-anak
menjadi anggotanya, dan keluarga lah yang pertama-tama menjadi tempat untuk mengadakan
sosialisasi kehidupan anak-anak
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan
lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga,
sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
B. FUNGSI DAN PEMBAGIAN KELUARGA
Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional.
Fugnsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan
oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya. Oleh karena proses industrialisasi, urbanisasi
dan sekularisasi maka keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi-
fungsi tersebut di atas Meskipun perubahan masyarakat telah mendominasi, namun fungsi
utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan
suasana kemesraan bagi anggotanya.
Menurut Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai ciri hakiki
keluarga, yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi biologis
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua ialah melahirkan
anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini juga
mengalami perubahan, keluarga sekarang cenderung menyukai jumlah anak yang sedikit.
Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut, :
1. perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota
2. makin sulitnya fasilitas perumahan
3. banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga
4. banyak anak dipandang sebagai penghambat tercapai kemesraan dalam Keluarga
5. meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya kesuburan kandungan
6. menipisnya pengaruh ajaran agama yang menekankan agar keluarga mempunyai banyak
anak
7. makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah
8. makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
b. Fungsi afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi-afeksi kemesraan.
Hubungan afektif ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar
perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan,
kebiasaan, identifikasi, persamaan pendangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan
hubungan afektif ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam
masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi sangat membutuhkan
hubungan afeksi yang secara khusus hanya terdapat dalam kehidupan keluarga.
c. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalammembentuk kepribadian anak.
Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap,
keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya.
Apabila kita perhatikan kecenderungan yang membawa proses perkembangan zaman dari
waktu ke waktu maka perlu ada adaptasi lembaga-lembaga kehidupan (termasuk keluarga)
agar tetap mampu mempertahankan peranan dan fungsi, khususnya di zaman yang kian
modern, sekularistis dan materialistis ini. Perubahan sosial yang datang bertubi-tubi rupanya
telah membawa pengaruh perubahan orientasi kehidupan keluarga dari keluarga tradisional
mengarah pada keluarga modern. Keluarga tradisional pada umumnya masih merupakan
kesatuan produksi,sedangkan keluarga modern cenderung berorientasi pada kesatuan
konsumsi. Proses perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat
keluarga, dari institusi pedesaan yang agraris menuju ke institusi perkotaan yang bernuansa
industrialis.
Dengan demikian peranan anggota-anggota keluarga juga mengalami perubahan.
Fungsi produksi hilang, keluarga menjadi kesatuan konsumsi semata-mata. Keluarga di kota
tidak lagi melakukan fungsi produksi langsung. Anggota-anggota keluarga bekerja di luar
untuk mendapatkan upah atau gaji, sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhankebutuhan
hidupnya (makanan, pakaian, dan lain-lain). Pergeseran fungsi produksi keluarga itu tampak
pada tumbuh kembangnya industri pakaian jadi, alat-alat rumah tangga, makanan, toko
makanan, restoran, supermarket, dan sebagainya.
Oleh karena itu di sini juga akan dipaparkan fungsi-fungsi keluarga yang mengalami
pergeseran sebagai akibat pengaruh dari gencarnya perubahan sosial yang melingkupi
aktivitas-aktivitasnya.
1. Fungsi Keagamaan
Fungsi ini untuk membangun insan yang agamis yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa . Fungsi ini dimungkinkan untuk dijalankan oleh setiap keluarga karena pada
kenyataannya di samping agama sudah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia juga
adalah sebagai landasan idiil Negara kita pada sila pertama. Contoh : Iman, taqwa, kejujuran,
tenggang rasa, rajin, kesholehan , ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun,
kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab terhadap anak.
2. Fungsi Sosial Budaya
Fungsi ini merupakan fungsi pelestarian budaya bangsa melalui keluarga dimana dari fungsi
ini mencerminkan tingkah laku suatu bangsa. Contoh : gotong royong, sopan santun,
kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, kebangsaan, dan sebagainya.
3. Fungsi Cinta Kasih
Fungsi ini merupakan suatu perwujudan bahwa pada hakekatnya manusia haruslah mencintai
dan mengasihi sesame anggota keluarga dan kemudian untuk mengasihi masyarakat dimana
mereka berada. Contoh : empati, akrab, adil, pemaaf,, setia, pengorbanan, suka menolong,
tanggung jawab.
4. Fungsi Perlindungan
Fungsi ini harus diciptakan rasa aman dan nyaman dalam lingkungan keluarga. Contoh :
aman, pemaaf, tanggap, tabah.
5. Fungsi Reproduksi
Fungsi ini adalah suatu fungsi yang hakiki karena manusia harus dapat melanjutkan
keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas.
6. Fungsi Sosialisai dan Pendidikan
Fungsi yang dipersiapkan sebagai generasi yang lebih baik dengan diperkenalkan Bina
Keluarga Balita.
7. Fungsi Ekonomi
Upaya yang dilakukan dalam memberikan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis yang sangat
produktif untuk, meningkatkan kesejahtera an keluarga dan sebagai wahana pendidikan
pada keluarga . Contoh : hemat, teliti, disiplin, peduli, ulet,
8. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yang sejuk dan penuh keindahan yang tidak
terlepas dari keberhasilan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk.
Bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat da ri bagaimana keputusan diambil, yaitu
berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas.
Berdasarkan lokasi
1. Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk
memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar
kediamanan kaum kerabat istri;
2. Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri
diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
3. Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus
tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
4. Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di
sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat
kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
5. Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat
menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum
kerabat suami maupun istri;
6. Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap
di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
7. Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing
hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum
kerabatnya sendiri .
Berdasarkan pola otoritas
1. Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya
ayah)
2. Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan
tertua, umumnya ibu)
3. Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
C. SOSIALISASI DALAM KELUARGA
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu pertama,
cara represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang
tua, Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman
terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan
materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua.
Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah,
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga
sebagai significant other.
Kedua, cara partisipasi (participatory socialization) yang mengutamakan adanya
partisipasi dari anak. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di
mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat
simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada
interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan
keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
1. Sosialisasi represif (repressive socialization) antara lain:
a. Menghukum perilaku yang keliru,
b. Hukuman dan imbalan material
c. Kepatuhan anak.
2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) antara lain:
a. Otonomi anak
b. Komunikasi sebagai interaksi
c. Komunikasi verbal.
Keseluruhan sistem belajar mengajar berbagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa
disebut sistem pendidikan keluarga. Sistem pendidikan keluarga dilaksanakan melalui pola
asuh yaitu suatu pola untuk menjaga,merawat, dan membesarkan anak. Pola ini tentu saja
tidak dimaksudkan pola mengasuh anak yang dilakukan oleh perawat atau baby sitter, seperti
yang sering dilakukan oleh kalangan keluarga elit/kaya di kota-kota besar.
Pola mengasuh anak di dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, norma,
dan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempat keluarga itu tinggal. Jadi, kepribadian
dan pola perilaku yang terdapat pada berbagai masyarakat suku bangsa sangat beragam
coraknya.
Dalam hal ini beberapa aspek tujuan sosialisasi yang dilaksanakan oleh keluarga
untuk masyarakat modern seperti mengajarkan bermacam-macam keterampilan, telah diambil
alih oleh lembaga sekolah atau institusi sosial yang lain.
Pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak di mana masing-masing
anggota keluarga tersebut saling mempengaruhi,saling membutuhkan, semua
mengembangkan hubungan intensif antar anggota keluarga. Anak membutuhkan pakaian,
makanan dan bimbingan dari orang tua dan orang tua membutuhkan rasa kebahagiaan dengan
kelahiran anak. Ketika anak tumbuh dewasa maka dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk
membantu orang tua, lebih-lebih bila orang tua makin tidak berdaya karena usia yang sudah
lanjut.
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak
belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka
orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang yang
lebih tua atau orang tuanya. Dengan lingkungan pergaulan antara orang tua terhadap anak dan
anak itu sendiri dengan anggota keluarga yang lain maka sang anak telah dihadapkan pada
suatu kehidupan interaktif yang telah membekalinya kemampuan-kemampuan dasar untuk
bertahan hidup baik dari segi fisik maupun nonfisiknya.
Sosiologi keluarga tidak berkhayal akan dapat menerangkan secara memuaskan
hubungan bio;logis atau kejiwaan antar anggota keluarga. Setiap pendekatan mempunyai
kebenarannya sendiri. Pendekatan sosiologis memusatkan diri terhadap keluarga sebagai
suatu lembaga social, kualitas interaksi keluarga yang aneh dan khusus secara social. System
kekeluargaan mengacu pada sifat-sifat kekuasaan dan kewibawaan, yang sama sekali bukan
merupakan kategori biologis. Nilai-nilai yang berhubungan dengan keluarga, atau hak dan
kewajiban setiap anggota keluarga, seperti ayah dan anak perempuan, bukanlah kategori
psikologis, tetapi kesemuanya itu merupakan cirri khas sosiologi sebagai sebuah cabang ilmu,
D. PERANAN KELUARGA DALAM PROSES SOSIALISASI
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses
sosialisasi individu atau seseorang. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan
keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah:
a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face
secara tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan
seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih
mudah terjadi.
b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah cinta
kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya.
Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian-
penelitian membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada
hubungan intelektual dalam proses sosialisasi.
c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang tua
memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.
Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak
tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman
disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh karena itu, orang tua
sangat berperan untuk:
1. Selalu dekat dengan anak-anaknya,
2. Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa
tertekan,
3. Mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan
tidak pantas dan sebagainya,
4. Ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik serta menghindarkan
perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya, dan
5. Menasihati anak-anaknya jika melakukan kesalahan serta menunjukkan dan mengarahkan
mereka ke jalan yang benar.
Apabila terjadi suatu kondisi yang berlainan dengan hal di atas, maka anak-anak akan
mengalami kekecewaan. kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Orang tua kurang memperhatikan anak-anaknya, terlalu sibuk dengan kepentingan-
kepentingannya, sehingga anak merasa diabaikan, hubungan anak dengan orang tua menjadi
jauh, padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka, dan
2. Orang tua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anak sehingga sang anak
menjadi tertekan jiwanya.
Sosialisasi dari orangtua sangatlah penting bagi anak, karena anak masih terlalu muda
dan belum memiliki pengalaman untuk membimbing perkembangannya sendiri ke arah
kematangan. J. Clausen mendiskripsikan tentang upaya yang dilakukan orangtua dalam
rangka sosialisasi dan perkembangan sosial yang dicapai anak, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Sosialisasi dan Perkembangan Anak
Kegiatan Orangtua
Pencapaian Perkembangan
Perilaku Anak
1. Memberikan makanan dan memelihara
kesehatan fisik anak
2. Melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis:
toilet training (melatih membuang air
besar/kecil), menyapih dan memberikan
makanan padat.
3. Mengajar dan melatih keterampilan berbahasa,
persepsi, fisik, merawat diri dan keamanan diri.
4.Mengenalkan lingkungan kepada anak:
keluarga, sanak keluarga, tetangga dan
masyarakat sekitar.
5. Mengajarkan tentang budaya, nilai-nilai
1. Mengembangkan sikap percaya
terhadap orang lain (development of
trust).
2. Membantu mengendalikan dorongan
biologis dan belajar untuk
menyalurkannya pada tempat yang
diterima masyarakat.
3. Belajar mengenal objek-objek, belajar
berbahasa, berjalan, mengatasi
hambatan, berpakaian, dan makan.
4. Mengembangkan pemahaman tentang
tingkah laku sosial, belajar
(agama) dan mendorong anak untuk
menerimanya sebagai bagian dirinya.
6. Mengembangkan keterampilan interpersonal,
motif, perasaan, dan perilaku dalam
berhubungan dengan orang lain.
7. Membimbing, mengoreksi, dan membantu anak
untuk merumuskan tujuan dan merencanakan
aktivitasnya.
menyesuaikan perilaku dengan
tuntutan lingkungan.
5.Mengembangkan pemahaman tentang
bauk-buruk, merumuskan tujuan dan
kriteria pilihan dan berperilaku yang
baik.
6.Belajar memahami perspektif
(pandangan) orang lain dan merespons
harapan/ pendapat mereka secara
selektif.
7.Memiliki pemahaman untuk mengatur
diri dan memahami kriteria untuk
menilai penampilan/ perilaku sendiri.
Cara-cara dan sikap-sikap dalam keluarga juga memegang peranan penting dalam
perkembangan sosial anak. Jika orangtua selalu bersikap otoriter, maka anak akan
berkembang menjadi manusia pasif, tak berinisiatif, dan kurang percaya diri. Sedangkan jika
orangtua dalam keluarga bertindak demokratis, maka anak berkembang menjadi tidak takut,
penuh dengan inisiatif, memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri.
Hariyadi, dkk (2003) menyatakan bahwa pola asuh demokratis dengan suasana yang
diliputi keterbukaan lebih memberikan peluang bagi remaja untuk melakukan proses
penyesuaian diri secara efektif dibandingkan dengan pola asuh otoriter maupun pola asuh
yang penuh kebebasan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap dan kebiasaan-
kebiasaan orangtua dalam keluarga menjadi sikap dan kebiasaan yang dimiliki anak.
Peranan keluarga bukan saja berupa peranan-peranan yang bersifat intern antara orang
tua dan anak, serta antara yang anak satu dengan anak ang lain. Keluarga juga merupakan
medium untuk menghutahap siap bertindak ( game stage )tahap siap bungkan kehidupan anak
dengan kehidupan di masyarakat, dengan kelompok-kelompok sepermainan, lembaga-
lembaga sosial seperti lembaga agama, sekolah dan masyarakat yang lebih luas.
Disamping keluarga memiliki fungsi politik, keluarga juga memiliki fungsi ekonomi,
yaitu fungsi-fungsi yang berhubungan dengan proses-proses memproduksi dan
mengkonsumsi tentang barang-barang dan jasa. Didalam siklus hubungan intim didalam
keluarga, anak-anak belajar mengenal sikap-sikap dan ketrampilan-ketrampilan yang
diperlukan untuk memainkan peranan dalam kegiatan produksi, konsumsi, barang, dan jasa.
Setiap keluarga mengadopsi pembagian tugas merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan
oleh keluarga. Didalam keluarga juga ditemukan tentang nilai-nilai kerja, penghargaan
tentang kerja dan hubungan antara kerja dan imbalan-imbalan yang dianggap layak.
E. REALITA ATAU MASALAH YANG DI HADAPI DALAM KELUARGA DAN
SOSIALISASI
Pada pembahasan makalah ini sangat jelas betapa keluarga berperan sangat penting
dalam proses sosialisasi, namun pada realitanya di zaman modern sekarang inI, proses
sosialisasi dalam keluarga yang di harap kan dapat melahirkan pribadi yang baik, tidak semua
keluarga bisa memenuhinya,tidak sedikit anak-anak yang berbuat hal-hal negatif akibat
kurang perhatian dari keluarga nya terutama orang tua nya yang sibuk dengan pekerjaan
masing-masing, yang menyebab kan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak menjadi
sangat minim, hal ini sering terjadi pada keluarga kalangan atas yang biasa nya ibu nya
seorang wanita karier yang lebih banyak menghabis kan waktu di luar dan tak sedikit anak-
anak nya yang sejak kecil lebih banyak berinteraksi dengan pembantu/babysister, dan
dewasanya lebih banyak bergaul dengan teman-temannya di luar, orang tua hanya menyogok
anak-anak nya dengan uang. Alhasil antara anak dan orang tua tidak dekat, yang semesti nya
orang tua harus tau apa yang di lakukan anak-anak nya sehari-hari serta membantu mencari
jalan keluar apabila si anak dalam masalah, dan memberi ganjaran apabila anak berbuat salah
agar tidak mengulang kembali.
Di sisi lain juga banyak terjadi di lingkungan sekitar kita, orang tua mendidik anak
dengan menggunakan kekerasan, tidak dengan kasih sayang dan kelembutan, bahkan
kekerasan dalam rumah tangga yang di lakukan seorang suami kepada isteri nya di hadapan
anak-anak nya, hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku anak itu sendiri ketika berinteraksi
dengan lingkungan luar, Si anak cenderung berlaku kasar.
Namun ada juga keluarga yang berhasil sebagai media utama dalam proses sosialisasi,
antar anggota keluarga hubungan nya dekat dan saling mengasihi satu sama lain, serta
memeran kan peranan nya dengan baik dalam proses sosialisasi tersebut sehingga melahirkan
pribadi yang baik, disiplin, bermoral, dan pandai bergaul.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi
dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin
dengan saudara dekat lainnya. Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat
tergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses sosialisasi
awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang dekat sekitar lingkungan keluarganya, seperti belajar makan,
berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku.
Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai
atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya.
Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak
tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman
disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. jadi itu lah sebab nya
keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam proses sosialisasi
B. SARAN
Penulis hatur kan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan pengajaran tentang ilmu sosiologi termasuk keluarga dan sosialisasi, dan juga
buat rekan-rekan yang telah membantu dalam enulisan makalah ini, namun penu;lis yakin
dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, hatman. 1995. Sosiologi makro. Jakarta : Raja grafindo persada
Simamora, Sahat. 2000. Sosiologi sebagai suatu pengantar. Jakarta: Bina aksara
Goode, William. 1995. Sosiologi keluarga. Jakarta : Bumi aksara
Dwi Narwoko, J. & Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana.
Ahmadi abu. 1991. Sosiologi pendidikan.jakarta: Rineka Cipta
http://www.scribd.com/Keluarga-Sebagai-Media-Sosialisasi-Dalam-Pembentukan-Kepribadian.
http://id.wikipedia.org.
http://mauliyes.blogspot.com.
Diposkan oleh Ami Sisilia Sari di 16.23
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Welcom To my site :)
Blogger templates
Entradas populares

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK
☆ 1.Pengertian motorik kasar Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik
yang mencakup keterampilan otot-otot besar, gera...
 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
MAKALAH METODE PENGEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL AUD
‘Karakteristik perkembangan emosi anak’
 keluarga dan sosialisasi
MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’
 EMPATI PADA ANAK USIA DINI
A. Tahap perkembangan empati AUD Empati sebagai kemampuan untuk manusia
telah tampak sejak awal kehidupan. Potensi ini aka...

SAINS UNTUK AUD
ANAK DAN SAINS Pendidikan sains sejak dini sangat penting di laksananakan
mengingat pengembangan pembelajaran sains menjadikan an...
 ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup, bersosialisasi dan bekerjasama, baik da...

GIZI ANAK
1. Pengertian gizi Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang, yaitu :
· Secara klasik : gizi ...

Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang?
Manfaat komputer bagi kehidupan kita sehari-hari sangat banyak namun pengaruh
komputer juga ada yang negatif dan positif. Manfaat kompu...

(tanpa judul)
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu
yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarny...
Daftar Blog Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
My Facebook
Ami Sisilia Sari
Buat Lencana Anda
Pengikut
Translate
Select Language▼
Free Music at divine-music.info
Blogger news
Widget-Animasi
Archivo
 ▼ 2012 (9)
o ► Desember (4)
o ▼ November (5)
 Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah di...
 keluarga dan sosialisasi
 ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD
 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
 Di dalam bermain anakmemiliki nilai kesempatan unt...
Páginas vistas en total
32651
Datos personales
Ami Sisilia Sari
Lihat profil lengkapku
semua tentang AUD Copyright © 2011 |Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de:
Blogger

More Related Content

What's hot

Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
ayu rahmadani
 
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
Universitas Pancasakti Tegal
 
Fungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluargaFungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluarga
Iis Nurul Fitriyani
 
Sosiologi keluarga final
Sosiologi keluarga finalSosiologi keluarga final
Sosiologi keluarga finalzakaria ahmad
 
Fungsi keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Fungsi keluarga
Salma Van Licht
 
Penegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaPenegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaayufitriana
 
1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga
evinurleni
 
Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga
badriah92
 
KONSEP INSTITUSI KELUARGA
KONSEP INSTITUSI KELUARGAKONSEP INSTITUSI KELUARGA
KONSEP INSTITUSI KELUARGA
Muhammad Nasrullah
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluarga
Kopi Ais
 
Konsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluargaKonsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluarga
Septian Muna Barakati
 
7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga
evinurleni
 
Tugas isd ii
Tugas isd iiTugas isd ii
Tugas isd iiRosminar
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
sifti niswah
 
Teori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluargaTeori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluarga
Hestu Subhika Garindi
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
CNVIP
 
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargaPpt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargarakhmawatiayu
 

What's hot (20)

Keluarga (2)
Keluarga (2)Keluarga (2)
Keluarga (2)
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
Fungsi dan Peran Keluarga (KONSELING KELUARGA)
 
Fungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluargaFungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluarga
 
Sosiologi keluarga final
Sosiologi keluarga finalSosiologi keluarga final
Sosiologi keluarga final
 
Fungsi keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Fungsi keluarga
 
Penegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaPenegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluarga
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga
 
Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga
 
KONSEP INSTITUSI KELUARGA
KONSEP INSTITUSI KELUARGAKONSEP INSTITUSI KELUARGA
KONSEP INSTITUSI KELUARGA
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluarga
 
Konsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluargaKonsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluarga
 
7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga
 
Tugas isd ii
Tugas isd iiTugas isd ii
Tugas isd ii
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
 
Teori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluargaTeori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluarga
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
 
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargaPpt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
 

Similar to Makalah

Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
Basta Nius Zega
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
ToniPenuam
 
Maalah keluarga
Maalah keluargaMaalah keluarga
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Radian Dedy Adipradana
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
amdsarah
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Reiza Putra
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,ghifarrrrr
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Reiza Putra
 
Laporan individu
Laporan individuLaporan individu
Laporan individuAyah Abeeb
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Universitas Islam Balitar
 
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
SitiMaisaroh52
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
nurshifasetyoutami
 
Makalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakterMakalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakter
nurshifasetyoutami
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Mondo Icon
 
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
sopiannudin
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Arif Kadarmanto P
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Akang Juve
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
rayitri1
 

Similar to Makalah (20)

Keluarga dan masyarakat
Keluarga dan masyarakatKeluarga dan masyarakat
Keluarga dan masyarakat
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
 
pendidikan
pendidikanpendidikan
pendidikan
 
Maalah keluarga
Maalah keluargaMaalah keluarga
Maalah keluarga
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Laporan individu
Laporan individuLaporan individu
Laporan individu
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
 
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial (Kurikulum Merddeka)
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Makalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakterMakalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakter
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

Makalah

  • 1. MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’ Oleh : AMI SISILIA SARI 54411 Dosen pembimbing : Serli Marlina,Spd PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembahasan mengenai keluarga dan sosialisasi yang mana juga membahas tentang peranan keluarga di dalam lingkungan sosial dan dilakukan dengan mempergunakan sosiologi sebagai sarana pendekatan. Artinya untuk menjelaskan masalah itu akan dipergunakan konsep-konsep dasar yang lazim dipergunakan dalam sosiologi. Pendekatan secara sosiologi bertitik tolak pada pandangan bahwa manusia pribadi senantiasa mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan sesamanya. Oleh karena itu pendekatan sosiologi bertitik tolak pada proses interaksi sosial yang merupakan hubungan saling pengaruh mempengaruhi antara pribadi-pribadi, kelompok-kelompok maupun pribadi dengan kelompok. Dalam masyarakat luas terdapat berbagai lembaga-lembaga (pranata-pranata) seperti lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama, dan lembaga lainnya. Dwi dan Bagong (2004:227), keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua lembaga atau pranata sosialnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Keluarga dapat digolongkan ke dalam kelompok penting, selain
  • 2. karena para anggotanya saling mengadakan kontak langsung juga karena adanya keintiman dari para anggotanya. Pranata keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyesuaikan beberapa tugas penting. Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal, maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tenteram. Dengan demikian, keluarga pun berfungsi sebagai pusat sosialisasi pertama dalam kehidupan setiap individu sebelum memasuki dunia masyarakat yang lebih luas. Tentunya proses sosialisasi dalam keluarga adalah sesuatu yang sifatnya sangat penting dalam mendukung proses-proses sosial yang akan terjadi pada individu (anggota keluarga) tersebut. Untuk melihat bagaimana proses sosialisasi yang terjadi dalam keluarga, maka akan dibahas pada bab berikutnya. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, disini kami merumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Apakah pengertian keluarga? 2. apakah Fungsi keluarga? 3. Bagaimana bentuk sosialisasi dalam keluarga? 4. bagaimana peranan keluarga dalam proses sosialisasi? C. Batasan masalah 1. Pengertian keluarga 2. Fungsi keluarga 3. Bentik sosialisasi dalam keluarga 4. Peranan keluarga dalam proses sosialisasi
  • 3. BAB II KAJIAN PUSTAKA ‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’ A. PENGERTIAN KELUARGA Di dalam pasal 1 UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seoarang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahadia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak serta tanggung jawab kedua orang tuanya. Memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik- baiknya. Kewajiban kedua orang tua mendidik anak ini terus berlanjut sampai ia dikawinkan atau dapat berdiri sendiri. Dari definisi tersebut dapat dirumuskan intisari pengertian keluarga, yaitu sebagai berikut, 1. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak, 2. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan / atau adopsi, 3. Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab 4. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Di samping itu, keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua. Jadi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan yang mana keluarga merupakan wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan kelompok social yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan keluarga lah yang pertama-tama menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. B. FUNGSI DAN PEMBAGIAN KELUARGA
  • 4. Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fugnsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya. Oleh karena proses industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi maka keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi- fungsi tersebut di atas Meskipun perubahan masyarakat telah mendominasi, namun fungsi utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi anggotanya. Menurut Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai ciri hakiki keluarga, yaitu sebagai berikut : a. Fungsi biologis Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua ialah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini juga mengalami perubahan, keluarga sekarang cenderung menyukai jumlah anak yang sedikit. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut, : 1. perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota 2. makin sulitnya fasilitas perumahan 3. banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga 4. banyak anak dipandang sebagai penghambat tercapai kemesraan dalam Keluarga 5. meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya kesuburan kandungan 6. menipisnya pengaruh ajaran agama yang menekankan agar keluarga mempunyai banyak anak 7. makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah 8. makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi. b. Fungsi afeksi Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi-afeksi kemesraan. Hubungan afektif ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pendangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan hubungan afektif ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi sangat membutuhkan hubungan afeksi yang secara khusus hanya terdapat dalam kehidupan keluarga. c. Fungsi sosialisasi Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalammembentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya. Apabila kita perhatikan kecenderungan yang membawa proses perkembangan zaman dari waktu ke waktu maka perlu ada adaptasi lembaga-lembaga kehidupan (termasuk keluarga) agar tetap mampu mempertahankan peranan dan fungsi, khususnya di zaman yang kian modern, sekularistis dan materialistis ini. Perubahan sosial yang datang bertubi-tubi rupanya telah membawa pengaruh perubahan orientasi kehidupan keluarga dari keluarga tradisional mengarah pada keluarga modern. Keluarga tradisional pada umumnya masih merupakan
  • 5. kesatuan produksi,sedangkan keluarga modern cenderung berorientasi pada kesatuan konsumsi. Proses perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat keluarga, dari institusi pedesaan yang agraris menuju ke institusi perkotaan yang bernuansa industrialis. Dengan demikian peranan anggota-anggota keluarga juga mengalami perubahan. Fungsi produksi hilang, keluarga menjadi kesatuan konsumsi semata-mata. Keluarga di kota tidak lagi melakukan fungsi produksi langsung. Anggota-anggota keluarga bekerja di luar untuk mendapatkan upah atau gaji, sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhankebutuhan hidupnya (makanan, pakaian, dan lain-lain). Pergeseran fungsi produksi keluarga itu tampak pada tumbuh kembangnya industri pakaian jadi, alat-alat rumah tangga, makanan, toko makanan, restoran, supermarket, dan sebagainya. Oleh karena itu di sini juga akan dipaparkan fungsi-fungsi keluarga yang mengalami pergeseran sebagai akibat pengaruh dari gencarnya perubahan sosial yang melingkupi aktivitas-aktivitasnya. 1. Fungsi Keagamaan Fungsi ini untuk membangun insan yang agamis yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa . Fungsi ini dimungkinkan untuk dijalankan oleh setiap keluarga karena pada kenyataannya di samping agama sudah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia juga adalah sebagai landasan idiil Negara kita pada sila pertama. Contoh : Iman, taqwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesholehan , ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab terhadap anak. 2. Fungsi Sosial Budaya Fungsi ini merupakan fungsi pelestarian budaya bangsa melalui keluarga dimana dari fungsi ini mencerminkan tingkah laku suatu bangsa. Contoh : gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, kebangsaan, dan sebagainya. 3. Fungsi Cinta Kasih Fungsi ini merupakan suatu perwujudan bahwa pada hakekatnya manusia haruslah mencintai dan mengasihi sesame anggota keluarga dan kemudian untuk mengasihi masyarakat dimana mereka berada. Contoh : empati, akrab, adil, pemaaf,, setia, pengorbanan, suka menolong, tanggung jawab. 4. Fungsi Perlindungan Fungsi ini harus diciptakan rasa aman dan nyaman dalam lingkungan keluarga. Contoh : aman, pemaaf, tanggap, tabah. 5. Fungsi Reproduksi Fungsi ini adalah suatu fungsi yang hakiki karena manusia harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas. 6. Fungsi Sosialisai dan Pendidikan Fungsi yang dipersiapkan sebagai generasi yang lebih baik dengan diperkenalkan Bina Keluarga Balita. 7. Fungsi Ekonomi Upaya yang dilakukan dalam memberikan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis yang sangat produktif untuk, meningkatkan kesejahtera an keluarga dan sebagai wahana pendidikan pada keluarga . Contoh : hemat, teliti, disiplin, peduli, ulet, 8. Fungsi Pelestarian Lingkungan
  • 6. Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yang sejuk dan penuh keindahan yang tidak terlepas dari keberhasilan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk. Bentuk keluarga Ada dua macam bentuk keluarga dilihat da ri bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas. Berdasarkan lokasi 1. Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri; 2. Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami; 3. Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri; 4. Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian); 5. Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri; 6. Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami; 7. Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri . Berdasarkan pola otoritas 1. Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah) 2. Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu) 3. Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang. C. SOSIALISASI DALAM KELUARGA Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu pertama, cara represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang tua, Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other.
  • 7. Kedua, cara partisipasi (participatory socialization) yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other. 1. Sosialisasi represif (repressive socialization) antara lain: a. Menghukum perilaku yang keliru, b. Hukuman dan imbalan material c. Kepatuhan anak. 2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) antara lain: a. Otonomi anak b. Komunikasi sebagai interaksi c. Komunikasi verbal. Keseluruhan sistem belajar mengajar berbagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa disebut sistem pendidikan keluarga. Sistem pendidikan keluarga dilaksanakan melalui pola asuh yaitu suatu pola untuk menjaga,merawat, dan membesarkan anak. Pola ini tentu saja tidak dimaksudkan pola mengasuh anak yang dilakukan oleh perawat atau baby sitter, seperti yang sering dilakukan oleh kalangan keluarga elit/kaya di kota-kota besar. Pola mengasuh anak di dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempat keluarga itu tinggal. Jadi, kepribadian dan pola perilaku yang terdapat pada berbagai masyarakat suku bangsa sangat beragam coraknya. Dalam hal ini beberapa aspek tujuan sosialisasi yang dilaksanakan oleh keluarga untuk masyarakat modern seperti mengajarkan bermacam-macam keterampilan, telah diambil alih oleh lembaga sekolah atau institusi sosial yang lain. Pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak di mana masing-masing anggota keluarga tersebut saling mempengaruhi,saling membutuhkan, semua mengembangkan hubungan intensif antar anggota keluarga. Anak membutuhkan pakaian, makanan dan bimbingan dari orang tua dan orang tua membutuhkan rasa kebahagiaan dengan kelahiran anak. Ketika anak tumbuh dewasa maka dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk membantu orang tua, lebih-lebih bila orang tua makin tidak berdaya karena usia yang sudah lanjut.
  • 8. Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang yang lebih tua atau orang tuanya. Dengan lingkungan pergaulan antara orang tua terhadap anak dan anak itu sendiri dengan anggota keluarga yang lain maka sang anak telah dihadapkan pada suatu kehidupan interaktif yang telah membekalinya kemampuan-kemampuan dasar untuk bertahan hidup baik dari segi fisik maupun nonfisiknya. Sosiologi keluarga tidak berkhayal akan dapat menerangkan secara memuaskan hubungan bio;logis atau kejiwaan antar anggota keluarga. Setiap pendekatan mempunyai kebenarannya sendiri. Pendekatan sosiologis memusatkan diri terhadap keluarga sebagai suatu lembaga social, kualitas interaksi keluarga yang aneh dan khusus secara social. System kekeluargaan mengacu pada sifat-sifat kekuasaan dan kewibawaan, yang sama sekali bukan merupakan kategori biologis. Nilai-nilai yang berhubungan dengan keluarga, atau hak dan kewajiban setiap anggota keluarga, seperti ayah dan anak perempuan, bukanlah kategori psikologis, tetapi kesemuanya itu merupakan cirri khas sosiologi sebagai sebuah cabang ilmu, D. PERANAN KELUARGA DALAM PROSES SOSIALISASI Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi individu atau seseorang. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah: a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face secara tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi. b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah cinta kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian- penelitian membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada hubungan intelektual dalam proses sosialisasi. c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak. Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh karena itu, orang tua sangat berperan untuk:
  • 9. 1. Selalu dekat dengan anak-anaknya, 2. Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan, 3. Mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas dan sebagainya, 4. Ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik serta menghindarkan perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya, dan 5. Menasihati anak-anaknya jika melakukan kesalahan serta menunjukkan dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Apabila terjadi suatu kondisi yang berlainan dengan hal di atas, maka anak-anak akan mengalami kekecewaan. kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. Orang tua kurang memperhatikan anak-anaknya, terlalu sibuk dengan kepentingan- kepentingannya, sehingga anak merasa diabaikan, hubungan anak dengan orang tua menjadi jauh, padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka, dan 2. Orang tua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anak sehingga sang anak menjadi tertekan jiwanya. Sosialisasi dari orangtua sangatlah penting bagi anak, karena anak masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman untuk membimbing perkembangannya sendiri ke arah kematangan. J. Clausen mendiskripsikan tentang upaya yang dilakukan orangtua dalam rangka sosialisasi dan perkembangan sosial yang dicapai anak, yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Sosialisasi dan Perkembangan Anak Kegiatan Orangtua Pencapaian Perkembangan Perilaku Anak 1. Memberikan makanan dan memelihara kesehatan fisik anak 2. Melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis: toilet training (melatih membuang air besar/kecil), menyapih dan memberikan makanan padat. 3. Mengajar dan melatih keterampilan berbahasa, persepsi, fisik, merawat diri dan keamanan diri. 4.Mengenalkan lingkungan kepada anak: keluarga, sanak keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar. 5. Mengajarkan tentang budaya, nilai-nilai 1. Mengembangkan sikap percaya terhadap orang lain (development of trust). 2. Membantu mengendalikan dorongan biologis dan belajar untuk menyalurkannya pada tempat yang diterima masyarakat. 3. Belajar mengenal objek-objek, belajar berbahasa, berjalan, mengatasi hambatan, berpakaian, dan makan. 4. Mengembangkan pemahaman tentang tingkah laku sosial, belajar
  • 10. (agama) dan mendorong anak untuk menerimanya sebagai bagian dirinya. 6. Mengembangkan keterampilan interpersonal, motif, perasaan, dan perilaku dalam berhubungan dengan orang lain. 7. Membimbing, mengoreksi, dan membantu anak untuk merumuskan tujuan dan merencanakan aktivitasnya. menyesuaikan perilaku dengan tuntutan lingkungan. 5.Mengembangkan pemahaman tentang bauk-buruk, merumuskan tujuan dan kriteria pilihan dan berperilaku yang baik. 6.Belajar memahami perspektif (pandangan) orang lain dan merespons harapan/ pendapat mereka secara selektif. 7.Memiliki pemahaman untuk mengatur diri dan memahami kriteria untuk menilai penampilan/ perilaku sendiri. Cara-cara dan sikap-sikap dalam keluarga juga memegang peranan penting dalam perkembangan sosial anak. Jika orangtua selalu bersikap otoriter, maka anak akan berkembang menjadi manusia pasif, tak berinisiatif, dan kurang percaya diri. Sedangkan jika orangtua dalam keluarga bertindak demokratis, maka anak berkembang menjadi tidak takut, penuh dengan inisiatif, memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan bahwa pola asuh demokratis dengan suasana yang diliputi keterbukaan lebih memberikan peluang bagi remaja untuk melakukan proses penyesuaian diri secara efektif dibandingkan dengan pola asuh otoriter maupun pola asuh yang penuh kebebasan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap dan kebiasaan- kebiasaan orangtua dalam keluarga menjadi sikap dan kebiasaan yang dimiliki anak. Peranan keluarga bukan saja berupa peranan-peranan yang bersifat intern antara orang tua dan anak, serta antara yang anak satu dengan anak ang lain. Keluarga juga merupakan medium untuk menghutahap siap bertindak ( game stage )tahap siap bungkan kehidupan anak dengan kehidupan di masyarakat, dengan kelompok-kelompok sepermainan, lembaga- lembaga sosial seperti lembaga agama, sekolah dan masyarakat yang lebih luas. Disamping keluarga memiliki fungsi politik, keluarga juga memiliki fungsi ekonomi, yaitu fungsi-fungsi yang berhubungan dengan proses-proses memproduksi dan mengkonsumsi tentang barang-barang dan jasa. Didalam siklus hubungan intim didalam keluarga, anak-anak belajar mengenal sikap-sikap dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk memainkan peranan dalam kegiatan produksi, konsumsi, barang, dan jasa. Setiap keluarga mengadopsi pembagian tugas merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh keluarga. Didalam keluarga juga ditemukan tentang nilai-nilai kerja, penghargaan tentang kerja dan hubungan antara kerja dan imbalan-imbalan yang dianggap layak. E. REALITA ATAU MASALAH YANG DI HADAPI DALAM KELUARGA DAN SOSIALISASI Pada pembahasan makalah ini sangat jelas betapa keluarga berperan sangat penting dalam proses sosialisasi, namun pada realitanya di zaman modern sekarang inI, proses sosialisasi dalam keluarga yang di harap kan dapat melahirkan pribadi yang baik, tidak semua keluarga bisa memenuhinya,tidak sedikit anak-anak yang berbuat hal-hal negatif akibat
  • 11. kurang perhatian dari keluarga nya terutama orang tua nya yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, yang menyebab kan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak menjadi sangat minim, hal ini sering terjadi pada keluarga kalangan atas yang biasa nya ibu nya seorang wanita karier yang lebih banyak menghabis kan waktu di luar dan tak sedikit anak- anak nya yang sejak kecil lebih banyak berinteraksi dengan pembantu/babysister, dan dewasanya lebih banyak bergaul dengan teman-temannya di luar, orang tua hanya menyogok anak-anak nya dengan uang. Alhasil antara anak dan orang tua tidak dekat, yang semesti nya orang tua harus tau apa yang di lakukan anak-anak nya sehari-hari serta membantu mencari jalan keluar apabila si anak dalam masalah, dan memberi ganjaran apabila anak berbuat salah agar tidak mengulang kembali. Di sisi lain juga banyak terjadi di lingkungan sekitar kita, orang tua mendidik anak dengan menggunakan kekerasan, tidak dengan kasih sayang dan kelembutan, bahkan kekerasan dalam rumah tangga yang di lakukan seorang suami kepada isteri nya di hadapan anak-anak nya, hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku anak itu sendiri ketika berinteraksi dengan lingkungan luar, Si anak cenderung berlaku kasar. Namun ada juga keluarga yang berhasil sebagai media utama dalam proses sosialisasi, antar anggota keluarga hubungan nya dekat dan saling mengasihi satu sama lain, serta memeran kan peranan nya dengan baik dalam proses sosialisasi tersebut sehingga melahirkan pribadi yang baik, disiplin, bermoral, dan pandai bergaul. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara dekat lainnya. Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat tergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang dekat sekitar lingkungan keluarganya, seperti belajar makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku. Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. jadi itu lah sebab nya keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam proses sosialisasi
  • 12. B. SARAN Penulis hatur kan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengajaran tentang ilmu sosiologi termasuk keluarga dan sosialisasi, dan juga buat rekan-rekan yang telah membantu dalam enulisan makalah ini, namun penu;lis yakin dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua DAFTAR PUSTAKA Siahaan, hatman. 1995. Sosiologi makro. Jakarta : Raja grafindo persada Simamora, Sahat. 2000. Sosiologi sebagai suatu pengantar. Jakarta: Bina aksara Goode, William. 1995. Sosiologi keluarga. Jakarta : Bumi aksara Dwi Narwoko, J. & Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana. Ahmadi abu. 1991. Sosiologi pendidikan.jakarta: Rineka Cipta http://www.scribd.com/Keluarga-Sebagai-Media-Sosialisasi-Dalam-Pembentukan-Kepribadian. http://id.wikipedia.org. http://mauliyes.blogspot.com. Diposkan oleh Ami Sisilia Sari di 16.23 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Welcom To my site :)
  • 13. Blogger templates Entradas populares  PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK ☆ 1.Pengertian motorik kasar Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, gera...  KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK MAKALAH METODE PENGEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL AUD ‘Karakteristik perkembangan emosi anak’  keluarga dan sosialisasi MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’  EMPATI PADA ANAK USIA DINI A. Tahap perkembangan empati AUD Empati sebagai kemampuan untuk manusia telah tampak sejak awal kehidupan. Potensi ini aka...
  • 14.  SAINS UNTUK AUD ANAK DAN SAINS Pendidikan sains sejak dini sangat penting di laksananakan mengingat pengembangan pembelajaran sains menjadikan an...  ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup, bersosialisasi dan bekerjasama, baik da...  GIZI ANAK 1. Pengertian gizi Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang, yaitu : · Secara klasik : gizi ...  Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang? Manfaat komputer bagi kehidupan kita sehari-hari sangat banyak namun pengaruh komputer juga ada yang negatif dan positif. Manfaat kompu...  (tanpa judul) Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarny... Daftar Blog Saya Diberdayakan oleh Blogger.
  • 15. My Facebook Ami Sisilia Sari Buat Lencana Anda Pengikut Translate Select Language▼ Free Music at divine-music.info Blogger news Widget-Animasi Archivo  ▼ 2012 (9) o ► Desember (4) o ▼ November (5)  Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah di...  keluarga dan sosialisasi  ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD
  • 16.  KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK  Di dalam bermain anakmemiliki nilai kesempatan unt... Páginas vistas en total 32651 Datos personales Ami Sisilia Sari Lihat profil lengkapku semua tentang AUD Copyright © 2011 |Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger