Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Online learning merupakan bagian dari e-learning, e-learning merupakan suatu konsep yang lebih luas dibandingkan online learning, yaitu meliputi suatu rangkaian aplikasi dan proses-proses yang menggunakan semua media elektronik untuk membuat pelatihan dan pendidikan vokasional menjadi lebih fleksibel yang menerapkan sistem sistem pembelajaran online (online learning) yang berbasis web.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. Literasi digital adalah pengetahuan dan
kecakapan untuk menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
membuat informasi, dan memanfaatkannya
secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan
patuh hukum dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Literasi Digital
di Sekolah
Literasi digital di sekolah diharapkan mampu
membuat siswa, guru, tenaga kependidikan dan
kepala sekolah, memiliki kemampuan untuk
mengakses, memahami, serta menggunakan media
digital, alat komunikasi dan jaringannya.
Literasi digital dapat membantu proses
pembelajaran dalam dunia pendidikan.
literasi digital juga dapat berfungsi sebagai bekal
untuk dapat membedakan sumber-sumber belajar
yang benar, signifikan, dan dapat memberikan
manfaat.
6. Indikator Literasi Digital di Sekolah
BASIS
BUDAYASEKOLA
BASIS MASYARAKAT
BASIS KELAS
Sumber : Modul Pendukung Literasi Digital
7. Indikator Literasi Digital di Sekolah
BASIS
KELAS
a. Jumlah pelatihan literasi digital
yang diikuti oleh kepala sekolah,
guru, dan tenaga kependidikan;
b. Intensitas penerapan dan
pemanfaatan literasi digital dalam
kegiatan pembelajaran; dan
c. Tingkat pemahaman kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan, dan
siswa dalam menggunakan media
digital dan internet.
Sumber : Modul Pendukung Literasi Digital
8. Indikator Literasi Digital di Sekolah
BASIS
BUDAYA
SEKOLA
a. Jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga
berbasis digital;
b. Frekuensi peminjaman buku bertema digital;
c. Jumlah kegiatan di sekolah yang memanfaatkan
teknologi dan informasi;
d. Jumlah penyajian informasi sekolah dengan
menggunakan media digital atau situs laman;
e. Jumlah kebijakan sekolah tentang penggunaan
dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi di lingkungan sekolah; dan
f. Tingkat pemanfaatan dan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi dan komunikasi dalam
hal layanan sekolah (misalnya, rapor-e,
pengelolaan keuangan, dapodik, pemanfaatan
data siswa, profil sekolah, dsb.)
Sumber : Modul Pendukung Literasi Digital
9. Indikator Literasi Digital di Sekolah
BASIS
MASYARAKAT
a. Jumlah sarana dan prasarana yang
mendukung literasi digital di sekolah;
dan
b. b. Tingkat keterlibatan orang tua,
komunitas, dan lembaga dalam
pengembangan literasi digital.
Sumber : Modul Pendukung Literasi Digital
10. Contoh Literasi Digital di sekolah
1. Memaksimalkan penggunaan media sosial untuk
berkomunikasi dengan guru atau orang tua
2. Menggunakan e-mail untuk mengirim tugas
3. Memaksimalkan penggunaan handphone untuk membuat
penugasan sekolah
4. Menggunakan aplikasi meeting online atau website untuk
menjalani pembelajaran secara online
5. Menggunakan internet untuk mencari sumber belajar
terpercaya
6. Melakukan pencarian informasi tentang pelajaran
menggunakan browser
11. Contoh Literasi Digital di sekolah
7. Memaksimalkan penggunaan laptop dan jaringan internet
untuk menyelesaikan tugas dari sekolah.
8. Menggunakan aplikasi edit foto atau edit video untuk
membuat tugas.
9. Mengikuti kelas online menggunakan aplikasi meeting
online.
10.Menggunakan papan tulis interaktif di sekolah dan
mengizinkan siswa menggunakannya.
11. Membuat konten pembelajaran online bersama siswa
yang bisa digunakan di dalam dan di luar kelas.
12.Membuat kuis online untuk mengecek pemahaman siswa.