SlideShare a Scribd company logo
:P
PEDOMAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
DRAF - 4
Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK – Draf 4
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Rasional 2
B. Dasar Hukum 2
2
C. Tujuan PKL 4
D. Manfaat PKL 5
E. Sasaran Pengguna 6
F. Ruang Lingkup PKL 6
BAB II KONSEP DAN POLA PRAKTIK KERJA LAPANGAN 8
A. Konsep PKL 8
B. Pola penyelenggaraan PKL 14
14
BAB III DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN 17
A. Alur Pelaksanaan PKL 17
B. Perencanaan Program PKL 18
1. Pemilihan Kompetensi Dasar dan Penetapan Industri 18
2. Penyusunan Program PKL 20
3. Pengaturan Pelaksanaan PKL 21
4. Pembekalan Peserta PKL 23
5. Penetapan Pembimbing 23
6. Uraian tugas pembimbing sekolah dan industri 24
C. Pelaksanaan Program PKL 25
1. Jurnal Kegiatan PKL 25
2. Dokumentasi Portopolio PKL 26
D. Penilaian PKL 27
1. Penilaian Peserta Didik 27
2. Pemberian Sertifikat PKL 29
3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot 31
4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKL 33
@2017, Direktorat Pembinaan SMK ii
Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK – Draf 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pada Standar Proses (SP)
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa proses
pembelajaran pada PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang
dikembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu: (1) beriman,
bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang
kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3)
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki
kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5)
berkontribusi dalam pembangunan industri Indonesia yang
kompetitif menghadapi pasar global.
Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga
memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21
yaitu kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan
komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan
prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan
perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses
1
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian
yang berada pada bidang keahlian yang dilakukan di
sekolah/madrasah, di dunia kerja Du/Diatau gabungan dari
keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan Du/Du
melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan.
Pembelajaran di dunia kerja Du/Di adalah program PKL yaitu
kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapan, memantapan,
dan meningkatan kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL
melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk
memperkuat pembelajaran praktik dengan cara pembimbingan.
Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal
kemampuan bagi peserta didik, maka perlu dibuat suatu pedoman,
sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 tentang Standar Proses (SP)
yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik di
Du/Di berupa PKL yang diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral
terkait.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 2
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-
IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ....
Tahun 2017 tentang Standar Komptensi Lulusan Pendidikan
Menengah Kejuruan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ....
Tahun 2017 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah
Kejuruan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ....
Tahun 2017 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah
Kejuruan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ....
Tahun 2017 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah
Kejuruan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 3
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.
14. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud No. 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
15. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
C. Tujuan PKL
Tujuan PKL adalah:
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta
didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif
yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan
Institusi Pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 4
D. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah
diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya
berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka
menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat
menamkan etos kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
bimbingan/ arahan pembimbing industri dan dapat
berkontribusi kepada dunia kerja.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan antara sekolah dengan Du/Di
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman
kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan
hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Du/Di lebih dikenal oleh masyarakat khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat membantu promosi
produk.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 5
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK
untuk perkembangan Du/Di.
c. Du/Didapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif Du/Dikarena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi
dari Inpres No 9 Tahun 2016.
E. Sasaran pengguna pedoman PKL
1. Pemerintah Daerah dalam menggerakan potensi yang ada di
daerah untuk implementasi Inpres Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi SMK.
2. Direktorat Pembinaan SMK, dalam rangka pembinaan
pembelajaran di SMK sesuai tugas dan fungsinya.
3. Dinas pendidikan provinsi, sebagai bahan acuan bagi
pengawas dalam pembinaan pembelajaran di SMK,
pembinaan penyusunan kalender pendidikan, dan kegiatan
teknis lainnya
4. Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan di duni kerja (pelaksanaan PKL)
antara lain dalam penyusunan jadwal pembelajaran,
pengaturan penugasan guru pembimbing dan lain-lain.
5. Du/Di, sebagai acuan penempatan peserta PKL, proses
pembimbingan peserta PKL, penyusunan jadwal
pembimbingan, dan pengaturan penugasan pembimbing
Industri.
F. Ruang Lingkup PKL
Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase yang membantu
mengartikulasikan peran peserta didik, guru dan pembimbing
industri.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 6
Menurut Hansman, 2001 Ruang Lingkup PKL meliputi:
1. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari
suatu kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan
mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru
tindakan yang dilakukan oleh staf Du/Di/ pembimbing industri.
Peserta didik mencoba melakukan kegiatan seperti yang
dilakukan oleh ahli dan membandingkannya
3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik
mulai bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan
bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan
standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat
melalui bantuan ahli atau pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik
hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba
tindakan nyata di dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi
dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami.
Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya
mencari bantuan bila diperlukan dari ahli.
5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan
aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik
memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja,
prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di Du/Di.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 7
BAB II
KONSEP DAN POLA PENYELENGGARAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Konsep Praktik Kerja Lapangan
1. Pembelajaran praktik
Program PKL dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap
memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap
profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah
kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu
bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan
untuk menghadapi persaingan kerja.
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi
dan pembangunan karakter peserta didik sebagai hasil sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan
yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk
kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien, setiap sekolah melakukan penyusunan program
pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di Du/Di. Pelaksanaan
PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya
untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan. PKL
disusun bersama antara sekolah dan Du/Didalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi Du/Diuntuk berkontribusi dalam
upaya pengembangan sumber daya manusia.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 8
Menurut Prosser dan Quigley dalam bukunya Vocational
Education in a Democracy bahwa pelaksanaan PKL adalah sebagai
berikut;
1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana
peserta didik dilatih merupakan replika lingkungan dimana
nanti ia akan bekerja.
2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan
dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan
mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan
setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan
keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5) Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan
atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya.
6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan
untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir
yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang
diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
7) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada
jabatan tersebut.
8) Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik
akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang
nyata (pengalaman sarat nilai).
9) Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan
pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli
okupasi tersebut.
10) Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan
yang akan membentuk kompetensi peserta didik. National Training
Board Australia mendeskripsikan bahwa Competency based
Educational and Training (CBET) adalah pendidikan dan pelatihan
yang menitikberatkan pada penguasaan suatu pengetahuan dan
keterampilan khusus serta penerapannya di lapangan kerja.
Pengetahuan dan keterampilan ini harus dapat didemonstrasikan
dengan standar industri yang ada, bukan standar relatif yang
ditentukan oleh keberhasilan seseorang di dalam suatu kelompok.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 9
Pelaksanaan PKL dapat mengurangi ketidakselarasan
pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di. Menurut Muslih
(2014) kendala yang menjadi faktor penyebab ketidakselarasan
pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di sebagai berikut:
1. Kemampuan beberapa pengajar di sekolah dalam hard skill dan soft
skill belum sesuai standar industri.
2. Pembelajaran beberapa kompetensi masih bersifat simulasi dan
bersifat tradisonal yang belum menggunakan standar dunia kerja.
3. Kurangnya sarana dan prasarana, terutama fasilitas peralatan
praktik dari jenis dan jumlah.
4. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah
dengan standar dunia kerja. Hal ini menyebabkan pendidikan
formal belum sepenuhnya memberikan bekal bagi lulusannya untuk
dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian.
5. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di SMK dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Du/Di.
6. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja
sesungguhnya.
7. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan
karir
8. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausahaan bagi peserta
didik.
9. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya
motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan
diri yang menjadi penyebab tidak bisa dan biasa menghadapi
tantangan yang ada dalam dunia kerja.
Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat: (1) merasakan
langsung pembelajaran praktik di dunia kerja; (2) memperoleh
pengalaman etos kerja; (3) mengetahui lingkungan kerja yang
sebenarnya; (4) mengetahui proses kinerja yang terdapat di
perusahaan (produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan
kerja); (5) membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di
sekolah dengan pelaksanaan magang di industri (6) memperoleh
pengetahuan terkini dari tempat praktik kerja industri, (7)
mengaplikasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh di sekolah di tempat praktik kerja lapangan, dan (8)
memiliki soft skill yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi,
kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri
Pelaksanaan PKL memiliki kesamaan karakteristik dengan
program magang, sesuai dengan Peraturan Menteri
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 10
Ketenagakerjaan Rebublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan
kerja yang diselenggarakan secara terpadu. Bimbingan dan
pengawasan pembelajaran praktik kerja dilaksanakan oleh
instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman untuk
meningkatkan ketrampilan.
2. Dukungan Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan
Sumber Daya Industri pada Pasal 8 dinyatakan bahwa “Kamar
Dagang dan Industri, Asosiasi Industri, Perusahaan Industri,
dan/atau Perusahaan Kawasan Industri memfasilitasi
penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
dan Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi”.
Pada bagian penjelasan dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan "memfasilitasi" adalah: (1) menyediakan informasi
kebutuhan kompetensi Tenaga Kerja Industri: (2) penyusunan
kurikulum pendidikan vokasi dan pelatihan industri; (3)
pelaksanaan praktik kerja industri: (4) penempatan lulusan; dan (5)
memberikan bantuan beapeserta didik.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-
IND/PER/1/2017 tentang “Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi
yang Link and match dengan Industri” dijelaskan bahwa praktik
kerja industri adalah praktik kerja pada industri atau perusahaan
sebagai bagian kurikulum pendidikan kejuruan untuk
meningkatkan kompetensi.
Dukungan Industri sangat jelas dinyatakan pada peraturan
tersebut sebagaimana dijelaskan pada Pasal 10 sebagai berikut:
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 11
(1) Perusahaan Industri dan kawasan industri memfasilitasi
Praktik Kerja Industri untuk peserta didik dan Pemagangan
Industri untuk guru produktif.
(2) Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan jenjang kualifiikasi dan kompetensi yang akan
dicapai
(3) Dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Industri sebagai mana
dimaksud pada ayat (2) perusahaan Industri dan
Perusahaan Kawasan Industri menyediakan:
a. teaching factory, work shop, dan laboratorium sebagai
tempat Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri
dan;
b. instrtuktur sebagai tenaga pembimbing
(4) Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri
memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif
yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan
Pemagangan Industri. Pada Pasal 10 Ayat (4) dinyatakan bahwa
“Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri
memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif
yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan
Pemagangan Industri”.
B. Pola penyelenggaraan
1. Fungsi PKL
Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan
menjadi dua:
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 12
a. Pemantapan Kompetensi
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta
didik mengingat pembelajaran di SMK baru diberikan
secara simulasi atau pembelajaran realita tetapi diberikan
dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan
jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi
dan situasi belajar, belum nyata melayani pengguna
produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain.
b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG
dengan melakukan memorandum of understanding
(MoU) dengan Du/Di, seperti, SMK PIKA Semarang, SMK
Negeri 1 Singosari Malang yang membuka kelas ASTRA,
SMK N 3 Banduran Sidoarjo (STM Perkapalan) dengan PT
PAL Indonesia. Teori dan praktik dasar dilakukan di
sekolah sedangkan teori kejuruan dan praktik kejuruan
dilakukan di Industri. SMK melakukan analisis
kompetensi yang harus dikuasai baik di sekolah maupun
di Du/Di dan melakukan kesepakatan penjadwalan
pembelajaran praktik.
2. Pola Penyelenggaraan PKL
Proses pembelajaran dalam bentuk praktik kerja
lapangan. PKL dilaksanakan melalui berbagai pola yang
mendukung terhadap proses dan keberhasilan. Secara
konseptual pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola
sebagai berikut:
a. Pola harian (120-200 hari efektif).
Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan
selama 6-10 bulan setara dengan 5 hari x 4 minggu x
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 13
6 bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4 minggu
x 10 bulan (200 hari). Penyelenggaraan PKL pola
harian ini dilakukan dengan cara mendistribusikan
120– 200 hari peserta didik mengikuti PKL ke dalam
hari efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam
satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta didik
berada di sekolah dan beberapa hari lainnya peserta
didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK
yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU)
dengan pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
Contoh PKL pola harian selama 120 hari
Keterangan:
SK: sekolah, DK: Dunia Kerja, LB ; Libur
b. Pola mingguan (24-40 minggu). Penyelenggaraan praktik
kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan setara
dengan 4 minggu x 6 bulan (24 minggu) sampai dengan
4 minggu x 10 bulan (40 minggu). Penyelenggaraan PKL
pola mingguan ini dilakukan dengan cara
mendistribusikan 24 – 40 minggu peserta didik mengikuti
PKL kedalam minggu efektif pembelajaran. Dengan
demikian dalam satu bulan, ada beberapa minggu peserta
didik berada di sekolah dan beberapa minggu lainnya
peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK
yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU)
pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 14
BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
JANUARI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
FEBRUARI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
MARET DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
APRIL DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
MEI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
JUNI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
JULI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
AGUSTUS DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
SEPTEMBER DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
OKTOBER DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB
NOVEMBER SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB
DESEMBER SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB
Contoh PKL pola mingguan selama 24 minggu
Keterangan:
MIN: Minggu di Dunia Kerja, MSK: Minggu di sekolah, LB ; Libur
c. Pola bulanan (6-10 bulan). Penyelenggaraan praktik kerja
lapangan dilakukan selama 6-10 bulan, penyelenggaraan
PKL pola bulanan ini dilakukan dengan cara
mendistribusikan 6-10 bulan peserta didik mengikuti PKL
kedalam bulan efektif pembelajaran. Dengan demikian
dalam satu Tahun, ada beberapa bulan peserta didik
berada di sekolah dan beberapa bulan lainnya peserta
didik berada di industri. Pada PKL pola bulanan ini dapat
dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan) atau dapat
dipecah diselingi dengan pembelajaran di sekolah. PKL
selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan di
industri, 3 bulan disekolah, dan 3 bulan di industri)
sehingga memenuhi praktik di industri selama 6 bulan.
PKL selama 10 bulan dapat dilakukan dalam 3 semester
dengan pola 4-3-3 ( 4 bulan di Industri, 2 bulan di
sekolah, 3 bulan di Industri, 3 bulan di sekolah, 3 bulan
di Industri dan 3 bulan di sekolah) atau pola 5-5 ( 5 bulan
di industri, 1 bulan di sekolah, 5 bulan di industri, dan 1
bulan di sekolah) sehingga memenuhi praktik di industri
selama 10 bulan. Pola PKL lain dapat dikembangkan oleh
satuan pendidikan. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah
melakukan akad kerja sama (MoU) dalam rangka
pemantapan kompetensi peserta didik.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 15
BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
MDK MSK MDK MSK
Contoh PKL pola bulanan selama 6 bulan
Keterangan:
BDK: Bulan di Dunia Kerja dan BSK: Bulan di sekolah
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 16
BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
BSK
BSK
BSK
BDK
BDK
BDK
BSK
BDK
BDK
BDK
BSK
BSK
BAB III
DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Alur Pelaksanaan PKL
Alur pelaksanaan PKL terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian digambarkan sebagai berikut.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 17
Nilai
pembimbing
Industri
Sertifikat
Industri
Monitoring PKL
Pelaporan Nilai
Pedoman PKL
Dokumentasi portofolio
PERENCANAAN PKL
Pemilahan Kompetesi
Dasar
Penetapan Industri
Penyusunan program
PKL
Pembekalan peserta
Penetapan pembimbing
PELAKSANAAN PKL
Penyusunan jurnal PKL
Sertifikasi Industri
PENILAIAN PKL
Penilian pembimbing
MoU SMK dan
Du/Di
Daftar
kompetensi
Daftar industri
Program PKL
Nilai
pembimbing
Industri
Sertifikat
Industri
Laporan nilai di
rapor
B. Perencanaan Program PKL
1. Pemilahan Komptensi dan Pemilahan Industri
Pemilahan kompetensi merupakan proses analisis Kompetensi
Dasar (KD) dan topik pembelajaran pada mata pelajaran
kompetensi keahlian. Pemetakan dilakukan berdasarkan
peluang pembelajaran praktik di masing-masing Du/Di.
Penetapan industri bertujuan untuk memperoleh data Institusi
Pasangan yang sesuai dengan KD, dan dapat bekerjasama
dalam meningkatkan hubungan ma antara sekolah dengan
dunia kerja. Pemilahan kompetensi adalah proses menganalisis
KD dan pembelajaran praktik atau pekerjaan yang ada dalam
silabus. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan daya
dukung dan sumber daya yang dimiliki sekolah dan pihak
Institusi Pasangan. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan
sumber daya masing-masing institusi pasangan tersebut,
diperoleh kejelasan tentang KD dan pembelajaran praktik yang
dapat dipelajari oleh peserta didik dalam kegiatan PKL. Hasil
analisis KD dan pembelajaran praktik akan dijadikan dasar
penentuan industri. Format untuk menganalisis KD dapat
menggunakan format seperti contoh berikut:
Pemilahan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Keahlian
Nama Sekolah : .....................
Program Keahlian : .....................
Kompetensi Keahlian : .....................
Kompetensi
Dasar
Topik
Pembelajaran/
Pekerjaan
Pelaksanaan
Pembelajaran*)
Sekolah
(√)
Institusi
Pasangan/
DU/DI (√)
3.1
4.1
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 18
3.2
4.2
3.3
4.3
3.4
4.4
Dst ...
*) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi
pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal) diprioritaskan
untuk dilaksanakan di Institusi pasangan /industri.
Setelah sekolah melakukan pemilahan kompetensi dengan cara
analisis KD dan topik pembelajaran praktik pada mata pelajaran
kompetensi keahlian, dilanjutkan dengan melakukan penentuan
industri. Hasil pemilahan kompetensi berupa KD dan pembelajaran
praktik akan dipakai sebagai dasar pelaksanaan PKL di Industri. Format
penetapan industri dapat menggunakan contoh sebagai berikut.
Penetapan Industri untuk Praktik Kerja Lapangan
Nama Sekolah : .....................
Program Keahlian : .....................
Kompetensi Keahlian : .....................
Mata
Pelajaran/
Kompetensi
Dasar
Topik
Pembelajaran
/ Pekerjaan
Peluang Pembelajaran di
Institusi Pasangan/Du/Di *)
Du/Di
-A
Du/Di
-B
Du/Di
-C
Dst...
...
3.1
4.1
3.2
4.2
3.3
4.3
Dst ...
*) Keterangan: Kolom Du/Di diisi sesuai dengan hasil analisis bersama
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 19
antara pihak sekolah dengan Institusi Pasangan.
2. Penyusunan Program PKL
Berdasarkan hasil penentuan industri, selanjutnya sekolah
menyusun program PKL yang memuat sejumlah Kompetensi
Dasar yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja. KD
yang tidak dapat dilakukan pembelajarannya di industri wajib
dilaksanakan di sekolah. Rancangan program PKL sebagai
bagian integral dari program pembelajaran perlu
memperhatikan kesiapan Institusi Pasangan. Hal ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan, penempatan peserta
didik tepat sasaran. Format program PKL dapat menggunakan
contoh sebagai berikut.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Nama Peserta Didik : ...............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................
Kompetensi Keahlian : ………………………………………
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
Kompetensi
Dasar
Topik
Pembelajaran/
Pekerjaan
Urutan
WAKTU
Pelaksanaan
Tempat Du/Di*
*: Tempat PKL diutamakan di Industri (BUMN, BUMD, dan Industri lainnya yang sesuai)
bukan instansi pemerintah
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 20
Keterangan: Kolom KD, Topik Pembelajaran/Pekerjaan, dan urutan waktu pelaksanaan
(tanggal) diisi sesuai hasil kesepakatan antara sekolah dengan Institusi pasangan
(DU/DI). Tempat DU/DI diisi Industri tempat PKL yang sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan SMK.
3. Pengaturan Pelaksanaan PKL
pelaksanaan PKL diatur sebagai berikut:
a. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6-10 bulan
yang dapat dilakukan pada kelas XI dan atau kelas XII
untuk program 3 tahun dan atau kelas XII dan XIII untuk
program 4 tahun. Untuk menjamin keterlaksanaan
program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan
sebagai berikut:
1) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4
kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik
pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar
pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk
pembelajaran materi pada semester 4 dan sebagian materi
pada semester 4 dapat dipindah ke semester 5.
2) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5
kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan yang
sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester
tersebut.
b. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan
pola harian (120 -200 hari), atau pola mingguan (24-40 minggu)
atau pola bulanan (6-10 bulan) seperti dijelaskan pada Bab II.
c. Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi
Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 5 hari
per minggu maka sekolah perlu mengatur rotasi/perputaran
kelompok peserta PKL.
d. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran muatan nasional
dan muatan kewilayahan dapat dilakukan di satuan pendidikan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 21
dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan)
dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.
e. Jika pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan
muatan kewilayahan tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL
maka pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan
muatan kewilayahan tersebut dilakukan di satuan pendidikan
(sebelum PKL atau setelah kembali dari kegiatan PKL) dengan
jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester.
4. Pembekalan Peserta PKL
Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap peserta didik yang
akan melaksanakan PKL. Program tersebut dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus
dilakukan di Institusi Pasangan/Industri. Materi pembekalan PKL
bagi peserta didik antara lain meliputi:
a. Karakteristik budaya kerja di industri;
b. Tata aturan kerja di industri;
c. Penyusunan jurnal;
d. Pembuatan dokumen portopolio, dan
e. Penilaian PKL.
Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain
meliputi:
a. Maksud dan tujuan PKL;
b. Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi,
konsumsi dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL
(Life cost).
c. Budaya kerja industri;
d. Tata aturan kerja di industri, dan
e. Penilaian PKL
f. Penetapan Pembimbing
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 22
Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing sekolah dan pembimbing
industri. Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang
bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang
pembelajarannya dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan
pembimbing industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur
yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di
Institusi Pasangan/Industri.
5. Uraian Tugas Pembimbing Sekolah dan Industri
a. Uraian tugas pembimbing sekolah
- Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama dengan
Wakil Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala
kompetensi keahlian
- Melakukan koordinasi dengan unsur terkait demi
lancarnya pelaksanaan PKL
- Mengadakan koordinasi pelaksanaan PKL dengan Wakil
Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala kompetensi
keahlian
- Memantau dan merespon terhadap informasi dan
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama
PKL
- Melayani konsultasi peserta didik terhadap
permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat
pelaksanaan PKL
- Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan
laporan melalui media komunikasi yang ada khususnya
berkaitan dengan tata tulis laporan.
b. Uraian tugas pembimbing industri
- Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama
peserta PKL dan pembimbing sekolah
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 23
- Melakukan koordinasi dengan unsur terkait di DU/DI
demi lancarnya pelaksanaan PKL
- Membimbing dari ranah sikap, keterampilan maupun
pengetahuan selama peserta didik PKL
- Memantau dan merespon terhadap informasi dan
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama
PKL
- Melayani konsultasi peserta didik terhadap
permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat
pelaksanaan PKL khususnya yang berkaitan dengan
substansi komptensi yang dipelajari ditempat PKL
- Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan
dokumen portopolio PKL .
C. Pelaksanaan Program PKL
1. Jurnal Kegiatan PKL
Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi
Pasangan/Industri, peserta didik wajib menyusun jurnal kegiatan PKL.
Jurnal ini dibuat selengkap mungkin sesuai dengan topik-topik
pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugas-tugas lain yang diberikan
pembimbing industri serta catatan kejadian-kejadian penting
(pengalaman belajar) selama kegiatan PKL di Institusi
Pasangan/Industri. Format jurnal kegiatan PKL dapat menggunakan
contoh sebagai berikut.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 24
Contoh:
Format Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
S M K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nama Peserta Didik : ...............................................
Semester : ...............................................
Kompetensi Keahlian : ……………………………………
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
Kompetensi
Dasar
Topik
Pembelajaran/
Pekerjaan*)
Tanggal
Pelaksanaan
Tanda Tangan
Pembimbing
3.1
4.1.
3.3
4.3.
dst...............
..
*) diisi topik pembelajaran dan jenis pekerjaan serta kejadian penting
(pengalaman belajar) yang dilakukan peserta didik terkait kompetensi dasar yang
dipelajari selama kegiatan PKL.
2. Dokumentasi portopolio PKL
Dokumentasi portopolio Praktik Kerja Lapangan disusun oleh peserta
didik di bawah pembinaan pembimbing Institusi Pasangan/Industri.
Pembuatan dokumentasi portopolio dilakukan dengan cara mengompilasi
catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh pekerjaan/kegiatan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri yang berasal dari jurnal
kegiatan PKL. Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan dalam
bentuk dokumen portopolio. Dokumentasi portopolio PKL sekurang-
kurangnya memuat sebagai berikut.
• Halaman Judul
• Halaman Pengesahan
• Daftar Isi
• Daftar Gambar (jika ada)
• Daftar Lampiran
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 25
• BAB I. PENDAHULUAN
• BAB II.PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/DU/DI
• BAB III. PENUTUP
Dokumen portopolio hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri
digunakan sebagai bahan penilaian peserta didik.
D. Penilaian PKL
Pedoman penilaian tahun 2015 disebutkan bahwa Penilaian PKL merupakan
kewajiban mitra dunia usaha dan industri. Hasil penilaian yang disampaikan
dalam rapor bebentuk diskripsi dengan mencantumkan keterangan industri
tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL
maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari Industri.
Penilaian PKL menurut Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan
yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan (Desember 2015,
halaman 45-68) dinyatakan bahwa penilaian PKL meliputi penilaian hasil
belajar peserta didik selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap
hasil pelaksanaan kegiatan PKL.
1. Penilaian Peserta Didik
Penilaian hasil belajar peserta didik selama melaksanakan program PKL
Realisasi Pendidikan Sistim Ganda dilakukan secara menyeluruh mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sedangkan untuk PKL
pemantapan kompetensi dilakukan untuk ranah sikap dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri dilakukan
oleh pembimbing industri, sedangkan instrumen penilaiannya disiapkan oleh
sekolah. Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi
Pasangan/Industri adalah sama dengan penilaian hasil belajar di sekolah.
a. Penilaian hasil belajar ranah sikap
Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
No
Nama
Siswa/
Kelom
pok
Jujur
Tanggung
Jawab
Disiplin Santun Nila
i
Akh
ir
2
5
5
0
7
5
1
0
0
2
5
5
0
7
5
1
0
0
2
5
5
0
7
5
1
0
0
2
5
5
0
7
5
1
0
0
1.
2.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 26
3.
Keterangan:
100 = jika empat indikator terlihat
75 = jika tiga indikator terlihat
50 = jika dua indikator terlihat
25 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang
sebenarnya.
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi.
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain.
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari.
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi.
b. Mengerjakan tugas tepat waktu.
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah.
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung
perasaan.
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat.
d. Berperilaku sopan.
Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul)
dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 100.
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 75.
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 50.
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 25.
b. Penilaian hasil belajar ranah pengetahuan
Penilaian ranah pengetahuan dapat dilakukan dengan jenis tes berikut:
a) Tes Tanya Jawab
• Tes tanya jawab, pembimbing memberi pertanyaan kepada
peserta didik;
• Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan IPK yang
akan dicapai, dan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 27
• Disiapkan pedoman penskoran 25 – 100 (rubrik).
b) Tes Tulis
• Bentuk soal uraian /soal pilihan ganda
• Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai
• Disiapkan pedoman penskoran 25- 100 (rubrik)
c. Penilaian hasil belajar ranah keterampilan
Penilaian ranah keterampilan dapat dilakukan melalui:
• Soal penugasan mengacu IPK yang akan dicapai, dan
• Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 25-
100 (dilengkapi rubrik).
2. Pemberian Sertifikat PKL
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
“Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and match dengan Industri pada Pasal 10 Ayat
(4) dinyatakan bahwa “Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri
memberikan sertifikat kepada siswa dan guru bidang studi produktif yang
telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan/ atau Pemagangan Industri”.
Pemberian sertifikat juga diberikan oleh industri pada peserta magang sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri Pasal 19 dinyatakan bahwa:
(1) peserta pemagangan yang telah memenuhi standar kompetensi
yang ditentukan oleh perusahaan diberikan sertifikat
pemagangan
(2) Dalam hal pemagangan yang tidak memenuhi standar
kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan diberikan surat
keterangan telah mengikuti pemagangan.
contoh Bentuk sertifikat adalah sebagai berikut:
a. Bagian Depan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 28
b. Bagian Belakang
DAFTAR KOMPETENSI YANG TELAH DIIKUTI
No. Komptensi
Inti
Kompetensi Dasar Keterangan
1.
2.
3.
4.
....
..................., .........................
Ttd
......................
(Pimpinan Perusahaan)
Keterangan: Kolom keterangan diisi dengan nilai yang terdiri dari nilai
keterampilan, pengetahuan dan nilai sikap atau merupakan gabungan dari
nilai-nilai tersebut.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 29
Diberikan Kepada
Nama:...............
Tempat /Tgl Lahir:..............
Telah mengikuti Praktik Kerja Lapangan dari Tanggal .... s.d. Tangal..... dan
dunyatakan kompeten
Bentuk sertifikat bisa dikembangkan oleh industri.
3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot
a. Nilai Rapot PKL Pemantapan Kompetensi
Nilai PKL dinyatakan dalam Rapot peserta didik ditulis sebagai Nilai Praktik
Kerja Lapangan” seperti tercantum pada Panduan Penilaian Sekolah Menengah
Kejuruan halaman 80 dan 85. Adapun contoh format pengisian nilai PKL
adalah sebagai berikut.
No Mitra DU/DI Lokasi Lamanya
(bulan
Keterangan
1. PT. Platindo
Nusantara
Bekasi 6 Melaksanakan PKL
dengan amat baik
2.
3.
Nilai PKL terdiri dari nilai sikap (amat baik, baik, cukup) dan nilai
keterampilan (25-100). Nilai yang dicantumkan dalam rapot merupakan nilai
kombinasi antara nilai keterampilan dan sikap dengan formula yang ditetapkan
satuan pendidikan.
b. Nilai Rapot PKL Realisasi Pendidikan Sistim Ganda
Selain menuliskan nilai PKL seperti pada bagian 2a di atas, nilai PKL
diintegrasikan dalam nilai mata pelajaran. Nilai mata pelajaran kompetensi
kejuruan yang dilakukan di sekolah dan di industri baik nilai keterampilan
maupun pengetahuan dihitung berdasarkan nilai KD dari industri maupun dari
sekolah tergantung tempat pembelajaran KD tersebut. Formulasi perhitungan
nilai mata pelajaran dari nilai KD dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian
SMK tahun 2015 seperti dilakukan untuk mata pelajaran kejuruan lainnya.
Pembobotan nilai dari industri dan dari sekolah dipertimbangkan jumlah KD
dan waktu pembelajaran setiap KD. Jika dalam satu semester seluruh KD
pelajari saat PKL maka nilai mata pelajaran diambil seluruhnya dari nilai PKL
Komponen penilain PKL peserta didik Realisasi Pendidikan Sistim Ganda
diperoleh dari
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 30
• Nilai dari pembimbing industri meliputi nilai sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta
didik di DU/DI
• Nilai dari pembimbing sekolah meliputi nilai sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta
didik di sekolah
4. Monitoring Pelaksanaan PKL
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna
meningkatkan mutu pelaksanaan PKL. Lingkup monitoring pelaksanaan PKL
meliputi penempatan, penyusunan program PKL, materi PKL, keterlaksanaan
program PKL, intensitas pembimbingan, permasalahan selama peserta didik
selama PKL dan lain-lain. Contoh Instrumen monitoring PKL dapat
menggunakan daftar cek (cek list) dengan contoh format sebagai berikut.
Contoh:
Format Monitoring PKL
Nama Peserta Didik: .............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................
Kompetensi Keahlian : ………………………………………
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
No. Uraian
Check (√)
Ya Tidak
1. Peserta didik dan pembimbing industri
menyepati program PKL
2. Materi PKL yang diikuti peserta didik sesuai
dengan hasil pemetaan kompetensi dan
program PKL
3. Peserta didik mengisi jurnal PKL secara
lengkap
4. Peserta didik mendokumentasikan proses/
prosedur / data sebagai bagian dari dokumen
portofolio sesuai dengan jurnal kegiatan
5. Pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri menambah wawasan dan
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 31
pengalaman nyata peserta didik dalam dunia
kerja.
6. Pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri menambah keterampilan
peserta didik sesuai program keahlian.
7. Pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri menambah pengetahuan
peserta didik sesuai program keahlian.
8. Pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri menambah nilai-nilai
disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab.
9. Pembimbing selama pembelajaran PKL di
Institusi Pasangan/Industri, berperan dengan
baik.
10. Selama pembelajaran di Institusi
Pasangan/Industri peserta didik mengalami
hambatan-hambatan yang sangat berarti.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 32

More Related Content

What's hot

PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULANPARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
dinatiraswati
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
Aditya Arga
 
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdfProposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
SarwantoSPdT
 
Proposal jobfair 2019
Proposal  jobfair 2019Proposal  jobfair 2019
Proposal jobfair 2019
Sarwanto.S.Pd.T
 
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKVCONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
Firdaus Firdaus
 
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
AnjasnurAmir
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Shofi Asriani
 
Surat keterangan un
Surat keterangan unSurat keterangan un
Surat keterangan un
mief04
 
SMK PK rev3.pptx
 SMK PK rev3.pptx SMK PK rev3.pptx
SMK PK rev3.pptx
Fajar Baskoro
 
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docxPROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
Amru Khan
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
IdrisS18
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Ariefiandra Ariefiandra
 
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Charis Fitriyanto
 
Buku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswaBuku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswa
Nunung Jamil
 
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptxSOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
Sarah898658
 
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...pptSTRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
ReadyTataSurya1
 
Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Patrick Haumptman
 
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkrcontoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
mjaenudin
 
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJContoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
riski riskideliana
 
PROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.docPROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.doc
ArdiAriyanto4
 

What's hot (20)

PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULANPARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
 
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdfProposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
Proposal Perusahaan jobfair 2023.pdf
 
Proposal jobfair 2019
Proposal  jobfair 2019Proposal  jobfair 2019
Proposal jobfair 2019
 
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKVCONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
CONTOH Laporan praktik kerja industri (SMK) PRAKERIN PROGRAM STUDI DKV
 
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
5 template pemetaan kompetensi dasar dalam kegiatan pkl
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
 
Surat keterangan un
Surat keterangan unSurat keterangan un
Surat keterangan un
 
SMK PK rev3.pptx
 SMK PK rev3.pptx SMK PK rev3.pptx
SMK PK rev3.pptx
 
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docxPROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
PROPOSAL PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY.docx
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
 
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
 
Buku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswaBuku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswa
 
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptxSOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
SOSIALISASI PRAKERIN TAHUN 2022-23.pptx
 
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...pptSTRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN BKK...ppt
 
Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3
 
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkrcontoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
 
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJContoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
 
PROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.docPROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.doc
 

Similar to Pedoman pkl-smk

BAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docxBAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docx
tariganronaldrezeki2
 
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptxPedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
ssuser81303c
 
b6 Pedoman PKL.pptx
b6 Pedoman PKL.pptxb6 Pedoman PKL.pptx
b6 Pedoman PKL.pptx
WinartiWiwin3
 
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja LapanganKajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
haninrs
 
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapanganPanduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
Herry Siswanto
 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
SriIlyensPdsriilyens
 
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptxMANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
WikantiNurAmaliyah
 
8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp
Doddy Hari
 
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013Febri Koto
 
PROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docxPROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docx
anon861507785
 
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
sapriyun sihotang
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptxFILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
diana62140
 
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdfPanduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
achmat4
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
YennySufanti2
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PepengAbineSyaza
 
Kompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdfKompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdf
maliefendi
 
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxaaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
AbdullohKarim3
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
masagus_ict
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
RenggaPrasetyaAdi2
 
Program kerja smk al falah (1)
Program  kerja smk al falah (1)Program  kerja smk al falah (1)
Program kerja smk al falah (1)
Efrinaldi Efrinaldi
 

Similar to Pedoman pkl-smk (20)

BAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docxBAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docx
 
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptxPedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
 
b6 Pedoman PKL.pptx
b6 Pedoman PKL.pptxb6 Pedoman PKL.pptx
b6 Pedoman PKL.pptx
 
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja LapanganKajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kajian Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
 
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapanganPanduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
 
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptxMANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
 
8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp
 
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013
Program waka-kur-elvi-z-thn-2012-2013
 
PROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docxPROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docx
 
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
Peta Jalan SMK Revitalisasi SMK Negeri 2 Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,...
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptxFILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
 
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdfPanduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
Panduan PKL Sebagai Mata Pelajaran.pdf
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
 
Kompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdfKompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdf
 
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptxaaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
aaaPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar).pptx
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
 
Program kerja smk al falah (1)
Program  kerja smk al falah (1)Program  kerja smk al falah (1)
Program kerja smk al falah (1)
 

Recently uploaded

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

Pedoman pkl-smk

  • 1. :P PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 DRAF - 4
  • 2. Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK – Draf 4 KATA PENGANTAR i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Rasional 2 B. Dasar Hukum 2 2 C. Tujuan PKL 4 D. Manfaat PKL 5 E. Sasaran Pengguna 6 F. Ruang Lingkup PKL 6 BAB II KONSEP DAN POLA PRAKTIK KERJA LAPANGAN 8 A. Konsep PKL 8 B. Pola penyelenggaraan PKL 14 14 BAB III DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN 17 A. Alur Pelaksanaan PKL 17 B. Perencanaan Program PKL 18 1. Pemilihan Kompetensi Dasar dan Penetapan Industri 18 2. Penyusunan Program PKL 20 3. Pengaturan Pelaksanaan PKL 21 4. Pembekalan Peserta PKL 23 5. Penetapan Pembimbing 23 6. Uraian tugas pembimbing sekolah dan industri 24 C. Pelaksanaan Program PKL 25 1. Jurnal Kegiatan PKL 25 2. Dokumentasi Portopolio PKL 26 D. Penilaian PKL 27 1. Penilaian Peserta Didik 27 2. Pemberian Sertifikat PKL 29 3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot 31 4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKL 33 @2017, Direktorat Pembinaan SMK ii
  • 4. Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK – Draf 4 BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada Standar Proses (SP) Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi dalam pembangunan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global. Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses 1
  • 5. pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang berada pada bidang keahlian yang dilakukan di sekolah/madrasah, di dunia kerja Du/Diatau gabungan dari keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan Du/Du melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan. Pembelajaran di dunia kerja Du/Di adalah program PKL yaitu kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapan, memantapan, dan meningkatan kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan cara pembimbingan. Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan bagi peserta didik, maka perlu dibuat suatu pedoman, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 tentang Standar Proses (SP) yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik di Du/Di berupa PKL yang diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 2
  • 6. Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri. 5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); 6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. 7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M- IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017 tentang Standar Komptensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 3
  • 7. 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan. 14. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No. 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. 15. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan. C. Tujuan PKL Tujuan PKL adalah: 1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. 2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global. 3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan. 4. mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan sistemik. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 4
  • 8. D. Manfaat PKL 1. Manfaat bagi peserta didik a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah. b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang tinggi. d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja. 2. Manfaat bagi sekolah a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan Du/Di b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL. c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL. d. Meningkatkan kualitas lulusan. 3. Manfaat bagi dunia kerja a. Du/Di lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah sehingga dapat membantu promosi produk. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 5
  • 9. b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan Du/Di. c. Du/Didapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi peserta PKL. d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya. e. Meningkatkan citra positif Du/Dikarena dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun 2016. E. Sasaran pengguna pedoman PKL 1. Pemerintah Daerah dalam menggerakan potensi yang ada di daerah untuk implementasi Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. 2. Direktorat Pembinaan SMK, dalam rangka pembinaan pembelajaran di SMK sesuai tugas dan fungsinya. 3. Dinas pendidikan provinsi, sebagai bahan acuan bagi pengawas dalam pembinaan pembelajaran di SMK, pembinaan penyusunan kalender pendidikan, dan kegiatan teknis lainnya 4. Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di duni kerja (pelaksanaan PKL) antara lain dalam penyusunan jadwal pembelajaran, pengaturan penugasan guru pembimbing dan lain-lain. 5. Du/Di, sebagai acuan penempatan peserta PKL, proses pembimbingan peserta PKL, penyusunan jadwal pembimbingan, dan pengaturan penugasan pembimbing Industri. F. Ruang Lingkup PKL Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase yang membantu mengartikulasikan peran peserta didik, guru dan pembimbing industri. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 6
  • 10. Menurut Hansman, 2001 Ruang Lingkup PKL meliputi: 1. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari suatu kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil. 2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru tindakan yang dilakukan oleh staf Du/Di/ pembimbing industri. Peserta didik mencoba melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh ahli dan membandingkannya 3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik mulai bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui bantuan ahli atau pembimbing industri. 4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba tindakan nyata di dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami. Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari bantuan bila diperlukan dari ahli. 5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di Du/Di. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 7
  • 11. BAB II KONSEP DAN POLA PENYELENGGARAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Konsep Praktik Kerja Lapangan 1. Pembelajaran praktik Program PKL dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter peserta didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap sekolah melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di Du/Di. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan. PKL disusun bersama antara sekolah dan Du/Didalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi Du/Diuntuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 8
  • 12. Menurut Prosser dan Quigley dalam bukunya Vocational Education in a Democracy bahwa pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut; 1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana peserta didik dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja. 2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. 3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. 4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi. 5) Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat untung darinya. 6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya. 7) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut. 8) Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). 9) Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut. 10) Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang akan membentuk kompetensi peserta didik. National Training Board Australia mendeskripsikan bahwa Competency based Educational and Training (CBET) adalah pendidikan dan pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan khusus serta penerapannya di lapangan kerja. Pengetahuan dan keterampilan ini harus dapat didemonstrasikan dengan standar industri yang ada, bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan seseorang di dalam suatu kelompok. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 9
  • 13. Pelaksanaan PKL dapat mengurangi ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di. Menurut Muslih (2014) kendala yang menjadi faktor penyebab ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di sebagai berikut: 1. Kemampuan beberapa pengajar di sekolah dalam hard skill dan soft skill belum sesuai standar industri. 2. Pembelajaran beberapa kompetensi masih bersifat simulasi dan bersifat tradisonal yang belum menggunakan standar dunia kerja. 3. Kurangnya sarana dan prasarana, terutama fasilitas peralatan praktik dari jenis dan jumlah. 4. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah dengan standar dunia kerja. Hal ini menyebabkan pendidikan formal belum sepenuhnya memberikan bekal bagi lulusannya untuk dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian. 5. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Du/Di. 6. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja sesungguhnya. 7. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan karir 8. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausahaan bagi peserta didik. 9. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri yang menjadi penyebab tidak bisa dan biasa menghadapi tantangan yang ada dalam dunia kerja. Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat: (1) merasakan langsung pembelajaran praktik di dunia kerja; (2) memperoleh pengalaman etos kerja; (3) mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya; (4) mengetahui proses kinerja yang terdapat di perusahaan (produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan kerja); (5) membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan pelaksanaan magang di industri (6) memperoleh pengetahuan terkini dari tempat praktik kerja industri, (7) mengaplikasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah di tempat praktik kerja lapangan, dan (8) memiliki soft skill yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri Pelaksanaan PKL memiliki kesamaan karakteristik dengan program magang, sesuai dengan Peraturan Menteri @2017, Direktorat Pembinaan SMK 10
  • 14. Ketenagakerjaan Rebublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu. Bimbingan dan pengawasan pembelajaran praktik kerja dilaksanakan oleh instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman untuk meningkatkan ketrampilan. 2. Dukungan Pelaksanaan PKL Pelaksanaan PKL sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri pada Pasal 8 dinyatakan bahwa “Kamar Dagang dan Industri, Asosiasi Industri, Perusahaan Industri, dan/atau Perusahaan Kawasan Industri memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi dan Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi”. Pada bagian penjelasan dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan "memfasilitasi" adalah: (1) menyediakan informasi kebutuhan kompetensi Tenaga Kerja Industri: (2) penyusunan kurikulum pendidikan vokasi dan pelatihan industri; (3) pelaksanaan praktik kerja industri: (4) penempatan lulusan; dan (5) memberikan bantuan beapeserta didik. Menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M- IND/PER/1/2017 tentang “Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and match dengan Industri” dijelaskan bahwa praktik kerja industri adalah praktik kerja pada industri atau perusahaan sebagai bagian kurikulum pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kompetensi. Dukungan Industri sangat jelas dinyatakan pada peraturan tersebut sebagaimana dijelaskan pada Pasal 10 sebagai berikut: @2017, Direktorat Pembinaan SMK 11
  • 15. (1) Perusahaan Industri dan kawasan industri memfasilitasi Praktik Kerja Industri untuk peserta didik dan Pemagangan Industri untuk guru produktif. (2) Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan jenjang kualifiikasi dan kompetensi yang akan dicapai (3) Dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Industri sebagai mana dimaksud pada ayat (2) perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri menyediakan: a. teaching factory, work shop, dan laboratorium sebagai tempat Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri dan; b. instrtuktur sebagai tenaga pembimbing (4) Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri. Pada Pasal 10 Ayat (4) dinyatakan bahwa “Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri”. B. Pola penyelenggaraan 1. Fungsi PKL Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan menjadi dua: @2017, Direktorat Pembinaan SMK 12
  • 16. a. Pemantapan Kompetensi PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat pembelajaran di SMK baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran realita tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi belajar, belum nyata melayani pengguna produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain. b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG) PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Du/Di, seperti, SMK PIKA Semarang, SMK Negeri 1 Singosari Malang yang membuka kelas ASTRA, SMK N 3 Banduran Sidoarjo (STM Perkapalan) dengan PT PAL Indonesia. Teori dan praktik dasar dilakukan di sekolah sedangkan teori kejuruan dan praktik kejuruan dilakukan di Industri. SMK melakukan analisis kompetensi yang harus dikuasai baik di sekolah maupun di Du/Di dan melakukan kesepakatan penjadwalan pembelajaran praktik. 2. Pola Penyelenggaraan PKL Proses pembelajaran dalam bentuk praktik kerja lapangan. PKL dilaksanakan melalui berbagai pola yang mendukung terhadap proses dan keberhasilan. Secara konseptual pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut: a. Pola harian (120-200 hari efektif). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan 5 hari x 4 minggu x @2017, Direktorat Pembinaan SMK 13
  • 17. 6 bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4 minggu x 10 bulan (200 hari). Penyelenggaraan PKL pola harian ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 120– 200 hari peserta didik mengikuti PKL ke dalam hari efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta didik berada di sekolah dan beberapa hari lainnya peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) dengan pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda. Contoh PKL pola harian selama 120 hari Keterangan: SK: sekolah, DK: Dunia Kerja, LB ; Libur b. Pola mingguan (24-40 minggu). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan 4 minggu x 6 bulan (24 minggu) sampai dengan 4 minggu x 10 bulan (40 minggu). Penyelenggaraan PKL pola mingguan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 24 – 40 minggu peserta didik mengikuti PKL kedalam minggu efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu bulan, ada beberapa minggu peserta didik berada di sekolah dan beberapa minggu lainnya peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 14 BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M JANUARI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB FEBRUARI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB MARET DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB APRIL DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB MEI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB JUNI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB JULI DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB AGUSTUS DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB SEPTEMBER DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB OKTOBER DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB DK DK DK SK SK SK LB NOVEMBER SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB DESEMBER SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB SK SK SK SK SK SK LB
  • 18. Contoh PKL pola mingguan selama 24 minggu Keterangan: MIN: Minggu di Dunia Kerja, MSK: Minggu di sekolah, LB ; Libur c. Pola bulanan (6-10 bulan). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan, penyelenggaraan PKL pola bulanan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 6-10 bulan peserta didik mengikuti PKL kedalam bulan efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu Tahun, ada beberapa bulan peserta didik berada di sekolah dan beberapa bulan lainnya peserta didik berada di industri. Pada PKL pola bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan) atau dapat dipecah diselingi dengan pembelajaran di sekolah. PKL selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan di industri, 3 bulan disekolah, dan 3 bulan di industri) sehingga memenuhi praktik di industri selama 6 bulan. PKL selama 10 bulan dapat dilakukan dalam 3 semester dengan pola 4-3-3 ( 4 bulan di Industri, 2 bulan di sekolah, 3 bulan di Industri, 3 bulan di sekolah, 3 bulan di Industri dan 3 bulan di sekolah) atau pola 5-5 ( 5 bulan di industri, 1 bulan di sekolah, 5 bulan di industri, dan 1 bulan di sekolah) sehingga memenuhi praktik di industri selama 10 bulan. Pola PKL lain dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) dalam rangka pemantapan kompetensi peserta didik. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 15 BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK MDK MSK
  • 19. Contoh PKL pola bulanan selama 6 bulan Keterangan: BDK: Bulan di Dunia Kerja dan BSK: Bulan di sekolah @2017, Direktorat Pembinaan SMK 16 BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER BSK BSK BSK BDK BDK BDK BSK BDK BDK BDK BSK BSK
  • 20. BAB III DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Alur Pelaksanaan PKL Alur pelaksanaan PKL terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian digambarkan sebagai berikut. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 17 Nilai pembimbing Industri Sertifikat Industri Monitoring PKL Pelaporan Nilai Pedoman PKL Dokumentasi portofolio PERENCANAAN PKL Pemilahan Kompetesi Dasar Penetapan Industri Penyusunan program PKL Pembekalan peserta Penetapan pembimbing PELAKSANAAN PKL Penyusunan jurnal PKL Sertifikasi Industri PENILAIAN PKL Penilian pembimbing MoU SMK dan Du/Di Daftar kompetensi Daftar industri Program PKL Nilai pembimbing Industri Sertifikat Industri Laporan nilai di rapor
  • 21. B. Perencanaan Program PKL 1. Pemilahan Komptensi dan Pemilahan Industri Pemilahan kompetensi merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan topik pembelajaran pada mata pelajaran kompetensi keahlian. Pemetakan dilakukan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-masing Du/Di. Penetapan industri bertujuan untuk memperoleh data Institusi Pasangan yang sesuai dengan KD, dan dapat bekerjasama dalam meningkatkan hubungan ma antara sekolah dengan dunia kerja. Pemilahan kompetensi adalah proses menganalisis KD dan pembelajaran praktik atau pekerjaan yang ada dalam silabus. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang dimiliki sekolah dan pihak Institusi Pasangan. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan sumber daya masing-masing institusi pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang KD dan pembelajaran praktik yang dapat dipelajari oleh peserta didik dalam kegiatan PKL. Hasil analisis KD dan pembelajaran praktik akan dijadikan dasar penentuan industri. Format untuk menganalisis KD dapat menggunakan format seperti contoh berikut: Pemilahan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Keahlian Nama Sekolah : ..................... Program Keahlian : ..................... Kompetensi Keahlian : ..................... Kompetensi Dasar Topik Pembelajaran/ Pekerjaan Pelaksanaan Pembelajaran*) Sekolah (√) Institusi Pasangan/ DU/DI (√) 3.1 4.1 @2017, Direktorat Pembinaan SMK 18
  • 22. 3.2 4.2 3.3 4.3 3.4 4.4 Dst ... *) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal) diprioritaskan untuk dilaksanakan di Institusi pasangan /industri. Setelah sekolah melakukan pemilahan kompetensi dengan cara analisis KD dan topik pembelajaran praktik pada mata pelajaran kompetensi keahlian, dilanjutkan dengan melakukan penentuan industri. Hasil pemilahan kompetensi berupa KD dan pembelajaran praktik akan dipakai sebagai dasar pelaksanaan PKL di Industri. Format penetapan industri dapat menggunakan contoh sebagai berikut. Penetapan Industri untuk Praktik Kerja Lapangan Nama Sekolah : ..................... Program Keahlian : ..................... Kompetensi Keahlian : ..................... Mata Pelajaran/ Kompetensi Dasar Topik Pembelajaran / Pekerjaan Peluang Pembelajaran di Institusi Pasangan/Du/Di *) Du/Di -A Du/Di -B Du/Di -C Dst... ... 3.1 4.1 3.2 4.2 3.3 4.3 Dst ... *) Keterangan: Kolom Du/Di diisi sesuai dengan hasil analisis bersama @2017, Direktorat Pembinaan SMK 19
  • 23. antara pihak sekolah dengan Institusi Pasangan. 2. Penyusunan Program PKL Berdasarkan hasil penentuan industri, selanjutnya sekolah menyusun program PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja. KD yang tidak dapat dilakukan pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah. Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan Institusi Pasangan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan, penempatan peserta didik tepat sasaran. Format program PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut. Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Nama Peserta Didik : ............................................... Kelas : ............................................... Semester : ............................................... Kompetensi Keahlian : ……………………………………… Nama Industri : ............................................... Nama Pembimbing : ............................................... Alamat : ............................................... Waktu PKL : ............................................... Kompetensi Dasar Topik Pembelajaran/ Pekerjaan Urutan WAKTU Pelaksanaan Tempat Du/Di* *: Tempat PKL diutamakan di Industri (BUMN, BUMD, dan Industri lainnya yang sesuai) bukan instansi pemerintah @2017, Direktorat Pembinaan SMK 20
  • 24. Keterangan: Kolom KD, Topik Pembelajaran/Pekerjaan, dan urutan waktu pelaksanaan (tanggal) diisi sesuai hasil kesepakatan antara sekolah dengan Institusi pasangan (DU/DI). Tempat DU/DI diisi Industri tempat PKL yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan SMK. 3. Pengaturan Pelaksanaan PKL pelaksanaan PKL diatur sebagai berikut: a. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6-10 bulan yang dapat dilakukan pada kelas XI dan atau kelas XII untuk program 3 tahun dan atau kelas XII dan XIII untuk program 4 tahun. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut: 1) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4 dan sebagian materi pada semester 4 dapat dipindah ke semester 5. 2) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut. b. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan pola harian (120 -200 hari), atau pola mingguan (24-40 minggu) atau pola bulanan (6-10 bulan) seperti dijelaskan pada Bab II. c. Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 5 hari per minggu maka sekolah perlu mengatur rotasi/perputaran kelompok peserta PKL. d. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan dapat dilakukan di satuan pendidikan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 21
  • 25. dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian. e. Jika pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan tersebut dilakukan di satuan pendidikan (sebelum PKL atau setelah kembali dari kegiatan PKL) dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester. 4. Pembekalan Peserta PKL Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap peserta didik yang akan melaksanakan PKL. Program tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan di Institusi Pasangan/Industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi: a. Karakteristik budaya kerja di industri; b. Tata aturan kerja di industri; c. Penyusunan jurnal; d. Pembuatan dokumen portopolio, dan e. Penilaian PKL. Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi: a. Maksud dan tujuan PKL; b. Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost). c. Budaya kerja industri; d. Tata aturan kerja di industri, dan e. Penilaian PKL f. Penetapan Pembimbing @2017, Direktorat Pembinaan SMK 22
  • 26. Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing sekolah dan pembimbing industri. Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan pembimbing industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di Institusi Pasangan/Industri. 5. Uraian Tugas Pembimbing Sekolah dan Industri a. Uraian tugas pembimbing sekolah - Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama dengan Wakil Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala kompetensi keahlian - Melakukan koordinasi dengan unsur terkait demi lancarnya pelaksanaan PKL - Mengadakan koordinasi pelaksanaan PKL dengan Wakil Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala kompetensi keahlian - Memantau dan merespon terhadap informasi dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL - Melayani konsultasi peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL - Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan laporan melalui media komunikasi yang ada khususnya berkaitan dengan tata tulis laporan. b. Uraian tugas pembimbing industri - Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama peserta PKL dan pembimbing sekolah @2017, Direktorat Pembinaan SMK 23
  • 27. - Melakukan koordinasi dengan unsur terkait di DU/DI demi lancarnya pelaksanaan PKL - Membimbing dari ranah sikap, keterampilan maupun pengetahuan selama peserta didik PKL - Memantau dan merespon terhadap informasi dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL - Melayani konsultasi peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL khususnya yang berkaitan dengan substansi komptensi yang dipelajari ditempat PKL - Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan dokumen portopolio PKL . C. Pelaksanaan Program PKL 1. Jurnal Kegiatan PKL Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri, peserta didik wajib menyusun jurnal kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat selengkap mungkin sesuai dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugas-tugas lain yang diberikan pembimbing industri serta catatan kejadian-kejadian penting (pengalaman belajar) selama kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri. Format jurnal kegiatan PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 24
  • 28. Contoh: Format Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan S M K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nama Peserta Didik : ............................................... Semester : ............................................... Kompetensi Keahlian : …………………………………… Nama Industri : ............................................... Nama Pembimbing : ............................................... Alamat : ............................................... Waktu PKL : ............................................... Kompetensi Dasar Topik Pembelajaran/ Pekerjaan*) Tanggal Pelaksanaan Tanda Tangan Pembimbing 3.1 4.1. 3.3 4.3. dst............... .. *) diisi topik pembelajaran dan jenis pekerjaan serta kejadian penting (pengalaman belajar) yang dilakukan peserta didik terkait kompetensi dasar yang dipelajari selama kegiatan PKL. 2. Dokumentasi portopolio PKL Dokumentasi portopolio Praktik Kerja Lapangan disusun oleh peserta didik di bawah pembinaan pembimbing Institusi Pasangan/Industri. Pembuatan dokumentasi portopolio dilakukan dengan cara mengompilasi catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh pekerjaan/kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri yang berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk dokumen portopolio. Dokumentasi portopolio PKL sekurang- kurangnya memuat sebagai berikut. • Halaman Judul • Halaman Pengesahan • Daftar Isi • Daftar Gambar (jika ada) • Daftar Lampiran @2017, Direktorat Pembinaan SMK 25
  • 29. • BAB I. PENDAHULUAN • BAB II.PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/DU/DI • BAB III. PENUTUP Dokumen portopolio hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri digunakan sebagai bahan penilaian peserta didik. D. Penilaian PKL Pedoman penilaian tahun 2015 disebutkan bahwa Penilaian PKL merupakan kewajiban mitra dunia usaha dan industri. Hasil penilaian yang disampaikan dalam rapor bebentuk diskripsi dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari Industri. Penilaian PKL menurut Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan (Desember 2015, halaman 45-68) dinyatakan bahwa penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta didik selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan PKL. 1. Penilaian Peserta Didik Penilaian hasil belajar peserta didik selama melaksanakan program PKL Realisasi Pendidikan Sistim Ganda dilakukan secara menyeluruh mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sedangkan untuk PKL pemantapan kompetensi dilakukan untuk ranah sikap dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri dilakukan oleh pembimbing industri, sedangkan instrumen penilaiannya disiapkan oleh sekolah. Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri adalah sama dengan penilaian hasil belajar di sekolah. a. Penilaian hasil belajar ranah sikap Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap No Nama Siswa/ Kelom pok Jujur Tanggung Jawab Disiplin Santun Nila i Akh ir 2 5 5 0 7 5 1 0 0 2 5 5 0 7 5 1 0 0 2 5 5 0 7 5 1 0 0 2 5 5 0 7 5 1 0 0 1. 2. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 26
  • 30. 3. Keterangan: 100 = jika empat indikator terlihat 75 = jika tiga indikator terlihat 50 = jika dua indikator terlihat 25 = jika satu indikator terlihat Indikator Penilaian Sikap: Jujur a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya. b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi. c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain. d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari. Tanggung Jawab a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur. b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. c. Mengajukan usul pemecahan masalah. d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan. Disiplin a. Tertib mengikuti instruksi. b. Mengerjakan tugas tepat waktu. c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta. d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Santun a. Berinteraksi dengan teman secara ramah. b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan. c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat. d. Berperilaku sopan. Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 100. b. Baik jika memperoleh nilai akhir 75. c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 50. d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 25. b. Penilaian hasil belajar ranah pengetahuan Penilaian ranah pengetahuan dapat dilakukan dengan jenis tes berikut: a) Tes Tanya Jawab • Tes tanya jawab, pembimbing memberi pertanyaan kepada peserta didik; • Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan IPK yang akan dicapai, dan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 27
  • 31. • Disiapkan pedoman penskoran 25 – 100 (rubrik). b) Tes Tulis • Bentuk soal uraian /soal pilihan ganda • Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai • Disiapkan pedoman penskoran 25- 100 (rubrik) c. Penilaian hasil belajar ranah keterampilan Penilaian ranah keterampilan dapat dilakukan melalui: • Soal penugasan mengacu IPK yang akan dicapai, dan • Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 25- 100 (dilengkapi rubrik). 2. Pemberian Sertifikat PKL Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang “Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and match dengan Industri pada Pasal 10 Ayat (4) dinyatakan bahwa “Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada siswa dan guru bidang studi produktif yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan/ atau Pemagangan Industri”. Pemberian sertifikat juga diberikan oleh industri pada peserta magang sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri Pasal 19 dinyatakan bahwa: (1) peserta pemagangan yang telah memenuhi standar kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan diberikan sertifikat pemagangan (2) Dalam hal pemagangan yang tidak memenuhi standar kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan diberikan surat keterangan telah mengikuti pemagangan. contoh Bentuk sertifikat adalah sebagai berikut: a. Bagian Depan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 28
  • 32. b. Bagian Belakang DAFTAR KOMPETENSI YANG TELAH DIIKUTI No. Komptensi Inti Kompetensi Dasar Keterangan 1. 2. 3. 4. .... ..................., ......................... Ttd ...................... (Pimpinan Perusahaan) Keterangan: Kolom keterangan diisi dengan nilai yang terdiri dari nilai keterampilan, pengetahuan dan nilai sikap atau merupakan gabungan dari nilai-nilai tersebut. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 29 Diberikan Kepada Nama:............... Tempat /Tgl Lahir:.............. Telah mengikuti Praktik Kerja Lapangan dari Tanggal .... s.d. Tangal..... dan dunyatakan kompeten
  • 33. Bentuk sertifikat bisa dikembangkan oleh industri. 3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot a. Nilai Rapot PKL Pemantapan Kompetensi Nilai PKL dinyatakan dalam Rapot peserta didik ditulis sebagai Nilai Praktik Kerja Lapangan” seperti tercantum pada Panduan Penilaian Sekolah Menengah Kejuruan halaman 80 dan 85. Adapun contoh format pengisian nilai PKL adalah sebagai berikut. No Mitra DU/DI Lokasi Lamanya (bulan Keterangan 1. PT. Platindo Nusantara Bekasi 6 Melaksanakan PKL dengan amat baik 2. 3. Nilai PKL terdiri dari nilai sikap (amat baik, baik, cukup) dan nilai keterampilan (25-100). Nilai yang dicantumkan dalam rapot merupakan nilai kombinasi antara nilai keterampilan dan sikap dengan formula yang ditetapkan satuan pendidikan. b. Nilai Rapot PKL Realisasi Pendidikan Sistim Ganda Selain menuliskan nilai PKL seperti pada bagian 2a di atas, nilai PKL diintegrasikan dalam nilai mata pelajaran. Nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan yang dilakukan di sekolah dan di industri baik nilai keterampilan maupun pengetahuan dihitung berdasarkan nilai KD dari industri maupun dari sekolah tergantung tempat pembelajaran KD tersebut. Formulasi perhitungan nilai mata pelajaran dari nilai KD dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian SMK tahun 2015 seperti dilakukan untuk mata pelajaran kejuruan lainnya. Pembobotan nilai dari industri dan dari sekolah dipertimbangkan jumlah KD dan waktu pembelajaran setiap KD. Jika dalam satu semester seluruh KD pelajari saat PKL maka nilai mata pelajaran diambil seluruhnya dari nilai PKL Komponen penilain PKL peserta didik Realisasi Pendidikan Sistim Ganda diperoleh dari @2017, Direktorat Pembinaan SMK 30
  • 34. • Nilai dari pembimbing industri meliputi nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta didik di DU/DI • Nilai dari pembimbing sekolah meliputi nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta didik di sekolah 4. Monitoring Pelaksanaan PKL Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu pelaksanaan PKL. Lingkup monitoring pelaksanaan PKL meliputi penempatan, penyusunan program PKL, materi PKL, keterlaksanaan program PKL, intensitas pembimbingan, permasalahan selama peserta didik selama PKL dan lain-lain. Contoh Instrumen monitoring PKL dapat menggunakan daftar cek (cek list) dengan contoh format sebagai berikut. Contoh: Format Monitoring PKL Nama Peserta Didik: ............................................. Kelas : ............................................... Semester : ............................................... Kompetensi Keahlian : ……………………………………… Nama Industri : ............................................... Nama Pembimbing : ............................................... Alamat : ............................................... Waktu PKL : ............................................... No. Uraian Check (√) Ya Tidak 1. Peserta didik dan pembimbing industri menyepati program PKL 2. Materi PKL yang diikuti peserta didik sesuai dengan hasil pemetaan kompetensi dan program PKL 3. Peserta didik mengisi jurnal PKL secara lengkap 4. Peserta didik mendokumentasikan proses/ prosedur / data sebagai bagian dari dokumen portofolio sesuai dengan jurnal kegiatan 5. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah wawasan dan @2017, Direktorat Pembinaan SMK 31
  • 35. pengalaman nyata peserta didik dalam dunia kerja. 6. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah keterampilan peserta didik sesuai program keahlian. 7. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah pengetahuan peserta didik sesuai program keahlian. 8. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab. 9. Pembimbing selama pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri, berperan dengan baik. 10. Selama pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri peserta didik mengalami hambatan-hambatan yang sangat berarti. @2017, Direktorat Pembinaan SMK 32