Laporan ini merangkum proses produksi film dokumenter 18 menit tentang kegiatan KKN di Belitung Timur. Prosesnya terbagi atas tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap produksi, penulis bertugas sebagai penata gambar dan tata cahaya. Ia mengambil berbagai sudut pengambilan gambar dengan dua kamera dan tripod serta menggunakan berbagai lensa dan drone untuk memperoleh gambar yang
Produser bertanggung jawab atas seluruh proses pembuatan film, mulai dari mencari ide cerita hingga rilis film. Sutradara memimpin aspek artistik film untuk memastikan visi cerita tersampaikan. Departemen kamera merekam gambar sesuai arahan sutradara, sementara departemen artistik menciptakan setting untuk mendukung cerita melalui desain dan properti.
Dokumen tersebut membahas proses produksi siaran televisi, mulai dari sumber-sumber produksinya seperti manusia, ide, peralatan, dana, hingga tahapan produksinya seperti perencanaan, persiapan, produksi, hingga pascaproduksi. Dibahas pula jenis-jenis pengambilan gambar atau shot yang sering digunakan dalam produksi siaran televisi.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pembuatan konten video mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, editing hingga publikasi. Termasuk juga tips teknis seperti sudut kamera, gerakan kamera, panjang durasi video yang ideal, serta batasan waktu untuk berbagai platform sosial media.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar. Terdapat beberapa jenis bidang pandang (shot) dan sudut pengambilan gambar yang dijelaskan, mulai dari extreme long shot hingga over shoulder shot beserta kegunaannya. Prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar diperlukan untuk menghasilkan foto yang baik.
Produser bertanggung jawab atas seluruh proses pembuatan film, mulai dari mencari ide cerita hingga rilis film. Sutradara memimpin aspek artistik film untuk memastikan visi cerita tersampaikan. Departemen kamera merekam gambar sesuai arahan sutradara, sementara departemen artistik menciptakan setting untuk mendukung cerita melalui desain dan properti.
Dokumen tersebut membahas proses produksi siaran televisi, mulai dari sumber-sumber produksinya seperti manusia, ide, peralatan, dana, hingga tahapan produksinya seperti perencanaan, persiapan, produksi, hingga pascaproduksi. Dibahas pula jenis-jenis pengambilan gambar atau shot yang sering digunakan dalam produksi siaran televisi.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pembuatan konten video mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, editing hingga publikasi. Termasuk juga tips teknis seperti sudut kamera, gerakan kamera, panjang durasi video yang ideal, serta batasan waktu untuk berbagai platform sosial media.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar. Terdapat beberapa jenis bidang pandang (shot) dan sudut pengambilan gambar yang dijelaskan, mulai dari extreme long shot hingga over shoulder shot beserta kegunaannya. Prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar diperlukan untuk menghasilkan foto yang baik.
Dokumen tersebut membahas tiga tahapan proses produksi multimedia yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap pra-produksi dilakukan perencanaan seperti penulisan skenario dan storyboard. Kemudian produksi meliputi pengambilan gambar dan evaluasi. Terakhir pasca-produksi meliputi editing, presentasi, dan pengeditan ulang. Dokumen ini juga membedakan tiga jenis proyek multimedia yaitu naratif, dokumenter, dan non
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Sharlyn_R)SharlynRashell
Tahap produksi dalam membuat video meliputi proses merekam video dan audio, serta kerja sama seluruh elemen. Tahap ini memerlukan peralatan standar seperti kamera, tripod, dan microphone. Termasuk teknik pengambilan gambar, ukuran shoot, dan sudut kamera untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan gambar pada produksi video dan film, termasuk berbagai tipe shot dan sudut kamera (camera angle) beserta penjelasan dan contohnya. Tipe shot meliputi extreme wide shot, very wide shot, wide shot, mid shot, medium close up, close up, extreme close up, cut-in, two shot, over the shoulder shot, dan noddy shot. Sedangkan jenis sudut kamera/camera angle meliputi bird eye angle, high angle, normal angle, low angle, frog angle, dan candid angle.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teknik pengambilan gambar (shooting) dalam pembuatan film, mulai dari jenis pengambilan gambar (shot), komposisi, sudut kamera (angle), hingga tips memanfaatkan elemen visual untuk menciptakan ilusi kedalaman ruang."
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya untuk menciptakan ilusi ruang dan waktu sehingga kamera dapat melihat objek dengan jelas. Teknologi AI pada kamera modern dapat menghasilkan foto yang bagus dengan mudah untuk pengguna awam. Komposisi gambar yang baik dapat membantu terciptanya karya seni dari sebuah foto dengan menggunakan teknik seperti garis, bentuk, dan pembagian ruang
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografiIzhan Nassuha
Modul ini membahas tentang pengantar fotografi, meliputi tujuan pembelajaran mengenai prinsip kerja kamera, jenis-jenis kamera, dan aksesoris kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya melalui lensa dan sensor untuk menghasilkan gambar digital. Ada berbagai jenis kamera seperti SLR, pocket, medium format, dan instan, serta berbagai aksesoris seperti lensa, tripod, dan filter.
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis foto dan teknik dasar pemotretan. Beberapa jenis foto yang dijelaskan antara lain foto manusia, alam, arsitektur, dan masih banyak lagi. Teknik dasar pemotretan mencakup focusing, pengaturan kecepatan, diafragma, serta resep kreatif seperti zooming, panning, dan multi eksposure.
Dokumen ini membahas proses produksi film mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, penataan latar belakang, suara, dan pencahayaan. Jenis-jenis pengambilan gambar dan gerakan kamera dijelaskan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Peran juru kamera sebagai operator kamera yang bertanggung jawab atas rekaman visual juga didiskusikan.
Proses produksi merupakan tahap pengambilan gambar dan audio menggunakan peralatan seperti kamera, tripod, dan mikrofon sesuai dengan konsep yang dirancang sebelumnya. Tahap ini melibatkan pengaturan ukuran gambar, gerakan kamera, pencahayaan, dan suara untuk menangkap materi secara profesional. Tujuannya adalah menghasilkan video digital berkualitas sesuai harapan.
Fokus mewawancarai Uky Risdiansyah, fotografer asal Bali. Uky memulai karier fotografinya sejak 3 tahun lalu sebagai hobi dan kini telah menjadi pekerjaannya. Kamera pertamanya adalah hadiah dari orang tuanya.
MEMBUAT VIDEO PENYULUHAN - EVRINA BUDIASTUTI.pdfSoedjatMoko1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya membuat video dalam kegiatan penyuluhan, teknik pengambilan gambar video yang baik, serta tips editing video menggunakan smartphone."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dasar dalam fotografi modeling, mulai dari pengaturan kamera seperti white balance, aperture value, ISO, dan shutter speed. Juga dibahas mengenai sudut pengambilan gambar (angle photo), jenis pengambilan gambar, serta bagian-bagian berikutnya yang akan membahas komposisi, makeup/kostum, lokasi shooting, pose, pencahayaan, dan pasca produksi.
Dokumen tersebut membahas tiga tahapan proses produksi multimedia yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap pra-produksi dilakukan perencanaan seperti penulisan skenario dan storyboard. Kemudian produksi meliputi pengambilan gambar dan evaluasi. Terakhir pasca-produksi meliputi editing, presentasi, dan pengeditan ulang. Dokumen ini juga membedakan tiga jenis proyek multimedia yaitu naratif, dokumenter, dan non
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Sharlyn_R)SharlynRashell
Tahap produksi dalam membuat video meliputi proses merekam video dan audio, serta kerja sama seluruh elemen. Tahap ini memerlukan peralatan standar seperti kamera, tripod, dan microphone. Termasuk teknik pengambilan gambar, ukuran shoot, dan sudut kamera untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan gambar pada produksi video dan film, termasuk berbagai tipe shot dan sudut kamera (camera angle) beserta penjelasan dan contohnya. Tipe shot meliputi extreme wide shot, very wide shot, wide shot, mid shot, medium close up, close up, extreme close up, cut-in, two shot, over the shoulder shot, dan noddy shot. Sedangkan jenis sudut kamera/camera angle meliputi bird eye angle, high angle, normal angle, low angle, frog angle, dan candid angle.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teknik pengambilan gambar (shooting) dalam pembuatan film, mulai dari jenis pengambilan gambar (shot), komposisi, sudut kamera (angle), hingga tips memanfaatkan elemen visual untuk menciptakan ilusi kedalaman ruang."
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya untuk menciptakan ilusi ruang dan waktu sehingga kamera dapat melihat objek dengan jelas. Teknologi AI pada kamera modern dapat menghasilkan foto yang bagus dengan mudah untuk pengguna awam. Komposisi gambar yang baik dapat membantu terciptanya karya seni dari sebuah foto dengan menggunakan teknik seperti garis, bentuk, dan pembagian ruang
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografiIzhan Nassuha
Modul ini membahas tentang pengantar fotografi, meliputi tujuan pembelajaran mengenai prinsip kerja kamera, jenis-jenis kamera, dan aksesoris kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya melalui lensa dan sensor untuk menghasilkan gambar digital. Ada berbagai jenis kamera seperti SLR, pocket, medium format, dan instan, serta berbagai aksesoris seperti lensa, tripod, dan filter.
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis foto dan teknik dasar pemotretan. Beberapa jenis foto yang dijelaskan antara lain foto manusia, alam, arsitektur, dan masih banyak lagi. Teknik dasar pemotretan mencakup focusing, pengaturan kecepatan, diafragma, serta resep kreatif seperti zooming, panning, dan multi eksposure.
Dokumen ini membahas proses produksi film mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, penataan latar belakang, suara, dan pencahayaan. Jenis-jenis pengambilan gambar dan gerakan kamera dijelaskan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Peran juru kamera sebagai operator kamera yang bertanggung jawab atas rekaman visual juga didiskusikan.
Proses produksi merupakan tahap pengambilan gambar dan audio menggunakan peralatan seperti kamera, tripod, dan mikrofon sesuai dengan konsep yang dirancang sebelumnya. Tahap ini melibatkan pengaturan ukuran gambar, gerakan kamera, pencahayaan, dan suara untuk menangkap materi secara profesional. Tujuannya adalah menghasilkan video digital berkualitas sesuai harapan.
Fokus mewawancarai Uky Risdiansyah, fotografer asal Bali. Uky memulai karier fotografinya sejak 3 tahun lalu sebagai hobi dan kini telah menjadi pekerjaannya. Kamera pertamanya adalah hadiah dari orang tuanya.
MEMBUAT VIDEO PENYULUHAN - EVRINA BUDIASTUTI.pdfSoedjatMoko1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya membuat video dalam kegiatan penyuluhan, teknik pengambilan gambar video yang baik, serta tips editing video menggunakan smartphone."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dasar dalam fotografi modeling, mulai dari pengaturan kamera seperti white balance, aperture value, ISO, dan shutter speed. Juga dibahas mengenai sudut pengambilan gambar (angle photo), jenis pengambilan gambar, serta bagian-bagian berikutnya yang akan membahas komposisi, makeup/kostum, lokasi shooting, pose, pencahayaan, dan pasca produksi.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Landasan Teori
Juru kamera (penata kamera) bertanggung jawab untuk semua aspek teknis
pemotretan dan perekaman gambar. Seorang juru kamera harus memastikan
bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan saat ia mengambil gambar. Dia harus
memastikan bahwa ia mengambil gambar tajam (focus), komposisi gambar
(framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar
warna yang sesuai dengan aslinya dan harus mendapatkan gambar yang terbaik.
Seorang penata gambar tidak hanya dituntut umtuk dapat membidik
gambar yang baik, namun ia juga harus memahami gambar apa saja yang
diperlukan.
Sebagai penata gambar harus didiskusikan dan diprediksi terlebih dahulu
hal-hal yang mungkin tidak terduga akan terjadi ketika proses shooting
berlangsung. Untuk merekam gambar, rekamnlah dalam beberapa bagian sudut
pandang serta harus memiliki shot-shot yang variasi seperti ada longshot medium
shot, sampai ke detail shot, juga variatif shot angle. Dan jangan mengulang
gambar di rekam dalam satu take. Shot yang baik adalah kombinasi berbagai
komposisi gambar ke dalam sambungan gambar yang utuh dan indah dalam satu
kali pengambilan.
3. Tugas dan Tanggungjawab Penata Kamera
Berbicara tentang bagaimana satu profesi itu melakukan pekerjaan, berarti
akan membahas tentang tugas dan tanggung jawab. Seperti profesi lainnya, penata
gambar sebagai bagian dari crew produksi film dan televisi mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang penata gambar tidak
bekerja sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secra umum tugas dan tanggung
jawab penata gambar meliputi :
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana
produksi
2. Mempelajari naskah
3. Menginterprestasikan bagaimana sebuah adegan atau scene bisa
diinterpretasi
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik
5. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya
6. Bekerja sama dengan sutradara agar mendapatkan gambar yang baik
7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting
Konsep
Dalam proses pelaksanaan PKN ini, penulis berperan sebagai seorang
Penulis penata gambar. Dalam film yang berdurasi 18 menit ini, setiap segment
terbagi dari cerita dan informasi yang berbeda akan tetapi masih saling
bersangkutan. Pada segment pertama cerita difokuskan kepada ketua kopertis III
tentang penjelasan kegiatan kkn yang dilakukan di Belitung Timur, kemudian
pada segment kedua meceritakan isi kegiatan kkn secara perbidang seperti
mengajak taman kanak kanak menggambar dan mewarani pada bidang
pendidikan, pemeriksaan mata pada bidang kesehatan dan membuat mural pada
bidang industri kreatif. Selanjutnya di segment terakhir membahas tentang bidang
pariwisata dan adat istiadat di belitung timur.
Proses Produksi
Dalam proses produksi ada tiga macam yaitu pra produksi, produksi dan
pasca produksi, disini penulis sebagai penata kamera terlibat langsung dalam
proses produksi.
4. Pra Produksi
Pada proses produksi, penulis ikut serta dalam menuangkan ide serta
gagasan untuk program yang akan tim buat. Setelah sepaat dengan satu ide,
penulis juga ikut brainstorming dalam pemilihan anchor bersama dengan rekan-
rekan yang lain. Hal ini penulis lakukan agar penulis dapat membuat visualisasi
dan blocking kamera yang disesuaikan dengan kebutuhan alur program. Penulis
berkordinasi serta melakukan brainstorming dengan produser, sutradara, dan
rekan lain-lainnya untuk mendiskusikan peralatan-peralatan yang akan digunakan
dalam proses pengambilan gambar dan mempersiapkannya sebelum produksi,
peralatan yang penulis bawa diantaranya ;
1 Kamera canon 5 D Mark II dan Kamera canon 60 D
Sumber : google
Sumber : google
5. Di produksi ini penulis dan tim menggunakan DSLR Canon 60 D dan 5 D
Mark II dengan alasan kamera tersebut sudah dapat merekam gambar dengan
kualitas 1080p untuk yang 60 D dan MOV,MPEG-4 AVC/H 264 untuk yang 5 D
Mark II dan ini sudah cukup untuk penulis membuat tugas PKN
1 Lensa fix canon 50 mm
Sumber : google
Lensa canon fix 50 mm penulis gunakan untuk mengambil gambar
yang detail seperti close up wajah. Lensa fix ini juga di gunakan penulis untuk
mengambil stok shot dan mengambil detail shot serta angle close up dan beauty
shot lensa ini digunakan untuk kamera satu.
1 Lensa canon 24-105
6. Sumber : google
Lensa canon 24-105 penulis gunakan untuk back up stok shot
mengambil gambar-gambar two shot dan group shot dan full shot karena
menggunakan multi docking, lensa ini digunakan untuk variasi shot saat
adegan berlangsung, pada saat multi docking lensa ini digunakan pada
kamera dua.
2 Tripod kamera
Sumber : google
7. Penulis menggunakan dua tripod untuk dua kamera, disini tripod sangat
berperan penting dalam proses syuting.
Slider
Sumber : google
Penulis menggunakan slider untuk mengambil gambar tracking
dalam proses syuting.
1 Lensa 70-300
Sumber : google
Penulis menggunakan lensa 70-300 untuk mengambil extream
close up dan untuk mendapatkan moment candid pada proses syuting.
8. 1 Dji Phantom 3 Profesional
Sumber : google
Dji Drone Phantom 3 Profesional ini membantu mengambil gambar angle
beauty shot dari udara supaya memperlihatkan lokasi atau tempat yang
sedang diambil.
9. 1 Dji osmo handheld
Sumber : google
Dji osmo handheld sangat berperan dan membantu penulis untuk
mengambil gambar dengan cara mem-follow sih objek berjalan dengan
tidak shacking.
3 LED apeturenamaran al-528c
Sumber : google
Penulis menggunakan tiga LED untuk basic three point lighting
dalam proses syuting, menggunakan cahaya buatan yang disetting tersebut.
10. Produsi
Setelah perencanaan dan persiapan sudah matang, maka
peaksanaan produksi dimulai. Dalam tahap ini penulis memegang peranan
penting, dimana penulis diharuskan mengambil seluruh shot-shot yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan produksi dan mengikuti sesuai
arahan sutradara. Pada saat produksi penulis tidak hanya menjadi penata
gambar saja melainkan menjadi tata cahaya juga selama proses
berjalannya syuting. Shootlist angle penata gambar
Wide shoot
Shot sangat lebar, menyajikan bidang pandangan yang
terlihat semua objek di kamera atau mengambil shot
keseluruhan pandang.
Close up
Shot deket, obje menjadi titik perhatian utama di dalam
shot ini, latar belakang nampak sediit sekali. Untuk objek
manusia biasanya di tampilan wajah dari bahu sampai di
atas kepala.
Medium close up
Shot objek sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian
dada sampai atas kepala. Atau disingkat MCU ini yang
paling dipergunakan di televisi.
Extreme close up
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh
manusia. Objek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat
detailnya.
Track in
Shot ini mengambil shot yang bergerak ke kanan lalu ke
kiri menggunakan alat slider.
Track out
Shot ini sebaliknya mengambil shot yang bergerak ke kiri
lalu ke kanan menggunakan alat slider.
Low angle
Pengambilan gambar pada sudut yang rendah
Detail shot
Shot pengambilan gambar yang sangat detail sehingga
terlihat jelas tersebut misalnya mengambil shot makanan
sudut pandang yang sempit
Medium shot
Shot objek menjadi lebih besar dan dominan, objek
manusia di tampakkan dari atas pinggang sampai di atas
11. kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan
objek utama.
Medium low shot
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat
dari pada long shot, objek manusia biasanya ditampilkan
dari atas lutut sampai di atas kepala.
Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata gambar pada tahap ini.
Penata gambar terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal-hal
tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor. Namun biasanya hal ini bisa
dihandle oleh sutradara untuk memudahkan editor dalam bekerja.
Pembahasan Treatment per Segment
- Segment 1 : Penulis menggunakan dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D
Penulis gunakan untuk medium close up dan 60 D untuk full shot dan
penulis juga menggunakan tiga LED untuk key, fill, back. Di segment
satu penulis mengambil gambar wawancara dengan Dr. Illah. Sailah,
MS. Ketua Koordinator KOPERTIS III, di segment sastu cerita
difokuskan kepada ketua kopertis III tentang penjelasan kegiatan KKN
yang dilakukan di Belitung Timur.
= Narasumber
= Kamera
= Lighting LED
12. - Segment 2 : Penulis mengambil gambar kegiatan mahasiswa di setiap
perbidang program KKN, untuk meceritakan isi kegiatan KKN secara
perbidang seperti mengajar taman kanak kanak, menggambar dan
mewarani pada bidang pendidikan, pemeriksaan mata pada bidang
kesehatan dan membuat mural pada bidang industri kreatif. Disini
penulis harus cepat mengambil moment disetiap bidangnya disaat
mahasiswa KKN melakukan kegiatan dengan programnya masing-
masing. Tetapi sebelum masuk ke dalam program KKN ada anchor
terlebih dahulu untuk menjelaskan isi program KKN tersebut, disini
penulis menggunakan alat dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D Penulis
gunakan untuk medium close up detail wajah anchor tersebut dan 60 D
untuk full shot anchor dan penulis juga menggunakan tiga LED untuk
key, fill, back.
= Anchor
= Kamera
= Lighting LED
13. - Segment 3 : Di segment terakhir membahas tentang bidang pariwisata
dan adat istiadat di Belitung Timur. Disini penulis mengambil gambar-
gambar dari kegiatan bidang pariwisata dan adat istiadat di Belitung
Timur baik gambar full shot dan gambar detail yang harus penulis
ambil sebagai tanggung jawab penata gambar. Penulis menggunakan
kamera 5 D dan 60 D dengan lensa wide dikamera 60 D dan lensa tele
dikamera 5 D untuk memudahkan penulis menangkap gambar detail
pada saat proses produksi. Sama seperti segment dua sebelum masuk
ke dalam program KKN ada anchor terlebih dahulu untuk menjelaskan
isi program KKN selanjutnya disegment 3, disini penulis
menggunakan alat dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D Penulis gunakan
untuk medium close up detail dari wajah anchor tersebut dan 60 D
untuk full shot anchor dan penulis juga menggunakan tiga LED untuk
key, fill, back.
= Anchor
= Kamera
= Lighting LED