SlideShare a Scribd company logo
Pemberantasan Korupsi di Negeri Ginseng
M. Arief Fakhruddin
D IV Akuntansi Kurikulum Khusus BPKP, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan
Email: muhd.arief@gmail.com
Abstrak – Korea Selatan adalah negara dengan peringkat ekonomi maju ke-13 di dunia dan dapat digolongkan
sebagai negara maju. Sejalan dengan kemajuan Korea, dibentuklah Korean Independent Commissions Against
Corruption (KICAC) sebagai lembaga yang menangani tindak pidana korupsi dengan dasar UU Anti Korupsi Korea
Selatan yang disahkan pada tahun 2001. Dalam perjalanannya, KICAC akan berubah menjadi The Anti Corruption
and Civil Right Commission (ACRC)
Kata Kunci – Korupsi, KICAC, ACRC, Korea Selatan,
I. Pendahuluan
Berdasarkan hasil survey dari Transparency
International Korea Selatan memperoleh Corruption
Perception Index (CPI) sebesar 56 dan menduduki
peringkat 45 di dunia. Republik Korea / Daehan
Minguk / Republic of Korea lebih sering kita kenal
dengan sebutan Korea Selatan. Negara ini berdiri
sejak 15 Agustus 1945, setelah Jepang secara resmi
memberikan kemerdekaan kepada Korea.
Pada Agustus 1948, Syngman Rhee, yang
telah mengusulkan pemilihan umum parsial di Korea
Selatan demi mewujudkan kekuasaannya sejak 1947,
terpilih menjadi presiden pertama Korea Selatan.
Korupsi yang tersebar luas dilaporkan terjadi dalam
pemilihan umum itu dan Republik Korea memulai
sebuah negara tanpa legitimasi yang cukup.
Meningkatnya korupsi di Korea Selatan
membuat citra birokrasi di Korea Selatan memburuk,
menurut IMF, timbulnya korupsi di birokrasi Korea
Selatan tersebut pada dasarnya disebabkan adanya
crony capitalism. Permasalahan lainnya juga yang
menyebabkan timbulnya korupsi di Korea Selatan
adalah adanya budaya Confusianism. Dengan adanya
budaya tersebut telah menyebabkan adanya jarak
antara penguasa dengan yang diperintah, sehingga
cenderung tidak adanya transparansi akibat jarak
tersebut.
Dengan semakin maraknya kasus korupsi,
pemerintah Korea Selatan pada masa pemerintahan
presiden Kim Dae Jung membuat suatu komisi
independen yang berguna untuk melakukan
pemberantasan korupsi, yaitu dengan mendirikan
Korean Independent Commissions Against
Corruption (KICAC).
II. Pembahasan
Pemberantasan korupsi yang dilakukan di
Korea Selatan pada dasarnya sudah ada dan sudah
dibentuk panitia pengatur sebuah perubahan sejak
tahun 1998. Panitia tersebut telah menghapuskan
peraturan yang merupakan celah untuk melakukan
korupsi.
Selain panitia tersebut Korea Selatan sudah
mempunyai beberapa aturan menyangkut
pemberantasan korupsi, diantaranya adalah:
1. Kewajiban melaporkan harta kekayaan pegawai
negeri yang mulai diatur pada tahun 1993.
2. Mewajibkan system transaksi financial harus
menggunakan nama pribadi.
3. Reformasi dengan hukum administrasi Negara
dilakukan pada tahun 1997 dengan hasilnya
adalah penghapusan dan perbaikan 57,2%
peraturan administrasi Negara yang kurang baik.
4. Menyusun UU untuk mengatasi pencucian uang.
Namun tidak seluruhnya usaha pemberantasan
korupsi tersebut berhasil dilaksanakan.
Pada bulan Juli 2001, undang-undang anti
korupsi ditetapkan sebagai dasar hukum anti korupsi
di Korea Selatan. Tindak lanjut dari semangat
pemberantasan korupsi di Korea Selatan, pada 25
Januari 2002 didirikan KICAC dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan institusi dan pelaksanaan
Undang-undang anti korupsi no. 6.494 tahun 2001
yang kemudian diamandemen dengan undang-undang
no. 7.612 tahun 2005, dalam rangka mencegah
korupsi, memformulasikan dan melaksanakan
kebijakan anti korupsi.
Wewenang yang dimiliki oleh lembaga anti
korupsi ini hanya pada tahap investigasi, karena
pendekatan yang dilakukan oleh KICAC lebih kearah
preventif, mengantisipasi sebelum orang melakukan
korupsi akan lebih baik.
Pemberantasan korupsi di Korea Selatan
bukan berarti tidak menemui halangan. Pada tahun
2008, KICAC secara resmi dibubarkan, dilebur
dengan Ombudsman Nasional Korea dan
Administrative Appeals Commission menjadi ACRC
oleh Lee Myung Bak, Presiden terpilih yang pro
terhadap kalangan pengusaha/bisnis. Lee juga
merupakan mantan CEO Hyundai dan pernah
bertugas di Indonesia.
Lee menganggap bahwa dalam pandangan
Pemerintah Korea Selatan, KICAC dianggap
mengganggu hubungan antara pemerintah dan
pengusaha. Bahkan selanjutnya, salah satu
Komisioner KICAC, Kim Geo Sung, juga mengalami
kriminalisasi oleh pemerintahan Lee.
Kim juga pernah mengalami nasib yang
sama, sebagaimana Bibit dan Chandra di Indonesia,
dijadikan sebagai tersangka karena dianggap terlalu
dekat dengan kalangan LSM di Korea Selatan. Kim
mengungkapkan kepada Koalisi bahwa
dibubarkannya KICAC oleh pemerintahan Lee
disebabkan oleh lemahnya dukungan politik dari
parlemen yang ketika itu dikuasai partai mayoritas
pendukung pemerintah.
Setelah dilakukan penggabungan, ACRC
diharapkan mampu memberikan suatu system
pemberantasan korupsi yang lebih baik, tujuan lain
dari penggabungan tersebut adalah untuk
meminimalisir konflik kepentingan antar lembaga,
dengan fungsi lainnya adalah sebagai berikut:
1. Menangani pengaduan masyarakta dan
memperbaiki system administrasi yang tidak
efisien.
2. Membentuk birokrasi yang bersih dan bebas
korupsi dengan menciptakan peraturan yang
bertujuan preventif.
3. Melindungi individu dari praktek
maladministrasi dengan memberikan legitasi
dalam rangka penanganan masalah tersebut.
Keterbatasan wewenang KICAC/ACRC,
menimbulkan permasalahan tersendiri, karena
ternyata kasus korupsi banyak ditemukan pada
Kejaksaan di Korea Selatan, pihak yang meneruskan
proses penindakan korupsi setelah dari
KICAC/ACRC. Diantaranya pada tahun 2007,
whistle blower dari Samsung menyatakan bahwa
perusahaannnya secara rutin telah menyediakan
sejumlah uang dan berbagai fasilitas kepada jaksa
maupun pejabat-pejabat di kejaksaan, termasuk salah
satu jaksa yang kemudian menjabat menjadi Menteri
Kehakiman. Tim investigasi khusus kemudian
dibentuk namun penyitaan terhadap barang bukti
ditunda, dan selama masa penundaan diduga kuat
bukti telah hancur, namun tidak ada tindakan yang
diambil oleh kejaksaan. Pengamanan bukti telah
gagal dilaksanakan dan kasusnya pun ditutup.
Pada tahun 2009, seorang calon Jaksa
Agung secara sukarela menyerahkan posisinya ketika
dilakukan proses hearing pada parlemen karena
terlibat dalam skandal pinjam meminjam uang
dengan bunga yang terlalu rendah dari koleganya.
Koleganya yang terlibat dalam skandal juga
dilakukan proses hukum. Tidak ada investigasi lebih
lanjut atas kasus ini.
Dan yang terakhir pada tahun 2010,
dilaporkan oleh “PD Notebook” dari Munhwa
Broadcasting Corporation (MBC) bahwa lebih dari
100 jaksa termasuk jaksa senior telah menerima
pelayanan/gratifikasi berupa makanan, minuman,
hadiah, termasuk gratifikasi seks, yang diungkapkan
oleh salah seorang jaksa yang menerima gratifikasi.
Karena menjadi skandal, tim investigasi dibentuk dan
kemudian melaporkan hasilnya. Menurut laporan itu,
sebagian besar jaksa termasuk mantan jaksa serta
pejabat di kejaksaan sejumlah 160 orang memang
mendapat pelayanan tersebut, tetapi tidak dengan
maksud dan tujuan tertentu. Tim investigasi hanya
menyarankan agar dilakukan tindakan sanksi
indisipliner terhadap 10 jaksa, 7 orang diganti atau
diturunkan jabatannya, dan peringatan terhadap 28
jaksa. Di kemudian hari, orang-orang di korea selatan
mengejek kejaksaan sebagai “sponsored
prosecutor”.
III. Kesimpulan
Usaha pencegahan terhadap korupsi sudah
dimulai sejak tahun 1993, dilanjutkan pada tahun
2002 dengan pembentukan KICAC yang kemudian
pada tahun 2008 berubah menjadi ACRC.
Kewenangan lembaga anti korupsi ini hanya sebatas
pencegahan dengan usaha preventif. Pemberantasan
korupsi di Korea Selatan sendiri tidak luput dari
permasalahan karena justru Kejaksaan, lembaga yang
melakukan penuntutan terhadap kasus-kasus korupsi,
menjadi sarang korupsi itu sendiri.
SUMBER REFERENSI
[1] Korea Selatan, www.id.wikipedia.org
[2]http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/396/jbptuniko
mpp-gdl-alifmangga-19775-10-11.bab-i.pdf
[3] SOUTH KOREA: Reasons why the country has
failed to eradicate corruption,
http://www.humanrights.asia
[4] Korea Selatan perketat undang-undang korupsi,
www.bbc.co.uk
[5]Berbagai cara memberantas korupsi,
www.moegonoh.blogspot.com
[6] Transparency International, Corruption
Perception Index 2012,
http://www.ti.or.id/media/documents/2012/12/12/m/a
/map_and_country_result_1.pdf

More Related Content

What's hot

Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni Nasrul Latifi
 
korupsi di jepang
korupsi di jepangkorupsi di jepang
korupsi di jepang
Made Rahayu Indrayani
 
Pemberantasan Korupsi di Jepang
Pemberantasan Korupsi di JepangPemberantasan Korupsi di Jepang
Pemberantasan Korupsi di JepangM Arief Fakhruddin
 
pemberantasan korupsi di singapura
pemberantasan korupsi di singapurapemberantasan korupsi di singapura
pemberantasan korupsi di singapura
Reza Yudhalaksana
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
pemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandiapemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandia
Reza Yudhalaksana
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
Intan Wachyuni
 
Tugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiTugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiYuni Sist
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
Rudy Harland
 
pemberantasan korupsi di cina
pemberantasan korupsi di cinapemberantasan korupsi di cina
pemberantasan korupsi di cina
Reza Yudhalaksana
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Mendeko Jo
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
Made Rahayu Indrayani
 

What's hot (17)

Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019
 
korupsi di jepang
korupsi di jepangkorupsi di jepang
korupsi di jepang
 
Pemberantasan Korupsi di Jepang
Pemberantasan Korupsi di JepangPemberantasan Korupsi di Jepang
Pemberantasan Korupsi di Jepang
 
Korups
KorupsKorups
Korups
 
pemberantasan korupsi di singapura
pemberantasan korupsi di singapurapemberantasan korupsi di singapura
pemberantasan korupsi di singapura
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
pemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandiapemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandia
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
Tugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiTugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
 
pemberantasan korupsi di cina
pemberantasan korupsi di cinapemberantasan korupsi di cina
pemberantasan korupsi di cina
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
 
Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 

Similar to Pemberantasan Korupsi di Korsel

Tugas kelompok ii
Tugas kelompok iiTugas kelompok ii
Tugas kelompok ii
Lely Marlia
 
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_Fathur Rohman
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
Septian Muna Barakati
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
Just Latif no Other
 
Pemberantasan korupsi di korea selatan mulyadi
Pemberantasan korupsi di korea selatan  mulyadiPemberantasan korupsi di korea selatan  mulyadi
Pemberantasan korupsi di korea selatan mulyadiMulyadi Yusuf
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Septian Muna Barakati
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
SaputraTambora
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Muh Agus Priyetno
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Muhammad Iqbal
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
Warnet Raha
 
PKN.pptx
PKN.pptxPKN.pptx
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraudBe & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
Serafinus Octavia Puspitasari
 

Similar to Pemberantasan Korupsi di Korsel (20)

Tugas kelompok ii
Tugas kelompok iiTugas kelompok ii
Tugas kelompok ii
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Pemberantasan korupsi di korea selatan mulyadi
Pemberantasan korupsi di korea selatan  mulyadiPemberantasan korupsi di korea selatan  mulyadi
Pemberantasan korupsi di korea selatan mulyadi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
 
Pemberantasan Korupsi di Cina
Pemberantasan Korupsi di CinaPemberantasan Korupsi di Cina
Pemberantasan Korupsi di Cina
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
PKN.pptx
PKN.pptxPKN.pptx
PKN.pptx
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraudBe & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
Be & gg, serafinus octavia puspiatasari, hapzi ali, corruption fraud
 

Recently uploaded

PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
OsmanHjAbdulWahid
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
NinaRahayuBelia
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
pcaiolenovo20232
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
AchmadHasanBasri
 

Recently uploaded (6)

PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 

Pemberantasan Korupsi di Korsel

  • 1. Pemberantasan Korupsi di Negeri Ginseng M. Arief Fakhruddin D IV Akuntansi Kurikulum Khusus BPKP, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan Email: muhd.arief@gmail.com Abstrak – Korea Selatan adalah negara dengan peringkat ekonomi maju ke-13 di dunia dan dapat digolongkan sebagai negara maju. Sejalan dengan kemajuan Korea, dibentuklah Korean Independent Commissions Against Corruption (KICAC) sebagai lembaga yang menangani tindak pidana korupsi dengan dasar UU Anti Korupsi Korea Selatan yang disahkan pada tahun 2001. Dalam perjalanannya, KICAC akan berubah menjadi The Anti Corruption and Civil Right Commission (ACRC) Kata Kunci – Korupsi, KICAC, ACRC, Korea Selatan, I. Pendahuluan Berdasarkan hasil survey dari Transparency International Korea Selatan memperoleh Corruption Perception Index (CPI) sebesar 56 dan menduduki peringkat 45 di dunia. Republik Korea / Daehan Minguk / Republic of Korea lebih sering kita kenal dengan sebutan Korea Selatan. Negara ini berdiri sejak 15 Agustus 1945, setelah Jepang secara resmi memberikan kemerdekaan kepada Korea. Pada Agustus 1948, Syngman Rhee, yang telah mengusulkan pemilihan umum parsial di Korea Selatan demi mewujudkan kekuasaannya sejak 1947, terpilih menjadi presiden pertama Korea Selatan. Korupsi yang tersebar luas dilaporkan terjadi dalam pemilihan umum itu dan Republik Korea memulai sebuah negara tanpa legitimasi yang cukup. Meningkatnya korupsi di Korea Selatan membuat citra birokrasi di Korea Selatan memburuk, menurut IMF, timbulnya korupsi di birokrasi Korea Selatan tersebut pada dasarnya disebabkan adanya crony capitalism. Permasalahan lainnya juga yang menyebabkan timbulnya korupsi di Korea Selatan adalah adanya budaya Confusianism. Dengan adanya budaya tersebut telah menyebabkan adanya jarak antara penguasa dengan yang diperintah, sehingga cenderung tidak adanya transparansi akibat jarak tersebut. Dengan semakin maraknya kasus korupsi, pemerintah Korea Selatan pada masa pemerintahan presiden Kim Dae Jung membuat suatu komisi independen yang berguna untuk melakukan pemberantasan korupsi, yaitu dengan mendirikan Korean Independent Commissions Against Corruption (KICAC). II. Pembahasan Pemberantasan korupsi yang dilakukan di Korea Selatan pada dasarnya sudah ada dan sudah dibentuk panitia pengatur sebuah perubahan sejak tahun 1998. Panitia tersebut telah menghapuskan peraturan yang merupakan celah untuk melakukan korupsi. Selain panitia tersebut Korea Selatan sudah mempunyai beberapa aturan menyangkut pemberantasan korupsi, diantaranya adalah:
  • 2. 1. Kewajiban melaporkan harta kekayaan pegawai negeri yang mulai diatur pada tahun 1993. 2. Mewajibkan system transaksi financial harus menggunakan nama pribadi. 3. Reformasi dengan hukum administrasi Negara dilakukan pada tahun 1997 dengan hasilnya adalah penghapusan dan perbaikan 57,2% peraturan administrasi Negara yang kurang baik. 4. Menyusun UU untuk mengatasi pencucian uang. Namun tidak seluruhnya usaha pemberantasan korupsi tersebut berhasil dilaksanakan. Pada bulan Juli 2001, undang-undang anti korupsi ditetapkan sebagai dasar hukum anti korupsi di Korea Selatan. Tindak lanjut dari semangat pemberantasan korupsi di Korea Selatan, pada 25 Januari 2002 didirikan KICAC dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan institusi dan pelaksanaan Undang-undang anti korupsi no. 6.494 tahun 2001 yang kemudian diamandemen dengan undang-undang no. 7.612 tahun 2005, dalam rangka mencegah korupsi, memformulasikan dan melaksanakan kebijakan anti korupsi. Wewenang yang dimiliki oleh lembaga anti korupsi ini hanya pada tahap investigasi, karena pendekatan yang dilakukan oleh KICAC lebih kearah preventif, mengantisipasi sebelum orang melakukan korupsi akan lebih baik. Pemberantasan korupsi di Korea Selatan bukan berarti tidak menemui halangan. Pada tahun 2008, KICAC secara resmi dibubarkan, dilebur dengan Ombudsman Nasional Korea dan Administrative Appeals Commission menjadi ACRC oleh Lee Myung Bak, Presiden terpilih yang pro terhadap kalangan pengusaha/bisnis. Lee juga merupakan mantan CEO Hyundai dan pernah bertugas di Indonesia. Lee menganggap bahwa dalam pandangan Pemerintah Korea Selatan, KICAC dianggap mengganggu hubungan antara pemerintah dan pengusaha. Bahkan selanjutnya, salah satu Komisioner KICAC, Kim Geo Sung, juga mengalami kriminalisasi oleh pemerintahan Lee. Kim juga pernah mengalami nasib yang sama, sebagaimana Bibit dan Chandra di Indonesia, dijadikan sebagai tersangka karena dianggap terlalu dekat dengan kalangan LSM di Korea Selatan. Kim mengungkapkan kepada Koalisi bahwa dibubarkannya KICAC oleh pemerintahan Lee disebabkan oleh lemahnya dukungan politik dari parlemen yang ketika itu dikuasai partai mayoritas pendukung pemerintah. Setelah dilakukan penggabungan, ACRC diharapkan mampu memberikan suatu system pemberantasan korupsi yang lebih baik, tujuan lain dari penggabungan tersebut adalah untuk meminimalisir konflik kepentingan antar lembaga, dengan fungsi lainnya adalah sebagai berikut: 1. Menangani pengaduan masyarakta dan memperbaiki system administrasi yang tidak efisien. 2. Membentuk birokrasi yang bersih dan bebas korupsi dengan menciptakan peraturan yang bertujuan preventif. 3. Melindungi individu dari praktek maladministrasi dengan memberikan legitasi dalam rangka penanganan masalah tersebut. Keterbatasan wewenang KICAC/ACRC, menimbulkan permasalahan tersendiri, karena ternyata kasus korupsi banyak ditemukan pada Kejaksaan di Korea Selatan, pihak yang meneruskan proses penindakan korupsi setelah dari KICAC/ACRC. Diantaranya pada tahun 2007, whistle blower dari Samsung menyatakan bahwa
  • 3. perusahaannnya secara rutin telah menyediakan sejumlah uang dan berbagai fasilitas kepada jaksa maupun pejabat-pejabat di kejaksaan, termasuk salah satu jaksa yang kemudian menjabat menjadi Menteri Kehakiman. Tim investigasi khusus kemudian dibentuk namun penyitaan terhadap barang bukti ditunda, dan selama masa penundaan diduga kuat bukti telah hancur, namun tidak ada tindakan yang diambil oleh kejaksaan. Pengamanan bukti telah gagal dilaksanakan dan kasusnya pun ditutup. Pada tahun 2009, seorang calon Jaksa Agung secara sukarela menyerahkan posisinya ketika dilakukan proses hearing pada parlemen karena terlibat dalam skandal pinjam meminjam uang dengan bunga yang terlalu rendah dari koleganya. Koleganya yang terlibat dalam skandal juga dilakukan proses hukum. Tidak ada investigasi lebih lanjut atas kasus ini. Dan yang terakhir pada tahun 2010, dilaporkan oleh “PD Notebook” dari Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) bahwa lebih dari 100 jaksa termasuk jaksa senior telah menerima pelayanan/gratifikasi berupa makanan, minuman, hadiah, termasuk gratifikasi seks, yang diungkapkan oleh salah seorang jaksa yang menerima gratifikasi. Karena menjadi skandal, tim investigasi dibentuk dan kemudian melaporkan hasilnya. Menurut laporan itu, sebagian besar jaksa termasuk mantan jaksa serta pejabat di kejaksaan sejumlah 160 orang memang mendapat pelayanan tersebut, tetapi tidak dengan maksud dan tujuan tertentu. Tim investigasi hanya menyarankan agar dilakukan tindakan sanksi indisipliner terhadap 10 jaksa, 7 orang diganti atau diturunkan jabatannya, dan peringatan terhadap 28 jaksa. Di kemudian hari, orang-orang di korea selatan mengejek kejaksaan sebagai “sponsored prosecutor”. III. Kesimpulan Usaha pencegahan terhadap korupsi sudah dimulai sejak tahun 1993, dilanjutkan pada tahun 2002 dengan pembentukan KICAC yang kemudian pada tahun 2008 berubah menjadi ACRC. Kewenangan lembaga anti korupsi ini hanya sebatas pencegahan dengan usaha preventif. Pemberantasan korupsi di Korea Selatan sendiri tidak luput dari permasalahan karena justru Kejaksaan, lembaga yang melakukan penuntutan terhadap kasus-kasus korupsi, menjadi sarang korupsi itu sendiri. SUMBER REFERENSI [1] Korea Selatan, www.id.wikipedia.org [2]http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/396/jbptuniko mpp-gdl-alifmangga-19775-10-11.bab-i.pdf [3] SOUTH KOREA: Reasons why the country has failed to eradicate corruption, http://www.humanrights.asia [4] Korea Selatan perketat undang-undang korupsi, www.bbc.co.uk [5]Berbagai cara memberantas korupsi, www.moegonoh.blogspot.com [6] Transparency International, Corruption Perception Index 2012, http://www.ti.or.id/media/documents/2012/12/12/m/a /map_and_country_result_1.pdf