Materi ini mencoba menjabarkan hal-hal yang mendasari munculnya perilaku menolong. Selain itu ada pula penjelasan hal-hal apa saja yang akan meningkatkan atau malah mengurangi munculnya perilaku menolong. Terakhir, ada satu pertanyaan menggelitik yang coba dilempar, apakah benar perilaku menolong berada di titik yang berseberangan dengan perilaku agresif.
Materi ini mencoba menjabarkan hal-hal yang mendasari munculnya perilaku menolong. Selain itu ada pula penjelasan hal-hal apa saja yang akan meningkatkan atau malah mengurangi munculnya perilaku menolong. Terakhir, ada satu pertanyaan menggelitik yang coba dilempar, apakah benar perilaku menolong berada di titik yang berseberangan dengan perilaku agresif.
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
Konflik merupakan bagian dari kehidupan. Sejak manusia ada di dunia sudah melakukan konflik. Yang bisa dilakukan adalah mengeliminir supaya konflik tidak meluas dan membahayakan masyarakat.
Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
Konflik merupakan bagian dari kehidupan. Sejak manusia ada di dunia sudah melakukan konflik. Yang bisa dilakukan adalah mengeliminir supaya konflik tidak meluas dan membahayakan masyarakat.
Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
Konflik berskala besar di Indonesia secara statistik bisa dikatakan telah berakhir. Namun, jika meninjau kekerasan yang terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir, berbagai faktor yang memicu dan mendorong beragam konflik tersebut belum sepenuhnya ditangani dan persoalan konflik lama kerap memicu insiden kekerasan yang baru. Data statistik Conflict and Development Program yang dikembangkan oleh World Bank, mencatat munculnya tren kekerasan baru yang cukup mengkhawatirkan yaitu: 1) kekerasan terkait dengan ketidakpuasan rakyat terhadap demokratisasi dan penyelenggaraan Pemilukada serta, 2) kekerasan rutin baik berupa bentrokan antar kelompok geng (preman), pengeroyokan terhadap pencuri, atau pertikaian masalah lahan yang terjadi di beberapa kawasan di Indonesia. Tren ini berpotensi menciptakan budaya kekerasan, siklus balas dendam, dan menipiskan kepercayaan pada institusi negara.
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALArmadira Enno
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan adalah adanya unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan yang memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai sehingga menimbulkan ketidakserasian yang dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Pengertian
Konflik
Bagian dari sebuah proses interaksi sosial
manusia untuk mencapai tujuan atau
harapannya. Sebagai proses sosial, konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu yang terlibat dalam suatu
interaksi.
3. Proses sosial individu atau kelompok
yang berusaha memenuhi tujuannya
dengan jalan menantang pihak
lawan, yang disertai dengan
ancaman dan/atau kekerasan
Soerjono
Soekanto
4. Bagian dari proses interaksi sosial manusia
yang saling berlawanan (oppositional process),
yang berarti konflik merupakan bagian dari
sebuah proses interaksi sosial yang terjadi
karena adanya perbedaan-perbedaan fisik,
emosi, kebudayaan, dan perilaku.
Gillin and
Gillin
5. Sistem sosial dapat dikatakan mengandung konflik hanya
jika para penghuni sistem tersebut membiarkan dirinya
dibimbimg oleh tujuan-tujuan (atau nilai-nilai) yang
bertentangan dan terjadi secara besar-besaran.
De Moor
6. Konflik terbuka lebih umum terjadi pada
hubungan-hubungan sosial yang parsial
daripada hubungan-hubungan sosial yang
personal dan intim.
Lewis A.
Coser
7. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu yang terlibat dalam suatu interaksi.
Maka, konflik menjadi bagian yang akan selalu ada
(inherent) dalam dinamika sosial suatu masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat.
8. Keempat faktor tersebut antara lain:
Perbedaan Antarindividu
Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan Kepentingan
Perubahan Sosial
9. Perbedaan Antarindividu
Sebagai contoh kasus, ambillah
contoh kasus di samping.
Gambar yang satu merupakan
keadaan kelas yang tidak
teratur, sedangkan yang lain
adalah gambaran keadaan
kelas yang tenang.
Perbedaan ini terjadi karena
perbedaan prinsip antara
individu yang satu dengan
individu yang lain.
10. Perbedaan Kebudayaan
Bandingkan antara gambar 1 dan 2!
Kedua gambar tersebut menunjukan cara berjabat tangan. Namun,
cara yang dilakukan berbeda. Hal ini terjadi karena kebiasaan di
lingkungan yang satu, berbeda dengan lingkungan yang lain. Jika
dilihat sekilas, hal ini merupakan hal yang sepele. Namun, hal ini
dapat mengakibatkan terjadinya konflik karena perbedaan
pendapat yang dianut oleh kedua belah pihak.
11. Perubahan Sosial
Gambar-gambar di samping ini
merupakan contoh kasus perubahan
sosial yang terjadi antara generasi
sekarang ini dengan generasi 10-20
tahun yang lalu.
Perubahan-perubahan yang terjadi akan
sangat mempengaruhi cara pandang
sebagian anggota masyarakat
terhadap nilai, norma, dan perilaku
masyarakat. Apalagi bila perubahan
tersebut terjadi secara meluas dan
cepat. Sebagian orang akan
menganggap hal-hal tersebut
“berlawanan, aneh, atau
bertentangan”. Pemikiran seperti
inilah yang dapat memicu terjadinya
konflik.