Dokumen tersebut membahas tentang konflik kepentingan ekonomi yang terjadi antara PT Multi Persada Gatramegah dengan lingkungan akibat aktivitas alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Aktivitas ini mendapat kecaman karena menghancurkan habitat satwa dan meningkatkan emisi karbon.
Tugasnya menilai kinerja perekonomian dari suatu daerah/kota. Menilainya dari banyak hal misalnya spek perkembangan PDRB, pertumbuhan ekonomi, komposisi sector PDRB, perkembangan inflasi yang terjadi, dan perkembangan APBD; (habis copas dari laporan). Terus dari data-data itu, informasi itu, dibaca makna/arti kejadian yang menimbulkan angka-angka itu. Diinterpretasikan, disimpulkan. Begitulah. Beruntung banget aku sekelompok sama Mbak Sari ohohohoo. Selamat Belajar !
Laporan MKP Perenc Infras buat UTS
Rencana Optimalisasi Kinerja BRT tugas mata kuliah pilihan perencanaan infrastruktur transportasi perkotaan
yang ini masih ada revisi tp yg versi revisian aku blm punyaa.
i didnt do much here tho
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-K
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah program bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang diperoleh di bangku kuliah dalam mengkaji, mengembangkan dan menerapkan IPTEK di masyarakat. Program yang disupport penuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTS maupun PTN.
Tugasnya menilai kinerja perekonomian dari suatu daerah/kota. Menilainya dari banyak hal misalnya spek perkembangan PDRB, pertumbuhan ekonomi, komposisi sector PDRB, perkembangan inflasi yang terjadi, dan perkembangan APBD; (habis copas dari laporan). Terus dari data-data itu, informasi itu, dibaca makna/arti kejadian yang menimbulkan angka-angka itu. Diinterpretasikan, disimpulkan. Begitulah. Beruntung banget aku sekelompok sama Mbak Sari ohohohoo. Selamat Belajar !
Laporan MKP Perenc Infras buat UTS
Rencana Optimalisasi Kinerja BRT tugas mata kuliah pilihan perencanaan infrastruktur transportasi perkotaan
yang ini masih ada revisi tp yg versi revisian aku blm punyaa.
i didnt do much here tho
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-K
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah program bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang diperoleh di bangku kuliah dalam mengkaji, mengembangkan dan menerapkan IPTEK di masyarakat. Program yang disupport penuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTS maupun PTN.
SMA Negeri 4 Banjarmasin merupakan sekolah kewirausahaan, akan ada banyak kegiatan yang berhubungan dengan wirausahaan ini. Dibuatnya proposal ini untuk melatih keterampilan dan sekaligus hasil kerja untuk perlombaan pramuka.
Bisnis Kayu telah dikenal sejak lama sebagai sebuah usaha yang sangat menjajikan, ini bisa kita lihat di kalangan konglomerasi sebelumnya. terlibih lagi saat ini kebijakan Pemerintah dan PBB telah melarang melakukan penebangan Hutan Alam.
Namun demikian usaha ini tidak serta merta dengan mudah untuk dilakukan oleh semua orang, banyak hal yang menjadi hambatan dalam memulai usaha ini, konon lagi bagi anda yang memiliki keterbatasan waktu dan finacial yang cukup, faktor keahlian juga sangat menentukan, baik dalam hal bercocok tanam maupun managemen pengelolaan kayu dan pemasaran.
oleh karna itulah PT. Global Media Nusantara melalui program I-Gist menawarkan sebuah solusi yang sangat Murah dan Aman bagi anda yang ingin berkebun Kayu Industry tanpa harus RIBET.
Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami mengunjungi 2 Perusahaan Perkebunan yang berada di Batang, Jawa Tengah. Perusahaan Perkebunan tersebut memliki komoditas kakao dan teh
Semester 6.
PEMBANGUNAN IPAL SENTRA PENGASAPAN IKAN
DI DESA WONOSARI KECAMATAN BONANG
Tugasnya mencari tahu input ouput outcome sama goal.
"output", "outcome", sama "goal" miripan tapi beda.
Intinya mengevaluasi apakah suatu proyek/pekerjaan sudah benar2 memenuhi tujuannya atau blm, dilihat dari beberapa variabel/kriteria.
Kami sempat sok-sok-an jadi IPA lagi pake termometer gelas ukur sama kertas (apasihya namanya) untuk tes pH air limbah.
Bau banget coy airnya untung yang ngambil sample-nya bukan eyke tapi hafis sama aul wakwaw.
Kami ketemu sama Pak Juyamin, motor dan pelopor di Sentra tsb. keren deh bapake. ntap. salut.
Kami ngerjainnya manipulasi dikit2 tapi nilai kita A dooong hahaayy!
SMA Negeri 4 Banjarmasin merupakan sekolah kewirausahaan, akan ada banyak kegiatan yang berhubungan dengan wirausahaan ini. Dibuatnya proposal ini untuk melatih keterampilan dan sekaligus hasil kerja untuk perlombaan pramuka.
Bisnis Kayu telah dikenal sejak lama sebagai sebuah usaha yang sangat menjajikan, ini bisa kita lihat di kalangan konglomerasi sebelumnya. terlibih lagi saat ini kebijakan Pemerintah dan PBB telah melarang melakukan penebangan Hutan Alam.
Namun demikian usaha ini tidak serta merta dengan mudah untuk dilakukan oleh semua orang, banyak hal yang menjadi hambatan dalam memulai usaha ini, konon lagi bagi anda yang memiliki keterbatasan waktu dan finacial yang cukup, faktor keahlian juga sangat menentukan, baik dalam hal bercocok tanam maupun managemen pengelolaan kayu dan pemasaran.
oleh karna itulah PT. Global Media Nusantara melalui program I-Gist menawarkan sebuah solusi yang sangat Murah dan Aman bagi anda yang ingin berkebun Kayu Industry tanpa harus RIBET.
Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami mengunjungi 2 Perusahaan Perkebunan yang berada di Batang, Jawa Tengah. Perusahaan Perkebunan tersebut memliki komoditas kakao dan teh
Semester 6.
PEMBANGUNAN IPAL SENTRA PENGASAPAN IKAN
DI DESA WONOSARI KECAMATAN BONANG
Tugasnya mencari tahu input ouput outcome sama goal.
"output", "outcome", sama "goal" miripan tapi beda.
Intinya mengevaluasi apakah suatu proyek/pekerjaan sudah benar2 memenuhi tujuannya atau blm, dilihat dari beberapa variabel/kriteria.
Kami sempat sok-sok-an jadi IPA lagi pake termometer gelas ukur sama kertas (apasihya namanya) untuk tes pH air limbah.
Bau banget coy airnya untung yang ngambil sample-nya bukan eyke tapi hafis sama aul wakwaw.
Kami ketemu sama Pak Juyamin, motor dan pelopor di Sentra tsb. keren deh bapake. ntap. salut.
Kami ngerjainnya manipulasi dikit2 tapi nilai kita A dooong hahaayy!
Studio Perancangan dan Pembangunan Kota. Semester 6. Studio ini temanya kawasan pertumbuhan baru. Nah, angkatan kami, ngambil kawasannya ini di focus area (perencanaan kota). Dari sini, diambil 30 hektar aja. Disini disebutkan kelompok meso. Terus satu kelompok dibagi 3, masing-masing kira-kira 10 hektar, yang kemudian namanya kelompok mikro. Mikro-messo-makro harus sinkron, dari konsep desain dan parameternya.
Terus yaudah dicari titik masalahnya apa, bisa diselesaikan pake konsep apa, indikatornya apa, bentuk indikatornya dalam desain gimana. Terus itu semua, rancangan desain kawasan dihitung biayanya. Mulai dari pra-konstruksi sampe pasca-konstruksi. Karena ngga mungkin pemerintah bangun sendirian karena ngga punya uang, pasti kita buat kerjasama, kan, biasanya dengan swasta. Bentuk kerjasamanya apa?
lots of love for :
Ahmad Dayrobi [Lubuk Linggau, Sumatera Selatan], Bayu Rizqi [Pati, Jawa Tengah], akuu, Kiki Andriani [Muara Enim, Sumatera Selatan], Nafisah Anas [Kalianda, Lampung Selatan], Intan Hasiani Pasaribu [Medan, Sumatera Utara], Dhita Mey Diana Kusuma [Ungaran, Jawa Tengah], Intan Hapsari Hasmantika [Semarang, Jawa Tengah], Nurul Almira [Semarang, Jawa Tengah], Arief Adhika Pratama [Tangerang Selatan], Aqib Abdul Aziz [Medan, Sumatera Utara].
Weblog Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. Weblog adalah media utk mengomunikasikan hasil perancangan kami jd kita di media weblog halah. Jadi yg ahli blog desain macem2 ditaruh disini. di kelompokku Nafisah juragannya
Artikel Jurnal dari tugas Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. jadi hasil tugas kami dijadiin jurnal artikel gitu yg isinya lebih singkat padat jelas. ini ngeditnya manual bgt ya pake nambal pake shape segala tolong tolong karena kurangnya pengetahuan mainan ms.word ini. nangis2 ini nggarap sama ngumpulinnya.
btw di seri studio rancang ini nomor 2 itu isinya gambar (jpeg) 2D,
nomor 3 nya gambar (jpeg) 3D,
nomor 4 nya Gambar detail 3D (jpeg)
nomor 5 nya banner (jpeg).
kalp jpeg ga bs di aplod di slideshare harus file doc atau pdf.
pan kapan deh aku jadiin pdf terus aku aplodin ya. etapi udah ada di laporan jg si.
semester 6. ini adalah tugas matkul perumahan dan permukiman.
Ini tugasnya intinya nyariin desain perumahan yang layak buat masyarakat yang belum punya rumah sendiri. Lokasi dimana (udah dipatok maksimal 10 km dari UNDIP), rumahnya tipe berapa, denahnya (siteplan) gimana, buat bayarnya nyicil berapa tahun dan sebulannya berapa. Disini jumlah yang harus dibayarin per bulan itu harus tidak lebih dari 30% dari pemasukan perbulannya. Kalo sama biaya transport, ga boleh lebih dari 40%, gitu-gitu.
Perkim Kelompok 4:
Mazaya Ghaizani Nadiantika
Dhanna Prasetya Nusantara
Muhammad Hafidz Satria Pratama
Reksa Istiana
Yonika Evidonta Meilala Boru Sembiring
Aku.
bersama pak wisnu gtg
pas ini aku tidur di kelas haha --" tp pas menit terakhir aja kok dan tetep nyatet tapi ya gitu catetannya ga kebaca haha
ngerjainnya pas studio haha ~
SEMESTER 4. Studio 1 (Studio Proses Perencanaan)
studio proses perencanaan isinya ttg memahami profil wilayah secara komprehensip alias dari berbagai sisiiii.
wilstudnya regionalisasi Weleri Raya di Kabupaten Kendal
dari sini dibandingin antara ekspektasi sama realitas (bukan lelucon), dimana ketika kedua hal itu tdk sama berarti ada masalah. masalahnya lalu distrukturkan, dikelompokkan, dan dikasih bobot mana masalah prioritas 1, 2, 3, yang harus diselesaikan duluw
Dosennya Pak Jawoto yang baiiik bgttt
disini kita sangat diajari tentang BERPROSES.
SEMESTER 5. ini propteknya studio perencanaan wilstud regionalisasi Kendal Raya
proptek tu isinya "gimana caranya kita bakal nyari data dan ngerjain tugas ini" gitu
memuat hal-hal teknis deh, ttg desain survey istilahnya
SEMESTER 5. PPT buat Presentasi Final Studio Perencanaan bareng sama kelas A di ruang teater. Layout by Teh Sally. Pas presentasi, poster dan x-banner dipasang di depan. PWK FT UNDIP Semarang 2015 angkatan 2013.
Studio 1 belajar ttg memahami profil wilayah, dari situ bisa ditarik garis besar permasalahan utama di swatu wilayah. Nah di studio 2 ini, diselesaikan masalahnya. Jadi wilstudnya ya sama. Cari data juga, cuma data yg buat perencanaan ini lebih dalam, kalo yg di studio 1 kan kaya secara umum aja gituw. Jadi yg studio 2 ini nentuin dulu mau direncanain kaya gimana, aspek dan objek apa aja yang kena perencanaan, terus nyari data mendalam ttg aspek dan objek itu.
Jadi alurnya bukan survey-->dapat masalah-->tujuan--> rencana, karena itu udah di studio 1; tetapi yang ini tujuan-->rencana-->survey-->perencanaan.
Studio Perencanaan kebagi jadi perencanaan wilayah (regional) sama perencanaan focused area (perkotaan). Kalau kurikulum dulu, studio perencanaannya dipisah jadi 2 itu, kalo sekarang dirapel.
Disini aku ganti wilstud, di studio 1 aku di kelompok Weleri Raya (Welerich), di studio 2 aku di kelompok Kendal Raya (Bondokenceng) haha sempet baper
melihat kondisi ekonomi kabupaten banjarnegara secara agregat (keseluruhan) dan secara intra. secara agregat artinya dari sudut pandang jawa tengah, secara intra artinya dari sudut pandang per kecamatan dalam kabupaten itu.
*by: Hanifah Cindy Pratiwi dari Kuningan + Novi Yanti dari Kebumen (tapi punya darah sunda juga) + Tegar Satriani dari Purwodadi) + me
disparitas = ketimpangan wilayah. artinya ada satu wilayah yang maju banget, ada yang kurang. ketimpangan ini bisa dilihat dari indeks williamson-nya. dapet nilainya dari perhitungan pdrb gitu
Ini tugas dari Pak Ipep. Inti laporan ini tu apakah orang-orang mau peduli atas adanya sebuah kejadian yang berpengaruh thd mereka dan apakah mereka DO ACTION sebagai respon atas kejadian tsb (yang cenderung negatif).
Secara alami sih menurutku manusia bakal ngerespon dan do action. Nah bagaimana dengan kasus yang ada di laporan ini? Check this aaaawt.
Btw habis tugas ini ada lagi tugas buat UAS, dari pak Samsul, kelompoknya berdasar Kelompok Proper, beda sama kelompok di tugas ini. Tapi laporannya di Intan Pasaribu belum sempat ngopy HEHE jangan ditiru .
Ini ialah tugas terakhir matkul tekkom yang dikerjakan dengan sisa-sisa semangat yang ada plus semangat-semangat baru yang mau ga mau harus dikumpulkan.
Selamat Bersemangat ! Fight For Tugas.
Hoke jadi kita sebagai orang yang membuat kebijakan (sometimes i feel hopeless mengingat banyaknya konspirasi atas kebijakan-kebijakan yang memihak rakyat yang ada di negeri kita yang belum digdaya ini), perlu buat menyosialisasikan kebijakan tsb. Bisa berupa info, ajakan, dll. Untuk menyosialisasikan itu, kita butuh media. Medianya bisa berupa: poster dan film. Dalam menyajikan pesan-pesan yang mau kita sampaikan melalui media-media itu, ga bisa asal. Ada ilmu buat menyajikannya. Dan itulah intisari matkul ini *wink*. Disini kreatifitas dan seni dibutuhin supaya hasilnya kekinian dan chethar.
Begitulah ya. Selamat Berkreasi !
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
Lapor
1. Konflik Kepentingan Ekonomi Perusahaan Shampoo
“Head&Shoulders” di Kalimantan Tengah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
(TKP 343)
Dosen Pengampu : Fitri Yusman
Oleh :
Kelompok 5
Yonika Evidonta Sembiring 21040113120002
Guntur Pamungkas 21040113120010
Intan Hasiani Pasaribu 21040113120056
Firdaus Nugroho Aji 21040113130074
Mazaya Ghaizani Nadiantika 21040113140086
Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
2. i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................. 1
1.3 Ruang Lingkup Materi ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
3.1 Identifikasi Kondisi............................................................................................................. 3
3.2 Kajian Pustaka..................................................................................................................... 5
3.2.1 Potensi Hutan Indonesia............................................................................................... 5
3.2.2 Tanah............................................................................................................................ 5
3.2.3 Lingkungan Hidup........................................................................................................ 6
3.2.4 Alih Fungsi................................................................................................................... 6
3.3 Analisis Kondisi.................................................................................................................. 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan
bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan. Jadi
kita dapat menyimpulkan bahwa konflik itu dapat terjadi ketika terjadi perbedaan pendapat atau
persepsi satu dengan yang lain. Menurut Adam Smith Ilmu ekonomi secara sistematis
mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Jadi kita dapat menyimpulkan konflik dalam
perekonomian adalah masalah yang sedang dialami oleh individu-individu yang
menyalahgunakan sumber daya alam yang ada sehingga dapat merusak sumber daya alam dan
lingkungan yang ada di sekitarnya, dan bahkan ketika sudah terlalu lama dan kerusakannya
semakin besar akan berdampak terhadap lingkungan yang lebih luas lagi.
“Head and Shoulders” merupakan salah satu merek shampoo yang terdapat di
Indonesia. Produk “Head and Shoulders” adalah produk shampoo yang dimiliki oleh
Perusahaan Procter & Gamble (P&G). Dalam memproduksi produksi shampoo, perusahaan ini
menggunakan bahan baku kelapa sawit. Procter & Gamble mendapatkan kelapa sawit dari PT
Multi Persada Gatramegah (MPG), perusahaan pemilik perkebunan kelapa sawit yang berada di
Kalimantan Tengah. PT Multi Persada Gatramegah (MPG) ini menyalahgunakan sumber daya
yang ada. Perusahaan ini menggunakan hutan sebagai lahan perkebunannya, dan hal ini
diperparah perusahaan ini membakar hutan di Kalimantan Tengah. Polemik ini pun
menimbulkan komentar yang berbunyi “Head & Shoulders membunuh ketombe dan membunuh
hutan”. Hal inilah yang sedang menjadi perhatian pemerintah. Tidak berhenti sampai di situ,
aktivis greenpeace sedang berusaha menghentikan kegiatan pembakaran hutan tersebut.
Permasalahan ini merupakan sebuah konflik perekonomian yang sedang terjadi di
Indonesia. Dimana pihak-pihak perusahaan mengejar keuntungan bagi pihak mereka sendiri
dengan mengeksploitasi sumber daya secara besar-besaran tanpa memikirkan dampak bagi
masyarakat sekitar pada khususnya, dan masyarakat Indonesia serta dunia pada umumnya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan tujuan alih fungsi lahan.
2. Mengetahui penyebab alih fungsi lahan oleh PT Multi Persada Gatramegah di
Kalimantan.
4. 3. Menganalisis dampak ke depan dari kegiatan alih fungsi lahan oleh PT Multi Persada
Gatramegah di Kalimantan.
4. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi masalah alih fungsi lahan
1.3 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup pembahasan ini mengenai aktivitas kepentingan ekonomi berupa alih
fungsi lahan dari lahan hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan atas kerja
sama Perusahaan Procter & Gamble (P&G) dan PT Multi Persada Gatramegah di Muara Teweh,
Barito Utara, Kalimantan Tengah.
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Kondisi
Di Muara Tewe, Barito Utara, Kalimantan Tengah, terjadi alih fungsi lahan bahkan
pembakaran hutan untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Tindakan ini dilakukan oleh
PT Multi Persada Gatramegah (MPG), perusahaan yang bergabung dengan RSPO (Roundtable
Sustainable Palm Oil), sebuah organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit yang
bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produk minyak
sawit berkelanjutan. Organisasi ini tidak dapat mengelak bahwa mereka menerima hasil olahan
kelapa sawit dari rantai perusahaan yang kotor (ilegal).
PT Multi Persada Gatramegah adalah perusahaan penyuplai minyak kelapa sawit untuk
perusahaan Procter & Gamble asal Amerika Serikat yang produknya tersebar hampir di seluruh
negara di dunia. Beberapa produk mereka yang terkenal adalah shampoo “Head & Shoulders”
dan krim cukur “Gillete”. Selama tahun 2012-2013, P&G menggunakan 462.000 ton olahan
kelapa sawit sebagai bahan baku produknya.
Di sisi lain, lahan yang dialihfungsikan oleh PT Multi Persada Gatramegah (MPG)
termasuk dalam wilayah yang memiliki nilai konservasi yang tinggi, tempat tinggal banyak
satwa langka, seperti orang utan. Kegiatan deforestasi ini mendapat kecaman dan penentangan
yang sangat keras dari organisasi Greenpeace, organisasi yang bergerak dalam bidang
pelestarian alam.
Gambar II.1 Aksi kampanye Penentangan Deforestasi untuk produk “Head&Shoulders”
oleh Greenpeace Indonesia
Sumber gambar: http://www.mongabay.co.id/category/foto-hari-ini/
6. Gambar II.2 Aksi Kampanye Penentangan Deforestasi untuk produk “Head&Shoulders”
oleh Greenpeace Indonesia
Sumber gambar: http://www.mongabay.co.id/category/foto-hari-ini/
Gambar II.3 Aksi Kampanye Penentangan Deforestasi untuk produk “Head&Shoulders”
oleh Greenpeace Indonesia
Sumber gambar: http://www.mongabay.co.id/category/foto-hari-ini/
7. Gambar II.4 Salah Satu Bentuk Kampanye Penentangan Deforestasi untuk produk
“Head&Shoulders” oleh Greenpeace Indonesia
Sumber gambar: http://www.mongabay.co.id/tag/greenpeace/
3.2 Kajian Pustaka
3.2.1 Potensi Hutan Indonesia
Indonesia dikenal memiliki hutan hujan tropis yang cukup luas dengan keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi dan bahkan tertinggi kedua setelah Brazil. Berdasarkan data
Departemen Kehutanan pada tahun 2008, kawasan hutan di seluruh Indonesia seluas 120,34 juta
hektar. terdiri dari hutan konservasi seluas 20,55 juta hektar, hutan lindung 33,52 juta hektar
dan hutan produksi 66,33 juta hektar.
3.2.2 Tanah
Tanah adalah sumber daya alam yang terpenting yang menghasilkan bahan makanan,
pakaian, bahan bangunan, elemen-elemen dasar dari bahan produk pabrik (manufactured
products), tempat tinggal manusia melakukan berbagai kegiatan seperti industri, transporasi,
wisata, dan sebagainya (Sartohadi, 2012). Secara ekologis, tanah menjadi penyangga kehidupan
baik bagi sebagian besar makhluk hidup di muka bumi. Kelestarian sumberdaya tanah harus
terus dijaga agar kehidupan makhluk di bumi ini dapat terus berlangsung sampai waktu yang tak
terbatas. Kerusakan yang terjadi di tanah akan menjalar pada kerusakan komponen-komponen
lingkungan lain. Memulihkan kembali tanah yang telah rusak adalah hal yang sangat sulit dan
sangat mahal untuk dilakukan secara ekonomis.
Tanah yang menyelimuti permukaan lahan mempunyai karakteristik yang khas dan
berbeda antara satuan tanah yang satu dengan lainnya. Satuan-satuan tanah mempunyai
perwatakan bawaan yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah. Masing-masing
perwatakan tanah mengisyaratkan sebuah potensi untuk sebuah bentuk pemanfaatan tanah yang
sesuai, pada sisi yang lain merupakan ancaman atau penghambat bagi sebuah bentuk
8. pemanfaatan tanah yang kurang sesuai. Pemanfaatan tanah yang sesuai dengan potensinya akan
berujung pada terjaganya sumberdaya tanah secara lestari.
3.2.3 Lingkungan Hidup
Menurut Munadjat Danusaputro (1981), lingkungan hidup adalah semua benda dan
kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang
tempat manusa berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya. Lingkungan hidup Indonesia adalah lingkungan hidup yang ada dalam batas-batas
wilayah Negara Republik Indonesia.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
berbunyi:
“Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum”
3.2.4 Alih Fungsi
Utomo dkk (1992) mendefenisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai
konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan dari fungsinya semula
(seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah)
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan berarti perubahan/
penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar
meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya
dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
3.3 Analisis Kondisi
Penyalahgunaan lahan yang dilakukan PT MPG ini merupakan salah satu contoh konflik
kepentingan ekonomi. PT MPG memasok kelapa sawit sebagai bahan baku untuk perusahaan
P&G untuk memproduksi produknya, yaitu shampoo Head & Shoulders. Untuk menambah
pemasukannya, PT MPG dapat dikatakan rakus karena ia sampai membakar hutan untuk
membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Terdapat dua hal yang dapat dilihat di sini.
Pertama, lahan hutan yang dibakar ini membawa dampak besar bagi baik lokal maupun
internasional. Dari segi lokal, pembakaran hutan merusak rumah bagi berbagai satwa yang
berada di dalamnya. Satwa-satwa yang kehilangan rumah ini juga kehilangan makanan.
Akibatnya, para satwa turun ke permukiman warga dan mengganggu. Hal ini dapat dimengerti
karena rumah dan tempat mereka mencari makan dihabisi, karena itu mereka mencari gantinya.
Kemudian masih dari segi lokal, lahan yang kemudian digunakan untuk perkebunan
kelapa sawit ini menjadi turun kualitas lahannya, atau terjadi degradasi lahan. Seperti yang telah
9. diketahui bahwa akar kelapa sawit termasuk keras sehingga merusak struktur tanah. Selain itu,
kelapa sawit termasuk boros dalam mengonsumsi unsur-unsur hara yang berada di dalam tanah.
Jika kemudian lahan yang telah dipakai untuk perkebunan kelapa sawit kemudian ditanami oleh
tumbuhan lain, tumbuhan ini tidak akan tumbuh secara sehat. Untuk menyuburkannya kembali,
dibutuhkan dana.
Dana untuk meregenerasi kualitas lahan ini seharusnya dilakukan oleh pihak perusahaan,
tetapi yang terjadi ialah pihak perusahaan tidak melakukannya. Perusahaan yang terkait tidak
bertanggung jawab atas kegiatan yang telah dilakukannya, menyalahi komitmen yang telah
disepakati bersama oleh organisasi RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil).
Selain degradasi lahan, lahan yang gundul setelah panen kelapa sawit ini menjadi lokasi
erosi. Lahan hutan yang terletak di bagian hulu ini kemudian dapat menimbulkan longsor
karena tidak ada akar tanaman yang mencengkeram tanah-tanahnya. Jika terjadi longsor,
masyarakat sekitar pula yang merasakan kerugiannya, baik kerugian materi maupun imateri.
Untuk mengadakan evakuasi dan pembangunan kembali, pemerintah memerlukan dana. Hal ini
bersifat boros dan hanya menghabiskan anggaran daerah. Terjadi alokasi anggaran yang
seharusnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas umum seperti
sekolah, jalan, pipa air, jaringan listrik, rumah sakit, dan lain-lain.
Kedua, dari segi internasional, akibat yang ditimbulkan ialah semakin bertambahnya
tingkat pemanasan global. Seperti yang telah diketahui, hutan Kalimantan termasuk
penyumbang oksigen terbesar di dunia. Berkurangnya luas hutan di Kalimantan secara otomatis
mengurangi jumlah oksigen yang ada di dunia pula. Pemanasan global ini tidak hanya
masyarakat di Kalimantan atau Indonesia yang merasakan, melainkan juga masyarakat dunia.
Seluruh dunia merasakan pemanasan iklim yang semakin bertambah.
Peningkatan pemanasan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi manusia dan hewan.
Panas yang diakibatkan dapat mencairkan es di kutub dan meninggikan permukaan air laut. Es
kutub yang mencair dapat menyebabkan hewan penguin kehilangan habitatnya. Kemudian jika
dilihat dari sisi peninggian permukaan air laut, resiko banjir dan peluapan air laut pun semakin
tinggi. Akan dibutuhkan pula dana untuk meninggikan jalan, maupun dasar bangunan agar tidak
terendam air.
Selain itu, asap yang ditimbulkan dari pembakaran hutan dapat merusak atmosfer dan
lapisan ozon. Asap hasil pembakaran yang terbawa oleh angin ini dapat pula mengganggu
negara tetangga sekitar. Asap ini selain membuat rasa tidak nyaman, juga dapat merangsang
penyakit pernafasan. Hal ini sangat merugikan bagi manusia.
Pengurangan areal hutan termasuk di Indonesia diteliti oleh Matt Hansen dari University
of Maryland. Ditemukan fakta bahwa Indonesia kehilangan 15,8 juta hektar antara tahun 2000
10. dan 2012, peringkat kelima di belakang Rusia, Brasil, Amerika Serikat, dan Kanada dalam hal
hilangnya hutan. Adapun sekitar 7 juta hektar hutan ditanam selama periode tersebut. Dari lima
negara hutan di atas, berdasarkan persentase, maka Indonesia berada di peringkat pertama dari
laju kehilangan hutan yaitu 8,4 persen. Sebagai perbandingan, Brasil hanya kehilangan separuh
dari proporsi tersebut.
Dari sini dapat dilihat bahwa pihak kehutanan pemerintah Indonesia tidak tegas dan
konsekuen dalam menjalankan tugasnya. Indonesia telah memahami teknologi penginderaan
jauh untuk memantau kondisi kehutanan tanpa harus survey langsung yang kemudian dapat
menghemat biaya. Namun, masih terdapat deforestasi di Indonesia hingga menempati peringkat
lima dalam hal hilangnya hutan. Sedangkan dari pihak aktivis Greenpeace, tindakan yang
dilakukan sangat baik dan berani.
11. 9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan hujan tropis tepatnya di Kalimatan
dengan kontribusi yang cukup besar terhadap dunia dalam menyumbang oksigen. Hutan hujan
tropis Kalimantan merupakan kawasan konservasi tinggi. Karena itu, kawasan hutan Kalimatan
harus dijaga dan dirawat agar tetap lestari.
Kasus alih fungsi lahan yang terjadi di Muara Tewe, Barito Utara, Kalimantan Tengah
ialah deforestasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Dampaknya berpengaruh di skala
lokal maupun internasional. Dampak-dampak tersebut antara lain: satwa-satwa kehilangan
rumah dan makanannya, terjadinya degradasi lahan, terjadi longsor, terjadi alokasi anggaran
untuk evakuasi dan pembangunan kembali, meningkatnya pemanasan global, pengurangan
jumlah oksigen dunia, merusak atmosfer dan lapisan ozon, serta merangsang penyakit
pernafasan.
4.2 Saran
Pihak pemerintah Indonesia khususnya pihak kehutanan harus lebih tegas, konsekuen,
dan berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Pemerintah harus mampu memantau mengawasi,
mendeteksi, dan mengendalikan deforestasi yang terjadi. Pemerintah juga perlu memberikan
edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya kelestarian hutan dan mengenai bahaya
deforestasi. Harapannya, pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan dalam kerjasama antara
masyarakat dan pemerintah.
Pengembangan media komunikasi juga perlu dilakukan. Kampanye menentang
deforestasi di Muara Tawe oleh organisasi Greenpeace merupakan hal yang sangat baik dan
perlu untuk ditingkatkan. Penyebaran informasi mengenai Greenpeace dan kampanye juga perlu
dilakukan agar semua orang mengetahui apa yang terjadi dan pengendalian yang dilakukan
semakin kuat, berasal dari seluruh penjuru negeri. Selain itu, saran untuk pihak perusahaan ialah
agar sadar lingkungan.
12. 10
DAFTAR PUSTAKA
Danusaputro, Munadjat.1981.Hukum Lingkungan Buku I Umum.Bina Cipta.Jakarta
Greenpeace Indonesia. 2014. “P&G, Berhentilah Bekerjasama dengan Perusak Hutan!” dalam
Tnol. http://www.tnol.co.id/kolom-komunitas/. Diunduh Sabtu, 17 Mei 2014.
Sartohadi, dkk.2012.Pengantar Geografi Tanah.Pustaka Pelajar.Yogyakarta
Share for fun. 2013.Pengertian Alih Fungsi Lahan.”desymoody.blogspot.com”.Diunduh pada
17 Mei 2014
Social Creative Community.Pengertian Konflik.” sccsmansamalili.blogspot.com”.Diunduh pada
17 Mei 2014
Wihardandi, Aji. 2014. “Shampo Head & Shoulders Rontokkan Ketombe + Hutan Tropis
Indonesia” dalam Mongabay. http://www.mongabay.co.id/category/. Diunduh Sabtu,
17 Mei 2014.
___________. 2014. “Dituding Beli Kelapa Sawit Bermasalah, P&G Rilis Komitmen Nol
Deforestasi“ dalam Mongabay. http://www.mongabay.co.id/tag/greenpeace/. Diunduh
Sabtu, 17 Mei 2014.