SlideShare a Scribd company logo
ANGGOTA KELOMPOK
Anggun Lestari
Rendy aprillio
Suwanah Sari
Adi Rivaldy
Novita Yulia
XI IPS 3
KONFLIK INDONESIA – PAPUA NUGINI
SEJARAH :
• Konflik Indonesia – Papua Nugini diawali dengan
munculnya keinginan negara Belanda untuk
membentuk negara Papua Barat terlepas dari
Indonesia, hal ini terjadi pada tahun 1961.
• Langkah negara Belanda untuk membentuk
negara Papua Barat ini ditentang oleh Presiden
Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara
komunis terutama Uni Soviet.
 Sikap tindakan yang dilakukan oleh Presiden Soekarno
membuat takut negara Belanda dan Presiden Amerika
Serikat John F Kennedy dengan alasan bahwa Indonesia
dapat menjadi negara komunis terbesar di Asia Tenggara
jika hal ini dibiarkan.
 Belanda pada akhirnya mengambil sikap untuk
menyerahkan masalah Papua ke PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa), dan melalui PBB, Belanda mengambil sikap untuk
keluar dan tidak jadi mengambil, merebut, menjajah, dan
mengembalikan Papua ke Indonesia dengan syarat
memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk
menentukan referendum (sikap pribadi) yang dikenal
dengan PERPERA (Penentuan Pendapat Rakyat). Melalui
PERPERA pada tahun 1969, rakyat Papua memilih untuk
tetap dalam lingkungan Republik Indonesia.
Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka) :
• OPM (Organisasi Papua Merdeka) adalah sebuah
organisasi yang didirikan pada tahun 1965 yang
bertujuan untuk menolak pemerintahan yang saat
ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat yang
sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan diri
dari Indonesia, dan menolak pembangunan
ekonomi dan modernitas di Papua.
• Organisasi ini sangat di tentang dan tidak sah oleh
Indonesia, karena perjuangan meraih
kemerdekaan sendiri di tingkat sebuah provinsi
merupakan tindakan pengkhianatan terhadap
negara Indonesia.
 Organisasi ini berusaha untuk mengadakan dialog
diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora
(bendera ini digunakan untuk wilayah Nugini Belanda
dari tahun 1961-1962 ketika wilayah ini berada pada
dibawah pemerintahan UNTEA (United Nations
Temporary Executive Authority)), dan melancarkan
aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
 Para pendukung organisasi ini sering menggunakan
bendera Bintang Kejora dan simbol-simbol persatuan
papua lainnya, seperti lagu kebangsaan “Hai Tanahku
Papua” dan lambang nasional (lambang nasional
diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan
Indonesia diaktifkan pada bulan Mei 1963 sesuai
Perjanjian New York.
 Berdirinya organisasi ini pada akhirnya hanyalah
membuat kerusuhan dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di Papua, seperti :
- Pada tanggal 21 januari 2012, anggota OPM dan
orang-orang bersenjata menembak mati warga sipil.
- Pada tanggal 8 januari 2012, OPM melancarkan
serangan pada sebuah bus umum yang mengakibatkan
kematian warga sipil dan anggota TNI.
• Hari – Hari Umum
- 1 Mei 1963 : Hari Aneksasi Papua (untuk Indonesia
diperingati sebagai Hari Integrasi Papua).
-1 Juli 1971 : Hari awal Kemerdekaan Papua.
-1 Desember 1961 : Hari Kemerdekaan Papua.
Beberapa Tanggapan Para Petinggi Republik Indonesia
Akan Konflik Indonesia – Papua Nugini :
“Papua sudah siap untuk merdeka, ini hanyalah masalah waktu
saja. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) Papua sudah mulai
mantap, dan punya link international yang terorganisir” – A.M.
Hendripriyono (mantan ka BIN)
“Kalo kita tidak serius menangani masalah Papua, bukan tidak
mungkin daerah ini akan lepas” – Prof.Dr. Muladi (gubernur
LEMHANAS)
“Pemerintah Indonesia harus serius dan lebih cerdas dalam
menangani masalah Papua, karena bukan tidak mungkin daerah
ini akan lepas dari RI, ini hanya masalah waktu saja” – Prof.Dr.
Ryaas Rassyd (pakar otonomi daerah)
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVDoyok18
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Ikha Mardiyah
 
Ppt
PptPpt
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptual
Afra Balqis
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Zakki Nurul Amin
 
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptxaksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
AtidTriWuryantoro
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
Aepsaenawa
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
Ratna Widiastuti
 
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan PenglihatanPDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
Fernando Anrest
 
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsi
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsiAtribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsi
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsiRatumas Feby
 
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran IndividualKonsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi
sudarno se
 
AKSI NYATA Kurikulum Merdeka
AKSI NYATA Kurikulum MerdekaAKSI NYATA Kurikulum Merdeka
AKSI NYATA Kurikulum Merdeka
jayasaktimart
 
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapi
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapiStrategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapi
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapiZuzax Gates
 
Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
misra9
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
Joni Minggulius
 
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
azqiyink
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitifMitha Ye Es
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
qomarudin456
 

What's hot (20)

Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptual
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
 
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptxaksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
 
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan PenglihatanPDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PDF 14 - Identifikasi, Pengukuran, dan Asesmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsi
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsiAtribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsi
Atribut inovasi dan tingkat kecepatan adopsi
 
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran IndividualKonsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
 
Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi
 
AKSI NYATA Kurikulum Merdeka
AKSI NYATA Kurikulum MerdekaAKSI NYATA Kurikulum Merdeka
AKSI NYATA Kurikulum Merdeka
 
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapi
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapiStrategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapi
Strategi dan sikap dalam menghadapi hambatan yang dihadapi
 
Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
 
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 

Similar to Konflik indonesia – papua nugini

Sejarah Divide Et Impera Di Indonesia
Sejarah Divide Et Impera Di IndonesiaSejarah Divide Et Impera Di Indonesia
Sejarah Divide Et Impera Di Indonesia
Howtostart.com
 
Akar masalah papua
Akar masalah papuaAkar masalah papua
Akar masalah papuayance iyai
 
Sengketa irian barat
Sengketa irian baratSengketa irian barat
Sengketa irian barat
Howtostart.com
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
bandalam2
 
Scout History
Scout HistoryScout History
Scout History
RADENVIRANTY
 
Idda
IddaIdda
Iddahuma2
 
Idda
IddaIdda
Iddahuma2
 
Idda
IddaIdda
Iddahuma2
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
WukirAsh
 
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpinKehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
Avail Keluarga
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
Alvita Churnia
 
West Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
West Papua-Kelompok Separatis Papua MerdekaWest Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
West Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
Howtostart.com
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
AgnesViannisa
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
hildakurniasari
 
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuanUsaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Fransiskus Kevin
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
YusupDodiPurwadi1
 
Pandu Mustakim.pptx
Pandu Mustakim.pptxPandu Mustakim.pptx
Pandu Mustakim.pptx
DwiAnugrah8
 
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
ranranagustian48
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
Novie Qodar
 

Similar to Konflik indonesia – papua nugini (20)

Sejarah Divide Et Impera Di Indonesia
Sejarah Divide Et Impera Di IndonesiaSejarah Divide Et Impera Di Indonesia
Sejarah Divide Et Impera Di Indonesia
 
Akar masalah papua
Akar masalah papuaAkar masalah papua
Akar masalah papua
 
Sengketa irian barat
Sengketa irian baratSengketa irian barat
Sengketa irian barat
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
 
Scout History
Scout HistoryScout History
Scout History
 
Idda
IddaIdda
Idda
 
Idda
IddaIdda
Idda
 
Idda
IddaIdda
Idda
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpinKehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
West Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
West Papua-Kelompok Separatis Papua MerdekaWest Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
West Papua-Kelompok Separatis Papua Merdeka
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
 
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuanUsaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
 
Pandu Mustakim.pptx
Pandu Mustakim.pptxPandu Mustakim.pptx
Pandu Mustakim.pptx
 
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 

Konflik indonesia – papua nugini

  • 1. ANGGOTA KELOMPOK Anggun Lestari Rendy aprillio Suwanah Sari Adi Rivaldy Novita Yulia XI IPS 3
  • 2. KONFLIK INDONESIA – PAPUA NUGINI SEJARAH : • Konflik Indonesia – Papua Nugini diawali dengan munculnya keinginan negara Belanda untuk membentuk negara Papua Barat terlepas dari Indonesia, hal ini terjadi pada tahun 1961. • Langkah negara Belanda untuk membentuk negara Papua Barat ini ditentang oleh Presiden Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara komunis terutama Uni Soviet.
  • 3.  Sikap tindakan yang dilakukan oleh Presiden Soekarno membuat takut negara Belanda dan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy dengan alasan bahwa Indonesia dapat menjadi negara komunis terbesar di Asia Tenggara jika hal ini dibiarkan.  Belanda pada akhirnya mengambil sikap untuk menyerahkan masalah Papua ke PBB (Perserikatan Bangsa- Bangsa), dan melalui PBB, Belanda mengambil sikap untuk keluar dan tidak jadi mengambil, merebut, menjajah, dan mengembalikan Papua ke Indonesia dengan syarat memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk menentukan referendum (sikap pribadi) yang dikenal dengan PERPERA (Penentuan Pendapat Rakyat). Melalui PERPERA pada tahun 1969, rakyat Papua memilih untuk tetap dalam lingkungan Republik Indonesia.
  • 4. Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka) : • OPM (Organisasi Papua Merdeka) adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1965 yang bertujuan untuk menolak pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat yang sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas di Papua. • Organisasi ini sangat di tentang dan tidak sah oleh Indonesia, karena perjuangan meraih kemerdekaan sendiri di tingkat sebuah provinsi merupakan tindakan pengkhianatan terhadap negara Indonesia.
  • 5.  Organisasi ini berusaha untuk mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora (bendera ini digunakan untuk wilayah Nugini Belanda dari tahun 1961-1962 ketika wilayah ini berada pada dibawah pemerintahan UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority)), dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.  Para pendukung organisasi ini sering menggunakan bendera Bintang Kejora dan simbol-simbol persatuan papua lainnya, seperti lagu kebangsaan “Hai Tanahku Papua” dan lambang nasional (lambang nasional diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan pada bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York.
  • 6.  Berdirinya organisasi ini pada akhirnya hanyalah membuat kerusuhan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Papua, seperti : - Pada tanggal 21 januari 2012, anggota OPM dan orang-orang bersenjata menembak mati warga sipil. - Pada tanggal 8 januari 2012, OPM melancarkan serangan pada sebuah bus umum yang mengakibatkan kematian warga sipil dan anggota TNI. • Hari – Hari Umum - 1 Mei 1963 : Hari Aneksasi Papua (untuk Indonesia diperingati sebagai Hari Integrasi Papua). -1 Juli 1971 : Hari awal Kemerdekaan Papua. -1 Desember 1961 : Hari Kemerdekaan Papua.
  • 7. Beberapa Tanggapan Para Petinggi Republik Indonesia Akan Konflik Indonesia – Papua Nugini : “Papua sudah siap untuk merdeka, ini hanyalah masalah waktu saja. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) Papua sudah mulai mantap, dan punya link international yang terorganisir” – A.M. Hendripriyono (mantan ka BIN) “Kalo kita tidak serius menangani masalah Papua, bukan tidak mungkin daerah ini akan lepas” – Prof.Dr. Muladi (gubernur LEMHANAS) “Pemerintah Indonesia harus serius dan lebih cerdas dalam menangani masalah Papua, karena bukan tidak mungkin daerah ini akan lepas dari RI, ini hanya masalah waktu saja” – Prof.Dr. Ryaas Rassyd (pakar otonomi daerah)