2. PENTINGNYA KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI (2)
IV. BENTUK2 KOMUNIKASI
V. HAMBATAN2 TERHADAP KOMUNIKASI
EFEKTIF
VI.PERBEDAAN BUDAYA MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
VII. MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI
3. IV. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
1. Dari segi penyampaian pesan dilakukan secara:
- Lisan
- Tulisan dengan media manual & elektronik, seperti
TV, internet, dll.
2. Dari segi kemasan pesan dilakukan secara :
- Verbal (berbicara)
- Non verbal (bahasa isyarat)
3. Dari segi kemasan keresmian
- Formal
- Non formal
4. Komunikasi intrapersonal : proses komunikasi dalam
diri komunikator, pengirim & pesannya adalah dirinya
sendiri (manusia sebagai mahluk rohani), atau
dengan kata lain komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang yang berupa proses pengolahan informasi
melalui panca indra & sistem syaraf manusia.
Bentuk komunikasi dari segi pasangan komunikasi
Komunikasi interpersonal : interaksi tatap muka
antara 2 orang atau lebih, pengirim menyampaikan
pesan secara langsung & penerima pesan dapat
menerima & menangagapinya secara langsung pula
(manusia sebagai mahluk sosial)
5. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua:
1. Komunikasi verbal
Informasi disampaikan secara lisan (berbicara) ,
kualitas komunikasi ditentukan oleh intonasi suara,
ekspresi raut muka, dan gerakan-gerakan tubuh.
2. Komunikasi non verbal
Informasi disampaikan dengan menggunakan isyarat,
gerak-gerik, suatu benda, dan cara berpakaian.
6. V. HAMBATAN2 TERHADAP KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Hambatan dalam bentuk gangguan :
- Gangguan semantik : Berkaitan dengan rusaknya
conten pesan komunikasi yang ditransfer kepada
komunikan > bias (bahasa, intonasi, kata2, logat) >
makna berbeda
- Gangguan mekanik : Gangguan saluran komunikasi >
pada hal2 yg bersifat elektronik
2. Hambatan komunikasi dalam bentuk kepentingan
Kepentingan membuat seseorang menjadi selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan
memperhatikan stimulus/perangsang yang ada
hubungan dengan kepentingannya.
7. 3. Hambatan komunikasi dalam bentuk motivasi
terpendam
Semakin ada kesamaan komunikasi dengan motivasi
seseorang, semakin efektif komunikasi yang dilancarkan.
Sebaliknya, ketika komunikator menyampaikan pesan
yang tidak sesuai motivasi komunikan, kemungkinan
besar akan mendapat penolakan atau bahkan tidak
jarang diabaikan oleh komunikan.
4. Hambatan komunikasi dalam bentuk prasangka
Dalam suasana prasangka, biasanya emosi memaksa
kita untuk menarik kesimpulan atas dasar subjektivitas
dan emosi seringkali membutakan pikiran dan
pandangan kita terhadap fakta dan kenyataan.
8. VI. Pengaruh Budaya Mempengaruhi Komunikasi
Budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan
siapa, tentang apa, dan bagaimana orang menyandi
pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-
kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan
menafsirkan pesan. Seluruh perbendaharaan perilaku
sangat bergantung pada budaya tempat kita
dibesarkan. Konsekuensinya, budaya merupakan
landasan komunikasi. Bila budaya beraneka ragam,
maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi.
(DR Deddy Mulyana, MA dan Drs Jalaluddin Rakhmat,
MSc, dalam bukunya Komunikasi Antarbudaya, Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya)
9. VII. Memilih Media Komunikasi
Media atau saluran : jalur yang dilalui oleh isi
pernyataan komunikator kepada komunikan atau jalur
yang dilalui balik umpan (Feedback) berupa kata-kata,
tulisan, gambaran, atau perantara lain yang dapat
digunakan untuk mengirim melalui saluran yang berbeda
seperti telepon, TV, faksimail, email, SMS, BBM, dll.
Pemilihan media dalam proses komunikasi tergantung pada
sifat berita yang akan disampaikan