SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
P E N G A R U H P E R K E M B A N G A N
FA S I L I TA S KO M E R S I A L A R E N G K A
T E R H A DA P P E R U B A H A N G U N A
L A H A N K AWA S A N
S E M I N A R K O M P R E H E N S I F
R I D H A A U L I A
1 6 3 4 1 0 2 8 2
D O S E N P E M B I M B I N G
D r . Z A F L I S Z A I M . M . E n g
Studi Kasus: Simpang Sentral Komersial Arengka Kota Pekanbaru
PEN DA H U LUAN
L ATA R
B E L A K A N G Perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya
yang semakin bertambah dan semakin padat, bangunan-bangunannya
yang semakin rapat dan wilayah terbangun yang cenderung semakin luas,
serta semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial
dan ekonomi kota
DINAMIKA PENDUDUK &
EKO NO MI KO T A
Perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya
yang semakin bertambah dan semakin padat, bangunan-bangunannya
yang semakin rapat dan wilayah terbangun yang cenderung semakin luas,
serta semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial
dan ekonomi kota
KAW ASAN KO MERSIAL
Kegiatan komersial semakin lama semakin berkembang ke arah luar dan mendesak
daerah permukiman di sekitarnya dan secara terus menerus akan menyebabkan kawasan
permukiman semakin tergerus dan berubah fungsi menjadi fungsi komersial
MENDESAK PEMUKIMAN
R U M U S A N
M A S A L A H
Pertumbuhan Penduduk Yang Besar Di Kota
Pekanbaru Menyebabkan Peningkatan
Kebutuhan Lahan Pemukiman Untuk
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Manusia
Sehingga Timbul Perebutan Atau Persaingan
Lahan Untuk Mendapatkan Lokasi Di Sekitar
Pusat-pusat Kegiatan Komersial
1
.
B a gai man a PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
y a n g t e r jadi pa da K a wasaN Ko me r sial A ren gka Ko t a Pe k anbaru
t ah u n 2 0 05- 2020 ?
2
FAKTOR-FAKTOR a pakah y a n g m e m pen garu h i
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN pa da K a wasan
Ko me r sial A ren gka Ko t a Pe k anbar u ?
T U J UA N
P E N E L I TAN
S A S A R A N
P E N E L I TIA N
menganalisis perubahan penggunaan lahan pada kawasan Komersial Arengka Kota
Pekanbaru serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
penggunaan lahan Kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru.
Teridentifikasinya perubahan penggunaan lahan di Kawasan Komersial Arengka Kota
Pekanbaru tahun 2005 -2020.
Teridentifikasinya factor - faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di
Kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru.
2
.
1
.
M A N FA AT
P E N E L I TI A N
MANFAAT TEORITIS
Memberikan sumbangan pemikiran bagi
penelitian lain
PENELITI
tambahan ilmu
pengetahuan dan
melatih dalam
menerapkan ilmu yang
telah dipelajari
PEMERINTAH KOTA
Sebagai gambaran, bahan dan pertimbangan pemerintah
kota untuk menindaklanjuti kegiatan komersial tersebut
agar lebih terarah perubahan penggunaan lahan yang
terjadi akibat dari kegiatan komersial
AKADEMIS
memberikan referensi bagi
penelitian yang lain
R UA N G
L I N G K U P
M ATER I
di Kawasan Komersial Arengka
menggunakan citra satelit secara
time series dari tahun 2005-2020
ANALISIS PERUBAHAN
PENGGUNAAN LAHAN
perubahan penggunaan lahan
kawasan komersial arengka
dilakukan dengan menggunakan
analisis kuantitatif
IDENTIFIKASI FAKTOR-
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
R UA N G
L I N G K U P
W I L AYAH
K
E
R
A
N
G
K
A
F
I
K
I
R
TI N JAUA N PU S TA K A
K AWA S A N
KO M E R S I AL
KEGIATAN KOMERSIL SECARA LUAS DIBAGI MENJADI
LIMA KATEGORI YAITU CONVENIENCE SHOP,
SHOPPING SHOP, SPECIALITY SHOP, DEPARTMENT
AND MULTIPLE STORES, SERVICE SHOP (BALCHIN
DAN KIEVE, 1982).
AKTIVITAS KOMERSIAL ADALAH KEGIATAN
PERTUKARAN ATAU JUAL/BELI BARANG DAN JASA
UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DENGAN
CARA PERDAGANGAN DAN SELURUH KEGIATAN
PENDUKUNGNYA SEPERTI TRANSPORTASI,
KOMUNIKASI, PERBANKAN, DAN SEBAGAINYA
(SUNGGUH, 1992).
KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA MEMILIKI
KAITAN YANG SANGAT ERAT DENGAN
PERKEMBANGAN SUATU KOTA. PERKEMBANGAN
KOTA DAPAT MENCAKUP KEGIATAN PELAYANAN
EKONOMI BAGI KAWASAN DI SEKITARNYA
SEHINGGA PERTUMBUHAN KOTA SANGAT
DIKAITKAN DENGAN KEPENTINGAN
PENDUDUKNYA TERUTAMA TERKAIT KEGIATAN
EKONOMINYA (ADISASMITA, 2005).
KEGIATAN PERDAGANGAN MERUPAKAN
KEGIATAN DISTRIBUSI YAKNI KEGIATAN YANG
MENGHUBUNGKAN KEGIATAN PRODUKSI
DENGAN KONSUMEN. KEGIATAN PERDAGANGAN
ATAU PERTUKARAN DILAKUKAN OLEH
PENDUDUK DALAM SUATU KOTA MEMILIKI ARTI
PENTING DALAM KEHIDUPAN SUATU KOTA.
(BOEDIONO 1992).
P E R U B A H A N
PEN GGU N A A N
L A H A N
Perubahan penggunaan lahan diartikan sebagai perubahan
dari penggunaan lahan sebelumnya ke penggunaan lahan lain
yang dapat bersifat permanen maupun sementara dan
merupakan konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan
transformasi perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat
yang sedang berkembang (Winoto, 2005).
Perubahan guna lahan adalah interaksi
yang disebabkan oleh tiga komponen
pembentuk guna lahan, yaitu sistem
pembangunan, sistem aktivitas dan
sistem lingkungan hidup. (Chapin, 1996).
F A K T O R - F A K T O R Y A N G
M E M P E N G A R U H I P E R U B A H A N
P E N G G U N A A N L A H A N
FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB TERJADINYA
PENGGUNAAN LAHAN, YAITU: PERLUASAN
BATAS KOTA, PEREMAJAAN DI PUSAT KOTA,
PERLUASAN JARINGAN INFRASTRUKTUR
TERTUTAMA JARINGAN TRANSPORTASI, SERTA
TUMBUH DAN HILANGNYA PEMUSATAN
AKTIFITAS TERTENTU. SELAIN ITU DIPENGARUHI
JUGA OLEH: FAKTOR MANUSIA, FAKTOR FISIK
KOTA, FAKTOR BENTANG ALAM (BOURNE, 1982)
VARIABEL YANG BERPENGARUH DALAM PROSES
PERKEMBANGAN KOTA, YAITU :
PENDUDUK, LOKASI YANG STRATEGIS, FUNGSI
KAWASAN PERKOTAAN, KELENGKAPAN
FASILITAS SOSIAL EKONOMI, KELENGKAPAN
SARANA PRASARANA TRANSPORTASI, FAKTOR
KESESUAIAN LAHAN, FAKTOR KEMAJUAN DAN
PENINGKATAN BIDANG TEKNOLOGI, (RAHARJO
DALAM WIDYANINGSIH, 2001).
M E TO DE PEN EL I TIAN
D E S A I N P E N E L I TIA N
H I P OT ESIS
H01:r=0, Jumlah Penduduk tidak berpengaruh
signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan.
Ha1:rโ‰ 0, Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Penggunaan Lahan.
H02:r=0, Lokasi Strategis tidak berpengaruh
signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan.
Ha2:rโ‰ 0, Lokasi Strategis berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Penggunaan Lahan.
H03:r=0, Harga Lahan berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Penggunaan Lahan.
Ha3:rโ‰ 0, Harga Lahan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Penggunaan Laha.
TA H A PA N P E N Y U S U N A N
P E N E L I T I A N
GA M B A R A N
U M U M
LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
โ€ข Terletak antara 101ยฐ 14โ€™ - 101ยฐ 34โ€™ bujur timur dan 0ยฐ 25โ€™ - 0ยฐ 45โ€™
lintang utara
โ€ข Luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Kmยฒ
โ€ข Terdiri dari 12 Kecamatan dan 83 Kelurahan
โ€ข Secara administrasi Kota Pekanbaru berbatasan dengan:
a. Sebelah utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
b. Sebelah selatan : Kabupaten Kampar dan Kabupate Pelalawan
c. Sebelah timur : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan
d. Sebelah Barat : Kabupaten Kampar
DEMOGRAFI
โ€ข Jumlah penduduk 983.356 jiwa, yang terdiri dari 495.117
penduduk laki-laki dan 488.239 penduduk perempuan
โ€ข Memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kecamtan Tampan
sebanyak 203.238 jiwa dan kecamatan Sail 20.384 jiwa
G a m b a r a n U m u m K o t a
P e k a n b a r u
No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
A. Lahan Terbangun (built up areas)
1 Kawasan perumahan 10.914,44
2 Kawasan pemerintahan 100,23
3 Kawansan pendidikan 282,30
4 Kawasan perdagangan 666,07
5 Kawasan industri 1.794,94
6 Militer 134,93
7 Bandara 276,00
8 Lain-lain 723,07
Jumlah A 14.891,98
B. Lahan Tidak Terbangun (Non-BuiltUp Areas)
1 Kawasan lindung 2.605,75
2 Kawasan perkebunan 18.372,33
3 Kawasan belukar 24.733,49
4 Hutan 2.622,45
Jumlah B 48.334,02
Jumlah A + B 63.226,00
POLA PENGGUNAAN LAHAN
G a m b a r a n U m u m S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
peneliti mengambil radius penelitian sebesar 1 Km dari titik tengah simpang sentral
komersial arengka, sehingga dari radius tersebut kawasan yang termasuk dalam
kawasan penelitian disekitar simpang sentral komersial arengka yaitu kelurahan
delima, kelurahan tangkerang barat, kelurahan labuh baru timur dan kelurahan labuh
baru barat. Luas wilayah kelurahan delima adalah 1044 Km2, luas kelurahan
tangkerang barat adalah 535 Km2, luas kelurahan labuh baru timur adalah 11,80 Km2,
dan luas kelurahan labuh baru barat adalah 8,80 Km2.
ASPEK KEPENDUDUKAN
No. Kelurahan
Jumlah Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 Delima 15006 14795
2 Tangkerang
Barat 11076 7601 3491
3 Labuh Baru
Timur 19877 13542 2983
4 Labuh Baru
Barat 7381 8520 3785
POLA
PENGGUNAAN
LAHAN
No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
A. Lahan Terbangun (built up areas)
1 Permukiman 58,590
2 Perkantoran 2,529
3 Pendidikan 7,010
4 Perdagangan dan Jasa 79,131
5 Industri dan Pergudangan 5,412
6 Peribadatan 2,809
7 Olahraga 0,113
9 Kesehatan 1,427
Jumlah A 157,021
B. Lahan Tidak Terbangun (Non-BuiltUp Areas)
1 Lahan Kosong 157,210
Jumlah B 157,210
Jumlah A + B 314,231
HA S I L DA N
P E M B A H A S AN
A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i
S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n
2 0 0 7 - 2 0 2 1
Perubahan pengguaan
lahan adalah perubahan yang terjadi
pada setiap penggunaan lahan yang
dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Terdapat empat kekuatan yang
berperan dalam perubahan
pemanfaatan lahan di daerah
pinggiran kota yaitu:
โ€ข Kekuatan Sentrifugal, adalah kekuatan yang menyababkan terjadinya
gerakan baik penduduk maupun fungsi kekotaan yang berasal dari
bagian kota kebagian luarnya.
โ€ข Kekuatan Sentripetal, adalah kekuatan yang menyebabkan terjadinya
gerakan baik penduduk maupun fungsi kekotaan yang berasal dari
bagian kota ke bagian dalamnya.
โ€ข Kekuatan internal, adalah kekuatan yang menyebabkan gerakan baik
penduduk maupun fungsi yang berasal dari bagian lain pinggiran
kota yang bersangkutan.
โ€ข Kekuatan In-situ, adalah kekuatan yang menyebabkan perubahan
pemanfaatan lahan tetapi berasal dari lokasi yang sama (Yunus,
2005).
A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i
S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n
2 0 0 7 - 2 0 2 1
DALAM PENELITIAN INI AKAN BERFOKUS PADA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN YAITU
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA DENGAN INDIKATOR
PENILAIN LAHAN TERBANGUN DAN LAHAN TAK TERBANGUN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL
ARENGKA
DIDAPAT MELALUI DIGITASI CITRA SATELIT TAHUN 2007-2021 YANG DI ANALISIS SETIAP 7
TAHUN DAN KEMUDIAN DILAKUKAN UJI AKURASI DNGAN NILAI AMBANG BATAS 85% UNTUK
MENDAPATKAN PETA PENGGUNAAN LAHAN DAN DATA TABULASI ATAU ANGKA PERUBAHAN LAHAN
TERBANGUN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA.
A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i
S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n
2 0 0 7 - 2 0 2 1
A n a l i s i s P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1
No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (%)
1 Permukiman 48,871 15.55%
2 Perkantoran 1,074 0.34%
3 Pendidikan 1,802 0.57%
4 Perdagangan dan jasa 64,350 20.48%
5 Industri dan pergudangan 5,008 1.59%
6 Peribadatan 1,453 0.46%
7 Fasilitas olahraga 0,113 0.03%
Total Lahan Terbangun 122,558 39.00%
8 Lahan kosong 191,673 61.00%
Total Keseluruhan 314,231 100%
TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2007 DI SIMPANG SENTRAL
KOMERSIAL ARENGKA
A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i
S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n
2 0 0 7 - 2 0 2 1
P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l
A r e n g k a T a h u n 2 0 1 4
TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2014 DI SIMPANG SENTRAL
KOMERSIAL ARENGKA
No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (%)
1 Permukiman 54,266 17.27%
2 Perkantoran 1,074 0.34%
3 Pendidikan 5,285 1.68%
4 Perdagangan dan Jasa 70,570 22.46%
5 Industri dan Pergudangan 5,110 1.63%
6 Peribadatan 2,410 0.77%
7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,03%
Total Lahan Terbangun 138,715 44.14%
8 Lahan Kosong 175,516 55.86%
Total Keseluruhan 314,231 100%
A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i
S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n
2 0 0 7 - 2 0 2 1
P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l
A r e n g k a T a h u n 2 0 2 1
TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2021 DI SIMPANG SENTRAL
KOMERSIAL ARENGKA
No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (Ha)
1 Permukiman 58,590 18.65%
2 Perkantoran 2,529 0.80%
3 Pendidikan 7,010 2.23%
4 Perdagangan dan Jasa 79,131 25.18%
5 Industri dan Pergudangan 5,412 1.72%
6 Peribadatan 2,809 0.89%
7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,03%
8 Kesehatan 1,427 0.45%
Total Lahan Terbangun 156,908 49.93%
9 Lahan Kosong 157,323 50.07%
Total Keseluruhan 314,231 100%
U j i A k u r a s i I n t e r p r e t a s i V i s u a l d i S i m p a n g
S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a
TABEL PERHITUNGAN UJI AKURASI INTERPRETASI CITRA DI SIMPANG SENTRAL
KOMERSIAL ARENGKA
Lapangan
Total
Commission
Error
Penutup
Lahan
Lahan
Terbangun
Lahan Tak
Terbangun
interpretasi
Lahan
terbangun
45 0 50 90,00
Lahan tak
terbangun
0 5 5 10,00
Total 45 5 50
Commission Error 90% 10%
Overall
akurasi
90
50
ร— 100
KH=
๐ฝ๐‘ˆ๐‘€๐ฟ๐ด๐ป ๐‘‡๐ผ๐‘‡๐ผ๐พ ๐‘€๐‘ˆ๐‘…๐‘๐ผ ๐‘†๐ธ๐‘€๐‘ˆ๐ด ๐พ๐ธ๐ฟ๐ด๐‘†
๐ฝ๐‘ˆ๐‘€๐ฟ๐ด๐ป ๐‘†๐ธ๐‘€๐‘ˆ๐ด ๐‘‡๐ผ๐‘‡๐ผ๐พ
ร— 100
KH=
45
50
ร— 100
Ketelitian Seluruh Hasil Klasifikasi = 90%
P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g
S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 -
2 0 2 1
TABEL LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI SIMPANG SENTRAL
KOMERSIAL ARENGKA TAHUN 2007, 2014, DAN 2021
No. Penggunaan Lahan
Tahun
2007 (Ha) 2014 (Ha) 2021 (Ha)
1 Permukiman 48,871 54,266 58,590
2 Perkantoran 1,078 1,074 2,529
3 Pendidikan 1,802 5,285 7,010
4
Perdagangan dan
Jasa
64,350 70,570 79,131
5
Industri dan
Pergudangan
5,008 5,110 5,412
6 Peribadatan 1,453 2,410 2,809
7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,113 0,113
8 Kesehatan - - 1,427
Total Lahan Terbangun 122,558 138,715 156,908
9 Lahan Kosong 191,673 175,516 157,323
Total Keseluruhan 314,231 314,231 314,231
TAHUN 2015 TAHUN 2021
TAHUN 2015 TAHUN 2021
A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n
P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
1) UJI KMO AND BARTLETTโ€™S
TEST
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
,640
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square
902,51
5
df 45
Sig. ,000
2) Anti-Image Matrices
Anti-image Matrices
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10
Anti-image
Covariance
F1 ,397 -,305 ,003 -,003 ,006 ,000 -,012 ,027 -,033 ,034
F2 -,305 ,401 ,006 -,001 ,009 -,005 ,009 -,010 ,016 -,023
F3 ,003 ,006 ,101 -,096 -,040 ,020 -,002 -,001 -,002 -,006
F4 -,003 -,001 -,096 ,102 ,043 -,024 ,006 ,001 -,001 ,005
F5 ,006 ,009 -,040 ,043 ,190 -,098 -,003 ,025 -,016 ,006
F6 ,000 -,005 ,020 -,024 -,098 ,114 -,098 -,014 ,003 ,016
F7 -,012 ,009 -,002 ,006 -,003 -,098 ,198 ,007 ,014 -,049
F8 ,027 -,010 -,001 ,001 ,025 -,014 ,007 ,190 -,105 -,023
F9 -,033 ,016 -,002 -,001 -,016 ,003 ,014 -,105 ,131 -,097
F10 ,034 -,023 -,006 ,005 ,006 ,016 -,049 -,023 -,097 ,225
Anti-image
Correlation
F1 ,501a -,765 ,017 -,014 ,023 ,001 -,043 ,100 -,144 ,115
F2 -,765 ,517a ,032 -,005 ,032 -,024 ,030 -,035 ,071 -,077
F3 ,017 ,032 ,523a -,943 -,289 ,186 -,017 -,009 -,017 -,041
F4 -,014 -,005 -,943 ,504a ,310 -,219 ,041 ,010 -,012 ,035
F5 ,023 ,032 -,289 ,310 ,685a -,666 -,017 ,134 -,102 ,029
F6 ,001 -,024 ,186 -,219 -,666 ,619a -,652 -,095 ,022 ,098
F7 -,043 ,030 -,017 ,041 -,017 -,652 ,744a ,037 ,087 -,234
F8 ,100 -,035 -,009 ,010 ,134 -,095 ,037 ,759a -,665 -,113
F9 -,144 ,071 -,017 -,012 -,102 ,022 ,087 -,665 ,675a -,566
F10 ,115 -,077 -,041 ,035 ,029 ,098 -,234 -,113 -,566 ,784a
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
1. Kondisi lahan sebesar 0,501a
2. Letak kawasan sebesar 0,517a
3. Kualitas jaringan jalan sebesar 0,523a
4. Kemudahan akses sebesar 0,504a
5. Ketersediaan Fasilitas Komersil sebesar 0,685a
6. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan sebesar 0,619a
7. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan sebesar 0,744a
8. Jenis Pekerjaan sebesar 0,759a
9. Pemilihan Lokasi Usaha sebesar 0,675a
10. Tingkat Pendapatan sebesar 0,784a
Dari hasil di atas diketahui bahwa nilai MSA untuk
semua variabel yang diteliti adalah > 0,50, maka analisis faktor
terpenuhi.
A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n
P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
1. Kondisi lahan sebesar 0,886
2. Letak kawasan sebesar 0,884
3. Kualitas jaringan jalansebesar 0,971
4. Kemudahan akses sebesar 0,972
5. Ketersediaan Fasilitas Komersil sebesar 0,883
6. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan sebesar 0,947
7. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan sebesar 0,886
8. Jenis Pekerjaan sebesar 0,897
9. Pemilihan Lokasi Usaha sebesar 0,939
10. Tingkat Pendapatan sebesar 0,880
Berdasarkan hasil di atas untuk semua variabel >
0,50, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat
dilanjutkan.
Communalities
Initial Extraction
X1 1,000 ,886
X2 1,000 ,884
X3 1,000 ,971
X4 1,000 ,972
X5 1,000 ,883
X6 1,000 ,947
X7 1,000 ,886
X8 1,000 ,897
X9 1,000 ,939
X10 1,000 ,880
Extraction Method: Principal Component Analysis.
3) COMMUNALITIES
A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n
P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
Berdasarkan tabel 5.9 Pada bagian Initial Eigenvalues, maka ada 4 faktor yang dapat terbentuk dari 10 variabel yang di analisis.
Dimana syarat untuk menjadi sebuah faktor, maka nilai Eigenvalue harus lebih besar dari 1. Nilai Eigenvalue Comnent 1 sebesar
3,075 >1 maka menjadi faktor 1 dan mampu menjelaskan 30,751% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 2 sebesar 2,704 >1 maka
menjadi faktor 2 dan mampu mejelaskan 27,309% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 3 sebesar 1,842 >1 maka menjadi faktor 3
dan mampu menjelaskan 18,425% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 4 sebesar 1,524% maka menjadi faktor 3 dan mampu
menjelaskan 15,243% variasi. Jika faktor 1, 2, 3, dan 4 dijumlahkan maka mampu menjelaskan 70,098% variasi.
4) MENENTUKAN KRITERIA JUMLAH FAKTOR
(EKSTRAKSI)
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 3,075 30,751 30,751 3,075 30,751 30,751 2,717 27,174 27,174
2 2,704 27,039 57,789 2,704 27,039 57,789 2,717 27,174 54,348
3 1,842 18,425 76,214 1,842 18,425 76,214 1,938 19,382 73,730
4 1,524 15,243 91,457 1,524 15,243 91,457 1,773 17,727 91,457
5 ,235 2,346 93,802
6 ,220 2,197 95,999
7 ,186 1,861 97,860
8 ,084 ,840 98,701
9 ,083 ,826 99,526
10 ,047 ,474 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n
P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
Selain melihat pada nilai Eigenvalue, gambar
Scree Plot dapat juga menunjukkan jumlah faktor
yang terbentuk. Dengan cara melihat nilai titik
component yang memiliki nilai Eigenvalue >1.
Pada gambar di atas nilai titik Component yang
memiliki nilai Eigenvalue >1 ada 4 titik
Component yang memiliki nilai >1 maka dapat di
artikan bahwa ada 4 faktor yang dapat terbentuk.
4) MENENTUKAN KRITERIA
JUMLAH FAKTOR (EKSTRAKSI)
A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n
P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l
K o m e r s i a l A r e n g k a
Faktor dalam penelitian ini dirotasi menggunakan metode
Varimax untuk meminimalkan jumlah variabel yang memiliki pemuatan
tertinggi pada setiap faktor. Untuk memastikan suatu variabel masuk
kedalam kelompok faktor mana, maka dapat ditentukan dengan melihat
nilai korelasi terbesar antara variabel dengan faktor (Component) yang
terbentuk
5) ROTASI FAKTOR Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4
X1 -,042 -,006 -,045 ,939
X2 -,012 -,040 -,076 ,936
X3 ,150 ,028 ,970 -,079
X4 ,120 -,015 ,977 -,051
X5 -,028 ,938 -,004 -,048
X6 -,003 ,973 ,028 -,008
X7 ,061 ,939 -,007 ,000
X8 ,940 -,039 ,101 -,040
X9 ,962 -,001 ,121 ,001
X10 ,931 ,070 ,093 -,030
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
a. 4 components extracted.
Setelah melakukan analisis faktor menggunakan SPSS25,
diperoleh empat faktor yang terbentuk, selanjutnya memberikan nama
pada faktor yang terbentuk dengan mengetahui variabel-variabel yang
terbentuk. Berikut nama 4 faktor yang terbentuk beserta variabelnya
berikut:
1. Faktor 1 adalah faktor topografi dengan variabel kondisi lahan dan letak
Kawasan.
2. Faktor 2 adalah faktor aksesibilitas dengan variabel kualitas jaringan jalan
dan kemudahan akses.
3. Faktor 3 adalah faktor ketersediaan prasarana dengan variabel
ketersediaan fasilitas komersial, ketersediaan fasilitas Kesehatan, dan
ketersediaan fasilitas pendidikan.
4. Faktor 4 adalah faktor ekonomi dengan variabel jenis pekerjaan,
pemilihan lokasi usaha, dan tingkat pendapatan.
H o r m a t s a y a ,
R I D H A A U L I A
1 6 3 4 1 0 2 8 2

More Related Content

Similar to KOMPRE 1111

Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
gunjul
ย 
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 editDraft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Fiko Pradana
ย 
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Nuky Yanuari
ย 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
M Eka
ย 
PRESENTASI TLOGOSARI KULON
PRESENTASI TLOGOSARI KULONPRESENTASI TLOGOSARI KULON
PRESENTASI TLOGOSARI KULON
Ayu Adhelina
ย 
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusicaPerubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
yusica andriani
ย 

Similar to KOMPRE 1111 (20)

Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten TulungagungProfil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
ย 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
ย 
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 editDraft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
ย 
Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang Kota
ย 
Bab I proptek
Bab I proptekBab I proptek
Bab I proptek
ย 
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
ย 
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptxminggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
ย 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
ย 
2015 april 5_lkpj_ata_2014 dan amj 2010 - 2015_surakarta_sumardi
2015 april 5_lkpj_ata_2014 dan amj 2010 - 2015_surakarta_sumardi2015 april 5_lkpj_ata_2014 dan amj 2010 - 2015_surakarta_sumardi
2015 april 5_lkpj_ata_2014 dan amj 2010 - 2015_surakarta_sumardi
ย 
Training of Trainers (TOT) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM I...
Training of Trainers (TOT) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM I...Training of Trainers (TOT) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM I...
Training of Trainers (TOT) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM I...
ย 
PRESENTASI TLOGOSARI KULON
PRESENTASI TLOGOSARI KULONPRESENTASI TLOGOSARI KULON
PRESENTASI TLOGOSARI KULON
ย 
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
ย 
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
ย 
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten ProbolinggoProfil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
ย 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
ย 
Monografi 2016
Monografi 2016Monografi 2016
Monografi 2016
ย 
Draf rancangan-rpjpd-2010
Draf rancangan-rpjpd-2010Draf rancangan-rpjpd-2010
Draf rancangan-rpjpd-2010
ย 
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusicaPerubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
ย 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
ย 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
ย 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
Andimarini2
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
ย 

Recently uploaded (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
ย 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
ย 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
ย 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
ย 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
ย 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
ย 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
ย 

KOMPRE 1111

  • 1. P E N G A R U H P E R K E M B A N G A N FA S I L I TA S KO M E R S I A L A R E N G K A T E R H A DA P P E R U B A H A N G U N A L A H A N K AWA S A N S E M I N A R K O M P R E H E N S I F R I D H A A U L I A 1 6 3 4 1 0 2 8 2 D O S E N P E M B I M B I N G D r . Z A F L I S Z A I M . M . E n g Studi Kasus: Simpang Sentral Komersial Arengka Kota Pekanbaru
  • 2.
  • 3. PEN DA H U LUAN
  • 4. L ATA R B E L A K A N G Perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang semakin bertambah dan semakin padat, bangunan-bangunannya yang semakin rapat dan wilayah terbangun yang cenderung semakin luas, serta semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial dan ekonomi kota DINAMIKA PENDUDUK & EKO NO MI KO T A Perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang semakin bertambah dan semakin padat, bangunan-bangunannya yang semakin rapat dan wilayah terbangun yang cenderung semakin luas, serta semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial dan ekonomi kota KAW ASAN KO MERSIAL Kegiatan komersial semakin lama semakin berkembang ke arah luar dan mendesak daerah permukiman di sekitarnya dan secara terus menerus akan menyebabkan kawasan permukiman semakin tergerus dan berubah fungsi menjadi fungsi komersial MENDESAK PEMUKIMAN
  • 5. R U M U S A N M A S A L A H Pertumbuhan Penduduk Yang Besar Di Kota Pekanbaru Menyebabkan Peningkatan Kebutuhan Lahan Pemukiman Untuk Pemenuhan Kebutuhan Pokok Manusia Sehingga Timbul Perebutan Atau Persaingan Lahan Untuk Mendapatkan Lokasi Di Sekitar Pusat-pusat Kegiatan Komersial 1 . B a gai man a PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN y a n g t e r jadi pa da K a wasaN Ko me r sial A ren gka Ko t a Pe k anbaru t ah u n 2 0 05- 2020 ? 2 FAKTOR-FAKTOR a pakah y a n g m e m pen garu h i PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN pa da K a wasan Ko me r sial A ren gka Ko t a Pe k anbar u ?
  • 6. T U J UA N P E N E L I TAN S A S A R A N P E N E L I TIA N menganalisis perubahan penggunaan lahan pada kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan Kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru. Teridentifikasinya perubahan penggunaan lahan di Kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru tahun 2005 -2020. Teridentifikasinya factor - faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Kawasan Komersial Arengka Kota Pekanbaru. 2 . 1 .
  • 7. M A N FA AT P E N E L I TI A N MANFAAT TEORITIS Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian lain PENELITI tambahan ilmu pengetahuan dan melatih dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari PEMERINTAH KOTA Sebagai gambaran, bahan dan pertimbangan pemerintah kota untuk menindaklanjuti kegiatan komersial tersebut agar lebih terarah perubahan penggunaan lahan yang terjadi akibat dari kegiatan komersial AKADEMIS memberikan referensi bagi penelitian yang lain
  • 8. R UA N G L I N G K U P M ATER I di Kawasan Komersial Arengka menggunakan citra satelit secara time series dari tahun 2005-2020 ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN perubahan penggunaan lahan kawasan komersial arengka dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
  • 9. R UA N G L I N G K U P W I L AYAH
  • 11. TI N JAUA N PU S TA K A
  • 12. K AWA S A N KO M E R S I AL KEGIATAN KOMERSIL SECARA LUAS DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI YAITU CONVENIENCE SHOP, SHOPPING SHOP, SPECIALITY SHOP, DEPARTMENT AND MULTIPLE STORES, SERVICE SHOP (BALCHIN DAN KIEVE, 1982). AKTIVITAS KOMERSIAL ADALAH KEGIATAN PERTUKARAN ATAU JUAL/BELI BARANG DAN JASA UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DENGAN CARA PERDAGANGAN DAN SELURUH KEGIATAN PENDUKUNGNYA SEPERTI TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, PERBANKAN, DAN SEBAGAINYA (SUNGGUH, 1992). KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA MEMILIKI KAITAN YANG SANGAT ERAT DENGAN PERKEMBANGAN SUATU KOTA. PERKEMBANGAN KOTA DAPAT MENCAKUP KEGIATAN PELAYANAN EKONOMI BAGI KAWASAN DI SEKITARNYA SEHINGGA PERTUMBUHAN KOTA SANGAT DIKAITKAN DENGAN KEPENTINGAN PENDUDUKNYA TERUTAMA TERKAIT KEGIATAN EKONOMINYA (ADISASMITA, 2005). KEGIATAN PERDAGANGAN MERUPAKAN KEGIATAN DISTRIBUSI YAKNI KEGIATAN YANG MENGHUBUNGKAN KEGIATAN PRODUKSI DENGAN KONSUMEN. KEGIATAN PERDAGANGAN ATAU PERTUKARAN DILAKUKAN OLEH PENDUDUK DALAM SUATU KOTA MEMILIKI ARTI PENTING DALAM KEHIDUPAN SUATU KOTA. (BOEDIONO 1992).
  • 13. P E R U B A H A N PEN GGU N A A N L A H A N Perubahan penggunaan lahan diartikan sebagai perubahan dari penggunaan lahan sebelumnya ke penggunaan lahan lain yang dapat bersifat permanen maupun sementara dan merupakan konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan transformasi perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat yang sedang berkembang (Winoto, 2005). Perubahan guna lahan adalah interaksi yang disebabkan oleh tiga komponen pembentuk guna lahan, yaitu sistem pembangunan, sistem aktivitas dan sistem lingkungan hidup. (Chapin, 1996).
  • 14. F A K T O R - F A K T O R Y A N G M E M P E N G A R U H I P E R U B A H A N P E N G G U N A A N L A H A N FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB TERJADINYA PENGGUNAAN LAHAN, YAITU: PERLUASAN BATAS KOTA, PEREMAJAAN DI PUSAT KOTA, PERLUASAN JARINGAN INFRASTRUKTUR TERTUTAMA JARINGAN TRANSPORTASI, SERTA TUMBUH DAN HILANGNYA PEMUSATAN AKTIFITAS TERTENTU. SELAIN ITU DIPENGARUHI JUGA OLEH: FAKTOR MANUSIA, FAKTOR FISIK KOTA, FAKTOR BENTANG ALAM (BOURNE, 1982) VARIABEL YANG BERPENGARUH DALAM PROSES PERKEMBANGAN KOTA, YAITU : PENDUDUK, LOKASI YANG STRATEGIS, FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN, KELENGKAPAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI, KELENGKAPAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI, FAKTOR KESESUAIAN LAHAN, FAKTOR KEMAJUAN DAN PENINGKATAN BIDANG TEKNOLOGI, (RAHARJO DALAM WIDYANINGSIH, 2001).
  • 15. M E TO DE PEN EL I TIAN
  • 16. D E S A I N P E N E L I TIA N
  • 17. H I P OT ESIS H01:r=0, Jumlah Penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan. Ha1:rโ‰ 0, Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan. H02:r=0, Lokasi Strategis tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan. Ha2:rโ‰ 0, Lokasi Strategis berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan. H03:r=0, Harga Lahan berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan. Ha3:rโ‰ 0, Harga Lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Penggunaan Laha.
  • 18. TA H A PA N P E N Y U S U N A N P E N E L I T I A N
  • 19. GA M B A R A N U M U M
  • 20. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI โ€ข Terletak antara 101ยฐ 14โ€™ - 101ยฐ 34โ€™ bujur timur dan 0ยฐ 25โ€™ - 0ยฐ 45โ€™ lintang utara โ€ข Luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Kmยฒ โ€ข Terdiri dari 12 Kecamatan dan 83 Kelurahan โ€ข Secara administrasi Kota Pekanbaru berbatasan dengan: a. Sebelah utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar b. Sebelah selatan : Kabupaten Kampar dan Kabupate Pelalawan c. Sebelah timur : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan d. Sebelah Barat : Kabupaten Kampar DEMOGRAFI โ€ข Jumlah penduduk 983.356 jiwa, yang terdiri dari 495.117 penduduk laki-laki dan 488.239 penduduk perempuan โ€ข Memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kecamtan Tampan sebanyak 203.238 jiwa dan kecamatan Sail 20.384 jiwa G a m b a r a n U m u m K o t a P e k a n b a r u No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) A. Lahan Terbangun (built up areas) 1 Kawasan perumahan 10.914,44 2 Kawasan pemerintahan 100,23 3 Kawansan pendidikan 282,30 4 Kawasan perdagangan 666,07 5 Kawasan industri 1.794,94 6 Militer 134,93 7 Bandara 276,00 8 Lain-lain 723,07 Jumlah A 14.891,98 B. Lahan Tidak Terbangun (Non-BuiltUp Areas) 1 Kawasan lindung 2.605,75 2 Kawasan perkebunan 18.372,33 3 Kawasan belukar 24.733,49 4 Hutan 2.622,45 Jumlah B 48.334,02 Jumlah A + B 63.226,00 POLA PENGGUNAAN LAHAN
  • 21. G a m b a r a n U m u m S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI peneliti mengambil radius penelitian sebesar 1 Km dari titik tengah simpang sentral komersial arengka, sehingga dari radius tersebut kawasan yang termasuk dalam kawasan penelitian disekitar simpang sentral komersial arengka yaitu kelurahan delima, kelurahan tangkerang barat, kelurahan labuh baru timur dan kelurahan labuh baru barat. Luas wilayah kelurahan delima adalah 1044 Km2, luas kelurahan tangkerang barat adalah 535 Km2, luas kelurahan labuh baru timur adalah 11,80 Km2, dan luas kelurahan labuh baru barat adalah 8,80 Km2. ASPEK KEPENDUDUKAN No. Kelurahan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Laki-laki Perempuan 1 Delima 15006 14795 2 Tangkerang Barat 11076 7601 3491 3 Labuh Baru Timur 19877 13542 2983 4 Labuh Baru Barat 7381 8520 3785 POLA PENGGUNAAN LAHAN No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) A. Lahan Terbangun (built up areas) 1 Permukiman 58,590 2 Perkantoran 2,529 3 Pendidikan 7,010 4 Perdagangan dan Jasa 79,131 5 Industri dan Pergudangan 5,412 6 Peribadatan 2,809 7 Olahraga 0,113 9 Kesehatan 1,427 Jumlah A 157,021 B. Lahan Tidak Terbangun (Non-BuiltUp Areas) 1 Lahan Kosong 157,210 Jumlah B 157,210 Jumlah A + B 314,231
  • 22. HA S I L DA N P E M B A H A S AN
  • 23. A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 Perubahan pengguaan lahan adalah perubahan yang terjadi pada setiap penggunaan lahan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terdapat empat kekuatan yang berperan dalam perubahan pemanfaatan lahan di daerah pinggiran kota yaitu: โ€ข Kekuatan Sentrifugal, adalah kekuatan yang menyababkan terjadinya gerakan baik penduduk maupun fungsi kekotaan yang berasal dari bagian kota kebagian luarnya. โ€ข Kekuatan Sentripetal, adalah kekuatan yang menyebabkan terjadinya gerakan baik penduduk maupun fungsi kekotaan yang berasal dari bagian kota ke bagian dalamnya. โ€ข Kekuatan internal, adalah kekuatan yang menyebabkan gerakan baik penduduk maupun fungsi yang berasal dari bagian lain pinggiran kota yang bersangkutan. โ€ข Kekuatan In-situ, adalah kekuatan yang menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan tetapi berasal dari lokasi yang sama (Yunus, 2005).
  • 24. A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 DALAM PENELITIAN INI AKAN BERFOKUS PADA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN YAITU PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA DENGAN INDIKATOR PENILAIN LAHAN TERBANGUN DAN LAHAN TAK TERBANGUN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA DIDAPAT MELALUI DIGITASI CITRA SATELIT TAHUN 2007-2021 YANG DI ANALISIS SETIAP 7 TAHUN DAN KEMUDIAN DILAKUKAN UJI AKURASI DNGAN NILAI AMBANG BATAS 85% UNTUK MENDAPATKAN PETA PENGGUNAAN LAHAN DAN DATA TABULASI ATAU ANGKA PERUBAHAN LAHAN TERBANGUN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA.
  • 25. A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 A n a l i s i s P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (%) 1 Permukiman 48,871 15.55% 2 Perkantoran 1,074 0.34% 3 Pendidikan 1,802 0.57% 4 Perdagangan dan jasa 64,350 20.48% 5 Industri dan pergudangan 5,008 1.59% 6 Peribadatan 1,453 0.46% 7 Fasilitas olahraga 0,113 0.03% Total Lahan Terbangun 122,558 39.00% 8 Lahan kosong 191,673 61.00% Total Keseluruhan 314,231 100% TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2007 DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA
  • 26. A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 1 4 TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2014 DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (%) 1 Permukiman 54,266 17.27% 2 Perkantoran 1,074 0.34% 3 Pendidikan 5,285 1.68% 4 Perdagangan dan Jasa 70,570 22.46% 5 Industri dan Pergudangan 5,110 1.63% 6 Peribadatan 2,410 0.77% 7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,03% Total Lahan Terbangun 138,715 44.14% 8 Lahan Kosong 175,516 55.86% Total Keseluruhan 314,231 100%
  • 27. A n a l i s i s P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 2 1 TABEL PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2021 DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase Lahan (Ha) 1 Permukiman 58,590 18.65% 2 Perkantoran 2,529 0.80% 3 Pendidikan 7,010 2.23% 4 Perdagangan dan Jasa 79,131 25.18% 5 Industri dan Pergudangan 5,412 1.72% 6 Peribadatan 2,809 0.89% 7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,03% 8 Kesehatan 1,427 0.45% Total Lahan Terbangun 156,908 49.93% 9 Lahan Kosong 157,323 50.07% Total Keseluruhan 314,231 100%
  • 28. U j i A k u r a s i I n t e r p r e t a s i V i s u a l d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a TABEL PERHITUNGAN UJI AKURASI INTERPRETASI CITRA DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA Lapangan Total Commission Error Penutup Lahan Lahan Terbangun Lahan Tak Terbangun interpretasi Lahan terbangun 45 0 50 90,00 Lahan tak terbangun 0 5 5 10,00 Total 45 5 50 Commission Error 90% 10% Overall akurasi 90 50 ร— 100 KH= ๐ฝ๐‘ˆ๐‘€๐ฟ๐ด๐ป ๐‘‡๐ผ๐‘‡๐ผ๐พ ๐‘€๐‘ˆ๐‘…๐‘๐ผ ๐‘†๐ธ๐‘€๐‘ˆ๐ด ๐พ๐ธ๐ฟ๐ด๐‘† ๐ฝ๐‘ˆ๐‘€๐ฟ๐ด๐ป ๐‘†๐ธ๐‘€๐‘ˆ๐ด ๐‘‡๐ผ๐‘‡๐ผ๐พ ร— 100 KH= 45 50 ร— 100 Ketelitian Seluruh Hasil Klasifikasi = 90%
  • 29. P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n d i S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a T a h u n 2 0 0 7 - 2 0 2 1 TABEL LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI SIMPANG SENTRAL KOMERSIAL ARENGKA TAHUN 2007, 2014, DAN 2021 No. Penggunaan Lahan Tahun 2007 (Ha) 2014 (Ha) 2021 (Ha) 1 Permukiman 48,871 54,266 58,590 2 Perkantoran 1,078 1,074 2,529 3 Pendidikan 1,802 5,285 7,010 4 Perdagangan dan Jasa 64,350 70,570 79,131 5 Industri dan Pergudangan 5,008 5,110 5,412 6 Peribadatan 1,453 2,410 2,809 7 Fasilitas Olahraga 0,113 0,113 0,113 8 Kesehatan - - 1,427 Total Lahan Terbangun 122,558 138,715 156,908 9 Lahan Kosong 191,673 175,516 157,323 Total Keseluruhan 314,231 314,231 314,231 TAHUN 2015 TAHUN 2021 TAHUN 2015 TAHUN 2021
  • 30. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a 1) UJI KMO AND BARTLETTโ€™S TEST KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,640 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 902,51 5 df 45 Sig. ,000 2) Anti-Image Matrices Anti-image Matrices F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 Anti-image Covariance F1 ,397 -,305 ,003 -,003 ,006 ,000 -,012 ,027 -,033 ,034 F2 -,305 ,401 ,006 -,001 ,009 -,005 ,009 -,010 ,016 -,023 F3 ,003 ,006 ,101 -,096 -,040 ,020 -,002 -,001 -,002 -,006 F4 -,003 -,001 -,096 ,102 ,043 -,024 ,006 ,001 -,001 ,005 F5 ,006 ,009 -,040 ,043 ,190 -,098 -,003 ,025 -,016 ,006 F6 ,000 -,005 ,020 -,024 -,098 ,114 -,098 -,014 ,003 ,016 F7 -,012 ,009 -,002 ,006 -,003 -,098 ,198 ,007 ,014 -,049 F8 ,027 -,010 -,001 ,001 ,025 -,014 ,007 ,190 -,105 -,023 F9 -,033 ,016 -,002 -,001 -,016 ,003 ,014 -,105 ,131 -,097 F10 ,034 -,023 -,006 ,005 ,006 ,016 -,049 -,023 -,097 ,225 Anti-image Correlation F1 ,501a -,765 ,017 -,014 ,023 ,001 -,043 ,100 -,144 ,115 F2 -,765 ,517a ,032 -,005 ,032 -,024 ,030 -,035 ,071 -,077 F3 ,017 ,032 ,523a -,943 -,289 ,186 -,017 -,009 -,017 -,041 F4 -,014 -,005 -,943 ,504a ,310 -,219 ,041 ,010 -,012 ,035 F5 ,023 ,032 -,289 ,310 ,685a -,666 -,017 ,134 -,102 ,029 F6 ,001 -,024 ,186 -,219 -,666 ,619a -,652 -,095 ,022 ,098 F7 -,043 ,030 -,017 ,041 -,017 -,652 ,744a ,037 ,087 -,234 F8 ,100 -,035 -,009 ,010 ,134 -,095 ,037 ,759a -,665 -,113 F9 -,144 ,071 -,017 -,012 -,102 ,022 ,087 -,665 ,675a -,566 F10 ,115 -,077 -,041 ,035 ,029 ,098 -,234 -,113 -,566 ,784a a. Measures of Sampling Adequacy (MSA) 1. Kondisi lahan sebesar 0,501a 2. Letak kawasan sebesar 0,517a 3. Kualitas jaringan jalan sebesar 0,523a 4. Kemudahan akses sebesar 0,504a 5. Ketersediaan Fasilitas Komersil sebesar 0,685a 6. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan sebesar 0,619a 7. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan sebesar 0,744a 8. Jenis Pekerjaan sebesar 0,759a 9. Pemilihan Lokasi Usaha sebesar 0,675a 10. Tingkat Pendapatan sebesar 0,784a Dari hasil di atas diketahui bahwa nilai MSA untuk semua variabel yang diteliti adalah > 0,50, maka analisis faktor terpenuhi.
  • 31. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a 1. Kondisi lahan sebesar 0,886 2. Letak kawasan sebesar 0,884 3. Kualitas jaringan jalansebesar 0,971 4. Kemudahan akses sebesar 0,972 5. Ketersediaan Fasilitas Komersil sebesar 0,883 6. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan sebesar 0,947 7. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan sebesar 0,886 8. Jenis Pekerjaan sebesar 0,897 9. Pemilihan Lokasi Usaha sebesar 0,939 10. Tingkat Pendapatan sebesar 0,880 Berdasarkan hasil di atas untuk semua variabel > 0,50, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat dilanjutkan. Communalities Initial Extraction X1 1,000 ,886 X2 1,000 ,884 X3 1,000 ,971 X4 1,000 ,972 X5 1,000 ,883 X6 1,000 ,947 X7 1,000 ,886 X8 1,000 ,897 X9 1,000 ,939 X10 1,000 ,880 Extraction Method: Principal Component Analysis. 3) COMMUNALITIES
  • 32. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a Berdasarkan tabel 5.9 Pada bagian Initial Eigenvalues, maka ada 4 faktor yang dapat terbentuk dari 10 variabel yang di analisis. Dimana syarat untuk menjadi sebuah faktor, maka nilai Eigenvalue harus lebih besar dari 1. Nilai Eigenvalue Comnent 1 sebesar 3,075 >1 maka menjadi faktor 1 dan mampu menjelaskan 30,751% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 2 sebesar 2,704 >1 maka menjadi faktor 2 dan mampu mejelaskan 27,309% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 3 sebesar 1,842 >1 maka menjadi faktor 3 dan mampu menjelaskan 18,425% variasi, Nilai Eigenvalue Comnent 4 sebesar 1,524% maka menjadi faktor 3 dan mampu menjelaskan 15,243% variasi. Jika faktor 1, 2, 3, dan 4 dijumlahkan maka mampu menjelaskan 70,098% variasi. 4) MENENTUKAN KRITERIA JUMLAH FAKTOR (EKSTRAKSI) Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 3,075 30,751 30,751 3,075 30,751 30,751 2,717 27,174 27,174 2 2,704 27,039 57,789 2,704 27,039 57,789 2,717 27,174 54,348 3 1,842 18,425 76,214 1,842 18,425 76,214 1,938 19,382 73,730 4 1,524 15,243 91,457 1,524 15,243 91,457 1,773 17,727 91,457 5 ,235 2,346 93,802 6 ,220 2,197 95,999 7 ,186 1,861 97,860 8 ,084 ,840 98,701 9 ,083 ,826 99,526 10 ,047 ,474 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
  • 33. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a Selain melihat pada nilai Eigenvalue, gambar Scree Plot dapat juga menunjukkan jumlah faktor yang terbentuk. Dengan cara melihat nilai titik component yang memiliki nilai Eigenvalue >1. Pada gambar di atas nilai titik Component yang memiliki nilai Eigenvalue >1 ada 4 titik Component yang memiliki nilai >1 maka dapat di artikan bahwa ada 4 faktor yang dapat terbentuk. 4) MENENTUKAN KRITERIA JUMLAH FAKTOR (EKSTRAKSI)
  • 34. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r P e r u b a h a n P e n g g u n a a n L a h a n S i m p a n g S e n t r a l K o m e r s i a l A r e n g k a Faktor dalam penelitian ini dirotasi menggunakan metode Varimax untuk meminimalkan jumlah variabel yang memiliki pemuatan tertinggi pada setiap faktor. Untuk memastikan suatu variabel masuk kedalam kelompok faktor mana, maka dapat ditentukan dengan melihat nilai korelasi terbesar antara variabel dengan faktor (Component) yang terbentuk 5) ROTASI FAKTOR Rotated Component Matrix Component 1 2 3 4 X1 -,042 -,006 -,045 ,939 X2 -,012 -,040 -,076 ,936 X3 ,150 ,028 ,970 -,079 X4 ,120 -,015 ,977 -,051 X5 -,028 ,938 -,004 -,048 X6 -,003 ,973 ,028 -,008 X7 ,061 ,939 -,007 ,000 X8 ,940 -,039 ,101 -,040 X9 ,962 -,001 ,121 ,001 X10 ,931 ,070 ,093 -,030 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 4 components extracted. Setelah melakukan analisis faktor menggunakan SPSS25, diperoleh empat faktor yang terbentuk, selanjutnya memberikan nama pada faktor yang terbentuk dengan mengetahui variabel-variabel yang terbentuk. Berikut nama 4 faktor yang terbentuk beserta variabelnya berikut: 1. Faktor 1 adalah faktor topografi dengan variabel kondisi lahan dan letak Kawasan. 2. Faktor 2 adalah faktor aksesibilitas dengan variabel kualitas jaringan jalan dan kemudahan akses. 3. Faktor 3 adalah faktor ketersediaan prasarana dengan variabel ketersediaan fasilitas komersial, ketersediaan fasilitas Kesehatan, dan ketersediaan fasilitas pendidikan. 4. Faktor 4 adalah faktor ekonomi dengan variabel jenis pekerjaan, pemilihan lokasi usaha, dan tingkat pendapatan.
  • 35. H o r m a t s a y a , R I D H A A U L I A 1 6 3 4 1 0 2 8 2