SlideShare a Scribd company logo
DAMPAK KOLONIALISME
BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Perhatikan foto-foto berikut!
Ask Me a Question!
Kehidupan Politik
 Devide et impera
 Intervensi terhadap kedaulatan politik
 Restrukturisasi Birokrasi ala Daendels
Berdasarkan UU tahun 1848, struktur pemerintahan
 Adanya sistem perfectuure (Eropa) dan regentschap
(priyayi) yang menjadi pegawai gajian, hilangnya
feodalisme dan hak jabatan turunan
 Dualisme pemerintahan
Raad van
Indies
Gubernur
Jenderal
Menteri
Jajahan
Residen
Asisten
Residen
Kontrolir
Struktur Birokrasi
Pasifikasi (Pax Neerlandica)
Kehidupan Ekonomi
 Penguasaan tanah kerajaan oleh penjajah
 Grote Postweg
 Rodi
 Sewa tanah
 Perbankan
 Kota baru dan infrastruktur
 Tanam paksa
Lawang sewu
Istana Bogor & Istana Merdeka Jakarta
TANAM PAKSA
(CULTURE STELSEL)
POLITIK PINTU TERBUKA
POLITIK ETIS
1808-1811
KEBIJAKAN DAENDELS SELAMA
 Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa
dari serangan Inggris
 Memerintahkan pembangunan Jalan Anyer-
Panarukan (kerja rodi) sepanjang 1000km.
 Menanamkan kekuasaan pada raja-raja lokal
 Penjualan tanah rakyat kepada pengusaha swasta
asing dari Belanda, Arab, dan Cina.
 Pembangunan gudang senjata di Ujung Kulon
 Kapitulasi Tuntang yang mengakhiri kekuasaan
Daendels di Nusantara.
18011-1816
KEBIJAKAN RAFFLES DI
NUSANTARA
 Memperkenalkan sistem
sewa tanah (land-rent
sistem)
 Memperkenalkan sistem
uang
 Pajak dengan
menggunakan in-natura
 Menemukan bunga
Rafflesia Arnoldi
 Merintis pendirian
penelitian flora (Kebun
Raya Bogor)
 Menulis buku History of
Java
 kekuasaan diakhiri
dengan Treaty of London
(1814)
Masa Pemerintahan Kolonial
Hindia Belanda (1816)
 Dampak dari Treaty of London (1814)
 Sejak tahun 1816, nusantara diperintah oleh Elout,
Busykes, dan Van Der Capellen
 Capellen melakukan pengerukan besar-besaran untuk
mendapat keuntungan
 Setelah itu, digantikan oleh Van Den Bosch (1830-
1870) yang menetapkan Cultuur Stelsel
GUBERNUR JENDERAL VAN DEN
BOSCH
 Bosch, memiliki tugas untuk mengisi kekosongan kas
Belanda dan membayar hutang-hutang VOC.
 Bosch, mencanangkan cultuur stelsel (1830-1870)
 Cultuur Stelsel merupakan aturan untuk menanam
komoditi yang saat itu sedang laku di pasaran Eropa
(kopi, tebu, kina)
KONDISI
MASYARAKAT
INDONESIA
MASA
KOLONIAL
Politik,
Ekonomi,
Sosial,
Budaya
Bidang Politik
 Struktur Birokrasi
 Berdasarkan UU tahun
1848, struktur
pemerintahan
 Adanya sistem
perfectuure dan pegawai
gajian
Raja
Menteri
Jajahan
Gubernur
Jenderal
Residen
Aisten
Residen
Kontrolir
Bidang Hukum dan Ekonomi
 Daendels
memperkenalkan
pengadilan keliling
(landgerecht)
 Pendirian Mahkamah
Agung (Hog-
Gerechtschof)
 Cultuur Stelsel (1830-
1870)
 Kebijakan ekonomi
pintu terbuka melalui
UU Pokok Agraria (1870)
Bidang Sosial dan Budaya
Bangsa
Eropa
Timur
Asing
Pribumi
Bidang Sosial dan Budaya
BIDANG SOSIAL
 Adanya perpindahan
masyarakat dari desa ke
kota.
 Mulai adanya kesadaran
diskriminasi terhadap
perempuan
Bidang budaya
 Westernisasi (bahasa,
pakaian, dan pergaulan)
 Dibukanya sekolah
dengan sistem
pendidikan Barat
 Pembatasan pemerintah
terhadap “Islam Politik”
yang dikeluarkan oleh
Snouck Hurgronye
PENGARUH KOLONIALISME &
IMPERIALISME
Istana Bogor
• Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana
Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan
tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan
faunanya. Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg
atau Sans Souci yang berarti “tanpa kekhawatiran”.
Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor
merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur
Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal
Inggris. Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus
1744 dan berbentuk tingkat tiga, dirancang oleh
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff
dari Belanda.
Istana Merdeka
• Istana yang awalnya bernama Istana Gambir,
dibangun pada masa pemerintahan Gubernur
Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873.
Istana yang diarsiteki Drossaers ini sempat
menjadi saksi sejarah penandatanganan
naskah pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah
Belanda pada 27 Desember 1949. Kini Istana
Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan
acara-acara kenegaraan.
PENDIDIKAN
• Pendidikan awalnya hanya diperuntukkan
untuk kalangan Atas
• Setelah berlakunya pol Etis, pendidikan mulai
diperluas untuk seluruh kalangan
Agama
• Pemerintah Kolonial membawa misionaris
Khatolik & Kristen Protestan dengan
mendatangkan Pendeta Ke Indonesia.
Sumpah Pemuda
• Relevansinya dengan nasionalisme
• Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda
oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres
tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu
Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda
tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay
Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi
pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas
inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan
dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan
Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito
berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian
Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
dan kemauan
• Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung
Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi
Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische
Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi
selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan
mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa
dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan
kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
• Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua :Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong
Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong
Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda
Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem
Betawi)

More Related Content

Similar to kolonialisme imperialisme indonesia.pptx

Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaDwi Okta Rianna
 
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesiaKekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
Fajar Fajar
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
AgnesViannisa
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
YusupDodiPurwadi1
 
Agenda i ringkasan
Agenda i ringkasanAgenda i ringkasan
Agenda i ringkasan
ApriliaListiana
 
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
irenefakhrozi
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
WukirAsh
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
yasintaeriyanti
 
PPT PKN Kelompok 5.pdf
PPT PKN Kelompok 5.pdfPPT PKN Kelompok 5.pdf
PPT PKN Kelompok 5.pdf
damarismutiara91
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
yudikrismen1
 
Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang
Rizky Noorz
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
musniumar
 
2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx
dicky834553
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Hendra82909
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
BerpinaYantiManik
 
Media Pembelajaran Aksi II.pptx
Media Pembelajaran Aksi II.pptxMedia Pembelajaran Aksi II.pptx
Media Pembelajaran Aksi II.pptx
DesyFitri5
 
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdfBINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
MukhamadShokheh
 
SEMESTER 1.pptx
SEMESTER 1.pptxSEMESTER 1.pptx
SEMESTER 1.pptx
AndreasSiregar10
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesia
Siti Jum'atun
 
`sejarah peminatan K1.pptx
`sejarah peminatan K1.pptx`sejarah peminatan K1.pptx
`sejarah peminatan K1.pptx
RikaDamayanti39
 

Similar to kolonialisme imperialisme indonesia.pptx (20)

Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
 
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesiaKekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesia
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
 
Agenda i ringkasan
Agenda i ringkasanAgenda i ringkasan
Agenda i ringkasan
 
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
 
PPT PKN Kelompok 5.pdf
PPT PKN Kelompok 5.pdfPPT PKN Kelompok 5.pdf
PPT PKN Kelompok 5.pdf
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
 
Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
 
Media Pembelajaran Aksi II.pptx
Media Pembelajaran Aksi II.pptxMedia Pembelajaran Aksi II.pptx
Media Pembelajaran Aksi II.pptx
 
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdfBINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
BINCANG SEJARAH UNNES_Pemuda Jawa Tengah dalam Lintasan Sejarah. (PDF).pdf
 
SEMESTER 1.pptx
SEMESTER 1.pptxSEMESTER 1.pptx
SEMESTER 1.pptx
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesia
 
`sejarah peminatan K1.pptx
`sejarah peminatan K1.pptx`sejarah peminatan K1.pptx
`sejarah peminatan K1.pptx
 

Recently uploaded

refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 

Recently uploaded (20)

refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 

kolonialisme imperialisme indonesia.pptx

  • 3.
  • 4. Ask Me a Question!
  • 5. Kehidupan Politik  Devide et impera  Intervensi terhadap kedaulatan politik  Restrukturisasi Birokrasi ala Daendels Berdasarkan UU tahun 1848, struktur pemerintahan  Adanya sistem perfectuure (Eropa) dan regentschap (priyayi) yang menjadi pegawai gajian, hilangnya feodalisme dan hak jabatan turunan  Dualisme pemerintahan
  • 8. Kehidupan Ekonomi  Penguasaan tanah kerajaan oleh penjajah  Grote Postweg  Rodi  Sewa tanah  Perbankan  Kota baru dan infrastruktur  Tanam paksa
  • 10. Istana Bogor & Istana Merdeka Jakarta
  • 12.
  • 14.
  • 17. KEBIJAKAN DAENDELS SELAMA  Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris  Memerintahkan pembangunan Jalan Anyer- Panarukan (kerja rodi) sepanjang 1000km.  Menanamkan kekuasaan pada raja-raja lokal  Penjualan tanah rakyat kepada pengusaha swasta asing dari Belanda, Arab, dan Cina.  Pembangunan gudang senjata di Ujung Kulon  Kapitulasi Tuntang yang mengakhiri kekuasaan Daendels di Nusantara.
  • 19. KEBIJAKAN RAFFLES DI NUSANTARA  Memperkenalkan sistem sewa tanah (land-rent sistem)  Memperkenalkan sistem uang  Pajak dengan menggunakan in-natura  Menemukan bunga Rafflesia Arnoldi  Merintis pendirian penelitian flora (Kebun Raya Bogor)  Menulis buku History of Java  kekuasaan diakhiri dengan Treaty of London (1814)
  • 20. Masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda (1816)  Dampak dari Treaty of London (1814)  Sejak tahun 1816, nusantara diperintah oleh Elout, Busykes, dan Van Der Capellen  Capellen melakukan pengerukan besar-besaran untuk mendapat keuntungan  Setelah itu, digantikan oleh Van Den Bosch (1830- 1870) yang menetapkan Cultuur Stelsel
  • 21. GUBERNUR JENDERAL VAN DEN BOSCH  Bosch, memiliki tugas untuk mengisi kekosongan kas Belanda dan membayar hutang-hutang VOC.  Bosch, mencanangkan cultuur stelsel (1830-1870)  Cultuur Stelsel merupakan aturan untuk menanam komoditi yang saat itu sedang laku di pasaran Eropa (kopi, tebu, kina)
  • 23. Bidang Politik  Struktur Birokrasi  Berdasarkan UU tahun 1848, struktur pemerintahan  Adanya sistem perfectuure dan pegawai gajian Raja Menteri Jajahan Gubernur Jenderal Residen Aisten Residen Kontrolir
  • 24. Bidang Hukum dan Ekonomi  Daendels memperkenalkan pengadilan keliling (landgerecht)  Pendirian Mahkamah Agung (Hog- Gerechtschof)  Cultuur Stelsel (1830- 1870)  Kebijakan ekonomi pintu terbuka melalui UU Pokok Agraria (1870)
  • 25. Bidang Sosial dan Budaya Bangsa Eropa Timur Asing Pribumi
  • 26. Bidang Sosial dan Budaya BIDANG SOSIAL  Adanya perpindahan masyarakat dari desa ke kota.  Mulai adanya kesadaran diskriminasi terhadap perempuan
  • 27. Bidang budaya  Westernisasi (bahasa, pakaian, dan pergaulan)  Dibukanya sekolah dengan sistem pendidikan Barat  Pembatasan pemerintah terhadap “Islam Politik” yang dikeluarkan oleh Snouck Hurgronye
  • 28.
  • 30. Istana Bogor • Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti “tanpa kekhawatiran”. Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, dirancang oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dari Belanda.
  • 31. Istana Merdeka • Istana yang awalnya bernama Istana Gambir, dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873. Istana yang diarsiteki Drossaers ini sempat menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Kini Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kenegaraan.
  • 32. PENDIDIKAN • Pendidikan awalnya hanya diperuntukkan untuk kalangan Atas • Setelah berlakunya pol Etis, pendidikan mulai diperluas untuk seluruh kalangan
  • 33. Agama • Pemerintah Kolonial membawa misionaris Khatolik & Kristen Protestan dengan mendatangkan Pendeta Ke Indonesia.
  • 34. Sumpah Pemuda • Relevansinya dengan nasionalisme
  • 35. • Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
  • 36. • Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
  • 37. • Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari : Ketua :Soegondo Djojopoespito (PPPI) Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond) Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond) Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond) Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III : Senduk (Jong Celebes) Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon) Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)