sistem kerja kolaborasi menjadi kebutuhan dan tuntutan saat ini, bagaimana dengan dunia riset, bagaimana BRIN bisa mewujudkannya? berikut satu tawaran kedepan. mari berdiskusi dan belajar untuk riset yang lebih maju.
1. Cover
Kolaboratif Riset:
Satu Tawaran Skema Tata Kelola Riset Terintegrasi
Agustinus Sulistyo Tri P.
Peneliti Madya LAN
Disampaikan dalam Diskusi We-ID #20, 19 Des 2020
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. PROLOG
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sumber : sindonews.com, 16 Des 2020
Sumber : Bima Haria Wibisana, Kinerja ASN di Era New Normal, BMKG, 14 Okt 2020
PEKERJAAN, banyak jabatan yg akan
tergantikan dg IT atau AI, kompetensi IT
TEMPAT BEKERJA, bisa bekerja dimana
saja (WfH, WfO, WFA)
PEKERJA, banyak interaksi daring,
paperless.
3. Bagaimana dg
riset & Inovasi ? • Business as usual..?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
• Changed..?
4. Existing problems
Diolah dari berbagai sumber, 2020.
SDM IPTEK masih sangat kurang, tdk
terdistribusi sesuai kebut riil, terjadi gap
kompetensi.
Banyak K/L yg menyelenggarakan
kegiatan litbangjirap shg potensi terjadi
overlapping.
Masing2 unit litbangjirap melakukan kegiatan
sesuai tusi, tdk saling terkait dan tdk
terkoordinir.
Hasil litbangjirap tdk/belum termanfaatkan
secara maks oleh stakeholders
(berhenti di laci).
Kegiatan litbangjirap tidak terkait
dg upaya pencapaian tujuan pemb
nasional.
Angg masih sangat kurang, mayoritas dari
pemerintah (83,88%), PT (2,65%), perusahaan
(9,15%), sisanya dr swasta nonprofit.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
UU 11/2019 ttg Sisnas IPTEK
5. UU No 11/2019 - Sisnas IPTEK
DEFINISI, Psl 1 :
• Ilmu Pengetahuan adl sekumpulan informasi yg digali, ditata dan dikembangkan scr sistematis dg
menggunakan metodologi ilmiah utk menerangkan dan/atau membuktikan gejala alam dan/atau gejala
kemasyarakatan didasarkan keyakinan kepada Tuhan YME.
• Teknologi adl cara, metode atau proses penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yg
bermanfaat dlm pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan kualitas kehidupan manusia.
• Penelitian adl kegiatan yg dilakukan menurut metodologi ilmiah utk memperoleh data dan informasi yg
berkaitan dg pemahaman ttg fenomena alam dan/atau sosial, pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran
suatu asumsi dan/atau hipotesis, dan penarikan kesimpulan ilmiah,
• Pengembangan adl kegiatan utk peningkatan manfaat dan daya dukung IPTEK yg telah terbukti kebenaran
dan keamanannya utk meningkatkan fungsi dan manfaat IPTEK,
• Pengkajian adl kegiatan utk menilai atau mengetahui kesiapan, kemanfaatan, dampak dan implikasi sebelum
dan/atau sesudah IPTEK diterapkan,
• Penerapan adl pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian IPTEK kedalam kegiatan
perekayasaan, inovasi dan/atau difusi IPTEK,
• Perekayasaan adl kegiatan penerapan IPTEK dlm bentuk desain atau rancang bangun utk menghasilkan
nilai, produk dan/atau proses produksi yg lebih baik dan/atau efisien dg mempertimbangkan keterpaduan
sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsional, bisnis, sosial, budaya, lingkungan hidup dan estetika.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
6. Mjd landasan dlm perenc pemb nasional di
segala bidang kehidupan yg berpedoman
pada haluan ideologi Pancasila,
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
UU No 11/2019 - Sisnas iptekPERAN, Psl 5 :
Meningk kualitas hidup dan mewujudkan
keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat,
Memajukan peradaban bangsa yg
berdasarkan Ketuhanan YME dan menjaga
nilai etika sosial yg berperikemanusiaan,
dan
Melindungi seluruh wilayah NKRI serta
melestarikan dan menjaga keseimbangan
alam.
Psl 41 (1)
Hasil litbangjirap wajib digunakan sbg landasan ilmiah dlm perumusan dan penetapan kebijakan
pembangunan nasional. EVIDENCE BASED POLICY
Meningk ketahanan, kemandirian dan
daya saing bangsa,
7. KeLembagaan IPTEK
Berfungsi menumbuhkan kemampuan pemajuan IPTEK.
Menghasilkan invensi dan menggali potensi.
Berfungsi menumbuhkembangkan penguasaan teknologi dan
meningkatkan pendayagunaan teknologi.
Menghasilkan inovasi dan penerapannya.
Berfungsi menyiapkan SDM utk penyelenggaraan IPTEK.
Berfungsi menumbuhkan kemampuan perekayasaan, invensi, inovasi
dan difusi IPTEK utk menghasilkan barang/jasa yg memp nilai
tambah.
Berfungsi memberikan dukungan dan membentuk iklim kondusif bagi
penyelenggaraan litbangjirap utk menghasilkan invensi dan inovasi.
Lemb
Jirap
PT
Badan
Usaha
Lemb
Penunjang
Lemb
Litbang
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sumber: UU Sisnas IPTEK, Pasal 42.
Psl 72 (1)
Unsur kelembagaan IPTEK wajib melakukan kemitraan dalam penyelenggaraan IPTEK utk
mengembangkan jaringan IPTEK. KOORDINASI, SINERGI, JEJARING KERJA
8. Sumber Daya Iptek
SDM (peneliti, perekayasa, dosen, SDM IPTEK lainnya)
Anggaran (APBN, APBD, dana abadi litbangjirap, BU, sumber
lain)
Sarana Prasarana (lab, kawasan, pusdiklat, pusat inovasi, pusat
inkubasi, pusat IPTEK lainnya)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sumber: UU Sisnas IPTEK, Pasal 49.
9. BRIN (Badan Riset & Inovasi Nasional)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Dibentuk Org Pelaks Litbangjirap (OPL) serta
invensi dan inovasi di lingk BRIN, yg menerapkan
pola kelemb yg minim birokrasi (debirokratisasi)
dgn lebih memberikan keleluasaan (kebebasan
akademik) pd SDM IPTEK utk menjalankan
litbangjirap yg lebih inovatif
(Rapim Ristek/BRIN, 2020).
BRIN sbg satu-satunya Lembaga
litbangjirap serta invensi dan inovasi
yg terintegrasi milik Pemerintah
(Raker Komisi VII DPR, 2020).
Untuk menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian
dan penerapan, serta invensi dan inovasi yg terintegrasi
dibentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
(Pasal 48 (1), UU No 11 Tahun 2019).
Sumber : M. Dimyati, Konsep Integrasi Pelaksanaan Litbangjirap serta Invensi dan Inovasi dalam Ristek/BRIN,
Himpenindo, 23 Juli 2020.
Perpres No 74/2019 ttg BRIN (24 Okt 2019)
BRIN blm berjalan maksimal, shg Perpres
perlu direvisi.
10. Arahan Presiden
Sumber : Rakornas Kemenristek/BRIN 30 Jan 2020
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. BRIN utk melakukan konsolidasi angg. Menurut
Presiden, angg riset Indonesia tersebar di berbagai
lembaga riset dan penelitian yg jika digabungkan
nilainya mencapai Rp 27,1 triliun.
1. BRIN harus segera mengkonsolidasikan agenda riset
strategis nasional di berbagai bidang. Harapannya, riset-
riset tersebut akan memberikan nilai tambah bagi negara
dan bagi perekonomian masyarakat.
3. BRIN utk mengkonsolidasikan aktor dan jejaring yg harus
terlibat dlm proyek inovasi strategis nasional. Selain
mengkonsolidasikan 329 unit riset milik K/L, Presiden ingin agar
BRIN mengajak semua pihak utk bekerja sama, termasuk
meningkatkan peran swasta dlm riset-riset unggulan.
12. Organizations as Organisms
CIRI :
1. Org adl sistem yg hidup, tergantung pada luasnya lingkungan yg
dapat memenuhi kebutuhan mereka,
2. Perubahan dari perspektif mekanistik menuju perspektif
biologik,
3. Org adl sistem yg terbuka dan terus beradaptasi utk tumbuh
dan hidup. Jika tidak beradaptasi akan lemah dan mungkin mati,
4. Apabila lingkungan mendukung, organisasi dapat muncul dan
berkembang,
5. Org dpt berjalan efisien saat kebutuhannya terpenuhi.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sumber: Eddie O’Connor, University Lecturer (HRM-SHRM-IHRM-Career), slideshare.net
13. Tawaran : Kolaboratif Riset
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
• Core research adl isu utama yg sesuai dg tujuan pemb nasional (RPJMN) yg
melibatkan unit litbangjirap K/L/D terkait, terkait isu nasional (RPJM, RKP), level
makro.
• Cross-functional research adl bagian/pecahan dr core research yg melibatkan
bbrp unit litbangjirap yg lebih spesifik, terkait isu stratejik bidang, level mezzo.
• Specific research adl fokus riset yg melibatkan unit litbangjirap teknis, terkait isu
khusus, internal K/L, level mikro.
• Dlm melaks riset, baik core research, cross-functional research maupun specific
research melibatkan semua kelembagaan IPTEK dan SDM IPTEK (public
maupun private).
• Karena riset dilakukan dari hulu ke hilir, maka perlu kolaborasi dg JF lainnya, mis :
JF Perencana, JF Analis Kebijakan, Dosen, dsb.
Sumber : Mark Allen, The Corporate University Handbook (2002)
Research Pie Model Collaborative research : skema tatakelola riset terintegrasi dikembangkan dg
pendekatan yg disebut Research Pie Model (adaptasi teori content structure dr
Karen Barley, Mark Allen, 2002).
Skema tatakelola Riset terintegrasi
14. 4 Tahap Kolaborasi Riset
Identifikasi kebut riset
yg mendukung
pencapaian tujuan
pemb nas di level
makro (core research)
(dok RPJMN, RKP).
Koord Bappenas dan
BRIN, dg melibatkan
stakeholders (publik
maupun swasta).
Kolaborasi antarJF :
Perencana, Peneliti, AK
dsb.
Pelaks riset dgn
melibatkan lintas sektor,
lintas disiplin ilmu di level
mezzo (cross-functional
research) yg melibatkan
bbrp unit litbangjirap K/L/D,
Riset yg bersifat sangat
spesifik di level mikro
(specific research) oleh
unit litbangjirap teknis
tertentu.
Kolaborasi antarJF :
Peneliti, Dosen dsb dg
melibatkan SDM IPTEK dr
publik maupun swasta.
Tindaklanjut hasil riset
dlm rumusan kebijakan
(policy advice) spy lebih
mudah dikomunikasikan
kpd policy maker.
Kolaborasi antarJF :
AK, Suncang, Peneliti,
Dosen dsb.
Hasil riset yg sdh
dilakukan dan dipayungi
dg kebijakan yg kuat,
harus dikemas secara
apik spy mudah
diterapkan dan
diaplikasikan oleh
masyarakat.
Kolaborasi antarJF :
Perekayasa, Penyuluh,
Guru, Dosen dsb.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
15. Operasionalisasi
Tanah PENINGKATAN PRODUKSI
PADI DAN PANGAN
Penyuluh
Pupuk
Air
Bibit
Petani
Jalan
GudangSupply Chain
Market
KementKemendikbud,
Pemda
Kementan,
Kemen ATR/BPN,
Pemda
Kementan,
Kemenhub,
Bulog,Pemda
Kemendag,
Pemda
Kementan,
PU, Pemda
Kementan,
PU, Pemda
Kementan, PU,
Bulog, Pemda
Kementan, PU, Kemendag
Bulog, PemdaKementan, PU,
Kemendag
Bulog, Pemda
Mezzo
Makro
Mikro
Kementan,
Pemda
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Visi Indonesia:
Berdaulat
Maju
Adil & Makmur
JFJF JFJF
16. Epilog
Dg kolaboratif riset, upaya pencapaian tujuan pembangunan
nasional akan didukung dg riset yg memadai, baik pada saat
perencanaan maupun pelaksanaannya shg meningkatkan
peluang ketercapaiannya.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Dg kolaboratif riset, maka riset di K/L/D
akan terjamin pembiayaannya dan
meningkatkan akuntabilitas dlm
pelaksanaannya.
Dg kolaboratif riset, maka riset di
K/L/D akan mempunyai pangsa
pasar yg jelas, tindak lanjut yg
jelas shg meningkatkan peluang
pemanfaatannya.
Dg kolaboratif riset, maka SDM
IPTEK dapat meningkatkan jejaring
kerja dg SDM lainnya, baik di
lingkungan publik maupun swasta.
Dg kolaboratif riset, maka riset di
K/L/D akan memberikan dampak
signifikan dlm upaya meningkatkan
daya saing bangsa dan
perekonomian masyarakat.
17. Next Agenda
Bagaimana mengoperasionalkan kolaboratif riset dalam :
Struktur kelembagaan BRIN (tugas, fungsi, kewenangan),
Tatakelola BRIN (koordinasi dengan K/L/D lainnya).
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
18. Terima Kasih
0812 841 77053
agustinussulistyo@gmail.com
Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi ASN
Deputi Kajian dan Inovasi Manajemen ASN
Lembaga Administrasi Negara
Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL