ppt linkungan dengan Al-Qur'an

2. DEFINISI DARI
LINGKUNGAN DAN
URGENSINYA DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
PENCIPTAAN ALAM
DIDALAM AL-QUR’AN
KETERKAITAN
MANUSIA DENGAN
LINGKUNGAN?
URGENSI
PELESTARIAN
LINGKUNGAN DALAM
AL-QUR’AN?
BENTUK-BENTUK
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
MENJAGA
KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN?

4. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup.
Defenisi Lingkungan

5. • Dalam pandangan Islam, alam semesta termasuk bumi seisinya adalah
ciptaan Tuhan dan diciptakan dalam kesetimbangan, proporsional dan
terukur atau mempunyaii ukuran-ukuran, baik secara kualitatif dan
kuantitatif.
• Proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yang membentuk
alam tersebut diciptakan Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi, sekaligus
merupakan bukti Kemahabesaran Sang Pencipta dan pemelihara alam.
Urgensi Lingkungan Dalam Islam
Ada banyak ayat Al-Qur'an yang menyebutkan soal penciptaan seperti pada surah
Taaha ayat 53-54, surah Shad ayat 27, surah An-Nur ayat 41, surah At-Tin ayat 4,
surah Al-Isra ayat 70, AlBaqarah ayat 20, dan A-Ahzab ayat 72

6. Q.S. Taaha : ayat 53
‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬
ََ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬
َ
ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
ََ‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫اْل‬
‫ًا‬‫د‬‫أ‬‫ه‬َ‫م‬
ََ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
َ
‫أ‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
ًَ
‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬
ََ‫ل‬َ‫ز‬‫أ‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ََ‫ن‬ِ‫م‬
َِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
َ
َ‫م‬
َ
ً‫ء‬‫ا‬
‫َا‬‫ن‬‫أ‬‫ج‬َ‫ر‬‫أ‬‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ب‬
‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫أ‬‫ز‬َ‫أ‬
َ‫أ‬‫ن‬ِ‫م‬
َ
‫ات‬َ‫ب‬َ‫ن‬
َ
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ش‬
Artinya:
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan.
Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhtumbuhan
yang bermacam-macam.
Q.S Shaad : ayat 27
‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
‫َا‬‫ن‬‫أ‬‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
َ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ََ‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫اْل‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ب‬
ًَ
‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬
َ
ۚ
ََ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
َ
‫ن‬َ‫ظ‬
ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬
َ
ۚ
َ
‫أل‬‫ي‬ َ‫و‬َ‫ف‬
ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬
‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬
ََ‫ن‬ِ‫م‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬
Artinya :
dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

8. Ada beberapa kosakata yang digunakan Al-Qur′an dalam
segala sesuatu yang ada kaitan dengan penciptaan,
yaitu :
• khalaqa (disebut sebanyak 261),
• ja‘ala (disebut 306 kali),
• fatara (disebut 20 kali
• bada′a (disebut 20 kali).

9. Di samping itu, disebutkan juga segala sesuatu zat material ketika
Allah menciptakan, yaitu dukhān, kabut dan proses penciptaan yang
disebut sittata ayyām, enam hari, arba‘ata ayyām, empat hari, dan
yaumain, dua hari.
PENCIPTAAN ALAM
ََ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
ََ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
َِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ََ
‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫اْل‬ َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ف‬
َِ‫س‬
َ
ِ‫ة‬َّ‫ت‬
َ
‫ام‬َّ‫ي‬َ‫أ‬
"Dan Dialah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam hari," (QS Hud: 7).

10. َ
َّ‫م‬ُ‫ث‬
َ
‫ى‬ َ‫و‬َ‫ت‬‫أ‬‫س‬‫ا‬
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
َِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
َ
َ‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫و‬
َ
‫ان‬َ‫خ‬ُ‫د‬
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬
ََ‫و‬
َِ
‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫ْل‬ِ‫ل‬
‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ت‬‫أ‬‫ئ‬‫ا‬
‫ا‬ً‫ع‬ ‫أ‬‫و‬َ‫ط‬
َ‫أ‬‫و‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫ه‬ ‫أ‬‫ر‬َ‫ك‬
َ
َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬
‫َا‬‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬
ََ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ط‬
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami
datang dengan suka hati".” (QS Fusshilat: 11).
َ
‫أ‬‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫أ‬
ََ‫ر‬َ‫ي‬
ََ‫ن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
‫وا‬ ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬
ََّ‫ن‬َ‫أ‬
َِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ََ‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫اْل‬ َ‫و‬
َ
َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
‫ا‬َ‫ت‬
‫ا‬ً‫ق‬‫أ‬‫ت‬َ‫ر‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬‫أ‬‫ق‬َ‫ت‬َ‫ف‬َ‫ف‬
َ
ۚ
‫َا‬‫ن‬‫أ‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬
ََ‫ن‬ِ‫م‬
َِ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬‫أ‬‫ال‬
ََّ‫ل‬ُ‫ك‬
َ
‫ء‬‫أ‬‫ي‬َ‫ش‬
َ
‫ي‬َ‫ح‬
َ
ۚ
ََ
‫ل‬َ‫ف‬َ‫أ‬
ََ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤأ‬ُ‫ي‬
“DAN APAKAH ORANG-ORANG YANG KAFIR TIDAK MENGETAHUI BAHWASANYA
LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DAHULU ADALAH SUATU YANG PADU, KEMUDIAN
KAMI PISAHKAN ANTARA KEDUANYA. DAN DARI AIR KAMI JADIKAN SEGALA SESUATU
YANG HIDUP. MAKA MENGAPAKAH MEREKA TIADA JUGA BERIMAN?” (QS AL ANBIYA:
30).

11. Manusia dan lingkungan juga memiliki keterikatan yang erat, seperti :
• Manusia sebagai khalifah
Di dalam Al-Qur′an kosakata yang dipakai adakalanya menggunakan kata jamak atau
kata kerja dan masdar, seperti khulafā′, khalā′if, yastakhlif, dan khalfa atau khilfah. Khalf
itu sendiri diartikan sebagai sesuatu yang menempati bagian belakangnya atau di
belakang. .

12. Manusia harus bergaul dengan alam dan memperlakukannya dengan baik, maka
alam pun akan mengkhidmah pada manusia. Maka tugas manusia memelihara dan
memakmurkan alam ini. Penggunaan kata khalifah tercantum pada Q.s Al-Baqarah
2 : 30 dan Q.s Shad 38 : 26. Dalam surah Al-Baqarah dinyatakan bahwa Adam
sebagai khalifah Allah dan seluruh manusia keturunannya pun mewarisi
kekhalifahan ini, sementara pada Surah sād ditekankan pada penunjukan Daud
sebagai penguasa negara.
َ
‫أ‬‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ََ‫ك‬‫ب‬ َ‫ر‬
َ
ِ‫ة‬َ‫ك‬ِٕ‫ى‬
ٰۤ
‫ل‬َ‫م‬‫أ‬‫ل‬ِ‫ل‬
َ‫أ‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ا‬
َ
‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬
‫ى‬ِ‫ف‬
َِ
‫ض‬ ‫أ‬‫ر‬َ ‫أ‬
‫اْل‬
َ
ً‫ة‬َ‫ف‬‫أ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬
َ
ۚ
‫ا‬ ْٓ‫أ‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ
ُ‫ل‬َ‫ع‬‫أ‬‫ج‬َ‫ت‬َ‫ا‬
‫ا‬َ‫ه‬‫أ‬‫ي‬ِ‫ف‬
َ‫أ‬‫ن‬َ‫م‬
َ
ُ‫د‬ِ‫س‬‫أ‬‫ف‬‫ي‬
‫ا‬َ‫ه‬‫أ‬‫ي‬ِ‫ف‬
َ
َ‫ي‬ َ‫و‬
َُ‫ك‬ِ‫ف‬‫أ‬‫س‬
َ
َ‫ء‬ٰۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫الد‬
َُ‫ن‬‫أ‬‫ح‬َ‫ن‬ َ‫و‬
َ
ُ‫ح‬ِ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬
ََ‫ك‬ِ‫د‬‫أ‬‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬
َُ‫س‬ِ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ َ‫و‬
ََ‫ك‬َ‫ل‬
َ
ۚ
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َْٓ‫أ‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ا‬
َ
ُ‫م‬َ‫ل‬‫أ‬‫ع‬َ‫ا‬
‫ا‬َ‫م‬
ََ
‫ْل‬
ََ‫ن‬ ‫أ‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬‫أ‬‫ع‬َ‫ت‬
Artinya
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah/2: 30)

13. Artinya :
(Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan
khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di
antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa
nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh,
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Sād/38: 26)

14. 2. Manusia sebagai Pemelihara Bumi
Manusia merupakan makhluk yang di utus oleh Allah Swt. sebagai khalifah
untuk menjaga bumi dari kerusakan. Namun berbeda dengan sekarang, sebagian
manusia setiap hari dapat merusak bumi secara bertahap yang dapat membawa
kehancuran dunia. Dalam konteks pemeliharaan lingkungan Al-Qur′an
mengingatkan hambanya dalam surah ar-Rūm/30: 41 yang artinya :
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). "
Manusia sebagai khalifah itulah pernyataan Al-Qur′an yang selanjutnya
dikhawatirkan malaikat, manusia menjadi perusak bumi, bahkan menjadi biang
pertumpahan darah.

15. Arti kekhalifahan ada tiga unsur dalam
pandangan Al-Qur′an, yaitu; 1) Manusia (sendiri)
yang dalam hal ini dinamai khalifah, 2) Alam
raya, yang ditunjuk sebagai bumi, 3) Hubungan
manusia dengan alam dan segala isinya,

16. ada beberapa faktor yang membuat lingkungan
sangat penting untuk dilestarikan yaitu sbb:
• Ketergantungan manusia pada alam
• Segala sesuatu diciptakan seimbang
• Segala yang berada di alam untuk
kepentingan manusia
• Alam sebagai rezeki

17. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. (al-‘Alaq/96: 1-3)
Muhammad Rasulullah diperintah Allah Swt agar membaca dengan mengatasnamakan
Allah, Tuhanmu yang telah menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah yang
tergantung. Manusia sejak awal penciptaan sudah menggantungkan dirinya pada satu sama
lain. Bila terjadi gangguan luar biasa terhadap salah satunya, maka makhluk yang berada
dalam lingkungan hidup tersebut akan ikut terganggu pula.
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung
serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. (al-Hijr/15: 19)

18. Artinya :
Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu
kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Baqarah/2: 29)
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit,
kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki
untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan
kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu. (Ibrāhīm/14: 32)

19. Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, baik yang berasal dari proses alam
maupun aktivitas manusia:
• Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam:
• letusan gunung berapi
• gempa bumi
• banjir
• badai
• tanah longsor
• kemarau panjang
• Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktifitas
Manusia:
• Pencemaran Lingkungan
• Degradasi Lahan
::

20. Adapun tata cara menjaga keseimbangan lingkungan
yang dianjurkan dalam islam yaitu :
• Peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.
• Menjaga keseimbangan ekosistem dengan bercocok
tanam dengan bijak.
• Tidak berlebihan dalam makan dan minum.
• Tidak merusak diri sendiri.
• Menjaga kebersihan. Pandangan Islam terhadap
kebersihan merupakan sebuah prinsip yang tidak
disangkal dalam agama-agama lain.
islam mengatur kehidupan manusia secara kompleks
termasuk dalam konsep pemeliharaan lingkungan.

21. Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dan waktu,
daya, keadaan, makhluk hidup beserta manusia dan tingkah
lakunya yang mempengaruhi keadaan lingkungan.
Al-Quran berbicara tentang lingkungan yang merupakan
bagian dari alam dan alam merupakan anugerah dan karunia
terbesar yang Allah Swt berikan kepada manusia dengan
menjadikannya sebagai khalifah atau pemimpin dan
pemelihara dari alam tersebut. Allah Swt memberikan
wewenang kepada manusia untuk mengelola, memanfaatkan
dan meneliti apa yang ada di alam demi kesejahteraan dan
kelangsungan hidup manusia. Tetapi tetap harus sesuai
dengan kaidah Al-Qur’an dan sunnatullah yang telah
ditetapkan sehingga keadaan alam tetap proporsional dan
tidak menjadi bencana bagi manusia.