SlideShare a Scribd company logo
Tabel 1: Klasifikasi SNR_Margin (Signal-to-Noise Margin)
-------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK
--------------------------------------------------------
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat
berlangsung lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan
kondisi pada jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak
lancar (ter-putus²).
--------------------------------------------------------

Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur)
---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK
----------------------------------------------------------
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah
koneksi (tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak
gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb).
----------------------------------------------------------

Referensi:
Disarikan dari berbagai sumber
AT&T|Alcatel|Cisco|ComCast|Verizon|BellSympatico|Whirpool|DSLReports|We
bArchive|Wikipedia|dlsb
A. PENGANTAR SINGKAT
A1. Apa tujuan posting ini?
• Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting
message namun belum sempat mendapatkan respon, anda dapat mencoba melakukan
analisa pendahuluan sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu
masukan dari member lainnya.
Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter penting yg sering dipergunakan
profesional komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sebelum
menentukan langkah penelusuran lebih lanjut.
• Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud supaya mudah di lihat
sekaligus kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat dan contoh
sederhana disertakan pada bagian setelah ini.

A2. Di mana nilai SNR_Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat
diperoleh?
Jika mode pemakaian modem menggunakan PPPoE/PPPoA (alias Routing Mode, atau
tidak di-Bridge), nilai SNRM dan LA dapat diketahui melalui halaman manajemen (web
management interface) modem/router ADSL masing².
Biasanya pada bagian yg berkaitan dgn "Statistic", "Diagnostic", "Connection Log",
"DSL Status", dan semacamnya.

Kalau di-Bridge, anda harus masuk ke modem/router melalui fasilitas Telnet dan
memakai instruksi² CLI (Command Line Interface) untuk menampilkan data/informasi yg
diinginkan. Detail dan syntax perintah mungkin berbeda untuk tiap merk dan model
(karena perbedaan chipset, firmware, dsb).
Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat
modem/chipset/firmware.

Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode
Router atau Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni.

PENTING !
ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dengan ReBoot atau ReStart.
Me-reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user dan
mengembalikan setting ke factory default.
Sebelum me-Reset modem, catat dulu:
• Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy)
• Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy.
• Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL.
Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route.

A3. Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
Bila perolehan nilai SNRM dan LA kita ternyata pada level cukup untuk memperoleh
koneksi yg normal, kemungkinan letak sumber masalah bisa diredusir dgn [untuk
sementara] mengesampingkan hal² yg berkaitan langsung dgn komponen primer pada
infrastruktur jaringan, baik itu primary hardware kita sendiri ataupun milik provider.

Yang namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dari satu partisipan (minimal dua).
Sepanjang jalur (medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan atau hambatan
lainnya, bisa jadi disebabkan karena masalah "persepsi" (kompatibilitas software,
perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan message (isi pesan yg hendak
dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang²; dan pihak penerima otomatis harus
decoding/recoding ber-ulang² juga -- terjadilah perlambatan, atau malah gagal sama
sekali karena kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di
mata user hal tsb sama dengan koneksi lambat (karena tersita pengulangan proses
transmisi), atau gagal connect (tujuan koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus
ini permasalahannya tidak pada gangguan medium namun lebih pada "tata-cara"
berkomunikasi.

NOTE:
Bagi yg masih awam dgn dunia teknologi informasi, bila anda belum dapat menangkap
maksud tersembunyi dari berbagai analogi yg terkandung dalam paragraf di atas, sekedar
beberapa keterangan singkat berikut ini mungkin bisa membantu.

• Protocol: Browsing, Download, Chatting, Transfer File, dan berbagai bentuk kegiatan
lainnya via Internet, dapat terselenggara berkat adanya standar "tata-cara berkomunikasi"
yg disebut "protocol" dan "sub-protocol". Tanpa standarisasi aturan tsb berbagai macam
mesin tidak akan dapat saling berhubungan atau mengerti apa yg harus dikerjakan.

• Coding/Decoding: Sinyal (code) dan Data (informasi) harus disampaikan dalam format,
susunan dan ukuran yang "telah disepakati", dalam arti "dimengerti" oleh semua
pihak/perangkat yg terlibat.

• Transmit/Re-transmit: Sinyal & Data boleh (dan harus) dikirim ulang jika penerima
melaporkan apa yg telah diterimanya sampai saat itu tidak/belum sesuai dgn segala yg
telah disepakati ketika pertama kali kontak (handshake). Tergantung bagaimana
penulisan kode software-nya, frekuensi & format transmisi dapat berubah. Frekuensi bisa
dipercepat atau diperlambat. Format bisa dipendekkan, dipanjangkan, dirubah bentuk
dan/atau susunannya, dsb.

• Di antara Pengirim (initiator) dan Penerima (receptor) bisa terdapat lebih dari satu
Perantara (mediator). Salah satu mediator itu misalnya adalah mesin yg secara generik
disebut Router -- tugasnya memilih/menganalisa/memformat-ulang/menyampaikan bit²
yg melaluinya ke pihak berikutnya (yg bisa merupakan Router atau mesin jenis lainnya).
Setelah pesan diterima, receptor wajib memberitahu initiator bahwa pesan telah diterima
dgn baik (ACKnowledge). Jalur yg harus dilalui [biasanya] sama dng jalur pengiriman,
namun tidak tertutup kemungkinan mempergunakan jalur lain (bisa lebih jauh atau lebih
dekat). Ada bermacam jenis Router. Mediator jenis lain misalnya adalah Proxy, Switch,
dsb.

• Bila Sinyal dan/atau Data yg dikirim initiator -- sengaja atau tidak -- berisi kode² yg
"tidak dikehendaki" oleh penerima (atau mediator), komunikasi sangat mungkin akan
diputuskan. Alamat pengirim akan dicatat, dan transmisi selanjutnya dari sumber tsb
tidak akan diproses.
Mengapa anda tidak bisa connect, atau connect-nya tidak lancar, padahal jalur
komunikasi oke?
Apakah komputer anda bersih dari malware?
Apakah kebetulan anda mendapat "identitas/alamat bekas" dari user lain yg sebelumnya
telah di-filter?
Apakah di tengah jalan transmisi anda dialihkan ke mediator "gadungan" tanpa
sepengetahuan anda?
Apakah ada aspek² tertentu pada receptor/mediator yg telah diubah pemiliknya oleh
karena satu dan lain alasan sehingga "tidak seperti biasanya"?
Salah setting software?
Software lain berperilaku "egois" dan menghalangi komponen lainnya?


B. SNR_Margin (SNRM)
B1. Signal-to-Noise Ratio (SNR)
• SNR ialah Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan
kekuatan Derau (noise level).
• Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi.
Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula
kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dalam
kecepatan tinggi.
• Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data
yang melalui jalur tersebut.
• SNR tidak sama dengan SNRM, namun keduanya saling berkaitan erat satu sama
lainnya.
• Satuan ukuran SNR dan SNRM adalah decibel (dB) <-- logarithmic.

Meskipun dituliskan dengan cara/nama (label) yg berbeda² (SNR, SNR Margin, Noise
Margin, Margin, Receive Margin, dsb) pada tiap merk & model modem/router ADSL,
yang dilapokan oleh alat itu sebenarnya adalah nilai SNRM, bukan nilai SNR [kecuali
kalau disebutkan demikian secara spesifik pada manual peralatan].

B2. Signal-to-Noise Margin (SNRM) ialah:
1. Perbedaan (margin) atau Perbandingan Relatif antara Kekuatan Sinyal ADSL dengan
Derau (noise) yang ada pada jalur komunikasi.
2. Perbedaan antara nilai SNR_Sebenarnya dari suatu jalur komunikasi dengan
SNR_yg_Dibutuhkan oleh jalur tersebut supaya bisa dipakai untuk menyelenggarakan
komunikasi pada suatu tingkat kecepatan tertentu.

Contoh:
Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR
sebesar 20 dB.
Diketahui pula bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut
adalah 45 dB.
Maka dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya adalah 25 dB, yaitu
SNRM = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan = 45 dB - 20 dB = 25 dB

• Mengapa ketika kecepatan koneksi kita ditingkatkan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps
ternyata SNRM yang dilaporkan modem menurun, padahal perangkat koneksi dan
perkabelan tidak ada yang diganti?
Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR
sebesar 20 dB.
Diketahui bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah
45 dB.
Diketahui pula bahwa untuk meningkatkan kecepatan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps
dibutuhkan peningkatan SNR dari 20 dB menjadi 30 dB.
Maka sekarang dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya bukan lagi 25 dB melainkan 15 dB,
yaitu
SNRM (1000 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 1000 kbps = 45 dB
- 30 dB = 15 dB
SNRM (384 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 384 kbps = 45 dB -
20 dB = 25 dB

• Sebagian merk/model ADSL Modem/Router menunjukkan dua nilai SNRM:
DownStream SNRM dan UpStream SNRM.
DownStream SNRM menunjukkan nilai SNRM pada range frekuensi yg dipakai unt
menghantarkan data/sinyal dari modem di DSLAM ke modem user (data masuk dari
Internet).
UpStream SNRM adalah nilai SNRM pada rangkaian frekuensi yg dipakai unt
mengirimkan data/sinyal dari modem user ke modem di DSLAM (data keluar menuju
Internet).

• Pada umumnya, nilai SNRM terendah yang diperlukan supaya proses SYNCH
(sinkronisasi frekuensi sinyal antara modem ADSL kita dengan modem di peralatan
DSLAM) dapat berlangsung dengan lancar adalah ±6,0 ~ ±7,0 dB. Nilai inilah yang biasa
dicantumkan oleh pembuat modem pada manual sebagai persyaratan minimal supaya
modem mampu bersinkronisasi dengan perangkat penyelenggara layanan koneksi. Pada
kenyataanya kondisi jaringan berbeda satu sama lainnya. Sebagian jaringan mungkin
membutuhkan SNRM minimal sampai ±10 dB.

• SNRM hanya dapat diukur secara benar dari sisi pelanggan, yaitu dari soket telepon di
mana modem kita hubungkan. Nilainya dapat -- dan kemungkinan akan -- berfluktuasi
dari waktu ke waktu karena pengaruh interferensi sinyal radio, perangkat
elektrik/elektronik lain di sekitar dan disepanjang jalur yang dilalui kabel tersebut,
termasuk perubahan cuaca dan iklim.

TIPS:
1. Bersihkan soket telp. Air seni dan kotoran hewan lainnya akan menimbulkan oksidasi
logam dan jamur yg membuat kelembaban meningkat.
2. Jangan taruh soket telp di lantai atau menanamnya di tembok yg lembab.
3. Hindari jaringan kabel telp yg banyak sambungan (di dalam maupun di luar rumah).
Kalau perlu ganti dgn satu lajur utuh dari tiang telp sampai ke modem. Permintaan
penggantian kabel dapat diajukan ke kantor Telkom setempat, biasanya dgn
menghubungi nomer 117 (namun bisa segera dilaksanakan atau tidak tergantung
persediaan kabel luar setempat).
Kabel listrik bertegangan tinggi yg melintang relatif dekat dgn jaringan kabel telp bisa
menjadi sumber gangguan.
Pemasangan kabel yg ceroboh (kendor di terminal) juga akan menimbulkan masalah.
4. Jangan taruh telp atau memasang kabelnya terlalu dekat dgn sumber radiasi
elektromagnetis (speaker, AC, dsb) dan sumber gelombang radio (microwave; antena in-
door, wireless handset transceiver, dsb). Untuk perkabelan, beri jarak minimal ±30cm (1
feet); taruh lebih jauh lagi kalau ada sambungan kabel terbuka (segera dibungkus
isolator).
5. Jangan meletakkan handphone yg dalam keadaan aktif dekat dgn perangkat komputer,
apalagi modem! Ini cenderung selalu disepelekan ... rasakan sendiri akibatnya...
6. Ganti trafo lampu neon tua, apalagi kalau sudah mengeluarkan bunyi.
7. Jangan meletakkan stabiliser [terutama stabilizer elektromekanis; stavol] dekat dgn
perangkat komputer (kurang dari ±1 m).


C. Line Attenuation (LA)
• Nilai LA menunjukkan seberapa jauh kualitas sinyal dari/antara modem pelanggan
sampai ke perangkat DSLAM di Sentral Otomat Telkom telah terdegradasi (melemah;
menurun mutunya). Sama halnya dgn penurunan beda potensial (voltage) di ujung akhir
akibat penggunaan kabel listrik yg terlalu panjang tanpa penguat.
• Faktor jarak sangat berperan. Yang dimaksud dgn "jarak" di sini adalah jarak total
panjangnya kabel, bukan seberapa jauh rumah/kantor kita dari DSLAM dan/atau Sentral
Otomat Telkom. Biarpun bangunan hanya terpisah tembok, rangkaian kabel telp bisa saja
berputar dulu mengelilingi blok perumahan.
Makin jauh jarak modem anda dengan peralatan di DSLAM, makin tinggi nilai
redamannya, alias makin buruk keadaannya (akibat makin tingginya jumlah sinyal yang
hilang/teredam/melemah disepanjang jalur).
Makin rendah nilai LA, makin besar kemungkinan kita akan mendapatkan kecepatan
koneksi yang lebih tinggi (karena kualitas sinyal relatif terjaga, tidak banyak
teredam/hilang/melemah akibat panjangnya jalur yang harus dilalui).
• Selain panjang, diameter kabel (0,3~0,6 mm) juga berpengaruh, demikian pula dgn
kondisinya (oksidasi, lembab/basah, sambungan kendor, banyak sambungan, dsb).

TIPS:
1. Periksa/test splitter dan/atau micro-filter.
Angkat gagang telp. Dengarkan suara nada pilih. Suara berdenging atau kemerosok di
pesawat telp dapat menjadi salah satu indikasi kerusakan splitter. Kemudian tekan tombol
0 dan simak. Tak boleh ada suara apapun di sini.
2. Jangan pakai splitter bermutu rendah, karena malah lebih sering menimbulkan
gangguan daripada melaksanakan tugas sebenarnya (memisahkan frekuensi rendah dgn
frekuensi tinggi). Frekuensi Rendah unt dilalui sinyal analog (voice); Frekuensi Tinggi
unt sinyal digital ADSL.
3. Radiasi elektromagnetik (EMI/EMR/EMP) yg diakibatkan oleh sambaran petir di
dekat jaringan kabel Telkom, PLN, atau disekitar tempat tinggal kita, dapat merusakkan
rangkaian elektronik splitter. Jika kekuatannya cukup besar, ekses akan tembus ke
UPS/Stabilizer, pesawat telepon/PABX, modem/router, mainboard + peripherals
komputer, dan peralatan elektronik lainnya.


CATATAN TAMBAHAN
• Parameter lainnya (seperti Transmit/Receive Power, dll) akan disusulkan kalau waktu
dan tenaga menginjinkan serta sumber daya lain (quota bandwidth, dsb) masih tersedia.

• Permasalahan koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy tidak hanya disebabkan oleh
apa yg telah ditulis di atas. Cukup sering terdeteksi bahwa setelah di-trace ternyata bottle-
neck (penyempitan) ada di network node milik SingTel Singapore (partner bisnis dari
mana saat ini Telkom masih "kulakan" bandwidth).
Lagi, jika waktu & tenaga mengijinkan bla...bla...bla... -- dan tak ada kesulitan dgn
fasilitas upload image yg disediakan forum -- hasil tracing dgn signal plotter akan saya
sertakan di forum sbg bahan masukan tambahan.

• Telah lama diketahui bahwa pada jam² sibuk (peak hours; jam kantor;
±08:30~17:00~21:00WIB), mutu koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy mengalami
penurunan drastis akibat network congestion (kemacetan di jaringan akibat lalu-lintas
pemakaian bandwidth melebihi kapasitas terpasang). Dalam hal ini jelas tak ada
permasalahan teknis apapun pada semua perangkat yg terlibat (user, provider, dan partner
komunikasi).
Sama seperti kemacetan lalu-lintas pada jam² sibuk di ruas² jalan utama Jakarta seperti
Thamrin~Sudirman, GajahMada~HayamWuruk, dsb, yg hampir setiap hari membuat
pusing warga Jakarta, keadaan infrastruktur jalanan sebenarnya relatif baik² saja. Hanya
jumlah pengguna yg tidak seimbang dgn kapasitas yg ada.
Solusi: Berlangganan pada provider lain, unt dipakai sbg koneksi cadangan kalau jalur
TelkomSpeedy sedang crowded bin letoy.
Sebagai contoh, saat ini ada penawaran berbagai macam paket
(Rp160.000/259.000/350.000/625.000/900.000 per bulan) koneksi broadband di situs
IndosatM2.
Periksa website ISP lainnya unt perbandingan. Perhatikan coverage area unt mengetahui
apakah daerah anda tercakup dalam jangkauan servis mereka. Kirim e-mail atau telp unt
minta informasi lebih lengkap.

• Beberapa peralatan/instalasi yg potensial menjadi sumber gangguan:
AC, kulkas, pompa air, kipas angin, microwave, oven elektrik, telp nirkabel (termasuk
handphone), lampu fluorescent (neon), power adaptor, monitor, speaker, stabiliser
elektro-mekanis, antena (segala jenis, termasuk built-in wireless antena pada laptop),
pemancar radio di sekitar rumah, booster, alarm system, kabel listrik tua/terkelupas, dsb.
Segala peralatan yg membangkitkan/merubah frekuensi memiliki potensi menjadi sumber
gangguan -- tergantung cara pemakaian peralatan tsb oleh penggunanya, instalasi, jarak
serta orientasi-nya terhadap perangkat koneksi ADSL (milik user dan/atau milik
provider).

Tidak jarang terjadi kondisi perangkat kita (user & provider) sebenarnya baik² saja,
namun sumber interferensi-nya yg terlalu besar sehingga mengacaukan operasi normal
perangkat tsb. Atau, perangkat kita yg ternyata beroperasi pada kondisi pas²-an (terlalu
dekat dgn margin error) sehingga rentan terhadap perubahan sekelilingnya. Dalam
keadaan seperti itu, gangguan sedikit saja sudah mampu mengacaukan keadaan yg
sebelumnya tampak "normal²" saja.

• Hasil Ping hanya menunjukkan Latency antara satu atau lebih titik koneksi, tidak bisa
dipakai sendirian begitu saja unt menggambarkan kualitas jaringan. Latency (round-trip
time) diukur dari Pengirim > Penerima > Pengirim (dari Sumber sinyal, ke Penerima,
balik lagi sampai ke Pengirim). Kalau hasil ping jelek, tidak selalu berarti kualitas
jaringannya yg jelek. Bisa jadi si penerima "sedang-terlalu-sibuk" (over-loaded; over-
burdened) unt memberikan respons -- meskipun bisa berarti juga "under-performance",
misalnya karena salah instalasi dan/atau spesifikasi platform. Atau sinyal ping corrupt di
tengah jalan.
Masalah jaringan terlalu kompleks unt bisa dipecahkan/dianalisa hanya dgn satu alat ukur;
apalagi jaringan global semacam InterNet[works]. Dan 100 alat ukur boleh dipakai dgn
cara bagaimanapun, sepanjang "meteran" tsb tidak dikalibrasi, hasilnya tidak akan pernah
akurat.

Jadi tidak perlu posting hasil ping sampai puluhan baris. Cukup beberapa baris saja (dgn
packet size standar, 32 Bytes).
Pelajari baik² cara penggunaan suatu network tool (ping, traceroute, netsh, whois, netperf,
ttcp, dsb) supaya kita jangan sampai salah kena tuduh sbg "pengacau"...
Misalnya, ping berkali² ke suatu server/situs dalam jangka waktu pendek bisa diartikan
sbg flooding ataupun attack.

Atau posting ping result secara tidak relevan & ber-ulang² di forum... itu bisa diartikan
sbg spamming ... [walaupun aslinya mungkin dilakukan karena masalah tidak/belum tahu
saja]. Seribu baris ping result di-posting di forum sekalipun tidak bakal merubah keadaan,
hanya akan "mengotori" rumah sendiri, ... toh bukan kita yg punya TelkomSpeedy, tak
iyyae?


GLOSSARY
Marning = Jagung goreng, keras seperti beras mentah (mungkin lebih tepat unt konsumsi
kuda drpd homo sapiens ...)
Kulakan [bhs Jawa] = beli untuk dijual lagi
EMI = ElectroMagnetic Interference (gangguan elektro-magnetis; berbahaya unt semua
jenis peralatan elektronik).
Latency (round-trip time; delay) = Total waktu yg diperlukan suatu sinyal unt menuju ke
sasaran dan kembali lagi ke pembangkitnya.

EoM

Edit 2008-10-25 05:49~06:05WIB
• Reminder unt reset modem pada Paragraf 2, Bagian A2.

Last edited by JackaThello (25-10-2008 06:05:37)

More Related Content

What's hot

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
seolangit
 
power point WAN Presentation
power point WAN Presentationpower point WAN Presentation
power point WAN PresentationSamsul Z Arifin
 
Presentasi troubleshooting speedy school net
Presentasi troubleshooting speedy school netPresentasi troubleshooting speedy school net
Presentasi troubleshooting speedy school net
Guru Online
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
seolangit7
 
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDS
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDSKonfigurasi AP menjadi Repeater WDS
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDS
iqbalqmby
 
Pengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanPengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanAMIKYMI
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan general
Just Azaz
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
Ariefiandra Ariefiandra
 
Pengertian intranet dan internet
Pengertian intranet dan internetPengertian intranet dan internet
Pengertian intranet dan internet
SMPN 8 Kota Tangerang
 
Makalah TIK
Makalah TIKMakalah TIK
Makalah TIK
Raiden Handika
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Hairil Rahman
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
delviana vi
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Suroso Kom
 
jaringan
jaringanjaringan
jaringan
nikenlaksmi252
 

What's hot (19)

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
power point WAN Presentation
power point WAN Presentationpower point WAN Presentation
power point WAN Presentation
 
Presentasi troubleshooting speedy school net
Presentasi troubleshooting speedy school netPresentasi troubleshooting speedy school net
Presentasi troubleshooting speedy school net
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTERJARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER
 
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDS
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDSKonfigurasi AP menjadi Repeater WDS
Konfigurasi AP menjadi Repeater WDS
 
Pengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanPengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringan
 
Tugas Jarkom
Tugas JarkomTugas Jarkom
Tugas Jarkom
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan general
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
Pengertian intranet dan internet
Pengertian intranet dan internetPengertian intranet dan internet
Pengertian intranet dan internet
 
Dasar jaringan
Dasar jaringanDasar jaringan
Dasar jaringan
 
Makalah TIK
Makalah TIKMakalah TIK
Makalah TIK
 
Perangkat jaringan komputer
Perangkat jaringan komputerPerangkat jaringan komputer
Perangkat jaringan komputer
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
 
Komponen jaringan
Komponen jaringanKomponen jaringan
Komponen jaringan
 
jaringan
jaringanjaringan
jaringan
 

Similar to Klasifikasi S N R Margin

Makalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringanMakalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringan
Ali Must Can
 
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Abdullah Azzam Al Haqqoni
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
musyawir_poltek
 
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan KomputerPoin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Fikri Imam
 
Ari kurniasih xitkj2
Ari kurniasih xitkj2Ari kurniasih xitkj2
Ari kurniasih xitkj2
riryari korenjoy
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
HajiRahman1
 
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Adam Ginanjar
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
DiJe MaMoo
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
idquygbaru
 
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdfModul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
globalkomputer
 
Tugas switching
Tugas switchingTugas switching
Tugas switching
Rizky d'Cyber
 
Jaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribusJaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribus
abdul karim
 
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Amiroh S.Kom
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
Lusiana Diyan
 
Sistem transmisi data
Sistem transmisi dataSistem transmisi data
Sistem transmisi dataguestca3fd33
 
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdekamedia jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
MuhammadNur882889
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanYang Terluka
 
Tugas
TugasTugas

Similar to Klasifikasi S N R Margin (20)

Makalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringanMakalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringan
 
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
 
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan KomputerPoin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Poin Penting tentang Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Ari kurniasih xitkj2
Ari kurniasih xitkj2Ari kurniasih xitkj2
Ari kurniasih xitkj2
 
Instalasi lan
Instalasi lanInstalasi lan
Instalasi lan
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
 
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdfModul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
Modul_CCNA_Bahasa_Indonesia.pdf
 
Tugas switching
Tugas switchingTugas switching
Tugas switching
 
Jaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribusJaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribus
 
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
Sistem transmisi data
Sistem transmisi dataSistem transmisi data
Sistem transmisi data
 
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdekamedia jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
media jaringan komputer kelas X fase kurikulum merdeka
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 

Klasifikasi S N R Margin

  • 1. Tabel 1: Klasifikasi SNR_Margin (Signal-to-Noise Margin) -------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK -------------------------------------------------------- 29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²). -------------------------------------------------------- Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur) ---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK ---------------------------------------------------------- 00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus) 30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik) 40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup) 50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb). 60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb). ---------------------------------------------------------- Referensi: Disarikan dari berbagai sumber AT&T|Alcatel|Cisco|ComCast|Verizon|BellSympatico|Whirpool|DSLReports|We bArchive|Wikipedia|dlsb
  • 2. A. PENGANTAR SINGKAT A1. Apa tujuan posting ini? • Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting message namun belum sempat mendapatkan respon, anda dapat mencoba melakukan analisa pendahuluan sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu masukan dari member lainnya. Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter penting yg sering dipergunakan profesional komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sebelum menentukan langkah penelusuran lebih lanjut. • Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud supaya mudah di lihat sekaligus kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat dan contoh sederhana disertakan pada bagian setelah ini. A2. Di mana nilai SNR_Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat diperoleh? Jika mode pemakaian modem menggunakan PPPoE/PPPoA (alias Routing Mode, atau tidak di-Bridge), nilai SNRM dan LA dapat diketahui melalui halaman manajemen (web management interface) modem/router ADSL masing². Biasanya pada bagian yg berkaitan dgn "Statistic", "Diagnostic", "Connection Log", "DSL Status", dan semacamnya. Kalau di-Bridge, anda harus masuk ke modem/router melalui fasilitas Telnet dan memakai instruksi² CLI (Command Line Interface) untuk menampilkan data/informasi yg diinginkan. Detail dan syntax perintah mungkin berbeda untuk tiap merk dan model (karena perbedaan chipset, firmware, dsb). Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat modem/chipset/firmware. Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode Router atau Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni. PENTING ! ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dengan ReBoot atau ReStart. Me-reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user dan mengembalikan setting ke factory default. Sebelum me-Reset modem, catat dulu: • Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy) • Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy. • Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL. Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route. A3. Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb. Bila perolehan nilai SNRM dan LA kita ternyata pada level cukup untuk memperoleh koneksi yg normal, kemungkinan letak sumber masalah bisa diredusir dgn [untuk sementara] mengesampingkan hal² yg berkaitan langsung dgn komponen primer pada
  • 3. infrastruktur jaringan, baik itu primary hardware kita sendiri ataupun milik provider. Yang namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dari satu partisipan (minimal dua). Sepanjang jalur (medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan atau hambatan lainnya, bisa jadi disebabkan karena masalah "persepsi" (kompatibilitas software, perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan message (isi pesan yg hendak dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang²; dan pihak penerima otomatis harus decoding/recoding ber-ulang² juga -- terjadilah perlambatan, atau malah gagal sama sekali karena kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di mata user hal tsb sama dengan koneksi lambat (karena tersita pengulangan proses transmisi), atau gagal connect (tujuan koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus ini permasalahannya tidak pada gangguan medium namun lebih pada "tata-cara" berkomunikasi. NOTE: Bagi yg masih awam dgn dunia teknologi informasi, bila anda belum dapat menangkap maksud tersembunyi dari berbagai analogi yg terkandung dalam paragraf di atas, sekedar beberapa keterangan singkat berikut ini mungkin bisa membantu. • Protocol: Browsing, Download, Chatting, Transfer File, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya via Internet, dapat terselenggara berkat adanya standar "tata-cara berkomunikasi" yg disebut "protocol" dan "sub-protocol". Tanpa standarisasi aturan tsb berbagai macam mesin tidak akan dapat saling berhubungan atau mengerti apa yg harus dikerjakan. • Coding/Decoding: Sinyal (code) dan Data (informasi) harus disampaikan dalam format, susunan dan ukuran yang "telah disepakati", dalam arti "dimengerti" oleh semua pihak/perangkat yg terlibat. • Transmit/Re-transmit: Sinyal & Data boleh (dan harus) dikirim ulang jika penerima melaporkan apa yg telah diterimanya sampai saat itu tidak/belum sesuai dgn segala yg telah disepakati ketika pertama kali kontak (handshake). Tergantung bagaimana penulisan kode software-nya, frekuensi & format transmisi dapat berubah. Frekuensi bisa dipercepat atau diperlambat. Format bisa dipendekkan, dipanjangkan, dirubah bentuk dan/atau susunannya, dsb. • Di antara Pengirim (initiator) dan Penerima (receptor) bisa terdapat lebih dari satu Perantara (mediator). Salah satu mediator itu misalnya adalah mesin yg secara generik disebut Router -- tugasnya memilih/menganalisa/memformat-ulang/menyampaikan bit² yg melaluinya ke pihak berikutnya (yg bisa merupakan Router atau mesin jenis lainnya). Setelah pesan diterima, receptor wajib memberitahu initiator bahwa pesan telah diterima dgn baik (ACKnowledge). Jalur yg harus dilalui [biasanya] sama dng jalur pengiriman, namun tidak tertutup kemungkinan mempergunakan jalur lain (bisa lebih jauh atau lebih dekat). Ada bermacam jenis Router. Mediator jenis lain misalnya adalah Proxy, Switch, dsb. • Bila Sinyal dan/atau Data yg dikirim initiator -- sengaja atau tidak -- berisi kode² yg
  • 4. "tidak dikehendaki" oleh penerima (atau mediator), komunikasi sangat mungkin akan diputuskan. Alamat pengirim akan dicatat, dan transmisi selanjutnya dari sumber tsb tidak akan diproses. Mengapa anda tidak bisa connect, atau connect-nya tidak lancar, padahal jalur komunikasi oke? Apakah komputer anda bersih dari malware? Apakah kebetulan anda mendapat "identitas/alamat bekas" dari user lain yg sebelumnya telah di-filter? Apakah di tengah jalan transmisi anda dialihkan ke mediator "gadungan" tanpa sepengetahuan anda? Apakah ada aspek² tertentu pada receptor/mediator yg telah diubah pemiliknya oleh karena satu dan lain alasan sehingga "tidak seperti biasanya"? Salah setting software? Software lain berperilaku "egois" dan menghalangi komponen lainnya? B. SNR_Margin (SNRM) B1. Signal-to-Noise Ratio (SNR) • SNR ialah Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan Derau (noise level). • Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi. • Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut. • SNR tidak sama dengan SNRM, namun keduanya saling berkaitan erat satu sama lainnya. • Satuan ukuran SNR dan SNRM adalah decibel (dB) <-- logarithmic. Meskipun dituliskan dengan cara/nama (label) yg berbeda² (SNR, SNR Margin, Noise Margin, Margin, Receive Margin, dsb) pada tiap merk & model modem/router ADSL, yang dilapokan oleh alat itu sebenarnya adalah nilai SNRM, bukan nilai SNR [kecuali kalau disebutkan demikian secara spesifik pada manual peralatan]. B2. Signal-to-Noise Margin (SNRM) ialah: 1. Perbedaan (margin) atau Perbandingan Relatif antara Kekuatan Sinyal ADSL dengan Derau (noise) yang ada pada jalur komunikasi. 2. Perbedaan antara nilai SNR_Sebenarnya dari suatu jalur komunikasi dengan SNR_yg_Dibutuhkan oleh jalur tersebut supaya bisa dipakai untuk menyelenggarakan komunikasi pada suatu tingkat kecepatan tertentu. Contoh: Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB. Diketahui pula bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut
  • 5. adalah 45 dB. Maka dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya adalah 25 dB, yaitu SNRM = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan = 45 dB - 20 dB = 25 dB • Mengapa ketika kecepatan koneksi kita ditingkatkan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps ternyata SNRM yang dilaporkan modem menurun, padahal perangkat koneksi dan perkabelan tidak ada yang diganti? Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB. Diketahui bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah 45 dB. Diketahui pula bahwa untuk meningkatkan kecepatan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps dibutuhkan peningkatan SNR dari 20 dB menjadi 30 dB. Maka sekarang dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya bukan lagi 25 dB melainkan 15 dB, yaitu SNRM (1000 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 1000 kbps = 45 dB - 30 dB = 15 dB SNRM (384 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 384 kbps = 45 dB - 20 dB = 25 dB • Sebagian merk/model ADSL Modem/Router menunjukkan dua nilai SNRM: DownStream SNRM dan UpStream SNRM. DownStream SNRM menunjukkan nilai SNRM pada range frekuensi yg dipakai unt menghantarkan data/sinyal dari modem di DSLAM ke modem user (data masuk dari Internet). UpStream SNRM adalah nilai SNRM pada rangkaian frekuensi yg dipakai unt mengirimkan data/sinyal dari modem user ke modem di DSLAM (data keluar menuju Internet). • Pada umumnya, nilai SNRM terendah yang diperlukan supaya proses SYNCH (sinkronisasi frekuensi sinyal antara modem ADSL kita dengan modem di peralatan DSLAM) dapat berlangsung dengan lancar adalah ±6,0 ~ ±7,0 dB. Nilai inilah yang biasa dicantumkan oleh pembuat modem pada manual sebagai persyaratan minimal supaya modem mampu bersinkronisasi dengan perangkat penyelenggara layanan koneksi. Pada kenyataanya kondisi jaringan berbeda satu sama lainnya. Sebagian jaringan mungkin membutuhkan SNRM minimal sampai ±10 dB. • SNRM hanya dapat diukur secara benar dari sisi pelanggan, yaitu dari soket telepon di mana modem kita hubungkan. Nilainya dapat -- dan kemungkinan akan -- berfluktuasi dari waktu ke waktu karena pengaruh interferensi sinyal radio, perangkat elektrik/elektronik lain di sekitar dan disepanjang jalur yang dilalui kabel tersebut, termasuk perubahan cuaca dan iklim. TIPS: 1. Bersihkan soket telp. Air seni dan kotoran hewan lainnya akan menimbulkan oksidasi logam dan jamur yg membuat kelembaban meningkat.
  • 6. 2. Jangan taruh soket telp di lantai atau menanamnya di tembok yg lembab. 3. Hindari jaringan kabel telp yg banyak sambungan (di dalam maupun di luar rumah). Kalau perlu ganti dgn satu lajur utuh dari tiang telp sampai ke modem. Permintaan penggantian kabel dapat diajukan ke kantor Telkom setempat, biasanya dgn menghubungi nomer 117 (namun bisa segera dilaksanakan atau tidak tergantung persediaan kabel luar setempat). Kabel listrik bertegangan tinggi yg melintang relatif dekat dgn jaringan kabel telp bisa menjadi sumber gangguan. Pemasangan kabel yg ceroboh (kendor di terminal) juga akan menimbulkan masalah. 4. Jangan taruh telp atau memasang kabelnya terlalu dekat dgn sumber radiasi elektromagnetis (speaker, AC, dsb) dan sumber gelombang radio (microwave; antena in- door, wireless handset transceiver, dsb). Untuk perkabelan, beri jarak minimal ±30cm (1 feet); taruh lebih jauh lagi kalau ada sambungan kabel terbuka (segera dibungkus isolator). 5. Jangan meletakkan handphone yg dalam keadaan aktif dekat dgn perangkat komputer, apalagi modem! Ini cenderung selalu disepelekan ... rasakan sendiri akibatnya... 6. Ganti trafo lampu neon tua, apalagi kalau sudah mengeluarkan bunyi. 7. Jangan meletakkan stabiliser [terutama stabilizer elektromekanis; stavol] dekat dgn perangkat komputer (kurang dari ±1 m). C. Line Attenuation (LA) • Nilai LA menunjukkan seberapa jauh kualitas sinyal dari/antara modem pelanggan sampai ke perangkat DSLAM di Sentral Otomat Telkom telah terdegradasi (melemah; menurun mutunya). Sama halnya dgn penurunan beda potensial (voltage) di ujung akhir akibat penggunaan kabel listrik yg terlalu panjang tanpa penguat. • Faktor jarak sangat berperan. Yang dimaksud dgn "jarak" di sini adalah jarak total panjangnya kabel, bukan seberapa jauh rumah/kantor kita dari DSLAM dan/atau Sentral Otomat Telkom. Biarpun bangunan hanya terpisah tembok, rangkaian kabel telp bisa saja berputar dulu mengelilingi blok perumahan. Makin jauh jarak modem anda dengan peralatan di DSLAM, makin tinggi nilai redamannya, alias makin buruk keadaannya (akibat makin tingginya jumlah sinyal yang hilang/teredam/melemah disepanjang jalur). Makin rendah nilai LA, makin besar kemungkinan kita akan mendapatkan kecepatan koneksi yang lebih tinggi (karena kualitas sinyal relatif terjaga, tidak banyak teredam/hilang/melemah akibat panjangnya jalur yang harus dilalui). • Selain panjang, diameter kabel (0,3~0,6 mm) juga berpengaruh, demikian pula dgn kondisinya (oksidasi, lembab/basah, sambungan kendor, banyak sambungan, dsb). TIPS: 1. Periksa/test splitter dan/atau micro-filter. Angkat gagang telp. Dengarkan suara nada pilih. Suara berdenging atau kemerosok di pesawat telp dapat menjadi salah satu indikasi kerusakan splitter. Kemudian tekan tombol 0 dan simak. Tak boleh ada suara apapun di sini. 2. Jangan pakai splitter bermutu rendah, karena malah lebih sering menimbulkan gangguan daripada melaksanakan tugas sebenarnya (memisahkan frekuensi rendah dgn
  • 7. frekuensi tinggi). Frekuensi Rendah unt dilalui sinyal analog (voice); Frekuensi Tinggi unt sinyal digital ADSL. 3. Radiasi elektromagnetik (EMI/EMR/EMP) yg diakibatkan oleh sambaran petir di dekat jaringan kabel Telkom, PLN, atau disekitar tempat tinggal kita, dapat merusakkan rangkaian elektronik splitter. Jika kekuatannya cukup besar, ekses akan tembus ke UPS/Stabilizer, pesawat telepon/PABX, modem/router, mainboard + peripherals komputer, dan peralatan elektronik lainnya. CATATAN TAMBAHAN • Parameter lainnya (seperti Transmit/Receive Power, dll) akan disusulkan kalau waktu dan tenaga menginjinkan serta sumber daya lain (quota bandwidth, dsb) masih tersedia. • Permasalahan koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy tidak hanya disebabkan oleh apa yg telah ditulis di atas. Cukup sering terdeteksi bahwa setelah di-trace ternyata bottle- neck (penyempitan) ada di network node milik SingTel Singapore (partner bisnis dari mana saat ini Telkom masih "kulakan" bandwidth). Lagi, jika waktu & tenaga mengijinkan bla...bla...bla... -- dan tak ada kesulitan dgn fasilitas upload image yg disediakan forum -- hasil tracing dgn signal plotter akan saya sertakan di forum sbg bahan masukan tambahan. • Telah lama diketahui bahwa pada jam² sibuk (peak hours; jam kantor; ±08:30~17:00~21:00WIB), mutu koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy mengalami penurunan drastis akibat network congestion (kemacetan di jaringan akibat lalu-lintas pemakaian bandwidth melebihi kapasitas terpasang). Dalam hal ini jelas tak ada permasalahan teknis apapun pada semua perangkat yg terlibat (user, provider, dan partner komunikasi). Sama seperti kemacetan lalu-lintas pada jam² sibuk di ruas² jalan utama Jakarta seperti Thamrin~Sudirman, GajahMada~HayamWuruk, dsb, yg hampir setiap hari membuat pusing warga Jakarta, keadaan infrastruktur jalanan sebenarnya relatif baik² saja. Hanya jumlah pengguna yg tidak seimbang dgn kapasitas yg ada. Solusi: Berlangganan pada provider lain, unt dipakai sbg koneksi cadangan kalau jalur TelkomSpeedy sedang crowded bin letoy. Sebagai contoh, saat ini ada penawaran berbagai macam paket (Rp160.000/259.000/350.000/625.000/900.000 per bulan) koneksi broadband di situs IndosatM2. Periksa website ISP lainnya unt perbandingan. Perhatikan coverage area unt mengetahui apakah daerah anda tercakup dalam jangkauan servis mereka. Kirim e-mail atau telp unt minta informasi lebih lengkap. • Beberapa peralatan/instalasi yg potensial menjadi sumber gangguan: AC, kulkas, pompa air, kipas angin, microwave, oven elektrik, telp nirkabel (termasuk handphone), lampu fluorescent (neon), power adaptor, monitor, speaker, stabiliser elektro-mekanis, antena (segala jenis, termasuk built-in wireless antena pada laptop), pemancar radio di sekitar rumah, booster, alarm system, kabel listrik tua/terkelupas, dsb.
  • 8. Segala peralatan yg membangkitkan/merubah frekuensi memiliki potensi menjadi sumber gangguan -- tergantung cara pemakaian peralatan tsb oleh penggunanya, instalasi, jarak serta orientasi-nya terhadap perangkat koneksi ADSL (milik user dan/atau milik provider). Tidak jarang terjadi kondisi perangkat kita (user & provider) sebenarnya baik² saja, namun sumber interferensi-nya yg terlalu besar sehingga mengacaukan operasi normal perangkat tsb. Atau, perangkat kita yg ternyata beroperasi pada kondisi pas²-an (terlalu dekat dgn margin error) sehingga rentan terhadap perubahan sekelilingnya. Dalam keadaan seperti itu, gangguan sedikit saja sudah mampu mengacaukan keadaan yg sebelumnya tampak "normal²" saja. • Hasil Ping hanya menunjukkan Latency antara satu atau lebih titik koneksi, tidak bisa dipakai sendirian begitu saja unt menggambarkan kualitas jaringan. Latency (round-trip time) diukur dari Pengirim > Penerima > Pengirim (dari Sumber sinyal, ke Penerima, balik lagi sampai ke Pengirim). Kalau hasil ping jelek, tidak selalu berarti kualitas jaringannya yg jelek. Bisa jadi si penerima "sedang-terlalu-sibuk" (over-loaded; over- burdened) unt memberikan respons -- meskipun bisa berarti juga "under-performance", misalnya karena salah instalasi dan/atau spesifikasi platform. Atau sinyal ping corrupt di tengah jalan. Masalah jaringan terlalu kompleks unt bisa dipecahkan/dianalisa hanya dgn satu alat ukur; apalagi jaringan global semacam InterNet[works]. Dan 100 alat ukur boleh dipakai dgn cara bagaimanapun, sepanjang "meteran" tsb tidak dikalibrasi, hasilnya tidak akan pernah akurat. Jadi tidak perlu posting hasil ping sampai puluhan baris. Cukup beberapa baris saja (dgn packet size standar, 32 Bytes). Pelajari baik² cara penggunaan suatu network tool (ping, traceroute, netsh, whois, netperf, ttcp, dsb) supaya kita jangan sampai salah kena tuduh sbg "pengacau"... Misalnya, ping berkali² ke suatu server/situs dalam jangka waktu pendek bisa diartikan sbg flooding ataupun attack. Atau posting ping result secara tidak relevan & ber-ulang² di forum... itu bisa diartikan sbg spamming ... [walaupun aslinya mungkin dilakukan karena masalah tidak/belum tahu saja]. Seribu baris ping result di-posting di forum sekalipun tidak bakal merubah keadaan, hanya akan "mengotori" rumah sendiri, ... toh bukan kita yg punya TelkomSpeedy, tak iyyae? GLOSSARY Marning = Jagung goreng, keras seperti beras mentah (mungkin lebih tepat unt konsumsi kuda drpd homo sapiens ...) Kulakan [bhs Jawa] = beli untuk dijual lagi EMI = ElectroMagnetic Interference (gangguan elektro-magnetis; berbahaya unt semua jenis peralatan elektronik). Latency (round-trip time; delay) = Total waktu yg diperlukan suatu sinyal unt menuju ke
  • 9. sasaran dan kembali lagi ke pembangkitnya. EoM Edit 2008-10-25 05:49~06:05WIB • Reminder unt reset modem pada Paragraf 2, Bagian A2. Last edited by JackaThello (25-10-2008 06:05:37)