Pedoman ini membahas persyaratan sarana dan prasarana rumah sakit kelas B. Termasuk di dalamnya adalah ketentuan umum, pengelompokan area fasilitas, alur sirkulasi pasien, dan uraian fasilitas rumah sakit. Juga dipaparkan persyaratan teknis bangunan, sarana seperti atap dan dinding, serta prasarana seperti sistem listrik, ventilasi, dan transportasi vertikal. Tujuannya agar sarana dan prasarana rum
Dokumen tersebut membahas tentang kecoa sebagai vektor penularan penyakit secara mekanik, habitat, makanan, siklus hidup, dan pengukuran kepadatan kecoa. Kecoa dapat menularkan berbagai agen penyakit seperti virus dan bakteri melalui kontak atau cemetinya yang terkontaminasi ketika mencari makanan. Habitat utama kecoa adalah tempat-tempat lembab, gelap dan hangat seperti toilet, tempat sampah, dan gudang mak
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Surat ini meminta perpanjangan izin peminjaman laboratorium Pilot Plant Biodiesel Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh persentase metanol terhadap produk dan kualitas biodiesel dari limbah cair crude palm oil oleh dua mahasiswa bersama dosen pembimbingnya.
Pedoman ini membahas persyaratan sarana dan prasarana rumah sakit kelas B. Termasuk di dalamnya adalah ketentuan umum, pengelompokan area fasilitas, alur sirkulasi pasien, dan uraian fasilitas rumah sakit. Juga dipaparkan persyaratan teknis bangunan, sarana seperti atap dan dinding, serta prasarana seperti sistem listrik, ventilasi, dan transportasi vertikal. Tujuannya agar sarana dan prasarana rum
Dokumen tersebut membahas tentang kecoa sebagai vektor penularan penyakit secara mekanik, habitat, makanan, siklus hidup, dan pengukuran kepadatan kecoa. Kecoa dapat menularkan berbagai agen penyakit seperti virus dan bakteri melalui kontak atau cemetinya yang terkontaminasi ketika mencari makanan. Habitat utama kecoa adalah tempat-tempat lembab, gelap dan hangat seperti toilet, tempat sampah, dan gudang mak
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Surat ini meminta perpanjangan izin peminjaman laboratorium Pilot Plant Biodiesel Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh persentase metanol terhadap produk dan kualitas biodiesel dari limbah cair crude palm oil oleh dua mahasiswa bersama dosen pembimbingnya.
Aplikasi manajemen perkebunan kelapa sawit mencakup perencanaan tanam, pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, dan panen. Fungsi manajemen POAC diterapkan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengontrol seluruh proses perkebunan.
Dokumen tersebut berisi ceklis keselamatan operasi yang digunakan untuk memastikan keselamatan pasien sebelum, selama, dan sesudah operasi. Ceklis tersebut berisi daftar pertanyaan untuk memverifikasi identitas pasien, prosedur yang akan dilakukan, kemungkinan risiko dan komplikasi, serta langkah-langkah keselamatan lainnya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang kewirausahaan, meliputi pengertian dan tujuan kewirausahaan, tahapan-tahapan berwirausaha yang terdiri atas memulai usaha, melaksanakan usaha, mempertahankan usaha, dan mengembangkan usaha, proses kewirausahaan yang terdiri atas inovasi, pemicu, pelaksanaan, dan pertumbuhan, permasalahan dan faktor-faktor keberhasilan serta kegagalan berwiraus
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Hospital Safety Index (HSI) yang digunakan untuk menilai kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat. HSI terdiri dari empat modul yang meliputi bahaya, keamanan struktural, keamanan nonstruktural, dan penanganan darurat. Evaluasi dilakukan oleh tim multidisiplin untuk menilai 151 butir dalam HSI dan menghasilkan indeks keamanan s
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kenten. IPAL digunakan untuk menyaring dan membersihkan air limbah dari domestik dan bahaya kimia. SOP ini menjelaskan tentang pendefinisian IPAL, tujuan, kebijakan, alat dan bahan, langkah-langkah, bagan alir, unit terkait, hal-hal yang perlu diperhatikan, dokumen terkait, dan rekaman perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan menurut berbagai pihak seperti konsumen, pemberi layanan, penyandang dana, dan pemilik sarana layanan serta dimensi-dimensi yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan seperti kompetensi teknis, aksesibilitas, efektivitas, efisiensi, hubungan antar manusia, kesinambungan layanan, keamanan, dan kenyamanan. Dok
Aplikasi manajemen perkebunan kelapa sawit mencakup perencanaan tanam, pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, dan panen. Fungsi manajemen POAC diterapkan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengontrol seluruh proses perkebunan.
Dokumen tersebut berisi ceklis keselamatan operasi yang digunakan untuk memastikan keselamatan pasien sebelum, selama, dan sesudah operasi. Ceklis tersebut berisi daftar pertanyaan untuk memverifikasi identitas pasien, prosedur yang akan dilakukan, kemungkinan risiko dan komplikasi, serta langkah-langkah keselamatan lainnya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang kewirausahaan, meliputi pengertian dan tujuan kewirausahaan, tahapan-tahapan berwirausaha yang terdiri atas memulai usaha, melaksanakan usaha, mempertahankan usaha, dan mengembangkan usaha, proses kewirausahaan yang terdiri atas inovasi, pemicu, pelaksanaan, dan pertumbuhan, permasalahan dan faktor-faktor keberhasilan serta kegagalan berwiraus
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Hospital Safety Index (HSI) yang digunakan untuk menilai kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat. HSI terdiri dari empat modul yang meliputi bahaya, keamanan struktural, keamanan nonstruktural, dan penanganan darurat. Evaluasi dilakukan oleh tim multidisiplin untuk menilai 151 butir dalam HSI dan menghasilkan indeks keamanan s
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kenten. IPAL digunakan untuk menyaring dan membersihkan air limbah dari domestik dan bahaya kimia. SOP ini menjelaskan tentang pendefinisian IPAL, tujuan, kebijakan, alat dan bahan, langkah-langkah, bagan alir, unit terkait, hal-hal yang perlu diperhatikan, dokumen terkait, dan rekaman perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan menurut berbagai pihak seperti konsumen, pemberi layanan, penyandang dana, dan pemilik sarana layanan serta dimensi-dimensi yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan seperti kompetensi teknis, aksesibilitas, efektivitas, efisiensi, hubungan antar manusia, kesinambungan layanan, keamanan, dan kenyamanan. Dok
3. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan usaha
kesehatan lingkungan di Puskesmas Depok II.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menentukan harga jual
berdasarkan prediksi keuntungan, menganalisis
Break Even Point (BEP) dan merancang BKU (Buku
Kas Umum) dan neraca laba-rugi atas usaha
penjualan bross dan bunga daur ulang.
4. GAMBARAN BISNIS
Peluang
Bahan (sampah plastik) mudah didapat
Mudah dalam pembuatannya
Memperoleh perijinan melakukan praktik
berwirausaha di Puskesmas Depok II
Identifikasi Pasar ( Konsumen Potensial)
pasien baik anak-anak, remaja/dewasa maupun
ibu-ibu
keluarga pasien(pengantar pasien)
5. METODE PELAKSANAAN BISNIS
Input
Modal Rp 60.000,00 iuran @Rp 10.000/orang.
Process
Pengumpulan dan pembelian bahan dg total
pengeluaran 12.200+44.600 = 56.800
6. Lanjutan......
Proses pembuatan
Pemasaran
• Membuka stand
• Menjual ke kelompok senam
Output
Dari bahan yang dibeli, menghasilkan 48 buah
dan bunga plastik sebanyak 20 tangkai.
7. METODE PELAKSANAAN BISNIS
ANALISIS 4P 1S
Produk (Product)
Bross dan bunga plastik daur ulang
Tempat (Place)
Puskesmas Depok II (Membuka stand di dalam ruang tunggu
dan menjual kepada kelompok senam lansia).
Harga (Price)
• BROSS
Harga produksi (HP) =
Harga jual
=
= 929,16 ≈ 1000
= HP+ prediksi keuntungan
=1000+ (100% x 1000) = Rp 2.000,00
8. Lanjutan....
• BUNGA
Harga produksi (HP) =
Harga jual
=
= 677,77 ≈ 700
= HP+ prediksi keuntungan
=700+ (250% x 700) = Rp 2.500,00
Promosi (Promotion) :
• Mengenalkan produk
• membuka stand + keterangan wirausaha
Pelayanan ( Services) : menjelaskan cara pembuatan training
bagi yang tertarik membuat sendiri di rumah
9. Lanjutan....
Break Even point atau BEP adalah analisis
untuk menentukan dan mencari jumlah barang
atau jasa yang harus dijual kepada konsumen
pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya
yang timbul serta mendapatkan keuntungan /
profit.
10. Lanjutan BEP....
BROSS
Fixed cost = 44.600
Variable cost = 5.200 : 68 = 100
Harga jual = 2.000
BEP =
=
= 23
Artinya, perlu menjual 23 buah bross agar terjadi
Break Even Point (BEP). Pada penjualan unit ke
24, maka pada produk bross ke 24 tersebut mulai
memperoleh keuntungan.
11. Lanjutan BEP...
BUNGA
Fixed cost = 12.200
Variable cost = 5.200 : 68 = 100
Harga jual = 2.500
BEP =
=
=5
Artinya, perlu menjual 5 buah bunga agar terjadi
Break Even Point (BEP). Pada pejualan unit ke 6,
maka pada produk bross ke 6 tersebut mulai
memperoleh keuntungan.
14. PEMBAHASAN
Penjualan mulai dilaksanakan pada minggu ke-3
PKL.
Penjualan selama 18 hari, jumlah produk yang
berhasil dijual adalah sebanyak 45 buah bross
dan 18 tangkai bunga
Pembeli : dari kelompok senam lansia (di
halaman Pusk.Depok II), karyawan Pusk.Depok
II dan keluarga pasien.
Laba yang dihasilkan dari hasil usaha adalah
Rp 72.700.
15. KESIMPULAN
Usaha yang dipilih adalah usaha bross dan
bunga plastik
Prediksi keuntungan produk bross adalah 100%
dengan harga jual Rp 2.000 dan prediksi
keuntungan produk bunga plastik adalah 250%
dengan harga jual Rp 2.500.
BEP produk bross adalah 23 dan BEP produk
bunga plastik adalah 5.
Laba yang dihasilkan dari hasil usaha kesehatan
lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas
Depok II adalah Rp 72.700.
16. SARAN
Bagi Mahasiswa
memperluas media promosi
mengembangkan strategi penjualan
mengembangkan desain
Bagi Masyarakat
Dapat ikut mendaur ulang sampah plastik di
rumah masing-masing untuk mengurangi
volume sampah plastik skala rumah tangga.