SlideShare a Scribd company logo
PeristiwaTanahlongsoryangmendalamdansangatbesardapat di aktifkankembali dandapat
berkembangmenjadi suatukegagalandeskruktif.Umumnyalongsordi lapangansulituntukdikenali,
terutamaketikatanahlongsorteesebutberkembangdi kawasanhutan yangpadat.
Tujuandari penelitianini adalahuntukmengujidaerahhutan. Metodologiyangdikembangkan oleh
Tarollietal untukfiturgeomorfik ekstraksi(mahkotalongsor) dari topografi resolusi tinggi (Lidarberasal
Digital TerrainModel-DTM) dalamkinerjaotomatisyangbarudanobjektif.Lidartersebutadalahsebuah
teknologi sensorjarakjauhyangmenggunakanproperti cahayayangtersebaruntukmenemukanjarak
dan informasi suatuobjekdari targetyangdi tuju.Metode untukmenentukanjaraksuatuobjek adalah
denganmenggunakanpulsalaser.Metodelogi ini berdasarkandeteksi longsormelaluipenggunaan
ambangyang di peroleholehanalisistatistikvariabilitasdari bentuklahankelengkungan. Penelitian ini
dilakukan di daerah berisikotinggi yangterletakdipusatSelatanTaiwan,di manasurvei lapanganyang
akurat pada proses landslidingdanberkualitastinggi setdataelevasilaserscannerudarayangtersedia.
Kedudukan Kawasanini dipilihkarenabeberapalongsoryangdalamterletak dekatinfrastrukturmanusia
dan reaktivasi longsorsangatberbahaya. Berkatkemampuan LIDARuntuk mendeteksi dataelevasi
tanah kosongdi kawasanhutan,hal itumungkin untukmengenalisecaradetail longsorfiturjugadi
daerah-daerahterpencil yangsulitdiakses.
Pendahuluan
pegunungan di daerah Taiwanmemiliki curahhujan tahunanlebihdari 2500 mm, tanahlongsordan
puing-puingarusmenjadi bahayaalamutamayangmengancam nyawamanusia.Sebagai contoh,Topan
Morakot yang terjadi padabulan Agustus2009, dengancurah hujan maksimumlebihdari 2.884 mm
dalam5 hari,disebabkan lebihdari 22.705 tanah longsor,denganluas total 274 km2 di daerah
pegunungan di seluruhTaiwan selatan,danbeberapalongsordiakuiuntukmenutupi arealebihdari
60ha(Lin etal., 2011). SatuLongsormendalam, longsorHsiaolin,denganluassekitar250ha,mengubur
seluruhdesa
dariHsiaolindiKaohsiungCountymenyebabkan397korban,hilangnya53orang,danpenghancuranlebih
dari 100rumah(Linetal, 2011.; Tsouetal., 2011). SetelahbencanaHsiaolinLongsor,pengakuandaerahdi
manatanahlongsormendalammungkinterjaditelahmenjadi isupentinguntukmitigasi
bencanalongsorbagipemerintahdanbagi masyarakatyangtinggaldipegunungan
wilayahTaiwan.
Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmenerapkan teori theTarollietal.(2012) metodologi ini secara
otomatismengidentifikasi pusatlongsorpotensialyangberhubungandengankejadiantanahlongsordi
daerahhutan Taiwan.Ini untukmembantu penerjemah selamasurvei lapangandan menghasilkan peta
persediaanrinci fenomenatersebutuntuk cocokpenilaianrisiko longsor.
Daerah penelitiankamimencakupsekitar4360km2di tengah-selatanTaiwan(Gbr. 1).
Batuanyangtersingkapdidaerahpenelitianadalahdikelompokkansesuai denganusiamerekadan
perilakumekanikmenjadiempatunitstratigrafi:Eosen-Miosenbatutulis,Miosenbaikdisemenbatupasir
danserpih,Pliosen-Pleistosenbatupasirburuksemendanserpih, danHolosenPleistosen
teras,alluviumkerikildandepositkonglomerat(Gbr. 1).
Lokasi penelitian, investigasi lapangandanpemetaantanahlongsor
Lokasi penelitian diberi nama A1,A2,A3, dan A4. Lokasi A1 dan A3 berada di mana dorongan
utama, melewati wilayah studi. Kedua daerah dipilih
untuk menilai pentingnya struktur geologi untuk pengembangan tanah longsor mendalam. A2
daerah ini terletak di sebuah batu tulisformasi dimana batupasir tersebut mengeras yang diselingi
dalam argillites atau papan tulis. Beberapa diidentifikasi sebelumnya longsor mendalamdi
Taiwan, seperti Lishan dan Lushan longsor (Shou danChen, 2005), yang terletak di daerah
dengan geomorfologi yang samapengaturan. Selain itu, gerakan longsor signifikan terjadidi sini
selama Topan Morakot pada tahun 2009, sehingga daerah A2 terpilih sebagai studi kasus kritis.
A4 daerah telah dipilih karenaSitus ini didasari oleh Miosen shale besar, sehingga dibandingkan
dengantiga daerah lain memiliki pengaturan geologi yang berbeda.
Tanah Longsor
Untuk mendeteksi fitur longsor, kami mengemukakan metodologi yang diusulkan olehTarollietal. Pusat
Longsor sesuaiuntuk patahan lereng cembung yang membentuk pegunungan dalam wilayah yang tidak
stabil mungkin. Karena pegunungan tersebut terkait dengan permukaan kecembungan, maksimum
permukaan kelengkungan (Evans, 1979;Wood, 1996)dapat digunakanuntuk
pengenalanfiturlongsor(Tarolli etal, 2012.). MenurutEvans(1979), permukaanlokaldidekati
denganpersamaan kuadrat bivariat. Dipasang di bagian pepindahan jendela lingkungan loka ldengan
referensisistem koordinat (x, y, z) dan enam koefisien(a-f) (Evans, 1979;Wood, 1996),
Z= ax2
+ by2
+ cxy + dx + ey + r
Kesimpulan
Dalam karya ini kita disajikan beberapa panduan untuk memetakan besar
skala kejadian tanah longsor di kawasan hutan dalam rangka membantu
penerjemah/pengguna dalam mengembangan persediaan peta longsor secara rinci. Kami telah
menguji pendekatan obyektif untuk mengenali topografi yang
di tangani secara grafis, terkait dengan skala besar pada tanah longsor mendalam di
daerah yang ditutupi oleh vegetasi. Di bawah daerah-daerah padat bervegetasi, penglihatan
interpretasi longsor fitur morfologi dikaburkan oleh
vegetasi dan dalam beberapa kasus, karena keterpencilan, juga tidak mungkin
untuk mengatur setiap survei di lapangan. Oleh karena itu, pengakuan yang akurat adalah
tidak mungkindengan menggunakan foto udara atau citra satelit.
dengan adanhya teknologi LIDAR sekarang memungkinkan untuk menganalisis daerah-daerah
permukaan morfologi.
Peristiwa tanah longsor yang mendalam dan sangat besar dapat di aktifkan kembali dan dapat berkembang menjadi suatu kegagalan deskruktif

More Related Content

Similar to Peristiwa tanah longsor yang mendalam dan sangat besar dapat di aktifkan kembali dan dapat berkembang menjadi suatu kegagalan deskruktif

Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsatAnalisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
mataraga nay
 
Laporan sig wahidin
Laporan sig wahidinLaporan sig wahidin
Laporan sig wahidin
Wahidin Zuhri
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
Fithriyani Fauziyyah
 
Bab%20 iv
Bab%20 ivBab%20 iv
Bab%20 iv
Nurul Itera
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
'Oke Aflatun'
 
51 99-1-sm
51 99-1-sm51 99-1-sm
51 99-1-sm
borgolsaja
 
Review Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptxReview Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptx
OriharaIzaya4
 
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptxPEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
SatriadiHanamichi1
 

Similar to Peristiwa tanah longsor yang mendalam dan sangat besar dapat di aktifkan kembali dan dapat berkembang menjadi suatu kegagalan deskruktif (9)

Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsatAnalisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
 
Laporan sig wahidin
Laporan sig wahidinLaporan sig wahidin
Laporan sig wahidin
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
 
Bab%20 iv
Bab%20 ivBab%20 iv
Bab%20 iv
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
 
51 99-1-sm
51 99-1-sm51 99-1-sm
51 99-1-sm
 
Review Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptxReview Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptx
 
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptxPEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

Peristiwa tanah longsor yang mendalam dan sangat besar dapat di aktifkan kembali dan dapat berkembang menjadi suatu kegagalan deskruktif

  • 1. PeristiwaTanahlongsoryangmendalamdansangatbesardapat di aktifkankembali dandapat berkembangmenjadi suatukegagalandeskruktif.Umumnyalongsordi lapangansulituntukdikenali, terutamaketikatanahlongsorteesebutberkembangdi kawasanhutan yangpadat. Tujuandari penelitianini adalahuntukmengujidaerahhutan. Metodologiyangdikembangkan oleh Tarollietal untukfiturgeomorfik ekstraksi(mahkotalongsor) dari topografi resolusi tinggi (Lidarberasal Digital TerrainModel-DTM) dalamkinerjaotomatisyangbarudanobjektif.Lidartersebutadalahsebuah teknologi sensorjarakjauhyangmenggunakanproperti cahayayangtersebaruntukmenemukanjarak dan informasi suatuobjekdari targetyangdi tuju.Metode untukmenentukanjaraksuatuobjek adalah denganmenggunakanpulsalaser.Metodelogi ini berdasarkandeteksi longsormelaluipenggunaan ambangyang di peroleholehanalisistatistikvariabilitasdari bentuklahankelengkungan. Penelitian ini dilakukan di daerah berisikotinggi yangterletakdipusatSelatanTaiwan,di manasurvei lapanganyang akurat pada proses landslidingdanberkualitastinggi setdataelevasilaserscannerudarayangtersedia. Kedudukan Kawasanini dipilihkarenabeberapalongsoryangdalamterletak dekatinfrastrukturmanusia dan reaktivasi longsorsangatberbahaya. Berkatkemampuan LIDARuntuk mendeteksi dataelevasi tanah kosongdi kawasanhutan,hal itumungkin untukmengenalisecaradetail longsorfiturjugadi daerah-daerahterpencil yangsulitdiakses. Pendahuluan pegunungan di daerah Taiwanmemiliki curahhujan tahunanlebihdari 2500 mm, tanahlongsordan puing-puingarusmenjadi bahayaalamutamayangmengancam nyawamanusia.Sebagai contoh,Topan Morakot yang terjadi padabulan Agustus2009, dengancurah hujan maksimumlebihdari 2.884 mm dalam5 hari,disebabkan lebihdari 22.705 tanah longsor,denganluas total 274 km2 di daerah pegunungan di seluruhTaiwan selatan,danbeberapalongsordiakuiuntukmenutupi arealebihdari 60ha(Lin etal., 2011). SatuLongsormendalam, longsorHsiaolin,denganluassekitar250ha,mengubur seluruhdesa dariHsiaolindiKaohsiungCountymenyebabkan397korban,hilangnya53orang,danpenghancuranlebih dari 100rumah(Linetal, 2011.; Tsouetal., 2011). SetelahbencanaHsiaolinLongsor,pengakuandaerahdi manatanahlongsormendalammungkinterjaditelahmenjadi isupentinguntukmitigasi bencanalongsorbagipemerintahdanbagi masyarakatyangtinggaldipegunungan wilayahTaiwan. Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmenerapkan teori theTarollietal.(2012) metodologi ini secara otomatismengidentifikasi pusatlongsorpotensialyangberhubungandengankejadiantanahlongsordi daerahhutan Taiwan.Ini untukmembantu penerjemah selamasurvei lapangandan menghasilkan peta persediaanrinci fenomenatersebutuntuk cocokpenilaianrisiko longsor. Daerah penelitiankamimencakupsekitar4360km2di tengah-selatanTaiwan(Gbr. 1). Batuanyangtersingkapdidaerahpenelitianadalahdikelompokkansesuai denganusiamerekadan perilakumekanikmenjadiempatunitstratigrafi:Eosen-Miosenbatutulis,Miosenbaikdisemenbatupasir danserpih,Pliosen-Pleistosenbatupasirburuksemendanserpih, danHolosenPleistosen teras,alluviumkerikildandepositkonglomerat(Gbr. 1).
  • 2. Lokasi penelitian, investigasi lapangandanpemetaantanahlongsor Lokasi penelitian diberi nama A1,A2,A3, dan A4. Lokasi A1 dan A3 berada di mana dorongan utama, melewati wilayah studi. Kedua daerah dipilih untuk menilai pentingnya struktur geologi untuk pengembangan tanah longsor mendalam. A2 daerah ini terletak di sebuah batu tulisformasi dimana batupasir tersebut mengeras yang diselingi dalam argillites atau papan tulis. Beberapa diidentifikasi sebelumnya longsor mendalamdi Taiwan, seperti Lishan dan Lushan longsor (Shou danChen, 2005), yang terletak di daerah dengan geomorfologi yang samapengaturan. Selain itu, gerakan longsor signifikan terjadidi sini selama Topan Morakot pada tahun 2009, sehingga daerah A2 terpilih sebagai studi kasus kritis. A4 daerah telah dipilih karenaSitus ini didasari oleh Miosen shale besar, sehingga dibandingkan dengantiga daerah lain memiliki pengaturan geologi yang berbeda. Tanah Longsor Untuk mendeteksi fitur longsor, kami mengemukakan metodologi yang diusulkan olehTarollietal. Pusat Longsor sesuaiuntuk patahan lereng cembung yang membentuk pegunungan dalam wilayah yang tidak stabil mungkin. Karena pegunungan tersebut terkait dengan permukaan kecembungan, maksimum permukaan kelengkungan (Evans, 1979;Wood, 1996)dapat digunakanuntuk pengenalanfiturlongsor(Tarolli etal, 2012.). MenurutEvans(1979), permukaanlokaldidekati denganpersamaan kuadrat bivariat. Dipasang di bagian pepindahan jendela lingkungan loka ldengan referensisistem koordinat (x, y, z) dan enam koefisien(a-f) (Evans, 1979;Wood, 1996), Z= ax2 + by2 + cxy + dx + ey + r Kesimpulan Dalam karya ini kita disajikan beberapa panduan untuk memetakan besar skala kejadian tanah longsor di kawasan hutan dalam rangka membantu penerjemah/pengguna dalam mengembangan persediaan peta longsor secara rinci. Kami telah menguji pendekatan obyektif untuk mengenali topografi yang di tangani secara grafis, terkait dengan skala besar pada tanah longsor mendalam di daerah yang ditutupi oleh vegetasi. Di bawah daerah-daerah padat bervegetasi, penglihatan interpretasi longsor fitur morfologi dikaburkan oleh vegetasi dan dalam beberapa kasus, karena keterpencilan, juga tidak mungkin untuk mengatur setiap survei di lapangan. Oleh karena itu, pengakuan yang akurat adalah tidak mungkindengan menggunakan foto udara atau citra satelit. dengan adanhya teknologi LIDAR sekarang memungkinkan untuk menganalisis daerah-daerah permukaan morfologi.