1. Keramik
Keramik
Kata ceramic berasal dari kata keramikos yang berarti bahan yang terbakar
(dalam bahasa Yunani). Sifat keramik didapat melalui campuran kaolin, quartz, dan
felds par pada proses heat treatment sehingga temperatur tinggi (firing). Secara umum
bersifat refraktori, kekerasan, kerentanan terhadap fraktur karena rapuh dan
kelembaman kimianya. Untuk gigi, kekerasan keramik yang sama dengan email
merupakan keuntungannya.
Sejarah dari Keramik Gigi
Keramik gigi digunakan sejak sekitar tahun 1700an. Mahkota porcelain mulai
berkembang pada tahun 1900an. Teknologi keramik gigi adalah salah satu bidang
yang cepat berkembang. Pada akhir abad ke-20, sudah banyak sistem inovasi untuk
pembuatan all ceramic dental restoration. Bahan baru untuk restorasi keramik
berkembang setiap tahun dan menambah daftar populasi keramik yang digunakan
untuk kedokteran gigi.
Keramik Gigi
Komposisi keramik gigi konvensional:
SiO2 (silica)
K2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar potas)
Na2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar soda)
Pigmen
Struktur Keramik
Keramik merupakan gabungan dari senyawa metal dan non metal. Struktur keramik
berupa struktur kristain yang terdiri atas:
Ikatan Keramik
- Ikatan Ion ditentukan dari perbedaan elektronegatif antara kation (+)
dan anion (-). Ikatan ion kristal biasanya antara kation golongan alkalis
atau alkalin dengan anion oksigen yakni halogen.
2. - Ikatan Kovalen disebabkan dari pemakaian bersama antara elektron
valensi.
Aplikasi dalam Kedokteran Gigi
Silika
- Quartz kristalin, kristobalit kristalum tridymite kristalin, silica nonkristal.
- Memiliki titik leleh yang tinggi.
- Ditambahkan fluks (low fusing glass) untuk menurunkan titik leleh dan
untuk mencegah deformasi pada proses sintering (proses pemanasan dari
partikel untuk mendapat ikatan antar partikel dan menaikkan kepadatan
struktur).
Feldspar yang digunakan relative murni dan tidak berwarna, sehingga harus
ditambahkan pigmen untuk mendapatkan warna dari gigi asli atau sesuai
dengan gigi sebelahnya.
Keramik termasuk bahan terbaik dari segi estetiknya yang digunakan pada
kedokteran gigi.
Keramik pada kedokteran gigi digunakan sebagai bahan veneering pada
ceramic-metal crown.
3. Tiga aplikasi utama keramik gigi
Keramik mahkota logam dan bridge
All keramik mahkota, inlay, onlay, dan veneer
- Inlay dan onlay keramik pada gigi posterior dapat menggantikan resin
komposit, dan memiliki sifat yang lebih resisten terhadap abrasif.
Ceramic denture teeth
Sifat Keramik
Lebih tahan terhadap korosi.
Tidak mudah bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, alkali, dan asam
lemah.
Stabil dalam jangka waktu yang lama.
Kekuatan baik dan ketangguhan retak.
Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap
jaringan lunak, biocompatible dan difusi yang rendah pada perubahan
temperature.