Dokumen tersebut membahas tentang pembiayaan bank syariah. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian pembiayaan bank syariah, jenis-jenis pembiayaan seperti mudharabah dan musyarakah, tujuan pemantauan dan pengawasan pembiayaan, serta penanganan pembiayaan bermasalah.
Bab 10 dokumen tersebut membahas pengawasan pembiayaan dalam manajemen keuangan Islam, meliputi dasar hukum dan tujuannya untuk menjaga keseimbangan aset dan liabilitas serta mengurangi risiko. Dibahas pula jenis risiko, struktur dana, pendekatan strategis dalam pengawasan, proses monitoring, indikator peringatan dini, struktur pengawasan, dan pelaksanaannya.
PPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdfWildaauliarahma
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen investasi dan pembiayaan bank syariah. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang (1) penyusunan rencana pembiayaan bank syariah, (2) proses permohonan pembiayaan, dan (3) konsep dasar analisis pembiayaan menggunakan pendekatan 5C (character, capacity, capital, condition, colateral).
Dokumen tersebut membahas tentang pembiayaan bank syariah. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian pembiayaan bank syariah, jenis-jenis pembiayaan seperti mudharabah dan musyarakah, tujuan pemantauan dan pengawasan pembiayaan, serta penanganan pembiayaan bermasalah.
Bab 10 dokumen tersebut membahas pengawasan pembiayaan dalam manajemen keuangan Islam, meliputi dasar hukum dan tujuannya untuk menjaga keseimbangan aset dan liabilitas serta mengurangi risiko. Dibahas pula jenis risiko, struktur dana, pendekatan strategis dalam pengawasan, proses monitoring, indikator peringatan dini, struktur pengawasan, dan pelaksanaannya.
PPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdfWildaauliarahma
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen investasi dan pembiayaan bank syariah. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang (1) penyusunan rencana pembiayaan bank syariah, (2) proses permohonan pembiayaan, dan (3) konsep dasar analisis pembiayaan menggunakan pendekatan 5C (character, capacity, capital, condition, colateral).
Dokumen ini membahas mekanisme pembiayaan dalam praktik di lembaga keuangan, termasuk tahapan kegiatan umum seperti menerima permohonan, meneliti kelengkapan data, dan meminta nasabah untuk melengkapi dokumen. Jenis pembiayaan khusus seperti investasi bantuan luar negeri dan konsorsium juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang pinjaman atau kredit, pembiayaan, unsur-unsur kredit, tujuan dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit, jaminan kredit, prinsip-prinsip pemberian kredit, aspek penilaian kredit, prosedur pemberian kredit, kualitas kredit, teknik penyelesaian kredit macet, dan jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 4 perbankan yang meliputi definisi risiko perbankan, jenis-jenis bank berdasarkan kemampuan melakukan transaksi internasional dan valuta asing, tindakan pemerintah terhadap bank bermasalah, kebijakan perbankan dalam menghindari risiko, dan penguatan struktur perbankan nasional dengan program peningkatan permodalan bank.
Pembiayaan bermasalah dapat terjadi karena faktor dari bank, nasabah, atau tidak disengaja. Ini berdampak negatif bagi bank, nasabah, pemilik saham, dan ekonomi. Bank dapat menggunakan strategi stay atau exit, serta pendekatan lunak atau keras untuk menyelesaikannya, termasuk melalui lembaga arbitrase, pengadilan, atau pelaporan pidana.
Manajemen risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan bank dan rahasia bank. Kesehatan bank didefinisikan sebagai kemampuan bank untuk melakukan operasi perbankan secara normal serta memenuhi kewajibannya. Rahasia bank adalah informasi mengenai nasabah dan simpanannya yang harus dirahasiakan oleh bank untuk menjaga kepercayaan nasabah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyaluran dana bank, termasuk definisi, klasifikasi, jenis produk kredit, dan contoh jurnal transaksi penyaluran dana bank.
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Mulyadi Yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu:
1. Ada beberapa jenis pinjaman luar negeri berdasarkan persyaratan, jangka waktu, dan status peminjam.
2. Pengelolaan pinjaman luar negeri perlu dilakukan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan kemampuan pembayaran kembali.
3. Banyak neg
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kredit yang meliputi pengertian kredit, unsur-unsur kredit, proses pelayanan kredit, tahapan persiapan analisis kredit, dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis kredit seperti aspek hukum, pemasaran, manajemen, teknis, dan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kredit perbankan yang mencakup tujuan pembelajaran tentang kredit dan pembiayaan, unsur-unsur, tujuan dan fungsi kredit, prinsip-prinsip pemberian kredit, jenis kredit, perjanjian dan penyelesaian kredit macet, komponen penentuan bunga kredit, dan perhitungan metode pembebanan bunga kredit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai klasifikasi kredit dan aspek-aspek yang perlu
A structured governance of the Indonesia government is interested of the thesis defines on how the bank to bank and bank to government has them in frameworks, as to the compilation designs them on an excessive from the banking sectors to the memorandum of understanding works to the Indonesia Republic regarding its robberry and the coupe employes their fake identities to their supreeme envoyees.
Dokumen tersebut membahas tentang perkreditan bank dan proses pemberian kredit, yang mencakup: (1) pengertian kredit dan unsur-unsur pemberian kredit, (2) jenis-jenis kredit beserta prinsip-prinsipnya, dan (3) prosedur pemberian kredit serta teknik penyelesaian kredit macet.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Dokumen ini membahas mekanisme pembiayaan dalam praktik di lembaga keuangan, termasuk tahapan kegiatan umum seperti menerima permohonan, meneliti kelengkapan data, dan meminta nasabah untuk melengkapi dokumen. Jenis pembiayaan khusus seperti investasi bantuan luar negeri dan konsorsium juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang pinjaman atau kredit, pembiayaan, unsur-unsur kredit, tujuan dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit, jaminan kredit, prinsip-prinsip pemberian kredit, aspek penilaian kredit, prosedur pemberian kredit, kualitas kredit, teknik penyelesaian kredit macet, dan jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 4 perbankan yang meliputi definisi risiko perbankan, jenis-jenis bank berdasarkan kemampuan melakukan transaksi internasional dan valuta asing, tindakan pemerintah terhadap bank bermasalah, kebijakan perbankan dalam menghindari risiko, dan penguatan struktur perbankan nasional dengan program peningkatan permodalan bank.
Pembiayaan bermasalah dapat terjadi karena faktor dari bank, nasabah, atau tidak disengaja. Ini berdampak negatif bagi bank, nasabah, pemilik saham, dan ekonomi. Bank dapat menggunakan strategi stay atau exit, serta pendekatan lunak atau keras untuk menyelesaikannya, termasuk melalui lembaga arbitrase, pengadilan, atau pelaporan pidana.
Manajemen risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan bank dan rahasia bank. Kesehatan bank didefinisikan sebagai kemampuan bank untuk melakukan operasi perbankan secara normal serta memenuhi kewajibannya. Rahasia bank adalah informasi mengenai nasabah dan simpanannya yang harus dirahasiakan oleh bank untuk menjaga kepercayaan nasabah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyaluran dana bank, termasuk definisi, klasifikasi, jenis produk kredit, dan contoh jurnal transaksi penyaluran dana bank.
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Mulyadi Yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu:
1. Ada beberapa jenis pinjaman luar negeri berdasarkan persyaratan, jangka waktu, dan status peminjam.
2. Pengelolaan pinjaman luar negeri perlu dilakukan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan kemampuan pembayaran kembali.
3. Banyak neg
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kredit yang meliputi pengertian kredit, unsur-unsur kredit, proses pelayanan kredit, tahapan persiapan analisis kredit, dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis kredit seperti aspek hukum, pemasaran, manajemen, teknis, dan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kredit perbankan yang mencakup tujuan pembelajaran tentang kredit dan pembiayaan, unsur-unsur, tujuan dan fungsi kredit, prinsip-prinsip pemberian kredit, jenis kredit, perjanjian dan penyelesaian kredit macet, komponen penentuan bunga kredit, dan perhitungan metode pembebanan bunga kredit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai klasifikasi kredit dan aspek-aspek yang perlu
A structured governance of the Indonesia government is interested of the thesis defines on how the bank to bank and bank to government has them in frameworks, as to the compilation designs them on an excessive from the banking sectors to the memorandum of understanding works to the Indonesia Republic regarding its robberry and the coupe employes their fake identities to their supreeme envoyees.
Dokumen tersebut membahas tentang perkreditan bank dan proses pemberian kredit, yang mencakup: (1) pengertian kredit dan unsur-unsur pemberian kredit, (2) jenis-jenis kredit beserta prinsip-prinsipnya, dan (3) prosedur pemberian kredit serta teknik penyelesaian kredit macet.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Pengertian
Pembiayaan Bermasalah
Secara umum, Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing
(NPF) adalah pembiayaan yang diakibatkan oleh nasabah yang tidak
menepati jadwal pembayaran angsuran dan tidak memenuhi
persyaratan yang tertuang dalam akad. Hal ini menimbulkan
permasalahan berantai dalam pelaksanaan operasional bank, mulai dari
tidak terealisasinya target penyaluran dana sampai dengan pendapatan laba
yang lebih kecil. Akibatnya bank mengalami defisit dan berefek kepada
nasabah yang menginvestasikan modalnya (Azharsyah Ibrahim dan Arinal
Rahmati). 2
3. Jenis kualitas pembiayaan pada
perbankan:
1. Lancar
2. Dalam Perhatian Khusus
3. Kurang Lancar
4. Diragukan
5. Macet
Kualitas pembiayaan dinilai
berdasarkan:
1. Prospek Usaha
2. Kinerja Nasabah
3. Kemampuan Membayar
Pembiayaan
Bermasalah
4. Penyebab Pembiayaan
Bermasalah
(Internal Bank)
a. Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah;
b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah;
c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan (berpeluang melakukan sidestreaming);
d. Perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada bisnis usaha nasabah;
e. Proyeksi penjualan terlalu optimis;
f. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang memperhitungkan
aspek kompetitor;
g. Aspek jaminan tidak diperhitungkan aspek marketabel;
h. Lemahnya supervisi dan monitoring;
i. Terjadinya erosi mental: kondisi ini dipengaruhi timbal balik antara nasabah dengan pejabat
bank sehingga mengakibatkan proses pemberian pembiayaan tidak didasarkan pada praktek
perbankan yang sehat.
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 4
5. 1. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan yang disebabkan merosotnya kondisi
ekonomi.
2. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan (miss management).
3. Masalah pribadi debitur, misalnya perceraian,kematian, sakit, gaya hidup yang boros dan
lainnya.
4. Debitur memiliki banyak bidang usaha yang mengalami kegagalan pada salah satu
bidang bisnissehingga berimplikasi pada bisnis lainnya.
5. Kesalahan debitur dalam manajemen likuiditas di perusahaannya.
6. Faktor di luar kendali debitur misalnya bencana alam.
7. Karakter yang buruk sehingga tidak ada kemauan untuk membayar angsuran
pembiayaan.
Penyebab Pembiayaan
Bermasalah
(Debitur)
6. Faktor Fiktif
Faktor fiktif merupakan faktor- faktor yang diakibatkan oleh adanya manipulasi
terhadap permohonan pembiayaan dan jaminan, baik yang dilakukan oleh nasabah
maupun bank.
Bentuk-bentuk manipulasi yang pernah terjadi adalah sebagai berikut:
1. Fiktif Pembiayaan
2. Fikif Terhadap Jaminan
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 6
7. Gejala Pembiayaan Bermasalah
1. Penyimpangan dari berbagai ketentuan dalam per janjian pembiayaan
2. Penurunan kondisi keuangan perusahaan
3. Frekuensi pergantian pimpinan dan tenaga inti
4. Penyajian bahan masukan secara tidak benar
5. Menurunnya sikap kooperatif debitur
6. Penurunan nilai jaminan yang disediakan
7. Problem keuangan atau pribadi
8. Pengawasan
Pembiayaan Bermasalah
Administratife, yaitu melalui laporan-laporan, financial statement, kelengkapan
dokumen, dan lain-lain.
Pengawasan pihak bank turun langsung kelapangan baik sebagian, menyeluruh
atau khusus, untuk membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan.
Pemantauan pembiayaan dnegan memberikan tekanan kepada hal-hal yang telah
berjalan baik, dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan terms of lending,
dikurangi intensitasnya.
8
9. Penyelamatan
Pembiayaan Bermasalah
Setiap terjadi pembiayaan bermasalah maka bank syariah
akan berupaya untuk menyelamatkan pembiayaan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/9/PBI/2011 Tentang perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 10/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi
Pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya yang dilakukan
bank untuk membantu nasabah agar dapat menyelesaikan
kewajibannya.
9
10. Restrukturisasi
Penjadwalan kembali
(rescheduling), yaitu perubahan
jadwal pembayaran kewajiban
nasabah atau jangka waktunya;
Persyaratan kembali
(reconditioning), yaitu
perubahan sebagian atau
seluruh persyaratan
Pembiayaan tanpa menambah
sisa pokok kewajiban nasabah
yang harus dibayarkan kepada
Bank
Penataan kembali
(restructuring), yaitu perubahan
persyaratan Pembiayaan
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 10
11. Bank hanya dapat melakukan restrukturisasi pembiayaan
terhadap nasabah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nasabah mengalami penurunan kemampuan pembayaran
Nasabah memiliki prospek usaha yang baik dan mampu
memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi.
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 11
12. Penyelesaian
Pembiayaan Bermasalah
1.Organisasi Intern Bank
2.Pengadilan dan Non Pengadilan
Penjadwalan Kembali (rescheduling)
Peninjauan Kembali (reconditioning)
Penataan Kembali (reorganozation and recapitalization)
3.Penagihan
4.PUNPN dan BUPLN (sekarang KPKNL)
5.Jasa Pengacara