SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KONVERSI NILAI II (SKALA LIMA,
 SKALA SEBELAS dan Z-SCORE)
• KONVERSI NILAI II (SKALA LIMA, SKALA SEBELAS
  dan Z-SCORE)
•      Konversi adalah adalah kegiatan mengubah
  atau mengolah skor mentah menjadi huruf. Jika
  tidak ada kegiatan konversi ini, maka nilai tidak
  bisa dinterpretasikan. Konversi nilai dapat
  dilakukan dengan menggunakan Meaan dan SD
  (Standar Deviasi) atau dikenal juga dengan batas
  lulus Mean (Mean = SD). Cara yang kedua adalah
  dengan Mean Ideal dan SD (Standar Deviasi) Ideal
  atau Remmers.
Untuk mengubah skor mentah hasil tes tersebut diatas,
langkah-langkah yang perlu di tempuh adalah sebagai
                        berikut :
Langkah pertama :Mencari (menghitung) nilai rata-rata
  hitung yang mencerminkan prestasi kelompok dan
      mencari (menghitung) deviasi standar yang
  mencerminkan variasi dari skor-skor mentah yang
  berhasil dicapai oleh orang siswa Madrasah ‘Aliyah
     Negeri tersebut diatas. (Periksa perhitungan-
perhitungan perhitungannya pada tabel 7.6 berikut ini)
TABEL 7.6 Perhitungan-perhitungan untuk mengetahui
  besarnya skor ata-rata hitung dan deviasi standar.
• enurut Zainal Arifin (2011) “Z-Score adalah suatu ukuran yang
  menunjukkan berapa besarnya simpangan baku seseorang berada di
  bawah atau di atas rata-rata dalam kelompok tersebut.
• Rumus:
• Contoh:
• Diketahui: skor (X) = 35, rata-rata (X)= 60, simpangan baku = 20
• Jadi, Z – skor =
• Menurut Ngalim Purwanto (2010) “ yang dimaksud dengan skor z adalah
  skor yang penjabarannya didasarkan atas unit deviasi standar dari mean
  dalam hal ini mean dinyatakan sama dengan 0 (nol). Oleh karena itu,
  dengan penjabaran skor-skor mentah menjadi skor standar z itu kita dapat
  melihat bagaimana kedudukan skor-skor tersebut dibandingkan dengan
  rata-rata skor kelompok nya; apakah ia terletak di atas rat-rata kelompok
  mean atau di bawah nya?
• Contoh : Hasil tes (Ujian SD) dari seorang anak bernama Umar sebagai
  berikut :
• Bahsa Indonesia = 65
• Matematika = 55
• IPS = 70
• Dengan melihat sepintas lalu hasil ujian itu, mungkin dengan cepat kita
  mempunyai kesan bahwa Umar cukup dalam bahasa Indonesia, kurang
  dalam Matematika, dan cukup baik dalam IPS.
• Nilai standar z atau z Score umumnya
  dipergunakan untuk mengubah skor-skor mentah
  yang diperoleh dari berbagai jenis pengukuran
  yang berbeda-beda.
• Misalkan dalam tes seleksi penerima calon
  pramugara dan pramugari udara haji yang diikuti
  oleh 10 calon testee, dalam tes mana testee
  dihadapkan pada lima jenis tes, yaitu : tes bahasa
  Inggris (X-1), tes I.Q (X2), tes kpribadian (X3), tes
  sikap (X4), dan tes kesehatan jasmani (X5).
• Dengan menggunakan nilai standar z ini maka
  testee yang dipandang memiliki kemapuan lebih
  tinggi adalah testee yang x score bertanda positif
  (+).Adapun testee yang z scorenya bertanda
  negatif (-) dipandang sebagai testee yang
  kemapuannya lebih lemah jika dibandingkan
  dengan testee lainnya.Jika angka yang ditunjukan
  oleh z scorenya bertanda positif ini makin besar,
  berarti kedudukannya relatif dari testee yang
  bersangkutan menjadi makin tinggi (lebih unggul
  ketimbang testee lainnya).Sebaliknya, jika z
  scorenya bertanda negatif itu makin besar, maka
  standing position testee yang bersangkutan
  menjadi semakin rendah (kualitasnya semakin
  jelek).
• Dari pembahasan skala lima, skala sebelas dan Z-
  score dapat disimpulkan bahwa skor-skor mentah
  diolah dengan melibatkan mean dan standar
  deviasi dalam pengukurannya.
• Skala lima dan Z-score pada umumnya digunakan
  untuk mengolah nilai di tingkat sekolah
  menengah dan perguruan tinggi, sedangkan
  untuk sekala sebelas pada umumnya digunakan
  di sekolah dasar kaena standar nilainya mulai dari
  0 sampai dengan 10.
• Oleh karena itu, di dalam konversi nilai skala lima,
  skala sebelas dan skala Z-score memiliki standar
  deviasi yang berbeda sesuai dengan nilai tertinggi
  dan nilai terendah dalam kelas tersebut.

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Standard scores
Standard scores Standard scores
Standard scores
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 
松屋と松八のソーセージエッグ定食の比較
松屋と松八のソーセージエッグ定食の比較松屋と松八のソーセージエッグ定食の比較
松屋と松八のソーセージエッグ定食の比較
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
kelompok 8
kelompok 8kelompok 8
kelompok 8
 
Demographics of Flushing
Demographics of FlushingDemographics of Flushing
Demographics of Flushing
 
CROATIA
CROATIACROATIA
CROATIA
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Demographics of flushing
Demographics of flushingDemographics of flushing
Demographics of flushing
 
Standard Scores
Standard ScoresStandard Scores
Standard Scores
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Peace culture (1)
Peace culture (1)Peace culture (1)
Peace culture (1)
 
Z scores
Z scoresZ scores
Z scores
 
Standard score
Standard scoreStandard score
Standard score
 

Similar to Kelompok 7

Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhirKedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhirmuhamad khanif
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaputri maulianti
 
Bab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiBab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiarsitektur90
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiKeutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiNoor Idayu Abu Bakar
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxOctaViano5
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxSetiyaAndriyani
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxHerdiNanda
 
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normapenilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normassuserd14409
 
Tugas Evaluasi Pendidikan
Tugas Evaluasi Pendidikan Tugas Evaluasi Pendidikan
Tugas Evaluasi Pendidikan Rina Nurlita
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar yuliartiramli
 
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptxKelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptxAzkaAzaliaAzzam
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuranmadiah jaafar
 

Similar to Kelompok 7 (20)

Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhirKedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematika
 
Bab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiBab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilai
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiKeutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
 
1
11
1
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data
 
100122 statistik-uji-normalitas
100122 statistik-uji-normalitas100122 statistik-uji-normalitas
100122 statistik-uji-normalitas
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
 
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normapenilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
 
Pap pan
Pap panPap pan
Pap pan
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
 
Tugas Evaluasi Pendidikan
Tugas Evaluasi Pendidikan Tugas Evaluasi Pendidikan
Tugas Evaluasi Pendidikan
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptxKelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
 
program iteman
program itemanprogram iteman
program iteman
 
Data psikometri ss
Data psikometri ssData psikometri ss
Data psikometri ss
 

Kelompok 7

  • 1. KONVERSI NILAI II (SKALA LIMA, SKALA SEBELAS dan Z-SCORE)
  • 2. • KONVERSI NILAI II (SKALA LIMA, SKALA SEBELAS dan Z-SCORE) • Konversi adalah adalah kegiatan mengubah atau mengolah skor mentah menjadi huruf. Jika tidak ada kegiatan konversi ini, maka nilai tidak bisa dinterpretasikan. Konversi nilai dapat dilakukan dengan menggunakan Meaan dan SD (Standar Deviasi) atau dikenal juga dengan batas lulus Mean (Mean = SD). Cara yang kedua adalah dengan Mean Ideal dan SD (Standar Deviasi) Ideal atau Remmers.
  • 3. Untuk mengubah skor mentah hasil tes tersebut diatas, langkah-langkah yang perlu di tempuh adalah sebagai berikut : Langkah pertama :Mencari (menghitung) nilai rata-rata hitung yang mencerminkan prestasi kelompok dan mencari (menghitung) deviasi standar yang mencerminkan variasi dari skor-skor mentah yang berhasil dicapai oleh orang siswa Madrasah ‘Aliyah Negeri tersebut diatas. (Periksa perhitungan- perhitungan perhitungannya pada tabel 7.6 berikut ini) TABEL 7.6 Perhitungan-perhitungan untuk mengetahui besarnya skor ata-rata hitung dan deviasi standar.
  • 4. • enurut Zainal Arifin (2011) “Z-Score adalah suatu ukuran yang menunjukkan berapa besarnya simpangan baku seseorang berada di bawah atau di atas rata-rata dalam kelompok tersebut. • Rumus: • Contoh: • Diketahui: skor (X) = 35, rata-rata (X)= 60, simpangan baku = 20 • Jadi, Z – skor = • Menurut Ngalim Purwanto (2010) “ yang dimaksud dengan skor z adalah skor yang penjabarannya didasarkan atas unit deviasi standar dari mean dalam hal ini mean dinyatakan sama dengan 0 (nol). Oleh karena itu, dengan penjabaran skor-skor mentah menjadi skor standar z itu kita dapat melihat bagaimana kedudukan skor-skor tersebut dibandingkan dengan rata-rata skor kelompok nya; apakah ia terletak di atas rat-rata kelompok mean atau di bawah nya? • Contoh : Hasil tes (Ujian SD) dari seorang anak bernama Umar sebagai berikut : • Bahsa Indonesia = 65 • Matematika = 55 • IPS = 70 • Dengan melihat sepintas lalu hasil ujian itu, mungkin dengan cepat kita mempunyai kesan bahwa Umar cukup dalam bahasa Indonesia, kurang dalam Matematika, dan cukup baik dalam IPS.
  • 5. • Nilai standar z atau z Score umumnya dipergunakan untuk mengubah skor-skor mentah yang diperoleh dari berbagai jenis pengukuran yang berbeda-beda. • Misalkan dalam tes seleksi penerima calon pramugara dan pramugari udara haji yang diikuti oleh 10 calon testee, dalam tes mana testee dihadapkan pada lima jenis tes, yaitu : tes bahasa Inggris (X-1), tes I.Q (X2), tes kpribadian (X3), tes sikap (X4), dan tes kesehatan jasmani (X5).
  • 6. • Dengan menggunakan nilai standar z ini maka testee yang dipandang memiliki kemapuan lebih tinggi adalah testee yang x score bertanda positif (+).Adapun testee yang z scorenya bertanda negatif (-) dipandang sebagai testee yang kemapuannya lebih lemah jika dibandingkan dengan testee lainnya.Jika angka yang ditunjukan oleh z scorenya bertanda positif ini makin besar, berarti kedudukannya relatif dari testee yang bersangkutan menjadi makin tinggi (lebih unggul ketimbang testee lainnya).Sebaliknya, jika z scorenya bertanda negatif itu makin besar, maka standing position testee yang bersangkutan menjadi semakin rendah (kualitasnya semakin jelek).
  • 7. • Dari pembahasan skala lima, skala sebelas dan Z- score dapat disimpulkan bahwa skor-skor mentah diolah dengan melibatkan mean dan standar deviasi dalam pengukurannya. • Skala lima dan Z-score pada umumnya digunakan untuk mengolah nilai di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi, sedangkan untuk sekala sebelas pada umumnya digunakan di sekolah dasar kaena standar nilainya mulai dari 0 sampai dengan 10. • Oleh karena itu, di dalam konversi nilai skala lima, skala sebelas dan skala Z-score memiliki standar deviasi yang berbeda sesuai dengan nilai tertinggi dan nilai terendah dalam kelas tersebut.