Dalam studi evaluasi banyak ditemukan model-model evaluasi dengan format dan sistematika yang berbeda. Sebagai berikut :
1. Evaluasi Model Kirkpatrick
2. Evaluasi model CIPP
3. Evaluasi model Brinkerhoff
4. Evaluasi model Stake (Model Countenance)
5. Evaluasi Model Wheel (roda)
6. Evaluasi Model Provus
7. Evaluasi Model Stake
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Dalam studi evaluasi banyak ditemukan model-model evaluasi dengan format dan sistematika yang berbeda. Sebagai berikut :
1. Evaluasi Model Kirkpatrick
2. Evaluasi model CIPP
3. Evaluasi model Brinkerhoff
4. Evaluasi model Stake (Model Countenance)
5. Evaluasi Model Wheel (roda)
6. Evaluasi Model Provus
7. Evaluasi Model Stake
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Dr. Wiwi Isnaeni, BA, M. S.
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
2. S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
Kelompok 1
Gita Faroka
(4401419016)
Nindya Ajeng M
(4401419024)
3. S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
Kelompok 1
Zakiyatul Maghfiroh
(4401419028)
Arda Eriyahma
(4401419109)
4. Apa itu evaluasi
program pembelajaran
dan penilaian
pengajaran (asessment)?
Apa saja macam-macam
model evaluasi
pembelajaran dan
bagaimana tahapannya?
5. Serangkaian kegiatan mengumpulkan
informasi secara sistematis untuk menilai dan
membandingkan ketercapaian sesuatu yang
dijadikan alternatif dalam pengambilan
keputusan
Evaluasi
Pengumpulan informasi yang sistematis mengenai
kegiatan, karakteristik, dan hasil dari program
pembelajaran untuk membuat penilaian, menentukan
keputusan mengenai pengembangan program di masa
yang akan datang
Evaluasi Program
Pembelajaran
6. Penilaian Pengajaran (Assesment)
Kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan
hasil pengukuran yang membandingkan hasil
pengamatan dengan kriteria/standar tertentu
Penilaian
Pengajaran
7. Menurut Arikunto (2013) Evaluasi dilaksanakan dalam
tiga tahap yaitu
Mengukur
Menilai (assessment)
Mengambilan keputusan (evaluasi)
Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran
8. Hubungan Pengukuran, Penilaian (assessment), dan
Evaluasi
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Content Here
Kegiatan evaluasi meliputi langkah mengukur dan menilai
“Dalam konsep evaluasi termuat konsep asesmen dan pengukuran. Evaluasi dapat
terlaksana manakala telah dilaksanakannya kegiatan asesmen. Kualitas asesmen
ditentukan oleh kegiatan pengukuran. Penilaian berarti menilai sesuatu, sedangkan menilai
itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri
pada ukuran atau kriteria tertentu. Kegiatan mengukur dilakukan dengan membandingkan
sesuatu yang diukur dengan satu ukuran tertentu.
9. D. CSE –UCLA Evaluation Model
B. Goal Free Evaluation
G. Model Brinkerhoff
Model-Model Evaluasi Program
Pembelajaran :
H. Discrepancy Model
A. Goal Oriented Evaluation Model
E. Countenance Evaluation Model
I. Responsive Model
C. Model CIPP
F. Model Kirkpatrick
10. A. Goal Oriented Evaluation Model
Model evaluasi tertua.
Model Goal Oriented Evaluation Model yang menjadi objek
pengamatan adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh
sebelum program dimulai.
11. B. Goal Free Evaluation
Dikembangkan oleh Michael Scriven.
Tidak berfokus pada tujuan.
Goal Free Evaluation Model tidak lepas sama sekali dari tujuan,
tetapi hanya lepas daru tujuan khusus. Model ini hanya
mempertimbangkan tujuan umum yang akan dicapai oleh program,
bukan secara rinci per komponen.
12. C. Model CIPP (Context, Input, Process, Product)
Pertama kali dikemukakan oleh Stufflebeam pada tahun 1965.
Berdasarkan pandangan tujuan penting evaluasi bukan sekedar
membuktikan tetapi untuk memperbaiki
CIPP yang merupakan sebuah singkatan dari huruf awal dari empat
kata, yaitu: (Context, Input, Process, Product).
13. D. CSE –UCLA Evaluation Model
Dikembangkan oleh Alkin pada tahun 1969.
Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan
keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan
menganalisis informasi sehingga dapat melaporakan ringkasan data
yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih alternatif.
Empat tahap tentang model CSE-UCLA, yaitu:
1)Need Assessment
2)Program planning
3)Formative evaluation
4)Summative evaluation
14. E. Countenance Evaluation Model
Menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi, yaitu
description (deskripsi) dan judgement (pertimbangan),
Membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan, yaitu:
(1) antecedent (program pendahulu/masukan/context)
(2) transaction (transaksi/kejadian/process)
(3) outcomes (hasil/result).
15. F. Model Kirkpatrick
Model evaluasi dikenal dengan istilah Kirkpatrick Four Levels
Evaluation Model.
Evaluasi terhadap keefektifan program pembelajaran menurut
Kirkpatrick (1998) mencakup empat level evaluasi.
level 1 Reaction;
level 2 Learning;
level 3 Behavior;
level 4 Result.
16. G. Model Brinkerhoff
Brinkerhoff & Cs, (1983) mengemukakan tiga golongan evaluasi
yang disusun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama,
sebagai berikut:
1)Fixed vs Emergent Evaluation Design.
2)Formative vs Sumative evaluation
3)Experimental and Quasi Experimental Design vs Natural
Unobtrusive Inquiry.
17. H. Discrepancy Model
Dikembangkan oleh Malcolm Provus ini merupakan model yang
menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam
pelaksanaan program.
Discrepancy diterjemahkan ke dalam bahas Indonesia menjadi
”kesenjangan”.
Model yang dikembangkan oleh Malcolm Provus, menekankan
pada kesenjangan yang sebetulnya merupakan persyaratan umum
kehiatan evaluasi, yaitu mengukur adanya perbedaan yang
seharusnya dicapai dengan yang sudah riil dicapai.
18. I. Responsive Model
Pendekatan yang menekankan pada proses.
Model ini berangkat dari fenomena bahwa sebenarnya orang tidak
suka dievaluasi.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif.