1. Evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
2. Tujuan evaluasi kurikulum antara lain untuk memperbaiki kurikulum, memberikan informasi untuk pengambilan keputusan, dan mengontrol kualitas program pendidikan.
3. Terdapat berbagai pendekatan evaluasi kurikulum seperti pendekatan
Pada dasarnya proses evaluasi kurikulum ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana program-program pembelajaran yang mencakup intrakurikuler, ekstrakurikuler dan ko-kurikuler telah terealisasikan dalam pembelajaran yang dikembangkan guru atau belum. Lebih jauh bahwa output yang dihasilkan dari realisasi program kurikulum dalam bentuk pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula yang dirumuskan dalam kurikulum.
Pada dasarnya proses evaluasi kurikulum ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana program-program pembelajaran yang mencakup intrakurikuler, ekstrakurikuler dan ko-kurikuler telah terealisasikan dalam pembelajaran yang dikembangkan guru atau belum. Lebih jauh bahwa output yang dihasilkan dari realisasi program kurikulum dalam bentuk pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula yang dirumuskan dalam kurikulum.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu, Gymno =terbuka atau telanjang dan sperma=biji. Anggota Gymnospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun buah). Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabangcabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub dan dari daerah yang cukup air hingga daerah kering.
Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini
berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem selalu terdapat trakea dan trakeida.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil beberapa masalah yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu, Gymno =terbuka atau telanjang dan sperma=biji. Anggota Gymnospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun buah). Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabangcabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub dan dari daerah yang cukup air hingga daerah kering.
Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini
berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem selalu terdapat trakea dan trakeida.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil beberapa masalah yaitu:
3. Evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh,
dan menyajikan informasi yang
berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.
EVALUASI
Stufflebeam, dkk (1971)
5. EVALUASI KURIKULUM
proses penerapan prosedur ilmiah untuk
mengumpulkan data yang valid dan
reliable untuk membuat keputusan tenta
ng kurikulum yang sedang berjalan atau
telah dijalankan.
6. PRINSIP EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu
Evaluasi kurikulum harus bersifat objektif
Evaluasi kurikulum bersifat komprehensif
Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara kooperatif
Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efisien
Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkesinambungan
7. TUJUAN EVALUASI KURIKULUM
Proses memahami, mendapatkan dan mengumumkan informasi
sebagai petunjuk pembuatan keputusan pendidikan dengan memperh
atikan program yang tepat.
Alat untuk mengontrol kualitas dan juga sebagai dasar untuk membuat
keputusan bagi program berikutnya.
Memusatkan perhatian kepada program-program pendidikan untuk
anak didik.
Adanya model kurikulum perbaikan dari kurikulum sebelumnya atau
bahkan model kurikulum terbaru.
Sebagai suatu alat untuk mempertanggungjawabkan keberadaan dan
hasil sebuah program pendidikan teknik kepada masyarakat.
10. FUNGSI EVALUASI KURIKULUM
Fungsi Formatif
dilaksanakan apabila
kegiatan evaluasi di- ar
ahkan untuk memper-
baiki bagian tertentu
dari kurikulum yang se
dang dikembangkan.
Fungsi Sumatif
dilaksanakan apabila
kurikulum telah diangg
ap selesai pengemban
gannya (evaluasi terha
dap hasil kurikulum)
12. LANDASAN
EVALUASI
KURIKULUM
McDaviddan Hawthorn
(2006) maka terdapat 5 jenis
akuntabilitas sebagai dasar
Landasan Evaluasi Kurikulu
m, yaitu :
1. Akuntabilitas Legal
2. Akuntabilitas Akademik
3. Akuntabilitas Finansial
4. Akuntabilitas Pemberian Jasa
5. Akuntabilitas Dampak
13. KRITERIA EVALUASI KURIKULUM
Fullan dan Pomfret
Mengklasifikasikan em
pat pengembangan kelom
pok kriteria evaluasi kuriku
lum, yakni :
1. Pendekatan Kriteria Pre-ordinate
2. Pendekatan kriteria Fidelity
3. Pendekatan Mutually Adaptive
4. Pendekatan dari Lapangan (Proses)
16. kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
TINGKAT NASIONAL
SKL
SI
kriteria mengenai ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi untuk mencapai k
ompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu
24. MODEL evaluasi kurikulum
MODEL KUANTITATIF
• Measurement
• Model Black Box Tyler
• Model Teoritik Taylor dan Maguire
• Model Pendekatan Alkin
• Model Countenance Stake
• Model CIPP
MODEL KUALITATIF
• Model Studi Kasus
• Illumination
• Educational system evaluation
• Model Responsive
25. Measurement
PERILAKU
HASIL
seleksi siswa, bimbingan pendidikan,
dan perbandingan eveftivitas antara d
ua atau lebih program/metode pendi
dikan
OBJEK EVALUASI
aspek kognitif dan khususnya yang d
apat diukur dengan alat evaluasi yang
objektif dan dapat dibakukan
26. Pendekatan:
• Menempatkan “kedudukan” setiap siswa dalam kelompoknya melalui pengembangan
norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar.
• Membandingkan hasil belajar antara dua atau lebih kelompok yang menggunakan
program/metode pengajaran yang berbeda-beda melalui analisis secara kuantitatif.
• Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk objektif,
yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang reliable dan valid.
27. Congruence
Pendekatan:
1) Menggunakan prosedur pre-and post-assessment dengan menempuh langk
ah-langkah pokok sebagai berikut: penegasan tujuan, pengembangan alat e
valuasi, dan penggunaan evaluasi.
2) Analisis hasil evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian.
3) Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang cocok
untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
4) Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebi
h program.
TUJUAN
PENDIDIKAN
HASIL BELAJAR
YANG DICAPAI
=
penyempurnaan program, bim
bingan pendidikan, dan pembe
rian informasi kepada pihak-pih
ak di luar pendidikan.
kognitif, psikomotorik maupun
nilai dan sikap
28. Illumination
studi mengenai pelaksanaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kele
mahan program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar
didasarkan pada judgment (pertimbangan) yang
hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan progr
am
latar belakang dan perkembangan pr
ogram, proses pelaksanaan, hasil bela
jar, dan kesulitan–kesulitan yang diala
mi
Objek evaluasi
Pendekatan:
1) Menggunakan prosedur yang disebut P
rogressive focussing dengan langkah-la
ngkah pokok: orientasi, pengamatan ya
ng lebih terarah, dan analisis sebab aki
bat.
2) Bersifat kualitatif-terbuka, dan fleksibel-
efektif.
3) Teknik evaluasi mencakup: observasi, w
awancara, angket, analisis dokumen da
n bila perlu mencakup pula tes.
29. Educational system evaluation
perbandingan antara performance setiap di
mensi program dan kriteria, yang akan bera
khir dengan suatu deskripsi dan judgment
penyempurnaan program
dan penyimpulan hasil pr
ogram secara keseluruhan
input (bahan, rencana, peralatan), proses, dan hasil yang
dicapai dalam arti yang lebih luas
HASIL
objek
Pendekatan:
1) Membandingka performance setiap dimendi program dengan criteria internal.
2) Membandingkan performance program dengan menggunakan kriteria eksternal yait
u performance program yang lain.
3) Teknik evaluasi mencakup: tes, observasi, wawancara, angket dan analisis dokumen.
30. Model CIPP
(content, input, process, serta product)
Karakteristik
peserta
didik dan
lingkungan
peralatan
yang
digunakan
Tujuan
progran
Prosedur mekanisme
Faktor Keberhasilan
kriteria tertentu
performance atau
kinerja dari berbagai
dimensi program
HASIL
judgment atau pertimbang
an-pertimbangan mengen
ai kekuatan dan kelemaha
n dari kurikulum tersebut